I. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan peserta akan mengetahui Cara Merawat Demam dengan
Kompres Hangat
III. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab
- Diskusi
- Demonstrasi
IV. Kegiatan Penyuluhan
No. KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN PESERTA
PENYULUHAN PENYULUH
1. Membuka Memberi salam Menyimak
penyuluhan Memberi gambaran umum (mendengarkan dan
(5 menit) tentang Cara Merawat Demam memperhatikan)
dengan Kompres Hangat
Menggali pengetahuan peserta
tentang Cara Merawat Demam
V. Media
- Leaflet
- Flipchart
- Alat peraga Handuk kecil, Kom, air hangat dalam termos
VI. Evaluasi
Menanyakan secara langsung kepada sasaran mengenai materi yang telah disampaikan
VIII. Materi
Merawat Demam dengan Kompres Hangat
a. Definisi
Demam adalah kondisi dimana otak mematok suhu di atas seting normal yaitu di atas
38C. Namun demikian, beberapa buku menyatakan bahwa demam adalah suhu tubuh >
38.5C untuk waktu minimal 24 jam. Akibat tuntutan peningkatan suhu tersebut maka tubuh
akan memproduksi panas. Proses pembentukan panas itu terdiri dari tiga fase. Fase
pertama, menggigil dan berlangsung sampai suhu tubuh mencapai puncaknya;lalu suhu
menetap (fase kedua) dan baru akhirnya suhu turun (fase ketiga).
b. Penyebab
Peningkatan suhu tubuh ini disebabkan oleh beredarnya suatu molekul kecil di dalam
tubuh kita yang disebut dengan pirogen (zat pencetus panas). penyebabnya antara lain
infeksi, radang, keganasan, alergi, teething, dan lain lain. Sebelumnya akan diklarifikasi 3
terminologi.
Pertama radang
Dalam bahasa inggris, radang adalah INFLAMMATION, bukan infection. Dengan demikian,
radang bisa disebabkan oleh infeksi tetapi bisa juga bukan karena infeksi. Bila radang
disebabkan oleh infeksi, maka hal itu bisa infeksi kuman (bakteria) atau karena infeksi virus,
jamur, parasit; tetapi kebanyakan infeksi pada bayi dan anak disebabkan oleh virus. Apa
penyebab radang yang bukan infeksi? Bisa alergi (yang tersering), bisa juga trauma,
tumbuh gigi (teething), atau karena penyakit autoimun (ada kesalahan “program” di dalam
tubuh dimana organ tubuh dikira sebagai “musuh” dan diserang oleh sistem imun.
Kedua Infeksi
Infeksi adalah masuknya jasad renik (micro organisms atau mahluk hidup yang sangat kecil
yang umumnya tidak dapat dilihat dengan mata) ke tubuh kita. Masuknya micro-organisms
tersebut belum tentu menyebabkan kita jatuh sakit, tergantung banyak hal antara lain
tergantung seberapa kuat daya tahan tubuh kita. Bila sistem imun kita kuat, mungkin kita
tidak jatuh sakit atau kalaupun sakit, ringan saja sakitnya, bahkan tubuh kita selanjutnya
membentuk zat kekebalan (antibodi). Mikro organisme atau jasad renik tersebut bisa
kuman/bakteri, bisa virus, jamur.
Ketiga Demam bukan penyakit, demam adalah gejala bahwa ada sesuatu yang sedang
terjadi di dalam tubuh kita. Batuk, muntah, diare juga bukan penyakit, melainkan gejala.
Berhadapan dengan gejala-gejala tersebut, yang terpenting adalah mencari tahu APA
PENYEBABnya.
d. Dampak Demam
Dampak Menguntungkan
Fungsi pertahanan tubuh manusia bekerja lebih baik pada suhu demam dibandingkan
suhu normal. Pelepasan pirogen endogen akan memicu pertambahan jumlah leukosit,
meningkatkan aktivitas mereka dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme serta
meningkatkan produksi/fungsi interferon (zat yang membantu leukosit memerangi
mikroorganisme).
Dampak Negatif
Pertama, kemungkinan dehidrasi (kekurangan cairan tubuh). Ketika mengalami demam,
terjadi peningkatan penguapan cairan tubuh sehingga anak bisa kekurangan
cairan.
Kedua, kekurangan oksigen. Saat demam, anak dengan penyakit paru-paru atau penyakit
jantung-pembuluh darah (kardiovaskuler) bisa mengalami kekurangan oksigen
sehingga penyakit paru-paru atau kelainan jantungnya akan semakin berat.
Ketiga, demam > 42 C bisa menyebabkan kerusakan neurologis (saraf), meskipun sangat
jarang terjadi. Tidak ada bukti penelitian yang menunjukkan terjadinya
kerusakan neurologis bila demam < 42 C.
Terakhir, anak berusia < 5 tahun, terutama antara 6 bulan-3 tahun, beresiko kejang
demam (febrile convulsions), khususnya pada temperatur rektal > 40
e. Terapi pendukung
Terapi yang Direkomendasikan
Tingkatkan asupan cairan (ASI -dan hanya ASI untuk bayi < 6 bulan-, susu, air, kuah sup,
atau jus buah). Minum banyak juga mampu menjadi pelega saluran napas dengan
mengurangi produksi lendir di saluran napas.
Jarang terjadi dehidrasi berat tanpa adanya diare dan muntah terus-menerus. Hindari
makanan berlemak atau yang sulit dicerna karena demam menurunkan aktivitas
lambung.Kenakan pakaian tipis dalam ruangan yang ventilasi udaranya baik. Tidak harus
terus berbaring di tempat tidur, tetapi jangan melakukan aktivitas berlebihan.