Anda di halaman 1dari 8

Halaman 1

Efek Tiga Tiang Auto-Reclose


untuk Stabilitas Transien Sistem Tenaga
(Studi Kasus: Sistem Jawa Timur dan Bali)
Yenni Tarid
Departemen Sistem Operasi
PT (PLN) Persero P2B
Jakarta, Indonesia
yenni.tarid@gmail.com
Yonny Wicaksono
Departemen Sistem Operasi
PT (PLN) Persero P2B
Jakarta, Indonesia
wicaksono.yonny@gmail.com
Aditya Satria Ramadhan
Rekayasa Kelistrikan
Universitas Indonesia
Jakarta, Indonesia
adityasatria_r@yahoo.co.id
Adi Purwanto
Departemen Sistem Operasi
PT (PLN) Persero P2B
Jakarta, Indonesia
adipura66@gmail.com
Abstrak —Salah satu cara untuk mempertahankan sistem tenaga
keandalan adalah dengan mempertahankan keandalan jalur transmisi
menggunakan
Auto-reclose (AR). Jika terjadi kesalahan pada saluran transmisi, maka
Relay akan memerintahkan saluran transmisi untuk terbuka. Jika salah
sementara kemudian setelah beberapa milidetik saluran transmisi
akan ditutup kembali secara otomatis karena implementasi AR.
Perekrutan otomatis dalam sistem tenaga bisa berupa Tiang Tunggal
Auto-reclose (SPAR) dan Three Pole Auto-reclose (TPAR)
tergantung pada kebutuhan sistem.
Karena fase non-tunggal
kesalahan sementara Di Wilayah Jawa Timur dan Bali
meningkat secara signifikan, maka perlu untuk menginstal TPAR di
sistem itu, terutama saluran transmisi yang berfungsi sebagai outlet
pembangkit listrik. Seperti diketahui, pemanfaatan TPAR dapat
berdampak pada
stabilitas transien sistem tenaga, oleh karena itu makalah ini akan
menganalisis efek itu. Studi dilakukan di semua saluran transmisi
yang merupakan outlet dari pembangkit listrik di sistem Jawa Timur dan
Bali.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa implementasi TPAR di PT
jalur transmisi akan memengaruhi stabilitas transien sistem
tergantung pada kondisi sistem. Setelah pemanfaatan TPAR sebagian besar
skenario simulasi menunjukkan bahwa sistem tetap stabil setelahnya
kesalahan sementara terjadi. Hanya satu syarat yang ditampilkan
ketidakstabilan sementara.
Kata kunci — stabilitas sementara, auto-reclose, tiga kutub otomatis
reclose, auto-reclose satu kutub
SAYA.
SAYA PENDAHULUAN
Gangguan pada sistem tenaga adalah fenomena yang diikuti
dengan mengubah parameter sistem. Yang paling sering dan
gangguan bahaya dalam sistem adalah korsleting [1]. Hubungan pendek
kesalahan bisa fase tunggal ke tanah, dua fase dan juga
kesalahan tiga fase. Aliran arus besar dalam sistem disebabkan oleh
korsleting dapat merusak peralatan, membahayakan sistem,
dan bahkan menyebabkan pemadaman sistem.
Berdasarkan statistik, 80 persen kesalahan dalam transmisi
garis adalah kesalahan sementara. Petir, kapal uap dan pohon burung
mencapai konduktor adalah contoh kesalahan sementara itu
dapat menyebabkan korsleting pada saluran transmisi, namun demikian
kesalahan dapat dibersihkan dengan menghilangkan energi garis [2].
Kesalahan selalu terjadi dalam sistem tenaga, termasuk di PLN
