Buku 2: RKPM
(Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan)
GEOMETRI ANALITIK
Semester Genap/3 sks/Kode MMM1103
oleh
Atok Zulijanto
Desember 2012
Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM)
Ming Capaian Pokok Bahasan Media Ajar Metode Pembelajaran Evaluasi dan Pus-
-gu pembelajaran Aktifitas Aktifitas penilaian taka
ke Dosen mahasiswa
1 Mahasiswa dapat Vektor di Թଶ dan Թଷ : - Teks - Menjelaskan - Mempelajari Tugas : P1
menjelaskan - Vektor secara - Slide deskripsi teks. - Vektor di P2
konsep-konsep geometri - Gambar singkat mata - Mempelajari sistem
dasar tentang - Vektor di sistem - Soal kuliah. materi yang koordinat.
vektor secara koordinat kartesius - Menjelaskan disampaikan - Dot product
geometri, vektor di - Dot product dan cross materi di kelas - Mengerjakan - Cross
bidang dan vektor product. - Memberikan tugas product
di ruang. soal tugas
1
antara dua garis - Sudut antara dua - Soal tes - Menyiapkan sebelum - Persamaan Modul
- Mahasiswa dapat garis formatif 1 soal tes kuliah garis
mencari - Jarak titik ke garis formatif 1 - Mempelajari - Sudut antara
persamaan garis teks dan dua garis
yang membentuk Tes Formatif 1 gambar.
sudut tertentu - Belajar untuk
dengan suatu garis tes formatif 1
- Mahasiswa dapat - Mengerjakan
mencari jarak tes formatif 1
titikke garis.
- Evaluasi
pemahaman
mahasiswa untuk
materi vektor dan
garis di bidang
4 - Mahasiswa dapat Persamaan derajat dua - Teks - Menjelaskan - Membaca Tugas: P1
menentukan di bidang : - Slide materi di kelas bahan ajar - Mencari P2
persamaan - Persamaan lingkaran - Gambar - Memberikan sebelum persamaan P3
lingkaran dan - Persamaan parabola soal tugas kuliah lingkaran
- Soal
persamaan garis - Mempelajari dan
singgung lingkaran teks, gambar parabola.
- Mahasiswa dapat dan materi - Mencari
menentukan yang puncak,
persamaan disampaikan fokus dan
parabola. dosen persamaan
- Mahasiswa dapat - Mengerjakan garis arah
mencari puncak, tugas parabola
fokus dan garis
arah parabola.
5 - Mahasiswa dapat Persamaan derajat dua - Teks - Menjelaskan - Mempelajari Tugas : P1
menentukan di bidang : - Slide materi di kelas teks, gambar - Menentukan P2
persamaan ellips - Persamaan ellips - Gambar - Mempersiap dan materi persamaan P3
dan hiperbola. - Persamaan hiperbola kan materi yang ellips dan
2
- Mahasiswa dapat - Soal problem disampaikan hiperbola.
menentukan pusat, solving dosen - Mencari
puncak dan fokus - Memberikan - Berpartisipa puncak,
ellips dan soal tugas Si dalam pusat dan
hiperbola serta problem fokus ellips
asymtot hiperbola. solving di dan
kelas. hiperbola.
- Mengerjakan
tugas
6 - Mahasiswa dapat Sistem koordinat kutub - Teks - Menjelaskan - Membaca Tugas: P1
menentukan - Slide materi di bahan ajar - Posisi titik di P2
- Menentukan
koordinat suatu - Gambar kelas. sebelum koordinat P3
koordinat titik di
titik di sistem - Memberikan kuliah. kutub.
dalam sistem - Soal
koordinat kutub. soal tugas - Mempelajari - Mengubah
koordinat kutub
- Mahasiswa dapat teks dan dari sistem
- Hubungan antara
menjelaskan materi yang koordinat
sistem koordinat
hubungan antara disampaikan kutub ke
kutub dengan sistem
sistem koordinat dosen kartesius dan
koordinat kartesius
kartesius dan - Mengerjakan sebaliknya.
sistem koordinat tugas
kutub.
7 - Mahasiswa dapat Sistem koordinat kutub - Teks - Menjelaskan - Mempelajari Tes formatif 2: P1
menggambar - Menggambar grafik di - Slide materi di kelas teks, gambar - Lingkaran P2
grafik di sistem koordinat - Gambar - Mempersiap dan materi - Parabola P3
sistemkoordinat kutub. kan soaluntuk yang - Ellips Modul
- Soal tes
kutub seperti tes formatif 2 disampaikan - Hiperbola
spiral, kardioida, Tes formatif 2 formatif 2 dosen. - Menggambar
limacon, dan - Belajar untuk grafik di
mawar. tes formatif 2 sistem
- Evaluasi - Mengerjakan koordinat
pemahaman tes formatif 2 kutub
mahasiswa untuk
materi persamaan
3
derajat dua di
bidang dan sistem
koordinat kutub
8 Evaluasi Ujian Tengah semester -Soal UTS Menyiapkan Mengerjakan Tes sumatif Semua
pemahaman UTS soal UTS di bahan
mahasiswa secara kelas secara ajar
menyeluruh. individu
9 - Mahasiswa dapat Persamaan dalam - Teks - Menjelaskan - Mempelajari Tugas : P1
mengubah bentuk parameter : - Slide materi di kelas teks dan - Episikloida
persamaandalam - Mengubah - Gambar - Memandu gambar.
bentuk kartesian persamaan dalam diskusi kelas - Berpartisipa
- Soal
mendai bentuk bentuk kartesian - Memberikan si dalam
parameter dan menjadi bentuk tugas diskusi kelas
sebaliknya. parameter - Mengerjakan
- Mahasiswa dapat - Persamaan tugas
membuktikan parameter untuk
persamaan lingkaran, sikloida,
sikloida, hyposikloida dan
hyposikloida dan astroida
astroida.
10 - Mahasiswa dapat Transformasi koordinat - Teks - Menjelaskan - Membaca Tugas: P1
menjelaskan - Translasi - Slide materi di kelas bahan ajar - Menyederha P2
tentang translasi - Rotasi - Gambar - Memberikan sebelum nakan
dan rotasi - Aplikasi translasi dan soal tugas kuliah persamaan
- Soal
- Mahasiswa dapat rotasi pada ellips - Mempelajari ellips
menggunakan teks dan
translasi dan rotasi gambar
untuk - Mengerjakan
menyederhanakan tugas
persamaan ellips
11 - Mahasiswa dapat Transformasi koordinat - Teks - Menjelaskan - Mempelajari Tes Formatif 3: P1
menggunakan - Aplikasi translasi dan - Slide materi di kelas teks dan - Ellips P2
translasi dan rotasi rotasi pada hiperbola - Gambar - Menyiapkan gambar - Hiperbola P3
4
untuk dan parabola - Soal tes materi - Berpartisipas - Parabola Modul
menyederhanakan formatif 3 problem i dalam
persamaan Tes Formatif 3 solving problem
hiperbola dan - Menyiapkan solving di
parabola. tes formatif 3 kelas
- Evaluasi - Belajar untuk
pemahaman tes formatif 3
mahasiswa untuk - Mengerjakan
materi persamaan tes formatif 3
dalam bentuk
parameter dan
transformasi
koordinat.
12 - Mahasiswa dapat Persamaan garis dan - Teks - Menjelaskan - Membaca Tugas : P1
menentukan bidang datar di ruang : - Gambar materi di kelas bahan ajar - Persamaan
persamaan bidang - Persamaan bidang di - Soal - Memberikan sebelum bidang
di ruang. ruang tugas kuliah - Persamaan
- Mahasiswa dapat - Jarak titik ke bidang - Mempelajari garis
mencari jarak titik - Persamaan garis di teks dan
ke bidang ruang gambar
- Mahasiswa dapat - Mengerjakan
menentukan tugas
persamaan garis di
ruang.
13 - Mahasiswa dapat Persamaanluasan - Teks - Menjelaskan - Membaca Tugas P1
menggambar derajat dua di ruang : - Slide materi di kelas bahan ajar - Menggambar P2
silinder, bola dan - Silinder - Gambar - Memandu sebelum silinder, bola,
ellipsoida. - Bola diskusi kelas kuliah ellipsoida
- Soal
- Ellipsoida - Memberikan - Mempelajari
tugas teks dan
gambar
- Berpartisipa
si dalam
5
diskusi kelas
- Mengejakan
tugas
14 - Mahasiswa dapat Persamaan luasan - Teks - Menjelaskan - Membaca Tugas P1
menggambar derajat dua di ruang : - Slide materi di kelas bahan ajar - Membuat P2
paraboloida, - Paraboloida - Gambar - Memandu sebelum gambar
hiperboloida, - Hiperboloida satu diskusi kelas kuliah paraboloida
- Soal
paraboloida lembar - Memberikan - Mempelajari dan
hiperbolik dan - Hiperboloida dua tugas teks dan hiperboloida
kerucut. lembar gambar
- Paraboloida - Berpartisipa
hiperbolik si dalam
- Kerucut diskusi kelas
- Mengejakan
tugas
15 - Mahasiswa dapat Sistem koordinat - Teks - Menjelaskan - Mempelajari Tes formatif 4: P1
menjelaskan silinder dan bola : - Gambar materi di kelas teks dan - Luasan P2
tentang sistem - Sistem koordinat - Soal tes - Menyiapkan Gambar. derajat dua Modul
koordinat silinder silinder tes formatif 4 - Belajar untuk di ruang
formatif 4
dan bola. - Sistem koordinat tes formatif 4 - Sistem
- Mahasiswa dapat bola. - Mengerjakan koordinat
menjelaskan tes formatif 4 silinder dan
hubungan sistem Tes formatif 4 bola
koordinat kartesius
dengan sistem
koordinat silinder
dan bola.
