Suksesnya pengujian transplantasi kepala tikus yang telah dilakukan pada beberapa bulan lalu, kini
akan kembali dilakukan dengan kepala manusia. Transplantasi kepala yang telah dilakukan masih
sekedar tahap uji coba. Kepala manusia yang digunakan sebagai objek pengamatan adalah kepala
mayat yang di Operasi ke badan mayat lainnya. Operasi yang berjalan dengan menggunakan kurun
waktu 18 jam tersebut di pimpin oleh dr. Sergio Canavero.
Pengujian operasi transplantasi ini awalnya mengalami berbagai kontroversi, hal ini terjadi akibat
adanya usulan operasi akan dilakukan di Negara Amerika Serikat (AS) namun berbagai alasan yang
kuat menjadikan pengujian yang membuat dunia pangling dan geger sejenak ini berhasil dilakukan di
Tiongkok. Alasan memilih Tiongkok oleh dokter Canavero adalah tak lain karena dokter yang akan
menjadi partner operasi adalah dokter asal Tiongkok. Dokter Tiongkok ini adalah Dr Xiaoping Ren.
Xiaoping bukanlah orang baru dalam dunia transplantasi organ, ia terkenal dengan transplantasi kepala
tikus sebanyak 1.000 ekor tikus.
Dengan menggunakan pengetahuan yang Anda peroleh pada modul 1 ini disertai dengan informasi
dari berbagai sumber. Diskusikanlah hal ini dalam kelompok anda dan buatlah pernyataan sikap Anda
mengenai hal tersebut.
Rubrik penilaian
Supaya tugas yang Anda kerjakan menjadi terarah dan Anda dapat menyelesaikan tugas tersebut
dengan baik, maka gunakanlah rubrik penilaian berikut untuk mengukur keberhasilan Anda dalam
memahami materi.
Total 100%
JAWABAN
A. Mengenal Stem Sel (stem cell) atau sel Punca / sel Induk
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan tehnologi, mau tidak mau terus berdampak pada
berkembang terhadap ilmu-ilmu yang lainnya, salah satunya di
bidang biologi molekuler dan kedokteran. saat ini di bidang biologi
molekuler / imonologi adalah pengembangan sel induk, yang biasa
disebut stem sel. Pengertian Stem sel (stem cell) secara umum
adalah sel yang belum berdiferensiasi dan mempunyai potensi yang
sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak jenis sel yang
berbeda di dalam tubuh.
Stem sel juga disebut sel punca, sel induk, sel batang. stem
sel juga berfungsi sebagai sistem perbaikan untuk mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak demi
kelangsungan hidup organisme. Saat stem sel membelah, sel yang baru mempunyai potensi untuk tetap
menjadi sel punca atau menjadi sel dari jenis lain dengan fungsi yang lebih khusus, misalnya sel otot,
sel darah merah atau sel otak.
Sifat-sifat umum STEM CELL dibagi sebagai berikut:
Stem cell adalah sel yang tidak / belum terspesialisasi yang mempunyai 2 sifat:
1. Kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel lain (differentiate). Dalam hal ini stem cell mampu
berkembang menjadi berbagai jenis sel matang, misalnya sel saraf, sel otot jantung, sel otot
rangka, sel pankreas, dan lain-lain.
2. Kemampuan untuk memperbaharui atau meregenerasi dirinya sendiri (self-regenerate/self-renew).
Dalam hal ini stem cell dapat membuat salinan sel yang persis sama dengan dirinya melalui
pembelahan sel
JENIS-JENIS STEM CELL
Berdasarkan kemampuan berdiferensiasi, stem cell dibagi menjadi:
1. Totipotent adalah sel yang dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel. Yang termasuk dalam
stem cell totipotent adalah zigot (telur yang telah dibuahi).
2. Pluripotent adalah sel yang dapat berdiferensiasi menjadi 3 lapisan germinal: ektoderm,
mesoderm, dan endoderm, tapi tidak dapat menjadi jaringan ekstraembryonik seperti plasenta dan
tali pusat. Yang termasuk stem cell pluripotent adalah embryonic stem cell
3. Multipotent adalah sel yang dapat berdiferensiasi menjadi banyak jenis sel. Misalnya:
hematopoietic stem cells.
4. Unipotent adalah sel yang hanya dapat menghasilkan 1 jenis sel. Tapi berbeda dengan non-stem
cell, stem cell unipoten mempunyai sifat dapat memperbaharui atau meregenerasi diri (self -
regenerate/self-renew)
BERDASARKAN SUMBER ASAL SEL
Stem cell ditemukan dalam berbagai jaringan tubuh. sehingga stem cell dibagi menjadi beberapa
berdasarkan asal selnya:
1) Zygote Yaitu pada tahap sesaat setelah sperma bertemu dengan sel telur
2) Embryonic stem cell yaitu sel yang diambil dari inner cell mass dari suatu blastocyst (embrio yang
terdiri dari 50 ¬ 150 sel, kira-kira hari ke-5 pasca pembuahan). Embryonic stem cell. biasanya
didapatkan dari sisa embrio yang tidak dipakai pada IVF (in vitro fertilization). Tapi saat ini telah
dikembangkan teknik pengambilan embryonic stem cell yang tidak membahayakan embrio
tersebut, sehingga dapat terus hidup dan bertumbuh. Untuk masa depan hal ini mungkin dapat
mengurangi kontroversi etis terhadap embryonic stem cell.
3) Fetus. fetus adalah perkembangan pada fase seteleh embrio dan sebelum kelahiran. Fetus dapat
diperoleh dari klinik aborsi.
4) Stem cell darah tali pusat, yaitu sel yang diambil dari darah plasenta dan tali pusat segera setelah
bayi lahir. Stem cell dari darah tali pusat merupakan jenis hematopoietic stem cell, dan ada yang
menggolongkan jenis stem cell ini ke dalam adult stem cell.
5) Adult stem cell. yaitu sel yang diambil dari jaringan dewasa, antara lain dari: Sumsum tulang.
Stem cell dari sumsum tulang ada 2 jenis meliputi:
- hematopoietic stem cell. Selain dari darah tali pusat dan dari sumsum tulang, hematopoietic
stem cell dapat diperoleh juga dari darah tepi.
- stromal stem cell atau disebut juga mesenchymal stem cell.
Jaringan lain pada dewasa seperti pada: - susunan saraf pusat - adiposit (jaringan lemak) -
otot rangka - pankreas Adult stem cell mempunyai sifat plastis, artinya selain berdiferensiasi
menjadi sel yang sesuai dengan jaringan asalnya, adult stem cell juga dapat berdiferensiasi
menjadi sel jaringan lain. Misalnya: neural stem cell dapat berubah menjadi sel darah, atau
stromal stem cell dari sumsum tulang dapat berubah menjadi sel otot jantung, dan sebagainya.
PERAN STEM SEL DALAM RISET PENELITIAN
1) Terapi gen.
Stem cell (dalam hal ini hematopoietic stem cell) digunakan sebagai alat pembawa transgen
ke dalam tubuh pasien, dan selanjutnya dapat dilacak jejaknya apakah stem cell ini berhasil
mengekspresikan gen tertentu dalam tubuh pasien. Dan karena stem cell mempunyai sifat
self-renewing, maka pemberian pada terapi gen tidak perlu dilakukan berulang-ulang, selain
itu hematopoietic stem cell juga dapat berdiferensiasi menjadi bermacam-macam sel,
sehingga transgen tersebut dapat menetap di berbagai macam sel.
2) Mengetahui proses biologis, yaitu perkembangan organisme dan perkembangan kanker.
Melalui stem cell dapat dipelajari nasib sel, baik sel normal maupun sel kanker.
3) Penemuan dan pengembangan obat baru, yaitu untuk mengetahui efek obat terhadap
berbagai jaringan.
4) Terapi sel berupa replacement therapy. Oleh karena stem cell dapat hidup di luar organ
tubuh manusia misalnya di cawan petri, maka dapat dilakukan manipulasi terhadap stem
cell itu tanpa mengganggu organ tubuh manusia. Stem cell yang telah dimanipulasi tersebut
dapat ditransplantasi kembali masuk ke dalam organ tubuh untuk menangani penyakit-
penyakit tertentu.
B. Konsep Aseptik dan Steril dalam kegiatan operasi
Pengertian Aseptik berarti tidak adanya pathogen pada penyakit. Menurut Crow dalam Wina
Jivika P (2007) teknik aseptik adalah usaha mempertahankan klien sedapat mungkin bebas dari
mikro organisme. Sedangkan menurut Hinchliff dalam Dwi Handayani (2003), teknik aseptik
adalah metode penjagaan yang digunakan dalam setiap tindakan yang membawa resiko masuknya
mikroorganisme ke dalam tubuh pasien.
