Anda di halaman 1dari 49

Perancangan Struktur Atas Gedung

Bertingkat Berdasarkan Peraturan


Gempa SNI 1726-201X
Prof. Iswandi Imran dan Dr. Erwin Lim
KK Rekayasa Struktur, FTSL
Institut Teknologi Bandung (ITB)
Jl. Ganesha 10, Bandung (40132)
Pendahuluan

 Berdasarkan peta hazard gempa terbaru, di


beberapa wilayah di Indonesia ada peningkatan
seismic hazard  tercermin pada peningkatan
seismic demand (nilai PGA, nilai spektral Ss dan
S1) yang harus ditinjau dalam perencanaan,
termasuk nilai amplifikasi
 Hal ini akan mempengaruhi nilai parameter
spektral desain Sds dan Sd1.
 Peningkatan kategori desain seismik (KDS) di
beberapa wilayah di Indonesia  ketentuan
detailing
SNI untuk Perencanaan
Bangunan Tahan Gempa
Ketentuan untuk Kuat Lateral Perlu dan Tingkat Kinerja
 Gaya gempa desain (berdasarkan hazard risk)
 Kategori desain seismik (KDS)  sesuai hazard risk
 Tingkat kinerja untuk level hazard risk yang dipilih (divariasikan sesuai
tingkat kepentingan/keutamaan fungsi infrastruktur)
 Sistem struktur yang diijinkan sesuai KDS (beserta parameter desain)

Hal-hal tersebut diatur dalam SNI Gempa (SNI 1726)


 Acuan : ASCE 7

Ketentuan Desain dan Detailing Elemen untuk Daktilitas Struktur


 Persyaratan detailing untuk berbagai sistem struktur sesuai KDS
 Persyaratan material konstruksi sesuai KDS

Hal-hal terkait aspek desain dan detailing diatur dalam SNI Beton (SNI 2847) dan
SNI Baja (SNI 7860)
 Acuan: ACI 318 dan AISC Seismic Provision
Daftar Isi SNI 1726-201X
Daftar Isi SNI 1726
1 – Ruang Lingkup
2 – Acuan
3 – Istilah dan Notasi
4 – Ketentuan Umum
5 – Prosedur Klasifikasi Situs untuk Desain Seismik

6 – Wilayah Gempa dan Spektrum Respons


7 – Perencanaan Umum Struktur Bangunan Gedung
8 – Kriteria Desain Struktur yang disederhanakan
9 – Persyaratan Disain Seismik Pada Elemen Non Struktural
10 – Pengaruh Gempa pada Struktur Bangunan Non-Gedung
11 – Analisis Riwayat Respons Non-Linear
12 – Struktur dengan Isolasi Dasar
13 – Struktur dengan peredam
14 – Interaksi Tanah Struktur untuk Desain BTG
15 – Peta-peta Gerak tanah Seismik dan Koefisien Resiko
Strategi Desain terhadap Beban Gempa

 Demand beban lateral pada bangunan akibat respons


spektra (percepatan gempa) rencana di Indonesia pada
umumnya tinggi  jauh lebih besar dibandingkan dengan
pengaruh beban lateral lainnya, seperti angin.

 Bila demand tersebut tidak direduksi, hal ini akan berakibat


pada massive dan besarnya elemen-elemen struktur
bangunan pemikul beban gempa.

 Beberapa metoda untuk mereduksi demand beban lateral


tersebut diakomodasi dalam SNI 1726.
Strategy to Reduce Seismic Demand

• Isolate the structures from strong ground motions


 using base isolation (Pasal 12)
• Utilizing special seismic dampers as the energy
dissipation device (Pasal 13)
• Permit inelastic behavior under strong earthquake
 structural damages but no collapse (Pasal 7)
Perilaku Struktur dengan Base Isolation System

FEMA 451B
Perilaku Struktur dengan Base Isolation System

ASCE 7-16
Perilaku Struktur dengan Tambahan Damper

FEMA 451B
Perilaku Struktur dengan Tambahan Damper

Response (damage) Primary frame Dampers (concentrate


controlled structure (remain undamaged) plastic deformation
and dissipate input-
energy)
Perilaku Struktur dengan Tambahan Damper

ASCE 7-16
Perilaku Inelastik Struktur akibat Gempa Kuat

Maximum elastic Force


Elastic
force demand Fe
Maximum elastic
displacement demand
Yield strength
Non-linear
In several seismic codes, Maximum
reduced earthquake force nonlinear
is defined through Fy displacement
parameter R: Fn demand

Fe
Fn =
R uy ue um Displacement
R = 1,25 to 8
Metoda Konvensional  Perilaku Inelastik

