Anda di halaman 1dari 3

ETIKA DAN TEKNIK MENGUTIP

6. Salsabila Yunaz (195030200111128)


13. Dewa Made Hary Bastila (195030200111135)
15. Michelle Sarah Yosephine Theresahaque Sihombing
(195030200111137)
27. Fira Hapsari (195030201111102)
28. Bryan Yusril Abdillah (195030201111103)
A. PENGERTIAN KUTIPAN
Kutipan adalah suatu gagasan yang diambil dari berbagai macam sumber seperti
dari ucapan seseorang, makalah, ensiklopedia, dan lain lain. Proses pengambilan
gagasan itu disebut dengan mengutip. Mengutip bisa secara lisan maupun tulisan.

B. KAIDAH MENGUTIP
Hal hal yang harus diperhatikan dalam mengutip suatu karya ilmiah antara lain :
1. Bertanggung jawab apa yang dikutip
2. Jangan terlalu banyak menggunakan kutipan langsung
3.

C. JENIS JENIS KUTIPAN


1. Kutipan Langsung
Kutipan yang dilakukan terhadap suatu kalimat secara apa adanya dan tanpa
diubah sedikit pun. Cara melakukan kutipan langsung ada 3, antara lain:
a. Pada kutipan yang berisi kurang dari 40 kata dan nama penulis disebutkan pada
bagian awal kalimat, maka nama penulis ditulis secara lengkap dengan diikuti
tahun terbit dan nomor halaman dalam tanda kurung. Sementara itu, kutipan
langsung ditulis di antara tanda kutip (“…”) sebagai bagian yang terpadu dalam
teks utama.
Contoh;

Hari Poerwanto (2010: 139) menyatakan, “Perubahan suatu lingkungan dapat


pula mengakibatkan terjadinya perubahan kebudayaan.”

b. Pada kutipan yang berisi kurang dari 40 kata dan nama penulis ditulis di bagian
akhir kutipan, maka kutipan langsung ditulis dalam tanda petik dua (“…”) dan
nama akhir penulis ditulis dengan diikuti tahun terbit, tanda titik dua, dan nomor
halaman dalam tanda kurung.
Contoh:

Seorang ahli antropologi menyatakan, “Perubahan sutau lingkungan dapat pula


mengakibatkan terjadinya perubahan kebudayaan.” (Poerwanto, 2010: 139)
c. Pada kutipan yang berisi 40 kata atau lebih, ditulis tanpa tanda kutip dan ditulis
terpisah dari teks yang mendahului. Selain itu, kutipan juga ditulis menjorok ke
depan 1,2 cm dari margin kiri dan kanan, dan diketik dengan spasi tunggal.
Contoh:

Dalam perspektif budaya Jawa, ada anggapan bahwa semua hubungan di


dalam masyarakat itu tersusun atas dasar aturan-aturan yang bersifat hierarki.
Hal itu tampak pada prinsip hormat dan sungkan seperti berikut.
Dalam prinsip hormat, hubungan antara seorang individu dan
individu yang lain akan dinilai baik dan sopan kalau dilakukan
secara tidak langsung atau ada jarak. Bahasa Jawa bentuk krama
atau halus adalah Bahasa yang dipakai untuk memenuhi tuntuta
kesopanan. Sampeyan adalah bentuk halus dari kata kowe.
Keduanya merupakan kata ganti orang ke dua. Sampeyan itu
sendiri berarti ‘kaki’. Jadi, untuk menunjuk orang kedua secara
langsung sampai pada dirinya, dianggap tidak sopan. Lebih sopan
lagi kalau jaraknya semakin jauh, misalnya panjenengan karena
kata ini tidak menunjuk pada kaki, tetapi hanya alat untuk berdiri.
(Poerwanto,2010)

2. Kutipan Tidak Langsung


Kutipan yang dilakukan terhadap suatu kalimat dengan cara mengemukakannya
melalui bahasa pengutip. Cara menulis kutipan tidak langsung adalah :
Kutipan tidak langsung ditulis terpadu dalam teks. Tidak ada tanda kutip (“…”)
yang menyertainya. nama penulis dari sumber yang dikutip dapat ditulis pada
awal kutipan dengan disertai tahun terbit dan nomor halam di dalam tanda kurung.
Atau, dapat pula nama penulis ditulis pada akhir kutipan dengan diikuti tahun dan
nomor halaman yang semuanya berada dalam tanda kurung.
Contoh:

Hari Poerwanto (2010: 235) menyatakan bahwa gejala pertumbuhan dan


perkembangan kota yang amat cepat menyebabkan timbulnya berbagai
masalah benturan sistem nilai budaya.
atau dapat ditulis :

Gejala pertumbuhan dan perkembangan kota yang amat cepat menyebabkan


timbulnya berbagai masalah benturan sistem nilai budaya. (Poerwanto, 2010:
235).

Anda mungkin juga menyukai