Abcd PDF
Abcd PDF
PASAL A.6 Wewenang Pemberi Tugas untuk Memasuki Tempat Pekerjaan ............................. A - 6
BAB III PEKERJAAN JALAN & PARKIR DARI PAVING BLOCK ................................... C - 67
BAGIAN A
KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Pekerjaan Persiapan;
b. Pekerjaan Struktur ( Standart dan Non Standart );
c. Pekerjaan Arsitektur & Finishing;
d. Pekerjaan Mekanikal dan Plumbing (Standart dan Non Standart) ;
e. Pekerjaan Elektrikal;
f. Pekerjaan Sarana Luar.
Pekerjaan tersebut diatas harus selesai tepat waktu sesuai jadwal pelaksanaan
yang telah ditetapkan / ditentukan didalam kontrak perjanjian, dengan kualitas
yang memenuhi ketentuan sebagaimana disyaratkan dalam Surat Perjanjian
Pemborongan dan pelaksanaannya harus dilaksanakan berdasarkan :
2. Merk Dagang
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T24 & T36 – 5 lantai - Kemen PUPR
Halaman : A -2
BAGIAN A
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan
b. Sebelum mendatangkan bahan-bahan bangunan ketempat pekerjaan,
Pemborong diwajibkan menyerahkan contoh-contoh terlebih dahulu
kepada Direksi/Manajemen Konstruksi untuk diminta persetujuannya.
Adapun bahan-bahan yang akan digunakan harus sesuai dengan contoh-
contoh yang telah disetujui.
c. Apabila bahan yang didatangkan tidak sesuai dengan contoh yang telah
disetujui, maka Direksi/Pengawas MK berhak menolak / memerintahkan
Pemborong untuk mengeluarkan bahan-bahan tersebut dilapangan
(tempat pekerjaan) selambat-lambatnya 2 x 24 jam sejak ditolaknya
bahan-bahan tersebut.
A.2. SITUASI
3. Apabila terdapat perbedaan ukuran antara gambar dan detail dalam jenis
yang sama, maka yang menjadi pegangan adalah gambar yang berskala
lebih besar (gambar detail).
4. Bila ada perbedaan antara gambar struktur, gambar arsitektur dan gambar
ME atau ketidaksesuaian atau keraguan diantara gambar kerja yang tidak
bisa diatasi menurut point no. 3 diatas, Pemborong harus melaporkan
secara tertulis kepada Konsultan Manajemen Konstruksi untuk diberi
keputusan gambar mana yang akan dijadikan pegangan/acuan di dalam
pelaksanaan pekerjaan.
5. Sinkronisasi antara gambar, spesifikasi, out Line Spek dan BoQ (Daftar
Volume dan Biaya Pekerjaan) diambil yang mempunyai bobot teknis
yang paling tinggi dan tidak saling menghilangkan, demikian pula
gambar-gambar, antara gambar Arsitektur, Sipil dan Mekanikal /
Elektrikal adalah saling melengkapi dan tidak saling menghilangkan.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T24 & T36 – 5 lantai - Kemen PUPR
Halaman : A -4
BAGIAN A
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan
gambar dan pelaksanakan setelah ada persetujuan tertulis dari
Konsultan Manajemen Konstruksi.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T24 & T36 – 5 lantai - Kemen PUPR
Halaman : A -6
BAGIAN A
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan/ Kontraktor.
2. Konsult an Manajemen Konstruksi juga berhak unt uk set iap saat
memint a k epada Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor untuk
mengadakan perbaikan perbaikan dengan biaya Pelaksana
Pekerjaan/ Kontraktor atas s e m u a p e k e r j a a n y a n g c a c a t y a n g
t i m b u l s e l a m a m a s a pemeliharaan tersebut.
b. Air Bersih
Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan
membuat sumur pompa di tapak proyek atau disuplai dari
luar. Air harus bersih, bebas dari debu, bebas dari lumpur,
minyak dan bahan-bahan kimia lainnya yang merusak.
Penyediaan air harus sesuai dengan pe tunjuk dan
persetujuan Manajemen Konstruksi . Segala biaya untuk
pemakaian air bersih adalah beban kontraktor.
c. Alat-alat Pemadam Kebakaran Ringan.
d. Alat-alat PPPK.
e. Alat-alat Komunikasi Proyek.
f. Helmet, safety shoes.
3. Pelaksana Pekerjaan / Kontraktor wajib menyediakan seluruh
peralatan/perlengkapan kerja untuk pelaksanaan fisik dilapangan,
seperti :
Peralatan/perlengkapan utama, yaitu : alat ukur yang lain (water
pass, meteran dan sebagainya).
Peralatan/perlengkapan penunjang yaitu : jala pengaman (safety
screen), scaffolding serta shaft pembuangan sampah dan
sebagainya.
4. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor wajib merawat dan memelihara
seluruh peralatan dengan sebaik-baiknya agar dapat dipergunakan
pada saat diperlukan.
5. Konsultan Manajemen Konstruksi berhak memberikan instruksi kepada
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor unt uk melengkapi/ menambah
jumlah peralatan bila dirasa peralatan yang tersedia kurang memadai
dalam usaha mencapai target prestasi.
6. Apabila Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor tidak mengindahkan
instruksi serupa, maka Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor dapat
dikenakan denda seperti yang disebutkan dalam dokumen kontrak
ini.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T24 & T36 – 5 lantai - Kemen PUPR
Halaman : A -8
BAGIAN A
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan
Pasal A. 8 Halaman Pekerjaan, Kebersihan dan Ketertiban
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T24 & T36 – 5 lantai - Kemen PUPR
Halaman : A -9
BAGIAN A
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan
buruh yang menginap tersebut.
b. Memasak di tempat pekerjaan kecuali atas ijin Pemberi
Tugas/Manajemen Konstruksi
c. Memberikan ijin masuk kepada penjual-penjual makanan, buah-
buahan, minuman, rokok dan sebagainya.
d. Tanpa seijin keamanan proyek, kepada siapapun terkecuali
petugas dari Konsultan Manajemen Konstruksi, tidak
dibenarkan untuk keluar masuk secara bebas ke lapangan.
(Catatan : semua tamu proyek yang mendapat ijin dicatat dalam
buku tamu dan diberi tanda pengenal yang disediakan oleh
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor).
e. Melanggar peraturan lain mengenai penertiban yang akan
dikeluarkan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi pada waktu
pelaksanaan.
f. Pekerja-pekerja yang diwajibkan mamakai tanda pengenal.
Tanda pengenal atas beban Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor.
7. Peraturan lain mengenai penertiban akan dik eluarkan oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi pada waktu pelaksanan.
Pasal A. 9 : Pengawasan
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T24 & T36 – 5 lantai - Kemen PUPR
Halaman : A -10
BAGIAN A
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan
disampaikan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi, minimal 6
(enam) jam sebelumnya
5. Di tempat pekerjaan, Konsultan Manajemen Konstruksi menempatkan
petugas-petugas bagian pengawasan.
6. Apabila Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor akan bekerja lembur
dimana item pekerjaan tersebut diperlukan oleh Pelaksana
PekerjaanlKontraktor, maka Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus
memberitahukan satu hari sebelumnya dan biaya tersebut termasuk
biaya lembur petugas-petugas pengawas Konsultan Manajemen
Konstruksi yang besarnya sesuai dengan aturan gaji mereka yang
menjadi tugas Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T24 & T36 – 5 lantai - Kemen PUPR
Halaman : A -21
BAGIAN A
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan
Pasal A. 14 : Koordinasi Pelaksanaan di Lapangan
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T24 & T36 – 5 lantai - Kemen PUPR
Halaman : A -23
BAGIAN A
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan
Instruksi-instruksi lainnya yang termasuk dalam lingkup tugas
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T24 & T36 – 5 lantai - Kemen PUPR
Halaman : A -24
BAGIAN A
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan
untuk mendapatkan persetujuannya.
6. Kelalaian dalam memasukkan bagan-bagan yang dimaksud dapat
menyebabkan ditundanya permulaan pekerjaan. Akibat dari
penundaan ini menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan/
Kontraktor seluruhnya.
7. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor wajib melaksanakan pekerja an
tersebut sesuai dengan patokan waktu yang telah disetujui bersama
didalam menyusun bahan kemajuan pekerjaan. Demikian pula
dengan pengerahan pekerja harus sesuai dengan bahan yang ada.
8. Bagan Kemajuan Pekerjaan dan S-curve sebagaimana tersebut
diatas yang merupakan target pregtasi akan merupakan pedoman
untuk mengadakan penilaian progress kerja Pelaksana Pekerjaan/
Kontraktor atas target prestasi akan merupakan pedoman untuk
mengadakanpenilaian progress kerja pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor atas tahap maupun keseluruhan pekerjaan
mengalami keterlambatan, atau tepat pada waktunya atau lebih
cepat dari yang direncakanan dan hash! dari penilaian progress kerja
ini ak an dik ait k an denga n p e mb a yara n k epad a Pe lak sana
Pekerjaan/Kontraktor sebagaimana dicantumkan pada syarat-syarat
umum ini.
9. Jika diperlukan, maka Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor wajib
membuat network planning dari kegiatan pembangunan tersebut.
1. Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi diselenggarakan setidak-tidaknya 1 (satu) kali
setiap bulan, dipimpin oleh Pemberi Tugas dan atau
Konsultan Manajemen Konstruksi.
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus hadir dalam rapat
koordinasi yang setidaknya diwakili oleh Manager Proyek, Site
Engineer dan Tenaga spesialis pekerjaan yang ada.
Dalam hal Manager Proyek berhalangan hadir maka
diwajibkan untuk memperoleh ijin dengan alasan yang
benar dan dapat dipertanggung jawabkan, serta menunjuk staf
yang diberi kuasa sepenuhnya untuk mengambil keputusan-
keputusan.
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diwajibkan menyelenggarakan
rapat persiapan dalam rangka rapat koordinasi dengan para Sub
Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor yang ada.
Konsumsi rapat koordinasi tersebut disiapkan oleh Pelaksana
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T24 & T36 – 5 lantai - Kemen PUPR
Halaman : A -25
BAGIAN A
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan/Kontraktor.
2. Rapat Lapangan
Rapat lapangan diselenggarakan minimal 1 (satu) kali
setiap minggu, dipimpin oleh Pemberi Tugas dan atau
Konsultan Manajemen Konstruksi.
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus hadir dalam
rapat koordinasi yang setidaknya diwakili oleh Manager
Proyek, Site Engineer dan Tenaga Spesialis pekerjaan yang
ada.
Dalam hal Manager Proyek berhalangan hadir maka
diwajibkan untuk memperoleh ijin dengan alasan yang
benar dan dapat dipertanggung jawabkan, serta menunjuk
staf yang diberi kuasa sepenuhnya untuk mengambil
keputusan-keputusan.
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diwajibkan
menyelenggarakan rapat persiapan dalam rangka rapat
koordinasi dengan para SubPelaksana Pekerjaan/ Kontraktor
yang ada.
Konsumsi rapat lapangan tersebut disediakan oleh Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor.
banjir;
hujan terus menerus dari hari ke hari;
kebakaran;
demonstrasi dan pemogokan yang langsung
berpengaruh terhadap jalannya pekerjaan;
dan keadaan lain menurut pertimbangan Konsultan
Manajemen Konstruksi yang disetujui oleh Pemberi
Tugas.
6. As built drawing harus dibuat oleh Pelaksana Pekerjaan/
Kontraktor secara bertahap sesuai dengan pekerjaan yang
dilaksanakan untuk kebutuhan pemeriksaan setiap saat. As built
Drawing harus dibuat dengan gambar ( Dalam bentuk Autocad).
Soft copy gambar As built Drawing harus diserahkan kepada
Pemberi Tugas melalui Manajemen Konstruksi dalam bentuk
Soft Copy didalam External Hardisk.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T24 & T36 – 5 lantai - Kemen PUPR
Halaman : A -30
BAGIAN A
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan
1. Lingkup Pekerjaan
2. Syarat Pelaksanaan
3. Cara Pelaksanaan
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T24 & T36 – 5 lantai - Kemen PUPR
Halaman : A -31
BAGIAN B
PEKERJAAN STRUKTUR
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
BAGIAN B
PEKERJAAN STRUKTUR
BAB I
1.3. Menyediakan tenaga kerja , peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan ini dengan hasil yang baik dan sempurna.
2.1. Pekerjaan penggalian pondasi, sloof dan poer dan lain lain, dapat
dilaksanakan secara konvensional dan semua peralatan yang
dibutuhkan harus disediakan oleh Kontraktor, baik yang menyangkut
peralatan untuk pekerjaan persiapan maupun peralatan untuk
pekerjaan penggaliannya sendiri dan alat-alat bantu yang
diperlukannya.
