Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MANDIRI

“ANALISIS JURNAL TENTANG TEORI KEPEMIMPINAN


TRANSFORMASIONAL”

Oleh :
Wahyu Nur Indahsah 196070300111046

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberi petunjuk dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Mandiri dengan judul
“Analisis Jurnal tentang Teori Keperawatan Kontemporer terhadap Keperawatan
Komunitas”. Ketertarikan penulis akan topik ini didasari oleh teori kepemimpinan
kontemporer yang sangat beragam. Hal ini membuat adanya beberapa jurnal yang
mendukung masing2 teori keperawatan tersebut, sehingga dapat dikaitkan dengan
keperawatan komunitas.

Dengan diselesaikanya tugas mandiri ini, penulis mengucapkan


terimakasih yang tak terhingga kepada:

1. Dr. dr. Wisnu Barlianto., M.Si,Med., Sp.A(K). dekan Fakultas Kedokteran


Universitas Brawijaya yang telah memberikan penulis kesempatan
menuntut ilmu di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
2. Dr. Ahsan, S.Kp., M.Kes. sebagai Ketua Jurusan Keperawatan yang telah
membimbing penulis menuntut ilmu dan senantiasa memberikan
dukungan di Jurusan Keperawatan di Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya.
3. Prof. Dr. Titin Andri Wihastuti., S,Kp., M.Kes sebagai Ketua Program
Studi Ilmu Keperawatan yang telah mendukung dalam penyelesaian Tugas
Mandiri
4. Dr. Kuswantoro Rusca Putra. S,Kp., M.Kep. sebagai dosen pemateri Teori
Keperawatan
Penulis menyadari bahwa Tugas Mandiri ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang
membangun.

Akhirnya, semoga Tugas Mandiri ini dapat bermanfaat bagi yang


membutuhkan.

Malang, 22 Agustus 2019

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengaruh seorang pemimpin dalam setiap organisasi kesehatan
memiliki efek penting dalam berbagai aspek di bidang pelayanan kesehatan.
Setiap pemberi layanan kesehatan membutuhkan pemimpin yang terampil,
dapat bekerja efektif dan mampu beradaptasi terhadap perubahan.
Kepemimpinan yang ditunjukkan oleh manajer secara langsung dapat
mempengaruhi kinerja staf dalam perawatan pasien yang akan berpengaruh
terhadap kepuasan staf dan hasil perawatan pasien (Widges, 2014) Masalah
yang muncul selanjutnya adalah banyaknya literatur yang tersedia tentang
kepemimpinan yang harus dipelajari oleh seorang pemimpin untuk
menentukan gaya kepemimpinan yang bisa diadopsi dan diimplementasikan
ke dalam praktik keperawatan (Rolfe P, 2011).
Salah satu gaya kepemimpinan kontemporer adalah kepemimpinan
transformasional. Menurut rafferty (2004) dalam jurnal Italiani (2018),
“kepemimpinan transformasional mampu menyatukan seluruh bawahannya
dan mampu mengubah keyakinan, sikap, dan tujuan pribadi masing-masing
bawahan demi mencapai tujuan, bahkan melampaui tujuan yang ditetapkan.“
Dari masalah di atas penulis tertarik untuk melakukan review jurnal terkait
gaya kepemimpinan transformasional yang diterapkan dalam bidang
kesehatan, khususnya keperawatan.

1.2 Tujuan
Untuk melakukan review jurnal-jurnal terdahulu serta mengetahui penerapan
kepemimpinan transformasional dalam keperawatan gawat darurat.

1.3 Manfaat
Hasil review jurnal ini dapat menambah pengetahuan terkait gaya
kepemimpinan transformasional dan digunakan sebagai referensi dalam
memilih gaya kepemimpinan yang tepat di bidang keperawatan.
BAB 2
ISI
1.1 The mediating role of organizational justice in the relationship between
transformational leadership and nurses’ quality of work life: A cross-
sectional questionnaire survey
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dua mekanisme
psikologis (keadilan didtributif dan keadilan interaksional) yang
menghubungkan antara kepemimpinan transformasional dengan kualitas
hidup kerja perawat dan mengetahui hubungan antara kualitas hidup kerja
perawat. Desain penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan cross
sectional design, di 47 unit pelayanan kesehatan berbeda di kota Prancis,
yaitu pada unit onkologi dan hematologi. Responden penelitian sejumlah 343
perawat. Metode penelitian dengan survey kuisioner untuk 5 variabel
penelitian,yaitu kuisioner kepemimpinan transformasional, kuisioner keadilan
organisasi (keadilan distributif dan keadilan interaksional), kuisioner quality
work life (QWL), serta kuisioner keterlibatan kerja.
Data penelitian dianalis menggunakan LISREL 8.80. Hasil penelitian
menunjukkan keadilan distributif (β 0.32, p=<0.001) dan interaksional (β
0.64, p=<0.001) berhubungan signifikan dengan kepemimpinan
transformasional. Kepemimpinan transformasional dengan QWL perawat.
juga berkorelasi positif (β 0.27, p=<0.001) dan hubungan QWL terhadap
keterlibatan kerja perawat (β 0.40, p=<0.001) juga menunjukkan hubungan
yang signifikan.

