Anda di halaman 1dari 39

BUSINESS PLAN

I. RINGKASAN EKSEKUTIF

A. Profil Perusahaan
Nama : Aradhana Farma
Alamat : Komplek Ruko Griya Caraka Blok A/ No. 1 Bandung
40293
No. Telepon : (022) 567493

B. Data Orang-Orang Penting pada Perusahaan


1. Nama : Yohanes Sapta Nugraha
Posisi : Pemilik Perusahaan
Alamat : Griya Asri, Jl. Asri I No. 5, Arcamanik, Bandung
No. Telepon : 089656061008
E-mail : satop_nugee@yahoo.co.id
2. Nama : Tanti Andriana
Posisi : Pemilik sekaligus Apoteker
No. Telepon : 081931737547
Alamat : Griya Asri, Jl. Asri I No. 5, Arcamanik, Bandung
E-mail : tanti.andriana@yahoo.co.id
3. Nama : Petrus Budihargo
Posisi : Pemilik
No. Telepon : 081931702047
Alamat : Perumnas CC, Jln. Cempaka 108, Yogyakarta
E-mail : budihargo_petrus@gmail.com

C. Profil Perusahaan
Pada masa sekarang, kesehatan semakin menjadi perhatian setiap
individu di dalam masyarakat. Kesehatan merupakan hal yang paling penting
karena menjadi kunci utama bagi individu untuk mencapai target-target hidup
yang tak kalah penting. Dengan kata lain bahwa; tanpa kesehatan niscaya
individu mampu meraih segala kesuksesan yang merupakan wahana meraih
kebahagiaan mereka masing-masing.

1
BUSINESS PLAN

Dalam menjawab segala kebutuhan untuk meraih kondisi kesehatan


yang optimal dan menekan resiko terpapar zat radikal bebas kimiawi dalam
penggunaan obat; maka obat-obatan berbasis herbal menjadi salah satu solusi
brilian. Trend dan gaya hidup kembali kea lam atau yang bersifat alami
merupakan langkah bijak yang patut diperjuangkan. Banyak herbalist yang
merekomendasikan pengobatan herbal menjadi pilihan utama dalam
mengatasi masalah kesehatan kita.
Aradhana Farma merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
kesehatan terutama dalam hal menyediakan obat-obat herbal dalam bentuk
m
apotik. Apotik Aradhana Farma memfokuskan diri enjadi salah satu apotik
herbal terbaik dalam menyediakan kebutuhan obat herbal bagi para
pelanggan. Aradhana Farma berkeyakinan tinggi bahwa dengan menangkap
momen gaya hidup ”back to nature” akan mendatangkan sebuah peluang
usaha yang menjanjikan keuntungan yang cukup besar.
Aradhana Farma merupakan pioneer apotik herbal di area Kota
Bandung sebelah timur, lebih tepatnya Arcamanik-zone. Sudah menjadi
perhatian public sejak beberapa tahun terakhir bahwasanya Arcamanik
merupakan kecamatan kota yang berpotensi pesat dalam membangun bisnis
baru. Ardahan Farma mengambil lokasi di area tersebut tepatnya di komplek
Griya Caraka; daerah yang perkembangan property dan perumahan begitu
cepat. Hal ini dapat dibuktikan, dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun, banyak
bermunculan komplek dan cluster-cluster perumahan baru dari yang sedang
dan besar bermunculan.
Apotik herbal Aradhana Farma ditargetkan mulai beroperasi pada
Februari 2017. Apotik herbal tersebut merupakan buah idealisme dari 3 pendiri
perusahaan yang memiliki passion tinggi dalam hal usaha meningkatkan dan
menjaga kesehatan diri dengan cara-cara alamiah. ”Zero Exposure”,
merupakan nafas Aradhana Farma bisa diartikan sebagai keadaan dimana kita
tetap sehat tanpa terpapar zat kimiawi dari obat-obatan yang bukan herbal.

Keyakinan tinggi perusahaan didukung dengan beberapa pilar utama


yang diwacanakan yakni:
a. Bahan obat herbal yang terpercaya; tahu asal dan kualitasnya

2
BUSINESS PLAN

b. Suplier serta rekanan petani empon-empon yang handal dan


terpercaya
c. Pelayanan terbaik terhadap pelanggan manapun juga
d. Strategi promosi dan pemasaran yang unik dan kreatif
Bukan hal yang terlalu gegabah jika perusahaan memprediksi bahwa BEP
akan tercapai kisaran 24-30 bulan setelah beroperasi. Pada dasarnya
perusahaan sudah memperhitungkan dengan matang point BEP tersebut
mengingat tren kesehatan holistik yang berkembang dewasa ini menjadi
kekuatan tersendiri dalam mencapai target BEP tersebut

D. Uraian Singkat Pasar Produk


Aradhana Farma menyusun target pasar pada warga yang bermukim
di komplek Griya Caraka yang utama dang beberapa komplek lainnya seperti:
Antapani Regency, The Nirvana, Antapani Town House, SInergi Antapani,
Komplek Guruminda, Kluster-Kluster lain sekitar Cisaranten Endah dan
Cisaranten Kulon dan lain sebagainya. Perusahaan juga membidik pelintas
jalur alternatif Jl. Terusan Jakarta-Parakan Saat-Pratista-Cingised-By Pass
S.Hatta.
Produk-produk herbal unggulan diyakini menjadi daya tarik bagi kaum
migran dari tradisi lama pengkomsumsi obat kimiawi ke obat herbal. “ Back to
Nature” dan “Zero Exposure” akan menjadi sounding utama dlam memasarkan
produk obat-obatan herbal dari Aradhana Farma.

E. Rencana Strategi
Porter menawarkan tiga pendekatan strategis generik dalam
memenangi perusahaan competitor dalam satu industry. Tiga pendekatan
tersebut adalah Cost Leadership, Differensiation dan Focus Low Cost And
Differensiation. Pendekatan pertama tentang biaya menjadi prioritas awal
dimana penghematan biaya pengadaan dan produksi bisa diusahakan untuk
dialihkan resikonya ke rekanan ataupun supplier petani bahan baku obat
herbal.
Program promosi dan public education mengenai pentingnya migrasi
dari penggunaan obat kimia ke obat herbal menjadi langkah penting untuk

3
BUSINESS PLAN

menjamin keberlangsungan perusahaan. Promosi sekaligus edukasi dapat


dilakukan dengan seminar kerjasama dengan akademisi dan pemagnku
kebijakan mengenai kesehtan. Program kerjasama dengan prinsip mutual
advantageous dipercaya efektif pada tahap-tahap awal pendirian perusahaan.

F. Pengalaman Manajemen dan Teknis


Orang-orang penting di dalam perusahaan ini memiliki latar belakang
pekerjaan dan pendidikan yang relevan dan khas masing-masing untuk
kontribusi signifikan. Faktanya, saudari Tanti Andriana misalnya, beliau adalah
apoteker yang sudah bergelut sebagai Area Manager Century Health Care
yang bergerak di bidan penjualan obat yang terkenal dengan target-target
penjualan yang fantastis tiap bualannya. Petrus Budihargo, seorang Presiden
Direktur perusahaan peternakan asing asal Australia yang sudah sangat
berpengalaman dalam membangun bisnis besar dan merebut pasar di
Indonesia. Selanjutnya, Yohanes Sapta Nugraha, pernah merintis usaha dari
sekala kecil sampai menengah, konsisten dengan tujuan dan selalu persistent
akan target-target yang harus dicapai.

