Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 2

Nama Kelompok :
1. Tias Qurotta A’yun P1337424516017
2. Yunita Widiati N P1337424516018
3. Ayu Novitasari P1337424516019
4. Grace Devi Oktary P1337424516020
5. Alifa Djati Windyakusuma P1337424516021
6. Aji Tri Mahanani P1337424516022
7. Mazaya Imana A S P1337424516023
8. Fitriana Puspitaningrum P1337424516024
9. Rifki Aulia Nurhanida P1337424516025
10. Asri Wahyuningsih P1337424516026
11. Dwi Haryati P1337424516027
12. Wahyu Aprilianingsih P1337424516028
13. Vivy Budi M D P1337424516029
14. Mutiatun Ainiya P1337424516030

ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA Tn R

A. PENGKAJIAN DATA
1. Identitas Umum Keluarga
Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn R
Umur : 40 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : pedagang
Alamat :
Komposisi anggota Keluarga
No Nama L/P Usia ( Hub. Pendidikan Pekerjaan Status Kesehatan**
th / Klg
Sehat/sakit/meninggal
bulan)

1 Ny C P 38 th Istri SMA Dagang Sedang hamil 7


bulan anak keempat

2 An S P 12 th AK SMP - sehat

2 An T L 7 th AK SD - sehat

3 An R L 4 th AK PAUD - sehat

Genogram

Tn R
Ny
S

An S An T An R

Tipe keluarga
a. Jenis type keluarga : nuclear family
b. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : tidak ada
c. Status sosial dan Ekonomi Keluarga : suami dan istri memiliki pendapatan, suami
mempunyai pendapatan tetap Rp 1.500.000 sedangkan pendapatan istri tidak tentu
sebagai buruh setrika baju penghasilan bersih sebulan Rp 500.000

Riwayat dan Tahap perkembangan keluarga


Saat ini keluarga dalam tahap perkembangan keluarga dengan anak sekolah karena anak
terbesar berumur 12 tahun
Tugas perkembangan keluarga yang belum dicapai :
- Pembagian tugas dengan suami untuk mengasuh anak belum bisa dilakukan dengan
baik
Riwayat kesehatan keluarga inti : tidak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit menurun
dan penyakit menular. Semua anak mendapatkan imunisasi lengkap, dan ditimbang ke
posyandu secara teratur.

Data lingkungan
a. Karakteristik rumah: luas rumah 8 x 6 meter, memiliki 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 KM,
1 ruang kemuarga sekaligus sebagai dapur, perabotan kurang terawat, lantai keramik
berdebu, jendela jarang dibuka, ruangan terasa lembab. Sumber air bersih dari PAM,
SPAL tertutup langsung ke selokan
Denah rumah
U

2 3 4

1 5

Keterangan :
1 Ruang tamu
2, 3 ruang tidur
4 KM
5 ruang keluarga dan dapur

2 Karakteristik tetangga dan komunitasnya


Kebiasaan di lingkungan tetangga tidak ada aturan yang mengikat, pertemuan rutin
selapanan dapat diikuti suami dan istri
Mobilitas geografis keluarga : sejak 5 tahun keluarga menempati rumah milik sendiri,
sehingga tidak berpindah-pindah tempat tinggal
Waktu yang digunakan keluarga untuk berinteraksi antar anggota keluarga yaitu pada
malam hari dengan waktu yang sangat sedikit, karena sepulang dari berdagang ibu masih
mengurus rumah tangga dan anak-anak.

