Anda di halaman 1dari 8

NAMA : TSALIS NUR RIZQIYAH

NOMOR PESERTA : 19140409710099


PRODI : ILMU PENGETAHUAN ALAM
KELAS : A

TUGAS AKHIR MODUL 1


Operasi Transplantasi Kepala Manusia?

Suksesnya pengujian transplantasi kepala tikus yang telah dilakukan pada beberapa bulan lalu, kini
akan kembali dilakukan dengan kepala manusia. Transplantasi kepala yang telah dilakukan masih
sekedar tahap uji coba. Kepala manusia yang digunakan sebagai objek pengamatan adalah kepala
mayat yang di Operasi ke badan mayat lainnya. Operasi yang berjalan dengan menggunakan kurun
waktu 18 jam tersebut di pimpin oleh dr. Sergio Canavero.

Pengujian operasi transplantasi ini awalnya mengalami berbagai kontroversi, hal ini terjadi akibat
adanya usulan operasi akan dilakukan di Negara Amerika Serikat (AS) namun berbagai alasan yang
kuat menjadikan pengujian yang membuat dunia pangling dan geger sejenak ini berhasil dilakukan di
Tiongkok. Alasan memilih Tiongkok oleh dokter Canavero adalah tak lain karena dokter yang akan
menjadi partner operasi adalah dokter asal Tiongkok. Dokter Tiongkok ini adalah Dr Xiaoping Ren.
Xiaoping bukanlah orang baru dalam dunia transplantasi organ, ia terkenal dengan transplantasi kepala
tikus sebanyak 1.000 ekor tikus.

Dengan menggunakan pengetahuan yang Anda peroleh pada modul 1 ini disertai dengan informasi
dari berbagai sumber. Diskusikanlah hal ini dalam kelompok anda dan buatlah pernyataan sikap Anda
mengenai hal tersebut.

Rubrik penilaian
Supaya tugas yang Anda kerjakan menjadi terarah dan Anda dapat menyelesaikan tugas tersebut
dengan baik, maka gunakanlah rubrik penilaian berikut untuk mengukur keberhasilan Anda dalam
memahami materi.

Aspek penialaian Bobot


Tugas No.