G. Kebutuhan Dana dan Pengguaannya


Kebutuhan dana yang diperlukan untuk membangun Aradhana Farma
sebesar Rp 204.350.200,00 Sebagian besar dana berasal dari pemilikan
saham dan sisanya berasal dari penawaran investor luar yang akan diajak
kerjasama. Secara terperinci dana dan penggunaannya akan dipaparkan pada
bagian XII. Perkiraan Keuangan.

4
BUSINESS PLAN

H. Tabel Praktek-Praktek Keuangan


Tabel 1.1 berikut ini menunjukan simpulan pratek-pratek keuangan secara
ringkas pada perusahaan apotek herbal Aradhana Farma:
No. Keterangan Jumlah
1. Modal Dasar Rp 209.350.200,00
2. Penerimaan Penjualan tahun ke-1 Rp 1.528.976.000,00
3. Beban Usaha Tahun ke-1 Rp 90.875.000,00
4. Laba Kotor Tahun 1 Rp 764.488.000,00

Tabel 1.1
Tabel Pratek-Praktek Keuangan

5
BUSINESS PLAN

II. PERNYATAAN VISI DAN MISI

A. Visi dan Misi


Visi
Membangun usaha yang visioner dengan menempatkan accountable
achievement sebagai perwujudan kontribusi kemausiaan

Dalam rangka mencapai visi tersebut maka disusunlah langkah-langkah misi


sebagai berikut:

Misi
Bertumbuh menjadi apotek herbal yang mampu menyediakan
kebutuhan obat-obatan herbal terbaik sebagai sarana meraih kesehatan
dengan zero exposure terhadap zat-zat kimiawi sehingga terciptalah
kesehatan ragawi yang alamiah.

Tujuan dan Sasaran Aradhana Farma sebagai berikut:


1. Aradhana Farma menjadi rujukan pertama dan utama untuk
kebutuhan obat herbal konsumen area Arcamanik pada
khususnya dan wilayah lainnya pengguna jalur alternatif.
2. Target 65% laba bersih tahun pertama pengoperasian
perusahaan tercapai
3. Pertumbuhan laba bersih kuartal finansial pertama dan kedua
menunjukkan sekurang-kurangnya 15%.

B. Bidang Garapan
Aradhana Farma merupakan apotik herbal perwujudan idealisme dari
founder team perusahaan yang menggelora untuk dicapai dalam periode
waktu yang terukur. Perwujudan dari dua kepentingan mulia yakni promosi
produk dan edukasi public akan pentingnya bermigrasi kea rah penggunaan
obat herbal atau alamiah.
Pada jangka pendek perencanaan; perusahaan berusaha mendirikan
apotik herbal pada gedung seluas minimal 200 m2 dengan metode sewa

6
BUSINESS PLAN

dibayar dimuka selama 2 tahun. Perencanaan jangka menengah dan


panjangnya adalah 60 -80% target konsumen pengguna obat kimia berpindah
ke obat herbal. Tentunya, dalam hal ini diarahkan pada konsumen berdomisili
terdekat dari lokasi perusahaan.
Fokus perusaan adalah pada tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan guna mewujudkan visi-misi perusahaan yang akan dievaluasi
secara berkala menurut periode waktu tertentu. Peningkatan kualitas
menejemen yang berkala dan terarah menjadi prioritas pengelolaan internal
dengan tidak meninggal fokus pada kegiatan promosi dan edukasi.

C. Nilai-nilai Perusahaan
Standard kualitas obat herbal yang up todate dan terpercaya menjadi
satu nilai sacral yang akan terus dihidupi oleh perusahaan. Hal tersebut
dikarenakan obat herbal merupakan ujung tombak nilai tambah perusahaan.
Perusahaan akan terus mengembangan penelitian sederhana dan
kolaborasi penelitian dengan lembaga-lembaga obat herbal kredibel di
Indonesia bahkan dimungkinkan untuk menjajaki region Asia Tenggara hal ini
seturut dengan nilai Visioner yang tersematkan pada pernyataan VISI-MISI
perusahaan.

D. Ciri Khas Produk


Aradhana Farma dengan dedikasi tinggi dibangun untuk bisa
mengkonversi obat-obat kimia dengan efek samping yang progresif dan massif
menjadi obat herbal yang realtif jauh lebih aman karena ”zero exposure” bagi
penggunanya. Dalam rangka mewujudkan kondisi tersebut, perusahaan selalu
akuntabel dalam mengecek bahan setengah jadi maupun bahan jadi dari
rekanan dan suplier handal.

7
BUSINESS PLAN

III. SEJARAH PERUSAHAAN

A. Pendiri Perusahaan
Aradhana Farma dibangun oleh 3 pendiri utama yang memiliki latar
belakan pengalaman kerja masing-masing yang khas. Ketiganya memilki
passion yang sama tentang kebutuhan manusia untuk beralih kembali ke alam
dalam kerangka meraih kesehatan holistic demi kebahagiaan hidupnya. Kata
visioner mewakili tujuan besar pendirinya demikian halnya ter-reflesikan pada
tujuan perusahaan sesungguhnya.
Pendiri sekaligus pemilik perusahaan memiliki kemampuan masing-
masing. Salah satunya adalah Petrus Budihargo, Insinyur Peternakan yang
lebih dari 7 tahun menjadi Presiden Direktur PMA asal Australia. Yohanes
Sapta Nugraha, Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris yang sedang kuliah
Magister Informasi Bisnis; sudah 2 tahun terkahir menjadi manajer kurikulum
atau wakil pimpinan di sebuah SMA Swasta di Bandung. Saudari Tanti
Andriana, S.Farm, Apt; sudah 4 tahun lebih menjadi Area Manager Century
Health Care. Perusahan apotik besar dengan target-target luar biasa setiap
bulannya.

B. Pokok-Pokok Keuangan
Perusahaan Aradhana Farma didirikan dengan modal saham parsial.
Artinya, 3 pendiri utama merupakan pemegan saham terbesar yakni total 60%
dengan masing-masing pembagian 20% tiap orang. Sisa modal usahanya
diajukan sebagai pinjaman atau investasi pada calon investor dari perusahaan
ini.
Berdasarkan sistem pengaturan pokok keuangan tersebut,
diharapkan kedepannya perusahaan mempunyai fleksibilitas yang cukup besar
untuk berkembang secara signifikan. Akhirnya, perusahaan bertumbuh
menjadi visioner yang memilki accaountable achievement. Target yang terbaik
namun tetap masih bisa diraih dan diwujudkan secara factual.

8
BUSINESS PLAN

C. Ekspektasi Perusahaan
Perusahaan berharap tumbuh menjadi Leading Company di
bidangnya seturut visi-misinya. Pada hakikatnya bertumbuh pula menjadi
perusahaan yang visioner dengan keunggulan kompetitif yang sustainable.
Pada perencanaan jangka panjangnya, perusahaan berharap bisa
menjadi salah satu apotik herbal yang berjaringan global di region asia
tenggara dengan mengedepankan kearifan lokal pada setiap cabang
perusahaanya. Hal ini sepadan dengan bisnis inti dari perusahaan yakni kebali
ke penggunaan obat yang alamiah dimana nenek moyang manusia sudah
pernah melakukannya.

9
BUSINESS PLAN

IV. PROFIL BISNIS DAN INDUSTRI

A. Analisis Industri
1. Latar Belakang dan Tinjauan Industri
Secara geografis, Indonesia yang merupakan negara tropis
membuatnya kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk tumbuhan dan
tanaman obat. Keberagaman hayati tersebut menjadi sebuah potensi besar
untuk diolah menjadi komoditas perdagangan yang kompetitif dan berdampak
besar pada kontribusi kesehatan manusia.
Skema pengelolaan keberagaman hayati khususnya tanaman obat,
perlu disusun secara efektif dan berdaya saing yang tinggi guna meraih
keunggulan kompetitif yang optimal.