sistem seperti sistem Jawa Timur dan Bali. Dalam operasi
sistem, PLN memiliki tiga harus memenuhi kriteria yaitu
keandalan, kualitas dan ekonomi. Ketika kesalahan terjadi dalam sistem,
PLN harus menjaga keandalan sehingga PLN terus memasok
pelanggan dan tidak ada pelanggan akan mengalami kekuatan apa pun
kegagalan.
Gangguan di sistem Jawa Timur dan Bali telah
Oleh karena itu meningkat secara signifikan untuk mempertahankan
keandalan ketika terjadi kesalahan dalam sistem, PLN memiliki rencana untuk
instal auto-reclose di saluran transmisi. Ketika kesalahan terjadi
di saluran transmisi, relay memerintahkan Circuit Breakers (CBs)
di ujung garis untuk membuka. Setelah kesalahan dihapus maka
tutup pesanan CB untuk ditutup kembali dalam waktu tertentu tergantung
pengaturan waktu mati [2]. Dalam kasus kesalahan sementara,
saluran transmisi akan terhubung ke sistem lagi. Namun dalam
kasus kesalahan permanen, setelah CB ditutup, mereka akan trip
lagi dan saluran transmisi terputus ke sistem.
Auto-reclose bisa dari Single Pole Auto-Reclose
(SPAR) dan Tiga Pole Auto-Reclose (TPAR). Dalam TPAR
line akan terhubung lagi sepenuhnya untuk semua jenis kesalahan,
sementara SPAR hanya berfungsi untuk gangguan satu fasa ke tanah [3].
Sejak Jawa Timur dan Bali sistem telah mengalami tidak hanya
kesalahan fase tunggal tetapi juga ada kesalahan fase dan dua fase
kemudian PLN mengusulkan untuk mengimplementasikan TPAR dalam sistem
itu. Itu
implementasi TPAR dapat memengaruhi transien sistem
stabilitas terutama ketika kesalahan terjadi di dekat pembangkit listrik.
Oleh karena itu, penelitian ini hanya dilakukan untuk mengevaluasi
efek TPAR dipasang di saluran transmisi yang terhubung
langsung ke pembangkit listrik (selanjutnya dalam makalah ini akan diberi nama
outlet pembangkit listrik).
II
STABILITAS TRANSIEN SISTEM
Stabilitas sistem tenaga adalah kemampuan untuk mencapai yang baru
keseimbangan setelah gangguan dalam sistem dan semua peralatan
terhubung ke sistem, ahli untuk peralatan terisolasi karena
gangguan [4]. Stabilitas sementara adalah kemampuan sistem untuk
mempertahankan sinkronismenya setelah gangguan sementara seperti
kehilangan saluran transmisi, trip generator dan kehilangan beban.
Kemampuan sistem mempertahankan kestabilannya setelah kesalahan terjadi
tergantung pada kondisi awal, besarnya gangguan
dan kekakuan sistem. Gangguan besar bisa menyebabkan besar
perbedaan sudut rotor, fluktuasi besar arus dan
tegangan yang dapat menyebabkan hilangnya sinkronisasi generator [5]
dan pemadaman dalam sistem.
Stabilitas sementara hanya dijelaskan dengan menggunakan sudut daya
kurva ditunjukkan pada Fiq.2. Kurva ini diperoleh dari Persamaan. 1
(1)
P g = Tenaga Listrik ditransfer dari generator
E g = Generator Tegangan
E l = Muat Tegangan
X = Reaktansi dari generator ke beban
978-1-5386-7654-7 / 18 / $ 31,00 © 2018 IEEE
Seminar Internasional 2018 tentang Teknologi Cerdas dan Penerapannya
(ISITIA)
89

