Anda di halaman 1dari 41

PROPOSAL

STUDIO PERENCANAAN WILAYAH


TAHUN 2019
DI KABUPATEN SUMBA TIMUR
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
DENGAN TEMA
PROSES PERENCANAAN WILAYAH YANG
PRODUKTIF BERBASIS MITIGASI BENCANA

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
MALANG
2018
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal kegiatan studio perencanaan wilayah mahasiswa/i program studi


Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Nasional Malang, Tahun 2019
ini diajukan dan disahkan oleh :

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 1


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

KATA PENGANTARKATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan
berkat rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang
bermanfaat untuk bekal hidup kita dan dilimpahkan kesehatan yang senantiasa
memperoleh keberkahan.
Perencanaan Wilayah II adalah salah satu mata kuliah di Program Studi
Perencanan Wilayah dan Kota yang memiliki tugas untuk melakukan survey di
Kabupaten Sumba Timur untuk mengidentifikasi segala aspek wilayah terkait
dengan tata ruang wilayah, fisik dasar, fisik binaan, fasilitas-fasilitas
kependudukan, perekonomian, sosial budaya dan perilaku masyarakat di
Kabupaten Sumba Timur serta masalah yang ada dan potensi yang dapat
dikembangkan yang ada di Kabupaten Sumba Timur oleh mahasiswa Perencanaan
Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Nasional Malang angkatan 2016 semester
VI.
Pada awal pelaksanaan kegiatan tersebut, disusunlah proposal studio
Perencanaan Wilayah ini sebagai gambaran awal kegiatan yang akan dilaksanakan
pada kegiatan ini. Diharapkan adanya dukungan, kerjasama dan bimbingan dari
pemerintah Kabupaten Sumba Timur dalam pelaksanaan kegiatan ini, agar lancar
dalam pelaksanaannya, dan hasilnya bermanfaat bagi Pemerintah Kabupaten
Sumba Timur dan mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota ITN Malang
angkatan 2016.
Penulis sampaikan terima kasih atas bantuan materil maupun non materil
dari pihak - pihak yang telah membantu terselesaikannya proposal ini. Penulis
juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Arif Setiawan ST, MT dan Bapak
Ardiyanto Maksimilianus Gai ST, M,Si sebagai dosen pembimbing studio
perencanaan wilayah serta seluruh mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota
angkatan 2016.
Malang, 25 Oktober 2018

Penyusun

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 2


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... 1


KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................. 4
1.2 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN .................................................. 4
1.2.1 Maksud .............................................................................................. 7
1.2.2 Tujuan ............................................................................................... 7
1.2.3 Sasaran .............................................................................................. 7
1.3 RUANG LINGKUP ................................................................................. 8
1.3.1 Ruang Lingkup Lokasi ...................................................................... 8
1.3.2 Ruang Lingkup Materi ...................................................................... 8
1.3.3 Ruang Lingkup Kegiatan ................................................................ 10
METODOLOGI .................................................................................................... 15
2.1 METODE PENGUMPULAN DATA .................................................... 15
2.2 METODE ANALISIS DATA ................................................................ 19
2.3 LANGKAH KERJA ............................................................................... 31
RENCANA WAKTU KEGIATAN ...................................................................... 32
PEMBIAYAAN .................................................................................................... 33
PENUTUP ............................................................................................................. 36
LAMPIRAN .......................................................................................................... 37

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 3


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

PENDAHULUAN
1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perencanaan merupakan proses yang berkesinambungan, yang menyangkut
pengambilan keputusan atau pilihan mengenai cara memanfaatkan sumberdaya
yang ada semaksimal mungkin guna mencapai tujuan-tujuan tertentu dimasa
depan (Conyer & Hill, 1984). Dalam konteks ruang, suatu wilayah merupakan
satu sistem yang tidak berdiri sendiri. Secara internal wilayah merupakan satu
kesatuan sistem kegiatan fungsional didalamnya, sementara secara eksternal,
wilayah dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.
Di Indonesia, pembangunan dan pengembangan wilayah masih menghadapi
berbagai hambatan, salah satunya adalah kesenjangan antar wilayah dimana
kondisi tersebut sangatlah memerlukan suatu perencanaan yang berguna untuk
mewujudkan keseimbangan pertumbuhan antar wilayah baik secara internal
wilayah maupun secara eksternal, mewujudkan percepatan pembangunan,
mewujudkan kegiatan perekonomian antar wilayah, serta mewujudkan sistem
pembangunan yang berkelanjutan melalui keserasian pemanfaatan ruang dan
pengendalian ruang.
Dalam berbagai hirarki spasial (Nasional, Regional, Lokal) atau lingkup
substantif (ekonomi, sosial, fisik) yang berbeda-beda, perencanaan sudah menjadi
kebutuhan untuk dilakukan. Hal ini sesuai dengan salah satu unsur perencanaan
yakni untuk mencapai tujuan. Perencanaan dipandang sebagai alat atau cara untuk
mencapai tujuan dengan lebih baik, karena (Tjokroamidjojo, 1994):
1. Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapat suatu pengarahan kegiatan,
adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan yang ditunjukan pada
pencapaian tujuan tertentu.
2. Dengan perencanaan maka dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal yang
dalam masa pelaksanaan akan dilalui.
3. Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternative
tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara
terbaik.

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 4


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

4. Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas, yakni memilih


urutan dari pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun tindakan yang akan
dilaksanakan.
5. Dengan adanya rencana maka aka nada suatu alat pengukur atau standart
untuk melakukan penilaian atau evaluasi.
Maka dari itu, berawal dari pengertian-pengertian serta permasalahan yang
ada tersebut, Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota – Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan – Institut Teknologi Nasional Malang akan
melakukan sebuah studi tentang perencanaan wilayah yang berfungsi :
1. Dapat terpelajarinya oleh para Mahasiswa tentang proses perencanaan dari
suatu wilayah
2. Dapat membantu wilayah yang dijadikan tempat studi dari hasil penelitian
yang akan dilakukan oleh para Mahasiswa, dimana produk output dari
kegiatan ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan perencanaan
wilayah studi kedepannya, karena pendekatan studi yang akan dilakukan
tetap memperhatikan ruang dengan segala kondisinya dan melalui beberapa
analisa agar mendapatkan perencanaan yang tepat dengan wilayah studi
untuk masa yang akan datang.
Adapun salah satu upaya yang ditempuh untuk dapat meningkatkan
kemampuan bagi peserta didiknya yakni dengan cara mengadakan studi
perencanaan wilayah yang akan dilaksanakan di Kabupaten Sumba Timur,
Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kabupaten Sumba Timur Provinsi Nusa Tenggara
Timur sebagai wilayah survey karena merupakan memiliki keunikan tersendiri
sebagai salah satu daya tarik yang harus dikembangkan yaitu “ Kerajinan Tenun
Ikat sebagai pendukung pariwisata”.
Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang dapat
dipakai sebagai acuan sementara dalan pelaksanaan kegiatan ini. Perkembangan,
pertumbuhan dan kemajuan Kabupaten Sumba Timur ditentukan oleh beberapa
faktor yaitu pertumbuhan penduduk, ilmu pengetahuan dan teknologi,
perekonomian masyarakat dan perluasan jaringan, baik berupa komunikasi,
transportasi dan sebagainya. Dari kondisi tersebut dan kegiatan masyarakat yang
beraneka ragam mengakibatkan perubahan baik itu fisik maupun non fisik di