2.6. Bila kondisi dari tanah pada kedalaman yang ditentukan di dalam
Gambar ternyata meragukan, Kontraktor harus secepatnya melaporkan
hasil tersebut kepada Konsultan Manjemen
Konstruksi/Pengawas secara tertulis, agar dapat diambil langkah-
langkah yang dianggap perlu, semua biaya yang diakibatkan oleh
keadaan tersebut akan dibayar oleh Pemilik Bangunan melalui
penerbitan “Perintah Perubahan Pekerjaan”.
2.7. Permukaan tanah yang sudah selesai digali dan telah mencapai
kedalaman rencana harus dipadatkan kembali untuk mendapatkan
permukaan yang padat, rata. Pemadatan tanah digunakan alat
pemadat tanah yang sebelumnya disetujui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi/Konsultan Pengawas.
2.8. Kontraktor harus melaporkan hasil pekerjaan galian tanah yang telah
selesai dan menurut pendapatnya sudah dapat digunakan untuk
pemasangan pondasi/ pekerjaan berikutnya kepada Konsultan
Manajemen Konstruksi /Konsultan Pengawas untuk dimintakan
persetujuannya.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -2
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
2.10. Air yang tergenang dilapangan, atau dalam saluran dan galian selama
pelaksanaan pekerjaan dari mata air, hujan atau kebocoran pipa-pipa
harus dipompa keluar atau biaya Kontraktor.
3.2. Semua daerah yang akan diurug harus dibersihkan dari semua semak,
akar pohon, sampah, puing bangunan dan lain-lain sebelum
pengurugan dimulai.
3.3. Tanah yang digunakan untuk mengurug harus bersih dari bahan
organis, sisa-sisa tanaman, sampah dan lain-lain.Tanah yang
digunakan untuk timbunan dan subgrade harus memenuhi standard
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -3
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
spesifikasi AASHTO-M 57-64 dan harus diperiksa terlebih dahulu di
laboratorium tanah yang disetujui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi.
BAB II
1.1. Pasal ini menguraikan semua pekerjaan urugan pasir yang harus
dilaksanakan oleh Kontraktor, seperti pengurugan pasir dibawah Pile
Cap, Sloof, lantai, dibawah perkerasan-perkerasan dan lain-lain
sebagainya serta pekerjaan pemadatan urugan pasir tersebut,
sebagaimana yang tertera pada Gambar Perencanaan.
1.3. Menyediakan tenaga kerja , peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan ini dengan hasil yang baik dan sempurna.
Pasir urug yang akan dipakai harus bersih dan cukup keras, sesuai dengan
persyaratan yang tercantum di dalam PUBI 1971 ayat 12.1. Pasir laut dapat
digunakan, asal dicuci secara memadai.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -4
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
Pasal 3 Syarat Pelaksanaan Pekerjaan
3.4. Urugan pasir tidak boleh ditutup oleh konstruksi atau pekerjaan lain
sebelum disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi/Konsultan
Pengawas. Konsultan Manajemen Konstruksi/Konsultan Pengawas
berhak untuk membongkar pekerjaan diatasnya, bilamana urugan pasir
tersebut belum disetujui olehnya.
3.5. Tebal dan peil urugan pasir harus sesuai dengan gambar, jika tidak
dinyatakan secara khusus dalam gambar, maka tebal urugan pasir
minimal = 10 cm.
BAB III
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -5
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
Pasal B.3.2 Persyaratan Bahan
Lantai kerja harus dibuat dari campuran semen, pasir, kerikil bila tidak
disebutkan secara khusus didalam gambar harus dibuat dengan
perbandingan semen : pasir : kerikil = 1 : 3 : 5 atau kualitas setara B – 0.
3.3. Tebal dan peil lantai kerja harus sesuai dengan gambar, jika tidak
dinyatakan secara khusus dalam gambar, maka tebal lantai kerja
minimal = 5 cm.
BAB IV
Lingkup Pekerjaan dalam bagian ini meliputi pekerjaan Pondasi Batu kali, Pondasi
Tiang Pancang, Pondasi Plat setempat,Pondasi lajur beton, Poer/Pile Cap dan Tie
Beam/sloof.
1.1. Umum
Pasal ini menguraikan semua pekerjaan pasangan batu kali, yang dimaksud
sebagai pondasi, sebagaimana tertera didalam gambar.
Pasangan batu kali harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan yang
tercantum dalam PBI 1971, PUBI 1982, SII-0079-79 dan NI-8.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -6
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
1.2.1. Batu kali yang dipakai harus merupakan batu kali belah yang keras,
padat dan memiliki struktur yang kompak dengan warna yang cerah
dan bebas dari cacat, serta harus memenuhi syarat-syarat yang
tercantum di dalam PUBI 1982 dan SII.0079-79. Batu kali bulat tidak
boleh dipakai.
1.2.3. Pasir pasang yang dipakai harus bersih dan keras, serta memenuhi
persyaratanyang dicantumkan dalam PUBI 1970 ayat 12.1. dan 12.2.
1.2.4. Air yang akan dipakai untuk pasangan batu kali harus memenuhi
ketentuan yang tercantum pada RKS ini.
1.3.3. Pasangan batu kali exposes harus dipasang secara acak dengan
menggunakan adukan dan harus dilaksanakan oleh tukang batu
khusus yang berpengalaman.
Selama pemasangan batu mungkin perlu dibentuk untuk memperoleh
nat yang tipis dan rata.
Pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan menggunakan adukan
semen pasir dengan campuran 1 bagian semen portland : 5 bagian
pasir pasang.
Sebelum dipasang, batu harus dibasahi secukupnya, dan nat antar
batu yang diexposed harus dikorek dengan cara yang memadai.
Selama pemasangan, batu kali yang telah terpasang harus sering
dicuci, untuk menghindarkannya dari kotoran dan adukan yang
menempel.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -7
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
Pasal B.4.2 Pekerjaan Pondasi tiang pancang
2.1. Umum
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -8
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
a. Semua kerangka, peralatan, pengangkatan dan tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk memasang pile pada posisinya yang permanen
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Pile harus diinstalasi tepat pada posisinya maupun levelnya. Pile yang
tidak tepat tempatnya tidak boleh secara paksa diperbaiki pada posisi
yang seharusnya.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -9
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
a. Posisi pile adalah pada lokasi seperti ditunjukkan pada gambar-
gambar struktur. Kontraktor bertanggung jawab untuk posisi pile
yang tepat, levelnya dan kelurusannya dan untuk semua peralatan
yang diperlukan. Pengukuran-pengukuran di lapangan harus
dilakukan oleh ahli Surveyor sebelum dan sesudah pekerjaan
pilling.
2.1.11. Rintangan-Rintangan
Pile cacat ataupun keluar dari posisi yang direncanakan harus diganti
oleh 1 (satu) atau lebih pile seperti diinstruksikan oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi/ Pengawas atas biaya Kontraktor.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -10
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
2.1.14. Gagalnya Test Pile yang Sesungguhnya
Bila satu pile atau lebih gagal memenuhi persyaratan test pile,
Kontraktor harus melakukan test pile tambahan sesuai instruksi
Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas. Pekerjaan tambah
akibat gagalnya test pile, yaitu kemungkinan ditambahnya pile menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
2.1.18. Garansi
Data lengkap dari tiap-tiap pilling meliputi instalasi pile, set, contoh-
contoh tanah dan sebagainya sebagaimana diminta oleh Konsultan
Manajemen Konsruksi/Pengawas supaya dilengkapi dalam waktu 2 x
24 jam setelah instalasi pile yang bersangkutan selesai.
3.1. Umum
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -12
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
b. Data mengenai ketinggian (level) dan skema penempatan tiang
tercantum dalam gambar. Penentuan lokasi dan pekerjaan unit set
tiang dilaksanakan oleh pelaksana, pelaksana harus memelihara
semua tanda lokasi (patok) dan harus menetapkan semua
ketinggian (elevations) yang ditentukan, termasuk ketinggian dari
ujung atas tiang, sebelum tiang dipotong. Semua patok harus
diperiksa secara teratur untuk menjamin agar kegiatan
pemancangan tiang tidak sampai mengakibatkan patok itu
bergerak. Pada Gambar kerja, tiap tiang harus diberi nomor.
3.4. Pemeriksaan
3.5. Bahan
d. Beton untuk tiang pra-cetak harus dicor dalam cetakan rapat yang
ditumpu sedemikian sehingga dihindarkan perubahan bentuk atau
melengkung selama pengecoran beton atau selama proses
pengeringan. Setelah pengecoran, tiang harus dibasahi dengan air
atau dengan cara curing lain yang dapat disetujui oleh Konsultan
Manjemen Konstruksi/Pengawas. Proses curing ini harus
dilanjutkan sehingga contoh beton yang dipakai untuk membuat
tiang beton mencapai daya tekan sekurang-kurangnya 300 kg/cm2.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -13
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
Tiang pancang tidak boleh dipancang sebelum, proses curing
selesai, atau umur tiang minimal 10 hari.
3.6.1. Umum
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -15
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
Pasal B.4.4 Pondasi Bor Pile
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -16
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
e. Kontraktor bertanggung jawab untuk melaksanakan pembuatan
tiang bor dengan jumlah, ukuran dan letak sebagaimana tertuang
dalam gambar pelaksanaan.
a. Mutu beton .
K-250 σbk = 250 kg/cm2
b. Mutu besi
- U - 24 σau* = 2080 kg/cm2 (fy 240 Mpa)
untuk tulangan baja Polos ≤ Ø12
c. Semen
Semua semen yang digunakan adalah semen portland yang
harus memenuhi syarat-syarat berikut :
- SNI 15-2049-1994. Semen Portland
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -19
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
- Peraturan Beton Bertulang Indonesia (NI-2, 1971)
- Spesifikasi semen blended hidrolis (ASTM C 595)
- Spesifikasi semen hidrolis ekcpansif (ASTM C 845)
- Mempunyai sertifikat uji (test certificate)
- Mendapat persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi)
d. Agregat
Agregat untuk beton harus memenuhi salah satu persyaratan
berikut :
- Spesifikasi agregat untuk beton (ASTM C33)
- SNI 03-2461-1991, Spesifikasi agregat ringan untuk beton
struktur.
- Peraturan Beton Bertulang Indonesia (NI-2, 1971)
e. Air
- Air yang digunakan pada campuran beton harus bersih,
tidak berwarna dan tidak mengandung bahan-bahan kimia,
oli, asam, garam, organik atau bahan lain yang dapat
merusak beton atau tulangan.
- Air yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat
Peraturan Beton Indonesia (NI-2, 1971)
- Air pencampur yang digunakan pada beton pratekan yang
didalamnya tertanam logam aluminium, termasuk air bebas
yang terkandung dalam agregat, tidak boleh mengandung
ion khlorida lebih besar dari 0.06% terhadap berat semen.
- Untuk beton lainnya max ion khlorida adalah 0.3%.
f. Bahan tambahan
- Bahan tambahan yang digunakan pada beron harus
mendapat persetujuan dari Konsultan MK.
- Bahan tambahan pembentuk gelembung udara harus
memenuhi SNI 03-2496-1991, Spesifikasi bahan tambahan
pembentuk gelembung untuk beton.
- Bahan tambahan pengurang air, penghambat reaksi hidrasi
beton, pemercepat reaksi hidrasi beton dan gabungan
pengurang air dan pemercepat reaksi hidrasi beton harus
memenuhi “Spesifikasi bahan tambahan kimiawi untuk beton
(ASTM C 494) atau “Spesifikasi untuk bahan tambahan
kimiawi untuk menghasilkan beton dengan kelecakan yang
tinggi” (ASTM C 107)
- Abu terbang atau bahan pozzolan lainnya yang digunakan
sebagai bahan tambahan harus memenuhi “Spesifikasi
untuk abu terbang dan poozolan alami murni atau
terkalsinasi untuk digunakan sebagai bahan tambahan
mineral pada beton semen portland” (ASTM C 618)
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -20
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
1. Tahapan Pelaksanaan
BAB V
PEKERJAAN BETON
1.3. Semua material harus dalam keadaan baru dengan kualitas yang
terbaik sesuai persyaratan dan disetujui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi/Pengawas, dan Konsultan Manajemen
Konstruksi/Pengawas berhak untuk meminta diadakan pengujian
bahan-bahan tersebut dan Kontraktor bertanggung jawab atas segala
biayanya. Semua material yang tidak disetujui oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi/Pengawas dalam waktu 2 x 24 jam harus
dikeluarkan dari Proyek.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -25
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
2.2. Pengadaan, detail, fabrikasi dan pemasangan semua penulangan dan
bagian-bagian dari pekerjaan lain yang tertanam dalam beton.
