SKRIPSI
Oleh :
ADIP SAPUAN
NPM. 1910201078
Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Jurusan Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Oleh :
ADIP SAPUAN
NPM. 1910201078
ii
ABSTRAK
Bidang Bina Marga merupakan suatu sub bagian dari beberapa bagian atau
bidang yang telah terbagi di Kementrian PUPR, yang tugasnya pada seksi
perencanaan teknis, seksi jalan, dan seksi jembatan. Maka dari itu, Bidang Bina
Marga ikut terlibat dalam urusan pembangunan infrastruktur jalan serta berperan
didalam perencanaan suatu proyek pembangunan jalan. Berdasarkan hal tersebut,
kajian penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Implementasi Kebijakan
Pembangunan Infrastruktur Jalan di Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Magelang.Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif untuk mendeskripsikan dan menjelaskan implementsi kebijakan dari
bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Magelang dengan melakukan dengan melakukan teknik pengumpulan data melalui
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dari penelitian ini meliputi
Kepala Bidang Bina Marga, Kepala Seksi Perencnaan Jalan dan Jembatan, Kepala
Seksi Pemeliharaan dan Penngkatan Jalan, dan Kepala Seksi Pemeliharaan dan
Peningkata Jembatan. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dikaji dengan
menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil
dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam mengimplementasikan kebijakan
pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Magelang oleh Bidang Bina Marga
DPUPR Kabupaten Magelang masih belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor diantarannya di aspek komunikasi masih adanya kendala dalam
kurangnya komunikasi dengan stakeholders dan masyarakat sehingga masih
ditemukannya jalan yang rusak. Dari aspek sumberdaya masih kurangnya sumber
daya manusia di bagian pekerja lapangan dan sumberdaya anggaran yang masih
terbatas. Aspek disposisi dengan pembawaan dari pimpinan yang baik yang mampu
untuk memengaruhi pegawai dengan kinerja yang maksimal. Aspek struktu
birokrasi dengan adanya SOP di Bidang Bina Marga ataupun secara umumnya
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Magelang sendiri sudah
benar dan sesuai.
iii
ABSTRACT
iv
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
v
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
vi
MOTTO
KERJA,KERJA,KERJA !!!
vii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan anugerah-Nya,
dan Penataan Ruang Kabupaten Magelang”. Proposal Penelitian ini disusun untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos.) pada
Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Tidar.
1. Prof. Dr. Sri Suwitri, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
2. Dr. Sri Mulyani, M.Si selaku Ketua Jurusan Program Studi Ilmu Administrasi
Negara.
3. Dr. Dra. Eny Boedy Orbawati, M.Si. selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah
5. Staff Tata Usaha Fakultas dan Jurusan yang membantu dalam pengurusan
x
6. Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
7. Kedua orang tua saya (Bp. Muhyadi dan Ibu Siti Choimah) yang telah
8. Teman dan Sahabat di Joki Pro yang saya sayangi dan telah memberikan
10. Semua pihak yang telah membantu dari awal hingga akhir penyusunan
proposal ini yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karenanya, kritik serta saran yang membangun sangat penulis harapkan guna untuk
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
ABSTRAK ............................................................................................................. iii
ABSTRACT ............................................................................................................. iv
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI .............................................................. vi
MOTTO ................................................................................................................ vii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .............................................................. viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 9
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 10
2.1 Administrasi Negara ............................................................................... 10
2.2 Kebijakan Publik .................................................................................... 12
2.3 Implementasi Kebijakan ......................................................................... 14
2.4 Pembangunan & Infrastruktur ................................................................ 24
2.5 Pemerintah Daerah ................................................................................. 26
2.6 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 29
2.7 Kerangka Berpikir .................................................................................. 32
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 35
3.1 Metode Penelitian ................................................................................... 35
3.2 Lokasi Penelitian .................................................................................... 35
3.3 Sasaran Penelitian ................................................................................... 35
xii
3.4 Fokus Kajian ........................................................................................... 36
3.5 Teknik Keabsahan Data .......................................................................... 37
3.6 Sumber Data ........................................................................................... 38
3.7 Teknik Pemilihan Informan.................................................................... 38
3.8 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 39
3.9 Teknik Analisis Data .............................................................................. 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 42
4.1 Gambaran Umum ................................................................................... 42
4.2 Hasil Penelitian....................................................................................... 59
4.3 Pembahasan ............................................................................................ 82
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 91
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 91
5.2 Saran ....................................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 94
LAMPIRAN .......................................................................................................... 98
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
jalan ataupun fasilitas umum jalan yang mewadahi bagi masyarakat, demi
Umum dan Penataan Ruang atau DPUPR ini memiliki tugas dan wewenang yang
Marga. Bidang Bina Marga merupakan suatu sub bagian dari beberapa bagian atau
bidang yang telah terbagi di Kementrian PUPR, yang tugasnya pada seksi
perencanaan teknis, seksi jalan, dan seksi jembatan. Maka dari itu, Bidang Bina
Marga ikut terlibat dalam urusan pembangunan infrastruktur jalan serta berperan
menunjang infrastruktur transportasi yang mengacu pada tata ruang jalan dan
jembatan, sistem transportasi jalan nasional yang terintergrasi, dan juga memenuhi
standar serta sistem keselamatan jalan yang ada. Fungsi dari adanya jalan sendiri
perpindahan orang, barang ataupun jasa dari satu ke tempat lain, melainkan
untuk memanfaatkan fasilitas jalan yang ada sebagai akses memobilisasi berbagai
kegiatan seperti pendistribusian barang atau jasa, hasil perkebunan dan pertaninan
dan lain sebagainya (Soetomo, 2008 ). Dengan adanya fasilitas jalan yang
diharapkan dapat bertahan lama dan disertai dengan adanya pemeliharaan dan
perawatan jalan yang baik dan secara berkala. Dikarenakan, fungsi jalan sangat
dapat diukur atau dilihat dari awal proses pengimplementasiannya hingga nantinya
pemerintah dapat mencapai tujuan hasil akhir (output) yaitu : terealisasinya tujuan-
tujuan yang ingin diraih. Hal ini tak jauh berbeda dengan apa yang diutarakan oleh
dengan yang telah ditentukan yaitu melihat pada action program dari individual
project dan yang kedua apakah tujuan program tersebut tercapai”. Mengutip dari
buku dasar-dasar kebijakan publik (Leo agustino. 2012 : 139). Secara cepat atau
2
lambat kondisi ataupun kualitas infrastruktur jalan akan mengalami suatu
penurunan. Hal ini biasa ditandai dengan adanya kerusakan pada struktur jalan, dan
juga kerusakan jalan ini cukup bervariasi pada setiap segmen di sepanjang ruas
jalan apabila hal ini terus dibiarkan saja dalam jangka waktu yang lama, maka akan
setiap pemerintahan daerah ada kemungkinan terjadi penurunan kinerja atau belum
evaluasi, serta mencoba terus berproses untuk tumbuh dan berkembang sebagai cara
pemerintah untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan dari masyarakat. Salah satu
program ataupun kebijakan dapat dilihat dari akses lalu lintasnya, karena dengan
Rachmi, 2018)
No.47 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi,
Serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang tepatnya pada
Bidang Bina Marga, yaitu pada pasal 14 ayat (1) mengatakan Bidang Bina Marga
3
pembangunan jalan, peningkatan jalan, pembangunan jembatan, peningkatan
diberikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang serta melaksanakan
tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Kemudian Bidang Bina Marga
a) Perumusan rencana kerja, program, kegiatan, dan anggaran Bidang Bina Marga;
jembatan;
jembatan;
4
i) Pelaksanaan tugas pembantuan yang diberikan kepada Dinas Pekerjaan Umum
pemeliharaan jembatan;
Marga;
l) Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan
2006 Tentang Jalan pasal (97) Penyelenggara jalan mempunyai kewajiban dan
et al., 2020). Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 yang disebutkan
bahwa Jalan sebagai salah satu prasarana transportasi yang merupakan urat nadi
kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam peraturan tersebut, peranan dari suatu
jalan yakni untuk mewujudkan target ataupun tujuan dari instansi terkait yaitu dari
DPUPR, target yang telah dicanangkan yakni seperti pemerataan pembangunan dan
5
Berdasarkan Perda Nomor 5 Tahun 2011, tentang Rencana Tata Ruang
Kabupaten Magelang dari tahun 2015 terus mengalami perkembangan. Pada tahun
Status Ruas-Ruas Jalan Sebagai Jalan Kabupaten, panjang jalan yang menjadi
kewenangan kabupaten menjadi 1.000,83 km yang meliputi 249 ruas jalan sampai
dengan tahun 2020. Yang dapat dilihat dari tabel berikut ini.
6
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan terkait ketersediaan jalan di Kabupaten
Magelang, yang terdiri dari 2 indikator yaitu untuk Jalan dan Bangunan Pelengkap
Jalan. Untuk jalan nasional yang ada di Kabupaten Magelang sendiri dari tahun
pada 2019 yang mana panjang sebelumnya sebesar 36,4 km. Sementara untuk jalan
provinsi yang ada di Kabupaten Magelang dari tahun 2016-2020 memiliki panjang
yaitu 118,68 km. Untuk jalan kabupaten sendiri di tahun 2016 memiliki panjang
887,83 km, dan di tahun berikutnya 2017 mengalami penambahan panjang sebesar
Magelang dari tahun 2017 hingga 2020 memiliki panjang 2123,31 km. Sementara
untuk jumlah ruas yang ada di Kabupaten Magelang untuk tahun 2016 memiliki
jumlah ruas jalan sebanyak 249. Terkait bangunan pelengkap jalan di Kabupaten
hal ini ditunjukkan dengan jumlah jembatan yang ada di Kabupaten Magelang
sendiri data terakhir pada tahun 2020 memiliki jembatan sebanyak 345 buah.
sebesar 365,05 km, untuk jalan yang sudah bertrotoar di Kabupaten Magelang
sepanjang 56,62 km, dan untuk jalan yang bertalaud atau memiliki dinding penahan
tanah di Kabupaten Magelang sepanjang 96,55 km. Jika dilihat berdasarkan data
Magelang sendiri terbilang sudah cukup baik, hal ini ditunjukan dengan
7
penambahan panjang jalan maupun penunjang fasilitas jalan lain yang dilakukan
hampir disetiap tahunnya, akan tetapi yang menjadi perhatian dan pekerjaan rumah
infrastruktur jalan serta penambahan infrastuktur jalan yang lebih ditingkatkan lagi,
Kabuaten Magelang cukup variatif, baik dari tingkat baik, sedang, rusak, hingga
rusak berat. Data terakhir di tahun 2020 menunjukkan kondisi jalan di Kabupaten
Magelang dengan total panjang jalan 1000,83 km dengan rincian kondisi jalan
yakni, untuk kondisi jalan baik sepanjang 773,67 km, sementara untuk kondisi jalan
sedang yakni 118,257 km, untuk kondisi jalan rusak sepanjang 90,56 km, sementara
untuk kondisi jalan rusak berat yakni 18,32 km. Masih adanya jalan yang rusak
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang akan dikaji
Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Magelang ?
Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Magelang.
Secara teoritis penelitian ini bisa dijadikan sumber refrensi dan ilmu
Secara praktis penelitian ini bisa dijadikan masukan terhadap instansi terkait
yakni Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dari Bahasa Belanda “administratie”, yang berarti memiliki mencakup tata usaha,
manajemen dari kegiatan organisasi, manajemen sumber daya (Ridwan HR, 2013).
pemerintahan. Dari beberapa yang dikemukakan oleh para ahli terkait pengertian
administrasi, ada pengertian administrasi dalam arti luas maupun juga dalam arti
sempit. Dalam arti luas, Administrasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh sekumpulan orang atau organisasi yang terikat dengan melalui beberapa
tahapan yang terstruktur serta dipimpin oleh pemimpin secara efektif dan efisien,
dengan sarana dan peralatan yang telah disiapkan untuk mencapai suatu tujuan yang
1994).
Administrasi adalah suatu sistem atau sistema yang tertentu, yang memerlukan
10
keseluruhan proses pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan
itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencapai
M.E Dimock dan G.O Dimock berpendapat bahwa Admnistrasi Negara adalah
yang dilakukan oleh aparatur pemerintah suatu negara untuk mengatur dan
(E.Utrecht, 1988).
kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang terlibat dalam suatu bentuk
luas, yaitu seluruh proses kegiatan yang berencana dan melibatkan seluruh anggota
kelompok.
11
2.2 Kebijakan Publik
Kebijakan publik (public policy) adalah segala hal yang mengatur dan
mengikat semua lapisan masyarakat dalam suatu Negara. Suatu kebijakan publik
bukan membatasi aktivitas dan peran masyarakat, tapi lebih menyelaraskan peran
Negara dan masyarakat dalam mencapai tujuan-tujuan bernegara secara efektif dan
efisien. Riant Nugroho (2004) dalam Yuwono, dkk (2008:4) mengartikan kebijakan
publik yaitu segala sesuatu yang dibuat dan tidak dibuat oleh pemerintah sebagai
tokoh sentral kebijakan publik . kebijakan public merupakan kebijkan yang dibuat
yang dibuat melalui pengenalan apa yang sebagai tuntutan (demands) atas tindakan
kepada pejabat public dan media masa atas hasil keputusan terhadap masalah public
kebijakan yaitu dengan kegiatan politik oleh partai politik, presiden dan kongres.
12
dilakukan oleh lembaga pemerintah, konsultan di luar pemerintah, pers, dan
masyarakat (publik).
Teori dan proses kebijakan publik memiliki definisi yang tidak hanya
menekankan pada hal-hal yang diusulkan pemerintah, tetapi juga mencakup arah
tindakan yang dilakukan oleh pemerintah. Perhatian para ilmuwan politik terhadap
studi kebijakan publik juga semakin besar. Menurut James Anderson (1963), adalah
mampu memecahkan persoalan dengan baik. Sifat kebijakan publik sebagai arah
tindakan dapat dipahami secara lebih baik apabila konsep ini diperinci menjadi
kebijakan, hasil kebijakan, dan dampak kebijakan. Dengan mengacu pada tahap-
tahap kebijakan yang ditawarkan Jones dan beberapa ahli lainnya, domain
13
kebijakan tertentu melalui diskusi, persuasi atau aktivitas politik. (Anggara, S.
2014).
apa dari suatu pelaksanaan. Oleh karena itu tidaklah terlalu salah jika dikatakan
14
keputusan tersebut menjelaskan masalah-masalah yang hendak ditangani,
bentuk program-program dan melalui formulasi kebijakan derivat atau turunan dari
kebijakan tersebut. Oleh karena itu, implementasi kebijakan yang telah dijelaskan
kebijakan.