- Evaluasi
pemahaman
mahasiswa untuk
materi persamaan
garis dan bidang di
ruang, luasan
6
derajat dua di
ruang dan sistem
koordinat kartesius
dan bola.
16 Evaluasi Ujian Akhir Semester -soal UAS Menyiapkan Mengerjakan Tes sumatif Semua
pemahaman UAS UAS secara bahan
mahasiswa secara individu di ajar
menyeluruh. kelas
Keterangan
P1 : Pustaka 1
P2 : Pustaka 2
P3 : Pustaka 3
7
UNIVERSITAS GADJAH MADA
FAKULTAS MIPA
JURUSAN MATEMATIKA
PRODI MATEMATIKA
Sekip Utara Yogyakarta
GEOMETRI ANALITIK
oleh
Atok Zulijanto
Desember 2012
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
TINJAUAN MATA KULIAH i
BAB I Vektor di dan 1
1.1 Vektor Secara Geometri 1
1.2 Vektor-vektor di dalam Sistem Koordinat Kartesius 3
1.3 Dot Product dan Cross Product 6
BAB II Persamaan Garis di Bidang 8
2.1 Persamaan Garis di Bidang 8
2.2 Hubungan Antara Dua Buah Garis 9
2.3 Sudut Antara Dua Garis 11
2.4 Jarak Titik ke Garis 13
BAB III Persamaan Derajat Dua di Bidang 15
3.1 Lingkaran 15
3.2 Parabola 18
3.3 Ellips 24
3.4 Hiperbola 28
BAB IV Sistem Koordinat Kutub 35
4.1 Cara Menentukan Koordinat Suatu Titik pada Koordinat Kutub 35
4.2 Hubungan Antara Koordinat Kutub dan Koordinat Kartesius 37
4.3 Grafik Fungsi dalam Sistem Koordinat Kutub 39
BAB V Persamaan dalam Bentuk Parameter 44
BAB VI Transformasi Koordinat 52
6.1 Translasi 52
6.2 Rotasi 53
6.3 Penggunaan Translasi dan Rotasi pada Persamaan derajat Dua 56
BAB VII Persaman Garis dan Bidang Datar di Ruang 63
7.1 Persamaan Bidang Datar di Ruang 63
7.2 Jarak Titik ke Bidang 66
7.3 Persamaan Garis Lurus di Ruang 68
BAB VIII Persamaan Luasan Derajat Dua 72
BAB IX Sistem Koordinat Silinder dan Bola 84
9.1 Sistem Koordinat Silinder 84
9.2 Sistem Koordinat Bola 86
DAFTAR PUSTAKA 89
LAMPIRAN TES SUMATIF 90
KATA PENGANTAR
Pertama, penulis panjatkan puja dan puji syukur kepada ALLAH atas karunia
dan pertolongan Nya sehingga modul (bahan ajar) mata kuliah Geometri Analitik A ini
dapat diselesaikan sesuai waktunya.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada Pusat Pengembangan Pendidikan (P3) Universitas Gadjah Mada dan
Ketua Program Studi Matematika Universitas Gadjah Mada yang telah
mempercayakan penulisan bahan ajar ini kepada penulis. Penulisan bahan ajar ini
didanai dengan dana BOPTN P3-UGM tahun anggaran 2012.
Akhirnya penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya bahan ajar ini .
Kritik dan saran dari para pembaca akan penulis terima dengan rasa terimakasih
Atok Zulijanto
TINJAUAN MATA KULIAH
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib 3 sks. Tujuan mata kuliah ini adalah
untuk memberikan konsep-konsep dasar tentang geometri analitik melalui pendekatan
vektor. Dengan bekal pengetahuan yang memadai tentang geometri analitik ini, akan
membantu mahasiswa untuk memahami materi-materi mata kuliah yang membutuhkan
konsep-konsep di gometri analitik, seperti mata kuliah kalkulus II, kalkulus multivariabel I dan
kalkulus multivariabel II. Di samping itu, dengan mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat
menyelesaikan persoalan-persoalan tentang geometri dan yang terkait dengan geometri,
khususnya permasalahan geometri yang dapat dianalisa secara analitik, yaitu dengan
menggunakan aritmetika dan persamaan. Alat utama yang digunakan di mata kuliah ini
adalah vektor.
Materi yang dipelajari di dalam mata kuliah geometri analitik adalah geometri bidang
dan geometri ruang. Geometri bidang mencakup pokok bahasan tentang garis, persamaan
derajat dua di bidang (lingkaran, parabola, ellips dan hiperbola), sistem koordinat kutub,
kurva dengan persamaan dalam bentuk parameter dan transformasi koordinat. Geometri
ruang mencakup garis dan bidang datar di ruang, luasan derajat dua di ruang (silinder,
ellipsoida,paraboloida, paraboloida hiperbolik dan kerucut), dan sistem koordinat silinder dan
bola.
Bahan ajar ini disusun dalam 9 bab. Di dalam Bab I dibahas tentang vektor, khususnya
vektor di dan . Materi ini merupakan materi dasar yang menjadi alat untuk
pembahasan di bab-bab berikutnya. Bab II membahas tentang persamaan garis di bidang.
Pada bab ini, persamaan garis di cari dengan memanfaatkan vektor yang sejajar dengan garis.
Pada Bab III disajikan persamaan derajat dua di bidang (irisan kerucut) yang meliputi
lingkaran, parabola, ellips dan hiperbola. Bab IV membahas tentang sistem koordinat kutub.
Di dalam Bab V dibahas tentang kurva dengan persamaan parameter seperti sikloida,
hyposikloida dan astroida. Bab VI membahas tentang transformasi koordinat. Transformasi
koordinat yang dibahas adalah translasi dan rotasi, selanjutnya transformasi tersebut
digunakan untuk menyederhanakan persamaan derajat dua di bidang. Pada Bab VII
dibicarakan tentang persamaan garis dan bidang datar di ruang. Bab VIII membahas tentang
luasan derajat dua di ruang, mencakup silinder, ellipsoida, paraboloida, paraboloida
hiperbolik dan kerucut. Terakhir, pada Bab IX dibahas tentang sistem koordinat silinder dan
i
bola. Di dalam bahan ajar ini dilampirkan pula soal-soal sumatif (Ujian tengah semester dan
ujian akhir semester) yang telah digunakan untuk evaluasi mahasiswa.
Untuk menggunakan bahan ajar ini, mahasiswa harus berusaha untuk memahami
konsep yang diberikan, kemudian mencoba mengerjakan contoh-contoh soal dan selanjutnya
mengerjakan soal-soal latihan.
ii
Modul Pembelajaran Minggu ke 1
Materi
Vektor di Թଶ dan Թଷ
Deskripsi singkat
Pada bagian ini diberikan materi tentang konsep‐konsep dasar vektor yang
akan digunakan dalam menganalisa obyek‐obyek geometri di bidang dan di
ruang. Pembahasan di mulai dari konsep vektor secara geometri dengan
memperkenalkan pengertian vektor, kesamaan dua vektor, penjumlahan
vektor dan selisih dua vektor.
Pembahasan dilanjutkan dengan memperkenalkan vektor di bidang dan ruang
dimulai dengan vektor posisi dan dilanjutkan dengan aljabar vektor. Terakhir
dibicarakan tentang dot product dan cross product.
Tujuan dan manfaat
Pemberian materi ini bertujuan untuk memberikan konsep‐konsep dasar
tentang vektor sehingga mahasiswa dapat menggunakannya untuk
menganalisa obyek‐obyek geometri di bidang dan di ruang yang akan
diberikan pada pembahasan berikutnya.
Capaian pembelajaran
Setelah mempelajari materiini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan
konsep‐konsep dasar tentang vektor secara geometri,vektor di bidang dan
vektor di ruang.
BAB I
VEKTOR DI dan
Secara geometri, vektor adalah ruas garis berarah (a directed line segment).
Vektor mempunyai dua entitas, yaitu arah (direction) dan panjang/besar (magnitude).
Setiap entitas yang mempunyai arah dan panjang dapat direpresentasikan dengan
suatu vektor. Vektor dinotasikan dengan huruf kecil dengan garis di atasnya seperti
dan ̅ . Selain itu, vektor juga dapat dinotasikan dengan dua huruf besar yang
melambangkan titik pangkal dan titik ujung vektor dengan tanda anak panah di
atasnya, seperti ⃗⃗⃗⃗⃗ dengan dan berturut-turut menyatakan pangkal dan ujung
vektor (Lihat Gambar 1.1)
B
Gambar 1.1
Panjang vektor ̅ dinyatakan dengan | ̅|, demikian pula panjang vektor ⃗⃗⃗⃗⃗
dinyatakan dengan |⃗⃗⃗⃗⃗ |. Vektor nol adalah vektor yang mempunyai panjang dan
ditulis dengan . Vektor satuan adalah vektor yang mempunyai panjang satu satuan.
Dua vektor dikatakan sama apabila besar dan arahnya sama, dengan kata lain vektor-
vektor yang dipakai di sini adalah vektor bebas (free vektor), kecuali disebutkan lain.
Jika dan dengan , maka adalah vektor yang panjangnya
| | kali panjang dan searah vektor apabila dan berlawanan arah dengan
vektor jika . Jika atau maka
1
Jumlahan dua vektor dan ditulis adalah vektor yang berpangkal di
pangkal dan berujung di ujung , apabila ujung vektor diletakkan pada pangkal
vektor (Lihat Gambar 1.2).
Gambar 1.2
Sebagai alternatif, vektor dan dapat dipandang mempunyai titik pangkal
yang sama, kemudian dibentuk jajaran genjang seperti pada Gambar 1.3. Jumlahan
adalah diagonal jajaran genjang tersebut dengan pangkal di titik pangkal vektor
dan .
Gambar 1.3
2
Vektor yang besarnya sama dengan vektor tetapi arahnya berlawanan
dinamakan dengan negatif vektor dan dinotasikan dengan . Selisih dua vektor
didefinisikan sebagai , lihat Gambar 1.4.
Gambar 1.4
1.2 Vektor-vektor di dalam sistem koordinat kartesius.
Di dalam sistem koordinat kartesius, suatu vektor di bidang dapat dinyatakan
sebagai pasangan terurut dua bilangan real. Diketahui vektor mempunyai pangkal
di pusat koordinat dan berujung di titik . Vektor tersebut dapat
dinyatakan sebagai komponen-komponen dan , yaitu .
Secara analog, apabila adalah vektor di ruang yang berpangkal di pusat
koordinat dan berujung di titik maka dapat dinyatakan sebagai
. Vektor-vektor yang berpangkal di pusat koordinat seperti ini
dinamakan dengan vektor posisi.
Vektor-vektor di bidang maupun di ruang, seringkali berada pada posisi di
mana titik pangkal tidak berada pada pusat koordinat. Misalkan adalah vektor di
bidang yang berpangkal di dan berujung di maka
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
Perhatikan Gambar 1.5 berikut . Secara analog hal ini dapat dikerjakan di ruang .
3
Gambar 1.5
4
1.3 Dot product dan cross product
Diberikan dan vektor-vektor di dan dan adalah sudut antara
kedua vektor tersebut. Dot product dan ditulis didefinisikan sebagai
| || | .
Jika dan vektor-vektor di , dengan aturan cosinus (lihat
Gambar 1.4) diperoleh
| | | | | | | || |
| || |
| || |
Jadi . Dengan cara sama, apabila dan
vektor-vektor di maka . Dengan
pengertian dot product tersebut diperoleh sifat-sifat dot product sebagai berikut.
1.
2.
3.
Diberikan vektor-vektor dan di ruang, akan
dicari vektor yang tegak lurus dengan dan , namakan . Didapat
{ (1.1)
Karena dan tidak sejajar maka bukan kelipatan sehingga paling sedikit satu
| | | |
| | | |
| | | |
| | | |
5
Karena hanya dicari vektor yang tegak lurus dan bukan panjangnya, maka
dapat diambil sebarang. Untuk menghindari bentuk pecahan dari dan , diambil
| | sehingga didapat
| | | | | |
| | | | | |
| |
Vektor tersebut dinamakan dengan cross product dari dan dan dinotasikan
dengan . Cross product tersebut mempunyai panjang | |
| || | dan arahnya tegak lurus pada bidang yang melalui dan dengan
sudut antara dan dengan arah dari ke . Arah tersebut dapat ditentukan
dengan menggunakan kaidah tangan kanan, jika arah diwakili oleh jari telunjuk dan
arah diwakili oleh arah jari tengah maka arah diwakili oleh arah ibu jari. (Lihat
Gambar 1.6)
Gambar 1.6
6
Soal-soal latihan :
7
Modul Pembelajaran Minggu ke 2 dan 3
Materi
Persamaan Garis di Bidang
Deskripsi singkat
Di dalam modul ini dibahas tentang persamaan garis di bidang. Pertama,
dibicarakan cara menentukan persamaan garis di bidang dengan
menggunakan vektor. Persamaan garis yang diperoleh disajikan dalam bentuk
parameter, bentuk standart dan bentuk umum. Selanjutnya dibicarakan
tentang hubungan dua garis, yaitu dua garis yang sejajar dan dua garis yang
tegak lurus. Terakhir dibicarakan tentang sudut antara dua garis dan jarak titik
ke garis.
Tujuan dan manfaat
Pemberian materi ini bertujuan untuk memberikan konsep persamaan garis di
bidang secara komprehensif melalui pendekatan vektor. Dengan menguasai
materi ini secara memadai, mahasiswa dapat menyelesaikan persoalan‐
persoalan yang berkaitan dengan garis lurus di bidang.
Capaian pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan
1. Dapat menentukan persamaan garis lurus di bidang
2. Dapat mencari persaman garis yang sejajar atau tegak lurus dengan
suatu garis yang diketahui.
3. Dapat menentukan sudut antara dua garis.
4. Dapat mencari persamaan garis yang membentuk sudut tertentu
dengan garis yang diketahui.
5. Dapat mencari jarak titik ke garis.
BAB II
Gambar 2.1
sehingga diperoleh
dan (2.1)
Berdasarkan persamaan (2.1) diperoleh persaman garis dalam bentuk parameter
8
Berdasarkan (2.1) didapat dan sehingga diperoleh persamaan
(2.2)
Contoh 2.1
Tentukan persamaan garis yang melalui titik dan .
Solusi : Garis mempunyai persamaan
( )
yaitu persamaan garis dengan gradien dan melalui titik serta mempunyai
9
Selanjutnya pandang dua garis dan yang berturut-turut mempunyai
persamaan dan . Jika gradien garis dan
masing-masing dinamakan dengan dan serta vektor arah garis dan
berturut-turut dinamakan dengan dan maka diperoleh
| || | ( )( )
Karena itu
Jadi garis dan tegak lurus jika dan hanya jika . Dengan menggunakan
10
dengan suatu konstanta. Untuk mencari nilai digunakan titik
. Karena garis yang dicari melalui titik maka
sehingga . Jadi persamaan garis yang dicari tersebut adalah .
2.3 Sudut antara dua garis
Diketahui garis dengan gradien dan garis dengan gradien dan
sudut antara kedua garis tersebut dengan arah berlawanan arah jarum jam.
Perhatikan Gambar 2.2 dan Gambar 2.3 berikut.
Gambar 2.2
Gambar 2.3
11
Sudut yang dibentuk oleh sumbu dan garis dinamakan dengan dan sudut yang
dibentuk oleh sumbu dengan garis dinamakan dengan . Diperoleh
dan . Kasus seperti pada Gambar 2.2 diperoleh sehingga
dengan .
Contoh 2.3
Tentukan persamaan garis yang melalui titik dan membentuk sudut
dengan garis .
Solusi : Namakan garis yang dicari dengan dan gradiennya dengan . Ada dua
kemungkinan yang terjadi (seperti ilustrasi pada Gambar 2.2 dan Gambar 2.3).
Kemungkinan pertama,
sehingga diperoleh
Kemungkinan kedua,
sehingga diperoleh
12
2.4 Jarak titik ke garis
Diketahui garis dengan persamaan yang tidak sejajar
dengan salib sumbu koordinat dan titik berada di luar garis . Garis
mempunyai vektor arah dan memotong sumbu di
Gambar 2.4
| ⃗⃗⃗⃗⃗ | | ||⃗⃗⃗⃗⃗ | | |
Karena
⃗⃗⃗⃗⃗ | | ( )
maka
| ⃗⃗⃗⃗⃗ | | |
| | √
Contoh 2.4
Cari jarak titik ke garis
Solusi : Jarak titik ke garis adalah
13
| |
√ √
Soal latihan
1. Tentukan jarak titik ke garis
2. Tentukan sudut antara garis dan garis .
3. Tentukan sudut-sudut pada segitiga dengan , dan
.
