Abstrak
Telah berhasil diisolasi senyawa golongan fenil propanoid dengan nama “skopoletin” dari
ekstrak etil asetat umbi Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.). Ekstraksi senyawa fenolik dilakukan
dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol, dilanjutkan partisi menggunakan n-
heksana dan etilasetat. Pemurnian dilakukan dengan kromatografi kolom gravitasi dan
ktomatografi radial menghasilkan senyawa golongan fenil propanoid. Struktur skopoletin
diidentifikasi berdasarkan data spektrum UV, 1D dan 2D NMR.
Abstract
Phenylpropanoid group compound has been isolated as “scopoletin” from ethylacetate extract
of tuber flesh Sweet potatoes (Ipomoea batatas L.). Extraction of phenolic compound was done
by maceration method using methanol solvent, then partition with n-hexana and ethylacetate,
respectively. The process of purification using various chromatographic techniques yielded
compound of phenylpropanoid group. Structure of scopoletin is identified based on UV, 1D,
and 2D NMR spectra.
(Scott, A. I., 1964). Pengukuran dengan karbon (δc 110,0 ppm) dengan proton (δH
penambahan pereaksi geser NaOH 7,16 ppm, s), karbon (δc 113,2 ppm) dengan
dilakukan untuk mengetahui adanya gugus proton (δH 6,15 ppm; d; J=9,5), dan karbon
hidroksi yang terikat pada benzena (δc 144,6 ppm) dengan proton (δH 7,82; d;
(Harbone, 1984). Nilai panjang gelombang J=9,5 Hz).
(log ε) spektrum UV dengan penambahan Berdasarkan spektrum HMBC, pada
pereaksi geser NaOH adalah 346,0 (3,95) proton (δH 7,16 ppm, s) yang berkorelasi
nm dan 297,0 (3,64). terhadap sinyal karbon dengan pergeseran
Spektrum 1H-NMR senyawa skopoletin kimia (δC 144,6; 151,1; 151,9; dan 146,0
dalam Aseton memperlihatkan dua sinyal ppm). Proton olefinik pada karbon nomer 3
doublet (J=9,5) δH 6,15 ppm dan δH 7,82 mempunyai pergeseran kimia δH 6,15 ppm.
ppm merupakan proton olefinik dengan Proton ini berkolerasi dengan dengan atom
geometri cis. Dua sinyal singlet pada daerah (δC 110,0 ppm) dan karbon karbonil C2 (δC
aromatik δH 6,77 ppm dan δH 7,16 ppm 161,3 ppm). Proton doublet δH 7,82 ppm
menunjukkan proton aromatik yang terletak pada olefinik mengikat pada C4
pada posisi para. Sinyal singlet δH 3,88 ppm menunjukkan kontur-kontur yang
muncul pada daerah hidroksi yang berkorelasi dengan atom karbon (δC 161,3
merupakan sinyal subtituen metoksi . ppm), (δC 110,0 ppm) dan (δC 151,1 ppm).
Analisis spektrum 13C-NMR muncul Berdasarkan analisis spektrum COSY
sinyal karbon kuartener pada pergeseran muncul korelasi antara sinyal proton olefinik
kimia (δc 112,0; 146,0; 151,1; 151,9 dan dengan pergeseran (δH 6,15 dan 7,82 ppm)
161,3 ppm), Sinyal karbon metin pada yang terikat pada karbon C-3 dan C-4.