1. Menerapkan kemampuan sel punca 25%

Menerapkan konsep Aseptik dan Steril dalam 25%


kegiatan operasi

Menerapkan konsep Bioetika dalam kehidupan 25%

Membuat keputusan mengenai fenomena sains 25%


di kehidupan

Total 100%
JAWABAN
A. Mengenal Stem Sel (stem cell) atau sel Punca / sel Induk
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan tehnologi, mau tidak mau terus berdampak pada
berkembang terhadap ilmu-ilmu yang lainnya, salah satunya di
bidang biologi molekuler dan kedokteran. saat ini di bidang biologi
molekuler / imonologi adalah pengembangan sel induk, yang biasa
disebut stem sel. Pengertian Stem sel (stem cell) secara umum
adalah sel yang belum berdiferensiasi dan mempunyai potensi yang
sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak jenis sel yang
berbeda di dalam tubuh.
Stem sel juga disebut sel punca, sel induk, sel batang. stem
sel juga berfungsi sebagai sistem perbaikan untuk mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak demi
kelangsungan hidup organisme. Saat stem sel membelah, sel yang baru mempunyai potensi untuk tetap
menjadi sel punca atau menjadi sel dari jenis lain dengan fungsi yang lebih khusus, misalnya sel otot,
sel darah merah atau sel otak.
Sifat-sifat umum STEM CELL dibagi sebagai berikut:
Stem cell adalah sel yang tidak / belum terspesialisasi yang mempunyai 2 sifat:
1. Kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel lain (differentiate). Dalam hal ini stem cell mampu
berkembang menjadi berbagai jenis sel matang, misalnya sel saraf, sel otot jantung, sel otot
rangka, sel pankreas, dan lain-lain.
2. Kemampuan untuk memperbaharui atau meregenerasi dirinya sendiri (self-regenerate/self-renew).
Dalam hal ini stem cell dapat membuat salinan sel yang persis sama dengan dirinya melalui
pembelahan sel
JENIS-JENIS STEM CELL
Berdasarkan kemampuan berdiferensiasi, stem cell dibagi menjadi:
1. Totipotent adalah sel yang dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel. Yang termasuk dalam
stem cell totipotent adalah zigot (telur yang telah dibuahi).
2. Pluripotent adalah sel yang dapat berdiferensiasi menjadi 3 lapisan germinal: ektoderm,
mesoderm, dan endoderm, tapi tidak dapat menjadi jaringan ekstraembryonik seperti plasenta dan
tali pusat. Yang termasuk stem cell pluripotent adalah embryonic stem cell
3. Multipotent adalah sel yang dapat berdiferensiasi menjadi banyak jenis sel. Misalnya:
hematopoietic stem cells.
4. Unipotent adalah sel yang hanya dapat menghasilkan 1 jenis sel. Tapi berbeda dengan non-stem
cell, stem cell unipoten mempunyai sifat dapat memperbaharui atau meregenerasi diri (self -
regenerate/self-renew)
BERDASARKAN SUMBER ASAL SEL
Stem cell ditemukan dalam berbagai jaringan tubuh. sehingga stem cell dibagi menjadi beberapa
berdasarkan asal selnya:
1) Zygote Yaitu pada tahap sesaat setelah sperma bertemu dengan sel telur
2) Embryonic stem cell yaitu sel yang diambil dari inner cell mass dari suatu blastocyst (embrio yang
terdiri dari 50 ¬ 150 sel, kira-kira hari ke-5 pasca pembuahan). Embryonic stem cell. biasanya
didapatkan dari sisa embrio yang tidak dipakai pada IVF (in vitro fertilization). Tapi saat ini telah
dikembangkan teknik pengambilan embryonic stem cell yang tidak membahayakan embrio
tersebut, sehingga dapat terus hidup dan bertumbuh. Untuk masa depan hal ini mungkin dapat
mengurangi kontroversi etis terhadap embryonic stem cell.
3) Fetus. fetus adalah perkembangan pada fase seteleh embrio dan sebelum kelahiran. Fetus dapat
diperoleh dari klinik aborsi.
4) Stem cell darah tali pusat, yaitu sel yang diambil dari darah plasenta dan tali pusat segera setelah
bayi lahir. Stem cell dari darah tali pusat merupakan jenis hematopoietic stem cell, dan ada yang
menggolongkan jenis stem cell ini ke dalam adult stem cell.
5) Adult stem cell. yaitu sel yang diambil dari jaringan dewasa, antara lain dari: Sumsum tulang.
Stem cell dari sumsum tulang ada 2 jenis meliputi:
- hematopoietic stem cell. Selain dari darah tali pusat dan dari sumsum tulang, hematopoietic
stem cell dapat diperoleh juga dari darah tepi.
- stromal stem cell atau disebut juga mesenchymal stem cell.
Jaringan lain pada dewasa seperti pada: - susunan saraf pusat - adiposit (jaringan lemak) -
otot rangka - pankreas Adult stem cell mempunyai sifat plastis, artinya selain berdiferensiasi
menjadi sel yang sesuai dengan jaringan asalnya, adult stem cell juga dapat berdiferensiasi
