PROPOSAL
PROPOSAL
Proposal Penelitian
Oleh
JUHYAN PRADANA
NIM 160384204001
PENDAHULUAN
Ilmu kimia merupakan ilmu yang sangat penting dalam bidang pendidikan.
Kimia dikatakan memiliki peranan yang penting dikarenakan kimia salah satu cabang
ilmu sains yang memiliki hakikat sebagai ilmu pasti, yang memiliki konsep, hirarki
peserta didik tersebutlah menimbulkan stigma dan doktrin diri pada masing-masing
peserta didik yang mengakibatkan kurangnya minat belajar peserta didik tersebut (
bagi peserta didik. Hal ini dapat menjadi factor yang menyebabkan peserta didik
gagal dalam pembelajaran. Evaluasi interaktif dapat didesain agar siswa tidak bosan
siswa dalam mengerjakan soal- soal evaluasi yang diberikan. Evaluasi interaktif ini
evaluasi ini yakni rasa tidak percaya diri siswa yang kurang sehingga menimbulkan
pemikiran siswa untuk meniru jawaban soal temannya pada saat evaluasi, tentu hal ini
sangat tidak baik, karena berdampak pada mental belajar siswa dan kemampuan
kognitif siswwa. Pada evaluasi interaktif hal ini dapat diminimalisir. Evaluasi
dengan basic teknologi ini memberi dampak yang positif, karena peserta didik akan
menarik dan menyenangkan. Salah satu alat evaluasi yang dapat dikembangkan
memiliki hingga 4 pilihan jawaban termasuk jawaban yang benar. Guru juga dapat
pertanyaan sesuai keinginan. Jika kuis sudah jadi, guru dapat membagikannya kepada
siswa dengan menggunakan kode 5 digit yang dihasilkan dari aplikasi untuk mengisi
kuis.
diteliti, yaitu :
laju reaksi
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan di atas, masalah yang akan diteliti
adalah :
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
2. Bagi Pendidik
peserta didik
3. Bagi Peneliti
menjadi bekal untuk menjadi guru kimia yang kreatif dan inovatif dan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Evaluasi
adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan
sampai sejauh mana tujuan program telah dicapai (as cited in Wayan, 2013).
Menurut Wiersma dan Jurs (1967) evaluasi adalah suatu proses yang mencakup
pengukuran dan testing yang juga berisi pengambilan keputusan tentang nilai (as
cited in Rahmat, 2012). Pendapat ini sejalan dengan dengan pendapat Arikunto
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa evaluasi memiliki cakupan yang lebih
dari para pakar evaluasi. Menurut Carl H. Witherington (1952) “an evaluation is a
declaration that something has or does not have value” (as cited in Herdian,
2011). Hal senada dikemukakan pula oleh Wand dan Brown (1957), bahwa
pentingnya nilai (value) dalam evaluasi. Padahal, dalam evaluasi bukan hanya
berkaitan dengan nilai tetapi juga arti atau makna. Sebagaimana dikemukakan
Guba dan Lincoln (1985), bahwa evaluasi sebagai “a process for describing an
evaluand and judging its merit and worth” (as cited in Daryono, 2010). Jadi
menimbangnya dari segi nilai dan arti. Definisi ini menegaskan bahwa evaluasi
Dikarenakan tidak semua prilaku dapat dinyatakan dengan alat evaluasi yang
sama, maka evaluasi menjadi salah satu hal yang sulit dan menantang, yang harus
value judgement or decision is made from a variety of observations and from the
background and training of the evaluator” (as cited in Wayan, 2013). Dari
beberapa rumusan tentang evaluasi ini, dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya
evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan
kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria
ditentukan nilai dan arti atau makna (worth and merit) dari sesuatu
(internal), tetapi bisa juga berasal dari luar apa yang dievaluasi
bagaimana mau mengevaluasi kalau tidak jelas keberadaan tujuan, materi dan
Silverius, Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik, Jakarta : Grasindo, 1991, Hal
11)
Evaluasi harus dilakukan secara sistematis dan kontinu agar dapat
utama yang sering terjadi di antara para guru adalah bahwa evaluasi hanya
dilakukan pada saat-saat tertentu, seperti pada akhir unit, pertengahan, dan/atau
akhir suatu program pengajaran. Akibat yang terjadi adalah minimnya informasi
guru menjadi bias dalam menetukan posisi mereka dalam kegiatan kelasnya.
informasi yang banyak tentang kegiatan peserta didik di kelas dan kemudian
2. Alat Evaluasi
Dalam pengertian umum, alat adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk
lebih efektif dan efisien. Kata “alat” biasa disebut juga dengan istilah
“instrumen”. Dengan kata lain, instrumen merupakan alat bantu yang digunakan
cara mengupas kelapa., yang satu menggunakan pisau parang yang satu lagi tidak.
Tentu saja dengan pisau parang hasilnya akan lebih baik dan lebih cepat
fungsi alat juga untuk memperoleh hasil yang lebih baik sesuai dengan kenyataan
yang dievaluasi. Dengan pengertian tersebut, alat evaluasi dikatakan baik apabila
Dalam menggunakan alat tersebut evaluator menggunakan cara atau teknik, maka
a. Validitas Instrumen
Validitas berasal dari kata validity yang artinya sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau
nontes dari alat ukur atau instrumen pengukuran dikatakan memiliki validitas
hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran (Ali Hamzah,
Hal 214)
b. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas berasal dari kata reliability berarti sejauh mana hasil suatu
sama diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama selama aspek yang diukur
dalam diri subjek memang belum berubah (Ali Hamzah, Hal 217)
4. Quiziz
sangat mudah, kuis interaktif yang yang dibuat memiliki hingga 4 pilihan
jawaban termasuk jawaban yang benar. Guru juga dapat menambahkan gambar ke
keinginan guru. Bila kuis sudah jadi, guru dapat membagikannya kepada siswa
Quizizz juga memberikan data dan statistik tentang kinerja siswa. Guru
dapat melacak berapa banyak siswa yang menjawab pertanyaan yang dibuat,
pertanyaan yang harus dijawab dan banyak lagi. Guru bahkan bisa mendownload
statistik ini dalam bentuk spreadsheet Excel. Fitur "pekerjaan rumah" juga
kuis sebagai pekerjaan rumah, dan membatasi waktu pengerjaan pekerjaan rumah
tersebut hingga 2 minggu. Dengan Quizizz, siswa bisa bermain dan mengerjakan
4. Lengkapi data
yang benar
8. Tahap akhir, pilih Grade atau tingkatan, subjects atau mata pelajaran. Klik
C. Kerangka Berpikir
ujian kimia. Peserta didik merasa sulit dalam memahami materi dikarena
yang dapat digunakan serta dapat membuat peserta didik lebih tertarik untuk
pengolahan dan interprestasi data hasil penilaian, analisis butir soal, dan
untuk digunakan sebagai alat evaluasi. Potensi yang dimiliki atau diolah oleh
dan jaringan Wi-Fi. Tetapi sekolah belum memanfaatkan secara maksimal hal
ini sangat disayangkan sekali seharusnya dengan sarana prasarana yang ada
dapat membuat peserta didik menjadi semangat dan tertarik dalam belajar.
aplikasi online dimana kuis dapat dikembangkan dan disajikan dalam format
“permainan”. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan alat evaluasi
peserta didik, setelah itu menyeleksi dan membuat isntrumen soal yang baik
untuk digunakan dalam tes, pembiayaan dalam membuat instrumen soal, dan