Anda di halaman 1dari 15

Lampiran 1

Tugas Pemenuhan Nilai Ekstrakurikuler Wajib Pramuka


Kelas XI Semester 2 Tahun Pelajaran 2018-2019

Disusun Oleh :

Nama Siswa : Vian Armando T


Kelas : XI IPS 2
Absen. : 37
Sangga. : Pendrobrak II

SMA TARAKANITA GADING SERPONG


Jalan Raya Kelapa Cengkir Tengah No 1 Sektor 7 Gading
Serpong 2019
LEMBAR PENGESAHAN

Tugas pemenuhan nilai ekstrakurikuler pramuka ini telah disahkan dan


disetujui pada:

Hari :
Tanggal :

Disetujui oleh:

Siswa Orang tua

(……………………) (……….……………)

Kepala Sekolah

(……………………)
SEMAPHORE

Sejarah Semaphore, yang dimaksud dengan semaphore adalah suatu cara


untuk mengirim dan menerima berita dengan
menggunakan bendera, dayung, batang, tangan kosong atau dengan
memakai sarung tangan. Informasi yang disampaikan dibaca melalui
posisi bendera atau tangan.

Namun saat ini yang umum digunakan adalah bendera, yang dinamakan
dengan bendera semaphore. Pengiriman sandi atau kode
melalui bendera semaphore ini memakai dua bendera, yang masing-masing
ukuran bendera 45 x 45 cm. Bentuknya yang persegi merupakan gabungan
dua buah segi tiga sama kaki yang beda warna.

Warna yang digunakan sebenarnya bisa bermacam-macam, namun yang


biasa digunakan adalah warna merah dan kuning, dimana posisi warna
merah selalu berada dekat kayu bendera. Semaphore digunakan dalam
komunikasi kelautan pada awal abad ke 19.

Semaphore merupakan program yang ditemukan oleh E. W. Dijkstra


(seorang ilmuwan dari Rotterdam, Belanda) pada akhir tahun 1960. Pada
tahun 1967, E. W. Djikstra mengajukan sebuah konsep dimana kita
menggunakan suatu variable integer untuk menghitung banyaknya proses
yang sedang aktif atau yang sedang tidak aktif. Tipe dari variable ini
dinamakan dengan nana semaphore.

Di tahun-tahun berikutnya, semaphore banyak digunakan sebagai primitif


dari mekanisme sinkronisasi yang lebih kompleks dan tinggi lagi. Sebagai
contoh : monitor dari Java. Selain digunakan untuk primitif dari mekanisme
singkronisasi, kebanyakkan semaphore juga dipakai untuk sinkronisasi
dalam komunikasi antar device (perangkat keras).

Dalam format paling sederhana semaphore adalah lokasi di dalam memori


yang hasilnya bisa dicoba dan diset lebih dari satu proses. Tes dan operasi
yang dapat diset adalah, selama masing-masing proses terkait
dengan uninterrupable atau atomik; sekali dijalankan tidak bisa dihentikan.

Hasil dari operasi set dan tes operasi termasuk dalam penambahan nilai
semaphore dan set nilai, yang dapat bernilai negatif maupun positif. Hasil
dari sebuah proses set dan tes akan berhenti sampai nilai semaphore
dirubah dengan proses yang lain. Semaphore biasanya digunakan untuk
mengontrol dan memonitor ketersediaan sumber daya.
Semaphore adalah salah satu bentuk isyarat menggunakan sebuah bendera
yang biasa digunakan ketika perang sipil di Amerika Serikat. Waktu itu
bendera yang digunakan bendera yang berwarna oranye dan putih serta
hanya terdiri dari satu bendera.

Kegunaan Semaphore syarat ini biasa digunakan hubungan antara kapal


dengan darat atau sebaliknya atau kapal dengan kapal. Semaphore ini sangat
tergantung dengan keadaan cuaca, lingkungan, dan waktu serta jarak. Sehingga
sudah jarang digunakan oleh tim SAR yang sedang melakukan pencarian di
gunung atau hutan.

