Anda di halaman 1dari 2

Nama: Muhammad Furqon.

Nim: 382141023.
Kelas: Karyawan / M.N / S1 / TA 22/23 / Per. 4.
Mata kuliah: Manajemen Pemasaran II.
Dosen Pengampu: Wiji Anggraeni, S.Pd., M.M.
Tugas 2
1. Buatlah analisa mengenai produk atau perusahaan dalam penerapan Market Driven
Strategy.
Jawab:
Kali ini saya membuat analisa terhadap perusahaan farmasi kalbe farma dalam penerapan
Market Driven Strategy.
Kalbe farma berdiri sejak tahun 1966, yang berkembang dari usaha sederhana di sebuah garasi
menjadi perusahaan farmasi terdepan di Indonesia. Kalbe telah tumbuh dan bertransformasi
menjadi penyedia solusi kesehatan terintegrasi melalui 4 kelompok divisi usahanya: Divisi
Obat Resep (kontribusi 23%), Divisi Produk Kesehatan (kontribusi 17%), Divisi Nutrisi
(kontribusi 30%), serta Divisi Distribusi and Logistik (kontribusi 30%). Keempat divisi usaha
ini mengelola portofolio obat resep dan obat bebas yang komprehensif, produk-produk
minuman energi dan nutrisi, serta usaha distribusi yang menjangkau lebih dari satu juta outlet
di seluruh kepulauan Indonesia.Di pasar internasional, Perseroan telah hadir di negara-negara
ASEAN, Nigeria, dan Afrika Selatan, dan menjadi perusahaan produk kesehatan nasional yang
dapat bersaing di pasar ekspor. Kalbe telah membangun kekuatan riset dan pengembangan
dalam bidang formulasi obat generik dan mendukung peluncuran produk konsumen dan nutrisi
yang inovatif. Melalui aliansi strategis dengan mitra-mitra internasional, Kalbe telah merintis
beberapa inisiatif riset dan pengembangan yang banyak terlibat dalam kegiatan riset mutakhir
di bidang sistem penghantaran obat, obat kanker, sel punca dan bioteknologi.
Dari profil perusahaan di atas dan dari pengalaman di lapangan.
• Market orientasi
1. Costumer focus, yaitu kalbe farma selalu menyediakan field force/ marketing nya di dalam
satu daerah bisa beberapa orang dalam satu daerah dengan divisi yang focus terhadap kasus
yang selalu di hadapkan oleh customer/dokter sebagai user pengguna obat beresep.
2. Competitor Orientation, setiap field force di lapangan harus mengetahui produk sejenis
dengan fungsi yang sama, atau produk yang tidak sejenis dengan fungsi sama, atau produk
tidak sejenis dengan fungsi hamper sama. Sehingga dengan mengetahui produk tersebut
akan di diskusikan bagaimana langkah selanjutnya dengan menentukan strategi marketing
untuk bisa mempertahankan eksisting produk yang sudah berjalan di rumah sakit, klinik
atau apotek sekalipun.
3. Interfunctional coordination, fungsi dari dari field force yang selalu memberikan informasi
terkini dan terkoordinasi dalam memberikan support dalam bentuk memenuhi kebutuhan,
kebutuhan costumer/dokter mengenai event kegiatan ilmiah dan jenis bentuk webinar ilmiah
untuk meningkat knowledge atau ilmu dari dokter tersebut sebagai bentuk menjaga
hubungan bisnis dengan costumer.
4. Profit focus, dimana yaitu kalbe farma selalu focus terhadap create demand/ penciptaan
permintaan dari setiap lini produk yang tawarkan kepada dokter untuk bisa menangani
berbagai macam kasus yang di tangani denga berbagai macam variasi produk yang akan di
tawarkan/ atau yang sudah terstandar dirumah sakit ataupun di klinik.
5. Long – term focus, yaitu setiap penjualan produk dari rumah sakit dan klinik di jadikan
sebagai bisnis yang panjang untuk dengan menjalankan program – program atau kerjasama
bisnis untuk menjaga costumer tidak berpindah produk ke lain sehingga penjualan dan
achive mampu tercipta di setiap quartalnya.
• Leveraging Ofdistinctive Capability (Menciptakan Sumber Daya yang berbeda), yaitu
dengan berinovasi dengan sumber daya yang dimiliki dengan melakuka riset dan penemuan
baru dalam dunia kesehatan untuk menunjang berbagai kasus terkini dan juga selalu melakukan
training knowledge product untuk bisa menanamkan konsep penemuan baru unruk kasus
penyakit yang dihadapi dokter dengan fungsi yang sama namun pemulihan / onset yang lebih
cepat dari golongan produk lain.
• Customer Value/Capability Match, (Nilai Costumer / Kapasitas Costumer Potensial), yaitu
setiap field force wajib memperhatikan atau memberikan attention lebih terhadap costumer
untuk melayani secara excellent dan juga mampu mengetahui kapasitas dan kemampuan dokter
dalam meresepkan produk terhadap kasus penyakit yang dikeluhkan pasien sehingga costumer
/ dokter bisa nyaman bekerja sama dengan farmasi yang dipilihnya.
• Superior Performance, (Performa diatas Kualitas), yaitu kalbe farma selalu memberikan
program jenjang lanjutan bagi dokter yang ingin melanjutkan pendidikannya secara support
guna meningkatkan ilmu dan meningkatkan keterampilan dalam menangani kasus dan
menangani perkembangan ilmu kesehatan yang akan terus berkembang sejalan dengan
kemajuan dunia.

Anda mungkin juga menyukai