Struktur keluarga
a. Komunikasi sehari-hari dalam keluarga menggunakan bahasa jawa.
b. Struktur kekuatan keluarga
 Anggota keluarga memiliki kartu JKN
 Pengambil keputusan utama dalam keluarga adalah suami
c. Struktur peran
Peran suami adalah mencari nafkah utama, bila libur membantu tetangga yang
membutuhkan tenaganya sehingga mendapat penghasilan tambahan
Peran istri adalah membantu suami mencari nafkah dari pagi sambil membawa anaknya
yang masih bayi, di rumah menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga mengurus
anak-anak dan pekerjaan rumah
An S membantu membersihkan rumah pada waktu sore
Peran An T adalah belajar dan bermain
Peran An R belum ada

d. Nilai atau norma keluarga


Keluarga memandang bahwa pemberian ASI Ekslusif sulit dilakukan karena produksi ASI
sering tidak cukup. Keluarga hanya mendukung KB dengan Pil. Kehamilan ini pada
awalnya tidak diinginkan, tetapi sekarang sudah menerima

Fungsi keluarga
a. Fungsi reproduksi
Saat ini ibu hamil 7 bulan, periksa kehamilan secara rutin di PKD. Menurut hasil
pemeriksaan ibu kurang darah dan bayi masih kecil
b. Fungsi sosialisasi
Ibu aktif dalam kegiatan pertemuan RT
c. Fungsi afeksi
Ibu merasa khawatir dengan kehamilannya
d. Fungsi proteksi
Sejak menerima kehamilannya ibu lebih rajin periksa kehamilan di PKD
Belum merencanakan persalinan
e. Fungsi kesehatan
Bila anggota keluarga sakit dibawa ke PKD terdekat atau diobati sendiri.
6. Stres dan koping keluarga
a. Stressor jangka pendek dan panjang
Kekawatiran dengan kehamilannya dan persalinan
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Menabung dengan sisa penghasil yang sedikit
c. Strategi koping yang digunakan
Suami selalu mengingatkan untuk memeriksakan kehamilannya

PEMERIKSAAN FISIK SETIAP ANGGOTA KELUARGA

Pada anggota keluarga hasil pemeriksaan fisik normal

Hasil pemeriksaan pada Ny C:


Palapasi : presentasi kepala, punggung kanan
TBJ : 1750 gram
DJJ: 140x/menit
Hb 9,5gr%
HBSAg (-)

ANALISIS DATA
- Dari analisis data tersebut didapatkan masalah Ibu mengalami anemia, Keluarga
memandang bahwa pemberian ASI Ekslusif sulit dilakukan karena produksi ASI sering
tidak cukup. Keluarga hanya mendukung KB dengan Pil. Kehamilan ini pada awalnya
tidak diinginkan, tetapi sekarang sudah menerima, Pembagian tugas dengan suami
untuk mengasuh anak belum bisa dilakukan dengan baik

PERUMUSAN MASALAH / DIAGNOSA


1. Diagnosa Aktual
a. Masalah : Ibu mengalami anemia sedang
Etiologi: Penghasilan 2juta/bulan
Rumusan Masalah : Ketidakmampuan keluarga dalam memenuhi nutrisi Ibu hamil
b. Masalah
2. Resiko Tinggi
a) Masalah : Ny.C umur 38 tahun G4P3A0 hamil 7 bulan
Etiologi : Ibu hamil resti (usia>35 tahun dan multipara)
Rumusan Masalah :
- Ketidaktahuan ibu mengenai resiko tinggi ibu hamil. Ibu mengalami
kehamilan yang tidak direncanakan
b) Masalah : Ny.C berpandangan bahwa pemberian ASI eksklusif sulit
dilakukan karena produksi ASI sering tidak cukup
Etiologi : Penggunaan KB hormonal (pil)
Rumusan Masalah :
- Ketidaktahuan ibu mengenai KB yang efektif untuk ibu menyusui
- Ketidaktahuan ibu mengenai manfaat ASI eksklusif
- Ketidakmampuan ibu dalam pemberian ASI eksklusif karena produksi ASI
kurang
c) Masalah : Luas rumah terlalu sempit untuk 5 anggota keluarga, perabotan
rumah kurang terawat, lantai keramik berdebu, jendela jarang dibuka, ruangan
terasa lembab. (Masalah kesehatan lingkungan)
Etiologi : Ekonomi kurang mendukung
Rumusan Masalah :
- Ketidakmauan keluarga dalam menciptakan lingkungan yang sehat
- Ketidakmampuan keluarga dalam mengatur waktu antara bekerja dan
mengurus rumah

1. Diagnosa Potensial
 Anak telah dilakukan imunisasi dasar lengkap sehingga kualitas hidup anak
terjamin. Sikap tersebut harus dipertahankan pada calon anak ke 4
 Ibu sudah menimbang anaknya di posyandu secara teratur. Hal ini perlu
dipertahankan pada anak dalam kehamilan ini. Agar tumbuh kembang anak
terpantau sehingga status gizi anak normal.