Semaphore adalah suatu isyarat dalam menyampaikan berita dengas sepasang


bendera semaphore. Bendera tersebut diikatkan pada tongkat pendek dan
dipegang menggunakan kedua tangan. Huruf dan angka disampaikan dengan
pengaturan gerakan sepasang bendera tersebut

Tapi sejak munculnya isyarat morse yang lebih praktis, dan


ditambah dengan munculnya sebuah alat telekomunikasi elektronik, penggunaan
isyarat semaphore mulai berkurang. Dan kenyataannya pada masa-masa sekarang
ini semaphore sudah sangat jarang atau bisa dikatakan tidak digunakan lagi.

Kegunaan semaphore adalah untuk menyampaikan berita jarak jauh, sepanjang


pemberitaan ini masih bisa tertangkap oleh pihak kedua (bisa dilihat dengan
mata). Tetapi disaat ini sudah jarang dan hampir tidak pernah lagi digunakan.
Walaupun terkadang masih berguna dalam keadaan-keadaan darurat.

Prinsip Semaphore Dua proses bisa saling berkaitan atau menentukan sebuah
proses yang lain dengan menggunakan signal-signal. Sebuah proses dapat
dihentikan oleh proses yang lain, ketika menemukan signal tertentu. Suatu proses
akan menunggu diproses setelah nilai integer menjadi 0.

Selanjutnya sinyal akan dilakukan increamen dengan penambahan 1. Semaphore


termasuk variable bertipe integer yang disampaikan oleh 2 operasi atomik standar,
yaitu signal dan wait terdapat dua operasi di semaphore yaitu Down dan Up.
Nama aslinya : P dan V.

Berikut ini merupakan simbol-simbol dalam semaphore yang diterjemahkan


menjadi huruf dan angka.:

Untuk merumuskan sandi angka, sebelum memulai sandi maka harus diawali
dengan sandi pula. “Nomor” dan jika ingin kembali membuat sandi huruf maka
patut membuat sinyal “J”
Pionering Pembuatan Gapura

Posting terdahulu tentang gapura tenda model pionering, kali ini pramukaria
kembali merancang sebuah gapura tenda pionering. Adalah gapura tenda
pionering model Setengah Bintang. Dinamakan setelah bintang karena bentuk
pionering gapaura ini terispirasi dari bintang segilima. Penampakannya pun
menyerupai separo bagian atas dari bintang segilima. Model gapura ini juga
dilengkapi dengan pagar di kedua sisi kiri dan kanan.

Untuk membuat gapura ini bisa mempergunakan bambu dengan ukuran-ukuran


tertentu. Namun juga bisa mempergunakan "full tongkat pramuka" (gapura dibuat
dari Tongkat pramuka secara keseluruhan). Bahkan untuk membuat pagar di
kanan kiri gapura cukup dengan menggunakan tongkat pramuka yang berukuran
160 cm.

Gapura model setengah bintang ini telah penulis uji cobakan dan praktekkan saat
adik-adik penggalang penulis mengikuti sebuah kegiatan perkemahan.

Jika menggunakan bambu dengan ukuran-ukuran tertentu yang telah disesuaikan,


bambu dan tongkat pramuka yang dibutuhkan adalah :

A. Untuk pembuatan gapura, membutuhkan :

1. 3 batang tongkat pramuka (ukuran 160 cm)


2. 2 batang bambu berukuran panjang 2 meter
3. 1 batang bambu berukuran panjang 3 meter
4. 2 batang bambu berukuran panjang 4 meter

B . Untuk pembuatan pagar di kanan kiri gapura, membutuhkan 16 batang tongkat


pramuka
Sedangkan jika gapura dibuat dari tongkat pramuka secara keseluruhan (full
tongkat pramuka), bambu-bambu tersebut dapat diganti dengan tongkat pramuka
yang disambung. Total tongkat pramuka yang dibutuhkan untuk gapura adalah 17
tongkat pramuka.