Halaman 2
δ = Perbedaan sudut
Ketika kesalahan terjadi pada baris 1-2 pada Gambar. 1, sistem
kondisi akan berubah secara dramatis dari titik 1 ke titik 2
(lihat Gbr. 2). Daya listrik (P e ) dari generator berkurang.
Dalam kondisi ini daya listrik (P e ) <daya mekanik (P m )
dengan demikian generator akan berakselerasi dengan meningkatkan sudut
dayanya.
Setelah kesalahan dibersihkan dengan membuka garis 1-2, kondisinya
akan berubah ke titik 3. Dalam kondisi ini P e <P m , lalu
generator akan melambat (poin 4). Jika torsi perlambatan adalah
cukup generator akan stabil sementara dan kembali
untuk kondisi operasinya, tetapi jika setelah kesalahan perlambatan
Torsi tidak mencukupi maka sudut daya akan berlanjut
meningkat dan generator akan kehilangan sinkronismenya [6].
Gbr. 1. Konfigurasi Sistem
Gbr. 2. Kurva Sudut Daya
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar.2, stabilitas sementara dipengaruhi oleh
banyak faktor yang merupakan keluaran generator ketika terjadi gangguan
terjadi (tergantung pada lokasi kesalahan), waktu penyelesaian kesalahan,
reaktansi saluran transmisi, Inersia generator dan
tegangan generator. Setelah penyisipan auto-reclose, kapan
kesalahan terjadi pada baris 1-2 yang ditunjukkan pada Gambar.1, relai akan
buka baris CB 1-2 secara otomatis. Dalam sistem 150 kV, waktunya untuk
CB terbuka kurang dari atau sama dengan 120 milidetik, dihitung
dari kesalahan terjadi sampai CB terbuka [7]. Tutup otomatis itu
terintegrasi dengan CB terbuka akan mengaktifkan band mati. Itu
LS di ujung jalur 1-2 akan ditutup secara otomatis setelah
waktu band mati tercapai. Namun dalam kasus permanen
kesalahan CB akan dibuka lagi karena relay masih
merasakan kesalahan. Membuka dan menutup saluran transmisi itu
terhubung langsung ke generator dipengaruhi generator
sinkronisme. Generator mengalami perubahan dalam sistem
parameter, akibatnya generator akan menyesuaikan outputnya
untuk memenuhi persyaratan sistem. Generator akan mempercepat atau
perlambatan tergantung pada kondisi sistem dan jika generator
tidak dapat mempertahankan sinkronismenya maka akan trip atau
terputus dari sistem. Karena itu studi stabilitas harus
dilakukan untuk menunjukkan efek menginstal auto-reclose ke
stabilitas sistem.
AKU AKU AKU. METODE STUDI
Simulasi menganalisis efek gangguan sementara
dan gangguan permanen dalam sistem setelah implementasi
TPAR di saluran transmisi.
Simulasi dilakukan di setiap saluran transmisi yang
adalah outlet pembangkit listrik, konfigurasi sederhana ditunjukkan pada
Gbr.3. Simulasi gangguan dua fase terjadi pada 50% garis AB 1,
kemudian setelah 120 milidetik relai memerintahkan AB baris 1 untuk dibuka
Gbr.4. Mekanisme kerja dari tiga kutub Auto-reclose ditunjukkan pada
Gbr.3-6. Setelah AB line 1 dibuka, TPAR otomatis
tutup CB di gardu B setelah 5 detik lalu tutup
CB di gardu A setelah 7 detik.
Gbr. 3. Terjadi kesalahan pada AB Line
Gambar. 4. Fault Cleared in AB Line
Gbr. 5. CB di Substation B Ditutup Setelah 5 detik
Gbr. 6. CB di Substation A Ditutup Setelah 7 detik
Jika gangguan bersifat sementara maka konfigurasi sistem
akan kembali ke konfigurasi yang ada. Tetapi jika
gangguan adalah permanen kemudian setelah kondisi yang ditunjukkan pada
Gambar. 3
CB di gardu B akan terbuka lagi dan kesalahan dibersihkan
garis pembuka AB seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 4.
Urutan simulasi untuk sementara dan permanen
kesalahan dijelaskan dalam TABEL 1 dan TABEL 2.
TABEL I.
S IMULATION URUTAN UNTUK FAULT SEMENTARA
Waktu (kedua)
Peristiwa
1
Kesalahan Dua Fase di AB Line 1
1.120
Pembukaan AB Line 1
90