4. Tentukan persamaan garis yang tegak lurus dengan garis
Serta melalui titik potong garis dan .
5. Buktikan jarak antara dua garis sejajar dan garis
| |
adalah .
√
14
Modul Pembelajaran Minggu ke 4 dan 5
Materi
Persamaan derajat dua di bidang
Deskripsi singkat
Di dalam modul ini, dibahas tentang persamaan derajat dua di bidang yang
secara geometri dapat dipandang sebagai irisan kerucut dengan suatu bidang
datar. Bentuk‐bentuk geometri yang dibicarakan adalah lingkaran, parabola,
ellpis dan hiperbola. Untuk setiap bangun geometri tersebut, pembahasan
dimulai dengan definisi, unsur‐unsur yang ada di dalam bangun geometri yang
dimaksud seperti pusat, puncak dan fokus, dan selanjutnya menentukan
persamaannya berdasarkan definisi.
Tujuan dan manfaat
Pemberian materi ini bertujuan untuk memberikan konsep‐konsep tentang
lingkaran, parabola, ellpis dan hiperbola dan sifat‐sifatnya yang dipelajari
dengan menggunakan persamaan masing‐masing bangungeometri tersebut.
Dengan penguasaan materi ini mahasiswa dapat menyelesaikan persoalan‐
persoalan tentang lingkaran, parabola, ellips dan hiperbola dan persoalan
yang menggunakan bangun‐bangun geometri tersebut.
Capaian pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan :
1. Dapat menentukan persamaan lingkaran dan persamaan garis singgung
lingkaran.
2. Dapat menentukan persamaan parabola.
3. Dapat mencari puncak,fokus dangaris arah parabola.
4. Dapat menentukan persamaan ellips dan hiperbola.
5. Dapat menentukan pusat, puncak dan fokus ellips dan hiperbola serta
asimtot hiperbola.
BAB III
PERSAMAAN DERAJAT DUA DI BIDANG
Persamaan derajat dua di bidang mempunyai bentuk umum
0.
Pada bab ini dibicarakan beberapa persamaan derajat dua di bidang, yaitu lingkaran
(circle), parabola, ellips (ellipse) dan hiperbola (hyperbola). Kurva persamaan‐
persamaan tersebut sering dipandang sebagai irisan kerucut dengan suatu bidang
datar. Lingkaran misalnya, dapat dipandang sebagai irisan antara luasan berbentuk
kerucut tegak dengan bidang datar yang sejajar alas kerucut. Parabola dapat
dipandang sebagai irisan antara luasan berbentuk kerucut dengan bidang datar yang
sejajar dengan garis pelukis kerucut.
Gambar 3.1 (Sumber :www.andrews.edu)
3.1 Lingkaran
Lingkaran didefinisikan sebagai tempat kedudukan semua titik‐titik yang
berjarak sama terhadap suatu titik tertentu. Selanjutnya titik tertentu tersebut
dinamakan dengan pusat lingkaran dan jarak sebarang titik pada lingkaran ke pusat
lingkaran dinamakan dengan jari‐jari lingkaran.
15
Diberikan lingkaran berada pada sistem koordinat kartesius dengan pusat
berada di titik , dan jari‐jari lingkaran sama dengan . Akan dicari persamaan
lingkaran . Untuk itu, diambil sebarang titik , pada lingkaran , lihat
Gambar3.2
,
,
Gambar 3.2
Diperoleh vektor . Menurut definisi lingkaran diperoleh
.
Dengan mengkuadratkan kedua ruas diperoleh
. (3.1)
Persamaan lingkaran (3.1) dinamakan persamaan lingkaran dalam bentuk standart.
Berdasarkan (3.1), diperoleh 2 2 0. Jika diambil
2 , 2 , , didapat persaman lingkaran dalam bentuk
umum
0. (3.2)
Mudah dilihat bahwa persamaan lingkaran dalam bentuk umum (3.2) mempunyai
16
Contoh 3.1
Tentukan persamaan lingkaran dengan pusat 3,1 dan menyinggung garis
3 4 2 0.
Solusi : Namakan lingkaran tersebut dengan dan jari‐jarinya dengan . Karena
pusatnya di titik 3,1 maka mempunyai persamaan 3 1 .
Karena lingkaran menyinggung garis 3 4 2 0 maka sama dengan jarak
titik 3,1 ke garis tersebut. Jadi
3. 3 4.1 2 15
3.
3 4 3
Gambar 3.3
17
Vektor adalah vektor yang tegak lurus dengan
. Vektor tersebut dapat diambil sebagai vektor arah garis .
Karena itu garis mempunyai persamaan
sehingga diperoleh
0
0
.
Jadi persamaan garis singgung lingkaran di titik ,
adalah .
Soal latihan
1. Tentukan persamaan lingkaran yang salah satu diameternya mempunyai titik‐
titik ujung 5,2 dan 2,10 .
2. Tentukan persamaan lingkaran yang menyinggung garis 2 5 1 0 di
titik 2,1 dan mempunyai jari‐jari 3.
3. Tentukan persamaan da garis yang sejajar garis 3 5 4 dan
menyinggung lingkaran 2 25.
4. Tentukan persamaan dua garis yang tegak lurus garis 2 1 dan
menyinggung lingkaran 4 2 0.
5. Tentukan persamaan lingkaran yang melalui titik‐titik 2,3 , 1,4 dan 5,2 .
3.2 Parabola
Parabola didefinisikan sebagai tempat kedudukan semua titik‐titik yang
jaraknya ke suatu titik tertentu sama dengan jaraknya ke suatu garis tertentu.
Selanjutnya titik tertentu tersebut dinamakan titik fokus dan sering dinotasikan
dengan dan garis tertentu tersebut dinamakan garis arah/direktris, dinotasikan
dengan . Garis yang melalui titik fokus dan tegak lurus garis arah disebut sumbu
18
simetri parabola. Titik potong antara parabola dengan sumbu simetri dinamakan
puncak parabola (vertex). Jelas bahwa jarak titik puncak parabola ke titik fokus sama
dengan jarak titik puncak ke garis arah. Selanjutnya jarak titik puncak ke fokus
dilambangkan dengan . Latus rectum suatu parabola adalah suatu ruas garis yang
kedua titik ujungnya berada pada parabola, melalui titik fokus parabola dan sejajar
dengan garis arah. Mudah dipahami bahwa latus rectum tersebut mempunyai
panjang 4 .
Selanjutnya akan dicari persamaan parabola yang titik puncaknya berada di
titik 0,0 dan fokus di titik , 0 dengan 0. Jelas bahwa parabola tersebut
mempunyai garis arah dengan persaman . Perhatikan Gambar 3.4
Gambar 3.4
Untuk mencari persamaan parabola tersebut, diambil sebarang titik , pada
parabola. Jelas bahwa jarak titik ke garis sama dengan . Karena itu
menurut definisi parabola diperoleh
.
Dengan mengkuadratkan kedua ruas diperoleh
2 2
4 .
Jadi parabola dengan titik puncak 0,0 , titik fokus , 0 dengan 0 dan
persamaan garis arah , mempunyai persamaan
19
4 (3.3)
Dengan cara sama diperoleh parabola dengan puncak di titik 0,0 , titik
fokus di , 0 dengan 0 dan persamaan garis arah mempunyai
persamaan
4 (3.4)
Lihat Gambar 3.5 berikut
Gambar 3.5
Parabola dengan puncak di 0,0 , titik fokus di 0, dengan 0 dan
persamaan garis arah mempunyai persamaan
4 (3.5)
Perhatikan Gambar 3.6
Gambar 3.6
20
Selanjutnya parabola dengan puncak di titik 0,0 , titik fokus 0,
dengan 0 dan persamaan garis arah mempunyai persamaan
4 (3.6)
Perhatikan Gambar 3.7 berikut
Gambar 3.7
Selanjutnya akan dicari persamaan parabola dengan puncak di titik , ,
sumbu simetri parabola sejajar sumbu dan parabola berada di sebelah kanan garis
arahnya, lihat Gambar 3.8
Gambar 3.8 (Sumber :www.wyzant.com)
21
Jelas bahwa titik fokus parabola tersebut adalah , dan garis arahnya
mempunyai persamaan . Untuk mencari persamaan parabola dimaksud
dibuat salib sumbu tegak dngan pusat koordinat titik . Jika sebarang titik
pada bidang, terhadap salib sumbu mempunyai koordinat , dan terhadap
sumbu koordinat mempunyai koordinat , maka diperoleh hubungan
dan . Berdasarkan persamaan (3.3), terhadap sumbu koordinat
parabola dengan puncak tersebut mempunyai persamaan 4 .