2.1 Transformational leadership as a framework for nurse education about


hypertension in Uganda
Tujuan penelitian jurnal adalah mendeskripsikan pengetahuan dan
keterampilan perawat terkait hipertensi dan menilai sikap perawat sesudah
pelatihan hipertensi yang berbasis kepemimpinan transformasional. Penelitian
dilakukan pada 18 perawat di Uganda. Jenis penelitian adalah kuantitatif
dengan menggunakan pra dan post test untuk mengetahui pengetahuan dan
sikap perawat sebelum dan sesudah pelatihan, serta kualitatif dengan
memberikan tiga pertanyaan pada email responden yang meliputi:
“bagaimana cara anda menerapkan gaya kepemimpinan dan hasil pelatihan
hipertensi kepada pasien anda?”, “perubahan apa yang sudah anda lakukan
terkait tekanan darah dan BMI pada gaya hidup anda?”, “jika anda belum
melakukan perubahan pada gaya hidup anda, maka perubahan apa yang
sedang anda rencanakan untuk 2 minggu ke depan?”
Analisa data kuantitatif menggunakan t-test menunjukkan
perbandingan persentase jawaban benar pre dan post test sejumlah 58,70%
berbeda signifikan dengan hasil rata-rata post test sebesar 70,50% (SD=9.05).
Analisa data kualitatif menunjukkan para peserta telah bertindak berdasarkan
penelitian dan mengimplementasikan program pada masyarakat untuk
melakukan skrining dan memberikan pendidikan kesehatan terkait hipertensi.
Selain itu, menghubungkan pelatihan dengan model kepemimpinan
transformasional memiliki potensi untuk meningkatkan kesehatan dan
keterampilan kepemimpinan perawat dalam memberikan informasi kesehatan.

3.1 Effect of transformational leadership on job satisfaction and patient


safety outcomes
Tujuan penelitian jurnal untuk mengetahui pengaruh perilaku
kepemimpinan transformasional manajer perawat dengan kepuasan kerja dan
hasil keselamatan pasien. Penelitian kuantitatif dengan pendekatam cross
sectional design. Responden sejumlah 378 perawat di unit perawatan akut di
Ontario. Pengambilan data dengan kuisioner yang mencakup 3 variabel
penelitian. Variabel kepemimpinan transformasional menggunakan
Multifactor Leadership Questionnaire-5X, kuisioner kualitas kerja dengan
CWEQ-II, kuisioner keselamatan pasien dengan indikator kualitas perawatan,
dan kuisioner kepuasan kerja dengan Global Jib Satisfaction (GJS).
Hasil penelitian menunjukkan kepemimpinan transformasional
berkorelasi positif dengan kepuasan kerja (β=0.86; p <0.001). Selanjutnya,
kepuasan kerja perawat berkorelasi negatif dengan terjadinya insiden
keselamatan pasien (β=−0.63; p <.05).
BAB 3
PEMBAHASAN

Menurut Robbins (2010) dalam Italiani (2013) menyatakan bahwa gaya


kepemimpinan transformasional adalah pemimpin yang memberikan perhatian
dan fokus pada masalah-masalah yang dihadapi oleh bawahannya serta peduli
dengan kebutuhan pengembangan dari masing-masing anggota dengan cara
memberi semangat dan motivasi serta dorongan untuk mencapai tujuan anggota.
Kepemimpinan transformasional inilah yang diartikan sebagai kepemimpinan
yang sejati karena gaya kepemimpinan ini bekerja menuju sasaran pada tindakan
mengarahkan organisasi kepada suatu tujuan yang belum pernah diraih
sebelumnya. Kepemimpinan transformasional juga berhubungan dengan kualitas
kehidupan kerja perawat melalui keadilan distributif dan keadilan interaksional.
Kualitas kehidupan kerja perawat nantinya secara positif terlibat dalam
peningkatan kinerja yang dihasilkan dalam lingkungan layanan kesehatan.
Gaya kepemimpinan transformasional oleh manajer dapat direalisasikan
dengan berbagi pengalaman bersama anggota, sehingga hal tersebut dapat
menunjukkan kepada anggota bahwa seorang pemimpin bisa merangkul semua
anggota, sehingga memunculkan semangat dan motivasi anggota (Gillet, et all,
2012). Seorang manajer harus bisa memberikan motivasi kepada anggota untuk
bekerja secara maksimal agar tercapai tujuan organisasi serta seorang manajer
keperawatan yang memberikan inspirasi dan inovasi terhadap anggota. Hal ini
sesuai dengan penelitian Rahmadin (2010) dalam Italian (2013) bahwa indikator
kepemimpinan transformasional adalah kharismatik, inspirational, individual
consideration, dan intelektual stimulation.
Teori kepemimpinan transformasional juga berhasil diterapkan pada
lokakarya pendidikan tentang hipertensi, khususnya pendidikan diri sendiri dan
orang lain. Selanjutnya perawat dapat menerapkan dan menunjukkan peran
kepemimpinan dalam pengelolaan diri dan orang lain. Penerapan dalam
masyarakat dengan memberikan pendidikan kesehatan serta skrining kesehatan,
sedangkan bagi perawat adalah bagaimana cara menjaga pola hidup sehat yang
dilakukan oleh seorang perawat kepada diri sendiri (Spies L, et all, 2018). Oleh
karena itu adanya pendidikan informal seperti lokakarya atau pelatihan dengan
tujuan meningkatkan pengetahuan terkait gaya kepemimpinan transformasional
pada perawat dalam mencegah masalah kesehatan perlu diadakan oleh institusi
kesehatan terkait.
Kualitas dan kepuasan kerja perawat juga dipengaruhi oleh seorang
pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan transformasional pada
lingkungan kerja perawat. Hal ini dilakukan oleh seorang pemimpin dengan
melakukan pemberdayaan struktural pada setiap aspek dalam lingkungan
perawatan. Penelitian Boamah S, et all (2017), mengemukakan bahwa tugas
seorang manajer keperawatan adalah menciptakan lingkungan kerja yang
memungkinkan perawat merasa diberdayakan untuk memberikan perawatan yang
optimal. Dengan hasil positif tersebut dapat dikaitkan dengan kualitas outcome
pasien selama perawatan di pelayanan kesehatan dan penurunan insiden
keselamatan pasien yang tidak diharapkan.
Penerapan gaya kepemimpinan transformasional juga sudah diterapkan di
bebarapa unit pelayanan kesehatan di indonesia oleh manajer atau atasan terkait,
khususnya di bidang keperawatan. Penelitian yang dilakukan oleh Munir M
(2013) mengenai pengaruh motivasi kerja, kepuasan kerja, budaya organisasi dan
kepemimpinan terhadap kinerja karyawan rumah sakit umum daerah tugurejo
semarang, menyebutkan bahwa kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja karyawan (sig 0,000 < α=0,05). Kepemimpinan merupakan
proses interaksi antara seorang pemimpin dengan sekelompok orang yang
menyebabkan kelompok mealakukan sesuatu yang sesuai dengan kehendak
pemimpin, apabila interaksi tersebut dapat diterima maka kinerja pegawai akan
meningkat.
Ketika perawat mengemban peran kepemimpinan dan menjadi pemimpin
dari anggotanya, seorang perawat tersebut harus menjadi lebih efektif, baik dalam
keterampilan komunikasi verbal dan komunikasi tertulis (Hermawan, 2009).
Seorang pemimpin yang mampu berkomunikasi dengan jelas kepada anggota dan
pasien akan memberikan efek atmosfer lingkungan kerja dan lingkungan
perawatan yang lebih baik, sehingga bisa meningkatkan kualitas dan efektivitas
pelayanan yang ada.
Dalam keperawatan gawat darurat, jenis kepemimpinan yang tepat sangat
diperlukan. Salah satunya dalam gawat darurat bencana. Faktor yang mendukung
keberhasilan dalam pengelolaan bencana adalah manajemen bencana, mulai dari
respon akut, recovery, rekonstruksi, pencegahan, mitigasi, maupun kesiapsiagaan.
Salah satu syarat sukses dalam management bencana adalah tenaga kesehatan.
Dalam suatu tim akan ada pemimpin yang mengarahkan anggota untuk bekerja
dengan tepat dan cepat dalam keadaan bencana. Keberhasilan semua elemen
masyarakat dalam kancah bencana sangat tergantung keberadaan pemimpin.
Kepemimpinan dalam penanganan emergency bencana harus mampu bekerja
dengan cepat, tepat, dan berani mengambil keputusan, bersikap tegas dan
menjalankan sistem instruksi. Selain itu seorang pemimpin harus selalu
merangkul anggota dan memotivasi anggota agar semangat kerja juga senantiasa
meningkat dan tujuan anggota bisa tercapai. (Sinaga, 2015)

BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kepemimpinan transformasional adalah pemimpin yang memberikan
perhatian dan fokus pada masalah-masalah yang dihadapi oleh bawahannya
serta peduli dengan kebutuhan pengembangan dari masing-masing anggota
dengan cara memberi semangat dan motivasi serta dorongan untuk mencapai
tujuan anggota. Gaya kepemimpinan transformasional cocok diterapkan
dalam pelayanan kesehatan khusunya keperawatan, karena dapat
meningkatkan kualitas kehidupan kerja perawat yang kemudian bisa
meningkatkan kualitas kinerja dan keterlibatan kerja perawat, sehingga
outcome pasien menjadi lebih baik dan insiden yang tidak diharapkan dari
keselamatan peasien menurun. Kepemimpinan transformasional juga bisa
diterapkan dalam keperawatan gawat darurat, salah satunya pada emergency
bencana, yang mana ketua tim harus bisa memotivasi anggota untuk
senantiasa kerja tepat dan cepat untuk mencapai tujuan bersama.

4.2 Saran
1. Ilmu Keperawatan
Mengembangkan penelitian yang terkait dengan gaya
kepemimpinan transformasional pada lingkup kesehatan dan keperawatan
dalam pelayanan atau akademik. Serta melakukan penelitian terkait gaya
kepemimpinan kontemporer lainnya yang bisa digunakan sebagai
reverensi dalam pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat dalam bidang
keperawatan.
2. Keperawatan gawat darurat
Mampu mengembangkan pelatihan mengenai gawat darurat dengan
gaya kepemimpinan transformasional, untuk meningkatkan kemampuan
manajemen diri dan orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Boamah S, L. H., Wong C, Clarke S. (2018). Effect of transformational leadership on job


satisfaction and patient safety outcomes. Nursing Outlook, 66.
Gillet N, F. E., Antignac A, Mokounkolo R, Colombat P. (2013). The mediating role of
organizational justice in the relationship between transformational leadership and
nurses’ quality of work life: A cross-sectional questionnaire survey. International
Journal of Nursing Studies, 50 1359-1367.
Hermawan, A. (2009). Persepsi Pasien Tentang Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik
Perawat dalam Asuhan Keperawatan pada Pasien di Unit Gawat Darurat RS
Mardi Rahayu Kudus Jurnal UNPAD.
Italiana, F. (2013). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional
terhadap Kinerja Pegawai Departemen SDM PT Semen Gresik (Persero) Tbk.
Jurnal Bisnis dan Manejemen, 6, 11-18.
Munir, M. (2013). Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Budaya Organisasi dan
Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Rumah Sakit Umum Daerah
Tugurejo Semarang jurnal Udinus, 1-13.
Rafferty, Alannah E., and Mark A. Griffin. 2004. Dimensions of transformational
leadership: Conceptual and empirical extensions.The Leadership Quarterly
15:329–54.
Rahmadin, Syukri.2010.Hubungan Antara Persepsi Gaya Kepemimpinan
Transformasional Dan Transaksional Dengan Sikap Karyawan Terhadap
Pekerjaan.Malang: Universitas Islam Negeri Malik Ibrahim
repository.upi.edu/operator/upload/s_a505 1_0606524_chapter3.pdf
Robbins, Stephen P. Dan Coulter, Mary.2010. Manajemen Edisi Kesepuluh. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Rolfe, P. (2011). Transformational Leadership Theory: What Every Leader Needs to
Know. Nurse Leader, 9, 54-57.
Sinaga, S. (2015). Peran Petugas Kesehatan dalam Manajemen Penanganan Bencana
Alam. jurnal ilmiah INTEGRITAS, 1.
Spies L, G. J., Opollo J, Mbalinda S, Nabirye R, Asher C. (2018). Transformational
leadership as a framework for nurse education about hypertension in Uganda.
Nurse Education Today, 64, 172-174.
Widges K, S. J. (2014). Understanding the Role of the Nurse Manager: The Full-Range
Leadership Theory Perspective. Nurse Leader, 12 (2014) 67-70.
doi:10.1016/j.mnl.2014.02.007, 12, 67-70.

Anda mungkin juga menyukai