Anda di halaman 1dari 6

Masa Pra sekolah

Masa ini disebut juga masa kanak kanak awal,terbentang antara umur 2-6 tahun. Beberapa
ciri pada perkembangan pada masa ini adalah.

1. Perkembangan motorik. Dengan bertambah matangnya perkembangan otak yang


mengatur sistem syaraf otot(neuromuskuler) memungkinkan anak usia ini lebih
lincah dan aktif bergerak.
2. Perkembangan bahasa dan berpikir. Sebagai alat komunikasi dan mengerti
dunianya. Kemampuan berbahasa lisan pada anak akan berkembang karena selain
terjadi oleh pematangan dari organ organ bicara dan fungsi berpikir juga karena
lingkungan ikut membantu mengembangkanya. Ada 4 tugas yang perlu
diperhatikan pengembanganya yakni:
a. Mengerti pembicaraan orang lain.
b. Menyusun dan menambah pembendaraan kata
c. Menggabungkan kata menjadi kalimat
d. Pengucapan yang baik dan benar

Pada masa ini anak seakan-akan “haus nama”karena selalu menanyakan segala hal.

1. Perkembngan sosial. Dunia pergaulan anak menjadi bertambah luas ,


ketrampilan dan penguasaan dalam bidang fisik, motorik, mental, dan emosi
sudah lebih nyaman.

Mandi pagi yang bersih dan sarapan pagi merupakan pendidikan anak usia dini
sejak dirumah. Namun, kadang waktu dan kesempatan membuat disiplin itu
menjadi kacau. Ibu yang bekerja tentu saja tidak mempunyai banyak kesematan
untuk memperhatikan makan pagi anaknya dibandingkan ibu yang tidak bekerja.

Maraknya acara televisi dan iklan makanan anak, selain cenderung mengakibatkan
konsumeris, juga mengakibatkan anak meniru hal yang kurang sesuai pada iklan. Contohnya
pada salah satu iklan yang mengatakan bahwa anak tidak sempat makan. Secara kadang tak
sengaja anak meniru dan hal itu terjadi setiap hari , sehingga seorang anak menganggap hal
itu biasa. Sejak semula harus ditanamkan pengertian bahwa anak makan pagi itu penting bagi
proses, belajar, dan ketahanan fisik yang prima selama mengikuti pelajaran. Kondisi lapar
memengaruhi emosi anakselama dalam kelas, membuat anak cepat marah , tidak konsentrasi
dan akhirnya membuat guru jadi jengkel. Hal ini kan terbawa lagi hingga sampai rumah ,
begitu seterusnya, sehinga anak yang menjadi obyek kemarahan orang tua. Hal ini tentu saja
akan berpengaruh pada proses belajar dirumah.

Pada usia antara 1-5 tahun terlihat pertumbuhan badan relatif lambat. Sehubungan
dengan itu, kebutuhan anak akan makan juga kurang kuat.orang tua ucap kali kurang
memahami mengapa anak kehilagan selera makan. Kekurangan itu, sering kemudian
membuat orang tua bersifat memaksa bahkan cenderung keras. Sikap orang tua yang seperti
ini justru membuat kesulitan dalam selera makan anak.

Pada usia prasekolah, telah muncul perkembangan psikologisseorang anak yang


berhubunga dengan kesadaran terhadap diri sendiri dan orang lain. Anak mulai menginginkan
“ mengurus” dirinya dan tidak suka dipaksa melakukan yang dikehendaki orang lain.
Disamping itu, anak juga mulai menyadari mengenai konsep “mencari keuntungan” sebagai
upaya untuk menunjukan bahwa dirinya yang mengontrol lingkungan. Bila seorang anak tau
bahwa menunjukan perilaku tidak berselera makan akan mendapatkan perhatian dari
lingkunganya., perilaku tersebut cenderung diulang dan diperkuat. Banyak orang tua yang
akhirnya kalah dalam situasi ini dan terpaksa menuruti persyaratan demi anaknya hingga
mau makan sebagaimana yang dikehendaki orangtua.

Apa sebenarnya yang terjadi pada anak yang sulit makan. Ada beberapa faktor yang
pertama adalah dari anak sendiri, kedua dari orang tua/pengasuh/ ibu, dan yang ketiga adalah
kebiasaan yang terjadi dalam proses interaksi anak dengan orang tua.

