2. Mengembangkan perilaku (jujur, 2.1. Membiasakan akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
disiplin, tanggungjawab, peduli, 2.2. Membiasakan perilaku taubat,wara’,qona’ah,zuhud,
santun, ramah lingkungan, gotong dan amanah
royong, kerjasama, cinta damai, 2.3. Menghindari perilaku dosa besar (mabuk-mabukan,
responsif dan pro aktif) dan mengkonsumsi narkoba, berjudi, zina, pergaulan
menunjukan sikap sebagai bagian dari bebas dan mencuri)
solusi atas berbagai permasalahan 2.4. Membiasakan membesuk orang sakit, takziyah dan
bangsa dalam berinteraksi secara efektif ziarah kubur dengan adab yang baik
dengan lingkungan sosial dan alam 2.5. Menghindari perilaku tercela seperti perilaku Abu
serta dalam menempatkan diri sebagai Lahab dan istrinya dan istri Nabi Luth
cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
3. Memahami, merapkan, dan menganalisis 3.1. Memahami akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
pengetahuan faktual, konseptual, 3.2. Menganalisis sifat taubat,wara’,qona’ah,zuhud, dan
procedural, dan metakognitif amanah serta cara membiasakannya
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang 3.3. Memahami pengertian dan bahaya dosa besar (mabuk-
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, mabukan, mengkonsumsi narkoba, berjudi, zina,
budaya, dan humaniora dengan pergaulan bebas dan mencuri) serta cara
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, menghindarinya
kenegaraan, dan peradaban terkait 3.4. Memahami adab membesuk orang sakit, takziyah dan
penyebab phenomena dan kejadian, ziarah kubur serta hikmahnya
serta menerapkan pengetahuan 3.5. Menganalisis perilaku tercela Abu Lahab dan istrinya
Kompetensi inti Kompetensi dasar
procedural pada bidang kajian yang dan istri Nabi Luth
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji 4.1. menunjukkan contohakhlak terpuji dalam pergaulan
dalam ranah konkret dan ranah abstrak remaja
terkait dengan pengem-bangan dari 4.2. menunjukkan contoh sifat
yang dipelajarinya di sekolah secara taubat,wara’,qona’ah,zuhud, dan amanah
mandiri, dan mampu menggunakan 4.3. Mempresentasikan cara menghindari dosa
metoda sesuai kaidah keilmuan besar(mabuk-mabukan, mengkonsumsi narkoba,
berjudi, zina, pergaulan bebas dan mencuri)
4.4. Mempraktikan adab membesuk orang sakit, takziyah
dan ziarah kubur
4.5. Menceritakan kisah Abu Lahab dan istrinya dan istri
Nabi Luth
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku 2.1. Memahami hak asasi manusia yang dilindungi Islam
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli 2.2. Terbiasa melaksanakan mujahadah an nafsi (kontrol
(gotong royong, kerjasama, toleran, diri), musabaqah bil khairat, Etos kerja pribadi muslim,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dinamis, inovatif dan kreatif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian 2.3.Menghindari perilaku riya’ takabbur, nifaq, fasik dan
dari solusi atas berbagai permasalahan hasad
Kompetensi inti Kompetensi dasar
dalam berinteraksi secara efektif 2.4. Membiasakan akhlak terpuji ketika mengundang dan
dengan lingkungan sosial dan alam menerima undangan
serta dalam menempatkan diri sebagai 2.5. Meneladani akhlak utama dari Abu Bakar Ash Shiddiq
cerminan bangsa dalam pergaulan ra, Umar bin Khattab ra, Usman bin Affan ra, dan Ali
dunia. Bin Abi Thalib ra.
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1. Memahami pandangan Islam mengenai Hak Asasi
menganalisis pengetahuan faktual, Manusia
konseptual, prosedural, dan 3.2. Menganalisis mujahadah an nafsi (kontrol diri),
metakognitif berdasarkan rasa ingin musabaqah bil khairat, Etos kerja pribadi muslim,
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dinamis, inovatif dan kreatif serta cara
teknologi, seni, budaya, dan membiasakannya
humaniora dengan wawasan 3.3. Menganalisis pengertian dan bahaya riya’ takabbur,
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, nifaq, fasik, dan hasad serta cara menghindarinya.
dan peradaban terkait penyebab 3.4. Memahami adab mengundang dan memenuhi
fenomena dan kejadian, serta undangan
menerapkan pengetahuan prosedural 3.5. Menganalisis akhlak utama dari Abu Bakar Ash
pada bidang kajian yang spesifik sesuai Shiddiq ra, Umar bin Khattab ra, Usman bin Affan ra,
dengan bakat dan minatnya untuk dan Ali Bin Abi Thalib ra.