15
Menurut George C. Edward (Nawawi, 2009:138) implementasi kebijakan
merupakan proses yang krusial karena seberapa baiknya suatu kebijakan kalau tidak
menjadi tujuan kebijakan publik tidak akan terwujud. George C. Edward III
a. Comunication (Komunikasi)
16
pelaksana dengan perintah yang dikeluarkan oleh pengambil kebijakan.
harus jelas. Dalam beberapa kasus, para pelaksana sama sekali tidak
konsisten dan jelas. Jika perintah yang disampaikan inkonsisten, hal ini
17
keleluasaannya untuk mengabaikan dan atau mendistorsikannya. Ke
implementasi kebijakan.
kebijakan maka tidak akan berjalan dengan efektif. Sumber daya yang dapat
18
melaksanakan kebijakan. Kedua, data tentang ketaatan personil-personil
waktunya.
kebijakan bisa menjadi suatu hambatan. Namun bisa juga suatu badan
c. Disposition (Disposisi)
kebijakan mempunyai karakteristik atau watak yang baik, maka dia akan
19
Menurut Edwards, banyak kebijakan yang masuk ke dalam “zona
menghambat implementasi.
yang penting dari setiap organisasi adalah adanya prosedur operasi yang
tugasnya.(Yuliah, 2020)
Model pendekatan implementasi kebijakan yang dirumuskan Van Meter dan Van
20
paham kebijakan yang pada dasarnya secara senaja dilakukan untuk meraih kinerja
linier dari keputusan politik, pelaksana bahwa kinerja kebijakan dipengaruhi oleh
6 variabel, diantaranya standar dan sasaran kebijakan/ ukuran dan tujuan kebijakan,
ukuran dan tujuan kebijakan yang bersifat realistis dengan sosiokultur yang
terlalu ideal (utopis), maka akan sulis direalisasian (agustino 2006). Van
tertentu yang harus dicapai oleh para pelaksana kebijakan, kinerja kebijakan
tersebut.
b. Sumber Daya
21
kebijakan. Setiap tahap implementasi menuntut adanya sumber daya yang
telah ditetapkan secara apolitik. Selain sumber daya manusia, sumber daya
implementasi kebijakan. Van Meter dan Van Horn ( dalam Widodo 1974 )
kalah pentingnya dengan komunikasi. Sumber daya kebijakan ini harus juga
kebijakan. Sumber daya ini terdiri atas dana atau insentif lain yang dapat
kebijakan “.
sangat dipengaruhi oleh ciri yang tepat serta cocok dengan para agen
ketat dan displin. Pada konteks lain diperlukan agen pelaksana yang
22
demokratis dan persuasif. Selain itu, cakupan atau luas wilayah menjadi
Menurut pendapat Van Metter dan Van Horn dalam Agustinus (2006):
biasanya bersifat top down yang sangat mungkin para pengambil keputusan
Agar kebijakan publik bisa dilaksanakan dengan efektif, menurut Van Horn
dan Van Mater (dalam Widodo 1974) apa yang menjadi standar tujuan harus
pencapaian standar dan tujuan kebijakan, karena itu standar dan tujuan harus
menjadi standar dan tujuan harus konsisten dan seragam (consistency and
23
f. Lingkungan sosial, ekonomi, sosial dan politik
keputusan yang telah di ambil dan diselenggarakan dua orang atau lebih untuk
dan sadar yang di tempuh oleh suatu negara bangsa menuju modernitas dalam
24
perbaikan yang orientasinya pada modernis pembangunan dan kemajuan
pengertian baru tentang hakekat fungsi administrasi pada setiap negara dan
Dari beberapa pendapat ahli maka dapat disimpulkan bahwa didalam proses
yang tepat dan akhirnya akan menghasilkan suatu kebijakan serta untuk mencapai
dan fasilitas publik lainnya, yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar
manusia baik kebutuhan sosial maupun kebutuhan ekonomi. Pengertian ini merujuk
pada infrastruktur sebagai suatu sistem. Infrastruktur dalam sebuah sistem adalah
bagian-bagian berupa sarana dan prasarana (jaringan) yang tidak terpisahkan satu
sama lain.
25
1. Kelompok jalan (jalan, jalan raya, jembatan)
udara);
3. Kelompok air (air bersih, air kotor, semua sistem air, termasuk jalan air)
dibutuhkan oleh agen - agen publik untuk fungsi - fungsi pemerintahan dalam
pelayanan yang sama untuk memfasilitasi tujuan - tujuan ekonomi dan sosial.
Infrastruktur sendiri dalam sebuah sistem menopang sistem sosial dan sistem
infrastruktur memberikan dampak terhadap sistem sosial dan sistem ekonomi yang
ada di masyarakat. Oleh karena itu, infrastruktur perlu dipahami sebagai dasar dasar
(DPRD) menggunakan asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi
Tahun 1945. Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur
dalam pasal 18 ayat (7) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah
Rahayu.,2018)
rasa aman dan tertib dan tentram, sehingga fungsi dasar pemerintah adalah
(2014;3), bahwa; “Pada hakekatnya pemerintah ada dan diadakan pada awalnya
untuk memenuhi segala bentuk kebutuhan dasar dari masyarakatnya sendiri, yakni
kebutuhan akan rasa aman (lihat teori terbentuknya negara dimana pemerintah
sebagai penjaga malam) hal ini pada dasarnya sesuai dengan teori terbentuknya
negara, yakni negara berfungsi sebagai penjaga malam, dimana sebagaian besar
masyarakat menjaga sebahagian besar masyarakat lainnya yang tidur pada malam
hari, sehingga masyarakat terpenuhi kebutuhan akan rasa aman, rasa tertib dan rasa
tentram. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa fungsi dasar dari suatu pemerintah
27
yakni “pelayanan”, yang dalam hal ini adalah dalam bentuk pelayanan kepada
pendapat beberapa ahli memiliki fungsi utama dari pemerintah tersebut ditambah
tentang fungsi utama dari pemerintah tersebut), karena masyarakat pada saat ini
memaknai sebagai proses yang adil berdasarkan hukum kepada setiap pribadi
tugas pokok pemerintah dapat diringkas menjadi tiga fungsi utama yang hakiki,
yakni;
a) Pelayanan (service)
b) Pemberdayaan (empowerment)
c) Pembangunan (Development)
28
Oleh karena itu, pemeritah memiliki tiga fungsi yang hakiki, yang merupakan
penjabaran dari tugas pokok pemerintah, ketiga fungsi hakiki pemeritah tersebut,
pemerintah karena ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
31
5. Is Susanti, Achmad Kualitatif, Teori Van Pihak Dinas PUPR Tidak menggunakan
Aminudin, Sugeng Pengumpula Mater dan Van Kota Bengkulu teori George C.
Suharto n Data Horn yakni menyatakan bahwa Edward III
dengan cara penetapan misi walikota periode
Implementasi wawancara, tujuan atau 2013-2018 telah over
Kebijakan observasi, sasaran target bahkan
Pembangunan dan kabijakan, mencapai 1800 jalan
Infrastruktur Jalan dokumentas kegiatan mulus namun 1000
Kota Bengkulu : i pencapaian jalan mulus bukanlah
Studi Tentang tujuan, dan merupakan program
Slogan Seribu Jalan hasil kegiatan. tetapi slogan yang di
Mulus sampaikan ke
Jurnal Governance masyarakat agar lebih
Dan Administrasi familiar saja. Hal ini
Publik – Vol.5 No. menjawab pertanyaan
1 (2021) pada
proposal penelitian.
