Anda di halaman 1dari 2

Week 11

Identity matters: construktivisme

Delima Armida Devina p/1444110050

Konstruktivisme berpendapat bahwa tidak ada sosial yang objektif.Iini dikarenakan karena
inti dari teori ini beranggapan bahwa segala hal mengenai dunia sosial itu ada karena
perbuatan atau dibangun oleh manusia atau bisa disebut konstruksi manusia
(Jackson,Sorensen 2005). teori ini juga menekankan selain itu,menurut kaum konstruktivis
adalah dunia yang ada dan berkembang selama ini bukan lah sesuatu yang berasal dari
pemberian atau hal yang memang ada serta dunia sosial merupakan dunia yang intersubjektif
dimana dunia sosial merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat dan masyarakat pula
yang membuat dunia sosial itu ada.dalam perkembanganya kaum konstruktivisme memiliki
pemikiran yang sama dengan kaum positivisme dalam hal menyikapi ilmu pengetahuan
.keduanya menyikapi bahwa seluruh ilmu pengetahuan yang ada di dunia dapat dikaji dan
dipelajari namun kaum konstriktivisme melihat suatu hal melalui sudut pandang social dan
pemahaman lebih dalam mengenai suatu fenomena. Konstruktivisme juga berbeda dengan
teori realism dan liberalism dalam hal memandang politik dimana ia melihat politik di dunia
itu dikonstruksi secara individual dan social (Kegley,Blanton 2011).

Dalam perkembanganya,konstruktivisme memiliki alur pemikiran dalam menentukan


perspektif namun ,salah satu yang menonjol adalah konstruktivisme social yang menekankan
pembentukan identitas secra kolektif.menurut perspektif tersebut dijelaskan bahwa semua
individu sosial dipengaruhi oleh konsepsi politik dunia yang didukung oleh lingkungan sosial
sekitar yang kita anut serta menurut penganut konstruktivis berpendapat bahwa hubungan
yang terbentuk antar individu itu terjadi karena memiliki gagasan yang sama lebih dari
kekuatan material seperti apa yang dilihat kaum neoliberal bahwa kekuatan material
merupakan suatu hal utama dalam menggambarkan identitasnya dan dalam menjalin
hubungan dengan yang lain.

Konstruktivisme mendefiniskan bahwa seorang aktor memiliki identitas dan eksternal yang
terbentuk dari persepsi dan ide-ide yang ada dari dalam aktor serta tindakan dan
kontribusinya dalam dunia internasional.teori ini menjelaskan bahwa identitas terbentuk dari
praktik sosial yang aktor itu lakukan secara berulan ulang sehingga membentuk identitas serta
merupakan identitas bersama atau kolektif.teori ini juga menjawab kirtik dari neoralisme
mengenai pembentukan dunia sosial dan material.teori ini menjawab bahwa dunia sosial
dalam hubungan internasional tidak hanya terbentuk dari struktur material yang ada pada
system internasional melainkan juga terbentuk dari sikap aktor atau individu yang juga
berperan dalam hubungan internasional (Kegley,Blanton 2011).

REFERENSI :

 Kegley Jr., Charles W & Shannon L. Blanton. 2011. “Part 1 - Chapter 2:Theories
of World Politics - Constructivism”, dalam World Politics: Tren&Tansformation.
Boston: Cengage Learning, Wodsworth.

 Jackson, Robert dan Georg Sorensen. 2005. “Konstruktivisme”, dalamPengantar


Ilmu Hubungan Internasional (terj. Robert Jackson and Georg Sorensen. Introduction
to International Relations). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai