Pembimbing:
dr. Tendry Septa, Sp.KJ(K)
Disusun Oleh:
Achmad Agus Purwanto (1718012125)
A. IDENTITAS PASIEN
Ny. NH, jenis kelamin perempuan, usia 47 tahun, suku Jawa, pendidikan
terakhir SMP, beragama Islam, belum menikah, tidak bekerja, alamat Sinar
Ogan Babatan, Kaliabung. Lampung Selatan. Dilakukan pemeriksaan pada
hari Rabu tanggal 3 April 2019 di Rawat Inap Melati, Rumah Sakit Jiwa (RSJ)
Daerah Provinsi Lampung.
B. ANAMNESIS PSIKIATRI
Autoanamnesis dilakukan di Rawat Inap Melati RS Jiwa Provinsi Lampung
pada hari Rabu tanggal 3 April 2019 dan alloanamnesis dilakukan pada hari
Jumat tanggal 5 April 2019.
I. RIWAYAT PENYAKIT
a. Keluhan Utama
Pasien mendengar suara-suara yang memanggilnya ketika pergi
ke pantai.
b. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien mengatakan bahwa dirinya mendengar suara suara yang
memanggilnya ketika pergi ke pantai kurang lebih 1 bulan yang
lalu. Suara tersebut berasal dari orang yang tidak ia kenal. Pasien
juga mengatakan bahwa dirinya pergi ke pantai bersama lima
orang temannya. Dia hamper tenggalam ketika berada di pantai
dan merasa tidak ditolong oleh teman temannya.
1
alternatif namun tidak ada perubahan. Lalu pada tahun 2011
pasien berobat ke RSJ dan sempat putus obat selama dua tahun.
Sepupu pasien mengatakan gejala mulai muncul lagi ketika
pasien kehilangan ibu nya pada awal tahun 2019 namun keluarga
menolak untuk di rawat inap. Karena pasien semakin sering
mengamuk dan merusak barang akhirnya keluarga mengantarnya
kembali ke RSJ untuk di rawat inap.
2
pasien mampu mengikuti dengan baik dan tidak pernah tinggal
kelas serta cukup mempunyai banyak teman. Pasien mengatakan
pendidikannya hanya sampai SMP.
d. Periode Masa Remaja Awal-Akhir (12-18 Tahun)
Pasien mulai menunjukan sering berbicara sendiri seperti anak
kecil, dan mengamuk. Pasien akhirnya dibawa ke pengobatan
alternative.
e. Periode Masa Dewasa (18-sekarang)
Keluarga mengatakan setelah berobat ke alternatif gejala tidak
berkurang dan akhirnya ke RSJ pada tahun 2011 bertepatan degan
usianya 25 tahun.
V. RIWAYAT KEAGAMAAN
Pasien memeluk agama Islam. Pendidikan agamanya didapat dari
keluarga dan sekolah. Pasien menunaikan ibadah shalat ketika disuruh.
PEDIGREE CHART
3
Ny. UN
4
b. Sikap terhadap pemeriksa: kooperatif
c. Penampilan: pasien mengenakan kaos lengan panjang, celana
panjang dan memakai kerudung. Perawakan ideal, kulit kuning
langsat, terlihat rapi, self hygiene baik.
d. Perilaku dan aktivitas psikomotor: Selama wawancara pasien
tenan. Kontak mata pasien dengan pemeriksa baik dan tidak ada
gerakan tambahan yang mengganggu selama wawancara.
III. BICARA
Pembicaraan spontan, lancar, artikulasi baik, intonasi sedang, volume
cukup, amplitudo normal, kualitas cukup, kuantitas cukup.