Selanjutnya, dengan mensubstitusikan dan k persamaan
tersebut, diperoleh persamaan parabola
4 (3.7)
Dengan cara sama, parabola dengan titik puncak , , titik fokus
, dan persamaan garis arah mempunyai persamaan
4 (3.8)
Selanjutnya parabola dengan titik puncak , , titik fokus , dan garis
arah mempunyai persamaan
4 (3.9)
Terakhir, parabola dengan titik puncak , , titik fokus , dan garis
arah mempunyai persamaan
4 (3.10)
Contoh 3.2
Tentukan persamaan parabola yang mempunyai titik puncak 3, 2 dan garis arah dengan
persamaan 3.
Solusi : Berdasarkan yang diketahui, parabola berada di atas garis arahnya seperti tampak
pada Gambar 3.9 berikut
22
Gambar 3.9 (Sumber : mathforgenius.blogspot.com)
Karena titik puncaknya di 3, 2 maka berdasarkan persamaan (3.9) , parabola tersebut
mempunyai persamaan
3 4 2 .
Karena titik puncaknya di 3, 2 dan persamaan garis arahnya 3, maka
didapat 3 2 sehingga 1. Jadi persamaan parabola yang dicari adalah
3 4 2 .
Contoh 3.3
Diketahui parabola dengan persamaan 4 3 1 0, tentukan titik puncak,
titik fokusdan persamaan garis arah parabola tersebut.
Solusi : Terlebih dahulu persamaan parabola tersebut diubah ke bentuk standart
sebagai berikut.
4 3 1 0
3 4 1
9 5
3 4
4 4
3 5
4
2 16
23
Jadi, titik puncak parabola adalah , dan 1. Karena itu, berdasarkan
persamaan (3.8) diperoleh titik fokus 1 , , dan persamaan garis
arah 1 .
3.3 Ellips
Ellips didefinisikan sebagai tempat kedudukan semua titik‐titik sehingga
jumlah jaraknya terhadap dua titik tertentu selalu konstan. Selanjutnya kedua titik
tertentu tersebut dinamakan dengan fokus dan ditulis dengan dan . Jarak antara
dan ditulis dengan 2 dan jumlah jarak sebarang titik pada ellips terhadap
dan ditulis dengan 2 .
Jelas bahwa ellips simetri terhadap garis yang melalui dan , garis tersebut
dinamakan dengan sumbu transversal. Selain itu, ellips juga simetri terhadap garis
yang tegak lurus sumbu transversal dan membagi ruas garis sama panjang.
Garis tersebut dinamakan dengan sumbu konjugat. Perpotongan antara sumbu
transversal dan sumbu konjugat dinamakan pusat ellips.
Ellips memotong sumbu transversal di dua titik namakan dan yang
disebut puncak mayor. Ellips memotong sumbu konjugat di dua titik,namakan dan
yang disebut dengan puncak minor. Lihat Gambar 3.10
Sumbu
konjugat
Sumbu
transversal
Gambar 3.10
24
Selanjutnya, panjang ruas garis ditulis dengan | |. Diperoleh
| | | | | | | |
| | | | | |
| | | | | | 2
Jadi, panjang sumbu mayor sama dengan 2 . Jika panjang sumbu minor dinamakan
dengan 2 maka diperoleh hubungan . Perbandingan antara dengan
disebut eksentrisitas dan ditulis dengan , jadi .
Ruas garis yang melalui fokus, tegak lurus dengan sumbu mayor dan kedua
titik ujungnya berada pada ellips disebut latus rectum. Jika adalah salah satu ujung
latus rectum yang melalui , dan | | maka | | 2 , sehingga
| | | | | | 2 4
4 4 4
Jadi panjang latus rectum adalah .
Gambar 3.11
25
Diambil sebarang titik , pada ellips, menurut definisi ellips diperoleh
2 | | | |
2 .
Dengan mengkuadratkan kedua ruas diperoleh
2 4 2 4 .
sehingga . Selanjutnya kedua ruas dikuadratkan lagi
sehingga diperoleh
2 2
1.
1 (3.11)
1 `(3.12)
Gambar 3.12
26
Selanjutnya akan dicari persamaan ellips dengan pusat di titik , dan
sumbu transversal sejajar sumbu . Mudah dipahami bahwa ellips tersebut
mempunyai koordinat puncak mayor , dan , , koordinat
puncak minor , dan , serta fokus di , dan
, .
Untuk mendapatkan persamaan ellips tersebut, dibuat salib sumbu tegak
dengan pusat koordinat , . Untuk sebarang titik di bidang, jika di sumbu
koordinat mempunyai koordinat , dan di sumbu koordinat
mempunayi koordinat , , maka diperoleh hubungan
dan
Menurut persamaan (3.11), terhadap sumbu koordinat ellips dengan pusat
, tersebut mempunyai persamaan
1.
1 (3.13)
Dengan cara sama, ellips dengan pusat di , , koordinat puncak mayor di
, dan , , koordinat puncak minor di , dan
, serta fokus di , dan , mempunyai persamaan
1 (3.14)
Contoh 3.4
Diketahui ellips dengan persamaan 3 4 12 24 12 0. Tentukan
koordinat titik pusat, titik puncak dan titik fokus.
Solusi : Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, persamaan ellips di atas di ubah
dulu sebagai berikut:
3 4 12 24 12 0
3 4 4 4 6 9 12 12 36
3 2 4 3 36
2 3
1
12 9
27
Berdasarkan persamaan (3.13), ellips tersebut mempunyai pusat di 2, 3 , 12
dan 9. Karena maka 3. Jadi, ellips tersebut mempunyai titik
puncak mayor di 2 2√3, 3 dan 2 2√3, 3 , titik puncak minor
mempunyai eksentrisitas .
36 9 27. Jadi ellips tersebut mempunyai pesamaan
1 1
1.
36 27
Soal latihan
1. Tentukan persamaan ellips yang mempunyai pusat di titik 0,0 , salah satu
puncak di titik 6,0 dan salah satu foku di titik 2,0 .
2. Tentukan persamaan ellips yang mempunyai pusat di titik 1, 2 , salah satu
puncak di 1, 2 dan eksentrisitas .
3. Tentukan persamaan ellips yang mempunyai puncak mayor di titik 7, 2 dan
5, 2 dan melalui titik 3,2 .
4. Tentukan titik pusat, puncak dan fokus ellips dengan persamaaa
3 2 6 16 11 0.
3.4 Hiperbola
Hiperbola didefinisikan sebagai tempat kedudukan semua titik‐titik yang
selisih jaraknya terhadap dua titik tertentu selalu konstan. Selanjutnya kedua titik
tertentu tersebut dinamakan dengan titik fokus (focus) dan ditulis dengan dan .
Jarak antara dan dinamakan dengan 2 dan selisih jarak sebarang titik pada
28
hiperbola terhadap dan dinamakan 2 . Garis yang melalui dan disebut
sumbu transversal (transverse axis) dan sumbu transversal tersebut memotong
hiperbola di dua titik dan yang disebut titik puncak (vertex). Ruas garis
disebut sumbu mayor (major axis) . Diperoleh
| | | | | | | | 2 .
Jadi, panjang sumbu mayor sama dengan 2 . Garis yang tegak lurus sumbu
transversal dan membagi ruas garis menjadi dua sama panjang disebut sumbu
konjugat (conjugate axis). Perpotongan antara sumbu konjugat dan sumbu
transversal disebut pusat hiperbola. Titik dan adalah titik‐titik pada sumbu
dengan sumbu‐sumbu hiperbola dan persegi panjang tersebut simetris terhadap
kedua sumbu hiperbola. Kedua diagonal persegi panjang tersebut diperpanjang
sehingga menjadi garis , kedua garis tersebut berpotongan di pusat hiperbola dan
tidak pernah memotong hiperbola . Kedua garis itu dinamakan dengan asimptot
hiperbola,perhatikan Gambar 3.13 berikut
Gambar 3.13 (Sumber :sites.csn.edu)
29
Sama seperti pada ellips, ruas garis yang melalui fokus hiperbola, tegak lurus
dengan sumbu mayor dan kedua titik ujungnya terletak pada hiperbola dinamakan
dengan latus rectum. Jika adalah salah satu ujung latus rectum yang melalui ,
dan | | maka | | 2 , sehingga
| | | | | | 2 4
4 4 4
Jadi panjang latus rectum adalah .
berikut.
Gambar 3.14
Diambil sebarang titik , pada hiperbola, menurut definisi hiperbola, diperoleh
| | | | 2 atau | | | | 2 . Untuk kasus | | | | 2
diperoleh
2
2
sehingga
2 2 4 4
30
.
Dengan mengkuadratkan kedua ruas diperoleh
2 2
1
Dengan cara sama akan diperoleh hasil serupa untuk kasus | | | | 2 .
Jadi, ellips dengan pusat di 0,0 tersebut mempunyai persamaan
1 (3.15)
1 (3.16)
Hiperbola dengan persamaan (3.16) di atas mempunyai asymtot dengan persamaan
dan . Perhatikan Gambar 3.15 berikut:
Gambar 3.15
31
Selanjutnya akan dicari persamaan hiperbola dengan pusat di titik ,
dan sumbu transversal sejajar sumbu . Mudah dipahami bahwa hiperbola tersebut
mempunyai koordinat puncak , dan , , koordinat titik‐titik
ujung sumbu minor , dan , serta fokus di , dan
, .
Untuk mendapatkan persamaan hiperbola tersebut, dibuat salib sumbu tegak
dengan pusat koordinat , . Untuk sebarang titik di bidang, jika di sumbu
koordinat mempunyai koordinat , dan di sumbu koordinat
mempunayi koordinat , , maka diperoleh hubungan
dan
Menurut persamaan (3.15), terhadap sumbu koordinat hiperbola dengan pusat
, tersebut mempunyai persamaan
1.
1 (3.17)
Hiperbola dengan persamaan (3.17) di atas mempunyai asymtot dengan persamaan
dan .
Dengan cara sama, hiperbola dengan pusat di , , koordinat puncak di
, dan , , koordinat titik‐titik ujung sumbu minor di
, dan , serta fokus di , dan ,
mempunyai persamaan
1 (3.18)
Hiperbola dengan persamaan (3.18) di atas mempunyai asymtot dengan persamaan
dan .
Contoh 3.5
Tentukan persamaan hiperbola yang mempunyai puncak di titik 1,3 dan 7,3
dan melalui titik 1, .
32
Solusi : Karena puncak hiperbola di titik 1,3 dan 7,3 maka sumbu transversal
hiperbola adalah garis 3, 2 1 7 6 sehingga 3, dan titik pusat
4 3
1.
9
Perhatikan gambar berikut:
Gambar 3.16 (Sumber : www.nabla.hr)
Karena hiperbola melalui titik 1, maka
1 4 3 25 64 64
1 1 4.
9 9 9 16
Jadi persamaan hiperbola tersebut adalah
4 3
1.
9 4
Contoh 3.6
Diberikan hiperbola dengan persamaan 9 16 18 64 199 . Tentukan
titik pusat, puncak, fokus dan persamaan asymtot hiperbola tersebut.
Solusi : Persamaan hiperbola di atas di ubah sebagai berikut
9 16 18 64 199
9 2 1 16 4 4 199 9 64 144
9 1 16 2 144
33
1 2
1.
16 9
Berdasarkan persamaan (3.17) diperoleh pusat hiperbola 1, 2 , 16 dan
9 sehingga 25. Jadi hiperbola mempunyai puncak di
3, 2 dan 5, 2 , titik fokus di 4, 2 dan 6, 2 . Selanjutnya
diperoleh asymtot hiperbola dengan persamaan
2 1 dan 2 1 .
Soal latihan :
1. Tentukan persamaan hiperbola yang mempunyai pusat di 0,0 , salah satu
puncak di 2,0 dan salah satu fokus di titik 4,0 .
2. Tentukan persamaan hiperbola yang salah satu titik puncaknya 0,6 dan
salah satu asymtotnya mempunyai persamaan 2 3 0.
3. Tentukan persamaan hiperbola yang mempunyai pusat 5,1 , salah satu
puncak di titik 5, 5 dan eksentrisitas .
4. Tentukan titik pusat, titik puncak, titik ujung sumbu minor, fokus dan
persamaan asymtot hiperbola yang mempunyai persamaan
9 16 18 64 89 0.
34
Modul Pembelajaran Minggu ke 6 dan 7
Materi
Sistem koordinat kutub
Deskripsi singkat
Selain sistem koordinat kartesius, terdapat beberapa sistem koordinat yang
juga digunakan, diantaranya adalah sistem koordinat kutub. Di dalam modul
ini dibahas tentang sistem koordinat kutub, dimulai dengan pengertian sistem
koordinat kutub dan cara menentukan koordinat suatu titik di sistem
koordinat kutub. Hubungan antara sistem koordinat kutub dengan sistem
koordinat kartesius juga diberikan. Selanjutnya dibahas tentang cara
menggambar grafik di sistem koordinat kutub.
Tujuan dan manfaat
Modul ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa
tentang koordinat kutub dan cara menggunakannya, termasuk cara
menggambar grafik di sistem koordinat kutub. Dengan pemahaman tentang
sistem koordinat kutub, mahasiswa dapat melihat posisi suatu bangun
geometri tidak hanya melalui koordinat kartesius tetapi juga melalui koordinat
kutub.
Capaian pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan:
1. Dapat menentukan koordinat suatu titik di sistem koordinat kutub.
2. Dapat menjelaskan hubungan antara sistem koordinat kutub dengan
sistem koordinat kartesius.
3. Dapat menggambar grafik di sistem koordinat kutub seperti spiral,
kardioida, limacon dan mawar.
BAB IV
SISTEM KOORDINAT KUTUB
4.1 Cara Menentukan Koordinat Suatu Titik pada Koordinat Kutub
Sistem koordinat kutub terdiri dari suatu titik tertentu dan sebuah sinar
garis horisontal dari dengan arah ke kanan. Titik tersebut dinamakan dengan
kutub (pole) dan sinar garis tersebut dinamakan dengan sumbu kutub (polar axis).
Lihat Gambar 4.1
Gambar 4.1
Pada sistem koordinat kutub, sebarang titik pada bidang dinyatakan dengan
pasangan dengan menyatakan jarak berarah (directed distance) titik ke
dan adalah sudut dari sumbu kutub ke sinar garis . Yang dimaksud jarak berarah
di sini adalah jarak antara dua titik yang tandanya bisa positif atau negatif. Berbeda
dengan sistem koordinat kartesius, di dalam sistem koordinat kutub letak suatu titik
dapat dinyatakan dalam tak berhingga banyak koordinat.
35
Titik di atas, dinyatakan dengan koordinat . Selain itu, titik tersebut dapat
dinyatakan dengan koordinat dengan bilangan asli. Titik juga dapat
dinyatakan dengan jarak bertanda negatif. Hal ini diperoleh apabila sudut diambil
dari sumbu kutub ke sinar garis dengan bayangan titik terhadap . Dalam
hal ini koordinat titik dapat dinyatakan dengan dengan , lihat
Gambar 4.3
Gambar 4.3
Contoh 4.1
Titik berjarak satuan dari kutub dan membentuk sudut dengan sumbu kutub,
lihat Gambar 4.4.
36
Gambar 4.4
dengan
37
Contoh 4.2
Contoh 4.3
Contoh 4.4
√ √
Contoh 4.5
38
4.3 Grafik fungsi dalam sistem koordinat kutub
Contoh 4.6
Solusi :
Gambar 4.6
Salah satu metode untuk menggambar grafik suatu fungsi di dalam sistem
koordinat kutub adalah dengan mencari pasangan-pasangan secukupnya yang
memenuhi persamaan fungsi tersebut. Selanjutnya dari pasangan-pasangan
tersebut dibuat titik-titiknya pada koordinat kutub, kemudian dengan menggunakan
beberapa analisa, titik-titik tersebut dihubungkan. Cara seperti ini dinamakan dengan
plotting. Berikut ini beberapa sifat simetri yang dapat digunakan untuk membantu
dalam menggambar grafik di sistem koordinat kutub. Diberikan fungsi .
39
3. Jika diganti dengan persamaan tdak berubah maka
grafik simetri terhadap kutub .
Contoh 4.7
Solusi : Tabel berikut memberikan beberapa titik yang memenuhi persamaan fungsi
di atas.
r 2 sin r = 2 2 sin
0 0 2
1 3
6
4 2 2+ 2
3 3 2+ 3
2 4
2
2
3 3 2+ 3
3
4 2 2+ 2
5 1 3
6
0 2
7 -1 1
6
5
4 - 2 2- 2
4
3 - 3 2- 3
3 -2 0
2
5
3 - 3 2- 3
7
4 - 2 2- 2
40
Gambar 4.7
Gambar 4.8
Berikut ini diberikan grafik beberapa fungsi di sistem koordinat kutub. Gambar
4.9 berikut merupakan grafik untuk fungsi , yang grafiknya sering dinamakan
dengan spiral Archimedes.
Gambar 4.9
41
Gambar 4.10 berikut grafik untuk fungsi , yang grafiknya sering
dinamakan dengan mawar daun tiga.
Gambar 4.10
Gambar 4.11
42
Gambar 4.12.
Soal latihan
43
Modul Pembelajaran Minggu ke 9
Materi
Persamaan dalambentuk parameter
Deskripsi singkat
Di dalam modul ini, dibahas pengertian persamaan dalam bentuk parameter
dan hubungannya dengan persamaan dalam bentuk kartesian. Materi utama
di dalam modul ini adalah cara mendapatkan persamaan‐persamaan kurva
yang dapat dinyatakan dalam bentuk parameter. Kurva‐kurva yang dibahas
adalah kurva yang sering digunakan di dalam pembelajaran kalkulus satu
variabel dan kalkulus multi variabel seperti sikloida dan astroida.