Anak mungkin mengalami masalah fisik dan psikis. Kusus untuk masalah psikis
setidak-tidaknya ada dua kemungkinan kondisi yang berperan :

1. Anak mengalami gejolak emosional karena perkembanganya. Seperti telah


diuraikan, mungkin anak memmang membutuhkan perkembangan bagi “sense of
autonomy” –nya dan mereka melakukan unjuk rasa dengan membangkang dan
bersikap menjengkelkan.
2. Anak mengalami gangguan emosi. Seperti halnya orang dewasa yang kehilangan
selera makan karena mungkin sedang mengalami kesedihan, ketegangan,
kecemasan seorang anak pun dapat mengalami. Faktor ibu/pengasuh sudah
dikemukakan pada kondisi anak diatas:
a. Ibu yang mengalami masalah emosional, sering kali “menularkan”
masalahnya pada anak. Ibu yang mempunya masalah emosional cenderung
berperilaku tertentu, sehingga anak merupakan obyek perilaku ibu.
b. Ke[ribadian seorang ibu secara umum akan membawa interaksinya
dengan anak. Ibu yang cenderung ingin sempurna, berdisiplin ketat, over
rotektiv, berpeluang besar mengembangkan anak sulit makan. Hal ini
tampak pada ibu yang menginginkan atika makan tertentu. Misalnya harus
di meja makan, duduk manais, tidak boleh bicara, yang sangat sulit
dipatuhi anak.
c. Pengetahuan ibu mngenai perkembangan anak sangat membantu dalam
menangani masalah anaknya.
d. Pengetahuan ibu mengenai makanan. Sering kali ibu kurang
memperkenalkan variasi makanan. Pengetahuan mengenai gizi makanan
akan membantu ibu mencari alternatif dan variasi makanan, disamping
cara penyajian yang menarik bagi anak.

Interaksi ibu dan anak pada waktu makan meupakan situasi yang sangat penting.
Situasi makan merupakan sarana dan rangsang yang baik untuk perkembangan mental
dan psikomotor anak. Interaksi ibu dan anak memengaruhi minat anak akan makanan,
melalui beberapa mekanisme :

1. Asosiasi : situasi makan yang menyenangkan tentu lebih diminati anak


dari pada situasi penuh tekanan, paksaan dan teror. Sikap ibu atau engasuh
dalam memberi makananitu. Seandainya situasi dulu menyenangkan, akan
tumbuh minat anak pada makanan tersebut.
2. Kondisioning. Anak yang mengetahui bahwa ketika ia makan rewel dan
dapat perhatian ibu menjadi bertambah, ia akan mengulang perbuatanya.
3. Imitasi. Ibu yang tidak suka makan kemungkinan akan mempunyai anak
yang tidak berminat pada makanan. Ibu yang tidak makan biasanya juga
jarang menyediakan makanan yang berfariasi.

Masa anak anak merupakan masa terpanjang dalam rentang kehidupan saat dimana
individu relatif tidak berdaya dan tergantung pada orang lain. Secar luas diketahui
bahwa anak anakharus dibagi mmenjadi 2 periode yang berbeda, awal dan akhir masa
kanak kanak. Periode awal berlangsung pada umur 2-6 tahun dan periode akhir dari 6
tahun tiba saatnya anak matang secara seksual. Dengan demikian, awal masa kanak
kanak dimulai sebagai penutup masa bayi, usia ketergantungan secara praktis
disekitar usia masuk sekolah dasar.

Ciri ciri perkembangan masa kanak kanak tercermin dalam sebutan yang
biasanya diberikan oleh para orang tua, pendidik dan ahli psikologis.

1. Sebutan yang digunakan orang tua. Sebagian besar orang tua meganggap awal
masa kanak kanak sebagai usia yang mengundang masalah atau usia sulit. Pada
masa kanak kanak yang menjadi masalah adalah masalah perilaku.
2. Sebutan yang digunakan oleh para pendidik. Para pendidik menyebut tahun tahun
awal masa kanak kanak sebagai usia pra sekolah, untuk membedakan saat anak
dianggap cukup tua, baik secara fisik dan mental untuk menghadapi tugas tugas
pada saat mereka mengikuti pendidikan formal. Anak yang mengikuti taman
kanak kanak juga dinamakan anak anak pra sekolah dan bukan anak anak sekolah.
Awal masa kanak kanak, baik dirumah maupun disekolah merupakan masa
persiapan.
3. Sebutan yang digunakan oleh para ahli psikologi, disebut dengan :
a. Usia kelompok. Masa ketika anak anak mempelajari dasar dasar perilaku
sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang
diperlukan untuk penyesuaian diri pada waktu masuk kelas satu.
b. Usia menjelajah. Sebuah label yang menunjukan bahwa anak anak ingin
mengetahui keadaan lingkunganya, bagaimana mekanisme, bagaimana
perasaanya dan dan bagaimana ia dapat menjadi bagian dari lingkunganya.
c. Usia bertanya. Salah satu cara yang umum dalam menjelajahi lingkungan
adalah dengan bertanya
d. Usia meniru. Yang palung menonjol adalah meniru tindakan dan
pembicaraan.
e. Usia kreatif. Anak lebih menunjukan kreatifitas dalam bermain pada masa
kanak kanak dibandingkan dalam masa lain dalam kehidupan.