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 5


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur sehingga perlu adanya
penataan agar perkembangannya dapat terarah dan pemanfaatan akan kebutuhan
ruang dapat seimbang.
Industri rumah tangga di Sumba Timur didominasi kerajinan kain tenun
ikat yang terdapat di hampir seluruh penjuru kabupaten. Ada beberapa kerajinan
tenun yang bermutu tinggi hanya sebagai koleksi atau digunakan dalam upacara
adat. Kerajinan tenun ini juga mendukung kegiatan pariwisata di kabupaten ini.
Potensi Pariwisatapun menarik untuk dikembangkan ada beberapa lokasi pantai
yang telah mendunia dan dikenal sebagai tempat berselancar yang indah. Potensi
dalam kebudayaan juga menarik minat para wisatawan.
Kabupaten Sumba Timur pun memiliki potensi-potensi unggulan daerah itu
mencakup, pertanian dan perkebunan dimana komoditi utama yang dikembangkan
untuk pertanian adalah padi sawah, padi ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar dan
kacang tanah, sedangkan tanaman perkebunan adalah kopi, vanili, jambu mente,
kakao. Budidaya rumput laut dan potensi adanya penggembalaan kuda serta sapi
juga memiliki potensi yang besar apalagi jika dapat dikelola secara maksimal.
Kabupaten Sumba Timur yang memilik berbagai sektor potensial pun tidak
luput dari permasalahan wilayah. Permasalahan yang selalu di hadapi hampir di
banyak wilayah di Indonesia saat ini kurangnya pengelolaan dan pengembangan
potensi wilayah dilihat dari berbagai sektor wilayah survey yaitu Kabupaten
Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Untuk mengetahui sektor potensial
dalam pengembangan wilayah Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur
diperlukan adanya kegiatan penelitian yang dikerjakan oleh lembaga-lembaga
baik lembaga pemerintah maupun swasta.
Pelaksanaan kegiatan penelitian ini, akan diselenggarakan pada bulan
Februari selama 15 hari dengan jumlah peserta yaitu 90 orang yang terbagi dalam
20 kelompok. Pada kegiatan ini perkiraan dana yang akan dikeluarkan sebesar
442.871.000 rupiah karena keterbatasan sumber daya yang kami miliki, kami
berharap dapat bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sumba Timur dalam
pelaksanaan survey tersebut demi terlaksananya kegiatan ini dengan baik.

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 6


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

1.2 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


Maksud, tujuan dan sasaran dari pelaksanaan kegiatan Studio Perencanaan
Wilayah ini adalah sebagai berikut :
1.2.1 Maksud
Maksud dari dilaksanakannya Studio Perencanaan Wilayah ini adalah
sebagai langkah pembelajaran bagi Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota
dalam perencanaan suatu wilayah dengan cara langsung mengidentifikasi potensi
dan permasalahan yang ada pada suatu wilayah, menganalisa potensi dan
permasalahan, serta merencanakan sebuah konsep perencanaan wilayah yang
dikaitkan dengan sektor-sektor perencanaan.
1.2.2 Tujuan
Dalam Studio Perencanaan Wilayah yang akan dilakukan diKabupaten
Sumba Timur untuk mencapai maksud seperti di atas maka kami peserta
Studio akan menghasilkan produk mengenai pembangunan seperti RTRW
tetapi dengan skala yang lebih rinci yakni peningkatan dan pengembangan
sektor-sektor berpotensi. Berikut ini adalah beberapa sektor yang akan
diidentifikasi yaitu :
1. Sektor Kehutanan 9. Sektor UKM
2. Sektor Lingkungan Hidup 10. Sektor Perdagangan Wilayah
3. Sektor Infrastruktur Wilayah 11. Sektor Permukiman
4. Sektor Perikanan 12. Sektor Disparitas Wilayah
5. Sektor Pertambangan 13. Sektor Peternakan
6. Sektor Pariwisata 14. Sektor Pertanian
7. Sektor Sosial Budaya 15. Sektor Industri Pengolahan
8. Sektor Transportasi Wilayah

1.2.3 Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan Studio Perencanaan Wilayah
ini adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi karakter fisik maupun non fisik wilayah studi.
2. Mengidentifikasi potensi dan masalah yang terdapat di wilayah studi.
3. Menyusun konsep perencanaan dan pengembangan di wilayah studi.

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 7


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

1.3 RUANG LINGKUP


Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan Studio Perencanaan Wilayah ini akan
dibagi menjadi 2 (dua) lingkup, yakni sebagai berikut :
1.3.1 Ruang Lingkup Lokasi
Kabupaten Sumba Timur merupakan salah satu kabupaten yang berada
di provinsi Nusa Tenggara Timur. Pada masa lalu, kabupaten ini berada di bawah
Keresidenan Timor. Kabupaten Sumba Timur sendiri meliputi 60% wilayah yang
ada di pulau Sumba. kabupaten Sumba Timur juga meliputi empat pulau kecil di
selatan, yakni Pulau Salura, Pulau Mengkudu, Pulau Kotak dan Pulau Nusa. Batas
Administratif Kabupaten Sumba Timur sebagai berikut:
Sebelah Utara : Selat Sumba
Sebelah Timur : Laut Sabu
Sebelah Selatan : Samudera Hindia
Sebelah Barat : Kabupaten Sumba tengah
1.3.2 Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup adalah batasan. Adapun lingkup materi yang akan di bahas
dalam Studio Perencanaan Wilayah ini yaitu:
1. Karaterisitik Fisik dan Non Fisik
Keadaan dan Kondisi Wilayah studi secara fisik maupun non fisik. Adapun
penjabaran dari masing-masing aspek tersebut adalah sebagai berikut :
a. Aspek fisik : membahas tentang karakteristik dan kondisi fisik wilayah
studi yang terkait :
1) Fisik dasar yakni batas wilayah, jenis tanah, kondisi klimatologi,
kondisi topografi, sumber daya alam dan lingkungan.
2) Fisik binaan yakni infrastruktur, sarana dan prasarana.
b. Aspek non fisik yang membahas berbagai kegiatan dan kondisi
kependudukan yang termasuk aspek penyusunan suatu ruang atau
wilayah. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :
1) Kependudukan yakni membahas mengenai kondisi kependudukan
diwilayah studi yang mencakup jumlah penduduk, kepadatan
penduduk, pertumbuhan penduduk, dll.

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 8


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

2) Perekonomian yakni membahas mengenai kontribusi sektor-sektor


ekonomi dan informasi mengenai pertumbuhan ekonomi di
wilayah studi.
3) Budaya, meliputi segala yang mencakup pendidikan, agama,
bahasa, kesenian dan lainnya.
4) Kelembagaan Pemerintah yakni membahas tentang kebijakan
terkait dengan pengembangan wilayah studi.
2. Potensi dan Masalah
Potensi merupakan suatu keadaan yang terdapat pada suatu daerah dimana
keadaan tersebut dapat dikembangkan, sehingga dapat memberikan manfaat bagi
masyarakat dan terhadap daerah itu sendiri. Banyak potensi yang dapat
dikembangkan, baik potensi fisik maupun non fisik yang dapat dikembangkan
dengan baik sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Potensi berupa
potensi alam, potensi ekonomi, potensi sosial budaya, dan potensi kelembagaan.
Masalah merupakan suatu hal yang menjadi hambatan bagi pembangunan
dan pengembangan suatu wilayah. Masalah-masalah tersebut dapat berasal dari
dalam (faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal) wilayah atau kawasan
tertentu. Permasalahan-permasalahan meliputi masalah fisik seperti infrastruktur,
masalah social dan ekonomi, dan masalah kelembagaan.
3. Konsep Perencanaan dan Pengembangan
Perencanaan wilayah (Regional Planning) adalah upaya intervensi terhadap
kekuatan-kekuatan pasar yang dalam konteks pengembangan wilayah yang
memiliki tiga tujuan pokok yakni meminimalkan konflik kepentingan antar
sektor,meningkatkan kemajuan sektoral dan membawa kemajuan bagi masyarakat
secara keseluruhan.
Pengembangan wilayah adalah upaya untuk memacu perkembangan sosial
ekonomi,mengurangi kesenjangan wilayah dan menjaga kelestarian lingkungan
hidup. Perwilayahan mengelompokkan beberapa wilayah kecil dalam satu
kesatuan. Suatu perwilayahan dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan
pembentukan wilayah itu sendiri.
Pengembangan wilayah diharapkan mempunyai unsur-unsur strategis antara
lain berupa sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan infrastruktur yang saling

