Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIK PEMASARAN FARMASI

STRATEGI INTERNAL PROMOTION MIX

DOSEN PENGAMPU : LALU JUPRIADI Msi.Apt

OLEH

NAMA : ARIS DWI ATMOKO

KELAS : A

KELAS : RPL 182103

AKADEMI FARMASI SARASWATI DENPASAR

REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU (RPL)

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


BAB 1
PENDADULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemasaran merupakan salah satu faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan.
Perusahaan dengan penjualan yang banyak pasti memiliki pemasaran yang hebat dan
terencana. Pemasaran juga merupakan faktor penting dalam memenuhi kebutuhan
pembeli yang ada maupun pembeli potensional, untuk itu kegiatan pemasaran harus
memberi kepuasaan kepada konsumen. Perusahaan dalam memenuhi keinginan dan
kebutuhan konsumen harus menyusun kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi
yang tepat, sesuai dengan konsumen sasaranya.
Pengertian pemasaran menurut kotler adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan
manusia dan sosial. Dalam konteks bisnis yang lebih sempit pemasaran mencakup
menciptakaan hubungan dengan pelanggan yang menguntungkan. Tujuan utama konsep
pemasaran adalah melayani konsumen dengan mendapatkan sejumlah laba, atau
penghasilan dengan biaya layak. Laba dapat membuat perusahaan tumbuh dan
berkembang, laba merupakan tujuan umum dari perusahaan.

1.2 Tujuan
Penulisan laporan praktikum ini dilakukan untuk mengetahui implementasi strategi
bauran pemasaran (marketing mix) pada obat bebas dan obat bebas terbatas pada suatu
perusahaan dadlam hal ini Apotek serta memahami konsep pemasaran secara umum dan
memahami konsep inti pemasaran dalam menghadapi berbagai kebutuhan, keinginan dan
permintaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Pemasaran


a. Menurut American Marketing Association (AMA)
Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai kepada pelanggan dan untuk
mengelola hubungan dengan pelanggan dengan cara-cara yang menguntungkan
organisasi dan para pemangku kepentingan.
b. Menurut UK Chartered Institute of Marketing
Pemasaran adalah proses manajemen yang mengidentifikasi, mengantisipasi, dan
menyediakan apa yang dikehendaki pelanggan secara efisien dan menguntungkan.
c. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh
perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan
kelangsungan hidup usahanya, untuk mendapatkan laba dan untuk berkembang. Hal
tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan,
dimana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran
dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan
pasar yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia.

2.2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)


Fandy Tjiptono (2008) mengatakan bahwa Bauran Pemasaran atau Marketing Mix adalah
campuran dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan dan dipergunakan
oleh suatu perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam pasar
sasaran.
Variabel-variabel unsur pemasaran yang saling terikat satu sama lain yaitu Produk
(Product), Harga (Price), Tempat (Place), dan Promosi (promotion).
a. Produk
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta,
dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau
keinginan pasar yang bersangkutan.
b. Harga
Fandy Tjiptono (2008) mengatakan bahwa harga adalah jumlah uang yang harus
dibayarkan pelanggan untuk suatu produk
c. Tempat
Tempat menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk
menjadikan suatu produk yang dihasilkan dapat diperoleh dan tersedia bagi
konsumen pada waktu dan tempat yang tepat dimanapun konsumen berada
d. Promosi
Philip Kotler (1987) mengatakan bahwa promosi adalah salah satu faktor penentu
keberhasilan program pemasaran dan salah satu bentuk komunikasi pemasaran.
Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi, membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk
yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan, dimana tujuan akhir komunikasi
pemasaran adalah pembelian.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan pemaparan implementasi strategi bauran pemasaran (marketing mix) pada


obat bebas dan bebas terbatas di Apotek serta tinjauan umum perspektif etika kefarmasian
menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 73 tahun 2016 Tetang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek dapat dibuat suatu matriks sebagai berikut :
A. Produk
1. Implementasi Strategi Marketing Mix
a. Pengadaan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas dilakukan melalui Pedagang
Besar Farmasi (PBF) yang telah memenuhi kualifikasi. Pemilihan distributor ini
untuk menjamin kualitas produk agar produk obat bebas dan obat bebas terbatas
yang dikonsumsi oleh masyarakat aman, manjur dan bermanfaat.
b. Pengaturan display Apotek menggunakan konsep First In First Out (FIFO) dimana
obat yang pertama datang harus terjual lebih awal dan First Expired First Out
(FEFO) obat yang memiliki masa kadaluarsa lebih awal harus terjual terlebih
dahulu.
2. Konsep Umum Etika Kefarmasian
a. Untuk menjamin kualitas pelayanan kefarmasian sistem pengadaan sediaan farmasi
harus melalui jalur resmi sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan
b. Sistem penyimpanan obat dilakukan dengan memperhatikan bentuk sediaan dan
kelas terapi obat, serta disusun secara alfabetis dan menggunakan sistem FIFO dan
FEFO
3. Contoh Produk Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas
a. Obat Bebas
Indikasi Umum
Menurunnya daya tahan tubuh karena sakit, kekurangan vitamin C
Kategori
Vitamin
Komposisi
Vitamin c 500 mg
Dosis
1 tablet 1 kali/hari
Aturan Pakai
Sesudah makan
Kemasan
1 Botol Isi 1 Pcs
Efek Samping
-
Kontra Indikasi
Hipersensitif
Perhatian
simpan di tempat yang kering dan terlindung dari cahaya
Interaksi Obat
-
Segmentasi
Green
Manufaktur
Bernofarm

b. Obat Bebas Terbatas

Indikasi / Kegunaan
Untuk meredakan gejala flu, demam, sakit kepala dan hidung tersumbat.

