Anda di halaman 1dari 2

WEEK 15

POSTCOLONIALISME

DELIMA ARMIDA /144110050

Postcolonialisme muncul pertama kali pada tahun 1960 setelah berakhirnya masa penjajahan .
Disinidengan hadirnya prespektif post colonialisme memberikan sudut pandang baru
terutama kepada negara –negara yang terbatasi karena dampak dari kolonialisme yang pada
saat itu tengah meluas .Postkolonialisme beranggapan teori –teori yang sudah ada di
hubungan internasional terlalu westren-centric. Secara otomatis postcolonialisme ini
menggunakan suatu sudutpandang negara –negara timur atau sudut pandang negara yang
terjajah . Postkolonialisme itu sendiri percaya bahwa terdapat tiga pembagian yaitu First
world yang mana merupakan negara yang memiliki power dan selalu identik dengan
perkembanganya yang telah maju seperti amerika dll. Second world merupakan negara yang
memiliki paham komunis sedangkan Thrid World merupakan negara yang pernah dijajah.

Postkolonialisme beranggapan untuk menjadi negara maju maka perlu adanya power dan
kowledge kedua hal inilah yang digunakan oleh negara –negara maju untuk memperluas
wilayah kekuasaan dengan cara menguasai negara lain .Tidak hanya itu saja identitiy disini
biasanya digunakan oleh negara –negara maju untuk menjajah negara –negara lemah lainya
yang memiliki warna kulit yang berbeda .Pada akhirnya negara yang dijajah akan melakukan
suatu perlawanan terselubug.

Contoh Kasus

Indonesia merupakan contoh kasus yang pas untuk dianalisa dengan mengunakan prespektif
postcolonialism . Ini dikarenakan pada saat itu indonesia banyak dikunjungi oleh negara –
negara seperti inggris dan belanda yang bertujuan berdagang dan meluaskan wilayah
kekuasaan .Setelah sekian lama akhirnya bangsa indonesia melakukan suatu perlawanan yang
berujung pada kemerdekaan bangsa indonesia .

Perbedaan dan persamaan antara poststructuralism dan postkolonialisme adalah dua


persepektif baru tersebut memberikan sudut pandang yang segar dalam dunia hubungan
internasional . Perbedaanya adalah postkolonialisme beranggapan bahwa prespektif dalam
dunia internasional terlalu kebarat baratan sedangkan poststrukturalisme lebih kepada
mengeritik strukturalisme .
Refrensi

 Grovogui, Siba. 2013. “Postcolonialism”, dalam International Relations Theories:


Discipline and Diversity; Tim Dunne, Milja Kurki, Steve Smith; Oxford: Oxford
University Press.

Anda mungkin juga menyukai