1. bambu berukuran panjang 2 meter diganti dengan dua tongkat pramuka yang
disambung (2 batang = 4 tongkat pramuka)
2. bambu berukuran panjang 3 meter diganti dengan dua tongkat pramuka yang
disambung (1 batang = 2 tongkat pramuka)
3. bambu berukuran panjang 4 meter diganti dengan tiga tongkat pramuka yang
disambung ((2 batang = 8 tongkat pramuka
Penampakan gapura dan pagar selengkapnya adalah sebagai berikut :

Seperti pada pembuatan gapura pionering sebelum-sebelumnya, untuk merakitnya


cukup dengan menggunakan tali pramuka. Simpul dan ikatan yang dipergunakan
adalah Simpul pangkal , Simpul mati (untuk menyambung tali) Ikatan palang
dan ikatan silang.

Untuk pagar di kanan dan kiri gapura, dalam gambar terdiri atas empat set. Ini
mengingat saat dipraktekkan pembuatan, kapling tenda yang disediakan (untuk satu
kontingen dengan dua regu) selebar 12 meter. Jika kapling tenda berukuran kurang
dari itu tentunya jumlah set pagar ini bisa dikurangi menjadi dua atau tiga saja.

Contoh model pionering menara pandang yang disajikan lengkap dengan gambar
dan foto ini adalah model-model pembuatan pionering khusus untuk menara
pandang. Contoh ini tentunya dapat dijadikan inspirasi bagi para pramuka dalam
membuat pionering. Di samping pionering model menara pandang, tentu ada

model-model pionering lainnya seperti pionering tiang bendera, jembatan, gapura


(pintu gerbang) dan berbagai jenis lainnya. Tetapi dalam postingan Teknik
kepramukaan kali ini dikhususkan membahas mengenai menara pandang.

ionering sendiri diambil dari kata pionir yang mempunyai arti “penganjur;
pelopor; perintis jalan; pembuka jalan:” (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Atau
diambil dari bahasa Inggris ‘pioneering’ yang berarti ‘kepeloporan’.
Dalam kepramukaan pionering merupakan keterampilan dalam pembuatan
bangunan darurat dengan menggunakan bahan-bahan seadanya. Jenis bangunan
yang dibuat semisal menara pandang atau menara jaga, tiang bendera, gapura atau
pintu

gerbang, jembatan, dan aneka perabotan perkemahan semacam meja makan, rak
sepatu, dan lain-lain. Bahan yang digunakan untuk membuatnya biasanya terbatas
pada kayu dan tali. Karena itu dalam pembuatan pionering sangat diperlukan
penguasaan terhadap materi tali-temali termasuk aneka simpul dan ikatan.
Pionering Mendrikan Tenda

Pagar tenda perkemahan atau pagar kapling perkemahan merupakan salah


satu kelengkapan tenda yang sangat penting. Pagar tenda, selain menjadi
pembatas wilayah tenda (kapling) dan menjaga keamanan tenda beserta
isinya, juga berfungsi untuk memperindah tenda (fungsi estetika).

Pagar tenda perkemahan juga menjadi bagian tidak terpisahkan dari gapura
tenda pramuka . Di bagian depan tenda, pagar ini menyambung langsung
dengan gapura. Dilanjutkan dengan di sebelah kanan, kiri, dan belakang
tenda (mengelilingi tenda) sehingga membentuk sebuah zona wilayah.

Ada banyak contoh dan model pagar tenda. Mulai dari yang paling sederhana
hingga yang kompleks.

memberikan beberapa contoh model pagar tenda untuk perkemahan


pramuka yang sederhana. Pagar ini bisa dibuat dengan menggunakan
tongkat bambu dan tali pramuka atau tali lainnya.