Rusak

Contoh Kerusakan yang Dapat Terjadi

Agar bangunan tidak runtuh  perlu


daktilitas
Seismic Input

Sistem Konvensional
Design Objective to Achieve Seismic Resistant
• Protect the public safety by minimizing the chance for
structural collapse:
• Needs integrity and continuity
• Needs redundancy
• Needs ductility
• Needs to define and maintain strength hierarchy

• Limit damages/losses on investment by controlling drift


and providing adequate strength
Highlight Beberapa Perubahan Penting
dalam SNI 1726-201X
Pasal 1. Ruang Lingkup
SNI 1726:2012
1. Ruang Lingkup

SNI 1726:201x
1.1 Ruang Lingkup
1.2 Prosedur Analisis Berbasis Kinerja
- Target Keandalan
- Analisis yang diperbolehkan
- Pengujian BARU

- Dokumentasi
- Kajian tim ahli (Peer Review)

Desember 2018 16
Pasal 4. Ketentuan Umum
Pasal 4.2.2 Kombinasi beban untuk metode ultimit
SNI 1726:2012 SNI 1726:2018

1. 1, 4D 1. 1, 4D
2. 1, 2 D  1, 6 L  0,5( Lr atau R) 2. 1, 2 D  1, 6 L  0,5( Lr atau R)
3. 1, 2 D  1, 6  Lr atau R   ( L atau 0,5W ) 3. 1, 2 D  1, 6  Lr atau R   ( L atau 0,5W )
4. 1, 2 D  1, 0W  L  0,5( Lr atau R) 4. 1, 2 D  1, 0W  L  0,5( Lr atau R)
5. 1, 2 D  1, 0 E  L 5. 0,9 D  1, 0W
6. 0,9 D  1, 0W 6. 1, 2 D  1, 0 Ev  1, 0 Eh  L
7. 0,9 D  1, 0 E 7. 0,9 D  1, 0 Ev  1, 0 Eh

RE-ARRANGEMENT

Desember 2018 17
Pasal 4. Ketentuan Umum
Pasal 4.2.3 Kombinasi beban untuk metode ASD
SNI 1726:2012 SNI 1726:2018
1. D
2. D  L
3. D   Lr atau R 
4. D  0, 75L  0, 75( Lr atau R)

5. D  0, 6 W (atau 0,7E) 5. D  0, 6W
8. 1, 0 D  0, 7 Ev  0, 7 Eh

6. D  0, 75(0, 6W atau 0,7E)  0, 75 L  0, 75  Lr atau R  6. D  0, 75(0, 6W )  0, 75 L  0, 75  Lr atau R 


9. 1, 0 D  0,525 Ev  0,525 Eh  0, 7 L

7. 0, 6 D  0, 6W
7. 0, 6 D  0, 6W
8. 0, 6 D  0, 7 E
10. 0, 6 D  0, 7 Ev  0, 7 Eh

RE-ARRANGEMENT
Desember 2018 18
Pasal 7. Persyaratan Desain Seismik Struktur
Bangunan Gedung
Pasal 7.4.2.2 Pengaruh Beban Seismik Vertikal
SNI 1726:2012 SNI 1726:201x

1. Ev  0, 2 S DS D 1. Ev  0, 2 S DS D

2. Ev  0
2. Ev  0
Jika
Jika
- SDS ≤ 0,125
- Struktur termasuk KDS “B”
- Menentukan gaya di interface
- Menentukan gaya di interface
soil-structure interaction fondasi
soil-structure interaction fondasi
3. Untuk struktur vessel, tanki,
struktur non gedung dengan
kantilever
Ev  0,3Sav D BARU

Desember 2018 19
Penentuan Tv

Draft SNI3 1726:201x

- Pasal 6.11: Peraturan memasukkan respons spektra


gempa vertikal
- Pasal 7.4.2.2: Gempa vertikal dihitung dengan
rumusan
Ev  0,3Sav D

Desember 2018 20
Penentuan Tv

1. SNI tidak mewajibkan menggunakan respons spektra


vertikal untuk bangunan (Pasal 7.4.2.2)

2. SNI mewajibkan untuk struktur vessel, tangki, struktur


non-gedung dengan kantilever untuk menggunakan
respons spektra vertikal. (Pasal 10.1.4 dan Pasal
10.6.2).
Struktur-struktur ini bisa ditentukan Tv-nya

Desember 2018 21
Penentuan Tv

Desember 2018 22
Penentuan Tv

Desember 2018 23
Pasal 7. Persyaratan Desain Seismik Struktur
Bangunan Gedung
Pasal 7.4.3.1 Pengaruh beban gempa horizontal dengan faktor kuat lebih
SNI 1726:2018
6. 1, 2 D  1, 0 Ev  1, 0 Emh  L
7. 0,9 D  1, 0 Ev  1, 0 Emh
Emh  oQE  Ecl BARU

