Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN PELATIHAN BTCLS

A. LATAR BELAKANG
Kecelakaan atau bencana dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, seperti halnya
kecelakaan lalu lintas, kecelakaan rumah tangga, kecelakaan kerja, dan sebagainya.
Perawat sebagai lini terdepan dalam pelayanan gawat darurat harus mampu menangani
masalah yang diakibatkan kecelakaan dengan cepat dan tepat, dengan pendekatan
asuhan keperawatan yang mencakup aspek bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual. Oleh
karena itu perawat dituntut untuk memiliki kompetensi dalam menangani masalah
kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler. Salah satu upaya dalam
peningkatan kompetensi tersebut dilakukan melalui pelatihan.

Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) merupakan salah satu pelatihan dasar bagi
perawat dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan
kardiovaskuler. Penanganan masalah tersebut ditujukan untuk memberikan bantuan
hidup dasar sehingga dapat menyelamatkan nyawa dan meminimalisir kerusakan organ
serta kecacatan penderita.

Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) saat ini telah menjadi persyaratan mutlak
untuk setiap perawat yang bekerja di pelayanan kesehatan, termasuk Tim Kesehatan Haji
dan Dosen Institusi pendidikan keperawatan sebagai pembimbing praktik mahasiswa.
Untuk itu, perawat sebagai bagian dari anggota Tim Kesehatan wajib memiliki
keterampilan dasar tentang BTCLS sebagai kompetensi dasar, karena henti nafas dan
atau henti jantung bisa terjadi sepanjang rentang gawat darurat baik pre-hospital, in-
hospital dan post-hospital.

Kompetensi dasar ini idealnya sebagai persyaratan wajib yang harus dimiliki oleh perawat
sebelum bekerja di pelayanan kesehatan ataupun sebagai fasilitator klinik. Untuk dapat
melakukan asuhan keperawatan gawat darurat khususnya melakukan BTCLS sesuai
dengan kebutuhan pasar kerja, maka perlu disiapkan perawat yang handal melalui
pelatihan berbasis kompetensi /Competency Based Training (CBT).

Untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut, maka Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes)


Batam akan menyelenggarakan Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS).
B. FILOSOFI PELATIHAN
Pada hakekatnya setiap manusia selalu dan harus belajar untuk mempertahankan
hidupnya, karena dengan belajar dapat menghasilkan perubahan pada individu, yaitu
didapatkannya kemampuan baru yang berlaku untuk waktu yang relatif lama. Salah satu
bentuk proses belajar adalah melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan.

Pelatihan diselenggarakan dengan memperhatikan:


1. Prinsip andragogy, yaitu proses pelatihan diselenggarakan dengan memerhatikan
hak peserta selama pelatihan, antara lain :
a. Dihargai keberadaannya selama menjadi peserta pelatihan.
b. Didengarkan dan dihargai pengalamannya terkait dengan materi pelatihan.
c. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapatnya, sejauh berada di dalam konteks
pelatihan.
d. Tidak dipermalukan, dilecehkan, ataupun diabaikan.
2. Berorientasi kepada peserta, dimana peserta berhak untuk :
a. Mendapatkan 1 paket bahan belajar
b. Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi dengan berbagai
metode, melakukan umpan balik, dan menguasai materi pelatihan.
c. Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki, baik secara visual, auditorial,
maupun kinestetik (gerak).
d. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka.
e. Melakukan evaluasi (terhadap penyelenggara maupun fasilitator) dan dievaluasi
tingkat pemahaman dan kemampuannya terkait dengan materi pelatihan.
3. Berbasis kompetensi, yang memungkinkan peserta untuk :
a. Mengembangkan keterampilan langkah demi langkah dalam memperoleh
kompetensi yang diharapkan
b. Memperoleh sertifikat setelah dinyatakan berhasil mendapatkan kompetensi yang
diharapkan pada akhir pelatihan.
4. Learning by doing, yang memungkinkan peserta untuk :
a. Berkesempatan melakukan eksperimen berbagai masalah dalam praktik
keperawatan dengan menggunakan metode pembelajaran antara lain:
demonstrasi, simulasi, studi kasus, dan praktik baik secara individu maupun
kelompok.
b. Melakukan pengulangan ataupun perbaikan yang dirasa perlu untuk mencapai
kompetensi yang ditetapkan.
C. PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI
1. Peran
Setelah mengikuti pelatihan, peserta berperan sebagai pelaksana penanganan
kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler.