menjadi sel jaringan lain. Misalnya: neural stem cell dapat berubah menjadi sel darah, atau
stromal stem cell dari sumsum tulang dapat berubah menjadi sel otot jantung, dan sebagainya.
PERAN STEM SEL DALAM RISET PENELITIAN
1) Terapi gen.
Stem cell (dalam hal ini hematopoietic stem cell) digunakan sebagai alat pembawa transgen
ke dalam tubuh pasien, dan selanjutnya dapat dilacak jejaknya apakah stem cell ini berhasil
mengekspresikan gen tertentu dalam tubuh pasien. Dan karena stem cell mempunyai sifat
self-renewing, maka pemberian pada terapi gen tidak perlu dilakukan berulang-ulang, selain
itu hematopoietic stem cell juga dapat berdiferensiasi menjadi bermacam-macam sel,
sehingga transgen tersebut dapat menetap di berbagai macam sel.
2) Mengetahui proses biologis, yaitu perkembangan organisme dan perkembangan kanker.
Melalui stem cell dapat dipelajari nasib sel, baik sel normal maupun sel kanker.
3) Penemuan dan pengembangan obat baru, yaitu untuk mengetahui efek obat terhadap
berbagai jaringan.
4) Terapi sel berupa replacement therapy. Oleh karena stem cell dapat hidup di luar organ
tubuh manusia misalnya di cawan petri, maka dapat dilakukan manipulasi terhadap stem
cell itu tanpa mengganggu organ tubuh manusia. Stem cell yang telah dimanipulasi tersebut
dapat ditransplantasi kembali masuk ke dalam organ tubuh untuk menangani penyakit-
penyakit tertentu.
B. Konsep Aseptik dan Steril dalam kegiatan operasi
Pengertian Aseptik berarti tidak adanya pathogen pada penyakit. Menurut Crow dalam Wina
Jivika P (2007) teknik aseptik adalah usaha mempertahankan klien sedapat mungkin bebas dari
mikro organisme. Sedangkan menurut Hinchliff dalam Dwi Handayani (2003), teknik aseptik
adalah metode penjagaan yang digunakan dalam setiap tindakan yang membawa resiko masuknya
mikroorganisme ke dalam tubuh pasien.
 Ada dua jenis teknik aseptik yang diterapkan dalam praktek keperawatan, yaitu Aseptik medis
dan Aseptik bedah :
a. Aseptik medis
Aseptik medis adalah teknik atau prosedur yang dilakukan untuk mengurangi jumlah
mikroorganisme disuatu objek, serta menurunkan kemungkinan penyebaran dari mikro
organisme tersebut. Aseptik medis sangat penting untuk diterapkan saat merawat individu yang
rentan terhadap infeksi baik karena penyakitnya, pembedahan atau karena immonosupresi.
Suatu objek dikatakan terkontaminasi bila objek tersebut menjadi tidak steril atau
bersih. Dalam aseptik medik suatu area atau objek dikatakan terkontaminasi bila terdapat atau
objek dicurigai mengandung kuman pathogen, misalnya tempat tidur (badpan) yang telah
dipakai, lantai dan kasa basah yang telah dipakai. Mata rantai infeksi yang paling mudah untuk
di putus adalah cara penularannya. Dalam lingkungan perawatan kesehatan lingkungan,
mencuci tangan adalah merupakan teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan dan
pengontrolan penularan infeksi nosokomia.
b. Aseptik bedah
Aseptik bedah atau teknik steril termasuk prosedur yang digunakan untuk membunuh
mikroorganisme. Setelah objek menjadi tidak steril maka objek tersebut telah terkontaminasi,
misalnya alat-alat perawatan luka yang telah dipakai atau tersentuh objek yang tidak steril.
Pada aseptik bedah, suatu area atau objek dinyatakan terkontaminasi jika disentuh oleh
setiap objek yang tidak steril. Teknik steril sering dilakukan dalam berbagai tindakan
keperawatan di ruang keperawatan, seperti dalam perawatan luka operasi (mengganti balutan).
Keefektifan tindakan pencegahan luka operasi bergantung pada motivasi perawat dalam
menggunakan teknik aseptik.
Kulit yang sehat dan utuh serta memberan mukosa dapat memberikan suatu barier yang
efektif terhadap mikroorganisme, tetapi jaringan yang di bawahnya merupakan media yang
sangat baik untuk pertumbuhan mikroorganisme. Oleh karena itu saat jaringan bawah kulit
terbuka akibat luka karena prosedur operasi, maka untuk melindungi daerah tersebut dari
mikroorganisme harus digunakan teknik steril.
 Prosedur Aseptik di Ruang Operasi
Dalam pembedahan prosedur aseptic meliputi tindakan sebelum, saat, maupun sesudah tindakan
bedah, yaitu:
1. Pemakaian masker dan penutup kepala
2. Mencuci tangan
3. Pemakaian sarung tangan dan jubah operasi
4. Persiapan penderita
5. Memelihara sterilisitas medan operasi
6. Menggunakan teknik operasi aman
7. Sterilitas dari ruang operasi minor dan alat operasi

 Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu (alat, bahan, media, dan lain-lain) dari
mikroorganisme yang tidak diharapkan kehadirannya baik pathogen maupun apatogen. Jadi, dalam
kegiatan operasi transplantasi kepala harus menggunakan peralatan dan tempat yang steril agar tidak
terkontaminasi dengan bakteri atau virus yang dapat mengganggu dan membahayakan pertumbuhan
sel punca.

 Menggunakan Teknik Operasi yang Aman


Menggunakan teknik operasi yang halus, mengendalikan pendarahan dengan baik dan
memperlakukan jaringan dengan baik akan dapat mengurangi risiko infeksi pasca operasi, karena
bakteri akan mudah menyerang setelah perlakuan yang kasar dan berlebihan pada jaringan dan
pendarahan yang tidak terkontrol.

 Sterilisasi Ruang Operasi


Sterilisasi ruang operasi dapat dijaga dengan cara-cara: 1) membatasi jumlah orang di dalam ruang
operasi, 2) menutup pintu ruang operasi, 3) membatasi orang yang keluar dan masuk ruang operasi,
4) setiap petugas yang masuk harus mengenakan penutup kepala, alas kaki, masker, dan baju khusus
ruang operasi, 5) menjaga kelembaban ruang operasi, 6) membersihkan lingkungan dan peralatan di
ruang operasi menggunakan disinfektan yang kuat (misalnya chlorin) dan dengan frekuensi
pembersihan yang tepat, 7) menjaga sirkulasi udara tetap baik di ruang operasi.

 Metode Sterilisasi dan Disinfektan Alat-alat Medis


Terdapat 3 metode sterilisasi dan desinfektan:
1. Fisis
Sterilisasi dengan metode ini melalui dua cara yaitu pemanasan dan penyinaran.
2. Mekanik
Sterilisasi dengan metode ini biasanya dilakukan dengan metode filtrasi. Metode ini biasanya
dipakai untuk sterilisasi benda cair dan mudah rusak dengan pemanasan.
3. Kimiawi
Metode sterilisasi ini menggunakan bahan-bahan kimia. Contoh: alkohol, iodoform, kaporit, dan
lain sebagainya.

 Pengendalian Ruangan dan Peralatan Pengolahan Sel Punca


Ruangan dan peralatan harus dalam keadaan bersih, terawatt dengan pencatatan pembersihan dan
perawatan berkala alat yang mudah dipantau, sehingga ruangan dan peralatan dalam keadaan layak
pakai.
C. Konsep Bioetika dalam kehidupan
Bioetika berasal dari kata “Bios” yang berarti hidup atau segala sesuatu yang menyangkut
kehidupan, dan kata “ethicos” yang berhubungan dengan etika moral. Munculnya konsep ini pada
awalnya dilatarbelakangi oleh adanya masalah-masalah yang timbul dari kecerobohan manusia seperti
polusi lingkungan yang berkembang pesat, sehingga menyebabkan lingkungan bumi beserta sistem
ekologinya berada dalam bahaya. Pada saat itu bioetika merupakan ilmu untuk mempertahankan hidup
dalam mengatasi kepunahan lingkungan dan mengatasi kepunahan manusia.
Dalam perkembangannya bioetika cenderung mengarah pada penanganan isu-isu tentang nilai-
nilai dan etika yang timbul karena perkembangan ilmu dan teknologi yang cepat selama 15 tahun
terakhir. Pemahaman tentang bioetika sudah harus menjadi kewajiban para ilmuan dengan semakin
cepatnya perkembangan teknologi modern terutama yang bergerak dibidang ilmu hayati. Bioetika
dapat dipandang sebagai suatu etika atau pedoman seorang ilmuwan atau seorang ahli bioteknologi.
Bioetika dapat dideskripsikan sebagai cara pandang manusia terhadap kehidupan berkaitan dengan
moral dalam berinteraksi dan pertanggungjawabannya dengan mahluk hidup dalam kehidupannya
Orang yang pertama kali menciptakan istilah “bioethics” adalah Van Resselaer Potter,
seorangpeneliti biologi dibidang kanker dan Profesor di Universitas Wisconsin. Potter memaksudkan
bioetika sebagai suatu ilmu baru yang menggabungkan pengetahuan ilmu hayati dengan pengetahuan
tentang sistem-sistem nilai manusiawi dari etika. Dengan demikian, dua kebudayaan ilmiah yang
senantiasa terpisah dapat memperkuat dan memperkaya satu sama lain. Hal itu perlu supaya bangsa
manusia dapat bertahan hidup. Sebagai tujuan terakhir bidang baru ini ialah melihat bukan saja
memperkaya kehidupan indovidual, tetapi memperpanjang bertahan hidupnya spesies manusia dalam
bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat.
Pada perkembangannya, bioetika yang awalnya hanya berupa wacana, berkembang menjadi
cara untuk mengatur batasan-batasan suatu penelitian dan perkembangan teknologi, pada masa
sekarang ini telah berkembang menjadi sangat pesat dengan terbentuknya lembaga-lembaga yang turut
serta mengatur bidang-bidang yang berkaitan dengan eksistensi manusia. Pada perkembangannya di
Indonesia, bioetika sudah diatur dan dikendalikan oleh pemerintah dimana telah terdapat peraturan
perundang-undangan yang mengatur penelitian-penelitian para ilmuwan dengan mengutamakan
perlindungan nilai-nilai dan norma-norma agama, masyarakat, dan lingkungan serta biodiversitas yang
menjamin eksistensi manusia dibumi.