Artinya tidak penting
jumlahnya lebih dari
1000 seperti
pengakuan dari Kepala
Dinas PUPR Kota
Bengkulu namun lebih
kepada temuan-
temuan di lapangan
yang masih
memerlukan perhatian
pemerintah terkait
harapan masyarakat
dan beberapa titik
jalan yang tidak
tersentuh padahal
lebih
krusial daripada jalan
lain.
Umum Dan Penataan Ruang berdasarkan Peraturan Bupati No.47 Tahun 2016
32
Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja
Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang tepatnya pada Bidang Bina Marga.
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Magelang, teori dasar yang dipakai
proses yang krusial karena seberapa baiknya suatu kebijakan kalau tidak
menjadi tujuan kebijakan publik tidak akan terwujud. George C. Edward III
implementasi kebijakan yang dirumuskan Van Meter dan Van Horn disebut dengan
33
Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir
Administrasi Publik
Implementasi Manajemen
Kebijakan Publik
Teori George C.
Edward Edward III
(Nawawi,
2009:138)
1.Komuniksi
2.Sumber Daya Implementasi
3.Disposisi Kebijakan
Pembangunan
4.Struktur Birokrasi
1.Komunikasi Infrastruktur
Jalan di Bidang
2.Sumber Bina Marga
Daya Dinas
Teori Van Meter dan 3.Disposisi Pekerjaan
Van Horn (1975) Umum dan
1. Standar dan sasara 4.Struktur
Penataan
n kebijakan/ukuran Birokrasi Ruang
dan tujuan kebijakan
2. Sumber daya Kabupaten
3. Karakteristik
Magelang
organisasi pelaksana
4. Sikap para
pelaksana
5. Komunikasi antar
organisasi terkait dan
kegiatan-kegiatan
pelaksanaan
6. Lingkungan sosial,
ekonomi, sosial dan
politik
34
BAB III
METODE PENELITIAN
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah
individu, suatu kelompok atau suatu kejadian. Dalam penelitian kualitatif manusia
Hatta Ngentak II No.6, Ngentan II, Kota, Kec. Mungkid, Kabupaten Magelang,
adalah Kepala dan Pengawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Magelang.
36
3.5 Teknik Keabsahan Data
Validitas data sangat mendukung hasil akhir penelitian, oleh karena itu
bermakna silang yakni mengadakan pengecekan akan kebenaran data yang akan
yang lain serta pengecekan pada waktu yang berbeda. Dalam penelitian ini, peneliti
kredibilitas yaitu diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan
berbagai cara dan berbagai waktu, sehingga ada tiga macam triangulasi, di
a. Triangulasi Sumber
b. Triangulasi Teknik
penelitian pada sumber yang sama tetapi dengan teknik yang berbeda.
c. Triangulasi Waktu
37
3.6 Sumber Data
Sumber Data yang digunakan didalam penelitian ini meliputi 2 jenis sumber
1. Data Primer yaitu data penelitian yang bersumber atau didapat berdasarkan
2. Data Sekunder yaitu data penelitian yang bersumber berdasarkan dari buku,
jurnal, artikel, dan dokumen ataupun sumber literatur – literatur yang berkaitan
sampel sumber data dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Pertimbangan dan
tujuan tertentu yang di maksud yakni saat peneliti memilih narasumber yang di
anggap sudah mengetahui dan menguasai terkait informasi yang akan disampaikan.
38
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu meliputi:
tanya jawab antara peneliti dangan informan atau narasumber. Teknik tersebut
dilakukan secara langsung dan bertatap muka antara peneliti dengan informan,
dsb.
aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
39
secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam
1. Kondensasi Data
Teknik analisis data ini dilakukan sesuai dengan jenis data yang diperoleh. Pada
analysis techniques are carried out in three steps, there are: data condensation,
Huberman, & Saldaña, 2014). Teknik analisis data secara kualitatif dilakukan
mentransformasi data yang terdapat pada field notes atau catatan lapangan hasil
penelitian sehingga data-data yang dianggap asing, belum memiliki pola, dan
2. Data Display
Mendisplay data akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi melalui
40
sehingga semakin mudah dipahami. Penyajian data dilakukan dalam bentuk teks
yang bersifat naratif. Mendisplay data memudahkan untuk memahami apa yang
sebelumnya belum pernah ada, temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran
suatu obyek yang sebelumnya masih belum jelas menjadi jelas dan akurat dapat
41
DAFTAR PUSTAKA
Ani Sri Rahayu. Pengantar Pemerintahan Daerah Kajian Teori, Hukum, dan
Aplikasinya. Sinar Grafika. Jakarta. 2018.
Basri, Yuswar Zainul & Mulyadi Subri. 2006. Keuangan Negara dan Analisis
Kebijakan Utang Luar Negeri. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Grigg, Neil, 1988. Infrastructure Engineering And Management. John Wiley and
Sons.
94
Infrastruktur Jalan Di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin Dengan
Menggunakan Model Donald Van Metter Dan Carl Van Horn. Jurnal Ilmu
Administrasi Publik, 1(4), 67–78
Maria, G., Pusat, L., Jalan, L., Jembatan, D., & Nasution, J. A. H. (2019).
Pemeringkatan Jalan Hijau Untuk Mendukung Implementasi Program
Konstruksi Jalan Berkelanjutan. In Jurnal HPJI (Vol. 5, Issue 1).
Peraturan Bupati Magelang No.34 Tahun 2021 Tentang Rencana Kerja Pemerintah
Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2022
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Magelang Tahun 2010-2030
95
Journal Ilmu Pemerintahan, 7(32), 1337–1350.
Susanti, I., Aminudin, A., Suharto, S., & Bengkulu, U. (2021). Implementasi
Kebijakan Pembangunan Infrastruktur Jalan Kota Bengkulu : Studi Tentang
96
Slogan Seribu Jalan Mulus. Jurnal Governance Dan Administrasi Publik, 1.
Van Meter, Donald S and Carl, E Van Horn, 1975, The Policy Implementation
Proceess A Conceptual Fromework in Administration and Society, Volume 6
No. 4, Sage, Baverly Hills
97
L
A
M
P
I
R
A
N
98
Lampiran 1 Dokumentasi Penelitian
99
100
Lampiran 2 Pedoman Wawancara
Indikator Pertanyaan
1. Comunication - Bagaimana Komunikasi dan koordinasi antar pegawai dalam
(Komunikasi) pembangunan infrastruktur jalan di Bidang Bina Marga
Kabupaten Magelang ?
- Bagaimana komunikasi antara pelaksana kebijakan dengan
sasaran kebijakan yakni masyarakat ?
- Bagaimana hubungan atau komunikasi antara pelaksana
kebijakan dengan stakeholder ?
101
Lampiran 3 Transkrip Wawancara
Informan 1
Nama : Aseanto Laksono A,Md
Jabatan : Kepala Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan
Hari : Selasa, 20 Desember 2022
Pertanyaan Jawaban
Di Bidang Bina Marga sendiri terdiri dari berapa Bidang Bina Marga terdiri Seksi Perencanaan,
Sub Bidang? Seksi Jalan, dan Seksi Jembatan. Tetapi sekarang
kan menjadi Subkor, sudah bukan Kepala Seksi
lagi
Kalau anda sekarang ini di Subkoor apa dan Saya sendiri menjadi Subkoor Perencanaan dan
tugasnya sendiri apa Pak? tugasnya itu seperti membuat perencanaan yang
hubungan dengan pembangunan infrastruktur
jalan, baik itu yang sedang berjalan maupun yang
nantinya akan dilaksanakan pada tahun anggaran
selanjutnya di tahun 2023
Untuk ditahun ini dari Sub Bidang anda program- Untuk pelaksanaan sendiri itu namanya DPA
program apa saja yang telah dilaksanakan pak? atau Data Pelaksanaan Anggaran, untuk dibidang
saya itu di sub perencanaan strategis, antaranya
ada pembangunan jalan di daerah Salam sama di
Tempuran kemudian ada jalan mangklong kali
kedil di Kajoran sama Salaman juga, kemudian
perbaikan dan pembanguan jalan yang
berdampak bencana di jalan Desa Cikepro di
Windusari, kemudian yang sedang berjalan
sekarang ini ada di 3 Kecamatan yaitu di daerah
Grabag, Kajoran, dan Mertoyudan. Terus ada
pembangunan secara mandiri yang dilakukan
disuatu dengan, akan tetapi prosedurnya itu
adanya usulan atau proposal dari desa yang
ditujukan kepada DPUPR, misalnya dari desa A
berencana untuk membangun jembatan. Yang
nanti dari Bina Marga akan mengkaji kembali
apakah menjadi kewenagan dari sini untuk
membangun atau tidak. Setelah itu nantinya dari
Bina Marga juga akan menindaklanjuti terkait
pembangunan jembatan, baik dari perkiraan
anggaran, rencana rancangan konstruksi
jembatan yang nantinya akan dimasukan di
rencana pembangunan Bidang Bina Marga.
102
Terkait pembangunan di suatu desa itu untuk Jadi untuk prosesnya dari awal itu ada survei
perkiraan waktu dari proses perencanaan hingga kelapangan antara 1 hingga 2 hari, setelah itu dari
pembangunan nanti berapa lama normalnya pak? kami merancang seperti membuat gambar
jembatan ataupun anggaran, dan nantinya
menjadi laporan itu kurang lebih prosesnya
seminggu, setelah itu kita laporkan ke Bupati dan
nantinya akan ditindak lanjuti, misalnya diacc itu
langsung ditindak lanjuti sama kami atau akan
dimasukkan ke program tahun selanjutnya
seperti itu
Kemudian Bina Marga itu bekerja sama dengan Iya dengan pihak swasta yaitu konsultan, jadi
pihak stakeholder atau swata pak? kita kontrakkan kepada konsultan atau penyedia
jasa semacam itu, yang nantinya mengerjakan
sampai akhir hasil laporan, jadi dari pihak ketiga
atau konsultan itu yang menghandle dari
kebutuhannya, bangunnya dan tenaganya. Jadi
dari kami nantinya hanya mengawasi dan
mengarahkan saja.
Untuk sekarang ini seperti ditemukannya jalanan Itukan biasanya sudah ada list kondisi jalan di
yang berlubang di Kabupaten Magelang, terus Kabupaten Magelang, dan sudah dibuatkan
tindakan atau secara prosedurnya itu seperti apa? jadwal awal untuk perbaikan jalan sesuai kondisi
jalan atau yang memang perlu untuk diperbaiki
jalannya semacam itu. Jadi dari kondisi jalan
tersebut kita dapat menentukan tindakan
perbaikannya seperti apa. Bila jalan tersebut
berlubang dan masih tergolong kerusakan ringan
maka hanya perlu ditambal saja jalannya. Kalau
misalkan kondisi kerusakan jalannya parah dan
lubang jalannya cukup lebar, mungkin perlu ada
perbaikan sub gradenya dan nanti akan masuk ke
rehab jalan atau rekonstruksi jalan. Kalau untuk
rehab jalan itu masih sepotong-potong panjang
jalannya, sementara kalau rekonstruksi jalan itu
mengembalikan performa jalan itu, jadi ada
perbaikan sub grade dan pondasi jalan seperti itu.
Kemudian kembali lagi ke jalan yang berlubang
terkait jadwal tadi, jadi yang pertama itu jadwal
sudah dibuat kemudian akan disesuaikan dengan
anggaran yang ada, nah dengan anggaran yang
ada itu dipertimbangkan, pertimbangannya yaitu
misal di Kabupaten Magelang itu didalam satu
tahun ini ada event apa, misal lebaran, tahun
baru, mungkin kalau di Borobudhur ada evet
marathon 10K dsb. Kemudian pertimbangan
jalan-jalan protokol, jalan wisata seperti itu. Nah
103
itu akan menjadi bahan-bahan pertimbangan
untuk dimasukkan kedalam jadwal.
Untuk anggaran saat ini bagaimana pak apakah Berbicara tentang anggaran sekarang ini kan
sudah tercukupi? untuk anggaran di infrastruktur itu sangat banyak
berkurang, karena dialihkan untuk anggaran di
bidang kesehatan yakni terkait pandemi Covid-
19 ini, dan juga banyak dialihkan ke anggaran
untuk pemulihan ekonomi dan pasca covid-19.
Di anggaran infrastruktur jalan sendiri
berkurangnya hampir seperempat anggaran, jadi
harusnya normalnya itu rata-rata sekitar 25 M
dibagi seperempat cuma menjadi sekitar 8 M an
lah, itu sangat kecil, jadi itu sangat memengaruhi
kinerja dari Bina Marga sendiri didalam
pengoptimalan program kami seperti itu.
Kalau terkait adanya kerusakan jalan itu biasanya Macam-macam ya, yang pertama itu kita lihat
penyebabnya apa dan untuk material yang dari sejarahnya jalan Kabupaten Magelang, jadi
digunakan itu seperti apa didalam pembangunan awal pe- SK an jalan itukan dulunya dari jalan
jalan pak ? desa, yang kebanyakan matrial jalan desa itu
masih kurang baik dibandingkan pada sekarang
ini, sehingga memengaruhi kondisi kualitas
jalan. Kemudian yang kedua itu terkait
peruntukan jalan, sekarang jalan itu punya kelas,
di Kabupaten Magelang sendiri yaitu kelas 3C,
yang mana angkutan beban kendaraan yang
lewatkan 8 ton minimalnya, tetapi kenyataannya
yang lewat kan lebih dari ketentuan 8 ton itu,
otomatis akan mempercepat kerusakan jalan.
Untuk materialnya dari Bina Marga sendiri sudah
sesuai dengan standar yang ditentukan, jadi
terkait kualitas sudah baik dan kuat. Kemudian
terkait iklim ataupun curah hujan yang tinggi
menjadi penyebabnya, karena jika jalan sudah
retak dan terkena air maka aspal jalan akan
mudah tergerus dan rusak nantinya, kemudian
untuk masalah drainase air yang sekarang ini
banyak ditemui selokan yang tersumbat dan
bangunan rumah yang sedikit resapan airnya,
sehingga untuk jalan di Kabupaten Magelang
kalau saat hujan deras itu kebanyakan tergenang
air sehingga itu akan memengaruhi kerusakan
jalan. Terkait saluran drainase itu, kembali lagi
ke anggaran karena rasanya tidak pernah ada,
mungkin dari kita itu cuma membersihkan
104
saluran drainase paling mentok cuma itu saja
untuk anggaran yang disetujui.