2. Fungsi
Dalam melaksanakan perannya, peserta berfungsi dalam :
1. Melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD).
2. Melakukan penilaian awal (Initial Assessment).
3. Melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan pernafasan dan jalan
nafas (airway and breathing).
4. Melakukan penatalaksanaan pasien akibat trauma: kepala dan spinal, thorak dan
abdomen, musculoskeletal dan luka bakar.
5. Melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan sirkulasi.
6. Melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan kardiovaskuler.
7. Melakukan penatalaksanaan proses rujukan.
8. Melakukan triage pasien.

3. Kompetensi
Untuk menjalankan fungsinya, peserta kompeten dalam :
a. Melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD).
b. Melakukan penilaian awal (Initial Assessment).
c. Melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan pernafasan dan jalan
nafas (airway and breathing).
d. Melakukan penatalaksanaan pasien akibat trauma: kepala dan spinal, thorak dan
abdomen, musculoskeletal dan luka bakar.
e. Melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan sirkulasi.
f. Melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan kardiovaskuler.
g. Melakukan penatalaksanaan proses rujukan.
h. Melakukan triage pasien.

D. TUJUAN PELATIHAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu melakukan penatalaksanaan
kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu :
a. Melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD).
b. Melakukan penilaian awal (Initial Assessment).
c. Melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan pernafasan dan jalan
nafas (airway and breathing).
d. Melakukan penatalaksanaan pasien akibat trauma: kepala dan spinal, thorak dan
abdomen, musculoskeletal dan luka bakar.
e. Melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan sirkulasi.
f. Melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan kardiovaskuler.
g. Melakukan penatalaksanaan proses rujukan.
h. Melakukan triage pasien.

E. PESERTA, PELATIH, PENYELENGGARA


1. Peserta
a. Kriteria Peserta
1) Tenaga medis/paramedis yang bekerja di pelayanan kesehatan
2) Tenaga medis/paramedis yang bekerja di institusi pendidikan
3) Mahasiswa keperawatan/kebidanan dengan kriteria sedang mengikuti
pendidikan keperawatan pada semester akhir.
b. Jumlah Peserta
Dalam 1 (satu) kelas, jumlah peserta 20 orang.

2. Pelatih/Fasilitator
Pelatih/Fasilitator diprioritaskan perawat, dengan kriteria sebagai berikut :

a. Telah mengikuti TOT BTCLS yang dibuktikan dengan sertifikat


b. Menguasai materi yang dilatihkan, baik dalam teori maupun keterampilan praktik
c. Memiliki pengalaman dalam melakukan penanganan gawat darurat minimal 2
tahun 2 tahun di Unit Gawat Darurat, ICU, ICCU.
3. Penyelenggara
a. Institusi penyelenggara adalah Balai Pelatihan Kesehatan Batam.
b. Tenaga pengelola diklat yang telah mengikuti TOC/Manajemen Diklat dengan SK
terlampir.
c. Waktu/lama penyelenggaraan pelatihan adalah 5 (lima) hari.
F. STRUKTUR PROGRAM
Materi pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) sebanyak 50 JPL selama
5 hari efektif dengan durasi setiap JPL 45 menit. Adapun materi yang akan disampaikan
adalah sebagai berikut

Tabel 1.1 Struktur Program Pembelajaran

NO MATERI WAKTU
T P PL JLH
A. MATERI DASAR :
1. Etik dan aspek legal keperawtan gawat
2 - - 2
darurat

2. System penanggulangan gawat darurat


1 - - 1
terpadu (SPGDT)
B. MATERI INTI :
1. Bantuan Hidup dasar 2 6 0 8

2. Penilaian awal (initial assessment). 2 4 0 6

3. Penatalaksanaan pasien dengan 2 4 0 6


gangguan pernafasan dan jalan nafas
(airway and breathing)