2. Tren yang Penting


Beberapa analisis tren dalam bisnis kesehatan:
a. Prosedur pengobatan kombinasi antara medis dan metode alamiah
semakin pesat berkembang.
b. Profesi kedokteran yang harus dikombinasikan dengan metode
alternatif kesehatan lainnya; misalnya akupuntur-akupresure
merupakan batu pijakan dalam bisnis apotik herbal.
c. Pergeseran gaya hidup yang mengarah pada usaha meningkatkan
kesehatan holistik menjadi sebuah trend baru bagi budaya manusia
era modern yang serba digital. Namun pada lain pihak disinyalir,
kebutuhan untuk penggunaan obat-obatan alamiah menjadi tujuan
utama dalam kelengkapan kesehatan holistik tersebut.
d. Diferensisasi produk-produk obat herbal dari yang sebelumnya hanya
suplemen dalam menjaga stamina, akhir-akhir ini berkembang ke
arah obat bebas-bebas terbatas dan bahkan obat keras. Semisal,
sebuah penelitian baru saja menemukan bahwa tanaman keningkir
ataupun daun sirsak ternyata bisa digunakan untuk anti- kanker.

10
BUSINESS PLAN

3. Tingkat Pertumbuhan
Secara acak, berdasarkan pengamatan sekilas area Arcamanik yang
dilakukan oleh pendiri; bahwa dari 5-10 apotik yang ditemukan, ternyata yang
100% berbasis apotik herbal hanya 1 atau belum ditemukan. Kondisi di
lapangan yang seperti inilah menjadikan prospek Aradhana Farma berpeluang
menjadi pioneer di bidangnya. Salah satu referensi apotik herbal yang
sesungguhnya baru ditemukan pendiri melalui koleganya yang berada di kota
Wonosobo yang target tahun 2017 mendirikan cabang di kota Yogyakarta.
Analisa kompetitior tersebut sebelumnya menjadi tonggak pendirian
apotik herbal Aradhana Farma menjadi semakin kuat dan komprehensif. Laju
pertumbuhan keunggulan kompetitif yang ditemukan pada apotik herbal di kota
Wonosobo tersebut menunjukan respon yang sangat positif.

4. Faktor Kunci Sukses dalam Industri


Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
a. Penyediaan obat herbal terpercaya yang menyempurnakan usaha-
usaha konsumen dalam mencapai dan merawat kesehatan holistic
b. Pemilihan lokasi pendirian apotik herbal yang tepat karena berada
pada area pertumbuhan property dan populasi yang relative berlaju
tinggi.
c. Langkah tepat yang menyandingkan sasaran edukasi publik sekaligus
promosi obat-obatan herbal dan manfaat jangka panjang dengan
“zero exposure-nya” atau tanpa efek samping.
d. Metode pemasaran yang khas dan lekat dengan laju perkembangan
teknologi informasi dan sistem informasi: dynamic web & on-line
shopping.
e. Apoteker dan AA yang handal, ramah, edukatif dan kreatif
memastikan konsumen terlayani dengan optimal.
f. Kegiatan kampanye migrasi penggunaan obat kimiawi ke obat herbal
yang kontinyu sekaligus progresif demi kesehatan masa depan yang
lebih baik.

11
BUSINESS PLAN

g. Program-program kerjasama dengan pemangku kepentingan di


bidang kesehatan dan akademisi demi suksesnya manusia meraih
kesehatan yang holistik.
B. Pandangan untuk Tahap Pertumbuhan Masa Depan
Aradhana Farma diproyeksikan untuk bisa mencapai tren
pertumbuhan yang positif dan progresif. Sebagai misi pioneer di area
Arcamanik-Bandung, diharapkan perusahaan tersebut mampu mencapai
standard yang cukup tinggi yang pada akhirnya menjadi rujukan utama dalam
bisnis apotik herbal. Tabel berikut mendeskripsikan tahapan pertumbuhan
Aradhana Farma:
No. Tahapan Pertumbuhan
1. Tahap Perkenalan
Pada tahap inilah, Aradhana Farma memfokuskan kegiatan
promosinya dengan berbagai kombinasi dan integrasi kegiatan
edukasinya. Metode promosi berbasis web juga menjadi salah satu
fokus utama mengingat metode ini bisa menyimpan data perilaku calon
konsumen yang bisa dianalisa sehingga sahih untuk dijadikan program-
program promosi yang efektif.
2. Tahap Pertumbuhan
Tahap Pertumbuhan
a. Pelayanan baik pembelian maupun konsultasi menjadi semakin
unggul dikelasnya yang akhirnya mampu mendapatkan
pelanggan-pelanggan tetap (loyal customer). Selanjutnya,
pelanggan tetap tersebut bisa dibuatkan program clustering
permanent member. Harapannya, pada akhirnya loyal customers
tersebut menjadi pilar factual dalam kegiatan promosi.
b. Penelitian dan pengembangan difersifikasi dan ekstensifikasi
produk-produk herbal baik secara mandiri maupun partnership
yang lebih komprehensif dengan target-target yang akuntabel.
3. Tahap Kedewasaan
Persiapan akhir untuk ekspansi pasar baik nertworking region asia
tenggara dengan spesifikasi produk yang semakin prima dan

12
BUSINESS PLAN

terpercaya.
Tabel 4.1
Tahapan Pertumbuhan Perusahaan

C. Sarana dan Tujuan Perusahaan


1. Operasional
Sasaran dan tujuan operasional Aradhana Farma ialah untuk tahap
persiapan seluruh peralatan dan perijinan selesai sesuai target. Standard
infrastruktur untuk turunnya SIA secara keseluruhan terpenuhi.
Satu sisi yang lainnya, untuk menunjang beroperasinya Aradhana
Farma; diantaranya adalah: struktur baku organisasi, SOP, sanitasi, sistem
display dan pencahayaan ruang yang memadai dan hal lainnya.
Pengembangan sistem delivery service yang efektif perlu juga ditambahakan
dalam usaha pelayanan perusahaan yang prima.

2. Keuangan
Keuangan perusahaan diatur sebagai berikut: modal utama 60%-nya
dengan sistem saham parsial para pendirinya. Selanjutnya, 40% modal
sisanya dengan penjaman ataupun investasi bagi para calon investor.

3. Lain-lain
Pada perencanaan jangka panjang; dimana tingkat kedewasaan
perusahaan memadai akan diwacanakan membangun rekanan dengan sistem
petani tanaman obat binaan.

13
BUSINESS PLAN

V. STRATEGI BISNIS

A. Citra dan Posisi Pasar


Aradhana Farma ingin meraih kepercayaan pelanggan yang tinggi
dengan ditunjukkan jumlah pelanggan tetapnya yang progresif. Setiap bulan,
jumlah pelanggan tersebut akan dipantau dan ditarget secara factual dengan
merumuskan besaran tambahannya.
Produk-produk herbal yang terstandarisasi oleh badan yang
berwenang semakin mendapatkan pengakuan yang kredibel. Kemampuan
untuk menjadi leading company di bidangnya semakin nyata dan realistis
untuk dicapai

B. Analisa Swot
1. Strengths (Kekuatan)
a. Apotek herbal dengan konsep layanan patient oriented yang
berbasis layanan kefarmasian pharmaceutical care.
b. Letak Aradhana Farma di lokasi potensial pada perkembangan
property dan perumahan seklaigus jalur alternative pemecah
kemacetan kota menjadi sangat strategis untuk berkembang pesat.
c. Petugas apotek yang ramah profesional dan loyal, terdiri dari
tenaga yang sudah berpengalaman dan tenaga‐tenaga muda yang
penuh semangat dan kreatif.
d. Apoteker yang selalu stand‐by di apotek, siap memberikan layanan
dan konsultasi seputar obat.
e. Tersedia ruangan kusus konsultasi untuk menjaga privasi pasien
serta dilengkapi berbagai peralatan pendukung yang memada.