Kelebihan pagar model ini adalah bahan-bahannya yang mudah


dipersiapkan, mudah dibawa (diangkut), serta mudah dan cepat saat
pembuatannya karena bisa dikerjakan langsung di lokasi (bumi perkemahan).
Selain itu, pagar ini pun mudah dan cepat saat dibubarkan ketika kegiatan
perkemahan berakhir.

Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat pagar tenda perkemahan sederhana


ini meliputi:

 Bambu dengan salah satu ujung yang dilancipkan


Tinggi bambu disesuaikan dengan kebutuhan. Jika karena keterbatasan bahan,
bambu dapat di pecah menjadi beberapa bilah yang penting tetap kuat.
Sedangkan ujung yang dilancipkan bertujuan agar bambu dapat ditancapkan
ke dalam tanah sehingga saat memasang tidak perlu menggali tanah. Jumlah
bambu disesuaikan dengan kebutuhan.
 Tali
Tali dapat menggunakan tali pramuka, tali rafia, maupun tali lainnya. Jumlah
tali disesuaikan dengan kebutuhan.
 Aksesoris lain untuk memperindah pagar
Contoh Gambar Pagar Tenda :
Macam – Macam Pagar Tenda

1. Pagar Tenda Sederhana 01

Jarak antara satu bambu dengan bambu lainnya menyesuaikan atau sesuai dengan
selera. Masing-masing tali ditautkan pada bambu dengan menggunakan simpul
pangkal .

Tali yang dibuat melintang terdiri atas dua buah utas tali. Tali pertama dari bagian
atas sedang tali kedua dari bagian bawah. Di bagian tengah-tengah antara kedua
tongkat (bambu) tali pertama dan kedua saling ditautkan kemudian tali pertama
kembali ke bagian atas sedangkan tali kedua kembali ke bagian bawah.

Model pagar tenda sederhana tersebut, dapat dipasangkan aksesoris dengan


menggunakan potongan bambu di titik pertemuan tali pertama dan kedua (di
tengah-tengah antara dua tongkat/bambu), seperti gambar berikut ini.

Pagar Tenda Sederhana 02

Tali pertama (dari bagian atas) sedang tali kedua dari bagian bawah. Keduanya
sama-sama dimasukkan ke dalam rongga potongan bambu. Tali pertama
kemudian kembali ke atas dedangkan tali kedua kembali ke bawah.

Aksesoris potongan batang bambu dapat diganti dengan benda sejenis seperti
potongan pipa plastik dan lain-lain. .
Arah Mata Angin Dan Kompas
“16 arah mata angin dan kompas” menjadi salah satu keterampilan kepramukaan
yang sekaligus menjadi salah satu Syarat Kecakapan Umum. Mengetahui, dapat
menyebut, dan dapat menunjukkan 16 arah mata angin dengan menggunakan
kompas merupakan kecakapan umum yang menjadi syarat bagi calon penggalang
ramu dan penggalang rakit.

Berbeda dengan keterampilan kepramukaan tentang kompas dan arah mata angin
pada SKU Siaga Tata yang hanya mensyaratkan 8 arah mata angin, pada SKU
Pennggalang Ramu dan Rakit, jumlah mata angin yang harus diketahui dan mampu
menunjukkannya berjumlah 16 arah mata angin, termasuk dengan besar derajatnya.
Kecakapan Umum Penggalang Ramu syarat ke-24 berbunyi: dapat menjelaskan
kompas, menaksir tinggi dan lebar, dengan salah satu pencapaian pengisian SKU
yaitu: dapat menyebut 16 arah mata angin dan besaran derajatnya dengan kompas.
Sedangkan dalam syarat kecakapan umum penggalang rakit disebutkan: dapat
menggunakan kompas dan membuat Peta Pita, manaksir kecepatan arus dan
kedalaman, dengan salah satu pencapaian pengisian SKU yaitu dapat menunjukkan
16 arah mata angin dengan menggunakan kompas

16 Arah Mata Angin dan Besar Derajatnya

Arah mata angin atau sering disebut sebagai mata angin dalam bahasa Inggris
disebut sebagai cardinal directions atau cardinal points. Mata angin mempunyai
pengertian sebagai panduan untuk menentukan arah. Cara menyatakan jumlah arah
mata angin berbeda-beda, ada yang menyatakan dalam empat arah mata angin,
delapan arah mata angin, 16 (enam belas) arah mata angin, hingga 32 arah mata
angin.