D. Membuat keputusan mengenai fenomena sains di kehidupan


Fenomena sains yang baru-baru ini muncul dan menggemparkan terutama di kalangan dunia
medis/kedokteran adalah akan dilaksanakannya operasi transplantasi kepala manusia hidup. O perasi
transplantasi yang digagas oleh seorang dokter ini salah satunya memanfaatkan kemampuan sel punca
yang dimiliki oleh organisme termasuk manusia. Yang dalam perkembangannya sel punca sudah dapat
mengatasi 3 golongan penyakit antara lain:
1) Penyakit autoimun. Misalnya pada lupus, artritis reumatoid dan diabetes tipe 1. Setelah
diinduksi oleh growth factor agar hematopoietic stem cell banyak dilepaskan dari sumsum
tulang ke darah tepi, hematopoietic stem cell dikeluarkan dari dalam tubuh untuk
dimurnikan dari sel imun matur. Lalu tubuh diberi agen sitotoksik atau terapi radiasi untuk
membunuh sel-sel imun matur yang tidak mengenal self antigen (dianggap sebagai foreign
antigen). Setelah itu hematopoietic stem cell dimasukkan kembali ke tubuh, bersirkulasi
dan bermigrasi ke sumsum tulang untuk berdiferensiasi menjadi sel imun matur sehingga
sistem imun tubuh kembali seperti semula.
2) Penyakit degeneratif. Pada penyakit degeneratif seperti stroke, penyakit Parkinson,
penyakit Alzheimer, terdapat beberapa kerusakan atau kematian sel-sel tertentu
sehingga bermanifestasi klinis sebagai suatu penyakit. Pada keadaan ini stem cell setelah
dimanipulasi dapat ditransplantasi ke dalam tubuh pasien agar stem cell tersebut dapat
berdiferensiasi menjadi sel-sel organ tertentu yang menggantikan sel-sel yang telah rusak
atau mati akibat penyakit degeneratif.
3) Penyakit keganasan. Prinsip terapi stem cell pada keganasan sama dengan penyakit
autoimun. Hematopoietic stem cell yang diperoleh baik dari sumsum tulang atau darah tali
pusat telah lama dipakai dalam terapi leukemia dan penyakit darah lainnya.
Atas dasar kemampuan yang dimiliki sel punca inilah kemuadian para ahli terutama di bidang
kedokteran berupaya untuk melakukan transplantasi kepala manusia hidup dengan tujuan untuk
memberikan harapan hidup baru bagi orang yang menderita kelumpuhan pada tubuhnya.
Hal yang paling penting dari operasi ini adalah memotong sumsum tulang belakang dengan
pisau bedah yang tajam, kemudian mengeluarkan darah dari kepala orang yang melakukan
transplantasi. Dengan hati-hati memotong kepala dari tubuh donator, dan dengan menggunakan sejenis
plastik yang disebut polyethylene glycol (PEG) untuk menyambungkan sumsum tulang belakang pada
penerima. Selain itu, perlu diketahui kalau suhu tubuh penerima dan donor harus diturunkan sampai
antara 12 dan 15 derajat celcius untuk menjaga kondisi tubuh tetap stabil dalam keadaan tanpa
sirkulasi darah.
Pasien kemungkinan besar akan mengalami koma selama berminggu-minggu setelah operasi, di
mana sumsum tulang belakang juga perlu dirangsang oleh sengatan listrik untuk memperkuat
hubungan antara kepala dan tubuh. Saat pasien sadar dari koma, dia akan bisa me nyentuh wajahnya
dan berbicara dengan suaranya sendiri, bahkan setelah melalui terapi fisik satu tahun akan bisa