2. Weaknesses (Kelemahan)
a. Merupakan apotek baru, belum dikenal oleh masyarakat, dan
belum mempunyai langganan yang loyal.
b. Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri dan bukan suatu
apotek jaringan atau waralaba

14
BUSINESS PLAN

c. Lokasi parkir yang terbatas bisa menjadikan keengganan calon


pelanggan untuk mencoba datang dan membeli produk-produk
perusahaan

3. Opportunities (Peluang)
a. Jumlah penduduk yang berdomisili pada perumahan utama
tersebut besar karena komplek yang luas dan masih berpotensi
diperlebar lagi, menyusul komplek kedua di seberang lokasi
Aradhana Farma.
b. Penduduk dengan latar belakang sosial yang beragam sangat
memungkinkan untuk menjadi pelanggan. Masyarakat golongan ini
mempunyai daya beli lebih tinggi, karena itu apotek harus dikonsep
sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi keinginan pelanggan
seperti mereka. Sebagai contoh apotek ditata agar bersih, nyaman,
elegan, tanpa menimbulkan konsep mahal, sehingga tetap dapat
menarik pelanggan dari kelas social menengah ke bawah.
c. Penduduk dengan tingkat pendidikan yang cukup tinggi. Golongan
masyarakat ini lebih kritis, lebih bisa menerima pikiran logis, dan
mungkin lebih peduli dengan pola hidup sehat. Untuk menarik
pelanggan dari golongan ini, salah satu kegiatan apotek bisa
mengarah pada mereka (khususnya), contohya melalui progam
konsultasi obat herbal melalui telepon, penerbitan buletin
kesehatan secara berkala, dll.
d. Penduduk golongan geriatri cukup banyak. Kaum geriatri banyak
mengalami masalah kesehatan, terutama penyakit‐penyakit
degeneratif. Apotek dapat menerbitkan brosur, melakukan
komunikasi telepon/telefarma untuk menarik simpati mereka.
e. Pengadaan dokter berorientasi kesehatan holistik yang membuka
praktek di sekitar lokasi apotek sangat mungkin diusahakan
sehingga diharapkan pasien yang datang ke apotek juga banyak.
f. Beberapa perguruan tinggi yang memiliki jurusan farmasi dan
sekolah tinggi farmasi tersedia, maka sangat mungkin

15
BUSINESS PLAN

dikembangkan kerjasama edukasi dan promosi produk-produk


herbal

4. Treaths (Ancaman)
a. Perubahan paradigm tentang beralih dari obat kimia ke obat herbal
dari calon pelanggan membutuhkan proses dan waktu yang tidak
singkat
b. Obat-obat herbal rata-rata masih menjadi prioritas masyarakat
berdaya beli rendah
c. Produk-produk herbal serupa dari luar yang diimpor oleh spekulan-
spekulan trading yang sewaktu-waktu meledak menjadi ancaman
serius untuk ditangani.

C. Strategi Kompetitif
Keunggulan kompetitif merupakan indikator yang krusial dalam
menentukan sukses tidaknya sebuah perusahaan dalam memenangkan
kompetisi bisnis. Keunggulan tersebut sebenarnya adalah nilai tambah atau
ciri unggul satu perusahaan yang tidak dimiliki oleh pesaingnya
Nilai tambah perusahaan dapat berupa, ciri khas produk datau
jasanya, proses produksi barang atau jasa yang sangat efektif dank has yang
berbeda dari pesaingnya, dan atau penanganan konsumen yang identic yang
hanya dimiliki oleh perusahaan tersebut. Akhirnya, keunggulan kompetitif akan
semakin menegaskan bahwa satu perusahaan akan menentukan posisinya di
dalam persaingan bisnis. Ada beberapa poin penting dalam stragtegi
keunggulan kompetitif diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kepemimpinan Biaya
Strategi kepemimpinan biaya pada Ardhan Farma dilakukan
dengan menekan biaya produksi dan atau pengadaan stok obat-obatan.
Langkah-langkah yang bisa dilakukan dengan terus mencari
pembanding harga dari rekanan-rekanan dan membangun relasi mutual
pada petani tanaman obat yang saling menguntungkan sehingga bisa
menekan harga barang dagangan yang relatif rendah

16
BUSINESS PLAN

2. Diferensiasi
Inovasi dan pengembangan produk-produk herbal berdasarkan
kolaborasi riset atau kerjasama perdagangan dengan lembaga atau
organisasi yang bergerak dalam bidang yang sama. Pengelolaan bisnis
abad ini sudah berubah drastis, monopoli tidak lagi menjadi kunci sukses
lagi, melainkan kolaborasi bisnis merupakan media untuk sukses
bersama.
Pada masa kerjasama antara perusahaan dengan rekanan tidak
menutup kemungkinan akan tercipta sebuah inovasi yang justru lebih
kompetitif lagi. Kolaborasi mutual lebih menjajnjikan dalam memenagkan
persaingan bisnis.

3. Focus Strategy
Aradhana Farma akan intensif dalam menentukan strategi mana
yang lebih efektif untuk diterapkan pada langkah pertama dan utama.
Dalam hal ini terdapat 2 fokus yakni fokus pada diferensiasi produk atau
fokus biaya.
Berdasarkan analisa perilaku konsumen dan perkembangan tren
pergeseran gaya hidup dalam mengusahakan kesehatan holistik maka
perusahaan akan menetapkan prioritas strategi yang terbaik. Usaha dan
upaya yang efektif akan lebih menjamin keberhasilan optimal dalam
meraih keuntungan bisnis.

17
BUSINESS PLAN

VI. PRODUK DAN JASA PERUSAHAAN

A. Deskripsi
1. Ciri-Ciri Produk
Untuk memenangkan persaingan dalam penjualan obat-obatan
herbal, Aradhana Farma menyediakan obat-obatan herbal yang setara
dengan Obat Wajib Apotek (baik obat paten maupun generik), obat
resep dan obat bebas, bebas terbatas. Produk yang kami sediakan
meliputi semua bentuk produk sehingga dapat mencakup seluruh aspek
masyarakat mulai dari balita sampai lansia :
a. bentuk padat : Tablet, kaplet, pil, kapsul.
b. bentuk semi padat : Salep, pasta, cream, jell, suppositoria.
c. bentuk cair : Solutio, suspense dan tetes

2. Manfaat
Aradhana Farma yang merupakan salah satu apotik herbal dimana
produk-produknya dapat membantu pelanggan dalam mengusahakan
kesehatan holistik. Artinya, “zero exposure” terwujud dalam kesehatan
pelanggan.
Pelanggan dapat meraih kesehatan maksimal sekaligus merawat
kesehatannya dengan menggunakan obat-obatan herbal dari Aradhana
Farma tanpa khawatir resiko efek samping. Sepanjang produk-produk
Aradhana Farma bersifat alamiah maka pelanggan terbebas dari risiko
terpapar zat-zat kimiawi dan bahkan radikal bebas dari penggunaan
obat-obatan kimia.

3. Jaminan
Aradhana Farma menjamin bahwa setiap obat herbal yang
disediakan memiliki kualitas standard yang prima. Untuk obat-obat
herbal racikan perusahaan mengetahui dengan pasti asal usul bahan
tanaman obat selalu berasal dari pemasok atau petani rekanan yang
terpercaya.