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 9


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

berkaitan dan melengkapi sehingga dapat dikembangkan secara optimal dengan


memperhatikan sifat sinergisme di antaranya (Direktorat Pengembangan Wilayah
dan Transmigrasi, 2003).
1.3.3 Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan yakni membahas jumlah peserta dan program
kegiatan yang akan dilaksanakan dalan studio perencanaan wilayah. Adapun
lingkup kegiatan yang akan di bahas dalam proposal ini yaitu:
1. Peserta
Adapun peserta survei studio perencanaan wilayah terdiri dari 90 Orang
Mahasiswa/mahasiswi serta dosen dan asisten dosen Teknik Perencanaan Wilayah
dan Kota Institut Teknologi Nasional Malang yang mengambil mata kuliah
Perencanaan Wilayah. (Daftar peserta terlampir pada lampiran III)
2. Program Kegiatan
Untuk mencapai tujuan yang telah disebutkan di atas, maka studi yang akan
dilakukan akan dikelompokkan sebagai berikut :
a. Studi literatur
Persiapan dan penelaahan kembali materi-materi atau bahan pustaka
yang berkaitan dengan kegiatan.
b. Persiapan
Mobilisasi anggota, perincian kegiatan dan mempelajari studi yang telah
ada.
c. Survei lapangan
Survei lapangan dilakukan dengan menggunakan alat seperti peta survei,
design survei, GPS, kamera, list wawancara dan questioner. Dan juga
dibutuhkan berbagai data dari instansi-instansi terkait untuk mendukung
serta membantu dalam pengumpulan data.
d. Pengolahan data
Pengolahan data yang telah masuk akan dikerjakan di Studio Teknik
Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Nasional Malang.
e. Penyusunan laporan
Dalam penyusunan laporan studio perencanaan wilayah, target produk
yang akan dikeluarkan yaitu analisa dan pembuatan rencana

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 10


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

pembangunan bagi tiap sektor yang ada di Kabupaten Sumba Timur,


Nusa Tenggara Timur.
f. Presentasi
g. Revisi laporan
h. Hasil laporan
Dalam kegiatan Studio Perencanaan Wilayah ini, identifikasi merupakan
cara dasar untuk mengetahui potensi serta permasalahan yang ada pada suatu
wilayah, dengan identifikasi tersebut kita mampu menentukan kawasan/ wilayah
yang dapat dikembangkan dan tidak dapat dikembangkan. Untuk mempermudah
dalam pengidentifikasian maka diperlukan landasan-landasan yang berisikan
istilah-istilah sebagai berikut :
1. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,
termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat
manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara
kelangsungan hidupnya.
2. Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.
3. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan
prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial
ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.
4. Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang
meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk
fungsi budi daya.
5. Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.
6. Penyelenggaraan penataan ruang adalah kegiatan yang meliputi pengaturan,
pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang.
7. Pengaturan penataan ruang adalah upaya pembentukan landasan hukum bagi
Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penataan ruang.
8. Pembinaan penataan ruang adalah upaya untuk meningkatkan kinerja
penataan ruang yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,
dan masyarakat.

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 11


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

9. Pelaksanaan penataan ruang adalah upaya pencapaian tujuan penataan ruang


melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan ruang.
10. Pengawasan penataan ruang adalah upaya agar penyelenggaraan penataan
ruang dapat diwujudkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.
11. Perencanaan tata ruang adalah suatu proses untuk menentukan struktur
ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata
ruang.
12. Pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola
ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan
pelaksanaan program beserta pembiayaannya.
13. Pengendalian pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan tertib
tata ruang.
14. Rencana tata ruang adalah hasil perencanaan tata ruang.
15. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap
unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek
administratif dan/atau aspek fungsional.
16. Sistem wilayah adalah struktur ruang dan pola ruang yang mempunyai
jangkauan pelayanan pada tingkat wilayah.
17. Sistem internal perkotaan adalah struktur ruang dan pola ruang yang
mempunyai jangkauan pelayanan pada tingkat internal perkotaan.
18. Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budi
daya.
19. Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam
dan sumber daya buatan.
20. Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama
untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam,
sumber daya manusia, dan sumber daya buatan.
21. Kawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama
pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 12


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa


pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
22. Kawasan agropolitan adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat
kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan
pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya
keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan satuan sistem permukiman
dan sistem agrobisnis.
23. Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan
pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman
perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
24. Kawasan metropolitan adalah kawasan perkotaan yang terdiri atas sebuah
kawasan perkotaan yang berdiri sendiri atau kawasan perkotaan inti dengan
kawasan perkotaan di sekitarnya yang saling memiliki keterkaitan
fungsional yang dihubungkan dengan sistem jaringan prasarana wilayah
yang terintegrasi dengan jumlah penduduk secara keseluruhan sekurang-
kurangnya 1.000.000 (satu juta) jiwa.
25. Kawasan megapolitan adalah kawasan yang terbentuk dari 2 (dua) atau lebih
kawasan metropolitan yang memiliki hubungan fungsional dan membentuk
sebuah sistem.
26. Kawasan strategis nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional
terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi,
sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan
sebagai warisan dunia.
27. Kawasan strategis adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan
karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup suatu wilayah
terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.
28. Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok,
yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik
yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 13


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

29. Izin pemanfaatan ruang adalah izin yang dipersyaratkan dalam kegiatan
pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
30. Orang adalah orang perseorangan dan/atau korporasi.
Selanjutnya dalam proses perencanaannya dilakukan melalui siklus
perencanaan yang dimulai dari interpretasi wilayah studi, identifikasi isu dan
permasalahan studi, pengolahan data dan analisis data. Dimana hasil dari proses
tersebut akan menghasilkan arahan dan rekomendasi yang tepat untuk mengatasi
isu dan permasalahan yang terjadi di wilayah studi.

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 14


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

METODOLOGI
2 METODOLOGI
Dalam pelaksanaan Studio Perencanaan Wilayah, metode penyusunannya
terbagi menjadi dua macam metode yakni metode pengumpulan data dan metode
analisis data yang berguna untuk merumuskan tujuan penataan wilayah studi agar
tepat sesuai dengan karakteristik wilayah perencanaan, adapun penjelasan lebih
rinci mengenai metodologi yang digunakan adalah sebagai berikut :
2.1 METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data dalam kegiatan studio perencanaan wilayah ini
terbagi menjadi dua bagian yaitu metode pengumpulan data primer dan metode
pengumpulan data sekunder. Data primer didapatkan dari survei primer atau
observasi langsung dilapangan, sedangkan data sekunder didapatkan dari survey
sekunder atau survey ke instansi/ lembaga yang terkait yang melakukan kegiatan
survey ini sebanyak 90 orang. Adapun penjelasan masing – masing metode yang
digunakan adalah sebagai berikut:
1. Survey Primer
Survei primer yaitu survei yang dilakukan dilapangan untuk mengetahui
keadaan sebenarnya dari wilayah tersebut yang dapat dilakukan melalui
pengamatan di lokasi study. Merencanakan suatu daerah dengan baik harus
mengetahui keadaan segala aspek dan cara interaksi setiap individu di kawasan
tersebut serta ,mengidentifikasi kondisi eksisting terkait sektor potensial yang
terdapat di wilayah perencanaan. Untuk itu perlu dilakukannya kegiatan survey
sehinggadapat memahami aspek-aspek tersebut. Survey yang baik bukan hanya
mengadakan atau mencari data yang ingin diketahui tetapi yang lebih penting
adalah mengetahui serta merasakan keadaan daerah serta mengetahui hubungan -
hubungan yang terjadi antara faktor-faktor dalam survey. Pengumpulan data
melalui survey primer yakni dilakukan melalui:
a. Mempertimbangkan aspirasi masyarakat yang dilaksanakan melalui
kegiatan wawancara (metode yang digunakan untuk mendapatkan
informasi secara langsung,mendalam, tidak terstuktur,dan individual)
maupun pengisian kuesioner (pengambilan data yang dilakukan dengan

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 15


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

cara membagikan selebaran yang berisi pertanyaan) yang dilakukan


dengan berbagai pihak yang berpengaruh atau disegani dalam lingkungan
masyarakat yakni pemuka adat, pemuka agama maupun wawancana
dengan orang yang sangat berpengaruh pada bidang ekonomi, social,
politik, hukum, keamanan serta yang berhubungan dengan rumah tangga.
b. Mengenali kondisi fisik di wilayah perkotaan Kecamatan Kopang secara
langsung melalui kegiatan observasi ke semua bagan wilayah perkotaan
dengan adanya peta blok maupu peta secara digital melalui smartphone.
Adapun data yang harus didapatkan dalam observasi yakni:
1) Keadaan geografis wilayah baik dalam aspek social maupun ekonomi
2) Kondisi fisik dasar, yang mencakup topografi, iklim, sumber air,
keadaan tanah, keadaan batuan dan sebagainya.
3) Pola Pemanfaatan Lahan yakni melihat pola penggunaan lahan yang
melihat lokasi serta penggunaan lahan yang terdapatdi lokasi tersebut.
4) Jaringan Prasarana yakni penunjang utama terselenggaranya suatu
kegiatan sosial ekonomi masyarakat. Jaringan yang masuk dalam
observasi adalah
a) Jaringan listrik. Untuk survey jaringan listrik dilakukan dengan
mengamati jaringan listrik yang diamati adalah letak jaringan
tegangan tinggi, serta pendistribusian listrik.
b) Jaringan telekomunikasi. Jaringan telrkomunikasi yang diamati
yakni mencari letak dan jumlah STO dan BTS sekaligus
pendistribusian jaringan telepon yang berasal dari PT.Telkom.
c) Jaringan air bersih. Jaringan air bersih yakni mengamati
pendistribusian air bersih dan sumbernya.
d) Jaringan drainase dan irigasi. Jaringan drainase dan irigasi, yang
diamati adalah jenis irigasi dan drainase, luas penampang dan
arah aliran.
e) Jaringan sampah dan limbah. Jaringan sampah dan limbah yang
diamati adalah jenis ssampah dan limbah, cara pembuangan, cara
pengolahan, dan letak pembuangan serta dampak dari
pembuangan tersebut.

