PROLOG
Teknik implantasi ion adalah salah satu cara perlakuan permukaan material untuk mengubah
sifat fisis, mekanis maupun sifat ketahanan korosi material, misalnya kekerasan permukaan,
ketahanan aus, ketahanan korosi, ketahanan lelah. Dibanding dengan cara-cara yang biasa
dilakukan seperti karburasi, nitridasi, karbonitridasi dan dapur nyala api, implantasi ion memiliki
keunggulan yang tidak mengalami thermal stress dan perubahan dimensi (sioshani, 1989).
6. Lensa Kwadrupol
7. Magnet analisator
8. Penyapu berkas
9. Pompa difusi
10. Pompa rotasi
Implantor ion merupakan salah satu jenis akselerator yang mempercepat
partikel bermuatan listrik (ion). Ion-ion ini dihasilkan oleh sumber ion yang
dapat berwujud gas/uap (misal hidrogen, fosfor, boron, nitrogen) atau
berupa padatan (misal besi, nikel, aluminium dan lain-lain). Ion-ion
tersebut dipercepat menggunakan sumber tegangan tinggi di dalam tabung
akselerator. Kemudian berkas ion difokuskan menggunakan lensa kwadrupol.
Implantor ion dilengkapi dengan pompa difusi dan pompa rotari yang berfungsi
untuk menghampakan sistem implantor ion agar ion dapat mencapai
sasaran tanpa mengalami tumbukan dengan sisa molekul gas dalam sistem
implantasi ion. Ion-ion tertentu kemudian dicangkokkan ke permukaan benda.
Penyapu berkas terdiri dari dua pasang lempeng alumunium yang dipasang saling
tegak lurus untuk membantu ion tersebar merata pada permukaan target.
Parameter yang berpengaruh terhadap hasil akhir adalah jenis ion yang
ditembakkan ke substrat, energi, dosis ion, dan jenis material yang
akan dilapisi. Selama proses implantasi ion-ion akan berinteraksi dan
bertumbukan dengan elektron-elektron dan inti material yang dilapisi,
sehingga ion-ion akan kehilangan energi dan akhirnya akan berhenti
pada jarak tertentu.
REFERENSI
(1) Aip Saripudin. 2004.
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ELEKTRO/197004182005011-
AIP_SARIPUDIN/Hibah_Bersaing/Materi_SIB_2004.pdf (diakses 25 Juli 2019).