Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MANAJEMEN FARMASI

INOVASI PRODUK OBAT HIPERTENSI DALAM MELIHAT KEBUTUHAN


PASIEN

DISUSUN OLEH:
IZZATUN KHAIRIYA ALY G70122124
DOSEN PENGAMPU: apt. MUHAMAD RINALDHI T., S.Farm., M.Sc

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU, 2023
A. Latar Belakang
"Brand" merujuk kepada identitas unik dan citra yang dikaitkan dengan
suatu produk, layanan, perusahaan, atau entitas. Ini adalah cara untuk
membedakan satu produk atau perusahaan dari yang lain di pasar dan
menciptakan kesan yang mengesankan pada konsumen. Brand mencakup
elemen-elemen seperti nama, logo, desain, nilai-nilai, citra, dan persepsi
yang dikaitkan dengan suatu entitas. Suatu brand tentulah sangat penting
karena menjadi pembeda di pasar yang kompetitif, ini akan membantu
konsumen untuk bisa mengenali nama brand, kemudian dalam melakukan
bisnis suatu perusahaan akan ada persaingan yang sangat ketat maka dari itu
suatu citra brand akan sangat diperlukan untuk meningkatkan daya tarik
pelanggan atau konsumen.
Di era saat ini akan sangat dibutuhkan suatu inovasi terbaharukan terutama
dalam dunia kesehatan karena seiring berkembangnya zaman, manusia
dihadapkan dengan berbagai masalah yang masih memerlukan obat-obatan
terutama di Indonesia saat ini yang masih banyak mengimpor obat-obatan
dari luar, sedangkan masih ada suatu penyakit yang masih memerlukan
inovasi-inovasi dan penelitian di bidangnya agar bisa membantu sektor
kesehatan dan tentunya perekonomian negara Indonesia.
Dalam menjalankan suatu brand terbaru tentunya memerlukan pengamatan
ekonomi saat ini dan melihat kebutuhan yang diperlukan oleh konsumen,
kemudian suatu perusahaan perlu melihat persaingan di pasar saat ini agar
bisa menentukan keunggulan dari produk yang akan dijalankan nantinya.
Kepuasan pelanggan adalah faktor yang penting dalam suatu perusahaan
karena suatu pelanggan dapat pindah ke produk lain ketika tidak adanya
kinerja baik yang dilakukan suatu perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
atau harapan dari pelanggan, maka dari itu dalam mempromosikan suatu
produk dibutuhkannya konsistensi.

B. Inovasi Produk
Pengembangan produk obat untuk mengatasi atau mengurangi gejala dari
penyakit tekanan darah tinggi atau dikenal sebagai hipertensi, karena obat
seperti Bisopropol yang dimana memiliki indikasi untuk mengatasi tekanan
darah tinggi masih diimpor dari luar negeri, maka dari itu perlu inovasi
penggunaan bahan baku obat di dalam negeri untuk bisa menekan biaya
impor ke luar negeri. Inovasi produk yang akan dikembangkan yaitu obat
hipertensi dengan nama obat Obixterazenin. Dalam menjalankan suatu
bisnis atau produk obat, tentunya dibutuhkan konsistensi yang dalam artian
kualitas obat tetap sama dan tidak ada perubahan yang mengarah kepada
penurunan kualitas produk, maka dari itu diperlukan penelitian pasar saat ini
yang dimana obat tekanan darah tinggi masih dibutuhkan dan bisa
mengurangi aktivitas impor obat dari luar negeri dan menekan kepada
pemaksimalan bahan baku obat atau penelitian dalam negeri. Menjalankan
bisnis produksi juga dibutuhkan umpan balik dari pelanggan akan
pemakaian obat yang dikonsumsi agar bisa menjadi bahan evaluasi oleh
perusahaan.
Dalam menjalankan suatu produk terutama obat akan tetap memerlukan
peningkatkan produk yang dimana bertujuan untuk memenangkan pasar
dalam segi kebutuhan pasien dan pemenuhan harapan dari pasien. Terdapat
beberapa cara untuk meningkatkan produk obat hipertensi yaitu:
1. Penelitian dan Pengembangan: Melakukan penelitian terus-menerus
untuk mengembangkan obat-obatan yang lebih efektif dan memiliki efek
samping yang lebih sedikit.
2. Kolaborasi Medis: Bekerja sama dengan dokter dan ahli medis dalam
mengembangkan produk obat yang sesuai dengan kebutuhan pasien.

3. Uji Klinis: Melakukan uji klinis yang ketat untuk memastikan efektivitas
dan keamanan produk obat sebelum diluncurkan ke pasar.
4. Inovasi Teknologi: Menggunakan teknologi terbaru dalam proses
produksi dan formulasi obat untuk meningkatkan kualitas dan
kemampuan produk, terutama di Indonesia sendiri yang masih banyak
mengimpor obat dari luar negeri.
5. Edukasi Pasien: Memberikan informasi yang jelas kepada pasien tentang
penggunaan obat, dosis yang tepat, serta dampak dan manfaatnya.
6. Kepatuhan Pasien: Mendorong pasien untuk mematuhi penggunaan obat
sesuai petunjuk dokter guna memaksimalkan efektivitas pengobatan.
7. Pemantauan Efek Samping: Terus memantau efek samping yang
mungkin timbul dari penggunaan produk obat dan mengambil tindakan
cepat jika ditemukan masalah.
8. Komunikasi dengan Profesional Kesehatan: Memastikan adanya
komunikasi yang baik antara produsen obat dan profesional kesehatan
untuk mendapatkan masukan dan umpan balik mengenai produk obat
yang diberikan.
9. Regulasi Ketat: Mematuhi semua regulasi dan standar kualitas yang
berlaku dalam industri farmasi.
10.Pemantauan Pasca-Marketing: Melakukan pemantauan terhadap produk
yang sudah beredar di pasaran untuk memastikan kelangsungan
keamanan dan efektivitasnya.