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 16


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

f) Jaringan jalan Observasi yang dilakukan adalah mengamati


kondisi darijalan tersebut yang meliputi perkerasan, kondisi dan
juga penampangnya yang dibutuhkan.
2. Survey sekunder yaitu melakukan pendataan melalui data instansi terkait,
adapun data yang dihimpun dalam pengumpulan data sekunder ini meliputi :
a. Peta dasar: peta batas administrasi dan peta rupa bumi/topografi;
b. Kebijakan: kebijakan pembangunan terkait wilayah kabupaten, kebijakan
penataan ruang, kebijakan pembangunan sektoral atau kebijakan kawasan
strategis terkait wilayah Kabupaten Sumba Timur Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
c. Kondisi sosial: tatanan sosial dan adat istiadat yang masih berlaku,
kawasan-kawasan yang tinggi nilai historinya dan nilai budayanya dan
kearifan lokal lainnya.
d. Kependudukan : aspek kualitas dan pertumbuhan dari sumber daya
manusia, aspek komposisi dan kualitas sumber daya manusia, pola
sebaran dan mobilitas penduduk.
e. Identifikasi Sumber Daya Buatan yakni hasil pengembangan dari sumber
daya alam untuk meningkatkan kualitas, kuantitas, dan/atau kemampuan
daya dukungnya, antara lain hutan buatan, waduk, dan jenis unggul, yang
dalam pemanfaatan dan pengelolaannya dapat menunjang tingkat
perkembangan wilayah dengan tetap menjaga keseimbangan ekosistem di
wilayah tersebut melalui adanya ketersediaan sarana (informasi mengenai
pendidikan, kesehatan transportasi olahraga, perdagangan, perindustrian
serta lain sebagainya) serta pembangunan infrastruktur yang berupa
sistem jaringan transportasi, telekomunikasi, sumber daya air serta
jaringan prasarana lainnya..
f. Identifikasi fisik/lingkungan sumber daya alam : fisik lingkungan
(ketersediaan sumber daya tanah, ketersediaan sumber daya hutan,
ketersediaan sumber daya udara dan air).
g. Identifikasi penggunaan lahan: data/informasi terkait penggunaan lahan.
h. Identifikasi kelembagaan.
i. Identifikasi ekonomi.

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 17


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

j. Identifikasi sarana pelayanan umum: data/informasi pendidikan,


transportasi, kesehatan, olahraga, sosial budaya dan peribadatan,
k. Identifikasi prasarana wilayah yang meliputi sistem jaringan transportasi,
sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan sumberdaya air serta
sistem jaringan prasarana lainnya yaitu jaringan prasarana lingkungan
yang mencakup jaringan persampahan, sumber air, jalur evakuasi
bencana.
Tujuan survey adalah untuk membuat penilaian terhadap suatu kondisi dan
penyelenggaraan suatu program di masa sekarang dan hasilnya digunakan untuk
menyusun perencanaan perbaikan program tersebut. Rencana survey ditujukan
untuk memahami prosedur dan proses perencanaan. Dalam melakukan survey ada
beberapa tahapan ataupun langkah – langkah yang harus dilakukan, yaitu :
1. Tahapan persiapan survey
a. Merupakan tahap pengkajian data dan literatur yang berkaitan dengan
rencana tata ruang wilaya, yang hasilnya dapat memberikan gambaran
umum tetang desa dan memberikan gambaran tuntutan kebutuhan
masyarakatnya, baik masa kini maupun dimasa yang akan datang.
b. Mempersiapkan instrumen survey berupa peta-peta dasar dan tematik,
daftar data /informasi yang dibutuhkan, daftar pertanyaan khusus untuk
melengkapi data sekunder/dokumen.
2. Tahapan kegiatan Survey
a. Merupakan survey data instansional, berupa pengumpulan data instansi.
Hasilnya dapat memberikan gambaran wilayah.
b. Pengecekan data instansional yang diperoleh, dengan kondisi lapangan,
seperti peta topografi, geologi, tata guna lahan, transportasi dan lain
sebagainya.
c. Observasi dan wawancara dengan penduduk untuk memperoleh
gambaran kondisi sosial budaya dan ekonomi masyarakat, serta gambar
data kebutuhan masyarakatnya.
3. Tahap Penyeleksian Data
Merupakan tahap proses seleksi data dan penyusunan datauntuk
mempermudah penataan data. Penyusunan data tersebut terdiri dari

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 18


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

a. Skala Makro, yang mencakup :


1) Aspek kebijakan regional yang mempengaruhi perkembangan
kecamatan yang direncanakan.
2) Aspek kependudukan
3) Aspek perekonomian
4) Aspek sumber daya alam
5) Aspek sarana dan prasarana
b. Skala Mikro, yang mencakup :
1) Aspek kependudukan
2) Aspek perekonomian
3) Aspek fisik dasar
4) Aspek tata guna lahan
5) Aspek fasilitas dan pelayanan
6) Aspek administrasi/pengelolaan pembangunan.
2.2 METODE ANALISIS DATA
Metode analisis data yang digunakan dalam kegiatan studio perencanaan
wilayah ini adalah sebagai berikut :
1. Analisa Kebijakan
Analisis kebijakan yang akan dilakukan untuk merumuskan tujuan dari
penataan ruang wilayah studi. Berdasarkan kebijakan pembangunan dan tata
ruang yang diarahkan diatas untuk mendapatkan tujuan penataan ruang di
Kabupaten Sumba Timur maka adapun analisa untuk membandingan muatan
didalamnyay yang ditinjau terkait penentuan keberadaan kata atau konsep didalam
suatu teks/ kalimat tersebut sehingga mengeluarkan output berupa kesimpulan
sehingga dapat menjadi suatu arahan dalam penentuan tujuan penataan ruang
adalah sebagai berikut :
a. Analisa Ekternal Kawasan merupakan analisis mengenai tinjauan
terhadap kawasan perencanaan dalam lingkup wilayah yang lebih luas.
Analisis ini meliputi analisis terhadap aspek-aspek yang
berkaitan/mempunyai pengaruh eksternal, misalnya fungsi kegiatan,
sektor perekonomian, akses, dan lain sebagainya. Adapun analisis
eksternal kawasan ini mencakup Kedudukan kawasan perencanaan

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 19


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

dalam lingkup regional (Nasional dan Provinsi). Analisis tersebut


berguna untuk mengetahui kebutuhan arahan pengembangan skala Kota
maupun wilayah yang diperlukan pada wilayah studi.
b. Analisa Internal. Analisis internal merupakan analisis kondisi internal
wilayah perencanaan. Analisis ini meliputi: analisis kebijakan internal
Kabupaten yang berkaitan dengan pengembangan wilayah di wilayah
studi.
Dari analisa kebijakan eksternal dan internal tersebut nantinya akan di
analisa lagi menggunakan metode Efas Ifas yang berfungsi sebagai perumusan
tujuan penataan ruang sesuai dengan kondisi. Analisis untuk menyusun strategi
peningkatan kesejahteraan masyarakat adalah analisis SWOT. Metode SWOT
adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk memaksimalkan
kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).
Analisa perhitungan pembobotan pada dokumen rencana tata ruang ini
bertujuan untuk menghitung derajat kepentingan pengembangan yang ditinjau dari
tingkat Nasional hingga lokal. Analisa perhitungan bobot ini sebagai landasan
dalam melakukan analisa EFAS dan IFAS dan memiliki perhitungan berdasarkan
aspek eksternal dan internal. Bobot yang didapat berasal dari tingkat kepentingan
antar aspek sehingga mengalami keterkaitan dan keserasian pembangunan untuk
mewujudkan penataan setiap sektor pengembangan
Penentuan Nilai Bobot
Pembobotan pada lingkungan internal tingkat kepentingannya didasarkan pada
besarnya pengaruh faktor strategis terhadap posisi strategisnya, sedangkan pada
lingkungan eksternal didasarkan pada kemungkunan memberikan dampak
terhadap faktor strategisnya (Freddy Rangkuti, 2001 : 22-24). Jumlah bobot pada
masing-masing lingkungan internal dan eksternal harus berjumlah = 1 (satu) :
Skor Total Internal = Total Bobot Kekuatan dan Kelemahan = 1
Skor Total Eksternal = Total Bobot Peluang dan Ancaman = 1
Penetuan Nilai/ Rating
Nilai rating berdasarkan besarnya pengaruh faktor strategis terhadap kondisi
dirinya (Freddy Rangkuti, 2001 : 22-24)

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 20


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

Skala mulai dari 4 (sangat kuat) sampai dengan 1 (lemah).