Pada 16 arah mata angina selain disebutkan dengan namanya, ke-16 arah mata
angin pun dapat disebutkan dengan besaran derajat yang membentuk sebuah
lingkaran dengan 3600 yang dimulai dengan 00 pada titik utara dan diakhiri
dengan 3600 pada titik utara lagi.

Sewaktu siaga para pramuka telah dikenalkan dengan 8 arah mata angin yang
meliputi Utara (00 atau 3600); Timur Laut (450) Timur (900); Tenggara (1350);
Selatan (1800); Barat Daya (2250); Barat (2700); dan Barat Laut (3150). Untuk
keterampilan para pramuka penggalang dikenalkan dengan 16 arah mata angin.
Agar Lebih Jelas Liat Gambar Dibawah Ini :

Menentukan 16 Arah Mata Angin dengan


Kompas
Bukan sekedar dapat menghafal dan menyebutkan ke-16 arah mata angin belaka.
Bagi calon pramuka penggalang rakit selain menyebutkan juga harus dapat
menunjukkan 16 arah mata angin dengan menggunakan kompas. Bagaimana cara
menunjukkan 16 arah mata angin dengan menggunakan kompas?

Untuk dapat menunjukkan arah mata angin musti dapat menggunakan kompas
secara dasar. Menggunakan kompas untuk mencari arah mata angin bisa
menggunakan salah satu diantara dua cara berikut:

1. Cara Pertama: Letakkan kompas di atas permukaan yang datar. Tunggu


sebentar hingga jarum kompas tidak bergerak. Maka jarum tersebut akan
menunjukkan arah utara magnet (00 atau 3600). Untuk mengetahui arah-arah
lainnya, perhatikan dial kompas (permukaan tempat angka dan huruf).
Angka-angka dan garis dalam dial tersebut merupakan besaran derajat yang
dapat menunjukkan arah. Sehingga ketika hendak mencari arah Barat Barat
Laut, cari saja angka 292.50 atau garis yang mewakili angka tersebut.
Sebaliknya jika hendak mengetahui sebuah obyek berada di arah mana, lihat
obyek tersebut tepat berada di angka atau garis berapa dalam dial kompas.
2. Cara kedua, jika menggunakan kompas bidik: Pegang kompas secara mendatar
dan tenang. Bidik sasaran melalui Visir, melalui celah pada, kaca pembesar,
setelah itu miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 500 dengan kaca dial.
Lihat angka dan garis yang menyatakan derajat pada dial.

Itulah kompas dan 16 arah mata angin, nama 16 arah mata angin dalam bahasa
Indonesia dan Inggris, besar derajat 16 arah mata angin serta cara menunjukkan
arah mata angin dengan menggunakan kompas. Semoga pembahasan tentang teknik
kepramukaan ini mampu mengantarkan para calon penggalang ramu dan rakit
dalam menyelesaikan SKU-nya.
P3K

PPK (First Aid) adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap
korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari
dokter atau paramedik. Berarti pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan
atau penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah berupa pertolongan sementara
yang dilakukan oleh petugas P3K (petugas medik atau orang awam) yang pertama
melihat korban.

TUJUAN P3K
Tujun P3K di bagi 4 antara lain :

1. Mencegah kematian
2. Mencegah cacat yang lebih berat
3. Mencegah infeksi
4. Mengurangi rasa sakit dan rasa takut

Tindakan P3K yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau
penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan
P3K dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan
membunuh korban.

