Disusun oleh :
Restu Yogi Fahlevi
Jafar Lapandewa
PENGERTIAN
Suatu gangguan saraf kronik, dimana terjadi kejang
yang bersifat reccurent.
Kejang : manifestasi klinik dari aktivitas neuron cortical
yang berlebihan di dalam korteks serebral dan ditandai
dengan adanya perubahan aktifitas elektrik pada saat
dilakukan pemeriksaan EEG.
Manifestasi klinik kejang sangat bervariasi tergantung
dari daerah otak fungsional yang terlibat
EPIDEMIOLOGI
Setiap tahun terjadi sekitar 125.000 kasus
epilepsi baru di United States.
30%nya terjadi pada usia muda kurang dari 18
tahun pada saat terdiagnosa.
Agak sulit mengestimasi jumlah kasus epilepsy
pada kondisi tanpa serangan, pasien terlihat
normal dan semua data lab juga normal, selain
itu ada stigma tertentu pada penderita epilepsy
malu/enggan mengakui
ETIOLOGI
Non farmakologi :
Kerusakan neuron
G3 presesi
Ketidak sambungan lektrolit sensori
Isolasi
G3b depolarisasi (ke listrikan saraf) sosial
KEJANG
KEJANG
Parsial Umum
sederhana komplex
absens mioklonik Tonik klonik atonik
Identitas :
Nama: An. N
Umur : 10 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Dharmahusada no.10
Tanggal pengkajian : 31-08-2018
Keluhan utama : kesadaran tiba tiba menurun, kejang dan mulut
berbuih.
Riwayat penyakit sekarang :
Kesadaran tiba tiba menurun, kejang dan mulut berbuih. Dari
pengkajian yang dilakukan pada keluarga klien didapatkan bahwa
keluhan ini dialami klien sejak 2 hari yang lalu dan kejang biasanya
terjadi karena An. N mengalami kecapekan akibat terlalu lama bermain.
Riwayat penyakit dahulu
Keluarga klien mengatakan kurang lebih setahun yang
lalu klien pernah kejang seperti ini tetapi hanya sekali
saja dan tidak berlangsung lama.
Riwayat kelahiran
Keluarga klien mengatakan An. N juga punya riwayat
trauma saat lahir yaitu Asphyxia neonatorum.
Riwayat psikososial
Ibu klien mengatakan karena penyakit tersebut, An.N
dijauhi oleh teman-teman nya di sekolah.
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
Keperawata
n
1 Ds : keluarga klien perubahan aktivitas listrik di Resiko cedera
mengatakan keluhan ini otak
dialami klien sejak 2
hari yang lalu dan Keseimbangan terganggu
kurang lebih setahun
yang lalu klien pernah
kejang seperti ini tetapi gerakan tidak terkontrol
hanya sekali saja dan
tidak berlangsung lama.
Do : klien tampak
kejang, mulut berbuih
Bingung
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko cedera berhubungan dengan aktivitas
tubuh yang tidak terkontrol
2. Isolasi sosial berhubungan dengan rendah diri
terhadap keadaan penyakit dan stigma buruk
penyakit epilepsi di masyarakat.
3. Ansietas berhubungan dengan kurang
pengetahuan mengenai penyakit.
INTERVENSI
Dx 1 Resiko cedera berhubungan dengan aktivitas tubuh yang tidak terkontrol
Tujuan : Keluarga Klien dapat mengidentifikasi faktor presipitasi serangan dan dapat
meminimalkan/menghindarinya, menciptakan keadaan yang aman untuk klien, menghindari
adanya cedera fisik, menghindari jatuh.
Kriteria Hasil : Tidak terjadi cedera fisik pada klien, klien dalam kondisi aman, tidak ada memar, tidak
jatuh
Intervensi Rasional
Identivikasi factor lingkungan yang memungkinkan Barang- barang di sekitar pasien dapat membahayakan
resiko terjadinya cedera saat terjadi kejang
Pasang penghalang tempat tidur pasien Penjagaan untuk keamanan, untuk mencegah cidera atau
jatuh
Letakkan pasien di tempat yang rendah dan datar Area yang rendah dan datar dapat mencegah terjadinya
cedera pada pasien
Tinggal bersama pasien dalam waktu beberapa lama Memberi penjagaan untuk keamanan pasien untuk
setelah kejang kemungkinan terjadi kejang kembali
Menyiapkan kain lunak untuk mencegah terjadinya Lidah berpotensi tergigit saat kejang karena menjulur
tergigitnya lidah saat terjadi kejang keluar
Berikan obat anti konvulsan sesuai advice dokter Mengurangi aktivitas kejang yang berkepanjangan, yang
dapat mengurangi suplai oksigen ke otak
Berikan informasi pada keluarga tentang tindakan Melibatkan keluarga untuk mengurangi resiko cedera
yang harus dilakukan selama pasien kejang
Dx 2 Isolasi sosial berhubungan dengan rendah diri terhadap keadaan penyakit dan stigma
buruk penyakit epilepsi di masyarakat.
Tujuan : Menambah harga diri klien
Kriteria Hasil : 1. Adanya interaksi pasien dengan lingkungan sekitar
2. Klien bisa bermain dengan teman-temannya lagi.
Intervensi Rasional
Intevensi Rasional
Kaji pengetahuan orang tua pasien. Untuk mengetahui pengetahuan keluarga tentang
penyakit yg diderita pasien
Identifikasi dengan orng tua pasien, factor-factor Memberi informasi kepada perawat tentang factor
tentang pengetahuan orang tua pasien terhadap pengetahuan orng tua pasien
penyakit.
Jelaskan mengenai prognosis penyakit dan perlunya Memberikan kesempatan untuk mengklarifikasi
pengobatan kesalahan persepsi & keadaan penyakit yang ada
Diskusikan manfaat kesalahan umum yang baik, Aktivitas yang sedang & teratur dapat membantu
seperti diet yang adekuat, & istirahat yang cukup menurunkan/mengendalikan faktor presdiposisi
Berikan informasi yang adekuat tentang prognosis Pengetahuan yang diberikan mampu menurunkan
penyakit dan tentang interaksi obat yang potensial resiko dari efek bahay satu penyakit & cara
menanganinya
Tekankan perlunya untuk melakukan evaluasi yang Kebutuhan terpeutik dapat berubah sehingga
teratur/melakukan pemeriksaan laboratorium sesuai mempersiapkan kemungkinan yang akan terjadi
indikasi
TERIMAKASIH