Pasal 7.4.3.2 Efek Gaya gempa lateral yang dibatasi oleh nilai kapasitas BARU
6. 1, 2 D  1, 0 Ev  1, 0 Ecl  L
7. 0,9 D  1, 0 Ev  1, 0 Ecl

Desember 2018 24
Pasal 7. Persyaratan Desain Seismik Struktur
Bangunan Gedung
Pasal 7.2.1.1 dan 7.2.1.2
SNI 1726:2012

SNI 1726:201x

BARU

Desember 2018 25
Referensi
Pasal 7. Persyaratan Desain Seismik Struktur
Bangunan Gedung
Pasal 7.1.5 Desain Fondasi

Local Content
Desember 2018 27
Pasal 7. Persyaratan Desain Seismik Struktur
Bangunan Gedung
Pasal 7.2.3.2 Prosedur Analisis Dua Tahap
Untuk gedung dengan basement

Local Content

Desember 2018 28
Pasal 7. Persyaratan Desain Seismik Struktur
Bangunan Gedung
Pasal 7.3.2.1 Ketidakberaturan horizontal (Tabel 14)
Pasal 7.3.2.2 Ketidakberaturan vertikal (Tabel 15)
Pasal 7.3.4 Redundansi (Tabel 16)

• Penyelasaran, penghalusan, koreksi terhadap terjemahan:


....”at any story”...
....” nor”.... RE-ARRANGEMENT

• Penambahan ilustrasi ketidakberaturan BARU

Desember 2018 29
Pasal 7. Persyaratan Desain Seismik Struktur
Bangunan Gedung
Pasal 6.4 Respons Spektra Desain
Pasal 7.8.1.1 Perhitungan Koefisien Respons Seismik

BARU

Desember 2018 30
Pasal 7. Persyaratan Desain Seismik Struktur
Bangunan Gedung
Pasal 7.9.1.1 Analisis Respons Ragam

SNI 1726:2012 SNI 1726:201x BARU

Partisipasi ragam massa Partisipasi ragam massa


terkombinasi cukup sampai terkombinasi minimum
90% 100% (dengan ragam2 < 0.05
detik dianggap 0.05 detik)

Pengecualian: 90% -> cukup

Desember 2018 31
Pasal 7. Persyaratan Desain Seismik Struktur
Bangunan Gedung
SNI 1726:2012 SNI 1726:201X
Pasal 7.9.1.4.1: Penskalaan Gaya BARU
Jika Vdynamic < 0,85 Vstatik : Jika Vdynamic < Vstatik :
Vdyn  0,85Vstatic Vdyn  Vstatic

Pasal 7.9.1.4.2: Penskalaan Simpangan


Jika Ddynamic < 0,85 Dstatik : Jika Ddynamic < Dstatik :
D dyn  0,85D static D dyn  D static

Desember 2018 32
Pasal 11 Analisis Riwayat Waktu Respons Nonlinear

SNI 1726:2012
11.1 Prosedur respons riwayat waktu linier
(Masuk ke Pasal 7.9.2 SNI 1726:201x)
11.2 Prosedur respons riwayat waktu nonlinear
(Masuk ke Pasal 11 SNI 1726:201x)

SNI 1726:201x MAJOR REVISION


11.1 Persyaratan Umum
11.2 Gerakan Tanah Dasar
11.3 Pemodelan dan Analisis
11.4 Hasil analisis dan Kriteria Penerimaan
11.5 Kaji Ulang Desain
11.6 Standar konsensus dan dokumen yang ditinjau lainnya

Desember 2018 33
Pasal 12 Struktur dengan Isolasi Dasar
SNI 1726:2012
12.1 Ruang Lingkup
12.2 Persyaratan perencanaan umum
12.3 Gerak tanah untuk sistem isolasi
12.4 Pemilihan prosedur analisis
12.5 Prosedur gaya lateral ekivalen
12.6 Prosedur analisis dinamik
12.7 Pengkajian kembali Perencanaan
12.8 Pengujian
SNI 1726:201x MAJOR REVISION
12.1 Ruang Lingkup
12.2 Persyaratan perencanaan umum
12.3 Kriteria gerak tanah seismik
12.4 Pemilihan prosedur analisis
12.5 Prosedur gaya lateral ekivalen
12.6 Prosedur analisis dinamik
12.7 Pengkajian kembali Perencanaan
12.8 Pengujian
Desember 2018 34
Pasal 13 Persyaratan Desain Seismik untuk
Struktur dengan sistem Peredam

SNI 1726:201x BARU


13.1 Ruang Lingkup
13.2 Persyaratan Desain Umum
13.3 Prosedur riwayat respons nonlinear
13.4 Kondisi beban seismik dan krieria penerimaan untuk
prosedur respons nonlinear
13.5 review desain
13.6 Pengujian
13.7 Prosedur alternatif dan Kriteria Penerimaan