Sangat Kuat Kuat Rata-rata Lemah
4 3 2 1
Variabel yang bersifat positif (variabel kekuatan atau peluang) diberi nilai dari 1
sampai dengan 4 dengan membandingkan dengan rata-rata pesaing utama. Jika
kelemahan atau ancaman besar sekali (dibanding dengan rata-rata pesaing sejenis)
nilainya adalah 1, sedangkan jika nilai ancaman kecil/di bawah rata-rata pesaing-
pesaingnya nilainya 4.
2. Analisa Fisik Dasar
Dalam menganalisis kesesuaian fisik kawasan yang dilakukan dalam
pelaksanaan penyusunan produk rencana adalah menilai kondisi fisik dasar pada
saat sekarang dan disesuaikan dengan perubahan serta perkembangan yang ada di
lapangan agar rencana-rencana tersebut bersifat dinamis terhadap perkembangan
yang terjadi tetapi memiliki prinsip dasar, serta berfungsi sebagai penunjang dan
pengendali program-program pembangunan secara keseluruhan agar lebih berhasil
guna dan berdaya guna. Adapun metode yang digunakan dalam melakukan
analisis kesesuaian fisik kawasan adalah sebagai berikut :
a. Analisa Topografi
Analisis topografi berfungsi untuk melihat kemiringan atau kelerengan
lahan sehingga nantinya dapat diketahui kawasan-kawasan mana yang
strategis untuk pengembangan tapak dan kawasan-kawasan bukan untuk
pengembangan tapak. Analisis topografi ini digunakan untuk mengetahui
kemampuan daya dukung lahan. Adapun untuk lebih jelasnya mengenai
analisis topografi dapat dilihat pada gambar 1.1 berikut ini :

Gambar 2. 1 Orientasi Bangunan Terhadap Topografi

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 21


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

Gambar di atas merupakan contoh orientasi terhadap topografi (vista),


kemiringan lahan mempengaruhi orientasi bangunan. Posisi di lembah,
lereng atau di puncak bukit memberikan alternatif orientasi pada
bangunan. Dari alternatif tersebut dipilih orientasi paling bagus untuk
bangunan nantinya.
b. Analisis Klimatologi
Analisis klimatologi merupakan analisis orientasi bangunan yang
didasarkan pada iklim. Terdapat tiga hal yang harus dianalisis pada
pertimbangan iklim, yaitu arah matahari, arah angin dan suhu.
1) Orientasi Terhadap Matahahari
Orientasi terhadap sinar matahari paling berhasil apabila matahari
menyinari bagian basah (bagian belakang) di pagi hari dan mencapai
sebagian ruangan di sore hari. Walaupun tidak ada aturan mutlak,
pada umumnya diketahui bahwa bangunan-bangunan harus
ditempatkan dengan sumbu memanjang ke arah timur ke barat daya
dengan sudut 300 sampai 600 ke utara. Orientasi demikian
memungkinkan sebagian sinar matahari untuk mengeringkan tanah
di sisi utara bangunan.

Gambar 2. 2 Orientasi Bangunan Terhadap Sinar Matahari


2) Orientasi Arah Angin
Angin terdiri dari gerakan udara, angin ditandai oleh tiga variabel,
yaitu velositas atau kecepatan, arah dan derajat keseragaman atau
turbulensi. Angin adalah faktor iklim yang paling dipengaruhi oleh
topografi. Untuk model analisis pengaruh angin terhadap lahan
adalah sebagai berikut.

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 22


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

Gambar 2. 3 Contoh Pembentengan Lahan Oleh Angin


3) Suhu dan Kelembaban
Suhu/kelembaban pengaruhnya di dalam mengurangi suhu efektif
dari sebuah tapak melalui penyejukan dan penguapan. Pada proses
penguapan/evaporasi, panas dibuang bersama uap air, apabila tidak
ada uap air, angin menjadi kering. Akibatnya semakin banyak
permukaan tanah yang tidak ada tanamannya, semakin besar daya
alamiah yang diperlukan untuk menyejukkan tapak.
c. Analisis Hidrologi
Pada analisis hidrologi yang dianalisis adalah arah lintasan air. Dari sini
akan ditemukan daerah genangan, sungai, daerah puncak atau garis
punggung dimana arah aliran air terpecah dan terbentuklah pola drainase.
Kondisi hidrologi merupakan gambaran tata air pada suatu wilayah yang
meliputi sungai (bentuk, pencabangan, kedalaman, daerah tangkapan
hujan, debit, arus), danau (luas, kedalaman, elevasi muka air), air tanah
(kedalaman, akifer, tekanan) dan kualitas air. Kondisi hidrologi
dipengaruhi oleh topografi dan geomorfologi wilayah. Penggambaran
kondisi hidrologi dapat dinyatakan dengan peta tematik hidrologi.
d. Analisi Jenis Tanah
Pemahaman terhadap tanah sangat penting tidak hanya dari segi
kemampuan rekayasa saja tetapi juga dalam kaitannya dengan sistem
sumber daya alam yang lain. Pemahaman yang ekstensif terhadap kondisi
tanah pada sebuah tapak akan membantu untuk menentukan kesesuaian
tapak dalam menunjang bangunan gedung dan jalan, demikian pula dapat

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 23


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

memberikan kawasan terhadap komunitas tanaman yang ada serta habitat


satwa liar yang berkaitan dengannya.
Berikut klasifikasi jenis tanah dan kepekaannya terhadap erosi
adalah sebagai berikut :
1) Kelas I =Aluvial, tanah glei, planosol, hidromorf kelabu, laterik
air tanah (tidak peka)
2) Kelas II = Latosol (agak peka)
3) Kelas III=Brown forest soil, non caleic brown, mediteran (agak
peka)
4) Kelas IV =Andosol laterek, grumosol, podsoil, podsolic (peka)
5) Kelas V = Regosol, litosol, atgosol, renzine (sangat peka)
e. Analisi Kesesuaian Lahan
Peta kesesuaian fisik merupakan peta tematik sebagai hasil analisis yang
dilakukan untuk mengetahui kesesuaian pemanfaatan (ruang) fisik
alamiah guna memberikan deliniasi fungsi lindung dan fungsi budidaya
pada suatu kawasan. Secara spesifik kegiatan fungsional atas lahan
tersebut diklasifikasikan berdasarkan kemampuan lahannya.
Dalam kepentingan studi ini Sistem Klasifikasi Kemampuan Lahan
menurut SK MENTAN No. 837/Kpts/UM/1980 dan No.
683/Kpts/UM/II/1981,digunakan sebagai pedoman analisis fisik dasar.
Metode Super impose digunakan dengan variabel-variabel fisik dasar
dalam bentuk peta-peta sebagai input-nya. Peta-peta yang dimaksud
adalah hasil analisis dari masing-masing variabel fisik dasar, yakni
kelerengan, hidrologi, jenis tanah dan geologi, klimatologi dan
kedalaman efektif tanah. Adapun untuk lebih jelasnya mengenai analisis
kesesuaian lahan dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2. 4 Ilustrasi Super Impose Peta

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 24


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

Gambar 2. 5 Bagan Pola Pikir Analisis Kesesuaian Lahan

Peta Topografi Peta Hidrologi Peta Geologi JenisTanah Klimatolog


iii

SUPER IMPOSE

Analisis
KesesuaianLahan

Daerah layak Daerah layak Daerah tidak


direncanakan terbatas layak
dikembangkan

Gambar 2. 6 Bagan Analisis Kesesuaian Fisik Dasar


3. Analisis Struktur Ruang
Untuk menciptakan struktur yang efisien diperlukan penataan dan
pengalokasian berbagai kegiatan perkotaan dan perdesaan. Adapun dasar
pertimbangan wilayah kota yang ditetapkan adalah mempertimbangkan metode

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 25


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

perencanaan yang mencakup nilai dan status ruang dengan petunjuk dan alasan
perencanaan fisik kawasan perkotaan dan perdesaan. Sedangkan nilai dan harga
tanah tersebut dipengaruhi oleh tersedianya prasarana dan sarana pembentuk
elemen perkotaan dan perdesaan seperti fasilitas perekonomian, listrik, jalan dan
kemudahan fasilitas kota lainnya.