Anak anak harus meletakan dasar dasar unttuk hati nurani sebagai bimbingan untuk
perilaku benar dan salah. Hati nurani berfungsi sebagai sumber motivasi bagi anak
anak untuk melakukan apa yang diketahui sebagai hal yang salah bilamana mereka
sudah terlalu besar untuk selalu diawasi orang dewasa pengganti orang tua.
1. Perkembangan fisik dan pembesaran masa kanak kanak meliputi tinggi badan,
bera badan, perbandingan tubuh, postur tubuh, tulang, otot, lemak.
2. Ketrampilan pada perkembangan masa kanak kanak. Awal perkembangan masa
kanak kanak merupakan masa yang ideal untuk mempelajari ketrampilan tertentu.
Terdapat 3 alasan yaitu:
a. Anak senang mengulang dan karenanya dengan senang hati mau
mengulang suatu aktifitas sampai mereka terampil melakukanya.
b. Anak anak bersifat pemberani sehingga tidak terhambat oleh rasa takut
bila dirinya mengalami sakit/diejek teman temanya sebagaimana ditakuti
anak yang lebih besar.
c. Anak belia mudah dan dapat belajar karena tubuh mereka masih sangat
lentur dan ketrampilan yang dimiliki baru sedikit sehingga ketrampilan
yang harus dikuasai tidak mengganggu ketrampilan yang sudah ada.
3. Kemajuan berbicara dalam awal perkembanga masa kanak kanak. Selama masa
perkembangan, anak memiliki keingininan yang kuat untuk belajar berbicara. Hal
ini disebabkan oleh 2 hal yaitu:
a. Belajar berbicara merupakan sarana pokok dalam sosialisasi
b. Belajar berbicara merupakan sarana untuk memperoleh kemandirian.
4. Tugas dalam belajar berbicara pada awal perkembangan masa kanak kanak.
a. Pengucapan kata kata
b. Membentuk kalimat
c. Menambah kosa kata

Bahaya pada awal perkembangan masa kanak kanak:

a. Bahaya fisik
 Kematian
 Penyakit
 Kecelakaan
 Tidak menarik
 Kejanggalan
 Kegemukan
 Tangan kidal
b. Bahaya psikologis
 Bahaya dalam bicara
 Bahaya emosional
 Bahaya sosial
 Bahaya bermain
 Bahaya dalam perkembangan konsep
 Bahaya moral
 Bahaya dalam penggolongan peran dan seks
 Bahaya dalam hubungan keluarga
 Bahaya kepribadian
5. Perkembangan moral pada masa kanak kanak
a. Disiplin pada awal masa kanak kanak. Ada 3 unsur penting dalam disiplin
yaitu:
 Peraturan dan hukum yang berfungsi sebagai pedoman bagi
penilaian yang baik.
 Hukuman bagi pelangggaran peraturan
 Hadiah untuk perilaku yang baik/usaha berperilaku sosial yang
baik.
b. Jenis disiplin yang digunakan
 Pengaruh pada perilaku
 Pengaruh pada sikap
 Pengaruh pada kepribadian

Macam macam masalah yang timbul, diantaranya anak sulit tidur. Kebutuhan tidur anak
berbeda beda, misalya:

1. Diperhitungkan bahwa kurang lebih seperempat jumlah anak prasekolah terjaga


dimalam hari.
2. Anak tidur nyenyak sepanjang malam.
3. Tambahan tidur sejenak selama kurang lebih satu jam pada siang hari.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab Ii Hamil
    Bab Ii Hamil
    Dokumen30 halaman
    Bab Ii Hamil
    Anonymous HVSWuiEG2
    Belum ada peringkat
  • Aa Cover
    Aa Cover
    Dokumen1 halaman
    Aa Cover
    Anonymous HVSWuiEG2
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 NEW
    Bab 3 NEW
    Dokumen1 halaman
    Bab 3 NEW
    Anonymous HVSWuiEG2
    Belum ada peringkat
  • Aki Akb Hampir Fix
    Aki Akb Hampir Fix
    Dokumen12 halaman
    Aki Akb Hampir Fix
    Anonymous HVSWuiEG2
    Belum ada peringkat
  • BBBMMM
    BBBMMM
    Dokumen6 halaman
    BBBMMM
    Anonymous HVSWuiEG2
    Belum ada peringkat
  • Bab I Bab 4 Fix
    Bab I Bab 4 Fix
    Dokumen3 halaman
    Bab I Bab 4 Fix
    Anonymous HVSWuiEG2
    Belum ada peringkat
  • CVBMB
    CVBMB
    Dokumen5 halaman
    CVBMB
    Anonymous HVSWuiEG2
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Antenatal Care
    Laporan Pendahuluan Antenatal Care
    Dokumen21 halaman
    Laporan Pendahuluan Antenatal Care
    Anonymous HVSWuiEG2
    Belum ada peringkat
  • Konstipasi PPT Baru
    Konstipasi PPT Baru
    Dokumen17 halaman
    Konstipasi PPT Baru
    Anonymous HVSWuiEG2
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 NEW
    Bab 3 NEW
    Dokumen1 halaman
    Bab 3 NEW
    Anonymous HVSWuiEG2
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen6 halaman
    Bab 2
    Anonymous HVSWuiEG2
    Belum ada peringkat
  • Cover+bab 1+dafis
    Cover+bab 1+dafis
    Dokumen3 halaman
    Cover+bab 1+dafis
    Anonymous HVSWuiEG2
    Belum ada peringkat
  • DFGH
    DFGH
    Dokumen15 halaman
    DFGH
    Anonymous HVSWuiEG2
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Oli Buku Eva
    Bab 2 Oli Buku Eva
    Dokumen6 halaman
    Bab 2 Oli Buku Eva
    Anonymous HVSWuiEG2
    Belum ada peringkat
  • Leflet
    Leflet
    Dokumen2 halaman
    Leflet
    Anonymous HVSWuiEG2
    Belum ada peringkat
  • Tabulasi
    Tabulasi
    Dokumen29 halaman
    Tabulasi
    Anonymous HVSWuiEG2
    Belum ada peringkat
  • Proposal Silahturahmi
    Proposal Silahturahmi
    Dokumen6 halaman
    Proposal Silahturahmi
    Anonymous HVSWuiEG2
    Belum ada peringkat
  • Olivia Dan P Ibnu
    Olivia Dan P Ibnu
    Dokumen6 halaman
    Olivia Dan P Ibnu
    Anonymous HVSWuiEG2
    Belum ada peringkat
  • Bab I Bab 4 Fix
    Bab I Bab 4 Fix
    Dokumen3 halaman
    Bab I Bab 4 Fix
    Anonymous HVSWuiEG2
    Belum ada peringkat
  • Katpeng Dan DFTR Isi
    Katpeng Dan DFTR Isi
    Dokumen2 halaman
    Katpeng Dan DFTR Isi
    Anonymous HVSWuiEG2
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Fisiologis Trimester Iii
    Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Fisiologis Trimester Iii
    Dokumen7 halaman
    Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Fisiologis Trimester Iii
    Anonymous HVSWuiEG2
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 NEW
    Bab 3 NEW
    Dokumen1 halaman
    Bab 3 NEW
    Anonymous HVSWuiEG2
    Belum ada peringkat
  • Dis Tosia
    Dis Tosia
    Dokumen22 halaman
    Dis Tosia
    anekefadila
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii Fix
    Bab Ii Fix
    Dokumen6 halaman
    Bab Ii Fix
    Anonymous HVSWuiEG2
    Belum ada peringkat
  • Atonia Uteri
    Atonia Uteri
    Dokumen3 halaman
    Atonia Uteri
    Anonymous HVSWuiEG2
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Kala 4
    Bab 1 Kala 4
    Dokumen3 halaman
    Bab 1 Kala 4
    Anonymous HVSWuiEG2
    Belum ada peringkat