18
BUSINESS PLAN

4. Keunikan
Aradhana Farma menyediakan kebutuhan obat-obatan herbal yang
akan menjamin kesehatan holistik pelanggan menajdi semakin
sempurna. Obat-obatan herbal racikan dilakukan oleh tenaga terlatih
yang disupervisi oleh apoteker handal yang sudah berpengalaman.
Fakta ini menyebabkan tingkat kepercayaan kualitas obat bisa
dipertanggungjawabkansecara komprehensif.

B. Perlindungan Hak Paten atau Merk Dagang


Perlindungan hak paten untuk obat-obatan herbal di Aradhana Farma
berlaku pada sebagian produk dan bersifat teritorial. Dalam hal ini diartikan
bahwa untuk beberapa obat-obatan herbal yang sudah paten terlebih dahulu,
Aradhana Farma bertindak sebagai retailer. Namun, dalam proses
perkembangannya ke depan, apabila perusahaan mampu menelorkan obat
herbal racikan sendiri makan akan didaftarkan sesuai prosedur yang berlaku di
Indonesia melalui BPOM.
Langkah pertama yangmemungkinkan untuk dilakukan bahwa
Aradhana FarmaI telah menjalin kerjasama sebelum pembukaan apotik herbal
ini dengan Apotik Herbal WIjaya Farma yang berdomisili di kota Wonosobo,
Jawa Tengah.

C. Proses Stock
1. Bahan Baku
Bahan baku obat-obatan herbal ini adalah tanaman obat. Seperti
telah diungkapkan dalam bagian jaminan bahwa Aradhana Farma
memastikan mengetahui dengan jelas standar kualitas dan asal-usul
bahan baku tersebut. Sudah pada tahap penjajakan akhir mendekati
MOU dengan beberapa komunitas petani tanaman obat yang ada.

2. Biaya
Biaya pada perusahaan nin dapat dikategorikan menjadi 2
golongan, yakni Aktiva atau asset dan Beban atau pengeluaran untuk
proses produksi sekaligus pengadaan langsung barang danganan.

19
BUSINESS PLAN

Dalam hal ini, barang dagangan yang dimaksud adalah obat-obatan


herbal yang menjadi core bisnis apotik herbal Aradhana Farma.

3. Pemasok Utama
Untuk barang dagangan jadi, atau obat-obatan herbal siap jual;
Aradhana Farma bekerjasama dengan apotik herbal rekanan utama
yakni, Wijaya Farma yang berdomisili di kota Wonosobo, Jawa Tengah
Lain halnya dengan pemasok bahan baku obat-obatan herbal;
Aradhana Farma beberapa sudah menjajaki kerjasama dengan petani
tanaman obat terpercaya. Sedang dirancang pula ada kelompok tani
tanaman obat binaan yang bisa dikondisikan untuk mendapatkan bahan
baku berkelas sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

D. Penawaran Produk di Masa Depan


Pada masa mendatang; Aradhana Farma merancang bentuk-bentuk
penawaran produk yang selalu inovatif. Misalnya, bekerjasama dengan badan-
badan kesehatan lokal maupun swasta dalam setiap kegiatan bisa menjadi
sponsor ataupun kerjasama dalam event-event khusus. Realnya, bisa
bekerjasama dengan CSR perusahaan swasta besar ketika ingin membuat
program pengabdian kesehatan masal. Produk obat-obatan herbal
perusahaan ini bisa menjadi referensi utama dalam program terssebut.

20
BUSINESS PLAN

VII. STRATEGI PEMASARAN

A. Target Pasar
1. Profil dan Demografis
Nama : Aradhana Farma
Alamat : Komplek Ruko Griya Caraka Blok A/ No. 1
Bandung 40293
No. Telepon : (022) 567493

Demografis:
Perusahaan ini terletak di Komplek Perumahan kategori besar
karena terdiri dari lebih 500 unit rumah, dan sedang dalam proyek
perluasan yang tahun lalu meluncurkan blok baru di sebrang komplek
utamanya. Secara demografi, lokasi termasuk kategori strategis karena
berada meskipun di jalur alternative namun jalur tersebut masuk dalam
master plan perluasan jalur untuk memecah kepadatan jalur utama yakni
Jln. Terusan Jakarta yang sudah over-loaded.
Penduduk yang bermukim di komplek utama ini bervariasi dari latar
belakang profesi (pengusaha-karyawan-pejabat-lawyer-dll), umur dan
jenis kelamin. Bisa disimpulkan mayoritas pemukin berasal dari
masyarakat ekonomi kelas menengah – atas. Nilai jual obyek bangunan
di perumahan ini berkisar mulai dari 500 jutaan hingga millyaran. Sudah
diamati bahwa rata-rata setiap rumah mempunyai setidaknya satu mobil
atau lebih dan 2 motor.

2. Target Pasar
Aradhana Farma menargetkan seluruh pemukim utama di komplek
Griya Caraka dari balita hingga manula sebagai main-target. Selanjutnya
swing-target yakni penduduk sekitar tetangga komplek perumahan
seperti sudah disebutkan sebelumnya. Adapun unpredictable-target
selanjutnya adalah pengguna jalan alternatif tembusan dimana jalur
tersebut terbilang ramai. Jam-jam sepi jalur alternative di atas jam 21.15
kecuali akhir pecan cenderung lebiih malam lagi.

21
BUSINESS PLAN

3. Karakteristik lain Pelanggan yang Penting


Ardhan Farma berkeyakinan bahwa pelanggan loyal akan secara
signifikan meningkat saat program-progam promosi awalnya berjalan
progresif, inovatif dan kreatif. 65% target pelanggan diproyeksikan
melalui pembelian tatap muka dengan kunjungan ke apotik, sisanya
melalui delivery ataupun on-line shopping, Tahap awal menginduk pada
web-web online shopping yang potensial dan terjangkau oleh msyarakat.

B. Motivasi Pelanggan terhadap Produk


Pelanggan yang akhirnya bermigrasi dari penggunaan obat kimiawi ke
herbal dengan motivasi sebagai berikut:
1. Sadar akan bahaya jangka panjang jika terpapar bahan kimia dari obat
non-herbal
2. Menyempurnakan kesehatan holistik yang diperjuangkannya
3. Menghidupi semangat “zero exposure” dan “back to nature”

C. Ukuran dan Tren Pasar


Sudah menjadi kesimpulan beberapa analis kesehatan, bahwa
semangat back to nature cendenrung menguata dalam jangka waktu 2
tahunterakhir. Ditinjau dari profesi dokter saja, saat ini kalau hanya
mengandalkan pelayanan medis satu-satunya tanpa alternative lainnya,
beberapa dokter mengeluhkan sepinya pasien.
Merujuk pada kenyataan tersebut, pendiri perusahaan mengkorvesi
hal tersebut kedalam pola pengguna obat yang semakin cerdas, edukasi
pengguna obat cerdas juga menjadi bagian dari fokus promosi perusahaan ini.
Akhirnya bisa disimpilkan bahwa perusahaan berkeyakinan tinggi bahwa
dalam jangka waktu yang tidak lama, pergeseran ke arah kesehatan holistik
termasuk penggunaan obat herbal akan mengalami peningkatan yang drastic.

D. Periklanan dan Promosi


Penyusunan periklanan dan promosi dilakukan sebagai berikut:
1. Discount 20-30% all item pada masa soft opening dengan jangka waktu
terukur untuk tetap mendapatkan margin yang reliable.