berjalan.
Meski demikian ahli medis lainnya masih mempertanyakan bagaimana pasien bisa bertahan
hidup. Lagipula, kegagalan menyambungkan sumsum tulang belakang malah akan membuat pasien
hidup dalam kelumpuhan. Selain itu, untuk transplantasi ini, sebuah perekat yang disebut dengan
polyethylene glycol juga digunakan. Perekat tersebut digunakan untuk menghubungkan kepala
relawan dengan sumsum tulang belakang dari tubuh donor. Inilah penghalang utama dalam
transplantasi kepala. Jika penghubungan sumsum tulang belakang dan kepala tidak berjalan dengan
baik, maka tubuh akan lumpuh.
Tanggapan terhadap penelitian ini juga dilontarkan oleh beberapa ilmuwan. Salah satunya
Mark Hardy, seorang ahli imunosupresi dan ahli bedah transplantasi di Columbia University. Hardy
menyebut bahan perekat tersebut adalah racun bagi manusia. Untuk itu, Hardy mengatakan, meski bisa
dilakukan pada hewan tapi prosedur itu tidak bisa diterjemahkan ke manusia. Selain itu, Hardy juga
berpendapat bahwa istilah transplantasi kepala kurang tepat. karena harus memvisualisasikannya di
mana tubuh adalah organ donor dan kepala adalah penerima. Ini bukan transplantasi kepala; ini adalah
transplantasi tubuh.
Selain itu banyak ahli yang tidak sependapat dengan kasus ini antara lain tekait masalah etika
dan moral. Meski secara teknis transplantasi kepala mungkin bisa segera dilakukan, tapi masalahnya
tidak sederhana. "Etika itu rumit. Saat ini pendapat saya adalah, kami tidak tahu apakah ini akan
menjadi ide yang bagus bagi masa depan. Kami hanya tidak siap melakukannya," ungkap Allen Furr,
seorang sosiolog dan ahli etika di Auburn University, AS. Salah satu yang paling memberatkan adalah
masalah psikologi. "Kita tidak tahu bagaimana otak akan bereaksi jika memiliki tubuh berbeda,"
ujarnya. "Secara psikologis, kami menduga akan ada kebingungan," imbuhnya. Furr juga menyebut
bahwa ada prediksi bahwa orang akan menjadi gila jika punya tubuh "baru".

Selanjutnya menyikapi hal yang demikian, penulis memposisikan diri untuk berada di seberang
jalan dengan para ahli yang akan melakukan operasi transplantasi kepala manusia, meskipun tujuan
dilakukannya adalah sebagai salah satu bentuk pengobatan dan untuk memberikan harapan hidup yang
lebih baik bagi pasien lumpuh terutama. Karena sebagai makhluk yang mengakui keberadaan Tuhan
sebagai sang pencipta dan penulis takdir, maka alangkah lebih bijaknya jika hal -hal yang berkaitan
dengan kesejahteraan manusia dalam hal pengobatan tetap perlu adanya pertimbangan yang matang
dan memperhatikan bioteika dalam kehidupan manusia, mengingat manusia adalah makhluk ciptaan
Tuhan.

sumber:
http://wanenoor.blogspot.com/2011/07/mengenal-stem-sel-stem-cell-atau-sel.html#.W4eSzpVR3IU
https://www.cerpen.co.id/post_147150.html
https://sains.kompas.com/read/2018/05/17/133520123/metode-transplantasi-kepala-dikembangkan-
mungkinkah-segera-dilakukan
https://www.herusetianto.com/2015/02/konsep-dasar-teknik-aseptik.html

Anda mungkin juga menyukai