KELAINAN KOAGULASI

(PEMBEKUAN DARAH)

Mata Kuliah Patologi Kebidanan

Kelompok 3
Tiara Fitri Iftah Janati
Gusti Husnul Anami
Anindyta Mutiara
Diyah Ayu Puspitasari
Laily Kurniyati
Atikah Syadza F
Satya Romadhyaningrum
Aliyatul Izzah
Terra Putri
Ifana Dani
Devi Rafika
Nila Ayu
Dwi Haryati
 Pengertian
gangguan koagulasi 
Kondisi yang kemampuan darah untuk
mengganggu proses darah membeku dan menggumpal
untuk membeku dengan akan terganggu  perdarahan
normal hebat / aliran darah terhambat

koagulasi  terjadi gangguan itu dapat

setelah adanya luka menyebabkan 2 kemungkinan :
 tidak kehilangan 1. darah menjadi sulit
membeku
banyak darah 2. darah malah lebih mudah
membeku
 Jenis Kelainan Pembekuan Darah
trombositopenia sindrom Bernard-Soulier emboli paru
ketika tubuh kekurangan penyakit langka akibat ketika pembekuan darah
trombosit dalam darah kelainan pada trombosit terjadi di pembuluh darah
pada paru-paru
trombositosis trombosis
hemofilia
pembekuan darah
ketika jumlah trombosit
berlebihan di pembuluh terjadi ketika tubuh
di dalam darah melebihi
darah vena atau arteri kekurangan protein
batas normal
pembekuan darah tertentu
immune thrombocytop penyakit Von
enic purpura (ITP)
Willebrand
penyakit kekurangan
ketika antibodi tubuh
protein pembekuan darah
berbalik menyerang
dengan gejala yang lebih
trombositnya sendiri
ringan

3
Penyebab

Penyebab utama gangguan pada komponen2 yang terlibat dalam proses

pembekuan darah, yaitu trombosit dan protein yang disebut dengan faktor
pembekuan darah

Agar darah bisa menggumpal dengan baik sel tubuh membutuhkan trombosit dan faktor
pembekuan darah.
Proses pembekuan darah hemostasis
Ketika terdapat luka trombosit akan berkumpul di bagian tubuh yang terluka dan menyatu
dengan trombosit lainnya. Penyatuan trombosit ini dinamakan dengan agregasi trombosit.

Di waktu yang bersamaan, protein atau faktor pembekuan darah juga akan
bekerja sama dengan trombosit untuk membentuk fibrin, jaringan yang akan
menyumbat luka dan mencegah perdarahan berlebih
4
 Penyebab
1. Penyebab darah sulit membeku
darah sukar membeku  seseorang tidak memiliki cukup
trombosit atau faktor pembeku, atau keduanya tidak
bekerja dengan baik.
Kebanyakan kasus gangguan koagulasi adalah kondisi
genetik Namun, beberapa gangguan pembekuan darah
dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti
penyakit hati.
Gangguan pembekuan darah juga bisa disebabkan oleh:
a. defisiensi atau kekurangan vitamin K
b. masalah pada hati
c. masalah pada sumsum tulang yang menghasilkan
trombosit
d. efek samping obat-obatan tertentu, misalnya
antikoagulan (yang memang bekerja menghambat
proses pembekuan darah
2. Penyebab darah membeku secara berlebihan/mudah
menggumpal (hiperkoagulasi)
Faktor yang mempengaruhi:
a. sel darah merah yang terlalu pekat
b. adanya faktor pembeku darah yang tidak bekerja
dengan normal
c. pengerasan pada pembuluh darah (aterosklerosis)
d. mengonsumsi terlalu banyak vitamin K
e. menjalani pengobatan hormon, seperti pemakaian
alat kontrasepsi atau terapi hormon pengganti
f. jarang beraktivitas fisik
Selain itu, pembekuan darah yang terjadi secara
berlebihan juga dapat dipicu oleh kondisi yang disebut
dengan hiperagregasi trombosit. Artinya masalah yang
terjadi dalam proses penyatuan trombosit saat
membentuk jaringan fibrin untuk menyumbat luka.
5
 OBAT 03
ANTIKOAGULAN Obat antikoagulan tidak
mengencerkan darah, tetapi

02 memperpanjang waktu darah untuk

membeku.

Obat antikoagulan sering disebut sebagai

obat pengencer darah, namun sebutan ini
kurang tepat.

01
Antikoagulan adalah obat yang berfungsi mencegah
penggumpalan darah. Obat ini bekerja dengan cara
menghambat kerja protein yang terlibat dalam
proses pembekuan darah.
 JENIS OBAT ANTIKOAGULAN
Antikoagulan terbagi ke dalam empat golongan. Pembagian ini
berdasarkan fungsinya dalam menghambat fungsi protein yang
CONTENT
berperan dalam proses penggumpalan darah. Keempat
golongan tersebut adalah:
CONTENT

01 WARFARIN 03 PENGHAMBAT THROMBIN

CONTENT

Jenis obat antikoagulan coumarin Golongan obat antikoagulan

yang bekerja dengan
yang berfungsi mencegah
CONTENT menghambat kerja vitamin K di
dalam darah aktivasi thrombin

CONTENT

02 PENGHAMBAT FAKTOR Xa 04 HEPARIN

Jenis obat antikoagulan yang Jenis obat antikoagulan yang

bekerja dengan menghambat kerja berperan dalam menghambat
faktor Xa
thrombin dan faktor Xa
 Abnormalitas dapat muncul sebelum persalinan atau
Kelainan Koagulasi didapat saat persalinan.
Trombositopenia dapat berhubungan dengan penyakit

Pada Masa sebelumnya, seperti ITP atau sindroma HELLP

sekunder, solusio plasenta, DIC atau sepsis.
Abnormalitas platelet dapat saja terjadi, tetapi hal ini

Kebidanan jarang. Sebagian besar merupakan penyakit sebelumnya,

walaupun sering tak terdiagnosis

Abnormalitas sistem pembekuan yang muncul sebelum persalinan

yang berupa hipofibrinogenemia familial, dapat saja terjadi, tetapi
abnormalitas yang didapat biasanya yang menjadi masalah. Hal ini
dapat berupa DIC yang berhubungan dengan solusio plasenta,
sindroma HELLP, IUFD, emboli air ketuban dan sepsis.
Kadar fibrinogen meningkat pada saat hamil, sehingga kadar
fibrinogen pada kisaran normal seperti pada wanita yang tidak hamil
harus mendapat perhatian.
Selain itu, koagulopati dilusional dapat terjadi setelah perdarahan
post partum masif yang mendapat resusiatsi cairan kristaloid dan
transfusi PRC

8
 DIC (Disseminated Intravaskular Coagulation)
gangguan mekanisme pembekuan darah yang umumnya
disebabkan oleh hipo atau afibrinigenemia atau
pembekuan intravascular merata dan dapat berkembang
menjadi syok.

Tanda & Gejala perdarahan berlangsung terus menerus

Penatalaksanaan Komplikasi
-          Uterotonika dosis adekuat 1. Sepsis oleh kuman gram negative,
-          Tambahan fibrinogen langsung terutama yang menyertai dengan
abortus septic
-          Analisa factor bekuan darah 2. Syok berat
3. Pemberian cairan hipertonik ke
dalam uterus
9
 Kelainan koagulasi generalisata ini dianggap
sebagai akibat dari lepasnya substansi –
substansi serupa tromboplastin yang berasal
dari produk konsepsi ke dalam sirkulasi
darah ibu atau akibat aktivasi factor XII oleh
endotoksin.

Patofisiologi DIC
Setelah itu mulailah serangkaian reaksi
berantai yang mengaktifkan mekanisme
pembekuan darah, pembentukan dan
pengendapan fibrin dan, sebagai
konsekuensinya, aktivasi sistem fibrinolitik
yang normalnya sebagai proteksi.

Gangguan patofisiologi yang kompleks ini

menjadi suatu lingkaran setan yang muncul
sebagai diathesis perdarahan klinis dengan
berubah – ubahnya hasil rangkaian tes
pembekuan darah sehingga
membingungkan.
 Pencegahan Kelainan
Koagulasi dalam kasus
kebidanan
Klasifikasi kehamilan resiko rendah dan resiko tinggi akan memudahkan penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk
menata strategi pelayanan ibu hamil saat perawatan antenatal dan melahirkan dengan mengatur petugas kesehatan mana
yang sesuai dan jenjang rumah sakit rujukan. Akan tetapi, pada saat proses persalinan, semua kehamilan mempunyai
resiko untuk terjadinya patologi persalinan, salah satunya adalah perdarahan pascapersalinan. Antisipasi terhadap hal
tersebut dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Persiapan sebelum hamil
untuk memperbaiki keadaan
umum dan mengatasi setiap
penyakit kronis, anemia dan
lain-lain sehingga pada saat
hamil dan persalinan pasien
tersebut ada dalam keadaan
optimal.
2. Mengenal faktor predisposisi seperti
multiparitas, anak beras, hamil kembar,
hidroamnion, bekas seksio, ada riwayat
PPP sebelumnya dan kehamilan resiko
tinggi lainnya yang resikonya akan
muncul saat persalinan
3.  Persalinan harus selesai dalam waktu 24
jam dan pencegahan partus lama
4.  Kehamilan resiko tinggi agar melahirkan
di fasilitas rumah sakit rujukan
5.  Kehamilan resiko rtendah agar
melahirkan di tenaga kesehatan
terlatih dan menghindari persalinan
dukun
6.   Mengesuai langkah-langkah
pertolongan pertama menghadapi
PPP dan mengadakan rujukan
sebagaimana mestinya.
(Sarwono, 2008)
 01
https://www.youtube.com/watch?v=-PZ
mb-NEJ04&t=99s

https://www.youtube.com/
02 watch?v=hO1QjEzZYTA

u tube.com/w

Clik here to link

w w.y o
https://w VTHDM90io
atch?v= 9 Q
03

youtube
THANK
YOU