3.1. Semen
b. Agregat harus keras, tidak berpori, dan berbentuk kubus. Bila ada
butir yang pipih maka jumlahnya tidak melebihi 20% dari volume
dan tidak boleh mengalami pembubukan hingga melebihi 50%
kehilangan berat menurut test mesin Los Angeles Abration (LAA).
c. Bahan harus bersih dari zat-zat organik, zat-zat reaktif alkali atau
substansi yang merusak beton dan mempunyai gradasi sebagai
berikut :
1” 25,00 mm 100
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -26
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
3/4” 20,00 mm 90 – 100
3/8” 95,00 mm 20 – 55
No. 4 4,76 mm 0 -1
3.4. A i r
Air yang digunakan harus bersih dan jernih tidak mengandung minyak
atau garam serta zat-zat yang dapat merusak beton atau baja tulangan.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -27
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
a. Penggunaan bahan pencampur (Admixture) tidak diijinkan tanpa
persetujuan tertulis dari Konsultan Manajemen
Konstruksi/Pengawas dan Konsultan Perencana.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -28
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
Slump Slump
Jenis Konstruksi
maks. (mm) min. (mm)
4.3. Bila tidak digunakan alat penggetar dengan frekuensi getaran tinggi,
maka harga tersebut di atas dapat dinaikkan sebesar 50% dengan
catatan tidak melebihi 150 mm dan harus di-back up dengan
percobaan adukan beton (trial mix).
5.1. Untuk mendapatkan mutu beton seperti yang diminta, Kontraktor harus
mengadakan percobaan-percobaan di Laboratorium yang
“Independent” yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas, sebagai persiapan
dari percobaan pendahuluan di lapangan sampai didapatkan suatu
perbandingan tertentu untuk mutu beton yang akan digunakan.
5.2. Setiap ada perubahan dari jenis bahan yang digunakan, Kontraktor
harus mengadakan percobaan di Laboratorium untuk mendapatkan
mutu beton yang diperlukan.
5.3. Benda uji yang dibuat dan prosedur dalam percobaan ini harus
mengikuti ketentuan-ketentuan dalam PBI NI-2 1971.
5.4. Bila hasil percobaan dilaboratorium dan slump test belum menunjukkan
mutu yang sesuai dengan permintaan, maka pekerjaan beton tidak
boleh dilaksanakan.
6.4. Bahan-bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk selama 1,5
menit sesudah semua bahan ada dalam mixer. Waktu pengadukan
harus ditambah, bila kapasitas mesin lebih besar dari 1,5 m3 dan
Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas berwenang untuk
menambah waktu pengadukan jika ternyata pemasukan bahan dan
cara pengadukan gagal untuk mendapatkan adukan dengan
kekentalan dan warna yang merata/seragam. Beton yang dihasilkan
harus seragam dalam komposisi dan konsistensi dalam setiap adukan.
7.2. Cetakan atau pasangan dinding yang akan berhubungan dengan beton
harus dibasahi dengan air sampai jenuh dan tulangan harus terpasang
dengan baik. Bidang-bidang beton lama yang akan dicor harus dibuat
kasar terlebih dahulu dan kemudian dibersihkan dari segala kotoran
yang lepas.
7.3. Sesaat sebelum beton dicor, maka bidang-bidang pada beton lama
tersebut harus disapu dengan bonding agent dengan aturan sesuai
pabrik pembuatnya.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -30
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
7.4. Kontraktor harus tetap menjaga kondisi bagian-bagian tersebut sampai
ijin pengecoran diberikan oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi/Pengawas.
8.2. Permukaan cetakan harus cukup rata dan halus serta tidak boleh ada
lekukan, lubang-lubang atau terjadi lendutan. Sambungan pada
cetakan diusahakan lurus dan rata dalam arah horisontal maupun
vertikal.
8.5. Permukaan cetakan harus bersih dari segala macam kotoran, dan
diberi “Mould release agent” untuk mencegah lekatnya beton pada
cetakan. Pelaksanaannya harus berhati-hati agar tidak terjadi kontak
dengan baja tulangan yang dapat mengurangi daya lekat beton dengan
tulangan.
8.9. Permukaan beton harus bersih dari sisa kayu cetakan dan pada
bagian-bagian konstruksi yang terpendam dalam tanah, cetakan harus
dicabut dan dibersihkan sebelum pengurukan dilakukan.
9.4. Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampur air pada
semen dan agregat telah melalui 1,5 jam dan waktu ini dpat berkuran,
bila Konsultan Pengawas menganggap perlu berdasarkan kondisi
tertentu.
9.6. Adukan tidak boleh dijatuhkan secara bebas dari ketinggian lebih dari
1,5 meter. Bila memungkinkan sebaiknya digunakan pipa yang terisi
penuh adukan dengan pangkalnya terbenam dalam adukan yang baru
dituang.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -32
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
9.7. Penggetaran tidak boleh dilaksanakan pada beton yang telah
mengalami “initiual set” atau yang telah mengeras dalam batas dimana
beton akan menjadi plastis karena getaran.
9.10. Bila pengecoran beton harus berhenti sementara sedang beton sudah
menjasi keras dan tidak berubah bentuk, maka bagian tersebut harus
dibersihkan dari lapisan air semen dan partikel-partikel yang terlepas
sampai suatu kedalaman yang cukup, sehingga didapat beton yang
padat. Segera setelah pemberhentian pengecoran, adukan yang lekat
dengan tulangan dan cetakan harus dibersihkan.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -33
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
Direksi/Konsultan Pengawas dapat merubah letak “construction joints”
tersebut.
11.2. Permukaan “construction joints” harus bersih dan dibuat kasar dengan
mengupas seluruh permukaan sampai didapat permukaan beton yang
padat.
12.1. Semua baja tulangan yang dipakai harus bersih, dari segala macam
kotoran, karat, minyak, cat dan lain-lain yang akan merusak mutu
beton.
Ukuran lebih kecil atau sama dengan dari 12 mm menggunakan
BJTP 24 atau U24 (Polos)
Ukuran D > 13 mm menggunakan BJTD 40 atau U39 (Ulir)
14.1. Semua bagian atau peralatan yang ditanam dalam beton, seperti
angkur, kait dan pekerjaan lain yang berhubungan dengan pekerjaan
beton, harus sudah terpasang sebelum pengecoran beton dilakukan.
14.2. Bagian atau peralatan tersebut harus tertambat kuat pada posisinya
agar tidak tergeser pada saat pengecoran beton.
15.1. Bila penyelesaian pekerjaan, bahan atau keahlian dalam setiap bagian
pekerjaan ternyata tidak memenuhi persyaratan sesuai dengan
persyaratan teknis, maka bagian tersebut harus digolongkan sebagai
cacat pekerjaan.
16.1. Secara umum pengujian beton harus mengikuti ketentuan dalam PBI
NI-2 1971 dalam minimum memenuhi persyaratan seperti tersebut
dalam ayat berikut.
16.2. Untuk setiap jenis beton harus dibuat suatu pengujian, yang dikerjakan
dalam satu hari dengan volume sampai dengan volume sampai dengan
jumlah 5 m3.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -35
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
16.3. Untuk satu pengujian dibutuhkan 4 (empat) buah benda uji berbentuk
kubus ukuran 15x15x15 cm atau silinder. Satu benda uji akan diuji
pada umur 7 (tujuh) hari dan hasilnya segera dilaporkan kepada
Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas, sedang 3 (tiga) benda uji
lainnya akan diuji pada umur 28 hari. Hasil pengujian adalah hasil rata-
rata dari ketiga spesimen tersebut. Batas kekuatan beton rata-rata
harus sama atau lebih dari kekuatan karakteristik 300 kg/cm² untuk
mutu beton K-300 (sloof dan pile cap,plat, kolom,balok), tidak boleh
ada satu benda uji yang hasil pengujian kurang dari kekuatan beton
karakteristik tersebut.
16.4. Bila diperlukan dapat ditambah dengan satu benda uji lagi yang
ditinggal dilapangan, dibiarkan mengalami proses perawatan yang
sama dengan keadaan sebenarnya.
17.1. Suhu beton pada waktu dicor tidak boleh melebihi 32° C. Bila suhu
yang di taruh berada diantara 27° dan 32° C.
17.2. Bila pada saat pembuatan beton berada pada iklim yang dapat
mengakibatkan suhu beton melebihi 32° C, maka Kontraktor harus
mengambil langkah-langkah yang efektif, misalnya mendinginkan
agregat atau melakukan pengecoran pada malam hari.
18.1. Bilamana beton yang digunakan adalah berupa beton ready mixed,
maka beton tersebut harus didapatkan dari sumber yang disetujui oleh
Konsultan Manajemen Konatruksi/Pengawas, dengan takaran, adukan
serta cara pengiriman/pengangkutan yang memenuhi syarat-syarat
yang tercantum pada ASTM C94-78a.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -36
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
tersebut dan dengan persetujuan dari Konsultan Manajemen
Konstruksi/Pengawas. Bilamana diperlukan dua atau lebih jenis
bahan additive, maka pelaksanaannya harus dikerjakan secara
terpisah. Dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan ACI
212.2R-71 dan ACI 212.1R-63.
BAB VI
b. Pekerjaan ini meliputi beton kolom praktis, beton ring balok untuk
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -37
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
bangunan yang dimaksudkan termasuk pekerjaan besi beton dan
pekerjaan bekisting/acuan, dan semua pekerjaan beton yang bukan
struktur, sesuai yang ditunjukkan di dalam gambar.
1.2. Standard
a. Semen Portland
Yang digunakan harus dari mutu yang terbaik, terdiri dari satu jenis
merk dan atas persetujuan Perencana dan Konsultan Manajemen
Konstruksi/Pengawas dan harus memenuhi NI-8. Semen yang telah
mengeras sebagian/seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan.
Penyimpanan Semen Portland harus diusahakan sedemikian rupa
sehingga bebas dari kelambaban, bebas dari air dengan lantai
terangkat dari tanah dan ditumpuk sesuai dengan syarat
penumpukan semen.
b. Pasir Beton
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-
bahan organis, Lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi
komposisi butir serta kekerasan yang dicantumkan dalam PBI 1971.
c. Koral Beton/Split :
Digunakan koral yang bersih, bermutu baik tidak berpori serta
mempunyai gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat PBI
1971. Penyimpanan/Penimbunan pasir koral beton harus dipisahkan
satu dengan yang lain, hingga dapat dijamin kedua bahan tersebut
tidak tercampur untuk mendapatkan perbandingan adukan beton
yang tepat.
d. Air
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -38
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak
mengandung minyak, asam, alkali dan bahanbahan organis/bahan
lain yang dapat merusak beton dan harus memenuhi NI-3 pasal 10.
Apabila dipandang perlu Konaultan Manajemen Konstruksi/Pengawas
dapat minta kepada Kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di
laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya
Kontraktor.
e. Besi Beton
Digunakan mutu U-24, besi harus bersih dari lapisan minyak/lemak
dan bebas dari cacat seperti serpih-serpih. Penampang besi bulat
serta memenuhi persyaratan (PBI 1971). Bila dipandang perlu
Kontraktor diwajibkan untuk memeriksa mutu besi beton ke
laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya
Kontraktor.
Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang adalah fc' = 15
Mpa dan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PBI-1971.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -39
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
3.2. Pembesian
3.2.3. Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin besi
tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran dan harus
bebas dari papan acuan atau lantai kerja dengan memasang
selimut beton sesuai dengan ketentuan dalam PBI 1971.
3.2.4. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan
dari lapangan kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah
tertulis dari Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas.
3.3.2. Takaran untuk Semen Portland, pasir dan koral harus disetujui
terlebih dahulu oleh Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -40
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
3.5.1. Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran
yang telah ditetapkan/yang diperlukan dalam gambar.
3.5.3. Acuan harus rapat (tidak bocor), pemiukaannya licin, bebas dari
kotoran-kotoran (tahi gergaji), potongan kayu, tanah/Lumpur dan
sebagainya, sebelum pengecoran dilakukan dan harus mudah
dibongkar tanpa merusak pemiukaan beton.
3.5.7. Kawat pengikat besi beton/rangka adalah dari baja lunak dan tidak
disepuh seng, diameter kawat lebh besar atau sama dengan 0,40
mm. Kawat pengikat besi beton/rangka harus memenuhi syarat-
syarat yang ditentukan dalam NI-2 (PBI 1971).
3.5.8. Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi
penguapan cepat. Persiapan perlindungan atas kemungkinan
datangnya hujan, harus diperhatikan.
3.5.9. Beton harus dibasahi paling sedikit selama tujuh hari setelah
pengecoran.
3.7.2. Bila tidak ada "Certificat Test" maka Kontraktor harus melakukan
pengujian atas besi/kubus di laboratorium yang akan ditunjuk
kemudian.
3.8.1. Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras
selama 3 x 24 jam setelah pengecoran.
3.8.4. Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus selalu
dibasahi dengan air terus menerus selama 1 (satu) minggu atau
lebih (sesuai ketentuan dalam PBI Th.1971).