SUSUN PRIORITAS MASALAH


Sesuai dengan data yang diperoleh saat pengkajian terhadap masalah keehatan yang
terjadi yaitu:
1. Ketidakmampuan terhadap pemenuhan nutrisi ibu hamil

Kriteria Nilai Skor yang Perhitungan Pembenaran


dipilih
1) Sifat Masalah (bobot 3 3/3 x 1 Terjadi gangguan
1) =1 terhadap
pertumbuhan,
- Tidak/Kurang Sehat 3
perkembangan janin
- Ancaman kesehatan 2 dan kesehatan ibu
- Keadaan Sehajtera 1
2) Kemungkinan 2 2/3 x 2
Masalah sebenarnya
masalah untuk = 4/3 dapat diubah, tetapi
dirubah (bobot 2) secara bertahap,
- Mudah 2 sesuai dengan
pemahaman ibu dan
- Sebagian 1 keluarga
- Tidak Dapat 0
3) Potensi Pencegahan 2 2/3 x 1
Masalah dapat
(bobot1) = 2/3 dicegah dengan
- Tinggi 3 pendidikan kesehatan,
- Cukup 2 kerjasama lintas
program dengan ahli
- Rendah 1 gizi

4) Menonjolnya Masalah 1 1/3 x 1


(bobot 1) = 1/3
- Masalah benar-benar 2
harus segera ditangani Keluarga tidak
- Ada masalah tetapi menyadari bahwa ini
sebagai sumber
tidak segera ditangani 1 masalah
- Masalah tidak
dirasakan
0
Total 10/3
2. Berat Janin tidak sesuai dengan TBJ normal

Kriteria Nilai Skor yang Perhitungan Pembenaran


dipilih
5) Sifat Masalah (bobot 2 2/3 x 1 Ancaman terhadap
1) = 2/3 pada saat bayi lahir
akan mengalami
- Tidak/Kurang Sehat 3
BBLR, asfiksia dan
- Ancaman kesehatan 2 hipotermia.
- Keadaan Sehajtera 1
6) Kemungkinan 1 1/3 x 2
Masalah sebenarnya
masalah untuk = 2/3 dapat diubah, tetapi
dirubah (bobot 2) secara bertahap,
- Mudah 2 sesuai dengan
pemahaman ibu dan
- Sebagian 1 keluarga
- Tidak Dapat 0
7) Potensi Pencegahan 2 2/3 x 1
(bobot1) = 2/3 Masalah dapat
- Tinggi 3 dicegah dengan
- Cukup 2 pendidikan kesehatan,
kemauan ibu
- Rendah 1

