Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia mempunyai jumlah yang tinggi.
Data Riskesdas Kementerian Kesehatan tahun 2013 menunjukkan angka penyakit
hipertensi sebanyak 28,5 persen, penyakit jantung 1,5 persen, stroke 12,1 persen,
diabetes melitus 6,9 persen, kanker/ tumor 1,4 persen, dan cedera sebanyak 8,5
persen.
Banyak faktor yang bisa memengaruhi munculnya risiko penyakit
menular.Misalnya,pola makan tidak sehat,seperti rendah serat dan tinggi lemak,
konsumsi garam da ngula yang berlebih, kurang aktivitas fisik, konsumsi rokok, dan
hipertensi.
Semua faktor tersebut disinyalir meningkatkan risiko penjangkitan penyakit tidak
menular seperti jantung, stroke, diabetes melitus, kanker atau tumor, dan masih
banyak lagi.
Hasil penelitian terhadap tiga penyakit tidak menular, yaitu diabetes melitus,
jantung koroner,dan stroke yang dilakukan Balitbang Kemenkes menunjukkan bahwa
penderita penyakit diabetes melitus meningkat sekitar 21,3 persen dari 1000 penduduk.
Sementara penyakit jantung koroner meningkat 13,9 persen, dan stroke
mengalami peningkatan sebanyak 6,7 persen. Berdasarkan kecepatan munculnya,
diabetes melitus menjadi jenis penyakit menular yang paling banyak muncul, disusul
oleh jantung koroner dan stroke.
Dari segi tingkat fatalitasnya, stroke dianggap sebagai penyakit menular yang
penyebabnya paling fatal, kemudian diabetes melitus, dan penyakit jantung koroner
berada di urutan ketiga.
Faktor risiko terjadinya stroke adalah hipertensi, diabetes melitus, dan
migrain.Stroke juga berpotensi besar menyerang laki-laki.
B. Rumusan Masalah
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta dapat memahami tentang
senam anti stroke
C. Tujuan
Setelah selesai mengikuti penyuluhan peserta dapat :
1. Menyebutkan kembali manfaat senam anti stroke
2. Menyebutkan kembali hal-hal yang perlu diperhatikan dari senam anti
stroke
3. Menyebutkan kembali langkah-langkah senam anti stroke
4. Mempraktekansenam kaki senam anti stroke
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Senam didefinisikan sebagai suatu latihan tubuh yang dipilih dan dikonstruk
dengan sengaja,dilakukan secara sadar dan terencana, disusun secara sistematis dengan
tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan, dan
menanamkan nilai-nilai mental spiritual.Penelitian lain dikemukakanoleh Werner (2000)
yang menyebutkan bahwa senam adalah bentuk latihan tubuh pada lantai dan pada alat
yang dirancang untuk melungkatkan daya tahan, kekuatan, kelentukan, kelincahan,
koordinasi serta kontrol tubuh(Hidayat, 2002)
Senam anti stroke adalah salah satu senam yang bermanfaat untuk membantu
mengurangi resiko terjadinya stroke pada seseorang yang menderita penyakit diabetes
dan hipertensi.

B. Manfaat
1. Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia
2. Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan (Adaptasi)
3. Fungsi melindungi,yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya terhadap
bertambahnya tuntutan,misalnya sakit. Sebagai rehabilitas pada lanjut usia terjadi
penurunan masa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, toleransi
latihan,kapasitas aerobic dan terjadinya peningkatan lemak tubuh. Dengan
melakukan olahraga seperti senam lansia dapat mencegah atau melambatkan
kehilangan fungsional tersebut.Bahkan dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa
latihan/olahraga seperti senam lansia dapat mengeliminasi berbagai resiko penyakit
seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit arteri koroner dan kecelakaan (Darmojo
1999; 81).

C. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan


1. Jika klien jarang berolah raga untuk persiapan lakukan program jalan santai setengah
jamper hari mungkin bisa mengitari perumahan atau kampus sambil menghirup udara
segar. Kalau tidak sempat lakukan pemanasan ringan saja.
2. Makanlah makanan yang rendah lemak adalah makanan yang baik selama program.
3. Usahakan latihan Senam Anti Stroke 3 jam sebelum makan.

D. Cara Melakukan Senam Anti Stroke


1. Jalan di tempat (2x8)

2. Tepuk tangan (4x8)

3. Tepuk Jari (4x8)

4. Jalin Tangan (4x8)


5. Silang Ibu Jari (4x8)

6. Adu Sisi Kelingking (2x8)

7. Adu Sisi Telunjuk (2x8)

8. Ketok Pergelangan (2x8)


9. Ketok Nadi (2x8)

10. Tekan Jari-Jari (2x8)

11. Buka dan Mengepal Tangan (2x8)

12. Menepuk Punggung Tangan (4x8)


13. Menepuk Lengan dan Bahu (4x8)

14. Menepuk Pinggang (2x8)

15. Menepuk Paha (4x8)

16. Menepuk Samping Betis (2x8)


17. Jongkok Berdiri (2x8)

18. Menepuk Perut (2x8)

19. Kaki Jinjit (2x8)


DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik, 2010. Profil Penduduk Lanjut Usia 2009. Jakarta : Komnas
lansia

Brunner, suddarth.2002.KeperawatanmedikalBedah. Jakarta: EGC

Darmodjo, 2009. Olahraga penyakit Hipertensi dan DM. Yogyakarta : Kanisius

KEMENKES RI, 2012. Profil Data Kesehatan Indonesia tahun 2011.Jakarta

MansjorArifdkk. 2001. KapitaSelektaKedokteran. Jakarta: Media Aesculapius

Maryam, Siti 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai