Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan Anggota pokjakes dan PUS mengerti tentang
Pentingnya Keluarga Berencana
Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan seluruh Anggota pokjakes Dusun Sege-
Segeri akan dapat :
a. Menyebutkan pengertian penyakit Keluarga Berencana
a. Mengetahui dan memahami Tujuan pelaksanaan KB
b. Mengetahui dan memahami Sasaran KB,
c. Mengetahui dan memahami, Metode KB, dan Tempat Pelayanan KB.
Metode
Diskusi dan tanya jawab
A. KEGIATAN PENYULUHAN
No Tahap Waktu Kegiatan
1 Pembukaan 5 menit Menjelaskan tujuan kegiatan
2 Pengembangan 20 menit 1. Menggali pengetahuan ibu atau
keluarga tentang KB.
2. Menjelaskan tentang:
a. Tujuan pelaksanaan KB.
b. Sasaran KB.
c. Metode KB.
d. Tempat pelayanan KB.
3. Memberi kesempatan untuk bertanya.
B. Media
Leaflet KB, Flip Chart
C. Sumber
1. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional bekerja sama dengan Departemen
Kesehatan RI (1992), Materi Pelatihan Kampanye Ibu Sehat Sejahtera Untuk
Kader, Jakarta
D. Evaluasi
1. Prosedur :
Selama proses penyuluhan Dan Setelah proses penyuluhan Dengan :
Memberikan test berupa pertanyaan.
Memberikan umpan balik berupa informasi dan hasil test, serta memberikan
solusi apa yang sebaiknya dilakukan berikutnya.
2. Bentuk tes : Subyektif, jenis tes : lisan
3. Macam pertanyaan :
a. Apa tujuan pelaksanaan KB?
b. Siapa yang menjadi sasaran KB?
c. Bagaimanakah metode KB yang efektif bagi Keluarga?
d. Dimana keluarga dapat memperoleh pelayanan KB?
MATERI PENYULUHAN KELUARGA BERENCANA
b. Diafragma adalah mangkuk karet yang dipasang di dalam vagina, mencegah sperma
masuk ke dalam saluran reproduksi.
1) Keuntungan:
a) Tidak menimbulkan resiko terhadap kesehatan.
b) Pemakaina dikontrol sendiri oleh klien.
c) Segera dirasakan efektifitasnya.
2) Kerugian:
a) Dipakai setiap kali hubungan sex.
b) Perlu pengukuran awal.
c) Perlu spermatisida.
d) Merepotkan cara memasangnya.
e) Dibiarkan dalam vagina lk. 6 jam setelah koitus.
c. IUD (alat kontrasepsi dalam rahim/ AKDR) adalah alat yang dimasukkan ke dalam rahim dalam
masa reproduksi untuk mencegah kehamilan.
1) Keuntungan:
a) Tidak menimbukan resiko terhadap kesehatan.
b) Tidak perlu mengganti setiap kali akan hubungan.
c) Lebih praktis dan hemat.
d) Dapat dijamin keamanannya.
2) Kerugian:
a) Menimbulkan floting darah kadang – kadang.
b) Merepotkan cara memasangnya dan tidak dapat dilakukan sendiri.
c) Kadang – kadang terjadi keputihan
d) Menimbulkan ketidaknyamanan pada saat hubungan.
b. Suntik
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan
hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena
kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman
a. Jenis-Jenis Kontrasepsi Suntikan
1. Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem
2. Suntikan / 3 bulan ; contoh : Depoprovera, Depogeston
b. Cara Kerja Kontrasepsi Suntikan
Menghalangi ovulasi (masa subur)
Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
Mengubah kecepatan transportasi sel telur
c. Keuntungan Dan Efek Samping Suntikan
Keuntungan :
Efektifitasnya tinggi
Cara pemberiannya sederhana
Cukup aman
Kesuburan dapat kembali
Cocok bagi ibu-ibu yang sedang menyusui
Efek samping :
Gangguan haid
Mual, sakit kepala, penambahan berat badan
Kadang kala ibu mengeluh gairahnya menurun
d. cara pemberian kontrasepsi suntikan
1. Waktu Pemberian
Setelah melahirkan : hari ke 3 – 5 pasca salin dan setelah ASI berproduksi
Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah keguguran (asal ibu
belum hamil lagi
Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid
2. Lokasi Penyuntikan
Daerah bokong/pantat
Daerah otot lengan atas
c. Pil
1) Keuntungan:
a) Efektifitas tinggi.
b) Tidak menimbulkan perdarahan.
c) Mudah pemakaian.
d) Tidak mengganggu hubungan seksual.
2) Kerugian:
a) Mahal
b) Diminum setiap hari.
c) Barat badan meningkat.
Tempat Pelayanan Kb
Tempat – tempat yang dapat melayani KB adalah:
1. Dokter dan bidan praktek swasta.
2. Lembaga masyarakat seperti: posyandu, kelompok akseptor KB.
3. Lembaga kesehatan seperti: Rumah Sakit, puskesmas, klinik swasta dll.