Indikasi untuk obat ini mengurangi gejala dari penyakit hipertensi.

Efek samping yang dapat timbul dapat diakibatkan karena ketidakcocokan dengan
pasien yang memiliki penyakit lain yang bisa rentan terhadap efek samping obat
dan memperparah penyakit dari pasien, adapun efek samping dari obat
Obixterazenin yaitu dapat berpotensi Bradikardia, memburuknya gagal jantung
yang sudah ada sebelumnya (pada pasien gagal jantung kronis). Mual, muntah, dan
diare pada gastrointestinal, dan mati rasa pada ekstremitas.

Perusahaan yang memproduksi PT. Bumi Farma Indonesia

C. Harga
Penentuan harga disesuaikan kembali dengan bahan baku yang digunakan
dan obat yang akan dibuat merupakan golongan obat keras yang dimana
akan membutuhkan biaya produksi lebih tinggi, namun juga penentuan
harga disesuaikan dengan peraturan Permenkes, maka dari itu harga dari
produk obat yang ditetapkan senilai Rp13.967
D. Tempat Perusahaan atau Bisnis
Dalam menjalankan suatu bisnis produk terutama obat tentunya akan
memerlukan tempat atau lokasi yang strategis untuk bisa mendagangkan
produk, namun dalam menjual obat keras memerlukan beberapa syarat yang
sangat penting yaitu harus dengan resep dokter. Lokasi strategis untuk
membangun apotek yaitu di dekat area perumahan padat penduduk atau di
sekitar pusat kesehatan seperti rumah sakit atau klinik untuk memudahkan
pelanggan menjangkau lokasi bisnis.
E. Promosi atau Periklanan
Promosi adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan untuk
memperkenalkan, mengiklankan, dan meningkatkan visibilitas suatu produk,
layanan, acara, atau merek kepada khalayak. Tujuannya adalah untuk
mendorong minat dan partisipasi dari calon pelanggan atau konsumen
sehingga mereka tertarik untuk membeli atau terlibat dengan apa yang
ditawarkan. Promosi dapat melibatkan berbagai strategi pemasaran seperti
iklan, diskon, kontes, demonstrasi produk, dan lainnya.
Mempromosikan obat keras melibatkan langkah-langkah khusus dan
peraturan yang ketat karena sifat sensitif dan berisiko tinggi dari obat-obatan
tersebut. Berikut adalah beberapa langkah umum yang akan diambil, dengan
tetap memperhatikan pedoman hukum dan etika:

1. Konsultasikan dengan Otoritas Regulasi: Memastikan produk obat kami


bisa dipahami dengan baik dan persyaratan yang berlaku dalam industri
farmasi di negara Indonesia. Biasanya, obat keras memiliki batasan ketat
terkait iklan dan promosi, termasuk izin dari otoritas kesehatan.
2. Pendidikan kepada Tenaga Medis: Fokus pada pendidikan dan informasi
yang akurat kepada tenaga medis seperti dokter, apoteker, dan perawat.
Mereka adalah sumber utama yang memberikan rekomendasi dan
informasi kepada pasien.
3. Materi Promosi: Jika diizinkan oleh regulasi, produk obat kami akan
membuat materi promosi yang informatif, obyektif, dan berfokus pada
manfaat serta risiko obat. Kemudian memastikan semua klaim didukung
oleh data yang kuat.
4. Situs Web dan Materi Digital: Jika diizinkan, produk kami bisa membuat
situs web khusus yang memberikan informasi rinci tentang obat,
termasuk dosis, efek samping, dan petunjuk penggunaan yang akurat.
Tetapkan batasan tentang jenis informasi yang dapat dibagikan secara
online.
5. Kolaborasi dengan Tenaga Medis: Bekerjasama dengan tenaga medis
dalam penyajian informasi kepada pasien. Ini dapat meliputi seminar
medis, lokakarya, atau presentasi di konferensi medis.
6. Publikas ilmiah: Menulis dan mempublikasikan artikel ilmiah tentang
obat dalam jurnal medis terkemuka dapat membantu meningkatkan
pemahaman tentang efikasi dan keamanannya.
7. Etika dan Transparansi: memastikan bahwa semua aktivitas promosi
mengikuti etika yang tinggi dan transparansi penuh mengenai informasi
obat. Jangan membuat klaim palsu atau menyesatkan.
8. Bekerja dengan Ahli: Dalam beberapa kasus, bekerja sama dengan ahli
medis dan ahli farmasi dapat memberikan kredibilitas yang lebih besar
pada promosi.

Kerja sama dengan perusahaan atau organisasi kesehatan

1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia


2. Ikatan Dokter Indonesia
3. Ikatan Apoteker Indonesia

Terutama kerja sama dengan Perhimpunan Hipertensi Indonesia atau


Indonesian Society of Hypertension (InaSH) untuk membantu menanggulangi
penyakit hipertensi di Indonesia.

TAGLINE

"Tekanlah Sakit, Angkatlah Hidup: [Obixterazenin], Solusi Cerdas untuk


Hipertensi!"

Anda mungkin juga menyukai