22
BUSINESS PLAN

2. Discount 50% all item pada masa Grand Opening dengan jangka waktu
terukur untuk tetap mendapatkan margin yang reliable.
3. Discount 10% untuk pelanggan yang aktif melakukan endorse di media
social dan web-web jaringan terkait.
4. Discount 15% untuk loyal customer dengan sistem golden member.
5. Memberikan edukasi dan free trial item-item tertentu dengan
bekerjasama atau program mandiri.
Media periklanan dan promosi yang diproyeksikan yakni: social
media, radio (prambors bandung, ARDHAN FM, dll), leaflet dengan klinik-klinik
rekanan, brosur, baliho. Internal promosi: seragam karyawan, jingle-jingle
kesehatan obat herbal (update per minggu), penghargaan konsumen terloyal
(per 6 bulanan dan 1 tahun-kategori pengguna terbanyak)

E. Penetapan Harga
Penetapan harga yang digunakan oleh perusahaan meliputi beberapa
metode seperti berikut:
1. Target pricing yakni metode penetapan harga bersarkan tingkat
pengembalian investasi, atau dikenal dengan ROI yang diinginkan
2. Metode Penetapan Harga Biaya-Plus
Harga Jual = Biaya total + laba
3. Metode Pendekatan Harga Mark-up
Harga Jual = Beli + Mark-up
Selanjutnya dipaparkan struktur biaya pada perusahaan Aradhana
Farma:
a. Biaya Tetap
Biaya tetap meliputi: gaji karyawan, sewa tempat, listrik dan air,
deprisiasi mesing penggilingan herbal, deprisiasi peralatan
racikan-blender dan peralatan lain, dan lain halnya
b. Biaya Invesment
Biaya Investment meliputi: mesin penggilingan herbal, gondola,
timbangan, lemari es sederhana, oven, meubeler, bahan baku,
peralatan promosi (display, dtand banner, dll)

23
BUSINESS PLAN

c. Biaya Tidak Tetap


Biaya tidak tetap meliputi: kertas saring, plastik bag, tap-plastik
obat, bahan pelengkap obat herbal racikan, pengharum ruangan
otomatis, dan biaya tidak tetap lainnya
Image perusahaan merupakan pokok penting dalam kegiatan bisnis.
Image perusahaan Aradhana Farma yang diidamkan adalah menjadi trend
sentter gaya hidup yang berbasis pada kesempurnaan kesehatan holistik
dengan mengkomsumsi obat-obatan herbal.

F. Saluran Distribusi
Saluran distribusi utama perusahaan ini adalah penjualan langsung
kepada pelangganan. Transaksi penjualan terjadi antara Ardhan Farma
dengan pelanggannya secara langsung.
Pada proses bisnis pengembangan selanjutnya bisa dimungkinkan
untuk terjadinya partnership dalam distribusi produk jika jumlah pelanggan
sudah besar dan butuh saluran distribusi.
Untuk meningkatkan penjualan secara signifikan; prusahaan merasa
perlu merangcang sistem bonus bagi karyawan pada produk-produk fokus
yang diatur secara komprehensif per 3 bulanannya.

24
BUSINESS PLAN

VIII. LOKASI DAN TATA LETAK

A. Lokasi
Griya Caraka merupakan hunian dengan konsep modern, blok paling
depan sangat mungkin difungsikan sebagai Ruko ataupun Rukan. Faktanya,
progress perkembangan kota Bandung ke arah timur menyasar komplek Griya
Caraka tersebut.
1. Analisis Demografis antara Lokasi dengan Profil Pelanggan
Sasaran
Potensi mendapatkan pelanggan untuk Aradhana Farma cukup besar
di komplek Griya Caraka. Hal serupa didukung oleh pemukim yang memilki
latar belakang ekonomi menegah ke atas. Terdapat Rukan dan Playground
Area terdekat yang merupakan fasilitas umum tempat warga berkumpul dan
bercengkrama. Keadaan ini membuat kesemptan promosi dan edukasi
menjadi lebih luas.
Pada sisi lainnya, jalur alternative potensial yang sudah masuk
menjadi prioritas pengembangan infrastruktur jalan kota memungkinkan target
pasar menjadi semakin luas, tidak hanya menyasar pada pemukim utama
melainkan pelanggan potensial pengguna jalur alternatif.

2. Jumlah Lalu Lintas


Jalur alternative Cingised ini merupakan jalur sambungan dari bebrapa
jalan: Intersep arah Antapani, Jalur Parakan Saat dan Komplek Pratista, JAlur
Cinambo, serta Jalur Tembusan By Pass Soekarno-Hatta (Lingkar Utama
Selatan)
Analisa menunjukkan, jalur ini semakin hari semakin ramai; kisaran
Prime Time untuk Jam kerja Jumlah pengendara yang melintas antara 256-
352 per 30 menit.

3. Tingkat Sewa
Tingkat sewa lokasi pendirian perusahaan ini semakin tahun naik drastis.
Lahan kosong terdekat lokasi 1 tahun lalu kisaran harga jualnya pada 750 Juta
Rupiah. Sedangkan harga sewa ruko pada kisaran 70-75 juta per tahun.

25
BUSINESS PLAN

Ardhan Farma menyewa ruko tersebut selama 2 tahun sebesar 140 juta
rupiah. Perusahaan meyakini investasi sewa tersebut akan sebanding dengan
tingkat pengembaliannya. (ROI). Keyakinan tersebut tidak terlalu mengada-
ada mengingat lokasi dan potensi pelanggan tergolong cukup tinggi.

4. Kebutuhan dan Pasokan Tenaga Kerja


Tabel 8.1 menunjukkan kebutuhan dan pasokan tenaga kerja untuk
Ardhan Farma.
No. Posisi Kebutuhan Status
1. Apoteker APA 1 orang Tetap
2. Apoteker Pendamping 1 orang Tidak Tetap
3. Asisten Apoteker 2 orang Tetap
4. Administrasi 1 orang Tidak Tetap
5. Pembantu Umum 2 orang Tidak Tetap

Tabel 8.1 Kebutuhan dan Pasokan Tenaga Kerja

Jadi total kebutuhan tenaga kerja untuk Ardhan Farma sebanyak 7 orang.
Untuk posisi Asistent Apoteker diutamakan lulusan SMF yang jujur,
berdedikasi tinggi terhadap profesinya.

5. Tingkat Upah
Besaran upah untuk karyawan Ardhan Farma ditetapkan menurut UMK
kota Bandung tahun 2016 yakni sebesar Rp 2.626.940,00. Namun
dikarenakan sebuah proyek prioneer perusahaan maka upah diputuskan
pembulatan kebawah dari UMK jadi sebesar Rp 2.500.000,00. Perusahaan
akan menambah insentif dikahir bulan jika target produk fokus tercapai.
Berikutnya, setiap karyawan mendapatkan uang makan dan tunjangan.

26
BUSINESS PLAN

B. Tata Letak
1. Persyaratan Ukuran
Bangunan untuk Ardhan Farma terdiri dari 2 lantai seluas minmal 200
m2. Ruangan akan terbagi menjadi 2 bagian; yakni: ruang display barang
dagangan terdiri dari 8 Gondola dan ruang konsultasi dengan apoteker.
Gudang obat-obatan akan diproyeksikan pada lantai 2 sekaligus sebagai
ruang peracikan. Berikut disampaikan denah tata letak apotek herbal Ardhan
Farma:
Denah Ruang Apotek

3
4
15

6 7
5 8

18 12
9 10

16
17 15
11
14

Gambar 8.1 Denah Tata Letak Apotek


Keterangan Gambar :

1. tempat parkir
2. pintu masuk
3. ruang tunggu
4. ruang konseling/ KIE
5. penerima resep
6. etalase
7. estalase

27
BUSINESS PLAN

8. penyerahan obat
9. meja peracikan
10. meja produksi
11. gudang
12. rak obat
13. rak narkotika/psikotropika
14. kulkas
15. wastafel
16. meja pertemuan
17. toilet
18. jendela

2. Tanda Daftar Perusahaan


Kepengurusan ijin usaha dipercayakan pada kantor notaris rekanan
sedangkan untuk pendaftaran Apoteker dan SIA akan diurus oleh Apoteker
Perusahaan.