BAB VII
PEKERJAAN BAJA
1.1. Pekerjaan Struktur Baja ialah bagian-bagian yang dalam gambar rencana
dinyatakan sebagai struktur baja, juga bagian-bagian yang menurut
sifatnya memakai baja, seperti kolom, balok, rangka atap, rangka dinding
dan lain-lain.
1.3. Sub Pelaksana Pekerjaan yang dipakai jika ada harus diketahui dan
disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -42
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
Baja profil dan pipa sesuai dengan Fe-360 atau BJ-37 menurut PPBBI
atau ASTM A-36, dengan tegangan leleh sebesar 2400 kg/cm2.
Baut Baja biasa sesuai ASTM A-307
Baut Baja tegangan tinggi sesuai dengan ASTM A-325 F (High Strenght
Friction Grip).
Elektroda las mengikuti AWS E-70XX atau mutu lebih tinggi.
3.1. Umum
3.1.3. Setiap pekerjaan yang cacat atau tidak sesuai dengan gambar
rencana atau spesifikasi ini akan ditolak dan harus segera
diperbaiki.
3.1.4. Pelaksana Pekerjaan pabrikasi harus menyediakan atas biaya
sendiri semua pekerjaan, alat-alat perancah dan sebagainya yang
diperlukan dalam hubungan pemeriksaan pekerjaan.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -43
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
Pola (mal) pengukuran dan peralatan-peralatan lain yang dibutuhkan
untuk menjamin ketelitian pekerjaan harus disediakan oleh Pelaksana
Pekerjaan Pabrikasi. Semua pengukuran harus dilakukan dengan
menggunakan pita-pita baja yang telah disetujui.ukuran-ukuran dari
pekerjaan baja yang tertera pada gambar rencana dianggap ukuran pada
25° C.
3.2.1. Meluruskan
3.2.2. Pemotongan
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -44
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
persetujuan, maka cara itu tidak akan diubah tanpa persetujuan
lebih lanjut.
3.2.6. Mengebor
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -45
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
a. Setelah montase percobaan serta setelah mendapat
persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas, tetapi
belum dilepas, setiap bagian harus diberi tanda yang jelas
(dengan pahatan dan cat).Cat dari warna yang berbeda
digunakan untuk membedakan bagian-bagian yang sama.
4.1. Umum
Semua konstruksi baja yang akan dipasang perlu dicat dipabrik dengan
cat dasar
yang telah disetujui kecuali pada bidang-bidang yang dikerjakan dengan
mesin perkakas misalnya pada perletakan.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -46
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
e. Pemakaian cat dasar dan bahan sejenis seperti yang disyaratkan
dalan “pengecatan di bengkel” pada bidang-bidang yang tertera
pada 1 diatas.
4.2. Pembersihan
4.3. Pengecatan
4.3.1. Cat dapat digunakan dengan kwas tangan yang disetujui atau
dengan cara yang -disyaratkan oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi/Pengawas.
4.3.3. Permukaan yang akan dicat harus kering dan tak berdebu. Lapisan
berikutnya tidak diberikan sebelum lapisan cat terdahulu telah
kering betul. Lapisan penutup diberikan diatas cat dasar dalam
tempo kurang lebih enam bulan tetapi tidak boleh lebih cepat dari
48 jam setelah pengecatan dasar. Bila terjadi demikian maka
permukaan baja perlu dibersihkan kembali atau dicat dasar lagi
seperti diuraikan diatas.
4.3.5. Setiap bagian yang dapat menampung air, atau dapat dirembesi
air, diisi dengan cat yang tebal, atau bila diperintahkan oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengawas, dengan
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -47
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
menggunakan semen kedap air atau bahan lain yang disetujui
sebelum penyelesaian cat dasar.
4.3.6. Setiap lapisan yang telah selesai harus tampak sama dan rata.
Pemakaian cat yang rata ialah 12.5 m2 per liter untuk setiap
lapisan.
BAB VIII
1.1. Pekerjaan Struktur ATAP Baja Ringan ialah bagian-bagian yang dalam
gambar rencana dinyatakan sebagai Konstruksi struktur baja ringan.
1.3. Sub Kontraktor yang dipakai jika ada harus diketahui dan disetujui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi.
3.1. Umum
3.3. Meluruskan
Sebelum pekerjaan lain dilakukan pada pelat, maka semua pelat harus
diperiksa kerataannya, semua batang-batang diperiksa kelurusannya,
harus bebas dari puntiran, bila perlu harus diperbaiki sehingga bila pelat-
pelat disusun akan terlihat rapat seluruhnya.
3.4. Pemotongan
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -49
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
Baja ringan harus dipotong dengan alat listrik (cutting wheel) agar
permukaan yang diperoleh dari hasil pemotongan harus diselesaikan
siku terhadap bidang yang dipotong, tepat dan rata menurut ukuran yang
diperlukan.
BAB IX
1.1. Umum
Semua bekisting beton yang akan dipakai harus kuat, tidak berubah
bentuk waktu di isi adukan dan tidak bocor. Bahan yang dipakai dapat
berupa kayu yang bermutu baik dan tidak mudah lapuk, besi atau bahan
lainnya yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. Bekisting harus dirakit
dengan menggunakan paku kayu, baut atau lainnya dengan ukuran yang
sesuai.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -50
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
sebelum pekerjaan dimulai. Gambar tersebut harus mencantumkan
secara jelas konstruksi dan bahan dari bekisting, sambungan-
sambungannya, kedudukannya dan sistim rangkanya. Semua biaya
yang diperlukan sehubungan dengan perencanaan bekisting ini
harus sudah termasuk ke dalam biaya konstruksi.
1.3.3. Bekisting harus ditunjang dengan batang besi yang kokoh dan
untuk mencegah terjadinya defleksi maka bekisting dibuat anti
lendutan keatas sebagai berikut :
Semua balok atau pelat lantainya 0,2 % lebar bentang pada
tengah-tengah bentang.
Semua balok Cantilever dan pelat lantainya 0,4 % dari bentang,
dihitung dari ujung bebas
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -51
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
sampai dianggap cukup kuat. Semua biaya yang timbul karenanya
menjadi tanggungjawab dari Kontraktor.
1.4.1. Bekisting untuk bagian beton yang mana saja yang tidak memikul
beban struktur dapat dibongkar setelah beton cukup mengeras.
1.4.2. Bekisting untuk bagian struktur dan pekerjaan lainnya yang memikul
beban struktur harus dibiarkan untuk sekurang-kurangnya sampai
beton mencapai kekuatan yang dipersyaratkan seperti yang
disebutkan dibawah ini, atau seperti yang diperintahkan oleh
Konsultan Pengawas.
PRESENTASE
LAMA
BAGIAN STRUKTUR KEKUATAN
PEMBONGKARAN
RENCANA
1.4.3. Bekisting untuk bagian beton yang mana saja yang tidak memikul
berat struktur dapat dibongkar setelah beton cukup mengeras.
Pembongkaran bekisting harus dilaksanakan sedemikian rupa,
sehingga keamanan konstruksi tetap terjamin dan sesuai dengan
ketentuan yang tercantum pada PBI 1971 NI-2.
2.1. Umum
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -52
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
BAB X
WATER PROOFING
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -53
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
Pelat atap dan overstek
Daerah WC, kamar mandi dan daerah basah lainnya.
Ground reservoir
Bagian-bagian lain yang dinyatakan dalam gambar.
1.3. Standard.
PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia-1982 (NI -
3).
STM 828.
ASTME : TAPP I 803 dan 407.
1.4. Persetujuan
Kontraktor harus menyediakan data-data teknis produk dan spesifikasi
untuk persiapan permukaan dan aplikasi untuk diperiksa dan disetujui
Direksi Lapangan/Perencana.
1.5.3. Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang.
diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau
persyaratan khusus yang belum tercakup secara lengkap didalam
gambar kerja/dokumen kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik.
1.6. Contoh
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -54
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
1.7.2. Dibagian luar tiap kemasan tersebut harus diberi label yang
menyebutkan nama "generic" dan "merk dagang" dari produk, berat
bersih dan nama pabrik, nama kontraktor dan nama proyek.
1.7.4. Jangan keluar-kan material dari gudang ke area pekerjaan lebih dari
yang diperlukan untuk 1 (satu) hari kerja, dan pembukaan kemasan
hanya dilakukan setelah aplikator siap melaksanakan aplikasi
bahan tersebut.
2.1. Waterproofing untuk atap dan Atap Canopy entrance dan KM/WC Tahap
kesatu.
2.2. Waterproofing Bagian-bagian Area pot bunga, kanopi jendela hunian dan
KM/WC tahap 2.
2.2.3. Pelaksanaan :
Permukaan harus dibersihkan dari debu, kotoran dan minyak
dengan menggunakan air bertekanan tinggi, termasuk juga bagian
yang keropos harus dipahat dan dicuci.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -56
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
2.3.3. Pelaksanaan
Pastikan permukaan telah halus, bersih, bebas dari debu dan
minyak serta tidak ada sisa serpihan benda-benda yang
kasar dan tajam.
Permukaan dibasahi untuk mengurangi suhu permukaan
untuk menghindari pembentukan kantong udara atau
terjadinya reaksi sewaktu proses primer. Aplikasikan lapisan
primer/dasar.
Aplikasikan dengan roll atau kuas satu lapis bodycoat
kemudian bentangkan satu lapis fiberglasspada lapisan
dalam kondisi basah, segera lanjutkan lapisan bodycoat
kedua pada fiberglass untuk menekan fiberglass dan
pastikan tidak ada udara yang terperangkap.
Pastikan tidak ada lagi udara yang terperangkap dalam
lapisan, sedang untuk fiberglass yang berlebih diratakan
dengan kapi. Pastikan permukaan benar-benar kering
sebelum proses selanjutnya.
Aplikasikan lapisan top coat/finish setelah lapisan
sebelumnya kering dengan arah meyilang. Pastikan tidak
ada pori-pori setelah kering. Bila terdapat pori-pori setelah
kering maka harus diulang lagi dengan arah menyilang
sampai tidak ada pori-pori setelah kering.
3.1. Persiapan.
3.1.2. Sebelum pekerjaan ini dimulai permukaan bagian yang akan diberi
lapisan ini harus dibersihkan sampai keadaan yang dapat disetujui
oleh konsultan Pengawas. Peil dan ukuran harus sesuai gambar.
3.1.4. Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan
lainnya, Kontraktor harus segera melaporkan kepada konsultan
Manajemen Konstruksi/ Konsultan pengawas sebelum pekerjaan
dimulai.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -57
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
3.2. Aplikasi
3.4. Pengujian
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -58
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
BAB XI
1.1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainya
untuk melaksanakan pekerjaan seperti yang dinyatakan dalam spesifikasi
ini dengan hasil yang baik dan diterima oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi/Pengawas dan Pengguna Barang/Jasa.
1.2. Pekerjaan ini meliputi perawatan tanah untuk anti rayap untuk seluruh
area bangunan.
1.3. Pekerjaan ini juga meliputi pekerjaan anti rayap untuk seluruh kayu yang
akan digunakan untuk elemen bangunan.
2.1. Gunakan suatu bahan anti rayap yang pekat (concentrate) dapat
dilarutkan atau bisa diencerkan dengan air diformulasikan spesial untuk
membasmi penyebaran rayap. Bahan bakar minyak tidak dibenarkan
sebagai bahan pengencer, sediakan larutan bahan kimia anti rayap yang
disetujui oleh pihak yang berwenang.
2.4 Larutan lain boleh digunakan jika direkomendasikan oleh produsen yang
disetujui oleh peraturan setempat, untuk pemakaian tersebut gunakan
larutan yang tidak berbahaya terhadap tanaman.
2.5. Bahan anti rayap ini ditest pada labolatorium yang ditunjuk / Konsultan
Manajemen Konstruksi/Pengawas, baik mengenai komposisi, konsentrasi
dan aspek dampak lingkungan yang ditimbulkan.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -59
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
rayap. Singkirkan benda-benda asing yang dapat mengurangi
keefektifan treatment. Gemburkan dan ratakan permukaan tanah
yang akan diberi anti rayap, kecuali daerah yang sudah dipadatkan,
dibawah slab dan pondasi jika direkomendasikan oleh produsen
pekerjaan anti rayap dapat dilakukan sebelum pemadatan tanah
dilakukan.
3.1.2. Pekerjaan ini harus dilakukan oleh perusahaan termite control yang
mendapatkan ijin dari pihak yang berwenang.
3.1.3. Pasanglah tanda peringatan pada daerah yang telah diberi anti
rayap dan singkirkan tanda peringatan jika pekerjaan konstruksi
lainnya dapat dilanjutkan.
3.1.4. Ulangi pekerjaan anti rayap jika daerah yang telah dianti rayap
terganggu pekerjaan lanjutan, penggalian, landscape, site grading
atau pekerjaan konstruksi lainnya.