Di Bina Marga itu untuk kerjasama dengan Mungkin untuk bantuan anggaran ya, ada itu dari
stakeholders atau dari pihak swasta sendiri itu bantuan Gubernur ataupun APBD Provinsi yang
seperti apa pak, mungkin terkait tambahan dihibahkan ke Kabupaten. Kemudian ada lagi
anggaran atau bantuan dari pihak tersebut? dari pemerintah pusat, biasanya kalau dari pusat
ada mekanismenya itu DAK yang nantinya
dikerjakan oleh kabupaten, kemudian ada juga
yang dari pusat itu, yang mekanisme aspirasi
dewan itu yang mengerjakan pusat. Kemudian
kita juga bekerjasama dengan instansi atau dinas
lain di Kabupaten Magelang, yaitu dengan Dinas
Perhubungan yang kaitannya dengan rambu-
rambu lalu lintas, marka jalan, dan sebagainya.
Kemudian dengan DLH atau lingkungan hidup
yang kaitannya dengan perizinan amdal didalam
pembangunan jalan. Kemudian juga dengan
pihak kepolisian lalu lintas yang kaitannya
dengan keamanan, kemudian juga dengan Dinas
Pariwisata yang kaitannya dengan jalan wisata,
sebenarnya banyak ya karena saling
berhubungan dan saling bekerjasama dengan
instansi dinas lain.
Bagaimana untuk jumlah SDM di Bidang Bina Untuk di Bina Marga sendiri tenaga PNS ada
Marga pak? sekitar 20 an dan dibagi menjadi 3 seksi bidang.
Dalam satu itu ada yang mengurusi keuangan
bendahara, kasir, dan sebagainya, kemudian ada
di tim perencanaan, koordinator kegiatan, tim
teknis atau pengawas lapangan dan sebagainya.
Untuk latar pendidikannya itu rata-rata dari
lulusan SMK atau STM di jurusan pembangunan
atau sipil gitu, terus itu penempatan kerjanya
teknis atau pelaksana dilapangan, sementara
untuk D3 itu diatas pelaksana di bagian
pengendali kemudian diatasnya lagi itu
pengawas, kemudian diatasnya lagi ada
koordinator atau kepala bidang yang mana
pendidikannya harus S1. Untuk jumlah itu yang
S1 ada 7 orang, kemudian D3 ada 2 orang, yang
lainnya dari SMK. Kemudian disini juga ada
tenaga kontrak, yang mengurusi tentang
administrasi dan ada juga yang turun kelapangan
itu dalam pemeliharaan jalan semacam itu.
105
Untuk mekanisme atau SOP didalam Untuk kegiatan tembel jalan itu terkait
pembangunan infrastruktur jalan itu seperti apa? mekanismenyakan swakelola atau dikelola oleh
dinas, dinas mempunyai anggaran pengadaan
material aspal, kemudian untuk penembelan itu
dilaksanakan oleh PNS ada 1 orang sebagai
koordinator lapangan, dan yang menembel jalan
itu tenaga harian atau tenaga kontrak harian saja
yang misal setiap ada pekerjaan baru berangkat
atau bekerja hanya beberapa hari saja. Kemudian
untuk anggaran yang nanti untuk pengadaan
material, bahan bakar, kemudian untuk anggaran
kontrak tenaga harian seperti itu. Sementara
kalau dengan pihak ketiga atau kontraktor dalam
mekanismenya kalau ada anggaran untuk
kegiatan tambal jalan itu dipihak ketigakan ya
berarti kita tinggal kontrak dengan pihak ketiga,
dan nantinya semuanya akan dikerjakan oleh
pihak ketiga dari kitanya hanya mengawasi saja.
Apakah dari Kepala Bidangnya sendiri setiap Untuk evaluasi itu bisa dilaksanakan yang
waktu ada pertemuan atau evaluasi semacam itu pertama secara berkala itu misal setiap triwulan
pak? atau tiga bulan sekali, nanti membahas terkait
kendala yang dihadapi mungkin apakah didalam
pengerjaan sesuai jadwal atau tidak, apakah
target sudah sesuai atau tidak dan sebagainya.
Kemudian ada evaluasi secara menyeluruh atau
tahunan, yang berarti secara setelah anggaran itu
sudah habis, berarti dalam satu tahun itu
pekerjaan seperti apa, kendala seperti apa, dan
evaluasinya seperti apa, kemudian yang harus
diperbaiki dan yang harus dilakukan kedepannya
seperti apa. Kemudian ada evaluasi yang sifatnya
insidentil atau jika terjadi suatu hal urgent atau
kejadian tertentu, seperti adanya jalan berlubang
karena kecelakaan, kemudian jalan kebanjiran
karena drainasenya mampet itu semua dilakukan
evaluasi secara mendadak dan sebenarnya itu
isinya untuk pengendalian monitoring dan
solusinya seperti apa supaya tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan semacam itu.
106
Informan 2
Nama : Dikke Riye Sembodo A,Md
Jabatan : Kepala Seksi Pemeliharaan dan Peningkatan Jalan
Hari : Selasa 20 Desember 2022
Pertanyaan Jawaban
Kalau anda di Subkor bagian apa ya pak? Saya itu di Subkor jalan
Untuk tugasnya sendiri apa kalau dari bidang Kalau di saya itu terkait perawatan jalan,
anda? pemeliharaan jalan, dan peningkatan jalan.
Semua yang kaitannya dengan jalan yang ada di
Kabupaten Magelang
Terkait perbaikan jalan ataupun juga saluran Ya gimana lagi, kembali ke anggarannya yang
drainase di Kabupaten Magelang apakah sudah ada di DPUPR Kabupaten Magelang dan di
baik pak? Bidang Bina Marga sendiri masih minim dan
belum mencukupi dari beberapa program yang
akan kita lakukan sepertinya hal perbaikan
saluran drainase ini, boro-boro drainase untuk
perbaikan jalan sendiri kita masih belum
maksimal dan belum merata di Kabupaten
Magelang. Jadi karena pandemi covid-19 yang
anggarannya itu difokuskan ke bidang kesehatan
dan hubungannya dengan pemulihan pasca
covid-19. Kalau tahun ini anggaran untuk jalan
itu hanya 15 miliar, baik untuk pemeliharaan,
pembangunan, peningkatan dan yang hubungan
dengan jalan, sementara jalan di Kabupaten
Magelang sendiri sepanjang 1000 km, maka bila
dilogika anggaran segitu tidak cukup gitu. Jadi
untuk saat ini tidak semua jalan itu teratasi,
paling kami cuma memprioritaskan untuk jalan-
jalan penting atau alternatif dan sehingga untuk
jalan-jalan pinggir itu terpaksa tidak dapat
penanganan.
Kalau untuk sdm atau tenaga lapangan sendiri Jadi kami itu ada tim yang suka memperbaiki
bagaimana pak apakah mencukupi? jalan atau petugas lapangannya gitu, untuk
jumlahnya sendiri cuma ada 15 orang, kalau
misal mau menangani dari segitu banyaknya ruas
jalan di Kabupaten Magelang kan juga belum
bisa maksimal, kalau melihat dari segi
anggarannya yang minim. Kemudian dari segi
peralatan juga sebenarnya kami ingin yang baru
dan lebih komplit lagi seperti pengadaan crane,
eskavator kecil tapi itu kan tergantung dari
107
APBD, kalau itu tidak ada dan mencukupi maka
sementara kita belum mencukupi kebutuhan
tersebut.