Halaman 3
6.120
Kesalahan dibersihkan
6.120
Penutupan CB B
8.120
Penutupan CB A
TABEL II.
S IMULATION URUTAN UNTUK FAULT PERMANEN
Waktu (kedua)
Peristiwa
1
Kesalahan Dua Fase di AB Line 1
1.120
Pembukaan AB Line 1
6.120
Penutupan CB B
6.240
Pembukaan CB B
IV. HASIL SIMULASI
Penelitian ini dilakukan untuk kesalahan sementara dan
kesalahan permanen, namun stabilitas transien hanya aset
dari sudut pandang rotor. Hasilnya diberikan dalam TABEL
3.
TABEL III.
S IMULASI R DASAR
Pembangkit listrik
Toko
Sementara
Kesalahan
Permanen
Kesalahan
Tanjung
Awar2
Tanjung Awar2-Babat
Stabil
Stabil
Tanjung Awar2-Tuban
Stabil
Stabil
Grati
Grati-Gondangwetan
Stabil
Stabil
Pacitan
Pacitan PLTU- Pacitan
Tidak stabil
Tidak stabil
Gresik
Gresik-Segoromadu
Stabil
Stabil
Gresik-Sambikerep
Stabil
Stabil
Gresik-Tandes
Stabil
Stabil
Celukan
Bawang
Celukan Bawang-
Gilimanuk
Stabil
Stabil
Celukan Bawang-
Pemaron
Stabil
Stabil
Pesanggaran
Pesanggaran PLTD-
Pesanggaran
Stabil
Stabil
Hasil simulasi menunjukkan setelah implementasi
TPAR, sebagian besar generator dapat mempertahankan sinkronisasi mereka
setelah 2 fasa terjadi gangguan pada outlet dan hanya pembangkit
satu menunjukkan hasil yang tidak stabil. Gambar 7. dan Gambar.8 menunjukkan
stabil
hasil untuk kesalahan sementara dan permanen.
A. Hasil Stabil untuk Kesalahan Sementara
Gbr. 7. Sudut Rotor Tanjung Awar2 karena Kesalahan Sementara
Sesar 2 fase diperkenalkan ke Tanjung Awar2-Tuban
(TAWAR-TUBAN) baris 1 pada 1 st kedua, 120 milidetik
setelah itu kesalahan dibersihkan dengan membuka CB di kedua ujungnya
dari garis. Sudut rotor generator di Tanjung Awar2
(TAWAR) ayunan pembangkit listrik hingga 60 derajat relatif
sudut mesin referensi. CB di TAWAR ditutup setelahnya
5 detik dan CB di TUBAN setelah 7 detik. Namun demikian
ayunan menurun setelah ayunan kedua dan cenderung
terus menurun bahkan setelah garis TAWAR-TUBAN
ditutup oleh TPAR (lihat Gambar 7)
B. Hasil Stabil untuk Kesalahan Permanenet
Skenario untuk kesalahan permanen ditunjukkan pada Gambar.8. Dua fase
kesalahan memperkenalkan ke Tanjung Awar2-Tuban (TAWAR-TUBAN)
baris 1 pada 1 st kedua, 120 milidetik setelah itu, TAWAR-
TUBAN jalur 1 dibuka. TPAR bekerja 5 detik kemudian untuk
tutup CB di TUBAN. Karena kesalahan tidak dihapus, maka
CB di TUBAN akan dibuka lagi setelah 120 milidetik. Itu
ayunan sudut rotor generator hingga 60 derajat relatif
mesin referensi setelah kesalahan memperkenalkan di TAWAR-
Garis TUBAN. Ayunan cenderung basah setelah beberapa siklus.
Setelah 5 detik, sudut rotor bertambah lagi karena
pembukaan CB di TUBAN tetapi terus mencapai
sinkronisasi setelah beberapa siklus.
Gbr. 8. Sudut Rotor Tanjung Awar2 karena Kesalahan Permanen
C. Hasil Simulasi Yang Tidak Stabil
Gbr. 9. Sudut Rotor Pacitan karena Kesalahan Sementara
Gbr. 9 dan Gbr. 10 menunjukkan hasilnya tidak stabil
kondisi.
Itu
2
tahap
kesalahan
aku s
diperkenalkan
untuk
PACITANPLTU-PACITAN jalur 1. Setelah jalur itu terputus
91

Halaman 4

Anda mungkin juga menyukai