PRINSIP P3K
Beberapa prinsip yang harus ditanamkan pada jiwa petugas P3K apabila
menghadapi kecelakaan adalah sebagai berikut ini:

1. Bersikaplah tenang, jangan panik. Anda diharap menjadi penolong bukan


pembunuh atau menjadi korban selanjutnya (ditolong)
2. Gunakan mata dengan jeli, setajam mata elang (mampu melihat burung
kecil diantara dedaunan), kuatkan hatimu/ tega melakukan tindakan yang
membuat korban menjerit kesakitan sementara demi keselamatannya,
lakukan gerakan dengan tangkas dan tepat tanpa menambah kerusakan.
(“Eagle eyes – Lion heart – Ladies hand”)
3. Perhatikan keadaan sekitar kecelakaan cara terjadinya kecelakaan, cuaca
dan sebagainya
4. Perhatikan keadaan penderita apakah pingsan, ada perdarahan dan luka,
patah tulang, merasa sangat kesakitan
5. Periksa pernafasan korban. Kalau tidak bernafas, periksa dan bersihkan
jalan nafas lalu berikan pernafasan bantuan (A, B = Airway, Breathing
management)
6. Periksa nadi/ denyut jantung korban. Kalau jantung berhenti, lakukan pijat
jantung luar. Kalau ada perdarahan massif segera hentikan (C =
Circulatory management)
7. Apakah penderita Shock? Kalau shock cari dan atasi penyebabnya
8. Setelah A, B, dan C stabil, periksa ulang cedera penyebab atau penyerta.
Kalau ada fraktur (patah tulang lakukan pembidaian pada tulang yang
patah). Janagn buru-buru menmindahkan atau membawa ke klinik atau
rumah sakit sebelum tulang yang patah dibidai.
9. Sementara memberikan pertolongan, anda juga harus menghubungi
petugas medis atau rumah sakit rujukan.

Setiap menemukan korban yang baru mati dengan tidak sewajarnya tanpa
mengetahui penyebab kematian, maka urutan langkah penanganan harus baku
menurut urutan A, B dan C sesuai kedaruratan penyebab kematian korban.

FRAKTUR TULANG PAHA BAGIAN ATAS

1. Sebelum memasang bidai usahakan meluruskan tulang seanatomis


mungkin
2. Pasang bidai luar dari tumit hingga pinggang
3. Pasang bidai dalam dari tumit hingga selangkangan
4. Ikat dengan pembalut dasi lipatan 2 kali diatas dan diawah bagian yang
patah
5. Tulang betis diikat dengan pembalut dasi lipatan 1 kali
6. Kedua lutut diikat dengan pembalut dasi lipatan 2 kali
7. Tumit diikat dengan pembalut dasi lipatan 3 kali
8. Bagian yang patah ditinggikan

FRAKTUR TULANG PAHA BAGIAN BAWAH

1. Pasang bidai luar dan dalam sepanjang tungkai


2. Pasang bidai dalam dari tumit hingga selangkangan
3. Ikat dengan pembalut dasi lipatan 2 kali diatas dan diawah bagian yang
patah
4. Tulang betis diikat dengan pembalut dasi lipatan 1 kali
5. Kedua lutut diikat dengan pembalut dasi lipatan 2 kali
6. Tumit diikat dengan pembalut dasi lipatan 3 kali
7. Bagian yang patah ditinggikan

FRAKTUR TULANG LEHER

1. Sangat berbahaya karena didalamnya ada MS(Medula spinalis/ SSTB) dan


pembuluh darah
2. Cegah terjadinya shock
3. Bersihkan jalan nafas
4. Pasang Colar spine (penyangga leher)
5. Angkat ke atas tandu (Stretcher)
6. Baringkan dengan dipasang ganjal sekeliling leher
Memasak

Memasak adalah kegiatan menyiapkan makanan untuk dimakan dengan cara


memanaskan pada bahan makanan agar bahan makanan tersebut bisa dikonsumsi.
Memasak terdiri dari berbagai macam metode, teknik, peralatan, dan kombinasi
bumbu dapur untuk mengatur rasa memudahkan makanan untuk dicerna dan
mengubah makanan dari segi warna, rupa, rasa, tekstur, penampilan dan nilai nutrisi.