3. Masalah Agronomi
Pada bagian ini perusahaan berusaha untuk mendesign ruang display
dan konsultasi berkonsep “back to nature”, dimana panel-panel dan
dekorasinya sungguh bernuansa alam.

4. AMDAL
Pada bulan awal (pertama-kedua) apotek herbal Ardhan Farma belum
menghasilkan limbah karena masih fokus untuk pengadaan barang dari
rekanan. Barang dagangan dalam hal ini siap jual kepada pelanggan.
Setelahnya, karena core bisnisnya adalah obat-obatan herbal, limbahnya
merupakan limbang organic yang ramah lingkungan. Ada bebrapa referensi
lanjutan yang bisa mengolah limbah-limbah tersebut sehingga dimungkinakan
menjadi bahan atau produk yang bernilai ekonomis. Namun dalam bisnis plan
ini tidak akan membahas peluang tersebut lebihi dalam.

28
BUSINESS PLAN

5. Legalisasi Dokumen Lainnya


Status kepemilikan tanah bersertifikat hak milik yang sah yang
dikeluarkan oleh BPN setempat. Dokumen tersebut menjamin bahwa
bangunan tidak dalam keadaan sengketa yang bisa memicu masalh-masalh
krusial yang timbul dikemudian hari.

NPWP unit usaha akan didaftarkan sebagai wujud kesadaran


perusahaan untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Selain itu, NPWP unit
usaha tersebut membuktikan bahwa perusahaan berkomitmen menjunjung
tinggi kewajiban warga Negara untuk taat pajak.

29
BUSINESS PLAN

IX. ANALISIS PESAING

A. Pesaing yang Ada


Menilik observasi yang dilaukan pendiri; untuk area Arcamanik,
khususnya Cisaranten Endah baru terdapat binis apotek umum saja. Artinya,
apotik yang khusus herbal belum terdapat satupun. Namun perusahaan
mengangap bahwa apotik-apotik kimia pun dianggap sebagai pesaing. Ada
bebrapa apotik kimia yang brada dia area lokasi perusahaan yang relatif
berjauhan.
Perusahaan berusaha memetakan persaingan di bisnis obat herbal
dengan teliti, yang pada akhirnya untuk satu tahun ke depan relative masih
aman. Selama kurang lebih 4 tahun pendiri bermukim di dekat lokasi
perusahaan; pertumbuhan apotik herbal relatif kosong. Seperti sudah
diungkapkan sebelmnya bahwa perusahaan ini digadang sebagai apotik
herbal pioneer di area Arcamanik.

B. Calon Pesaing
Sudah dikenal lama, bebrapa perusahaan asing juga berkiprah dalam
obat-obatan herbal. Namun pengamatan yang didapt; mereka rata-rata fokus
pada suplemen herbal saja, Salah satu contoh yang menjadi prediksi pesaing
suplemen herbal adalah “Herbal Life”.
Jangka waktu yang tidak terprediksi, perusahaan-perusahaan lain
akan bermigrasi juga dalam ekspansi obat herbal, tidak hanya suplemen saja.
Dampak pastinya adalah area kompetisi apotik herbal ini menjadi semakin
terbuka. Antisipasi atas biaya produksi dan usaha untuk mengefektifkan
prosesnya bisa menjadi solusi untuk menekan biaya. Sehingga perusahaan
bisa menekan harga jual optimal namun masih bisa mendapatkan margin
keuntungan yang reliable.

30
BUSINESS PLAN

X. URAIAN TIM MANAJEMEN

A. Manajer dan Karyawan Kunci


1. Latar Belakang Manajemen dan Karyawan Kunci
a. Yohanes Sapta Nugraha, pemilik sekaligus manajer Ardhan
FarmaI, S1 Pendidikan Bahasa Inggris. Pengalaman formalnya
adalah sebagai Wakil Pimpinan Bidang Kurikulum selama 2 tahun
terkahhir. Berpengalaman dalam manajerial sebuah organisasi.
b. Tanti Andriana, S.Farm, Apt; pemilik sekaligus apoteker Ardhan
Farma. Berpengalaman sebagai Area Manager Century Health
Care, bergerak dibidang apotik-mall dengan target-target penjualan
yang ketat dan fantastis.
c. Ir. Petrus Budihargo, pemilik dan bertindak sebagai konsultan ahli
dalam pengembangan bisnis. Seorang CEO perusahaan asing
berdomisili di Australia selama lebih dari 5 th sampai sekarang.
Para pemilik sepakat pada tahap awal pendirian dan pengoperasian
Ardhan Farma, tidak diperlakukan sebagai prosefional yang digaji oleh
perusahaan.

2. Pengalaman, Keahlian, dan Pengetahuan yang Mereka Bawa ke


dalam Perusahaan
Masing-masing pemilik memiliki keahlian dan pengalaman yang diyakini
mempunyai kontribusi signifikan terhadap perkembangan usaha apotek herbal
ini. Seperti contohnya, Yohanes Sapta Nugraha, pernah sembari bekerja
formal dengan Yayasan Pendidikan, dia telah belajar mebuka usaha
berinvestasi di bidan pertanian dan peternakan, catering dan bisnis patungan
lainnya.
Tanti Andriana merupakan apoteker yang menunjukan loyalitas dan
dedikasi tinggi atas profesinya. Pekerja keras dan jujur dalam setiap urusan
pekerjaan dan target-target market.

31
BUSINESS PLAN

Petrus Budihargo, tidak diragukan lagi, pengalaman menjadi CEO


perusahaan asing menempanya menjadi pebisnis handal yang bisa
menguasai perdagangan produk peternakan daging sapi. Inovasi dan kreasi
dalam pemasaran produk mebuktikan bahwa beliau menjadi salah satuCEO
peternakan yang diperhitungkan di Indonesia. Beberapa kali Menteri Pertanian
dan pebisnis kenamaan di Indonesia seperti Bob Sadino pernah mengunjungi
lahan peternakan perusahaannya di Lampung.

B. Daftar Riwayat Hidup dari Manajer


(TERLAMPIR)

32
BUSINESS PLAN

XI. RENCANA OPERASI

A. Bentuk dan Kepemilikan yang Dipilih dan Alasannya


Badan usaha yang dipilih oleh Ardhan Farma adalah PT. Setelah
menganalisa beberapa model badan usaha di Indonesia, PT diyakini yang
paling cocok. Pertimbangannya adalah bahwa pisahan harta yang jelas dan
tegad dengan PT. Pada sisi lain, PT memilki fleksibilitas lebih, bisa mencakup
dari unit usaha berskala kecil missal UMKM hingga bertaraf internasional
sekalipun

B. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Ardhan Farma meliputi sebagai berikut:
Pemilik mebawahi langsung Apoteker yang akan dibantu oleh Asistent
Apoteker yang berfungi sebagai peracik dan ketika kondisi admin off akan
befungsi sebagai kasir juga.
Pembantu umum menjadi level paling dasar yang berfungsi sebagai
cleaning service sekaligus kurir disaat-saat tertentu ada pelanggan memesan
produk dengan delivery. Gambarannya ditunjukkan pada bagan berikut:

Bagan XI.1 Struktur Organisasi Aradhana Farma

C. Kewenagan Pengambilan Keputusan


Kewenangan tertinggi perusahaan ada pada Rapat Umum Pemegang
Saham Aradhana Farma; dimana setiap pemegang sham mempunyai hak

33
BUSINESS PLAN

yang setara. Dalam rapat tersebut akan rutin dibahas mengenai evaluasi
penjualan yang merupakan agenda utama.Dalam rapat tahunan kebijakan
perusahaan dapat ditentukan dan dievaluasi menyeluruh oleh para pemegang
saham.
Apoteker bertindak juga sebagai Manager on Duty dan berhak
memsupervisi kinerja setiap karyawan harian diperusahaan. Saat terjadi
masalah-masalah kebijakan krusial yang sulit diputuskan oleh apoteker maka
wajib berkonsultasi pada pemilik perusahaan.