Tujuan dan manfaat
Materi ini bertujuan untuk menjelaskan kepada mahasiswa tentang kurva‐
kurva yang persamaannya dinyatakan dalam bentuk parameter. Pemahaman
materi ini akan mempermudah mahasiswa mempelajari materi derivatif dan
aplikasi integral .
Capaian pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan :
1. Dapat mengubah persamaan dalam bentuk kartesian menjadi bentuk
parameter dan sebaliknya.
2. Dapat membuktikan persamaan sikloida,hyposikloida dan astroida.
BAB V
PERSAMAAN DALAM BENTUK PARAMETER
Seringkali relasi di misalnya dalam variabel dan , kedua variabel dan
tersebut dinyatakan dalam variabel ketiga, misalnya , sehingga diperoleh
persamaan dalam bentuk
{ (5.1)
Gambar 5.1
{ dengan
44
Contoh 5.2
Berikut ini akan dicari persamaan dalam bentuk parameter untuk kurva yang
disebut dengan cycloid. Cycloid adalah kurva yang berupa lintasan yang dilalui suatu
titik tertentu pada suatu lingkaran yang berputar (rolls) sepanjang garis lurus tanpa
tergelincir (slip), lihat Gambar 5.2
45
Gambar 5.3
Gambar 5.4
46
memotong sumbu di titik . Dari titik dibuat garis sejajar sumbu dan
memotong garis di , lihat Gambar 5.5 berikut.
Gambar 5.5
| | | | ( )
| | | | ( )
{ (5.2)
Selanjutnya, kurva yang berupa lintasan suatu titik tertentu (namakan pada suatu
lingkaran dengan jari-jari yang berputar (rolls) tanpa tergelincir (slip) sepanjang
47
keliling lingkaran bagian dalam suatu lingkaran dengan jari-jari disebut
hypocycloid. Sebagai ilustrasi hypocycloid diberikan pada Gambar 5.6 dan Gambar
5.7 berikut.
Gambar 5.6
Gambar 5.7
48
Untuk mendapatkan persamaan hypocycloid tersebut, pusat lingkaran diletakkan
di pusat koordinat dan titik diletakkan pada perpotongan antara lingkaran
dan sumbu dan diambil arah perputaran lingkaran ke atas. Posisi titik
setelah lingkaran berputar sejauh dengan adalah sudut antara sumbu positif
dan garis yang menghubungkan pusat lingkaran dan pusat lingkaran
diilustrasikan pada Gambar 5.8 berikut.
Gambar 5.8
{ (5.3)
49
Apabila maka hypocycloid tersebut dinamakan dengan astroid .
Berdasarkan persamaan hypocycloid di atas diperoleh
( )
( )
( )
{ (5.4)
Gambar 5.9
50
Soal Latihan
51
Modul Pembelajaran minggu ke 10 dan 11
Materi
Transformasi koordinat
Deskripsi singkat
Di dalam modul ini, transformasi koordinat yang dipelajari adalah translasi dan
rotasi. Translasi dan rotasi ini akan digunakan untuk menyederhanakan
persamaan derajat dua di bidang diantaranya ellips, hiperbola dan parabola.
Pada modul pembelajaran ke 4 dan 5 telah dipelajari ellips, hiperbola dan
parabola dengan posisi horisontal dan vertikal. Dengan transformasi koordinat
ini memungkinkan untuk mempelajari ellips, hiperbola dan parabola dengan
posisi miring.
Tujuan dan manfaat
Tujuan pembelajaran ini adalah untuk mempelajari ellips, hiperbola dan
parabola dengan posisi miring dengan menggunakan transformasi koordinat.
Dengan penguasaan materi ini, mahasiswa dapat menganalisa persamaan
derajat dua di bidang termasuk menggambar grafiknya sehingga mahasiswa
dapat menggunakannya untuk persoalan‐persoalan yang menggunakan
persamaan derajat dua ini.
Capaian pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan :
1. Dapat menjelaskan tentang translasi dan rotasi.
2. Dapat menggunakan translasi dan rotasi untuk menyederhanakan
persamaan derajat dua di bidang berupa ellips, hiperbola dan parabola.
BAB VI
TRANSFORMASI KOORDINAT
Transformasi koordinat yang dibahas pada bab ini meliputi translasi dan
rotasi. Selanjutnya translasi dan rotasi tersebut digunakan untuk mempelajari
persamaan derajat dua di bidang.
6.1 Translasi
Diberikan salib sumbu kartesius di bidang. Salib sumbu kartesius
digeser (ditranslasi) sejauh sehingga titik bergeser ke titik dan hasil
pergeserannya dinamakan salib sumbu . Jelas sejajar dengan sumbu dan
sejajar dengan sumbu dan mejadi pusat koordinat sistem , lihat
Gambar 6.1.
Gambar 6.1
Diberikan sebarang titik pada bidang. Jika terhadap salib sumbu titik
mempunyai koordinat dan terhadap salib sumbu titik mempunyai
koordinat maka diperoleh hubungan
atau (6.1)
52
Contoh 6.1
Diberikan persamaan , apabila salib sumbu ditranslasi sejauh
sehingga menjadi salib sumbu , tentukan hasil transformasi
terhadap sistem koordinat .
Solusi : Dengan translasi sejauh tersebut diperoleh hubungan dan
. Apabila dan tersebut disubstitudi ke persamaan ,
diperoleh atau .
Untuk selanjutnya untuk mempermudah pembahasan, apabila diberikan
persamaan derajat dua
(6.2)
, , , , dan pada persamaan (6.2) berturut-turut disebut dengan
suku bentuk , suku bentuk , suku bentuk , suku bentuk , suku bentuk dan
konstanta. Kemudian yang dimaksud dengan persamaan (6.2) tidak memuat suku
bentuk adalah , demikian pula untuk suku-suku bentuk .
Contoh 6.2
Translasikan salib sumbu koordinat ke salib sumbu koordinat , sehingga
hasil transformasi persamaan lingkaran tehadap salib
sumbu tidak memuat suku bentuk dan .
Solusi : Perhatikan bahwa persamaan lingkaran dapat
diubah ke bentuk standart menjadi
(6.3)
Jika diambil dan maka pada sistem persamaan (6.3)
menjadi . Karena itu supaya hasil translasinya tidak memuat suku
bentuk dan pada sistem maka pusat harus ditranslasi ke
.
6.2 Rotasi
Diberikan sistem koordinat kartesius . Salib sumbu kartesius dirotasi
terhadap pusat koordinat sebesar dengan arah berlawanan arah jarum jam
sehingga diperoleh sumbu koordinat yang baru yaitu dengan . Lihat
Gambar 6.2
53
x
Gambar 6.2
(6.4)
54
Gambar 6.3
Contoh 6.3
Diberikan persamaan , tentukan persamaan hasil transformasi apabila salib
sumbu koordinat dirotasi terhadap sejauh menjadi sistem .
√ √
√ √
Selanjutnya apabila dan di atas disubstitusi ke persamaan , diperoleh
( )( )
√ √ √ √
sehingga diperoleh hasil transformasi
55
3.3 Penggunaan translasi dan Rotasi pada Persamaan Derajat Dua
Diberikan persamaan derajat dua
(6.5)
Namakan . Salib sumbu ditranslasi
sejauh sehingga menjadi salib sumbu . Menurut persamaan (6.1),
diperoleh hubungan dan . Jika kedua persamaan tersebut
disubstitusi ke persamaan (6.5), diperoleh
.
{ (6.6)
| |
(6.8)
dengan
56
Apabila diinginkan hasil transformasi ke salib sumbu tidak memuat suku
bentuk haruslah , yaitu
sehingga dengan .
Contoh 6.4
Gunakan transformasi koordinat supaya hasil transformasi persamaan
(6.9)
ke sistem koordinat hasil transformasi menjadi bentuk yang paling sederhana.
Solusi : Untuk menyelesaikan persoalan ini, namakan , , ,
, dan dan .
Salib sumbu koordinat ditranslasi sejauh sehingga memenuhi
Diperoleh
(6.10)
| |
57
Karena maka sudut berada di kuadran I atau III. Jika diambil di
√
√
√
√
Berdasarkan persamaan (6.4) diperoleh
√
Selanjutnya jika dan di atas disubstitusi ke persamaan (6.11), diperoleh
(6.12)
Gambar 6.10 berikut memberikan ilustrasi untuk kurva persamaan (6.9). Perhatikan
bahwa grafik persamaan (6.9) berupa ellips dengan pusat di titik .
Ellips pada Gambar 6.10 tersebut terhadap salib sumbu mempunyai persamaan
58
Gambar 6.10
Contoh 6.5
Diberikan persamaan derajat dua
(6.13)
Gunakan transformasi koordinat sehingga terhadap sistem koordinat hasil
transformasi, persamaan (6.13) mempunyai bentuk paling sederhana.
Solusi : Namakan , , , , , .