Memasak secara umum adalah persiapan dan proses memilih, mengatur


kuantitas, dan mencampur bahan makanan dengan urutan tertentu dengan tujuan
untuk medapatkan hasil yang diinginkan. Memanaskan bahan makanan umumnya,
walaupun tidak selalu, perubahan bahan makanan tersebut secara kimiawi,
mengakibatkan adanya perubahan rasa, tekstur, penampilan, dan nilai nutrisi.

Untuk mengetahui pengertian memasak secara utuh, metode atau teknik yang
digunakan dalam memasak adalah sebagai berikut:

1. Menggoreng, yaitu mengolah makanan dengan cara memasukkan bahan


makanan ke dalam minyak panas.
2. Merebus, yaitu mengolah bahan makanan dengan merendam bahan atau
masakan ke dalam air yang panas.
3. Mengukus, yaitu memasak dengan menggunakan uap air dan menggunakan alat
seperti kukusan, dandang, panci, dan lain-lain.
4. Menumis, yaitu memasak dengan menggunakan sedikit minyak olahan dan
ditambah sedikit cairan sehingga sedikit berkuah/basah.
5. Membakar, yaitu memasak secara langsung di atas bara api, biasanya teknik ini
disebut memanggang.
6. Memanggang dengan oven (bake), yaitu memasak makanan dengan
memasukkan ke dalam alat pembakaran seperti oven dan oven
mikrogelombang dan alat lainya.
7. Menyangrai, yaitu memasak di wajan tanpa air maupun minyak goreng, tetapi
langsung tersentuh dengan wajan, ada juga yang menggunakan media pasir
untuk menyangrai.
Bahan makanan dapat dibedakan menjadi 4 bagian, diantaranya:
1. Makanan pokok (beras,jagung,gandum)
2. Lauk-pauk
3. Sayuran
4. Buah

Sedangkan bumbu dapur dapat dibagi menjadi 5 bagian, diantaranya:


1. Akar (jahe,kunir,lengkuas,kencur,kunci)
2. Umbi (bawang putih dan bawang merah)
3. Daun (daun jeruk,salam,sledri,bawang, dll)
4. Buah (lombok,asem,blimbing,kelapa)
5. Batang (kayu manis, sere)

Peralatan masak yang diperlukan (jika kegiatan memasak dilakukan di luar dapur):
1. Kompor lapangan
2. Gas kaleng
3. Cooking set
4. Pisau lipat serbaguna
5. Sendok dan garpu
6. Piring dan gelas
7. Korek
DAFTAR PUSAKA

Semaphore LINK : https://ibnuasmara.com/sejarah-semaphore/

Pionerring pembuatan gapura Link


https://www.pramukaria.id/2015/09/gapura-tenda-pionering-setengah-
bintang.html

Pionerring Pembuatan Tenda Link


https://www.pramukaria.id/2016/08/pagar-tenda-perkemahan-pramuka-
sederhana.html

Arah mata angina dan kompas Link :


https://www.pramukaria.id/2013/08/16-arah-mata-angin-dan-kompas.html

P3K Link : https://anakscoutgamex.blogspot.com/2017/04/p3k-dalam-


pramuka.html

Memasak . Alat Masak Penting yang Harus Dibawa Saat Naik Gunung.
https://phinemo.com/alat-masak-penting-yang-harus-dibawa-saat-naik-gunung/.

Anda mungkin juga menyukai