4. Penatalaksanaan pasien akibat trauma: 4 4 0 8


kepala dan spinal, thorak dan abdomen,
musculoskeletal dan luka bakar

5. Penatalaksanaan pasien dengan 1 2 0 3


gangguan gangguan sirkulasi

6. Penatalaksanaan kegawatdaruratan 3 4 0 7
kardiovaskuler

7. Penatalaksanaan proses rujukan 1 4 0 5

8. Triage pasien 1 1 0 2
C. MATERI PENUNJANG:
1. Membangun komitmen belajar (Building - 2 - 2
Learning Commitment/BLC
JUMLAH 19 31 0 50
G. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan yaitu :

1. Evaluasi Peserta Pelatihan


a) Evaluasi Pengetahuan
(1) Evaluasi Tahap Awal : Pre-Test
(2) Evaluasi pada tahap proses pembelajaran
(3) Evaluasi Tahap Akhir : Post-Test
b) Evaluasi Keterampilan : penilaian terhadap keterampilan yang dilakukan melalui
simulasi (skill station) dan ujian praktik.
2.
3. Evaluasi Pelatih/Fasilitator
Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh seorang fasilitator atau
narasumber melaksanakan tugasnya dalam arti bahwa fasilitator mampu
menyampaikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta dengan baik, dapat
dipahami dan diserap oleh peserta diklat. Disamping itu dimaksudkan juga untuk
mengukur keberhasilan diklat dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Evaluasi ini
dapat dilihat melalui nilai rata-rata yang diberikan oleh peserta diklat dengan
menggunakan lembar penilaian pelatih/ fasilitator.
Aspek yang dinilai :.
(1) Penguasaan materi
(2) Sistematika pelajaran
(3) Ketepatan waktu
(4) Penggunaan metode dan alat bantu
(5) Gaya dan sikap terhadap peserta latih
(6) Penggunaan bahasa
(7) Pemberian motivasi belajar kepada peserta latih
(8) Pencapaian tujuan pembelajaran
(9) Kerapian pakaian
(10) Cara menjawab pertanyaan peserta diklat
4. Evaluasi Penyelenggaraan oleh peserta pada akhir diklat
Evaluasi dilakukan oleh peserta diklat terhadap penyelenggaraan diklat. Evaluasi
dilakukan sebagai upaya mengukur tingkat akreditasi institusi penyelenggara diklat.
Pengukuran tingkat penyelenggaraan/ pengelola diklat dapat dilihat melalui nilai rata-
rata yang diberikan oleh peserta diklat diakhir penyelenggaraan dengan menggunakan
lembar penilaian penyelenggaraan pelatihan meliputi: :
a. Tujuan pendidikan pelatihan
b. Relevansi pendidikan pelatiahan dengan tugas
c. Manfaat setiap mata ajar / sajian bagi pelaksanaan tugas
d. Manfaat pendidikan pelatihan bagi peserta/instansi
e. Hubungan peserta dengan pelaksanaan pendidikan pelatihan
f. Pelayanan sekretariat terhadap peserta
g. Pelayanan akomodasi dan lainnya
h. Pelayanan konsumsi
i. Pelayanan perpustakaan

H. JADWAL PELATIHAN
Pelatihan diselenggarakan selama 5 (lima) hari efektif.

I. SERTIFIKASI
Berdasarkan ketentuan yang berlaku, kepada setiap peserta yang telah mengikuti
pelatihan dengan ketentuan :

1. Kehadiran 100%
2. Nilai hasil post test minimal 70
3. Nilai hasil ujian praktik minimal 80
Akan diberikan sertifikat yang dikeluarkan oleh Bapelkes Batam atas dengan angka kredit
1 (satu) yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan oleh panitia
penyelenggara.

J. PEMBIAYAAN

Pelaksanaan pelatihan BTCLS STIKes RS Haji Medan diselenggarakan dengan sumber


dana swadana disesuaikan dengan unitcost pelaksanaan diklat dan PNBP berdasarkan
PP. No. 21 Tahun 2013 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak.

Anda mungkin juga menyukai