3.2.3. Ulangi pekerjaan anti rayap jika kayu yang telah dianti rayap
terganggu oleh pekerjaan lanjutan, pemotongan, pelubangan dan
lain-lain.
3.3 Pekerjaan anti rayap ini harus dilakukan oleh perusahaan termite control
yang mendapatkan ijin dari pihak berwenang dengan cara yang
direkomendasikan oleh produsen.
3.4. Garansi anti rayap dari aplikator adalah 10 (sepuluh) tahun setelah
penyerahan proyek.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -60
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
BAB XII
LAIN-LAIN
1.1. Semua bahan yang akan dipakai harus diperiksa atau diteliti atau diuji dan
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
3.1. Jika karena suatu hal atau Kontraktor merasa perlu untuk mengejar
keterlambatan yang terjadi, maka Kontraktor dapat melaksanakan kerja
lembur. Biaya kerja lembur Konsultan Manajemen Konstruksi sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -61
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
3.4. Jika pekerjaan lembur dilakukan sampai malam hari, maka Kontraktor
wajib mengadakan sistim penerangan khusus yang memadai, agar
supaya pekerja dapat bekerja dengan baik.
4.3. Segala kerusakan yang timbul akibat pekerjaan pemancangan serta claim
lainnya dari penduduk disekitar proyek menjadi resiko Kontraktor dan
Kontraktor berkewajiban menyelesaikannya secara tuntas.
5.2. Pekerjaan ini harus menjamin tidak akan terjadi kebocoran pada
batas-batas sambungan beton yang termaksud di atas.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -62
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
5.3. Ukuran sesuai dengan detail gambar, Merk dan bahan joint sealant
yang digunakan adalah GE Silicone.
Penggunaan alat-alat bantu pekerjaan seperti tower crane, lift atau alat -
alat lainnya yang akan diletakkan dan mebebani bagian-bagian struktur
bangunan, harus mendapat persetujuan dari Konsultan Manajemen
Konstruksi/Pengawas. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus
memperbaiki kembali segala kerusakan-kerusakan akibat penggunaan alat-
alat bantu tersebut.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -63
BAGIAN B
Pekerjaan Struktur
(sempadan).
8.3.Toleransi :
Ketegaklurusan :
Penyimpangan dari bidang tembok clan kolom terhadap garis
vertikal tidak melampui 6mm per meter dengan maksimum 13 mm.
Kedataran :
Tinggi 3 meter dari lantai, penyimpangannya 6 mm.
Tinggi 6 meter dari lantai, penyimpangannya 13 mm.
Tinggi >12meter dari lantai, penyimpangannya 13 mm.
Penampang :
Penyimpangan maksimum terhadap dimensi penampang nominal dari
kolom balok, pelat dan lain-lain adalah :
Dimensi < 15 cm, penyimpangannya = 6 mm
Lubang (opening) :
Penyimpangan maksimum terhadap ukuran nominal dan lokasinya
pada lantai dan dinding : 6 mm.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T 24 & T – 36 5 lantai , Kemen PUPR Halaman : B -64
BAGIAN C
PEKERJAAN ARSITEKTUR
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
BAGIAN C
PEKERJAAN ARSITEKTUR
BAGIAN C1
PEKERJAAN BATU KALI
BAB C1.I
Pasal ini menguraikan semua pekerjaan pasangan batu kali, yang dimaksud
sebagai pondasi, sebagaimana tertera didalam gambar terutama pada area
yang ada dinding permanen.
Pasangan batu kali harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan yang
tercantum dalam PBI 1971, PUBI 1982, SII-0079-79 dan NI-8.
2.1. Batu kali yang dipakai harus merupakan batu kali belah yang keras,
padat dan memiliki struktur yang kompak dengan warna yang cerah
dan bebas dari cacat, serta harus memenuhi syarat-syarat yang
tercantum di dalam PUBI 1982 dan SII.0079-79. Batu kali bulat tidak
boleh dipakai.
2.3. Pasir pasang yang dipakai harus bersih dan keras, serta memenuhi
persyaratanyang dicantumkan dalam PUBI 1970 ayat 12.1. dan 12.2.
2.4. Air yang akan dipakai untuk pasangan batu kali harus memenuhi
ketentuan yang tercantum pada RKS ini.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -1
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
3.3. Pasangan batu kali expose harus dipasang secara acak dengan
menggunakan adukan dan harus dilaksanakan oleh tukang batu
khusus yang berpengalaman.
Selama pemasangan batu mungkin perlu dibentuk untuk memperoleh
nat yang tipis dan rata.
Pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan menggunakan adukan
semen pasir dengan campuran 1 bagian semen portland : 5 bagian
pasir pasang.
Sebelum dipasang, batu harus dibasahi secukupnya, dan nat antar
batu yang diexposed harus dikorek dengan cara yang memadai.
Selama pemasangan, batu kali yang telah terpasang harus sering
dicuci, untuk menghindarkannya dari kotoran dan adukan yang
menempel.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -2
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
B AGI AN C2
PEKERJAAN DINDING
BAB C2.I
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -3
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
3.3. Batu bata merah yang digunakan batu bata merah dengan kualitas
terbaik, siku dan sama ukurannya 5 x 11 x 23 cm, atau ukuran yang
disesuaikan dengan produk lokal yang disetujui Konsultan MK.
3.4. Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum
hingga jenuh.
3.5. Setelah bata terpasang dengan adukan, nat/siar-siar harus dikerok
sedalam 1 cm dan bersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram
air.
3.6. Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan
air terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok dan dibersihkan.
3.7. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap berdiri
maksimum 24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
3.8. Bidang dinding ½ bata yang luasnya lebih besar dari 9 m2 dan
yang berhubungan dengan opening untuk kusen alumunium
ditambahkan kolom dan balok penguat (kolom & balok praktis)
dengan ukuran minimal 10 x 10 cm atau sesuai gambar , dengan
tulangan pokok 4 diameter 8 mm, sengkang diameter 6 mm jarak
20-25 cm. Bila didalam gambar tidak terlihat, maka ketentuan ini
harus dipatuhi.
3.9. Pembuatan lubang pasangan untuk perancah/steiger sama sekali tidak
diperkenankan.
3.10. Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan
setiap bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek
besi beton diameter 8 mm jarak 50 cm, yang terlebih dahulu ditanam
dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam
dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan
lain.
3.11. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah 2 melebihi
dari 5 % yang patah atau lebih dari 2 bagian tidak boleh digunakan.
3.12. Pasangan batu bata untuk dinding ½ bata harus menghasilkan dinding
finish setebal 15 cm dan untuk dinding 1 bata finish adalah 25 cm,
pelaksanaan harus cermat, rapi, dan benar-benar tegak lurus.
3.13. Dinding bata yang baru dipasang harus dibasahi dengan air terus-
menerus selama paling sedikit 7 hari dan tidak diperkenankan terkena
sinar matahari langsung.
3.14. Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan balok harus
dipasang angkur besi beton dengan diameter 8 mm panjang 50 cm dan
beton yang berhubungan langsung dengan dinding bata harus diketrik
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -4
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
BAB C2.II
PEKERJAAN BATAKO
Dalam bagian ini meliputi hal-hal mengenai pekerjaan pasangan bataco beton
yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor, baik yang dimaksud sebagai
Pekerjaan Sub-Struktur, maupun struktur lainnya yang dibutuhkan sesuai
dengan gambar kerja.
Pelaksanaan pemasangan harus benar - benar mengikuti ketentuan garis-
garis ketinggian, bentuk, besaran ukuran tembok/dinding yang akan dipasang.
- Bataco
Bataco yang akan dipasang harus merupakan bataco dari beton, yang
memiliki ukuran dan bentuk yang seragam dengan sudut-sudut yang
runcing dan mempunyai permukaan yang rata, serta tidak retak dan
memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam SII.0021-78 dan PUBI
1982. Sebelum bataco dikirim ke lokasi proyek, Kontraktor harus
mengajukan contohnya kepada Konsultan Manajemen Konstruksi
untuk disetujui, lengkap dengan keterangan tentang sumber asalnya,
nama pabrik dan laporan hasil pengujiannya secara tertulis yang disaksikan
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Material baru dapat didatangkan ke
lokasi setelah material yang diajukan disetujui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi.
- Adukan
Untuk pasangan batako press menggunakan adukan 1 pc : 5 psr, dengan
bahan adukan yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
- Pasir : digunakan pasir pasang atau ekstra beton yang bebas dari
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -5
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
- Semua nat antar pasangan bataco yang terjadi harus memiliki ketebalan
yang seragam dan tidak boleh lebih dari 1 cm.
- Pasangan dinding bataco harus dipasang ke atas secara uniform dan tidak
ada satu bagianpun yang boleh dipasang ke atas lebih tinggi dari 150
cm dalam satu harinya, untuk menjaga penurunan yang tidak sama dari
pasangan dinding tersebut, dalam hal terdapat pasangan dinding bataco
yang cukup panjang, yang dirasakan tidak mungkin terjangkau pada sekali
pemasangan, maka ujung pasangan harus dibuat bertangga.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -6
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
BAB C2.III
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -7
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -8
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -9
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
BAB C2.IV
PEKERJAAN PLESTERAN
Pasal C 2 . I V .1 : Umum
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -10
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
a. Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata yang
berhubungan dengan udara luar, dan semua pasangan batu bata di
bawah permukaan tanah sampai ketinggian 30 cm dari
perrnukaan lantai dan 150 cm dari permukaan lantai toilet dan
daerah basah lainnya dipakai adukan plesteran 1PC : 3 pasir.
b. Untuk aduk kedap air, harus ditambah dengan Daily bond, dengan
perbandingan 1 bagian PC: 1 bagian Daily Bond.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -11
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -12
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
3.15. Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik,
plesteran harus dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan
dapat diterima oleh Perencana/MK dengan biaya atas tanggungan
Kontraktor.
Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai Kontraktor harus
selalu menyiram dengan air, sampai jenuh sekurang-kurangnya 2
kali setiap hari.
3.16. Selama pemasangan dinding batu bata/beton bertulang belum finish,
Kontraktor wajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-
kerusakan dan pengotoran bahan lain. Setiap kerusakan yang terjadi
menjadi tanggung jawab Kontraktor dan wajib diperbaiki.
3.17. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum
plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -13
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
BAB C2.V
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -14
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -15
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -16
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
B AGI AN C3
PEKERJAAN LANTAI
BAB C3.I
1. 3. St andar d
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -17
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
1. 4. Perset uju an
1.4.3. Brosur
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -18
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
5.8. Tile Adhesive berbahan dasar semen, filler, aditif dan pasir silica
yang dikemas kualitas baik sebagai pelekat keramik pada lantai atau
menggunakan adukan 1 pc : 4 ps.
5.9. Tile grout sebagai pengisi celah-celah / nat antar keramik, memakai
merk berkualitas baik. Warna disesuaikan dengan warna keramik.
3.1. Umum
a. Sebelum pekerjaan dimulai, lebih dahulu harus dipelajari dengan
seksama lokasi pemasangan keramik, kualitas, bentuk dan ukuran
keramiknya dan kondisi pekerjaan setelah studi diatas dilaksanakan,
maka tentukan metoda persiapan permukaan pemasangan keramik,
joints dan curing, untuk diusulkan kepada Direksi Lapangan.
b. Pemborong harus menyiapkan ‘tiling manual’, yang berisi uraian
tentang bahan, cara instalasi, sistim pengawasan,
perbaikan/koreksi, perlindungan, testing dan lain-lain untuk
diperiksa dan disetujui Direksi Lapangan.
c. Sebelum instalasi dimulai, siapkan lay out nat-nat, hubungan
dengan finishing lain dan dimensi-dimensi joint, guna
persetujuan Direksi/Perencana.
d. Pemilihan Tile
Tile yang masuk ke lokasi harus diseleksi, agar berkesesuaian
dengan ukuran, bentuk dan warna yang telah ditentukan.
e. Pemotongan Tile
Ujung potongan tile harus dipoles dengan gurinda atau batu
grinda.
3.2. L e v e l.
a. Kecuali ditentukan lain pada spesifikasi ini atau pada gambar,
level yang tercantum pada gambar adalah level finish lantai
karenanya screeding dasar harus diatur hingga memungkinkan
pada tiles dengan ketebalan yang berbeda permukaan finishnya
terpasang rata.
b. Lantai harus benar-benar terpasang rata; baik yang ditentukan
datar maupun yang ditentukan mempunyai kemiringan.
c. Lantai yang ditentukan mempunyai kemiringan, keimiringan tidak
boleh kurang dari 25 mm pada jarak 10 m untuk area toilet.
Sedangkan untuk area lain, tidak boleh kurang dari 12 mm pada
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -19
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -20
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
4.1. Perlindungan
4.2. Pembersihan
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -21
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
keramik yang tidak lurus antar nat, yang hasilnya tidak sesuai
dengan standart teknis.
