Anda di halaman 1dari 4

PERSPEKTIF HIPERGLOBALIS, SKEPTIS DAN

TRANSFORMASIONALIS

Delima armida /1444110050


Globalisasi memiliki berbagai macam perdefinisan tentang apa itu globalisasi ?
hal tersebut melahirkan tiga aliran yaitu hiperglobalis ,transformalis,skeptis
.otomatis ketiga aliran tersebut memiliki sudut pandang yang berbeda mengenai
konsep apa itu globalisasi .Held At al pernah berkata bahwa globalisasi adalah
suatu gagasan yang besar yang tidak hanya mencakup pasar finansial akan
tetapi merambah ke media internet akan tetapi definisi tersebut masilah
memiliki kekurangan ini dikarenakan Held hanya menjelaskan substansi kondisi
kontenporer manusia itu sendiri .
pada dasarnya globalisasi mendekatkan yang jauh dan mendekat kan yang
sudah dekat adalah kata kata yang cukup mengambarkan globalisasi
.globalisasi semakin lama semakin berkembang dan melebur menjadi satu
hingga terbentuknya suatu ruang sosial bersama secara kekuatan ekonomi dan
teknologi dan inilah yang akan menjadi konsuekuensi yang harus diterima dari
masyarakat .
jika tadi membahas pendefinisian globalisasi menurut Held,maka yang satu ini
akan membahas pendapat dari sudut pandang hiperglobalis .menurut pakar
hiperglobalis percaya bahwa fenomena globalisasi sangat erat hubunganya
dengan intergrasi ekonomi .bagi pendunkung prespektif fenomena globalisasi
ini sangat benar dan sesuai fakta.

Bahwa akan ada hubungan lintas batas negara yang manfaatnya cukup besar
bagi masyarakat dunia. Hiperglobalis juga beranggapan bahwa pemerintah tidak
lagi dominan dalam proses ekonomi, dikarenakan munculnya institusi atau
organisasi transnasional, organisasi regional dan peningkatan peran penting
aktor non-negara dalam interaksi ekonomi internasional.
Menurut pakar hiperglobalis pula bahwa semakin berkembangnya hubungan
dan kerjasama lintas batas negara secara tidak langsung juga menumbuhkan
kesadaran akan adanya kepentingan umum sehingga memunculkan suatu
konsep yang dinamakan global society.dan pakar hiperglobalis menyadari
bahwa semakin majunya globalisasi maka batas negara menjadi kabur yang
membuat negara atau pemerintahnya sangat sulit untuk mengatur .

Dampak yang ditimbulkan melalui pertumbuhan ekonomi ini tidak


hanya terlihat pada faktor psikologi masyarakat, namun juga penyerapan
lapangan kerja dan semakin menjamurnya iklan-iklan komersil yang
ditayangkan di media cetak maupun elektronik, pusat-pusat hiburan dan
perbelanjaan, restoran dan kafe modern, tempat wisata yang telah
diperbarui sedemikian rupa dengan mengikuti tren sehingga dapat
menjadi daya tarik bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara.
Pembangunan semacam ini sangat jelas terlihat, terutama di daerah
urban dan ibukota seperti beberapa kota besar suatu negara.Tidak hanya
itu saja masih ingat pemberintahan media yang berkata cina akan
mendatangkan 2 milyar pekerja di indonesia yang pada akhirnya
menimbulkan
sebagainya .

banyak

sekali

keresahan

merasa

tersaingi

dan

jika tadi membahas tentang kaum hyperglobalist maka kali ini giliran kaum
skeptis, globalisasi hanyalah sebuah mitos belaka. Kaum skeptis melihat konsep
globalisasi ekonomi secara keseluruhan sekaligus mencakup mengenai konsep
integrasi pasar global. Bagi kaum skeptis, adanya perkembangan globalisasi
pada sektor ekonomi adalah sesuatu yang terlalu dilebih-lebihkan karena
menurut mereka globalisasi ekonomi sudah terjadi sejak zaman dahulu .
Perspektif transformasional memilih untuk mengambil jalan tengah yaitu
perdebatan globalisasi antara hyperglobalists dan skeptis .pakar transformalis
memandang globalisasi sebagai suatu tindakan yang pada akhirnya merubah
wajah dari masyarakat moderen itu sendiri .
lantas apa pembeda yang lebih spesifik dari ketiga perspektif tersebut ?yang
pertama kaum hyperglobalist percaya dengan adanya globalisasi yang akan
membawa kelevel yang jauh lebih tingggi dalam hal ekonomi sedang kan kaum
skeptis merasa bahwa globalisasi hanyalah isapan jempol belaka transformalis
percaya bahwa negara lebih mengambat dalam kemajuan itu sendiri
dikarenakan banyak negara yang masih terlalu berfokus pada ekonomi global .
Pandangan transformalis munjukan bahwa negara bangsa harus beradaptasi dan
berinteraksi dengan aktor baru, gerakan sosial, lembaga dan badan-badan
internasional di panggung global, dan bukannya kehilangan kekuasaan, negara
bangsa beradaptasi dengan proses ini. Pada tingkat budaya, bangsa beradaptasi
dengan proses ini. Pada tingkat budaya, mis di mana "migrasi global, media
massa dan telekomunikasi berkontribusi pada difusi pengaruh budaya".

pengaruh barat yang semakin gencar yang menembus ke berbagai penjuru


dunia, jelas dalam merek barat seperti burger king dan Coke yang tersedia di
banyak tempat, ada juga aliran counter budaya non barat yang jelas dalam
jumlah asing restoran di kota-kota besar dan kota di seluruh dunia. Hal ini juga
terlihat di zaman internet dan satelit, di mana penyebaran ide-ide secara
antarbudaya terjadi pada kecepatan yang lebih cepat dari sebelumnya. Jadi,
bukannya imperialisme budaya sebagai perspektif hyperglobalist dapat
menunjukkan, apa yang kita sebenarnya memberi kesaksian adalah pertukaran
budaya dalam dua arah yang dinamis.
ketiga presektif tersebut saling berbeda pendapat akan tetapi mereka setuju ada
beberapa poin bahwa bisa di ambil kesimulan dari prespektif diatas intinya
adalah kaipitalisme dikarenakan perdagangan bebas yang mengarah ke
perekonomian dunia .akan tetapi pula mereka setuju walaupun globalisasi
semakin berkembang dan merajai di berbagai negara jangan sampai negara
tidak bisa memegang pemerintahanya sendiri karena tanpa negara maka tidak
ada yang akan mengatur ekonomi dan pajak .
Refrensi
Held, D., McGrew, A., Goldblatt, D. and Perraton, J. (2000), (eds), Global
Transformations, Politics, Economics and Culture, Cambridge, Polity Press

Anda mungkin juga menyukai