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji 4.1. Mempresentasikan pandangan Islam mengenai Hak
dalam ranah konkret dan ranah abstrak Asasi manusia
terkait dengan pengembangan dari 4.2. Menunjukkancontoh mujahadah an nafsi, musabaqah
yang dipelajarinya di sekolah secara bil khairat, Etos kerja pribadi muslim, dinamis, inovatif
mandiri, bertindak secara efektif dan dan kreatif serta cara membiasakannya
kreatif, serta mampu menggunakan 4.3. Mempresentasikan contoh sifat riya’ takabbur, nifaq,
metoda sesuai kaidah keilmuan. fasik, dan hasad serta cara menghindarinya
4.4. Mempraktikkan adab mengundang dan memenuhi
undangan
4.5. Menceritakan kisah teladan Abu Bakar Ash Shiddiq ra,
Umar bin Khattab ra, Usman bin Affan ra, dan Ali Bin
Abi Thalib ra.
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1. Menghindari nafsu negatif dalam kehidupan sehari-hari
perilaku jujur, disiplin, 2.2.Membiasakan perilaku syukur, dermawan, tawakal dan
tanggungjawab, peduli (gotong ikhlas
royong, kerja sama, toleran, damai) 2.3. Menghindari perilaku serakah, tama’, bakhil, dan
santun, responsif dan pro-aktif dan israf/tabdzir
menunjukkan sikap sebagai bagian dari 2.4. Membiasakan akhlak mulia dalam menuntut ilmu,
solusi atas berbagai permasalahan ketika musyawarah dan membudayakan salam
dalam berinteraksi secara efektif 2.5. Meneladani akhlak mulia orang saleh: Luqman Hakim,
dengan lingkungan sosial dan alam Ashabul Kahfi dan Maryam
serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis 3.1. Menganalisis pengertian dan kedudukan nafsu, akal dan
pengetahuan faktual, konseptual, qalbu
prosedural berdasarkan rasa 3.2. Menganalisis sifat syukur, dermawan, tawakal dan
ingintahunya tentang ilmu ikhlas
pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, 3.3. Menganalisis perilaku serakah, tama’, bakhil, dan
dan humaniora dengan wawasan israf/tabdzir dan cara menghindarinya
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, 3.4. Memahami adab menuntut ilmu, adab musyawarah dan
dan peradaban terkait penyebab adab salam
fenomena dan kejadian, serta 3.5.Menganalisis kisah-kisah orang saleh: Luqman Hakim,
menerapkan pengetahuan prosedural Ashabul Kahfi dan Maryam
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji 4.1.Membuat peta konsep tentang pengertian dan
dalam ranah konkret dan ranah abstrak kedudukan nafsu, akal dan qalbu
Kompetensi inti Kompetensi dasar
terkait dengan pengembangan dari 4,2 Menunjukkan contoh prilakusyukur, dermawan,
yang dipelajarinya di sekolah secara tawakal dan ikhlas
mandiri, dan mampu menggunakan 4.3. Mempresentasikan bahaya serakah, tamak, bakhil, dan
metoda sesuai kaidah keilmuan israf/tabdzir dan cara menghindarinya
4.4. Mempraktikan contoh adab menuntut ilmu, adab
musyawarah dan tata cara salam
4.5. Menceritakan kisah Lukman Al Hakim, Ashabul Kahfi
dan Maryam.
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1. Membiasakan diri menerapkan akhlak terpuji (hikmah,
perilaku jujur, disiplin, iffah, syaja’ah, dan ‘adalah)
tanggungjawab, peduli (gotong 2.2. Membiasakan diri meningkatkan kualitas akhlak
royong, kerja sama, toleran, damai) 2.3. Meneladani ke-sufi-an Nabi Muhammad Saw dan
santun, responsif dan pro-aktif dan sahabat-sahabatnya.
menunjukkan sikap sebagai bagian dari 2.4. Meneladani perilaku orang yang memiliki maqamat,
solusi atas berbagai permasalahan dan al-ahwal dalam tasawuf
dalam berinteraksi secara efektif 2.5. Meneladani perilaku sufistik Hasan Basri, Rabi’ah Al-
dengan lingkungan sosial dan alam Adawiyah, Dzun Nun Al-Misri, Al Ghazali, Abu Yazid
serta dalam menempatkan diri sebagai al-Bustami, Al-Hallaj, Muhy al-Din Ibn `Araby
cerminan bangsa dalam pergaulan 2.6. Membiasakan adab terhadap kepada orang tua, guru,
Kompetensi inti Kompetensi dasar
dunia orang yang lebih tua, teman sebaya, orang yang lebih
muda dan lawan jenis
3. Memahami, menerapkan, menganalisis 3.1. Memahami induk-induk akhlak terpuji (hikmah, iffah,
pengetahuan faktual, konseptual, syaja’ah, dan ‘adalah) dan cara membiasakannya
prosedural berdasarkan rasa 3.2. Menganalisis metode-metode peningkatan kualitas
ingintahunya tentang ilmu akhlak dan cara membiasakannya
pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, 3.3. Memahami pengertian, sumber tasawuf dari Al-Qur’an
dan humaniora dengan wawasan dan al-Sunnah dan hubungan tasawuf dengan akhlak
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan syariat.