Kandungan / Komposisi
Tiap kaplet mengandung Paracetamol 650 mg dan phenylpropanolamine HCl 15 mg.
Dosis
Dewasa : 1 kaplet 3 kali sehari. Anak 6-12 tahun : 1/2 kaplet 3 kali sehari.

Cara Pemakaian
Diberikan sesuai dengan petunjuk dosis penggunaan, leaflet/brosur, dokter atau
apoteker

Kemasan
Strip 4 tablet

Kontraindikasi / Jangan digunakan oleh


Hipertensi berat, mendapat terapi MAOI. Gangguan fungsi hati berat

Efek Samping
Gangguan GI, gangguan psikomotor, takikardi, aritmia, palpitasi, retensi urin.
Kerusakan hati (dosis besar, pemakaian jangka lama)

Perhatian Khusus
Hipertensi, punya potensi hipertensi atau stroke, gangguan fungsi hati/ ginjal,
glaukoma, hipertrofi prostat, retensi urin, gagal jantung dan DM. Anak <6 tahun.
Hamil dan laktasi. Penggunaan bersama dengan alkohol dapat meningkatkan risiko
timbulnya gangguan fungsi hati. Palpitasi

Cara Penyimpanan
Simpan pada tempat sejuk dan kering, serta terlindung dari cahaya

B. Harga
1. Implementasi Strategi Marketing Mix
Strategi harga yang diterapkan oleh Apotek adalah menjual produk dengan harga yang
dapat dijangkau oleh masyarakat sekitar dengan kualitas tinggi
2. Konsep Umum Etika Kefarmasian Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian di apotek
harus melayani ketersediaan farmasi yang aman, bermutu, bermanfaat, dan terjangkau

C. Tempat
1. Implementasi Strategi Marketing Mix
Produk Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas diletakkan di bagian depan dengan
penataan display yang mudah dilihat dan menarik minat konsumen. Hal ini
memberikan kemudahan dalam proses distribusi produk obat bebas dan obat bebas
terbatas kepada konsumen
2. Konsep Umum Etika Kefarmasian
Semua obat harus disimpan (diletakkan) pada kondisi yang sesuai sehingga terjamin
keamanan dan stabilitasnya.
D. Promosi
1. Implementasi Strategi Marketing Mix
Implementasi Strategi Marketing Mix Strategi promosi yang dilakukan oleh Apotek
adalah melalui beberapa cara, antara lain : leaflet, media sosial online, radio, dan
menjadi sponsor dalam kegiatan bakti social
2. Konsep Umum Etika Kefarmasian
Pelayanan informasi obat dilakukan dengan menyebarkan brosur (leaflet), pelayanan
informasi obat merupakan kegiatan yang dilakukan untuk pemberian informasi obat
dengan menjawab pertanyaan secara lisan maupun tulisan, dan pelayanan informasi
obat dilakukan dengan memberikan edukasi dan informasi kepada konsumen.
BAB IV
KESIMPULAN

Bauran Pemasaran (marketing mix) meliputi product (produk), price (harga), place (tempat),
dan promotion (promosi). Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai
berikut :
a. Implementasi Strategi Bauran
Pemasaran (Marketing Mix) Pada Obat Bebas (Over The Counter/OTC) di Apotek :
1. Product (Produk)
Pengadaan (pembelian) obat bebas dilakukan melalui distributor atau Pedagang Besar
Farmasi (PBF) yang telah memenuhi kualifikasi serta pengaturan displaymenggunakan
konsep first in first out (FIFO) dan first expired first out (FEFO).
2. Price (Harga)
Harga yang diterapkan adalah menjual produk dengan harga yang dapat dijangkau oleh
masyarakat sekitar dengan kualitas tinggi.
3. Place (Tempat)
Produk obat bebas diletakkan di bagian depan dengan penataan display yang mudah
dilihat dan menarik minat konsumen sehingga memberikan kemudahan dalam proses
distribusi produk obat bebas kepada konsumen.
4. Promotion (Promosi)
Strategi promosi yang dilakukan melalui beberapa cara, antara lain :
leaflet, media sosial online, radio, dan menjadi sponsor dalam kegiatan bakti sosial.
b. Korelasi Strategi Bauran Pemasaran
(Marketing Mix) Dari Perspektif Etika Kefarmasian :
Bauran pemasaran yang diterapkan oleh Apotek sudah sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan No. 73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
DAFTAR PUSTAKA

1. Sampurno, 2011, Manajemen Pemasaran Farmasi, Gadjah Mada University Press,


Yogyakarta.
2. Firmansyah, A., 2015, Analisis Implementasi Strategi Marketing Mix Pada
Manajemen Pemasaran Supermarket Tip Top Dari Perspektif Etika Bisnis Islam,
Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
3. Saiman, L., 2014, Kewirausahaan, Edisi Kedua, PT. Salemba Empat, Jakarta.
4. Kotler, P. And Keller, K., L., 2009, Marketing Management, Thirteenth Edition, PT.
Erlangga, Jakarta.
5. Cahyono, D., 2016, Pengaruh Faktor-Faktor Individual dan Bauran Pemasaran
Terhadap Keputusan Pembelian Obat Lewat Resep Pada Apotek Rawat Jalan di
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Jember, Jurnal Sains Manajemen dan Bisnis Indonesia,
Vol. VI No. 2, Hal. 120-132.
6. Isdaryadi, F., W., 2005, Bisnis Berwawasan Etika, Ombudsman, No. II, Hal 10-11.

Anda mungkin juga menyukai