Misal ditemukannya jalanan yang berlubang di Bila jalan tersebut berlubang dan masih
Kabupaten Magelang, terus tindakan atau secara tergolong kerusakan ringan maka hanya perlu
prosedurnya itu seperti apa? ditambal saja jalannya. Kalau misalkan kondisi
kerusakan jalannya parah dan lubang jalannya
cukup lebar, mungkin perlu ada perbaikan sub
gradenya dan nanti akan masuk ke rehab jalan
atau rekonstruksi jalan. Kalau untuk rehab jalan
itu masih sepotong-potong panjang jalannya,
sementara kalau rekonstruksi jalan itu
mengembalikan performa jalan itu, jadi ada
perbaikan sub grade dan pondasi jalan seperti itu.
Kerusakan jalan itu biasanya penyebabnya apa Sekarang jalan itu punya kelas, di Kabupaten
dan untuk material yang digunakan itu seperti Magelang sendiri yaitu kelas 3C, yang mana
apa didalam pembangunan jalan pak ? angkutan beban kendaraan yang lewatkan 8 ton
minimalnya, tetapi kenyataannya yang lewat kan
lebih dari ketentuan 8 ton itu, otomatis akan
mempercepat kerusakan jalan. Untuk
materialnya dari Bina Marga sendiri sudah sesuai
dengan standar yang ditentukan, jadi terkait
kualitas sudah baik dan kuat. Kemudian terkait
iklim ataupun curah hujan yang tinggi menjadi
penyebabnya, karena jika jalan sudah retak dan
terkena air maka aspal jalan akan mudah tergerus
dan rusak
Mekanisme atau SOP didalam pembangunan Itukan biasanya sudah ada list kondisi jalan di
infrastruktur jalan itu seperti apa? Kabupaten Magelang, dan sudah dibuatkan
jadwal awal untuk perbaikan jalan sesuai kondisi
jalan atau yang memang perlu untuk diperbaiki
jalannya semacam itu. Jadi dari kondisi jalan
tersebut kita dapat menentukan tindakan
perbaikannya seperti apa.
108
Informan 3
Nama : Eko Budi Utomo A,Md
Jabatan : Kepala Seksi Pemeliharaan dan Peningkatan Jembatan
Hari : Rabu, 21 Desember 2022
Pertanyaan Jawaban
Kalau boleh anda di sub bidang apa pak? Saya di bagian sub jembatan
Untuk dibidang anda itu tugas seperti apa pak? Itu membidangi pekerjaan pemeliharaan jalan dan
jembatan di Kabupaten Magelang. Untuk lingkup
pekerjaan yaitu pekerjaan rutin jalan atau seperti
kegiatan penambalan jalan maupun dijembatan,
perbaikan jalan maupun jembatan, pembersihan
saluran drainase dan kaitannya dengan
infrastruktur jalan.
Di Bidang Bina Marga sendiri ada sub bidang Sebenarnya gini, di Bidang Bina Marga sendiri kan
jalan dan bidang jembatan seperti itu, mungkin 3 sub bidang yaitu ada bagian jalan, jembatan, dan
didalam pembagian tugas di sendiri seperti peningkatan. Untuk dijalan kalau sudah rusak
apa? parah itu masuknya di peningkatan dan jalan sudah
rusak parah mengerjakannya kan satu ruas, jadi
secara tuntas kalau jalannya rusak nanti bisa
ditambahkan saluran air, bahu jalan dan
pengaspalannya full itu masuknya ke peningkatan.
Misal untuk jembatan itu tentang pembangunan
jembatan. Jadi untuk tahun besok kalau ada
perubahan nomiratul jabatan nanti pemeliharaan
masuknya ke jalan ditambah nanti perencanaan,
jadi nanti ada seksi perencanaan, seksi jalan, dan
seksi jembatan.
Apa di tahun ini terkait pembangunan Jadi selama pandemi ini kan untuk anggaran
infrastruktur jalan sudah berjalan dengan banyak yang dialihkan ke sektor kesehatan jadi
maksimal atau belum pak? untuk jatah anggaran kekita di bidang pemeliharaan
yang biasanya diatas 10 M sekarang cuma 6 M, jadi
ada pengurangan banyak, sehingga kegiatan
pemeliharaan dikami itu kurang optimal karena
anggaran terbatas, jadi selama pandemi ini untuk
kegiatan perawatan itu berkurang, jadinya untuk
kerusakan semakin banyak titiknya
Dengan siapa saja stakeholders di Bidang Bina Kerjasama dengan lintas sektor itu, khusus di
Marga atau DPUPR sendiri pak? bidang pemeliharaan sendiri biasanya terkait
dengan Kedaruratan atau di BPBD Kab Magelang,
jadi misal ada kerusakan jalan karena bencana dari
BPBD nya melaporkan dengan kami dan nantinya
akan kami tindak lanjuti dan kita laporankan ke
109
Bupati yang nantinya akan dipertimbangkan
apakan disetujui atau tidak untuk perbaikan
ataupun pemeliharaan jalan seperti itu, karena itu
menggunakan anggaran tak terduga yang mana dari
Kabupaten atau Bupati.
Bagaimana untuk jumlah SDM di Bidang Bina Untuk jumlah itu yang S1 ada 7 orang, kemudian
Marga pak? D3 ada 2 orang, yang lainnya dari SMK. Kemudian
disini juga ada tenaga kontrak, yang mengurusi
tentang administrasi dan ada juga yang turun
kelapangan itu dalam pemeliharaan jalan semacam
itu.
Untuk mekanisme atau SOP didalam Mekanismenyakan swakelola atau dikelola oleh
pembangunan infrastruktur jalan itu seperti dinas, dinas mempunyai anggaran pengadaan
apa? material aspal, kemudian untuk penembelan itu
dilaksanakan oleh PNS ada 1 orang sebagai
koordinator lapangan, dan yang menembel jalan itu
tenaga harian atau tenaga kontrak harian saja yang
misal setiap ada pekerjaan baru berangkat atau
bekerja hanya beberapa hari saja.
Untuk hubungan dengan stakeholders atau Sementara kalau dengan pihak ketiga atau
pihak swasta seperti apa? kontraktor dalam mekanismenya kalau ada
anggaran untuk kegiatan tambal jalan itu dipihak
ketigakan ya berarti kita tinggal kontrak dengan
pihak ketiga, dan nantinya semuanya akan
dikerjakan oleh pihak ketiga dari kitanya hanya
mengawasi saja.
110
Informan 4
Nama : Priyo Suwarso, ST, MT.
Jabatan : Kepala Bidang Bina Marga
Hari : Rabu, 21 Desember 2022
Pertayaan Jawaban
Bagaimana Komunikasi dan koordinasi dalam Pada intinya terkait koordinasinya sudah kondusif,
pembangunan infrastruktur jalan di Bidang jadi antar seksi atau kalau sekarang subkoordinator
Bina Marga Kabupaten Magelang ? dan saling membantu satu sama lain, kemudian
antar pegawai juga sama. Jadi kalau hubungannya
dengan penyedia jasa, karena kita pengadaan
barang jasa dan selama ini dalam komunikasi
dilapangan juga sudah ada pengawas lapangan,
kemudian pengawas lapangan setiap minggunya
mendapatkan laporan-laporan mingguan atau
bulanan, itu nanti komunikasinya teknis seperti itu.