pergeseran kimia (δc 103,7; 110,0; 113,2; Korelasi untuk sinyal proton metoksi δH 3,88
dan 144,6 ppm), dan sinyal karbon metoksi ppm dengan atom karbon oksiaril pada
pada daerah δc 56,7 ppm. Proton aromatik pergeseran δC 146,0 ppm menunjukkan
dengan pergeseran (δH 6,77 ppm, s) pada C8 bahwa atom karbon tersebut merupakan
berkorelasi dengan sinyal karbon kuartener atom karbon C-6. Spektrum NOESY
(δC 112,0; 151,1; 151,9; dan 146,0 ppm). menunjukkan bahwa terdapat korelasi sinyal
Berdasarkan 1H dan 13C NMR dari senyawa proton antara δH 3,88 ppm dengan δH 7,16
1 diprediksi bahwa struktur kerangka dasar ppm; δH 7,82 ppm dengan δH 7,16 ppm; dan
senyawa 1 adalah kumarin. δH 7,82 ppm dengan δH 6,15 ppm. Korelasi
Analisis HSQC menunjukkan lima antara δH 3,88 ppm dan δH 7,16 ppm
kontur yang menggambarkan hubungan menunjukkan bahwa atom karbon dengan
antara proton dan karbon dalam satu ikatan. pergeseran δc 146,0 ppm terletak pada
Sinyal proton yang muncul sebanyak 5 karbon C-6. Sehingga atom karbon C7
sinyal sehingga dalam spektrum HSQC memiliki pergeseran kimia δc 151,9 ppm
muncul 5 titik korelasi dengan sinyal karbon dan mengikat gugus hidroksi (Silverstein et
dalam satu ikatan. Spektrum HSQC al, 2005). Korelasi proton dan karbon
menunjukkan ikatan karbon (δc 103,7 ppm) berdasarkan spektrum HMBC terdapat pada
berikatan dengan proton (δH 6,77 ppm, s), gambar 1.
H
1
HO 8 O O
7 8a 2
H
6
8b 3
H C O 5 H
6a 4
H H H
2 161,3 - -
3 113,2 6,15 (d, J=9,5 Hz) C-2, C-8b
4 144,6 7,82 (d, J=9,5 Hz) C-2, C-5, C-8a
5 110,0 7,16 (s) C-4, C-6, C-7, C-8a
6 146,0 - -
6a 56,7 3,88 (s) C-4
7 151,9 - -
8 103,7 6,77 (s) C-6, C-7, C-8a, C-8b
8a 151,1 - -
8b 112,0 - -
Berdasarkan data HMBC, HSQC, COSY, skopoletin (Forino et al, 2016). Analisis
dan NOESY tersebut maka struktur senyawa data NMR untuk senyawa skopoletin
golongan fenilpropanoid yang berhasil menunjukkan gambar struktur senyawa
diisolasi adalah 7-hidroksi-6-metoksi- skopoletin pada gambar 2.
kroman-2-on yang dikenal dengan nama
H 6,77 (s)
1
8 (103,7)
HO O O
7 (151,9) 8a (151,1) 2 (161,3)
H
6 (146,0) 8b (112,0) 3 (113,2)
Gambar 2. Struktur senyawa skopoletin dengan pergeseran kimia proton dan karbon
(merah = δC (ppm) dan biru = δH (ppm)).
Tabel 2. Pergeseran kimia skopoletin dibandingkan dengan data NMR dari jurnal Forino et
al, (2015)
Daftar Pustaka
Ariadi, Y., B., 2006, Perbandingan Berbagai
Varietas Ubi Jalar Ditinjau Dari
Pendapatan Usahatani dan Pemasaran
Di Kabupaten Malang Comparison
Among Various Sweet Potato Varieties
Focused From Farm Income Dan
Marketing At Malang Regency, Jurnal
Pembangunan Pedesaan, 6 (2), 1411-
9250
Forino, M., Luciana, T., Dell’Averssana,
C., Ciminielo, 2015, O., NMR-
Based Identification of The Phenolic
Profile of Fruits Of Lycium Barbarum
(Goji Berries). Isolation and Structural
Determination Of A Novel N-Feruloyl
Tyramine Dimer As The Most
Abundant Antioxidant Polyphenol Of
Goji Berries, Elsevier, 194, 1254-1259.
Meira, M., Da Silva, E. P., David, J. M.,
David, J. P., 2012, Review of the
genus Ipomoea: traditional uses,
chemistry dan biological activities,
Revita Brasileira, 22 (3), 682-71
Scott, A. I., 1964, Interpretation of The
Ultraviolet Spectra of Natural Product,
Pergamon Press Ltd : Oxford.
Silverstein, R.M., Webster, F.X., Kiemle,
D.J., 2005, Spectrometric
Identification of organic Compound,
7th Edittion, John Willey & Sons Ltd :
United States.