PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas asuhan keperawatan pada klien dengan Ca kandung
kemih pada mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah II
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
Kanker kandung kemih (karsinoma buli-buli) adalah kanker yang mengenai
kandung kemih dan kebanyakan menyerang laki-laki (Nursalam & Fransisca, 2008).
Menurut Robinson (2014), tumor jinak dan ganas dapat berkembang pada permukaan
dinding atau tumbuh di dalam dinding dan dengan cepat menyerang otot di bawahnya.
Sekitar 90% kanker kandung kemih merupakan karsinoma sel transisional,
berasal dari epitel transisional dari membran mukosa, sementara tipe lainnya tumor
tersebut adalah sel skuamosa dan adenokarsinoma (Robinson, 2014).
Terdapat dua bentuk kanker kandung kemih, yaitu :
a. Bentuk superfisial (yang cenderung kambuhan).
b. Bentuk invasif
2.2 ETIOLOGI
Suharyanto dan Madjid (2008) mengemukakan bahwa penyebab kanker
kandung kemih tidak diketahui secara pasti. Faktor resiko kanker kandung kemih yaitu:
a. Zat karsinogen dalam lingkungan kerja, seperti bahan pewarna, karet, bahan kulit,
tinta atau cat.
b. Infeksi bakteri kambuhan atau kronis pada saluran kemih.
c. Kebiasaan merokok. Kanker kandung kemih dua kali lebih banyak menyerang
perokok daripada yang bukan perokok.
d. Kebiasaan minum kopi. Terdapat kemungkinan hubungan antara kebiasaan minum
kopi dan kanker kandung kemih.
e. Skistosomiasis (infeksi parasit yang mengiritasi kandung kemih).
3
2.3 PATOFISIOLOGI
Karsinoma kandung kemih yang masih dini merupakan tumor superfisial.
Tumor ini lama – kelamaan dapat mengadakan infiltrasi ke lamina propria, otot, dan
lemak perivesika yang kemudian menyebar langsung ke jaringan sekitarnya.
4
2.6 KOMPLIKASI
Komplikasi pembedahan meliputi peredaran dan infeksi, efek samping dari
radiasi dapat menimbulkan struktur pada ureter, uretra, atau kolon. Komplikasi lain
dikaitkan dengan daerah metastase penyakit.
5
Pasien dengan penyakit lanjut dapat hadir dengan nyeri panggul atau tulang,
edema ekstremitas bawah, dari kompresi korpus iliaka, atau nyeri panggul dari
obstruksi saluran kemih. Superficial kanker kandung kemih jarang ditemukan
selama pemeriksaan fisik. Kadang-kadang massa abdomen atau pelvis dapat
teraba.
b. Diagnosa Keperawatan
- Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan peradangan kandung kemih,
pasca diversi urin.
- Kecemasan berhubungan dengan tindakan invasif diagnostik, intervensi
medik, rencana bedah.
- Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan penurunan imunitas pasca
kemoterapi dan radiasi, port de entrée luka pascabedah.
c. Intervensi Keperawatan
1) Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan peradangan kandung
kemih, pasca diversi urin.
- Kaji kemampuan partisipasi asien keluarga.
- Lakukan dan ajarkan cara perawatan osotomi.
- Pantau proses penyembuhan luka insisi osotomi.
2) Kecemasan berhubungan dengan tindakan invasif diagnostik, intervensi
medik, rencana bedah.
- Biarkan pasien mengungkapkan perasan cemas.
- Berikan informasi realistis mengenai hasil pemeriksaan diagnostik,
pembedahan, dan pengobatan.
3) Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan penurunan imunitas pasca
kemoterapi dan radiasi, port de entrée luka pascabedah.
- Gunakan sabun antimicrobial untuk mencuci tangan.
- Pertahankan intake cairan adekuat.
- Ajarkan klien tentang gejala dan tanda infeksi, serta anjurkan untuk
melaporkannya.
6
- Lakukan mobilisasi miring kiri dan kanan tiap 2 jam.
- Lakukan perawatan luka.
7
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ca kandung kemih (karsinoma buli-buli) adalah kanker yang mengenai
kandung kemih dan kebanyakan menyerang laki-laki. Sekitar 90% kanker kandung
kemih merupakan karsinoma sel transisional, berasal dari epitel transisional dari
membran mukosa, sementara tipe lainnya tumor tersebut adalah sel skuamosa dan
adenokarsinoma.
Beberapa diagnosa keperawatan untuk Ca kandung kemih adalah perubahan
eliminasi urin berhubungan dengan peradangan kandung kemih, pasca diversi urin,
kecemasan berhubungan dengan tindakan invasif diagnostik, intervensi medik, rencana
bedah dan risiko tinggi infeksi berhubungan dengan penurunan imunitas pasca
kemoterapi dan radiasi, port de entrée luka pascabedah.
3.2 SARAN
Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien dengan Ca kandung kemih
kita dapat memahami konsep teori dan mampu menerapkan proses keperawatan secara
tepat.
8
DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin, Arif, Kumala Sari. 2012. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan.
Jakarta: Salemba Medika
Nursalam dan Fransisca. 2008. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan
Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika
Suharyanto, Toto, Abdul Madjid. 2008. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan
Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta: Trans Info Medika