Kalau hal-hal diluar teknis atau non teknis biasanya
lisan seperti itu atau juga misal ada masalah
disampaikan secara lisan itu nantinya kita
selesaikan secara bersama.
Bagaimana komunikasi antara pelaksana kebijakan Untuk komunikasi dengan masyarakat, kalau
dengan sasaran kebijakan yakni masyarakat ? proyek pembangunannya berdampak bagi
masyarakat banyak kita sosialisasi dulu. Sebagai
contoh itu kemarin ada pembangunan jembatan di
Bandongan, jembatan kali biru, itu kan harus
memutus jalan, nah sebelumnya kami sosialisasi
dulu kepada masyarakat dan musbika atau dengan
pemangku kepentingan disitu, seperti ada camat,
dandim, polsek atau polisi lalu lintas, dishub juga,
dan tokoh masyarakat setempat.
Bagaimana hubungan atau komunikasi antara Ketika perencanaan bisa diswakelola atau
pelaksana kebijakan dengan stakeholder ? direncanakan sendiri, kemudian untuk DED nya
atau program juga bisa dikonsultasikan dengan
pihak ketiga atau swasta. Kemudian ada pengadaan
barang jasa itu lewat lelang terus lelang nanti di
OKBBJ, nanti setelah dari OKBBJ mengumumkan
pemenang lelangnya baru penyedia ke DPUPR dan
tanda tangan kontrak, kita juga mereview kembali
hasil evaluasi dari OKBBJ, itu merupakan
komunikasi dengan stakeholders instansi lain
Bagaimana sejauh ini kualitas SDM didalam Jadi kita sudah punya peta jabatan itu sesuaikan
bertugas maupun dalam pelaksanakan kebijakan? dengan nomenklatur yang ada, misalnya ahli muda
atau ahli madya di Bina Marga kan ada Jalan dan
Jembatan, yang menduduki sub koordinator itu dari
111
ahli muda, jadi sekarang itu fungsional kalau dulu
itu struktural, seperti kasi apa sementara yang
sekarang subkoordinator yang secara fungsional
yaitu ahli muda, ini sesuai dengan peta jabatan
untuk pendidikan itu ada semua, kemudian
dibawah ahli muda itu ada ahli pertama, kemudian
dibawahnya lagi ada mahir atau itu fungsional
kelas mahir. Di Bina Marga atau DPUPR rata-rata
dari teknik sipil
Apakah jumlah SDM di Bina Marga sudah Terkait Jumlah SDM disini masih kurang, kalau
terpenuhi ? sesuai dengan peta jabatan itu belum terpenuhi
Apakah kebutuhan dan fasilitas untuk SDM atau Untuk fasilitas yang ada dikantor seperti komputer,
pegawai sebagai penunjang didalam bertugas laptop semua sudah ada, kemudian untuk kendali
sendiri sudah terpenuhi? mutu laboratorium kita punya, intinya di kantor
sudah lengkap. Sementara untuk luar kantor atau
lapangan itu kita belum punya kendaraan
operasional .
Apakah kebutuhan anggaran selama ini didalam Untuk anggaran, misal untuk pemeliharaan jalan
memenuhi dan melaksanakan program maupun itu sebenarnya kalau kita hitung dengan panjang
kebijakan sendiri sudah terpenuhi? sekitar 1000 km jalan di Kabupaten Magelang ini,
itu untuk kebutuhan untuk pemeliharaan jalan
dalam satu tahun sekitar 30 miliar, sementara kita
paling dalam satu tahun itu hanya 10 miliar,
dikatakan kurang ya kurang tapi kita sudah
laksanakan, artinya untuk fasilitas jalan itu
seharusnya tidak ada yang rusak atau berlubang,
berhubung karena anggaran kurang, kita
prioritaskan jalan-jalan protokoler dulu, jadi saya
kira semua dinas terkait anggaran atau berbicara
sumber daya manusia itu pasti kurang. Jadinya
untuk nilai anggaran dan kerusakan itu tidak
seimbang, karena pandemi dua tahun ini kita putus
tidak memelihara jalan dan tidak ada peningkatan
jalan seperti itu.
Bagaimana kualitas ataupun karakter Untuk kualitas pemimpin sendiri karena sudah
pemimpin didalam berkinerja ? memiliki keahlian sesuai dan pendidikan yang
tinggi, pengalamannya juga banyak, dan saya rasa
bagus dalam kepemimpinannya
Bagaimana keterampilan teknis, manajerial, & Terkait kemampuan atau keterampilan sudah
politis petugas ? memenuhi dan juga setiap juga mempunyai
sertifikat, misal dipengadaan barang mereka sudah
punya sertifikat pengadaan barang dan jasa
Bagaimana kemampuan dari petugas didalam Seperti yang saya ceritakan tadi, semua suatu atau
mengkoordinasi, mengontrol, & mengintegrasikan permasalahan yang terjadi dilapangan maupun
keputusan. pekerjaan yang ada dikantor selalu
dikomunikasikan dengan atasan terlebih dahulu,
112
kemudian berjenjang komunikasinya, misalkan
belum teratasi di tingkatkan subkor, nanti naik ke
tingkat bidang, terus kalau belum juga naik lagi ke
kepala dinas seperti itu.
Seperti apa komitmen petugas terhadap Terkait komitmen kita dari pegawai, untuk setiap 6
pelaksanakan perumusan konsep kebijakan, bulan sekali kita selalu evaluasi kinerja pegawai
pengadministrasian, pemantauan yang atau SKP saya kira bisa lihat komitmen dari itu
serta ada juga pakta integritas pegawai seperti itu.
kaitannya dengan pembangunan infrastruktur
jalan ?
Bagaimana standardisasi operasional prosedur Untuk SOP perencanaan, jadi misal untuk jalan,
(SOP) perencanaan, anggaran, implementasi, kita sudah punya data peta kondisi jalan, jadi
dan evaluasi di Bidang Bina Marga? perencanaan kita sesuai dengan peta kondisi jalan
tersebut. Jadi kita punya kondisi jalan nantinya kita
usulankan yang perlu peningkatan jalan mana,
yang perlu pemeliharaan jalan secara berkala itu
mana, yang cukup dengan pemeliharaan rutin itu
mana itu yang tahunan seperti itu, kemudian kami
juga ada rencana besar setiap 5 tahun atau
disebutnya RPJMD. Kemudian untuk
penganggaran kita usulkan lewat KUAPAS itu
untuk tahunan, kemudian kita bahas dengan pansus
dan dewan sebagai legislatif yang mengesahkan
anggaran. Kemudian untuk evaluasi kita
monitoring dilapangan misal ada sesuatu kita
rapatkan, kita panggil semua dari stakeholders atau
penyedia jasa ada pengawas lapangan, konsultan
pengawas juga terus kita selesaikan disitu untuk
dimusyawarahkan.
Bagaimana kejelasan dan konsistensi sasaran Untuk sasaran program atau indikator target itu
program? sudah sesuai, kecuali kalau seperti kemarin ada
covid dan kemudian terjadi pemangkasan anggaran
ditengah jalan itu jadi sasaran programnya tidak
tercapai
113
Lampiran 4 Surat Izin Penelitian
114