7.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus
mendapat persetujuan dari konsultan pengawas bahwa pekerjaan
tersebut telah bersih, rapih dan telah sesuai dengan keinginan
pihak owner maupun standart teknis.
7.4. Pada pekerjaan pemasangan finishing lantai keramik, harus benar
benar rapih, lurus, rata dan vertikal.
7.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat
bantu yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan
pekerjaan yang dibersihkan/dilaksanakan.
BAGIAN C4
PEKERJAAN PLAFOND
BAB C4.I
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -22
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan Elektrikal
1.3. Standard
1.4. Persetujuan
3.1.2. Rangka metal furing pada arah tegak lurus disusun sejajar, jarak
max. 120 cm.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -23
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
3.1.3. Suspension road clamp dipasang pada hollow, jarak min. 120 cm.
3.1.4. Seluruh sisi bagian bawah rangka langit-langit harus diratakan, pola
pemasangan rangka/penggantung harus disesuaikan dengan detail
gambar serta hasil pemasangan harus rata/tidak melendut.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -24
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
BAB C4.II
2.3. Kawat ayam, gurinda dan alat bantu lain yang diperlukan untuk
mencapai kerataan permukaan beton yang disyaratkan bila
selisih perbedaan level permukaan lebih besar dari 3 mm.
Untuk perataan permukaan beton dengan selisih perbedaan
level < 3mmm atau diperlukan perapihan disyaratkan
menggunakan bahan repair permukaan beton Khusus (
misalnta seamcoat atau sejenis ).
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -25
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -26
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -27
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
B AGI AN C5
PEKERJAAN KUSEN, PINTU & JENDELA
BAB C5.I
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -28
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
1.6.2. Kaca harus disimpan dan diamankan dari karat, guratan, goresan dan
kemungkinan pecah.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -29
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
mutu SNI
dengan bahan baku aluminium menggunakan Alloy
6063 dengan T5.
ukuran 1,5 x 3 inchi, tebal 1,15 – 1,2 mm.
– Bentuk profil : Sesuai shop drawing yang disetujui Perencana / MK.
– Warna Profil : Anodie Natural, Coklat atau Hitam
( contoh warna diajukan Kontraktor).
– Lebar Profil : Pemakaian lebar bahan sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar.
– Pewarnaan : Standart.
– Nilai Deformasi : Diijinkan maksimal 2 mm.
2.4. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu
sesuai dengan bentuk toleransi ukuran,ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan
pewarnaan yang dipersyaratkan.
2.5. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna profil-
profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi
unit-unit, jendela, pintu partisi dan lain- lain, profil harus diseleksi lagi warnanya
sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama. Pekerjaan
memotong, punch dan drill, dengan mesin harus sedemikian rupa sehingga
diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela, dinding dan pintu
mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :
2.6. Accesssories
Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari
vinyl, pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan
aluminium harus ditutup caulking dan sealant. angkur-angkur untuk
rangka/kusen aluminium terbuat dari steel plate tebal 2-3 mm, dengan
lapisan zink tidak kurang dari (13) mikron sehingga dapat bergeser.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -30
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
3.6. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti
dengan sekrup, rivet, stap dan harus cocok. Pengelasan
harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai
dengan gambar.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -31
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
3.10. Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana
kusen aluminium akan kontak dengan besi, tembaga atau
lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan harus
diberi lapisan chormium untuk menghindari kontak korosi.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -32
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -33
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
BAB C5.II
1. 3. St andar d
a. SDI : Steel Door Institute, USA
SDI – 100 – Recommended Spesification
Standard Steel Door and Frames.
b. UL : Under W riters, Laboratorium Inc. USA.
Untuk Pintu Tahan Api
c. ASTM, USA. A 366 – Steel Carbon, Cold Rooled Sheet
1. 4. Perset uju an
a. Shop Drawing.
Shop drawing harus memperlihatkan General Construction,
Configuration, Jointing Methods, perkuatan-perkuatan
untuk ironmongery, cara pengangkuran, detail instalasi dan
lokasi-lokasi kaca atau louver.
b. Product Data
Serahkan 2 copy spesifikasi pabrik untuk fabrication, shop
painting, dan instalasi-intalasi pemasangan.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -34
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
3. 1. Inst al asi :
a. Daun pintu harus terpasang rata dan menyiku (plumb and square),
dengan disforsi diagonal maksimum 2 mm.
b. Kusen harus terpasang rata dan menyiku (plumb and square),
dengan disforsi diagonal maksimal 2 mm. Pastikan kusen telah
diangkurkan dengan aman dan rigid pada tempat tumpuannya.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -35
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -36
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
BAB C5.III
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -37
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -38
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
3.4. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
3.5. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)
berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan
dengan keadaan di lapangan. Didalam shop drawing harus jelas
dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan
produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang belum
tercakup secara lengkap di dalam Gambar Dokumen Kontrak, sesuai
dengan Standar Spesifikasi pabrik.
3.6. Shop Drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh
Manajemen Konstruksi.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -39
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
B AGI AN C6
PEKERJAAN PENGECATAN
BAB C6.I
PEKERJAAN PENGECAT AN
1.3. Standard
- PUBI : 54, 1982
- PUBI : 58, 1982
- NI :4
- ASTM : D – 361
- BS No. 3900, 1970
- AS K – 41
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -40
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
1.4. Persetujuan
1.4.1. Standard Pengerjaan (Mock-up)
a. Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus melakukan
pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis
cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan
contoh pilihan warna, texture, material dan cara
pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai
mock-up ini akan ditentukan oleh Direksi Lapangan.
b. Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh
Direksi Lapangan dan Perencana, bidang-bidang ini akan
dipakai sebagai standar minimal keseluruhan pekerjaan
pengecatan.
1.4.2. Contoh dan Bahan untuk Perawatan
a. Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap
warna dan jenis pada bidang¬-bidang transparan ukuran
30 x 30 cm2. Dan pada bidang-bidang tersebut harus
dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah
lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar s/d lapisan akhir).
b. Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada
Direksi Lapangan dan Perencana. Jika contoh-contoh
tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Perencana dan
Direksi Lapangan, barulah Kontraktor melanjutkan dengan
pembuatan mock-up seperti tersebut diatas.
c. Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan
untuk kemudian akan diteruskan kepada pemberi tugas
minimal 5 galon tiap warna dan jenis cat yang dipakai.
Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan
mencantumkan dengan jelas indentitas cat yang ada
didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk
perawatan, oleh pemberi tugas.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -41
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
b. Cat luar bangunan tidak boleh di plamur, bila permukaan tidak rata/
bergelombang harus diratakan dengan bahan / semen khusus (
sejenis Seam Coat )
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -42
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -43
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
c. Bidang yang akan dicat diberi manie kayu warna merah 1 lapis,
kemudian diplamur dengan plamur kayu sampai lubang-
lubang/pori¬-pori terisi sempurna.
d. Setelah 7 (tujuh) hari, bidang plamur diamplas besi halus dan
dibersihkan dari debu kemudian dicat sekurang-kurangnya 3
(tiga) kali dengan menggunakan kuas.
e. Setelah pengecatan selesai, bidang cat yang terbentuk, utuh,
rata, tidak ada bintik-bintik atau gelembung udara dan bidang cat
dijaga terhadap pengotoran.
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -44
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
RKS Pekerjaan Rumah Susun Pekerja T-24 & T – 36 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : C -45
BAGIAN C
Pekerjaan Arsitektur
B AGI AN C7
PEKERJAAN SANITAIR & TOILET
BAB C7.I
PEKERJAAN SANITAIR
1.3. Persetujuan
1.3.1. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada
Perencana/MK beserta persyaratan/ketentuan pabrik untuk
mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus
diganti tanpa biaya tambahan.
1.3.2. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan,
pengganti harus disetujui Perencana/MK berdasarkan contoh
yang dilakukan Kontraktor.
2.1. Untuk kloset jongkok memakai bahan porselen, warna putih, biru
muda, kuning muda ( warna standart, disesuaikan dengan persetujuan
owner), kualitas baik.
2.2. Untuk kloset duduk memakai bahan porselen warna putih, merk
B AGI AN C8
PEKERJAAN ACCESSORIES
BAB C8.I
PEKERJAAN RAILLING
2.2. Peralatan
Untuk melaksanakan pekerjaan diperlukan peralatan yang memadai
seperti alat potong besi, alat las listrik/las diesel dan lain sebagainya.
Sebelum pengadaan bahan secara menyeluruh, Kontraktor diminta
mengajukan contoh bahan dan catalog serta persyaratan teknis lainnya.
3.1. Ukuran pipa hitam yang dipakai sesuai dengan gambar perencanaan yang
diberikan.
3.3. Cat yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah cat Synthetic khusus untuk
besi, sedangkan warna ditentukan kemudian.
4.2. Railing harus dibuat sesuai bentuk dan ukuran seperti yang tertera dalam
gambar detail
4.3. Sambungan las harus digerinda sampai halus dan siap untuk dicat.
4.4. Sebelum pengecatan railing yang terpasang agar dibersihkan dari bekas-
bekas minyak dan diamplas untuk menghilangkan kotoran-kotoran dan
kemudian dicat dengan cat dasar.
4.5. Dudukan railing besi pada dinding/lantai dengan cara disekrup dan
dynabolt.
B AGI AN C 9
PEKERJAAN ATAP
BAB C9.I
1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan baku, perlengkapan
atap dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga
diperoleh hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
1.2. Pemasangan atap meliputi seluruh pasangan pada rangka atap yang
ditentukan seperti yang ditunjukkan / diisyaratkan dalam gambar atau
dalam tabel rincian jenis pekerjaan.
2.1. Penutup atap yang digunakan adalah genteng metal dengan coating
Zincalume dengan ketebalan 0,35 mm finishing stone chip. Pemasangan
dilakukan dengan kemiringan atap sesuai dengan gambar.
2.2. Spesifikasi bahan (lapisan coating):
- Steel base
- Zincalume coating
- Zinc Pospat
- Epoxy Primer (Primary coat)
- Acrylic base coat
- Stone chip
- Acrylic overglaze
2.3. Bahan penutup atap ini tidak rusak permukaannya atau cacat-cacat
lainnya.
2.4. Bahan penutup atap diberi pelapis tahan karat dan cuaca. Warna cat
finishing atap ditentukan warna standar. Termasuk dalam pekerjaan ini
adalah pelengkap seperti flashing (penutup atas dan penutup samping)
dengan bahan yang sama.
2.5. Pengikat terbuat dari paku khusus tahan karat atau pengikat-pengikat
lainnya sesuai dengan kebutuhan, yang dilengkapi dengan karet sealant.
2.6. Kontraktor harus memberikan contoh-contoh bahan, brosur serta data
B AGI AN C10
PEKERJAAN LAIN-LAIN
BAB C10.I
Pasal C1 0. I . 1: Umu m
2.3. Filler menggunakan Polyurethane Backer Rod dengan sel terbuka yang
direkomendasi dari Dow Corning.
3.1. Pekerjaan silicone sealant ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor khusus
yang ahli dalam bidang pekerjaan sealant, dibuktikan dengan melampirkan
CV tenaga ahli yang bersangkutan.
3.2. Untuk kaca, alumnium, concrete dan steel sebelum diberi perlakuan sealant
harus dilakukan pembersihan, bebas dari debu, minyak dan lain
sebagainya yang mengakibatkan berkurangnya daya rekat sealant.
Pembersihan dilakukan dengan Toluol.
3.4. Jika joint sudah diisi, ratakan sealant dengan alat yang direkomendasi oleh
pabrik pembuat sealant. Masking Tape harus segera diangkat sebelum
sealant mengering (kira-kira 10 - 15 menit).
3.6. Jika ada yang tercecer dan sealant sudah mengeras dapat dirapihkan
dengan pisau cutter yang tajam.
3.7. Ukuran joint yang digunakan untuk sealant minimal harus 6 mm dengan
perbandingan lebar dan dalam 2 : 1 (sebagai contoh untuk lebar 12 mm,
dalam 6 mm).
BAB C10.II
PEKERJAAN DRAINASE
Pasal C1 0. I I . 2: Umu m
a. Gorong-gorong
c. Manhole
Umum
Referensi
NI -2
NI - 3
Material
Umum
Referensi
Materi al
Pelaksanaan
Umum
Referensi
Materi al
Pelaksanaan
2“ 100
1½” 70 – 100
1“ 55 – 85
¾“ 50 – 80
3/8 “ 40 – 70
#4 30 – 60
#10 20 – 50
#40 10 – 30
#200 5 - 15
a. Sumber bahan :
Kontraktor harus mencari lokasi sumber bahan untuk
lapis ini biaya dari pencarian dan pekerjaan muat,
angkut, bongkar ke lokasi pekerjaan harus sudah
diperhitungkan dalam penawaran Kontraktor.
