Anda di halaman 1dari 2

Vena jugularis interna Keadaan yang Mempengaruhi

Vena subklavia Penggunaan obat vasopresor, gravitasi (posisi pasien), faktor alat
Nama : Restu Yogi Fahlevi
Lokasi
(kateter tersumbat dan lokasi ujung kateter yang Kelas : Aj2/B21
Vena basilika
tidak tepat), faktor kesalahan pengukuran (kalibrasi yang tidak NIM : 131811123072
Vena femoralis
benar dan prosedur pengukuran yang tidak konsisten danosilasi
Indikasi
pernafasan) dan pada pasien yang terpasang ventilator (terutama
Trauma berat  pendarahan  syok mode Positive End Ekspiratory Pressure)( Lemana, 2016)
Pembedahan besar : open heart, trepanasi
Kelainan ginjal  ARF, oliguria Komplikasi
Gagal jantung
Pendarahan
Pasien terpasang nutrisi parenteral
Mendukung diagnosa Central
Central Venous
Venous Pressure
Pressure Tromboplebitis
Tujuan Hasil
Transfusi masif Hasil dari
dari pengukuran
pengukuran tekanan
tekanan vena
vena
Mengetahui kondisi pasien sentral yang dekat dengan jantung
sentral yang dekat dengan jantung Pneumothorak,
Hematothorak,
Monitoring resusitasi
Hidrothorak
bermanfaat dalam menilai fungsi jantung, volume
Pericardial effusion
darah yang bersirkulasi,tonus vaskular dan
respon pasien terhadap terapi. Aritmia
Prosedur pengukuran  Manual Infeksi
Perubahan posisi jalur
Persiapan alat (manometer, cairan, water pass, extension tube, three way, bengkok, plester).
Jelaskan tujuan dan prosedur
Posisikan pasien (nyaman semi fowler).
Dekatkan alat ke tubuh pasien
Menentukan letak zero point pada pasiendari SIC (spatium inter costa) ke 4 pada linea midclavicula, ditarik ke lateral sampai mid axilla. Lalu
beri tanda
Dari tanda sejajarkan dengan titik nol pada manometer yang ditempelkan pada tiang infus
Aktifkan sistem 1 : mengalirkan cairan dari sumber cairan (infus) kearah pasien. Jalur threeway dari sumber cairan dan ke arah pasien dibuka,
jalur yang ke arah manometer di tutup.
Aktifkan sistem 2  mengalirkan cairan dari sumber cairan ke arah manometer. Jalur threeway dari sumber cairan dan ke arah manometer
dibuka, yang ke arah pasien ditutup. Cairan dipastikan harus sudah melewati angka maksimal
Aktifkan sistem 3  mengalirkan cairan dari manometer ke tubuh pasien. Jalur threeway dari manometer dan ke arah pasien dibuka,
sementara jalur yang dari sumber cairan ditutup.
Amati penurunan cairan pada manometer sampai posisi cairan stabil pada angka/titik tertentu. Lihat dan catat undulasinya
Inspirasi naik

Ekspirasi  turun nilai CVP Normal5-12 cmH2O.


Pengertia tujuan indikasi S+2D/3 Keadaan yang Mempengaruhi
tujuan indikasi Keadaan yang Mempengaruhi

Mean Arterial Pressure  pembuluh darah elastis


gangguan a. Pasien dengan cidera
(MAP) rerata tekanan &tidak pecah perfusi kepala
dalam arteri selama satu  otak tidak kekurangan
b. Pasien yang menderita
siklus denyut jantung. O2, (normal70-100)
aneurysm
Keadaan yang mepengaruhi c. Pasien mengalami septic
tujuan Keadaan yang mepengaruhi
pengertian tujuan syok
pengertian 1. Usia d. Penggunaanobat
Balance cairan  keseimbangan  Menentukan status 2. Iklim atau termperatur pasopressure
antara jumlah cairan yang masuk keseimbangan cairan lingkungan
dan keluar 3. Kondisi stress Demam
tubuh Hiperventilasi
 Menentukan tingkat 4. Keadaan sakit
5. Diet Suhu lingkungan yang tinggi
dehidrasi Aktivitas yang ekstrim dan
6. Tindakan medis berlebihan
Blood
Blood Gas
Gas Analysis
Analysis
7. Pembedahan Diare atau poliuria
Pemeriksaan umum pada Hipotermi
keperawatan gawat darurat & Retensi cairan misal gagal jantung
keperawatan intensif pemantauan Oliguria atau anuria
tujuan Kelembaban tinggi
pasien dengan kegagalan tujuan
Keadaan yang
pernafasan akut. (Mohammed &
Abdelatief, 2016) mempengaruhi a. Menilai fungsi respirasi (ventilasi)
a. Gelembung udara b. Menilai kapasitas oksigen
b. Metabolisme c. Menilai keseimbangan asam-basa
c. Data sample d. Mengetahui keadaan O2 dan metabolisme sel
e. Menilai efisiensi pertikaran O2&CO2
Mengetahui kadar CO2 dalam tubuh

 PCO2: pH : (acidosis) asam 7,35 – 7,45 basa (alkalosis) Abnormalitas pertukaran gas
Respiratorik pCO2 : (alkalosis) basa 35 – 45 asam (asidosis) (Penyakit paru akut dan kronis,
 HCO3 dan BE: BE : (acidosis) asam -2 – +2 basa (alkalosis) Penyakit jantung, Gagal nafas
Metabolik HCO3 : (acidosis) asam 22 – 26 basa (alkalosis) akut, Gangguan tidur,
Pemeriksaan keadaan pulmoner),
Gangguan asam basa (asidosis
metabolic dan alkalosis
Abnormalitas pertukaran gas (Penyakit paru akut dan kronis, Penyakit metabolik).
jantung, Gagal nafas akut, Gangguan tidur, Pemeriksaan keadaan pulmoner),
Gangguan asam basa (asidosis metabolic dan alkalosis metabolik).

Anda mungkin juga menyukai