Gambar 2. 7 Model Tingkat Pelayanan


Struktur ruang kawasan perkotaan dan perdesaan pada umumnya
dipengaruhi oleh pola jaringan jalan dan struktur fungsional. Adapun variabel
dalam analisis struktur ruang, adalah:
a. Sistem Pusat Pelayanan
Sistem pusat pelayanan dapat terbentuk dengan melakukan analisis
orientasi pergerakan penduduk dalam melakukan kegiatannya seperti
kegiatan berbelanja, kegiatan pendidikan, kegiatan administratif, kegiatan
bekerja, dsb.
b. Model Struktur Ruang Kota
Kota pada umumnya mempunyai bentuk/model dan pola tersendiri sesuai
dengan proses perkembangan dan karakteristik (potensi dan masalah)
kawasan tersebut. Proses tersebut akan membentuk struktur ruang kota
secara keseluruhan. Model struktur ruang kota yang ada antara lain :
Koncentrik

Keterangan :
1. CBD
1 2 3 4 5 2. Zona transisi
3. Zona pekerja
4. Zona permukiman pendapatan Tinggi
5. Zona pengacu

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 26


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

Sektoral

Keterangan :
1. CBD
3 2. Zona industri ringan dan perdagangan
3
3. Zona permukiman pendapatan rendah
4
2 4. Zona Permukiman pendapatan sedang
1 3 5. Zona permukiman pendapatan tinggi
4
5

Multiple Nuklei

Keterangan :
1
1. CBD
4 2. Perdagangan grosir dan industri ringan dan
2
perdagangan
3 3. Permukiman kelas bawah
4. Permukiman kelas menengah
5. Permukiman kelas tinggi
5 6. Industri berat
6 8 7. Pusat abisnis regional
8. Permukiman sub urban
9. Industri sub urban
10
10.Commuter sub urban
9
7
Dalam perumusan struktur ruang ini, metode yang digunakan adalah
menggunakan metode Skalogram, yang mana metode skalogram adalah metode
paling sederhana yang dapat digunakan untuk melakukan analisis fungsi wilayah,
karena hanya menunjukkan daftar dari komponen-komponen pendukungnya.
Adapun contoh analisa skalogram adalah sebagai berikut :

Gambar 2. 8 Contoh Analisa Skalogram

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 27


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

c. Kecenderungan Pemanfaatan Ruang


Kecenderungan pemanfaatan ruang dapat dianalisis dari kecenderungan
arah perkembangan kawasan terbangun yang ada/eksisting.
Perkembangan kota selalu terkait antara aspek spasial dan non spasial
(sosial-ekonomi). Konsentrasi penduduk dan dinamika perekonomian
akan menyebabkan perkembangan lahan (kawasan terbangun). Demikian
juga aksesibilitas dan keuntungan modal akan menjadi tarikan
konsentrasi penduduk dan aglomerasi kegiatan perekonomian.

Gambar 2. 9 Kecenderungan Pemanfaatan Ruang


Hasil analisis ini akan digunakan sebagai dasar acuan untuk membuat
rencana distribusi penggunaan tanah. Hasil ini juga akan dijadikan dasar arahan
yang tepat dalam menentukan jenis dan besaran peruntukan bangunan/tapak.
4. Analisis Kependudukan
Aspek kependudukan mempunyai peranan yang mendasar dalam
perencanaan tata ruang, karena penduduk merupakan subyek dan obyek
perencanaan tata ruang. Analisis kependudukan digunakan untuk mengetahui
karakteristik strukturnya, jumlah dan perkembanganya untuk perkiraan kebutuhan
ruang dan kebutuhan fasilitas. Adapun analisis kependudukan yang dilakukan
adalah :
a. Analisis proyeksi jumlah penduduk;
Dalam analisis ini mengkaji jumlah penduduk dalam jangka waktu 20
tahun adapun bentuk perlakukan terhadap aspek jumlah penduduk.
Analisis terhadap jumlah dan perkembangan penduduk yaitu dengan
memproyeksikan untuk jangka waktu perencanaan yang telah ditetapkan.
Hasil analisis digunakan sebagai dasar perhitungan kebutuhan fasilitas,
utilitas dan kebutuhan ruang.

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 28


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

Model Linier
Keterangan :
Pt : Jumlah penduduk pada tahun tertentu
Pt = Po + at Po : Jumlah penduduk pada tahun awal
a : Tingkat pertambahan rata-rata pertahun (%)
T : Selang waktu atau selisih tahun proyeksi tahun dasar

Model ini berasumsi bahwa penduduk akan bertambah atau berkurang


sebesar jumlah sama/tetap pada masa yang akan datang sesuai dengan
kecenderungan yang terjadi pada masa lalu.
Model Eksponensial
Keterangan :
n
Pt = Po (1 + r) Pt : Jumlah penduduk pada tahun tertentu
Po : Jumlah penduduk pada tahun awal
r : Tingkat pertambahan rata-rata pertahun (%)
n : Selang waktu atau selisih tahun proyeksi terhadap tahun
dasar
Model eksponensial tingkat pertumbuhan penduduk dimungkinkan untuk
meningkat atau menurun.
b. Analisis kepadatan penduduk.
Analisis kepadatan penduduk ada 2 macam, yaitu kepadatan kotor dan
kepadatan bersih. Analisis kepadatan penduduk kotor dilakukan dengan
membandingkan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah,
sedangkan kepadatan bersih dilakukan dengan membandingkan antara
jumlah penduduk dengan luas kawasan terbangun/permukiman.
c. Analisis sosial budaya masyarakat;
Analisis social budaya masyarakat ini dilakukan terhadap kondisi sosial
dan budaya masyarakat di kawasan perencanaan yang dapat
mempengaruhi penataan wujud bangunan dan lingkungan. Analisis sosial
budaya ini perlu dilakukan agar perencanaan yang dilakukan sesuai
dengan kondisi sosial dan budaya masyarakat setempat.
5. Analisis Pola Penggunaan Tanah
Analisis pola penggunaan tanah ini merupakan bahasan tentang peninjauan
kondisi penggunaan tanah saat ini berdasarkan hasil survey primer dan sekunder
yaitu dengan cara mengamati kesesuaian lahan bagi setiap peruntukan. Hasil
analisis ini akan digunakan sebagai dasar acuan untuk membuat rencana distribusi
penggunaan tanah.

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 29


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

6. Analsis Sistem Transportasi


Dalam analisa ini pembahasan utamanya adalah mengenai transportasi jalan
raya, adapun topik pembahasannya meliputi :
a. Analisis prasarana transportasi, meliputi: analisis pengembangan jaringan
jalan, analisis hierarki jalan, analisis dimensi jalan, analisis garis
sempadan jalan, analisis penataan perabot jalan (parkir, halte, rambu-
rambu, jembatan penyeberangan, dll);
b. Analisis sarana transportasi, meliputi: analisis penataan sirkulasi,
penataan rute angkutan umum, dll.
7. Analisis Utilitas
Analisis utilitas ini bertujuan untuk memperkirakan kebutuhan jaringan
utilitas berdasarkan kebutuhan penduduk pendukung. Analisis ini meliputi
perhitungan kebutuhan jaringan berdasarkan jumlah penduduk pada tahun
proyeksi.
8. Analisis Intensitas Bangunan
Merupakan analisis terhadap kepadatan bangunan pada satu kawasan agar
dapat membentuk kualitas lingkungan di kawasan tersebut, yang secara
keseluruhan akan membentuk wujud kawasan perkotaan dan perdesaan yang
harmonis dan serasi. Analisis intensitas bangunan ini mencakup :
a. KDB (Koefisien Dasar Bangunan), yaitu merupakan angka perbandingan
luas lahan yang tertutup bangunan dan bangunan-bangunan dalam tiap
petak peruntukan dibanding dengan luas petak peruntukan.
b. KLB (Koefisien Lantai Bangunan), adalah jumlah luas lantai bangunan
dibanding luas kapling rumah.
c. Tinggi Bangunan
d. Garis Sempadan Bangunan (GSB) adalah jarak antara ruas jalan dengan
dinding terluar bangunan. GSB dihitung atau diukur dari batas Damija
(Daerah Milik Jalan) ke dinding terluar bangunan.

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 30


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

2.3 LANGKAH KERJA


Langkah kerja kegiatan studio perencanaan wilayah ini agar lebih jelas,
maka akan disajikan dalam bentuk kerangka seperti dibawah ini :

Gambar 2. 10 Langkah Kegiatan Studio Perencanaan Wilayah

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 31


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

RENCANA WAKTU KEGIATAN


3 RENCANA WAKTU KEGIATAN
Survei studio perencanaan wilayah merupakan kegiatan awal dari
serangkaian kegiatan studi perencanaan. Kegiatan ini merupakan kegiatan
pengumpulan data, baik data primer maupun data sekunder.
Dalam pelaksanaan kegiatan studi, dilaksanakan pada tanggal 5 Februari
2019 sampai 20 Februari 2019 selama + 15 hari. Hari pertama sampai ke dua
perjalanan, observasi hari ke 3, hari ke 4 sampai dengan hari ke 12 survei primer
dan survei sekunder, hari ke 13 sampai dengan hari ke 14 melengkapi kekurangan
data, dan hari ke 15 kepulangan ke Malang.
Kegiatan studio perencanaan wilayah ini akan dilakukan selama semester
6, namun untuk pelaksanaan kegiatan studio wilayah yang dilakukan dilapangan
adalah berikut rencana waktu kegiatanya :
Tabel 1.1 Rencana Pelaksanaan di lapangan
Hari ke-
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Perjalanan
1
Keberangkatan
Observasi
2
Lapangan
Survey Primer
3
maupun Sekunder
4 Pelengkapan Data
5 Pulang ke Malang

Tabel 2.2 Rencana Pelaksanaan Kegiatan Studio Perencanaan Wilayah


No Kegiatan Desember Januari Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
2 Prelim Survey
Survey
3
Lapangan
4 Entri Data
5 Analisis Data
Laporan
6
Akhir

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 32


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

PEMBIAYAAN
4 PEMBIAYAAN
Bilateral (Timbal Balik )
Dengan adanya bantuan dana dan jasa dari pihak Pemerintah Kabupaten Sumba
Timur untuk pelaksanaan kegiatan studio wilayah maka pihak Mahasiswa
Perencanaan Wilayah dan Kota ITN Malang akan memberikan beberapa produk,
diantaranya:
RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kabupaten Sumba Timur
1. Tujuan Pengembangan
Tujuan pengembangan kota dirumuskan sesuai dengan karakter kota yang
telah ditetapkan dalam perencanaan. Tujuan juga telah mempertimbangkan
urgensi permasalahan ruang kabupaten yang harus segera disusun pengendalian
pelaksanaan pembangunannya.
2. Rencana Struktur Ruang ,meliputi:
a. Rencana Persebaran Penduduk
b. Struktur Ruang
c. Rencana Blok
d. Rencana Skala Pelayanan Kegiatan
e. Rencana Sistem Jaringan,meliputi:
1) Rencana Sistem Jaringan Pergerakan
2) Rencana Sistem Jaringan Utilitas,meliputi
a) Jaringan Listrik
b) Jaringan Air Bersih
c) Jaringan Telepon
d) Jaringan Drainase
e) Jaringan Sampah
f. Rencana Fasilitas Umum
g. Rencana Peruntukan Blok
h. Rencana Penataan Bangunan dan Lingkungan (Amplop Ruang)
i. Indikasi Program Pembangunan.

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 33


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

Output Kegiatan Survei


Mahasiswa perencanaan wilayah dan Kota (PWK) ITN Malang merupakan
calon-calon perencana masa depan. Pada studio akhir yaitu studio perencanaan
Wilayah kami dituntut harus bisa menghasilkan produk Rencana pengembangan
Wilayah terhadap sektor-sektor yang terkait di Wilayah perencana seperti wilayah
Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur yang akan menjadi pedoman
bagi wilayah lainnya. Selain itu, kami mahasiswa PWK ITN Malang dalam hal ini
bergerak sebagai perencana muda untuk membantu pemerintah dalam pembuatan
Produk Rencana Tata ruang.
Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan ini akan ditanggung oleh pihak sponsor yaitu pihak
Pemerintah daerah yang bergerak di bidang Perencanaan dan Pembangunan
Daerah yang tidak mengikat, untuk dialokasikan pada kegiatan:
1. Transportasi
Penyediaan transportasi dari Kota Malang hingga Kabupaten Sumba Timur,
Nusa Tenggara Timur. Dan kami juga meminta bantuan kepada pihak pemerintah
setempat untuk menyiapkan kendaran guna mengantarkan tim Studio dari Bandara
ke Wilayah Survey serta transportasi internal seperti kendaraan bermotor di lokasi
Survei untuk masing-masing kelompok sebanyak 3 motor. Kendaraan Bermotor
akan sangat membantu dalam melakukan observasi lapangan
2. Administrasi
Kegiatan studio perencanaan wilayah di Kabupaten Sumba Timur, Nusa
Tenggara Timur ini akan mengeluarkan berbagai urusan administrasi, seperti
perizinan permohonan data. Kiranya dinas yang terkait dapat membantu kami dan
akan ada timbal balik yang diperoleh seperti buku Laporan Rencana
Pengembangan Wilayah Terhadap Sektor Kabupaten Sumba Timur, Nusa
Tenggara Timur.
3. Perlengkapan Survei
Penyiapan kerjasama untuk survei primer, quisioner dan wawancara serta
penyediaan data-data sekunder yang diperlukan untuk keperluan penyusunan
rencana pengembangan wilayah terhadap sektor-sektor yang ada di Kabupaten
Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 34


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

4. Pembuatan Laporan dan Duplikatnya


Pembuatan laporan ini akan menjadi prioritas utama dan produk akhir dari
tim sehingga anggaran biayanya pun menjadi prioritas serta buku laporan tersebut
akan dikirim duplikatnya kepada wilayah yang menjadi lokasi survei yaitu
Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.
5. Akomodasi
Akomodasi yang di maksud disini adalah sarana penginapan untuk peserta,
dosen serta asisten dosen Studio Perencanaan Wilayah Kabupaten Sumba Timur,
Nusa Tenggara Timur, sejumlah 95 orang untuk waktu ±15 hari. Penginapan ini
bersifat bebas.
6. Hal-hal yang akan ditanggung sendiri oleh peserta meliputi :
a. Dokumentasi
Anggaran dokumentasi digunakan seperti pembuatan Banner untuk
publikasi, kamera, dan sebagainya.
b. Konsumsi
Setiap kegiatan tidak terlepas dengan konsumsi. Selama kegiatan studio
Perencanaan wilayah selama ±15 hari di Kabupaten Sumba Timur, Nusa
Tenggara Timur sehingga memerlukan anggaran biaya yang cukup besar
untuk 95 orang.
Anggaran Pembiayaan terlampir pada lampiran I.

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 35


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

PENUTUP
5 PENUTUP
Dengan disusunnya proposal ini kami berharap adanya kerja sama yang baik
dari berbagai kalangan Instansi, mulai dari pihak kampus ITN Malang dan dari
Pemerintahan tingkat Daerah sampai Tingkat Pemerintah Desa/ Kelurahan.
Khususnya bagi yang berkaitan dengan pelaksanaan Studio Perencanaan Wilayah
ini. Semoga dengan kerjasama yang baik, dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak yang terlibat dan memberikan kelancaran terhadap berlangsungnya kegiatan
ini.