Kontraktor harus melaporkan lokasi tersebut kepada
MK secepatnya secara tertulis disertai keterangan
tentang kualitas bahan, perkiraan kuantitas bahan dan
rencana operasi pengangkutan bahan ke lokasi proyek.
Bahan tersebut harus memenuhi persyaratan dalam
spesifikasi.
75 m 0 - 10
3.12. Singkirkan dan ganti unit paving yang longgar, retak, patah,
bemoda atau kerusakan lain atau unit tidak serasi dengan
unit sebelahnya seperti yang dikehendaki. Sediakan unit-unit
baru untuk mencocokan unit yang bersebelahan dan pasang
dengan cara yang sama seperti unit semula, dengan
melakukan pengisian sambungan yang sama agar tidak
kelihatan tanda-tanda penggantian.
3.13. Sediakan perlindungan akhir dan jagalah keadaan tersebut
dengan suatu cara yang disetujui oleh aplikator yang
menjamin pekerjaan unit paving tidak rusak atau menjadi
jelek pada saat Serah Terima Pekerjaan.
BAB C11. IV
PEKERJAAN KANSTEEN
B AGI AN D
PEKERJAAN MEKANIKAL & PLUMBING
B AGI AN D1
PEKERJAAN MEKANIKAL
BAB D1.I
PEKERJAAN M EKANIKAL
b. S e l a i n i t u P e m b o r o n g p e k e r j a a n me k a n i k a l j u g a h a r u s
memperhatikan pekerjaan lain yang terkait dalam Pekerjaan
Mekanikal, yaitu :
Pekerjaan Elektrikal
Pekerjaan Structure
Pekerjaan Arsitektur dan Interior
Pekerjaan Sipil dan Luar bangunan
RKS Pekerjaan Rumah Susun T-24 & T – 36 5 lantai Kemen PUPR Halaman : D -1
BAGIAN D
Pekerjaan Mekanikal & Plumbing
1.3. Standarisasi
2.1. PersyaratanTeknis
RKS Pekerjaan Rumah Susun T-24 & T – 36 5 lantai Kemen PUPR Halaman : D -2
BAGIAN D
Pekerjaan Mekanikal & Plumbing
RKS Pekerjaan Rumah Susun T-24 & T – 36 5 lantai Kemen PUPR Halaman : D -3
BAGIAN D
Pekerjaan Mekanikal & Plumbing
RKS Pekerjaan Rumah Susun T-24 & T – 36 5 lantai Kemen PUPR Halaman : D -4
BAGIAN D
Pekerjaan Mekanikal & Plumbing
RKS Pekerjaan Rumah Susun T-24 & T – 36 5 lantai Kemen PUPR Halaman : D -6
BAGIAN D
Pekerjaan Mekanikal & Plumbing
BAB D1.II
1.3. Standardisasi
2.2. Hydrant
1. Hydrant Box
- Standard kwalitas.
Standard kwalitas hidran box, ex lokal buatan pabrik.
2. Hidran Pilar
- Hidran pilar terbuat dari bahan besi tuang, dicat dibagian luar
dan dalamnya dengan cat dasar anti karat dan dicat finish
dengan cat merah menyala.
a. Seamese Connection
- Sambungan regu pemadam kebakaran (seamese
connection) memungkinkan regu pemadam kebakaran untuk
memompakan air ke dalam instalasi pemadam kebakaran.
b. Landing Valve
- Landing valve kemungkinan regu pemadam kebakaran
memasang hidran house untuk kebakaran.
c. Standard Kwalitas
Standard kwalitas dari seamese connection dan landing valve
harus buatan pabrik pembuatan alat-alat pemadam kebakaran.
B AGI AN D2
PEKERJAAN PLUMBING
BAB D2.I
PEKERJAAN PLUMBING
yaitu :
– Pekerjaan Elektrikal
– Pekerjaan Structure
– Pekerjaan Arsitek dan Interior
– Pekerjaan Sipil dan Landscape
1.3. Standardisasi
a. Material Pipa :
– Pipa Instalasi Air Bersih.
Galvanized Steel Pipe, Medium Class, 10 kg/cm2. Standard
: SNI 0039-87/BS, 1387-67
Poly propylene pipe, PN.10 Class, 10 kg/cm2. Standard :
SNI
– Pipa Instalasi Pipa Air Bekas, Air Kotor dan Air Hujan
Poly Vinyl Carbonat (PVC) Pipe, AW Class, 10 kg/cm2.
Standard : SNI 06-0084-2002
– Pipa Ventilasi Udara.- Air Bekas & Air Kotor
Poly Vinyl Carbonat (PVC) Pipe, D Class, 5 kg/cm2.
Standard : SNI 06-0084-2002
b. Material Fittings :
– Fitting Instalasi Pipa Air Bekas , Air Kotor dan Air Hujan.
0135-1989.
– Floating Valve
kg/cm2.
Diameter Rod
Ukuran Pipa
& Ulir
Dia. < 2 1/2" 6 mm/M 6
– Hangers :
– Supports:
– Clamps :
f. Paint/ Cat
– Cat Dasar
Oil paint type, Minyak Resin/Lena, Standard : SNI 06-0087-
1987
– Cat Jadi
Oil paint type, Minyak Resin/Lena, Standard : SNI 06-0087-
1987
Jarak Hanger /
Ukuran Pipa
Support
Dia. < 1" 1m
Jarak Hanger /
Ukuran Pipa
Support
Dia. 5 1" 0,7 m
1
Ø 1" s/d 1 /2" 1m
Ø 2" 1,2m
Ø 2 1/2" s/d 5" 1,5 m
– Pipa datar untuk instalasi air bekas, air kotor , vent dan air
dipasang dengan kemiringan minimal 2% untuk pipa
sampai dengan diameter 3" dan minimal 1% untuk pipa 4"
atau ditentukan lain dalam gambar.
– Pipa Air Bekas, Air Kotor, Air Hujan, dan Ventilasi Udara
Untuk pipa air bekas, air kotor, air hujan, dan ventilasi
udara dilakukan test genang dengan menyumbat semua
ujung pipa dan menyediakan lubang yang tertinggi untuk
pengisian air. Sistem tersebut harus menahan air yang
diisikan minimum selama 2 jam tanpa terjadi penurunan air.
– Desinfeksi.
a. Selain itu suku cadang atau Spare Part untuk servis selama 1
(tahun) perawatan harus diserahkan sebagai pendukung
kelengkapan serah terima pekerjaan.
b. Pelaksana/Pemborong harus menyerahkan Surat Jaminan "After
Sales Service" dari agen tunggal atau dari distributor yang
berdomisili di Indonesia yang ditunjuk oleh pabrik.
BAB D2.II
1.3. Standardisasi
BAB D2.III
1.3. Standardisasi
b. Material Fixtures
– Roof Drain.
Material : Cast Iron.
Ukuran : sesuai gambar rencana.
– Clean Out
BAB D2.IV
1.3. Standardisasi
Material : Fiberglass.
Thickness : sesuai ketentuan pabrikan
Kapasitas : sesuai schedule
Pipe Connection : Flange connection
BAB D2.V
– Pekerjaan Elektrikal.
– Pekerjaan Structure.
– Pekerjaan Arsitek dan Interior.
– Pekerjaan Sipil dan Landscape.
1.3. Standardisasi
Pada sisi isap pompa : Pompa akan "off’ jika posisi air
buangan di Bak atau Chamber dibawah "low level" elektrode,
dan pompa akan "on" setelah air mencapai posisi "high level"
elektrode.
b. Lifting Pump
c. Pompa Kuras
BAB D2.VI
1.3. Standardisasi
meliputi. :
Solid Separation
S
L An-aerobic
U
D
G 1st Bio Media & Aerob-1
E
Clarifier &
Discharge
Tanki An Aerobic dan Bio Filter bisa dalam satu tanki, namun dibagi
dalam beberapa kompartemen. Atau bisa terpisah satu dengan yang
lain.
c. Blower
d. Panel Kontrol
untuk merek material atau agen resmi yang dtunjuk oleh pabrik
tersebut. Pabrik dan atau agen resmi tersebut harus berdomisili di
Indonesia.
b. Pelaksana/Pemborong harus menjamin keseluruhan
Pekerjaan Bio-septictank beserta peralatan pendukungnya.
Jaminan ini tertuang dalam Berita Acara Jaminan Pekerjaan yang
disetujui oleh Pengawas atau Manajemen Kontruksi.
c. Pelaksana/Pemborong juga harus melaksanakan
pekerjaan maintenance terhadap peralatan utama dan peralatan
pembantu sistem instalasi Bio-septictank setelah serah terima
pekerjaan selama minimal 6 bulan atau selama kurun waktu
yang telah disepakati bersama berdasarkan peraturan
pekerjaan proyek.
B AG I AN E
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
BAB E.I
Kepada tiga orang yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas tentang operasi
dan perawatan lengkap dengan 3 copy operating/maintenance dan
repair manual, segala sesuatunya atas biaya Kontraktor.
10.1. Umum
BAB E.II
0 Merah : fault
0 Hijau : stop
0 Orange : start
BAB E.III
U n t uk k a b e l - k a b e l d a r i d i e s e l g e n e r a t o r s e t me n u j u k e
P UT R menggunakan kabel jenis NYY.
U n t uk k ab e l - k a b e l d a r i P UT R me n u j u k e p a n el - p an e l
p o mp a / h yd r a nt , menggunakan kabel jenis FRC.
b. "Splice" / Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya "splice" ataupun sambungan-
sambungan baik dalam feeder maupun cabang-cabang, kecuali
pada outlet atau kotak-kotak penghubung yang bisa dicapai
(accessible).
c. Bahan lsolasi
Semua bahan isolasi untuk splice, sambungan dan lain -lain
seperti karet, PVC, asbes, pita sintetik, resin, splice case
compostion dan lain-lain harus dari tipe yang disetujui untuk
penggunaan, lokasi, tegangan dan lain-lain tertentu harus
dipasang dengan cara yang disetujui menurut anjuran badan yang
berwenang dan atau pabrik pembuatnya.
d. Sambungan
Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak -
kotak penyambung yang khusus untuk itu (misalnya kotak
sambung dan lain- lain). Kontraktor harus memberikan
brosur-brosur mengenai cara-cara pen ya mbu ng a n ya n g
di n yat ak a n o le h pa br ik k epa da Ko nsu lt a n Pengawas/MK.
RKS Pekerjaan Rumah Susun T 24 & T 36, 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : E
-11
BAGIAN E
Pekerjaan Elektrikal
Pengujian Khusus
Pengujian ini dilakukan terhadap sample dari kabel yang akan
dipakai. Pengujian tersebut terdiri dari test sebagai berikut :
pengujian tegangan impuls
pengujian mekanikal
pengukuran loss factor pada bermacam-macam suhu
pengujian dielektrik
pengujian perambatan (creep test)
b. Pengujian Lapangan
Pengujian setelah penanaman kabel. Setelah kabel ditanam,
penyambunganpenyambungan dan pemasangan kotak akhir, maka
dilakukan pengujian dielektrik/insulation test.
Marking kabel untuk pemasangan kabel di dalam tanah harus jelas
dan tidak dapat dihapus.
BAB E.IV
Demikian pula untuk rak kabel yang berfungsi sebagai jalur kabel
NYM untuk penerangan dan kotak kontak, yang terbuat dari sheet
steel dengan ketebalan sekurang-kurangnya 2,0 mm dengan difinish
hot dip galvanized.
BAB E.V
Kabel Instalasi
Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi kotak
kontak harus kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau
lebih (NYA, NYM, NYY).
Kabel harus mempunyai penampang minimal dari 2,5 mm2 kode
warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL 2000 sebagai
berikut :
fasa R : merah
fasa S : kuning
fasa T : hitam
netral : biru
pembumian : hijau/kuning
Rak Kabel
Rak kabel yang dipakai untuk distribusi kabel listrik digunakan jenis
cable tray yang terbuat dari plat mild steel dengan ketebalan
sekurang-kurangnya 2,0 mm, dan difinish hot dip galvanis dilapisi
oleh zinchromate harus tahan terhadap bahan kimia dan gas kimia.
Demikian pula untuk rak kabel yang berfungsi sebagai jalur kabel
NYY dan NYM untuk penerangan dan kotak kontak, yang terbuat
RKS Pekerjaan Rumah Susun T 24 & T 36, 5 Lantai Kemen PUPR
Halaman : E
-18
BAGIAN E
Pekerjaan Elektrikal
BAB E.VI
ditutup atau tersembunyi. Setiap bagian yang tidak sesuai dengan syarat -
syarat spesifikasi teknis dan gambar-gambar harus seaera diganti, tanpa
biaya tambahan pada Pemilik Proyek.