Ada dua jenis teknik aseptik yang diterapkan dalam praktek keperawatan, yaitu Aseptik medis
dan Aseptik bedah :
a. Aseptik medis
Aseptik medis adalah teknik atau prosedur yang dilakukan untuk mengurangi jumlah
mikroorganisme disuatu objek, serta menurunkan kemungkinan penyebaran dari mikro
organisme tersebut. Aseptik medis sangat penting untuk diterapkan saat merawat individu yang
rentan terhadap infeksi baik karena penyakitnya, pembedahan atau karena immonosupresi.
Suatu objek dikatakan terkontaminasi bila objek tersebut menjadi tidak steril atau
bersih. Dalam aseptik medik suatu area atau objek dikatakan terkontaminasi bila terdapat atau
objek dicurigai mengandung kuman pathogen, misalnya tempat tidur (badpan) yang telah
dipakai, lantai dan kasa basah yang telah dipakai. Mata rantai infeksi yang paling mudah untuk
di putus adalah cara penularannya. Dalam lingkungan perawatan kesehatan lingkungan,
mencuci tangan adalah merupakan teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan dan
pengontrolan penularan infeksi nosokomia.
b. Aseptik bedah
Aseptik bedah atau teknik steril termasuk prosedur yang digunakan untuk membunuh
mikroorganisme. Setelah objek menjadi tidak steril maka objek tersebut telah terkontaminasi,
misalnya alat-alat perawatan luka yang telah dipakai atau tersentuh objek yang tidak steril.
Pada aseptik bedah, suatu area atau objek dinyatakan terkontaminasi jika disentuh oleh
setiap objek yang tidak steril. Teknik steril sering dilakukan dalam berbagai tindakan
keperawatan di ruang keperawatan, seperti dalam perawatan luka operasi (mengganti balutan).
Keefektifan tindakan pencegahan luka operasi bergantung pada motivasi perawat dalam
menggunakan teknik aseptik.
Kulit yang sehat dan utuh serta memberan mukosa dapat memberikan suatu barier yang
efektif terhadap mikroorganisme, tetapi jaringan yang di bawahnya merupakan media yang
sangat baik untuk pertumbuhan mikroorganisme. Oleh karena itu saat jaringan bawah kulit
terbuka akibat luka karena prosedur operasi, maka untuk melindungi daerah tersebut dari
mikroorganisme harus digunakan teknik steril.
Prosedur Aseptik di Ruang Operasi
Dalam pembedahan prosedur aseptic meliputi tindakan sebelum, saat, maupun sesudah tindakan
bedah, yaitu:
1. Pemakaian masker dan penutup kepala
2. Mencuci tangan
3. Pemakaian sarung tangan dan jubah operasi
4. Persiapan penderita
5. Memelihara sterilisitas medan operasi
6. Menggunakan teknik operasi aman
7. Sterilitas dari ruang operasi minor dan alat operasi
Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu (alat, bahan, media, dan lain-lain) dari
mikroorganisme yang tidak diharapkan kehadirannya baik pathogen maupun apatogen. Jadi, dalam
kegiatan operasi transplantasi kepala harus menggunakan peralatan dan tempat yang steril agar tidak
terkontaminasi dengan bakteri atau virus yang dapat mengganggu dan membahayakan pertumbuhan
sel punca.
Selanjutnya menyikapi hal yang demikian, penulis memposisikan diri untuk berada di seberang
jalan dengan para ahli yang akan melakukan operasi transplantasi kepala manusia, meskipun tujuan
dilakukannya adalah sebagai salah satu bentuk pengobatan dan untuk memberikan harapan hidup yang
lebih baik bagi pasien lumpuh terutama. Karena sebagai makhluk yang mengakui keberadaan Tuhan
sebagai sang pencipta dan penulis takdir, maka alangkah lebih bijaknya jika hal -hal yang berkaitan
dengan kesejahteraan manusia dalam hal pengobatan tetap perlu adanya pertimbangan yang matang
dan memperhatikan bioteika dalam kehidupan manusia, mengingat manusia adalah makhluk ciptaan
Tuhan.
sumber:
http://wanenoor.blogspot.com/2011/07/mengenal-stem-sel-stem-cell-atau-sel.html#.W4eSzpVR3IU
https://www.cerpen.co.id/post_147150.html
https://sains.kompas.com/read/2018/05/17/133520123/metode-transplantasi-kepala-dikembangkan-
mungkinkah-segera-dilakukan
https://www.herusetianto.com/2015/02/konsep-dasar-teknik-aseptik.html