8) Menonjolnya masalah 2 2/3 x 1


(bobot 1) = 2/3
- Masalah benar-benar 2
harus segera ditangani Keluarga tidak
- Ada masalah tetapi menyadari bahwa ini
sebagai sumber
tidak segera ditangani 1 masalah
- Masalah tidak
dirasakan
0
Total 8/3
3. Ibu dalam kehamilan resiko tinggi
Kriteria Nilai Skor Perhitungan Pembenaran
yang
diperoleh
Sifat Masalah (bobot = 1) 2 2/3x1 = 2/3 Ancaman terhadap
- Tidak/kurang sehat 3 kehamilan komplikasi
- Ancaman kesehatan 2
- Keadaan sejahtera 1
Kemungkinan masalah untuk dirubah 1 ½x2=1 Masalah dapat dirubah
(bobot = 2) secara bertahap dengan
- Mudah 2 mematuhi anjuran nakes
- Sebagian 1 dan ANC rutin
- Tidak dapat 0
Potensi pencegahan (bobot = 1) 1 1/3 x 1 = Masalah kurang dapat
- Tinggi 1/3 dicegah karena ibu
- Cukup 3 sudah hamil UK 7 bulan
- Rendah 2 dengan usia 38 tahun
1
Potensi masalah (bobot = 1) 2 2/2 x 1 = 1 Ibu menyadari bahwa
- Masalah benar-benar harus 2 kehamilannya dalam
segera ditangani usia yang tidak aman
- Ada masalah tetapi tidak 1
segera ditangani
- Masalah tidak dirasakan
0
Total 9/3

4. Produksi ASI tidak cukup sehingga ibu tidak mampu melakukan ASI eksklusif
Kriteria Nilai Skor Perhitungan Pembenaran
yang
diperoleh
Sifat Masalah (bobot = 1) 2 2/3x1 = 2/3 Kurangnya produksi ASI
- Tidak/kurang sehat 3 sehingga tidak mampu
- Ancaman kesehatan 2 melakukan ASI
- Keadaan sejahtera 1 eksklusif

Kemungkinan masalah untuk dirubah 1 1/2 x 2 = 1 Masalah dapat dirubah


(bobot = 2) secara bertahap dengan
- Mudah 2 mengajarkan perawatan
- Sebagian 1 payudara yang benar
- Tidak dapat 0
Potensi pencegahan (bobot = 1) 2 2/3 x 1 = Masalah dapat dicegah
- Tinggi 2/3 dengan memberikan
- Cukup 3 pendidikan kesehatan
- Rendah 2 tentang pemenuhann
1 nutrisi saat masa nifas ,
sehingga produksi ASI
meningkat

Potensi masalah (bobot = 1) 1 ½x1=½ Ibu menyadari bahwa


- Masalah benar-benar harus 2 produksi ASI nya
segera ditangani kurang sehingga tidak
- Ada masalah tetapi tidak 1 melakukan ASI
segera ditangani
eksklusif
- Masalah tidak dirasakan
0
Total 13/6

5. Kesehatan lingkungan
Kriteria Nilai Skor Perhitungan Pembenaran
yang
diperoleh
Sifat Masalah (bobot = 1) 2 2/3x1 = 2/3 Ancaman terhadap
- Tidak/kurang sehat 3 kesehatan keluarga
- Ancaman kesehatan 2
- Keadaan sejahtera 1
Kemungkinan masalah untuk dirubah 2 2/2 x 2 = 2 Masalah dapat dirubah
(bobot = 2) secara bertahap dengan
- Mudah 2 cara memberikan
- Sebagian 1 pendidikan kesehatan
- Tidak dapat 0 tentang kesehatan
lingkungan

Potensi pencegahan (bobot = 1) 2 2/3 x 1 = Masalah dapat dicegah


- Tinggi 2/3 dengan cara
- Cukup 3 membiasakan ibu dan
- Rendah 2 kelurarga untuk hidup
1 bersih

Potensi masalah (bobot = 1) 1 1/2 x 1 = Ibu menyadari bahwa


- Masalah benar-benar harus 2 1/2 keadaan tempat
segera ditangani tinggalnya kurang bersih
- Ada masalah tetapi tidak 1 tetapi ibu sibuk dan lelah
segera ditangani
untuk membersihkan
- Masalah tidak dirasakan
0 tempat tinggalnya

Total 23/6

Berdasarkan hasil pembobotan diatas, maka urutan prioritas masalah kesehatan keluarga Tn.S
adalah :
Prioritas I : Kesehatan lingkungan
Prioritas II : Ketidakmampuan terhadap pemenuhan nutrisi ibu hamil
Prioritas III : Ibu dalam kehamilan resiko tinggi
Prioritas IV : Berat Janin tidak sesuai dengan TBJ normal
Prioritas V : Produksi ASI tidak cukup sehingga ibu tidak mampu melakukan ASI eksklusif

