Anda di halaman 1dari 1

POTONG GIGI TAHAPAN UPACARA MAKNA UPACARA

1. Ngekab .... ( bila ada ) Mepingit 1. Ngekeb : mengandung arti pengen-


MESANGIH, MEPANDES, METATAH, MEGOMBET 2. Mabya kala / Menghilangkan dalian hawa nafsu, pemusatan pikiran,
kotoran mengekang gejolak-gejolak pikiran aki-
PENGERTIAN : Dalam lontar lontar, upacara potong gigi disebut ATATAH. ATATAH, asal 3. Sembahyang di Kawitan dan Semara bat perkembangan biologis. Ngekeb
kata TATAH yang artinya pahat. Ratih. dilakasanakan dalam ruangan selama
Maksudnya adalah memahat atau meratakan gigi atas secara simbolik. Selain 4. Acara Pelaksanaan : metatah ( di bale / meten / gedong ).
metatah, upacara ini disebut juga mesangih, karena peralatan yg dipakai adalah • Sembah mohon anugrah Ida- 2. Mabya kala : Membersihkan diri dari
Sang Hyang Widhi Wasa ( Tuhan pengaruh- pengaruh negatif yang ada
sangihan sebagai pengilap agar gigi menjadi rata. Sedangkan mapendes adalah
Yang Maha Esa ) pada diri, membersihkan kotoran per-
istilah bahasa Bali halus untuk upacara metatah yang maksudnya meratakan gigi
• Disurat / Tulis / Rajah buatan.
secara simbolis.
• Tidur, mapedangal, mulai ditatah 3. Sembahyang : memohon panugrahan
• Urip-urip kehadapan Hyang Guru, Samara ratih
PENGERTIAN UPACARA POTONG GIGI
• Makan sirih menyampaikan atau memberitahukan
• Tirtha Nyuh Gading kepada kawitan atau leluhur bahwa
1. Merupakan perilaku seseorang agar menjadi manusia sejati yang telah akan dilaksanakan upacara metatah.
dapat mengendalikan diri dari godaan pengaruh Sad Ripu • Mutar gunting / caket / pengutik
4. Sungkeman kepada ibu bapak: memo-
2. Merupakan kewajiban orang tua terhadap anaknya untuk menemukan • Turun selesai, natab pras
hon doa restu kepada orang tua dalam
hakekat manusia sejati. • Mandi, ganti baju
menjalabkan swadarma dalam kehidu-
3. Untuk dapat bertemu kembali di sorga antara anak dengan orang tua dan • Persiapan mejaya-jaya
pan.
menemukan serta bersatu kembali dengan asalnya ( Brahman ) 1. Melukat
5. Merajah : untuk mengendalikan pikiran,
2. Mesegau
perkataan, dan perbuatan
DASAR : 3. Pratista 6. Potong Gigi : Dua taring atas dan em-
Potong gigi berdasar-kan smrti-smrti yang termuat dalam lontar seperti : • Sembahyang pat gigi seri atas, mempunyai makna
1. Lontar Dharma Kahuripan yang juga menjelaskan tentang ATATAH • Metirta simbolis menghilangkan sifat-sifat kerak-
2. Lontar Ekapratama yang menyebutkan tentang ATATAH • Natap saan, untuk mengendalikan Sad Ripu,
3. Lontar Puja Kalib, menyebutkan tentang Weda upacara potong gigi. • Mapedamel yaitu enam musuh dalam diri manusia.
4. Lontar Puja Kala Pati, menguraikan tentang upacara potong gigi sebagai Sad Ripu :
petunjuk dari Dewa Siwa agar manusia menemukan hakekat manusia sejati.
5. Lontar Atmaprasangsa, menguraikan tentang penderitaan atma.Disebutkan 1. Kama → nafsu yang tidak terkendalikan
bahwa orang tua yang tidak melaksanakan upacara potong gigi untuk 2. Loba → serakah
anakanya, maka atmanya akan dihukum menggigit pangkal bambu petung 3. Kroda → marah
( bongkol tiing petung ). 4. Mada → mabuk
6. Lontar Janma Phala Weti menguraikan tentang tingkatan upacara potong 5. Moha → bingung
gigi. 6. Matsarya → iri hati
7. Lontar Tattwa Japakala, menjelaskan tentang Bhatara Siwa melebur sifat-sifat Keenam sifat ini harus dikendalikan, disimbolkan dengan meratakan 2 taring dan 4 gigi
kala untuk dapat menemukan dirinya sendiri dan mengetahui ibu bapaknya seri atas.
( Uma dan Siwa )
Mutar pengutik / cekat adalah simbol lingkaran lahir, hidup, mati.
TUJUAN :
1. Menghilangkan kotoran diri dalam wujud kala, bhuta, pisaca dan raksasa Banten tetingkeb yang diinjak waktu turun metatah bermakna sebagai sarana
dalam arti jiwa dan raga diliputi oleh watak Sad Ripu sehingga dapat mengharmoniskan diri dengan jagat raya (bhuwana alit dan bhuwana agung),
menemukan hakekat manusia yang sejati lingkungan, ibu pertiwi. Dan juga sebagai “twas” / labaan bagi sang catur sanak.
2. Untuk bertemu dengan ibu bapak kelak di sorga Makan sirih bermakna sebagai simbol menemukan sad rasa (asam, asin, sapat, pahit,
3. Untuk menghindari hukuman menggigit pangkal bambu petung ( bongkol pedas, manis). Disamping itu agar panca dewata menjaga dalam kehidupannya.
tiing petung ) atau menghindari neraka jahanam. Padangal sebagai sekat antara yang baik dan buruk, dapat memilah dan memilih
4. Untuk memenuhi kewajiban orang tua terhadap anak sehingga nantinya mana yang baik dan mana yang buruk.
mengingatkan anak kepada kewajibannya ketika ia menjadi orang tua

1 Sumber : Ida Pedanda Gde Panji Sogata, Ketua Pesamuan Sulinggih PHDI DKI Jakarta 2 Sumber : Ida Pedanda Gde Panji Sogata, Ketua Pesamuan Sulinggih PHDI DKI Jakarta

Anda mungkin juga menyukai