BAB E.VII
16 mm2 10 mm2
35 mm2 16 mm2
70 mm2 50 mm2
120 mm2
70 mm2
95 m
> = 150 mm2
BAB VIII
- Daftar Material
Untuk semua material yang ditawarkan, Kontraktor wajib mengisi
daftar material yang menyebutkan : merk, tipe, model, kelas, lengkap
dengan brosur/katalog yang dilampirkan pada waktu tender.
Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-komponen
yang berupa barang-barang seperti tertera pada daftar merk/produk
material.
- Penyebutan Merk/Produk Pabrik.
Apabila pada spesifikasi teknik ini atau pada gambar menyebutkan
beberapa merk tertentu atau kelas mutu (quality performance) dari
material atau komponen tertentu terutama untuk material peralatan
yang utama, maka Kontraktor wajib melakukan didalam
penawarannya material yang dalam taraf mutu dan pabrik yang
disebutkan itu.
Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi, bahwa material yang
disebutkan pada tabel material tidak dapat diadakan oleh Kontraktor,
yang diakibatkan oleh sesuatu alasan yang sangat kuat dan dapat
diterima Pemilik, Konsultan Pengawas/MK dan Konsultan Perancang,
maka dapat dipikirkan pengganti merk/tipe dengan suatu sangsi
tertentu kepada Kontraktor.
BAB E.VIII.
Kusen aluminium pintu dan jendela uk. 3 x 1,5 inch, Daun pintu Drainase dalam dan keliling bangunan, saluran type U Ditch ( dari
Honey Comb Engineering Wood, lapis kayu lapis dan HPL material pasangan batu bata) dengan bak kontrol sesuai gambar.
motif kayu (kecuali KM dan WC unit hunian daun pintu dari Sumur resapan kapasitas total = 24 m3 ( 4 x 6 m3)
I. PEKERJAAN STRUKTUR :
1. Struktur Bawah
Kedalaman sesuai dengan gambar kerja
Jenis pondasi: Bore Pile diameter bersih = 80 - 100cm , ( mutu beton K – 250) dan tiang pancang mini
Pondasi
pile 25 x 25 cm ( mutu beton minimal K – 450 ), tulangan seperti gambar kerja Kedalaman sesuai
gambar ( asumsi ).
Pilecap Mutu Beton : K-350, non fly ash.
Besi beton dia < 10 mm BJTP 24 (U24 polos); dia > 10 mm BJTD 40 (U 40 ulir)
Tie Beam Mutu Beton : K-350, non fly ash.
Besi beton dia < 10 mm BJTP 24 (U24 polos); dia > 10 mm BJTD 40 (U 40 ulir)
Mutu Beton : K-350, non fly ash.
Besi beton dia < 10 mm BJTP 24 (U24 polos); dia > 10 mm BJTD 40 (U 40 ulir)
2. Struktur atas
Untuk struktur yang ditawarkan dengan sistem precast, ukuran kolom, Balok dan pelat tidak
boleh dirubah.
Bahan : Metal Zinc Alume
3. Rangka Atap
Mutu bahan : Kekuatan tarik minimal : 550 MPa, t min = 0.75 mm
4. Penutup Atap Bahan : Metal Zinc Alume, stone chip finish ( berpasir ).
2. Plafond
Bahan : Gypsum tebal 9 mm ( Ex. Jaya Board, Elephant ) dipasang Flat Full System.
Rangka : Rangka plapond dari bahan metal furring system, dengan modul rangka
Plafond Hunian, selasar dan
1. maksimal 60 x 120 cm, tebal bahan = 0.45 mm
Entrance
List plafond : Gypsum 5 x 5 cm, di cat
Rangka : Rangka plapond dari bahan metal furring system, dengan modul rangka
1. Kamar Mandi
maksimal 60 x 120 cm, tebal bahan = 0.45 mm
4. Water Proofing
: Area pot bunga, Canopy beton jendela hunian, : Type coating/Cement base
T. Jemur
1. Water proofing : KM/WC : Tahap 1 = Type Bitumen Coating
Tahap 2 = Liquid Coating/Cement Base + serat2
pada sudut antara dinding dg dinding, dinding
dengan lantai.
: Ground tank : Type Coating + serat ( Anti Asam dan Anti Toxid ).
1. Kusen
Bahan AlAluminium , ukuran 1,5 x 3 inchi, anodize
:
Produksi AlEx Alkasa, Super Ex, Alexindo dengan tebal 1,15 - 1,2 mm.
:
Warna : Anodize Natural, Coklat dan Hitam
Karet : Gasket Neoprene
Sealent : GE, Dowcornice.
2. Daun Pintu Type : Engineering Door , Rangka Honey Comb, Finish HPL
3. Engsel Pintu Type : Full Mortise Finge yang dilengkapi dengan ring plastik
Merk : Local (Ex. Dekson, Logo, Fino, Royal)
Panjang : 4”
Jumlah : 3 buah untuk setiap daun pintu
4. Engsel Jendela Type : Full Mortise Finge yang dilengkapi dengan ring plastik
Merk : Local (Ex. Dekson, Logo, Fino )
Catchment : Tebal bahan = 1,5-2 mm , tinggi catchment = 23 – 25 cm , Lebar = 2.0 - 2,5 cm
5. Kunci Type : Mortise Lockset
: Rambuncis
Merk : Dekson, Fino, Royal, Solid
6. Kaca Kaca bening dari jenis ”sheet glass” dengan ketebalan 5 mm, produksi ”ASAHIMAS”
Kaca Es dengan ketebalan 3 mm, produksi ”ASAHIMAS”
6. Cat
7. Lisplank Atap
1. List Plank Jenis : GRC L = 30 cm, tebal = 9 mm, berkualitas baik, finish cat Weather Shield.
Merk : GRC Board, Jaya Board.
Pipa GIP :
Dia ½ ” t= 2.6 mm
Spesifikasi Pipa Dia 3/4 ” t= 2.6 mm
:
: Dia 1 ” t = 3.2 mm
Dia 11/4” t= 3.2 mm
Dia 1 ½ ” t=3.2 mm
Dia 2 ” t=3.6 mm
Dia 21/2 ” t =3.6 mm
1. Pompa Transfer
Supply Water Pump-1 Kapasitas (Q) : 100 l / menit
Head (H) : Min 40 m
Motor listrik : 380 Volt / 3 Phase / 50 Hz
Merk : Ex GEYSER PUMP, IT LOWARA, IDEAL PUMP, EBARA
(Lampirkan Manual Book, Surat Garansi & Surat Keagenan Tunggal)
Supply Water Pump-2 Kapasitas (Q) : 100 l / menit
Head (H) : Min 40 m
Daya (N) : 380 V / 3 Phase / 50 Hz
Merk : Ex GEYSER PUMP, IT LOWARA, IDEAL PUMP, EBARA
(Lampirkan Manual Book, Surat Garansi & Surat Keagenan Tunggal)
2. Water Level Control Jenis : Electroda
Merk : Omron , Radar.
3. Pipa Hisap Bahan : Pipa GIP Class Medium, ex PPI, Bakrie, Spindo
dari Ground Tank ke R. Pompa
4. Pipa Bahan : Pipa GIP Class Medium, ex PPI, Bakrie, Spindo
dari R. Pompa ke Shaft Gedung Diameter sesuai gambar.
RKS Pekerjaan Rumah Susun T 24 & T 36 Rusun PUPR
7
5. Valve - valve Type : Cast Iron Class 10 K
Merk : KITZ, WEFLO,UVALCO, TOYO
6. Meteran Air Standar : Standar PDAM
kualitas
Merk : Pan Asian, ONDA, Amico.
3. Peralatan Sanitair
1. Kabel Jenis : NYY, NYM, NYA dan NYFGBy (Kabel dari PLN ke MDP)
Standar kualitas : Kabelindo, Kabelmetal, Supreme, Tranka.
2. Pipa conduit Jenis : PVC High Impact
Standar kualitas : Clipsal, EGA, Pralon, Boss, Legrand
3. Terminal Box Jenis : Sama dengan pipanya
4. Saklar Standar kualitas : MK, Clipsal,Panasonic, ERA, Boss, Schneiderdipasang 150 cm dari lantai jadi
5. Stop Kontak Standar kualitas : MK, Clipsal, Panasonic, ERA, Boss, Schneiderdipasang 150 cm dari lantai jadi
6. Armature Dalam Ruang Standar kualitas : Interlite,Elcolite, Artolite
7. Armature Luar Ruang Standar kualitas : Interlite,Elcolite, Artolite
(Lampu Taman)
8. Lampu TL 36 W, 18 W : Phillips, Osram
Lampu Baret : Phillips, Osram
32 W
Lampu PL : Philips, Osram.
13 W, SL 26 W
9. Ballast Standart : Ex Acto atau Phillips
10. Capacitor Standar kualitas : Phillips
11. Panel Box (Panel Maker) Rangka : Besi Profil 50 mm x 50 mm
Cover : Besi plat 1,2 mm
Cat : Satu lapis dengan cat anti karat
Dua lapis cat terakhir dengan cat bakar
Penutup : Dilengkapi dengan lampu indikator
Kunci pintu
Merk : Ex Panindo, Cejete Industira,Indusprima, Ronapanel
12. Circuit Breaker Merk : Ex Merlin Gerin, Schneider, Siemens, AEG, ABB
13. Mini Circuit Breaker (MCB) Merk : Ex Merlin Gerin, Schneider, Siemens, AEG, ABB
14. Penangkal Petir Merk : ORION, Thomaz System, Kurn, EF System
Protector Head (Terminal) Type : Electrostatic, Radius minimal 80 m
Konduktor Bahan : Tembaga dengan penampang berukuran 50 - 70 mm
Sistim Pengamanan Pentanahan Tahanan : Maksimum 2 Ohm, panjang tembaga sebagai elektroda pertanahan minimal 6 m.
Sistem Pengujian Grounding Resistance Test
Tahanan pentanahannya diukur melalui metoda standar (max. 2 Ohm)
Continuity test
15. Kabel tray Merk : Lebar 20 cm, ex Interack, Wykom, Tristar;Tri Abadi , t = 2mm finish
Standar
16. KWH meter : SPLN, type digital, 1 Phase/3phase, 50 Hz, Class 1
kualitas
RKS Pekerjaan Rumah Susun T 24 & T 36 Rusun PUPR
9
Merk : Thera, Edmi, Meisys
5. Pemadam Kebakaran
1. Hydrant Box Plat baja t = 2 mm, Produksi : Ozeki, Star Fire, Fireguard, Jet Star
Type :
Hydrant Box :
Indoor : Type B ( 1250 x 750 x 180 mm), Standart ( tanpa kaca )
Out door : Type C ( 950 x 600 x 200 mm)
Nozle : Bahan bronze, Hart, Kitz(buatan pabrik alat-alat pemadam kebakaran)
Stop Valve : Bahan bronze, Hart, Kitz. (buatan pabrik alat-alat pemadam kebakaran)
Hose Rack : Hart, Kitz. (buatan pabrik alat-alat pemadam kebakaran)
Dia 6 ” t = 7.1 mm
2. Pipa Bahan : Dia 5 ” t = 6.6 mm
Dia 4 ” t = 6.0 mm
Dia 3 ” t = 5.5 mm
Dia 2.5 ” t= 5.2 mm
Dia 2 t= 3.9 mm
Pipa Hisap
3. Bahan : Pipe Sch-40, Warna Putih
dari Pompa ke Ground Tank
Baja Cor, Type Two way dengan Main Valve, Working presure 10 bar, Test Presure
4. Hydrant Pillar Bahan : 20 Bar
Produksi : Ozeki, Star Fire, Fireguard, Jet Star
5. Heat
Fire Detector : Rate of Rise Heat Detector
Detector
Indicator Supply Voltage 24 VDC
:
Lamp Light Bulb or LED
Manual
: Supply Voltage 24 VDC
Push Button
Merk : Nohmi, Star fire, Jet Star, FireGuard
Class A, B & C 2,5 kg, 6 kg
6 Fire Extinguisher Type : Class B & C 2,5 kg
Produksi : Ozeki, Star Fire, Fireguard, Jet Star
7. Valve - valve Type : Class 16 K
Merk : KITZ, Weflo,
RKS Pekerjaan Rumah Susun T 24 & T 36 Rusun PUPR
10
Duvalco, Toyo
8. Pompa Hydrant
- Diesel Fire Pump Kapasitas : 500 USGPM x 85 M
Panel : NFPA 20
Merk : Ex GEYSER PUMP, IT LOWARA, IDEAL PUMP, EBARA
(Lampirkan Manual Book, Surat Garansi & Surat Keagenan Tunggal)
- Jockey Pump Kapasitas : 25 USGPM x 90 M
Output : 4 KW x 380Vx 3 Phase x 50Hz x 2900 Rpm
Panel : NFPA 20
Merk : Ex GEYSER PUMP, IT LOWARA, IDEAL PUMP, EBARA
(Lampirkan Manual Book, Surat Garansi & Surat Keagenan Tunggal)