SUSUNAN RENCANA TINDAKAN PADA KELUARGA Tn. R


1. Kesehatan Lingkungan
No Data Masalah Masalah Tindakan Tujuan Evaluasi
Kesehatan

1 Keluarga Luas rumah Kurangnya Memberikan Agar keluarga Keluarga Tn.R


Tn.R terlalu sempit sirkulasi udara penyuluhan paham tentang sudah mengerti
untuk 5 anggota dan cahaya tentang pentingnya mengenai
keluarga, serta pengelolaan menjaga kesehatan
perabotan rumah lingkungan kesehatan kesehatan lingkungan dan
kurang terawat, rumah yang lingkungan lingkungan berniat untuk
lantai keramik berdebu dapat menjaga
berdebu, jendela menyebabkan kesehatan
jarang dibuka, gangguan lingkungan
ruangan terasa pernafasan rumahnya
lembab

2. Nutrisi Ibu
No Data Masalah Masalah Tindakan Tujuan Evaluasi
Kesehatan

1 Keluarga Keluarga Bisa Memberikan Agar Keluarga


Tn.R belum menyebabkan penyuluhan keluarga Tn.R
menyadari gangguan tentang paham sudah tahu
bahaya ibu pertumbuhan pencegahan, tentang mengenai
mengalami dan penyebab, pentingnya anemia
anemia penanganan
sedang perkembangan anemia menjaga
pada saat janin sedang nutrisi ibu
hamil

3. Ibu dalam kehamilan resiko tinggi


No Data Masalah Masalah Tindakan Tujuan Evaluasi
Kesehatan

1 Keluarga Ny.C umur Ny.C berusia Menganjurkan Agar Ny.C


Tn.R 38 tahun 38 tahun Ny.C untuk kehamilan melakukan
G4P3A0 G4P3A0 hamil melakukan resti ibu ANC rutin
hamil 7 7 bulan – ANC rutin, tidak
bulan merupakan menjaga gaya berkembang
resiko tinggi, hidup sehat, menjadi
bisa serta komplikasi
menyebabkan mengkonsumsi
komplikasi terapi yang
kehamilan diberikan oleh
nakes

4. TBJ tidak sesuai gestasi


No Data Masalah Masalah Tindakan Tujuan Evaluasi
Kesehatan

1 Keluarga Keluarga Bisa Memberikan Agar Keluarga


Tn.R belum menyebabkan penyuluhan keluarga Tn.R
menyadari bayi lahir tentang paham sudah tahu
bahaya mengalami pencegahan, tentang mengenai
janin hipotermi, penyebab, pentingnya TBJ
bahwa Taksiran rendah
taksiran asfiksia dan penanganan berat janin sangat
tidak bblr TBJ rendah sesuai berbahaya
sesuai dengan
dengan gestasi
usia
gestasi

5. Produksi ASI tidak cukup sehingga ibu tidak mampu melakukan ASI eksklusif
No Data Masalah Masalah Tindakan Tujuan Evaluasi
Kesehatan

1 Keluarga Ny.C Bisa Memberikan Agar ibu Ny.C sudah


Tn.R berpandangan menyebabkan penyuluhan mau mengerti
bahwa bayi rentan tentang menyusui mengenai
pemberian terhadap manfaat ASI anaknya manfaat
ASI eksklusif penyakit eksklusif dan secara ASI
sulit (ISPA, diare, pemberian eksklusif eksklusif
dilakukan penyakit intervensi dan mau
karena pencernaan) untuk mencoba
produksi ASI serta bisa meningkatkan memberikan
sering tidak menyebabkan produksi ASI ASI
cukup resiko kanker (pijat eksklusif
pada ibu bila oksiosin, pada anak
ibu tidak masase ke-4
menyusui. Woolwich,
dll)

Anda mungkin juga menyukai