D. Paket Kompensasi dan Tunjangan


Perusahaan menrapkan beberapa kompensasi yang umumnya ada
pada oraganisasi atau perusahaan lainnya, seperti halnya:
a. Tunjangan Hari Raya
Waktu pemberian kepada karwayan berdasarkan agama yang
dianutnya. Misalnya, seorang karyawan muslim akan diberikan THR
pada Hari Raya Idul Fitri.
b. Tunjangan Kesehatan
Sesuai aturan pemerintah, karyawan akan diikutkan dalam program
BPJS kesehatan dengan iuran 60% ditanggung perusahaan
c. Uang Makan
Akan diberikan per minggu untuk dikelola bersama, sehhingga menu-
menu harian dapat bervariasi setiap harinya.
d. Tunjangan Pensiun
Fokus utamanya dengan menggunakan BPJS Ketenagakerjaan dengan
iuran 60% ditanggung perusahaan

34
BUSINESS PLAN

XII. PERKIRAAN KEUANGAN

A. Pemakaian Modal Dasar


Seperti dikemukakan sebelumnya bahwa 60% Modal Dasar
perusahaan ini berupa saham dari para pendiri, 40% sisanya akan didapatkan
dari pinjaman Bank.

B. Tujuan dan Penggunaan Dana


Adapun pemakaian dana adalah sebagai berikut:
No. Biaya Investasi Jumlah Harga Total
1 Sewa Gedung 2 Th 1 Unit 30.000.000,00 30.000.000,00

2 Inventaris Apotek (etalase 5 tipe, Lemari Es Lg, 1 Unit 12.500.000,00 12.500.000,00


Meja Peracikan+rak, Mesin Telpon, counter kayu)
3 12 kursi duduk, 4 kursi tunggu pajang, 4 meja 1 Unit 980.000,00 980.000,00
4 Timbangan miligram 1 Unit 825.000,00 825.000,00
5 Timbangan gram 1 Unit 785.000,00 785.000,00
6 PC IP4 + program 1 Unit 4.500.000,00 4.500.000,00
7 2 AC Panasonic F-315 1 Unit 7.500.000,00 7.500.000,00
8 Printer Epson L110 1 Unit 375.000,00 375.000,00
9 Sepeda Moter Honda Beat 1 Unit 14.000.000,00 14.000.000,00
10 Elemeyer 500 ml PYREX 1 Unit 21.000,00 21.000,00
11 Elemeyer 250 ml PYREX 1 Unit 18.000,00 18.000,00
12 Elemeyer 100 ml PYREX 1 Unit 14.000,00 14.000,00
13 Cawan Porselen 100 ml 1 Unit 85.000,00 85.000,00
14 4 buah Spatula porselen 15 cm 1 Unit 46.000,00 46.000,00
15 Gelas ukur 5 ml 1 Buah 10.500,00 10.500,00
16 Gelas ukur 10 ml 1 Buah 12.700,00 12.700,00
17 Gelas ukur 25 ml 1 Buah 14.500,00 14.500,00
18 Gelas ukur 50 ml 1 Buah 18.500,00 18.500,00
19 Gelas ukur 500 ml 1 Buah 61.000,00 61.000,00
20 Botol timbangan, 3 buah 1 Unit 12.000,00 12.000,00
21 Mortir Stamper, 5 buah 1 Unit 310.000,00 310.000,00
22 Batang Pengaduk, 2 buah 1 Unit 13.500,00 13.500,00
23 Gelas Beker 250 ml 1 Buah 29.000,00 29.000,00
24 Corong Kaca 1 Buah 19.500,00 19.500,00
25 Mesin Kasir Computerized 1 Set 5.880.000,00 5.880.000,00

35
BUSINESS PLAN

26 Kipas Angin, 3 Buah 1 Unit 495.000,00 495.000,00


27 Timbangan Badan 1 Set 65.000,00 65.000,00
28 TV 21 " 1 Set 1.600.000,00 1.600.000,00
29 Alat Makan 1 Set 10.000,00 10.000,00
30 Modal Operasional (Belanja Obat) 1 Unit 80.000.000,00 80.000.000,00
31 Cadangan Cash 1 Unit 47.150.000,00 47.150.000,00
32 Perijinan 1 Unit 2.000.000,00 2.000.000,00
Total 209.350.200,00

C. Laporan Keuangan
Laporan Keuangan dalam hal ini meliputi: Laporan Rugi Laba dan
Laporan Arus Kas. Semua laporan keuangan tersebut akan dilampirakan pada
halaman berikut berdasarkan asumsi-asumsi seperti di bawah ini:
1. Margin keuntungan dari penualan obat minimal 30-50% dari setiap item
terjual
2. Asumsi –asumsi lain sebagai berikut:
Rencana anggaran pendapatan dan belanja tahun ke -1 (RAPB tahun ke
-1)

a. biaya rutin perbulan tahun ke -1

a) APA Rp 2.500.000

b) Apoteker pendamping Rp 2.000.000

c) Asisten apoteker (2) Rp 900.000 Rp 1.800.000

d) Pembantu umum (2) Rp 600.000 Rp 1.200.000

e) Akuntan Rp 700.000

Jumlah Rp 8.200.000

36
BUSINESS PLAN

b. Biaya lain – lain

a) Biaya pemeliharaan gedung dan peralatan Rp 400.000

b) Listrik, air, telepon dan keamanan, Bensin Rp 1.000.000

Jumlah Rp 1.400.000

37
BUSINESS PLAN

LAMPIRAN:

Daftar Riwayat Hidup:

Nama : Yohanes Sapta Nugraha, S.Pd


TTL : Sleman, 23 November 1982
ALamat : Griya Asri, Jl. Asri I, Cisaranten Endah, Arcamanik Bandung
Status : Menikah

Pendidikan :
SD : SD Kanisius Minggir, Yk. 1995
SMP : SMP Kanisius Klepu, Yk. 1997
SMA : SMA N 2 Yogyakarta 2000
Universitas : Univ. Sanata Dharma Yk. 2007

Karir
1. Instruktur LPMP Yogyakarta 2006
2. Guru SMP Sang Timur Jakarta 2007
3. Guru SMA Talenta 2008 – Sekarang
4. Wakasek Kesiswaan 2012 – 2014
5. Wakasek Kurikulum 2015 – Sekarang

38
BUSINESS PLAN

Nama : Tanti Andriana


TTL : Sleman, 30 September 1983
Alamat : Griya Asri, Jl. Asri I, Cisaranten Endah, Arcamanik Bandung
Status : Menikah

Pendidikan :
SD : SD Kanisius Condong Catur 1996
SMP : SMP N 1 Condong Catur 2008
SMA : Stela Duce I Yogyakarta 2001
Universitas : Univ. Sanata Dharma Yogyakarta 2006

Karir:
1. Asisten Dosen 2004
2. Store Manager Century Health Care 2007
3. Area Manager Century Health Care 2012 – Sekarang

39

Anda mungkin juga menyukai