Anda di halaman 1dari 7

DAPUS Penegakan DX

Sumber: Kulit UI
Anamnesis
• Mencari etiologi obat yang dikonsumsi pasien
• Yang menyebabkan reaksi hipersensitivitas
• Bukti riwayat konsumsi obat pada saat anamnesis
• Riwayat alergi obat sebelumnya,  tanda dan gejala klinisnya
• Riwayat atopi pada pasien dan keluarga
• Medikasi pasien saat ini  kronologisnya dengan munculnya gejala
• Pertimbangkan farmakoepidemiologik obat yang digunakan.
• Urutkan berdasarkan obat yang paling berpotensi menyebabkan
alergi
Pemeriksaan lanjutan
• Stop/ subtitusi obat  prhatikan gejal
• Uji tempel jika memenuhi syarat
• Uji provokasi jika tidak ada kontra indikasi
• Obat yang sering menjadi etiologi:
• Beta lactam
• Sulfonamid
• Rifampisin
• Nevirapin
• Antikonvulsan
• OAINS
Manifestasi klinis
• Urtikaria dan angioedema
• Ditandai dengan edema setempat pada kulit ukuran bervariasi.
• Predileksi dapat di seluruh tubuh,
• biasanya terjadi di daerah bibir, kelopak mata, genitalia eksterna tangan dan kaki
• Keluhan umumnya gatal dan panas pada tempat lesi.
• Biasanya bertaharn kurang dari 24 jam kemudian hilang perlahan
• Angioedema pada glottis  asfiksia,  dibutuhkan penanganan segera.
• Penyebab tersering: penisilin, asam asetilsalisilat dan NSAID
• Erupsi makulopapular
• Sinonim: erupsi eksantematosa atau morbiliformis
• Bentuk EOA paling sering ditemukan, timbul dalam 2-3 minggu setelah
konsumsi obat.
• lesi eritematosa mulai dari batang tubuh  menyebar ke perifer secara
simetris  generalisata
• hampir selalu disertai pruritus.
• hilang dengan cara deskuamasi, meninggalkan bekas hiperpigmentasi.
• disebabkan : ampisilin, NSAID, sulfonamide, fenitoin, serta karbamazepin.
• Fixed drug eruption (FDE)
• Lesi berupa macula atau plak eritema-keunguan dan kadang disertai
vesikel/bula pada bagian tengah lesi  target lesion menyerupai eritema
multiforme.
• Predileksi tersering di daerah bibir, tangan dan genitalia. meninggalkan
bercak hiperpigmentasi
• Ciri khas FDE adalah berulang pada predileksi yang sama setelah pajanan obat
penyebab, biasanya tetrasiklin, naproxen dan metamizol
• Penyakit pustulosis eksantematosa generalisata akut (PEGA)
• Erupsi pustular akut yang timbul 1-3 minggu setelah konsumsi obat
• diawali oleh demam mual, dan malaise
• Kelainan kulit :pustul milier berjumlah banyak di atas dasar eritematosa.
• Predileksi utama di wajah dan lipatan tubuh
• PEGA sulit dibedakan dengan psoriasis pustulosis dan dermatosis pustulosis
subkorneal (penyakit Sneddon-Wilkinson) dibutuhkan pemeriksaan
histopatologis
• Eritroderma
• Sinomin: dermatitis eksfoliativa,
• lesi eritema difus disertai skuama lebih dari 90% area tubuh
• Perlu dilakukan pemeriksaaan teliti dan penunjang
• komplikasi ketidakseimbangan elektrolit, gangguan termoregulasi, serta
kehilangan albumin
• Obat penyebab antara lain adala asetaminofen dan minosiklin
• Sindrom Hipersensitivitas Obat
• ipe berat yang dapat mengancam jiwa, karena
• Diawali oleh infeksi saluran pernapasan atas dan dihubungkan dengan infeksi
HHV-6, HHV 7, Epstein Barr virus, dan Cytomegalovirus
• Tanda karakteristik SHO adalah demam di atas 38°C, lesi pada kulit,
limfadenopati gangguan fungsi hati dan/atau fungsi ginjal

Anda mungkin juga menyukai