180 348 1 SM PDF
180 348 1 SM PDF
Abstrak – Telah dilakukan isolasi 6-metoksi, 7 hidroksi kumarin (Scoploletin) dari daun Pacar Air (Impatiens
balsamina L.) yang diekstrak dengan menggunakan metanol dan pemisahan dengan chromatografy colum yang
selanjutnya dipisahkan dengan mengunakan TLC preparasi. Strukturnya ditentukan dengan spektrum UV, IR, 1H
NMR, 13C NMR, MS dan hasilnya dibandingkan dengan data literatur. Dari hasil isolasi didapat bahwa senyawa
kumarin sebanyak 6 mg, berupa amorf berwarna kuning dengan titik leleh 199-2010C dan fluoresensi biru di bawah
lampu UV 365 nm, mempunyai massa relatif 192 dengan rumus molekul C10H8O4.
Sampel Impatiens balsamina L. Diambil di Kelurahan Senyawa hasil isolasi berupa amorf berwarna kuning
Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kotamadya mempunyai titik leleh 199-201oC. Artinya jarak titik
Padang. Identifikasi tumbuhan dilakukan di leleh relatif tajam, berarti senyawa hasil isolasi telah
Herbarium Universitas Andalas Padang (ANDA) murni. Disamping itu berdasarkan kromatografi lapisan
dengan nomor koleksi MA 182. tipis, dengan penampak noda uap Iodium dan lampu
ultraviolet 365 nm memberikan 1 (satu) noda dengan
Ekstraksi dan Isolasi Kumarin berbagai eluent dan fluoresensinya berwarna biru
terang. Ini memperkuat data titik leleh bahwa hasil
Sebanyak 3 kg sampel daun segar Impatiens balsamina yang didapat sudah murni.
L. dimaserasi dengan metanol 10 L selama 5 hari,
kemudian difraksinasi dengan heksana dan dilanjutkan Spektrum resonansi magnetik inti menunjukkan adanya
dengan etil asetat. Sebanyak 10 g ekstrak etil asetat 10 atom C dan 8 atom H. Begitu pula spektroskopi
dikromatografi kolom menggunakan fasa diam silika massa memberikan puncak ion molekul pada 192. Dari
gel dan eluen n-heksana, kloroform, etil asetat, metanol 10 atom C dan 8 atom H didapat m/z 10 x 12 + 8 x 1 =
dengan sistem step gradient polarity. 128 dan dengan adanya m/z ion molekul 192,
memungkinkan 64 berupa 4 atom O, sehingga rumus
Didapat 5 fraksi, fraksi IV dilanjutkan dengan KLT molekulnya C10H8O4. Bila dihitung double bond
preparatif menggunakan silika gel G. Noda yang equivalent (DBE) dari senyawa ini adalah = [(2 x 10
berfluoresensi biru dikerok lalu direndam dengan + 2) – 8] / 2 = 7, berarti mempunyai 1 (satu) cincin
metanol selama 1 malam, disaring dan dipekatkan aromatis, 1 (satu) siklik dan 2 (dua) ikatan rangkap
dengan menggunakan rotary evaporator, dilanjutkan diluar aromatik.
dengan rekristalisasi menggunakan kloroform : n-
heksana didapat amorf kuning seberat 6 mg dengan Spektrum ultraviolet menghasilkan serapan maksimum
titik leleh 199-201oC. Setelah dilakukan kromatografi pada panjang gelombang 203,8 ; 228,2 ; 252,6 ; 297,4 ;
lapisan tipis dengan pengungkap noda lampu UV 365 344,9 nm. Serapan ini menunjukkan bahwa senyawa
nm serta disemprot dengan NaOH 10% dalam metanol, hasil isolasi mengandung inti benzen, karena serapan
memperlihatkan 1 noda biru terang, selanjutnya dengan benzen terjadi pada 255, 200 dan 185 nm [10]. Bila
uap I2 tetap 1 noda. dibandingkan dengan serapan maksimum kumarin
murni pada 274 dan 311 nm yang merupakan serapan
185 Morina Adfa, Jurnal Gradien Vol. 2 No. 2 Juli 2006 : 183-186
dari cincin benzen dan α-pyron. Disini terlihat adanya Spektrum DEPT 135 menunjukkan 5 puncak, berarti
pergeseran puncak serapan kedaerah panjang ada 1 (satu) atom C primer (CH3) dan 4 atom C tersier
gelombang yang lebih besar, maka diperkirakan (4-CH) sedangkan atom C sekunder (CH2) tidak ada.
senyawa ini sejenis kumarin yang mempunyai Dengan demikian atom C quartener ada 5 buah. Atom
substitusi. C tersier keluar pada pergeseran kimia δ ppm 143,28
(C-4) ; 113,39 (C-5) ; 107,47 (C-3) ; 103,18 (C-8) dan
Interpretasi spektrum infra merah didapatkan puncak- atom C primer pada pergeseran kimia 56,4 (O-CH3).
puncak yang penjabarannya sebagai berikut: struktur Atom C quarterner ada 5 buah pada pergeseran kimia δ
terpenting dari kumarin adalah cincin benzen, α-pyron ppm 161,43 (C=O) ; 143,99 (C-6) ; 150,24 (C-7) ;
dan adanya gugus karbonil. Cincin aromatik 149,69 (C-9) ; 111,49 (C-10) [7][11].
ditunjukkan oleh serapan pada 1650-1450 cm-1.
Senyawa hasil isolasi memberikan serapan pada 1620 Dari spektroskopi massa memberikan puncak pada m/z
cm-1 dan 1450 cm-1 merupakan regangan C=C aromatis 192 dan m/z 177, ini berarti m/z 192 puncak ion
dan didukung oleh pita serapan pada daerah 860 cm-1 molekul dan m/z 177 merupakan lepasnya CH3 dari ion
dan 820 cm-1 yang karakterisasi untuk senyawa molekul, yang mempunyai massa 15. Begitu pula
aromatis disubstitusi [10]. adanya m/z 149 berarti lepasnya gugus CO yang berupa
pengurangan berat 28 dari m/z 177. Sedangkan m/z
Serapan pada 1725 cm-1 merupakan regangan C=O, 164 juga lepasnya gugus CO dari ion molekul. Adanya
dimana menurut literatur regangan C=O yang m/z 121 juga berarti lepasnya gugus CO dari m/z 149.
karakteristik untuk kumarin pada 1700-1750 cm–1. Dimana kemungkinan fragmen yang terjadi pada
Puncak serapan pada 1180 cm–1 merupakan serapan spektroskopi massa dapat diungkapkan menurut reaksi
C(O)-O [1]. retro Diels-Alder [12] sebagai berikut:
Daftar Pustaka