dan peradaban terkait penyebab 3.4. Memahami pengertian maqamat, dan al-ahwal dalam
fenomena dan kejadian, serta tasawuf serta membandingkan tasawuf sunni dan
menerapkan pengetahuan prosedural tasawuf falsafi serta tokoh-tokohnya
pada bidang kajian yang spesifik sesuai 3.5. Menganalisis pokok ajaran tasawuf dari Hasan Basri,
dengan bakat dan minatnya untuk Rabi’ah al-Adawiyah, Dzun Nun al-Misri, al Ghazali,
memecahkan masalah Abu Yazid al-Bustami, al-Hallaj dan Muhy al-Din Ibn
`Araby
3.6. Memahami adab bergaul kepada kedua orang tua, guru,
orang yang lebih tua, teman sebaya, orang yang lebih
muda dan dengan lawan jenis serta hikmahnya.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji 4.1. Menceritakan induk-induk akhlak terpuji ( hikmah,
dalam ranah konkret dan ranah abstrak iffah, syaja’ah, dan ‘adalah)
terkait dengan pengembangan dari 4.2. Mempresentasikan metode-metode peningkatan kualitas
yang dipelajarinya di sekolah secara akhlak
mandiri, dan mampu menggunakan 4.3. Menunjukkan contoh persoalan maqamat, dan al-
metoda sesuai kaidah keilmuan ahwal dalam tasawuf serta membandingkan tasawuf
sunni dan tasawuf falsafi serta tokoh-tokohnya
4.5. Menceritakan sosok sufi Hasan Basri, Rabi’ah Al-
Adawiyah, Dzun Nun al-Misri, Al Ghazali, Abu Yazid
al-Bustami, Al-Hallaj dan Muhy Al-Din Ibn `Araby
4.6. Mempraktikkan contoh-contoh adab bergaul kepada
kedua orang tua, guru, orang yang lebih tua, teman
sebaya, orang yang lebih muda dan dengan lawan jenis
serta hikmahnya.
1.1.1.2Menghayati dan mengamalkan 2.1. Meneladani nilai-nilai positif dari ajaran tarikat
perilaku jujur, disiplin, mu’tabarah (Qadiriyah, Rifa’iyah, Syaziliyah,
tanggungjawab, peduli (gotong Maulawiyah, Syatariyah, Naqsabandiyah dan
royong, kerjasama, toleran, damai) Suhrawardiyah)
santun, responsif dan pro-aktif dan 2.2. Membiasakan nilai-nilai tasawuf dalam kehidupan
menunjukkan sikap sebagai bagian sehari-hari.
dari solusi atas berbagai permasalahan 2.3. Menghindari perilaku dzalim, diskriminasi, ghadab,
dalam berinteraksi secara efektif, fitnah, namimah dan ghibah serta cara
sosial dan alam serta dalam menghindarinya
menempatkan diri sebagai cerminan 2.4. Membiasakan adab di masjid, adab membaca Al
bangsa dalam pergaulan dunia Qur’an, adab berdo’a, adab berpakaian dan berhias
dan adab musafir menurut syariat Islam
2.5. Menghindari perilaku tercela seperti yang dilakukan
Qarun dan Kan’an
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan 4.1. Menceritakan sejarah tarikat mu’tabarah (Qadiriyah,
mencipta dalam ranah konkret dan Rifa’iyah, Syaziliyah, Maulawiyah, Syatariyah,
ranah abstrak terkait dengan Naqsabandiyah dan Suhrawardiyah)
pengembangan dari yang dipelajarinya 4.2. Menceritakan problematika masyarakat modern,
di sekolah secara mandiri, serta relevansi dan peranan tasawuf dalam kehidupan
bertindak secara efektif dan kreatif, modern
dan mampu menggunakan metoda 4.3. Menunjukkan contoh bahaya perilaku dzalim,
sesuai kaidah keilmuan diskriminasi, ghadab, fitnah, namimah dan ghibah
serta cara menghindarinya
4.4. mendemonstrasikan adab di masjid, adab membaca Al
Qur’an dan adab berdo’a
4.5. Menceritakan kisah Qarun dan Kan’an
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan 4.1. Menyajikan peta konsep kewajiban manusia terhadap
mencipta dalam ranah konkret dan Allah, Rasul-Nya, diri sendiri, kedua orang tua, dan
ranah abstrak terkait dengan keluarga
pengembangan dari yang dipelajarinya 4.2. Memaparkan hikmah dan manfaat dari perilaku
di sekolah secara mandiri, serta pemaaf, jujur ukhuwwah, tasamuh, sabar, ridla, dan
bertindak secara efektif dan kreatif, istiqamah (disiplin)
dan mampu menggunakan metoda 4.3. Mempresentasikan pengertian dan bentuk-bentuk
sesuai kaidah keilmuan silaturrahim
4.4. Mensimulasikan adab bertamu dan menerima tamu
4.5. Menceritakan Umar bin Abdul Aziz dan Salahuddin
Al Ayyubi