Desember 2018 35
Peredam
1. Perangkat peredam dan sambungannya harus didesain
secara elastis untuk level MCER
13.2.1.2 Sistem Peredam

2. Desain peredam harus memperhatikan sbb.:


13.2.4.1 Desain perangkat peredam
Peredam
3. Tipe Peredam:
- displacement-dependent damping device
- velocity-dependendent damping device

4. Model Matematis harus meliputi:


13.3.1
- displacement-dependent damping device: pemodelan kurva histeretik
- velocity-dependendent damping device: koefisien kecepatan harus sesuai
data pengujian
- properties peredam yang merupakan fungsi dari suhu
- elemen fleksibel dari peredam
Peredam
5. Testing:

6. Kriteria Penerimaan
Pasal 13.6.1.5
Pasal 14 Interaksi Tanah Struktur untuk Desain
Bangunan
SNI 1726:2012
13. 1 Umum
13.2 Prosedur Penentuan Gaya Lateral Ekivalen
13.3 Prosedur Analisis Ragam
13.4 Interaksi Tanah dan Struktur untuk Desain Bangunan
Tahan Gempa

SNI 1726:201x MAJOR REVISION


14.1 Umum
14.2 Penyesuaian interaksi tanah-struktur/Kebutuhan struktural yang
disesuaikan untuk interaksi tanah struktur
14.3 Efek Redaman Fondasi
14.4 Efek Interaksi tanah-struktur kinematik
14.5 Standar konsensus dan dokumen referensi lainnya
Desember 2018 39
Beberapa issue penting lainnya terkait
upper structure
Performance-Based Design

Two driving factors:


• High cost of upgrading existing structures
now considered unsafe
 Requires more exacting assessment
• High cost of damage and associated
impacts from structural performance in
earthquakes
 Requires higher performance criteria
Performance-Based Design
Performance-Based Design

Ingredients:
 Analysis  NLTHA
 Scaled ground motions (amplitude scaling or spectral
matching)  min. 11 GM
 Acceptance criteria:
 Elements (force controlled or deformation controlled)
 Structures (global)

Ref. ASCE 41-17


Performance-Based Design
Kriteria Penerimaan Struktur - Global

Kriteria penerimaan global:


1. Solusi analitis konvergen
2. Prediksi kebutuhan deformasi pada elemen dengan deformasi
tekontrol masih dalam batasan pemodelan
3. Prediksi kebutuhan gaya pada elemen dengan gaya terkontrol
biasa atau kritis tidak melebihi kapasitasnya
4. Deformasi yang diprediksi terjadi pada elemen yang tidak
dimodelkan secara eksplisit masih mampu menahan gaya
gravitasi
5. Rasio simpangan tingkat rata-rata < 2 x simpangan rata-rata
yang diizinkan
Kriteria Penerimaan Struktur - Elemen
Kriteria penerimaan pada level elemen:
Semua elemen struktur harus dievaluasi, baik sebagai elemen
dengan gaya terkontrol atau elemen dengan deformasi terkontrol

Contoh elemen dengan gaya terkontrol:


- geser pada balok beton bertulang (tanpa tul. Diagonal)
- aksial tekan pada kolom
- geser punching pada hubungan plat-kolom tanpa tulangan geser
- Dll

Contoh elemen dengan deformasi terkontrol:


- Geser pada balok dengan tulangan diagonal
- Lentur pada kolom dan dinding beton bertulang
- Kelelehan aksial pada BRB
- Lentur pada rangka momen khusus
Kriteria Penerimaan Struktur - Elemen

Kriteria penerimaan pada elemen dengan gaya terkontrol:

 I e  Qu  Qns   Qns  Qe
 = faktor beban untuk perilaku gaya terkontrol
Aksi kritis = 2.0
Aksi biasa = 1.5
Aksi non-kritis = 1.0
Ie = faktor keutamaan
Qu = nilai rata-rata dari gaya pada elemen
Qns = gaya akibat beban non-seismik
Qe = tahanan elemen yang diharapkan
Kriteria Penerimaan Struktur - Elemen
Kriteria penerimaan pada elemen dengan deformasi terkontrol:
(sesuai acceptance criteria ASCE 41)
Deformasielemen ≤ Deformasi pada level “collapse prevention”
1.5
atau
• Untuk elemen dengan deformasi terkontrol kritis dan biasa,
Qu  s Qne

Qu = nilai rata-rata dari deformasi inelastik


Qns = nilai rata-rata dari deformasi ketika hilangnya kapasitas
tahanan gravitasi
s = faktor tahanan gempa
• Untuk elemen dengan deformasi terkontrol non-kritis,
deformasi yang terjadi masih dalam batasan pemodelan

Anda mungkin juga menyukai