IV. PERSEPSI
a. Halusinasi : tidak ada
b. Ilusi : Tidak ada
c. Depersonalisasi : Tidak ada
d. Derealisasi : Tidak ada
V. PIKIRAN
a. Produktivitas: cukup
b. Arus pikir: lancar
c. Proses pikir: koheren, tidak ada hendaya berbahasa
d. Isi pikir: waham (-), preokupasi (-), fobia (-), obsesi (+) adanya
obsesi terlihat dari pernyataan pasien bahwa pasien mempunyai
gagasan bahwa tangannya kotor perlu untuk mencuci tangan yang
akan dirasakan cemas jika tidak dilakukan
5
VI. KOGNISI
a. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan: normal
b. Daya konsentrasi: Baik.
c. Orientasi (waktu, tempat, dan orang): Baik
d. Daya ingat: Jangka panjang, jangka menengah, jangka pendek,
dan jangka segera baik.
e. Abstraksi: Baik
VIII. TILIKAN
Tilikan 5. Pasien menyadari tentang situasi penyakit dirinya namum
perlu dibantu untuk mencapai perbaikan.
D. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
I. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan tanda-tanda vital pasien diperoleh TD 110/70mmHg, nadi
80x/menit, respiratory rate 16 x/menit. Pada pemeriksaan fisik mata,
hidung, telinga, paru, jantung, dan abdomen tidak ditemukan adanya
kelainan.
6
dan alloanamnesis serta dilakukan pemeriksaan pada hari Senin tanggal 1
April 2019.
F. FORMULASI DIAGNOSIS
Pada pasien ini ditemukan adanya aktivitas mental yang berulang dan
intrusive serta usaha untuk meredakan kecemasan dari gagasan tersebut.
Gagasan obsesif serta aktivitas kompulsif tersebut dirasakan sejak 2 tahun
terakhir sehingga menimbulkan suatu distress dalam kehidupan sehari-hari
pasien.
7
Berdasarkan autoanamnesis, didapatkan adanya gejala klinis yang bermakna
yaitu gangguan isi pikir berupa gagasan obsesif. Gagasan obsesif tersebut
terliht dari perkataan pasien bahwa pasien berfikir berulang-ulang tentang
tangannya yang kotor perlu untuk mencuci tangan yang akan dirasakan cemas
jika tidak dilakukan.
Pada pasien ini ditemukan bahwa pikiran atau gagasan disadari sebagai
pikiran atau impuls diri sendiri dan gagasan tersebut di lakukan oleh pasien.
Pikiran untuk melakukan tindakan tersebut di atas bukan merupakan hal yang
memberi kepuasan atau kesenangan melainkan hanya sekedar perasaan lega.
Gagasan merupakan pengulangan yang tidak menyenangkan dan
mengganggu aktivitas sehari –hari pasien. Berdasarkan gejala-gejala tersebut
dapat disimpulkan bahwa Aksis I pada pasien ini menderita gangguan Obsesif
Kompulsif (F 42.2)
Pasien merasa sedih karena kakak ipar dan mertua meninggal. Sehingga
Aksis IV pada pasien ini adalah masalah keluarga.
8
Penilaian terhadap kemampuan pasien untuk berfungsi dalam kehidupannya
menggunakan skala GAF (Global Assessment of Functioning). Pada saat
dilakukan wawancara, skor current GAF 90-81 (gejala minimal, berfungsi
baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian yang biasa) dan GAF HLPY
90-81.
EVALUASI MULTIAKSIAL
1. Aksis I : Gangguan Obsesif Kompulsif Campuran Tindakan dan Pikiran
Obsesional (F 42.2)
2. Aksis II : Belum ada diagnosis
3. Aksis III : Belum ada diagnosis
4. Aksis IV : Masalah keluarga
5. Aksis V : GAF 90-81 (saat ini)
GAF 90-81 (HLPY)
G. DAFTAR MASALAH
Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan adanya gangguan, hanya saja pasien
merasa terganggu dengan pikirannya dan tindakanya mencuci tangan
berulang - ulang. Pada pemeriksaan status internus dan status neurologikus
tidak ditemukan kelainan.
H. PROGNOSIS
1. Quo ad vitam : ad bonam
2. Quo ad functionam : dubia
3. Quo ad sanationam : dubia
I. RENCANA TERAPI
1. Psikofarmaka: Fluoxetin 2x20 mg
9
2. Psikoterapi: Psikoedukasi
10