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 36


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

LAMPIRAN
6 LAMPIRAN
Lampiran I
REKAPITULASI BIAYA SURVEI STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
TAHUN 2019
KABUPATEN SUMBA TIMUR, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
No Komponen Biaya
Biaya Survey
a. Kertas A4 1 rim Rp. 35.000,-
b. Spidol Besar @Rp 5.000, -x13 Rp. 65.000,-
c. Spidol Warna (24 warna)@30.000, -x13 lusin Rp. 390.000,-
1 d. Lightdruk Peta (Cetak A0) Rp. 500.000,-
e. FotoCopy/Bank Data Rp. 1.600.000,-
f. Blocknote dan stiker Rp. 480.000,-
g. Co-card @Rp. 5.800 x 95 orang Rp. 551.000,-
Jumlah Total Rp. 3.621.000,-
Transportasi
a.) Malang - Sby dengan Bis @Rp. 50.000,- x 95 Orang x PP (2) Rp. 9.500.000,-
2 b.) Surabaya- Waingapu @Rp.1.500.000,- x 95 Orang x PP(2) Rp. 285. 000.000,-
b.) Kegiatan Selama Survey (Sewa Motor) @Rp.100.000 x 19 x 3 x 15 Rp. 85.500.000,-
Jumlah Total Rp. 380.000.000,-
Akomodasi
a.) Penginapan selama 15 hari (1 kamar 5 Orang) @Rp. 50.000,- x 19
Rp. 14.250.000,-
3 kamar x 15 Hari
b.) Konsumsi selama 15 hari @Rp. 10.000 x 3 x 15 hari Rp. 45.000.000,-
Jumlah Total Rp. 59.250.000,-
Jumlah Keseluruhan Rp. 442.871.000,-

Kegiatan studio perencanaan wilayah yang berlokasi di Kabupaten Sumba


Timur, memiliki beberapa sumber dana diantaranya dari 20% iuran peserta, serta
kekurangan dana yang belum terpenuhi 80%. Berikut rinciannya:
Rincian Sumber Dana
No. SumberDana Jumlah
1 Iuran peserta 20% dari total jumlah kebutuhan dana. Rp . 88.574.200,-
(Iuran Rp 985.000,-/ peserta)
2 Kekurangan dana ± 80% Rp . 354.596.800,-
Jumlah Keseluruhan Rp. 442.871.000,-
Kekurangan dana yang ada ialah berasal dari sponsor atau Pemerintah
Daerah. Biaya tersebut ialah biaya yang akan digunakan selama kegiatan di
lapangan studio perencanaan wilayah.

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 37


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 38


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

Lampiran II
SUSUNAN KEPANITIAAN
Berikut adalah susunan kepanitiaan dari kegiatan studio perencanaan
wilayah, yaitu sebagai berikut :
Penanggung Jawab : Ida Soewarni, ST., M.T. (NIP Y 103.960.0293)
Dosen Pembimbing I : Arief Setiawan, ST, M.T (NIP Y 103.010.0369)
Dosen Pembimbing II : Ardiyanto Maksimilianus,ST,M.Si (NIP Y 103.150.0487)
Asisten Dosen :
1. David Arief SI, ST
2. Ririn Alvionita, ST
3. Meylinda Blandina Karna, ST
4. Triana Apriliana, ST
Ketua Pelaksana : Fikram Tobona (NIM: 1624031)
Sekretaris Umum :Adhitya Ferdiansyah M (NIM: 1624014)
Sekretaris I :Dinda Kurniasari (NIM: 1624061)
Bendahara
Bendahara I :Sumandari Rulsiska (NIM: 1624064)
BendaharaII :Rexy Juniawan Mutu (NIM: 1624092)
Pioneer :
1. I Gusti Agung Bagus KuthaBimantara (NIM: 1624077)
2. Zakiah Tri Ramadhanty (NIM: 1624089)
3. Dyah Sakanti Anjaningrum (NIM: 1624065)
4. Danang Damar Wardana (NIM :1624020)
5. Dindi Bima Pramudya (NIM: 1624025)
6. Imam Hidayat (NIM: 1624093)
7. Sangaji Rheeve Lievetto Wardani (NIM: 1624075)
Bank Data :
1. Meril Ivan Kaley (NIM: 1624009)
2. Inggrid Estavania (NIM: 1624052)
3. Salsha Firsty Agustina (NIM: 1624080)
4. M. Aries Setiawan R. (NIM: 1624096)

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 39


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
PROPOSAL STUDIO PERENCANAAN WILAYAH
Tahun 2019

Lampiran III
DAFTAR PESERTA KEGIATAN
NO NIM NAMA NO NIM NAMA
1 1624001 Ellza Oktaviano Griyaldin 48 1624062 Arianto Lede
2 1624002 Muhammad Rizqi Firdaus 49 1624064 Sumandari Rulsiska
3 1624004 Norma Angelica Da Costa 50 1624065 Dyah Sakanti
4 1624005 Muhammad Yafi Al Ghiffari 51 1624066 Reizky Sagita H
5 1624006 Riedho Andhia Pattikawa 52 1624067 Christgiven Yohrien T
6 1624008 Muhammad Rizky Al Qautsar 53 1624068 Yohanes Ola Werang
7 1624009 Meril Ivan Kaley 54 1624069 Syarful Annam
8 1624010 Cahyu Riesta Vinanda 55 1624070 Theofilus Dionisius
9 1624011 Eta Ernawati 56 1624071 Ainurrahman
10 1624012 Gheo Putra Bakti 57 1624072 Reinhard Kaleb Waromi
11 1624014 Adhitya Ferdiansyah M 58 1624073 Bagas Fajar Maulana
12 1624015 Oktavia Maura Livina 59 1624074 Bagus Fajar Maulana
13 1624016 Agatha Lopes Da Silva 60 1624075 Sangaji Rheeve Lievetto
14 1624018 Muhammad Nur Arifin 61 1624076 Mariam Putri Martina
15 1624019 Yonsly Samuel P 62 1624077 I Gusti Agung Bagus
16 1624020 Danang Damar Wardana 63 1624078 Frando Korsini Toto
17 1624021 Muhammad Mukhlis Fauzi 64 1624080 Salsha Firsty Agustina
18 1624022 Cici Anggraini 65 1624082 Annisa Zuhrin Nodawariq
19 1624023 Maria Blandina Lejo 66 1624083 Geraldo Poltak Satrio
20 1624025 Dindi Bima Pramudya 67 1624084 Yohana Maahury
21 1624026 Fathur Yoga Pratama 68 1624085 Kurniadi Pamungkas
22 1624027 Gunawan 69 1624086 Ridha Maulidina
23 1624028 Sahril Banapon 70 1624087 Siti Nurhamdi
24 1624030 Richmond Dwiendi H 71 1624088 Siti Rabiatul Adawiyah
25 1624031 Fikram Tobona 72 1624089 Zakiah Tri Ramadhanty
26 1624033 Kristiani Sri Rejeki 73 1624090 Ikke Jelita Ariani
27 1624034 Aldrianus Yogi Rivai 74 1624091 Fauziyah
28 1624035 Eta Restika 75 1624092 Rexy Juniawan Mutu
29 1624037 Faozan Zamhari 76 1624093 Imam Hidayat
30 1624038 Julkivli Harun 77 1624096 Muhammad Aries
31 1624040 Dionisius Achen Owen 78 1624097 Yunan Helmi
32 1624042 Yudha Pratama Putra 79 1624098 Hairun Umaaya
33 1624043 Muhammad Azrai Husen 80 1624101 Julio Fatima Guterres
34 1624044 Tiara Difa Arani 81 1624104 Adolf Umbu Reno
35 1624047 Arvian Zulfan Sutaryo 82 1624105 Delta Sophia S Abi
36 1624048 Ivana Della Samosir 83 1624106 Maria Lidya Placide
37 1624049 Irma Indra Iswari 84 1624109 Rio Agustino Mbabho
38 1624051 Tri Wiranto 85 1624110 Resky Sandi Towengke
39 1624052 Inggrid Estavania 86 1624112 Dekka Dhirgantara
40 1624053 Jawa Iyon Freck Puscas 87 1624114 Debitin Andria Else
41 1624054 Febrianti I. Antarani 88 1524017 Hendra Kristanto
42 1624055 Daniel Pebriyoga F 89 1724902 Dhiya Syifa
43 1624056 Keydjora Tetus N 90 1824901 Naufal Wicaksono
44 1624057 Aulia Rachmadhani
45 1624058 Hardina
46 1624060 Auralia Ersa Athadianty
47 1624061 Dinda Kurniasari

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota 40


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang

Anda mungkin juga menyukai