Karena , maka dengan translasi terlebih dulu tidak akan membantu
menyelesaikan persoalan. Karena itu, akan dilakukan rotasi terlebih dulu. Salib sumbu
dirotasi sejauh terhadap pusat koordinat sehingga menjadi salib sumbu
59
. Supaya hasil transformasi persamaan (6.13) ke sistem koordinat tidak
memuat suku bentuk , harus dipenuhi
diperoleh
√ √ ( )
√ √ ( )
( ) ( )( ) ( )
( ) ( )
( ) (6.14)
60
Gambar 6.11
Perhatikan bahwa parabola pada Gambar 6.11 terhadap salib sumbu
mempunyai persamaan
( )
61
4.
5.
62
Modul Pembelajaran Minggu ke 12
Materi
Persamaan garis dan bidang di ruang
Deskripsi singkat
Di dalam modul pembelajaran ini, dibahas tentang persamaan bidang datar di
ruang dengan menggunakan vektor yang tegak lurus dengan bidang yang
dinamakan dengan vektor normal. Dibahas pula persamaan‐persamaan bidang
yang khusus seperti yang sejajar salib sumbu dan melalui titik asal. Selanjutnya
di berikan tentang jarak titik ke bidang yang analog dengan jarak titik ke garis.
Terakhir, dibahas tentang persamaan garis lurus di ruang yang merupakan
perluasan persamaan garis lurus di bidang. Persamaan garis lurus di ruang,
selain dinyatakan dalam bentuk parameter dan bentuk standart juga
dinyatakan sebagai irisan antara dua bidang datar.
Tujuan dan manfaat
Modul pembelajaran ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang
persamaan bidang datar dan garis di ruang. Selain itu, juga untuk memberikan
keahlian kepada mahasiswa untuk menentukan persamaan bidang dan garis di
ruang dan juga untuk menganalisa bidang dan garis di ruang memalui
persamaannya. Dengan penguasaan materi ini, mahasiswa dapat
menyelesaikan persoalan‐persoalan tentang bidang datar dan garis lurus di
ruang termasuk aplikasinya.
Capaian pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan:
1. Dapat menentukan persamaan bidang di ruang.
2. Dapat mencari jarak titik ke bidang.
3. Dapat menentukan persamaan garis di ruang
BAB VII
PERSAMAAN GARIS DAN BIDANG DATAR DI RUANG
7.1 Persamaan Bidang Datar di Ruang
Pada bab ini akan dibahas persamaan derajat satu di ruang, yaitu persamaan
(7.1)
dengan , ,dan tidak semuanya . Berikut ini akan dibuktikan bahwa persamaan
tersebut merupakan persamaan untuk bidang datar di ruang.
Untuk membuktikan bahwa persamaan (7.1) merupakan persamaan bidang
datar di ruang, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut. Diambil suatu titik
yang memenuhi persamaan (7.1), diperoleh . Dengan
mensubstitusikan ke persamaan (7.1), diperoleh
(7.2)
Persamaan (7.2) menyatakan bahwa dot product vector-vektor tidak nol
̅ ̅ ̅ dengan ̅ ̅ ̅ bernilai . Dengan kata lain
itu, jika titik memenuhi persamaan (7.1) maka vektor yang dibentuk titik
dengan titik tertentu di atas selalu tegak lurus dengan vektor
̅ ̅ ̅ . Karena itu berada pada bidang datar yang melalui
dan tegak lurus ̅ ̅ ̅.
tegak lurus pada bidang dan ⃗⃗⃗⃗⃗ terletak pada bidang maka ̅ tegak lurus ⃗⃗⃗⃗⃗
sehingga
̅ ⃗⃗⃗⃗⃗ ( ̅ ̅ ̅) ( ̅ ̅ ̅ )
63
Vektor ̅ yang tegak lurus bidang tersebut, dinamakan normal bidang . Jadi
persamaan bidang datar yang melalui titik dan mempunyai normal
̅ ̅ ̅ ̅ adalah
(7.3)
Persamaan (7.3) dapat diubah bentuknya menjadi
atau
(7.4)
dengan .
Contoh 7.1
Tentukan persamaan bidang yang melalui titik dan mempunyai normal
̅ ̅ ̅ ̅.
Gambar 7.1
64
Contoh 7.2
Tentukan persamaan bidang yang melalui titik-titik , dan
.
Gambar 7.2
Karena
̅ ̅ ̅
̅ ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ | | ̅ ̅ ̅
tegak lurus bidang yang melalui , dan maka ̅ dapat diambil sebagai vektor
normal bidang yang melalui , dan . Karena itu diperoleh persamaan bidang yang
melalui , dan adalah dan setelah
dilakukan penyederhanaan diperoleh .
Berikut ini beberapa keadaan khusus untuk bidang datar di ruang. Diberikan
bidang dengan persamaan .
1. Jika maka bidang tegak lurus bidang (sejajar sumbu ).
2. Jika maka bidang tegak lurus bidang (sejajar sumbu ).
65
3. Jika maka bidang tegak lurus bidang (sejajar sumbu ).
4. Jika maka bidang tegak lurus sumbu (sejajar bidang ).
5. Jika maka bidang tegak lurus sumbu (sejajar bidang ).
6. Jika maka bidang tegak lurus sumbu (sejajar bidang ).
7. Jika maka bidang melalui pusat .
Gambar 7.3
66
̅
Gambar 7.4
̅ ⃗⃗⃗⃗⃗ ( ) | ̅||⃗⃗⃗⃗⃗ |
maka
( ) | |
| |
| ̅| √
Untuk kasus dan diperoleh hasil yang sama. Jadi jarak titik ke
bidang adalah
| |
√
Contoh 7.3
Tentukan jarak antara bidang dengan persamaan dan bidang
dengan persamaan .
67
Solusi : Bidang mempunyai vektor normal ̅ ̅ ̅ ̅ dan bidang
bidang dan juga sejajar. Diambil salah satu titik pada bidang , misalnya
, maka jarak antara bidang dan bidang sama dengan jarak titik
ke bidang Jadi, jarak kedua bidang tersebut adalah
| |
√ √ √
7.3. Persamaan Garis Lurus di Ruang
Diketahui garis melalui titik dan mempunyai vektor arah (vektor yang
sejajar garis ̅ ̅ ̅ ̅ . Diambil sebarang titik pada garis ,
Gambar 7.5.
Gambar 7.5
68
Karena ̅ vektor arah garis maka ⃗⃗⃗⃗⃗ ̅ sehingga
̅ ̅ ̅ ̅ ̅ ̅
Dengan demikian diperoleh persamaan garis dalam bentuk parameter
{ (7.5)
Garis lurus di ruang dapat pula dipandang sebagai perpotongan dua buah
bidang yang tidak sejajar. Diberikan bidang dengan persamaan
dan bidang dengan persamaan . Jika bidang
dan bidang tidak sejajar maka kedua bidang tersebut pasti berpotongan dan
perpotongannya berupa garis lurus, namakan garis tersebut dengan . Namakan
normal bidang dengan ̅ dan normal bidang dengan ̅ . Karena ̅ dan ̅
keduanya tegak lurus dengan garis , maka ̅ ̅ ̅ sejajar dengan garis
sehingga ̅ bisa diambil sebagai vektor arah garis . Lihat ilustrasi pada Gambar 7.6
Gambar 7.6
69
Jadi, garis dapat dinyatakan sebagai
persamaan .
Gambar 7.7
Namakan bidang yang dicari dengan . Garis mempunyai vektor arah ̅ ̅
̅ ̅ . Jelas bahwa titik terletak pada garis . Diperoleh vektor
⃗⃗⃗⃗⃗ ̅ ̅ ̅ , sehingga ̅ ̅ ⃗⃗⃗⃗⃗ tegak lurus bidang . Karena itu
̅ ̅ ̅
̅ | | ̅ ̅ ̅
dapat diambil sebagai vektor normal bidang . Jadi persamaan bidang adalah
atau .
70
Contoh 7.5
Cari persamaan bidang yang melalui titik dan memuat garis dengan
persamaan
̅ ̅ ̅
̅ ̅ ̅ | | ̅ ̅ ̅
merupakan vektor arah garis . Dapat dilihat bahwa titik terletak pada garis
̅ ̅ ̅
̅ ̅ ⃗⃗⃗⃗⃗ | | ̅ ̅ ̅
tegak lurus bidang sehingga dapat diambil sebagai vektor normal bidang . Jadi
persamaan bidang adalah dan jika
disederhanakan menjadi .
Soal Latihan
1. Tentukan persamaan bidang yang memotong sumbu-sumbu koordinat di titik-
titik , dan .
2. Cari persamaan bidang yang melalui titik dan sejajar garis
71
Modul Pembelajaran ke 13 dan 14
Materi
Persamaan luasan derajat dua di ruang
Deskripsi singkat
Di dalam modul ini dibahas tentang persamaan‐persamaan derajat dua di
ruang yang dinamakan dengan luasan derajat dua sepeti silinder, ellipsoida
dan paraboloida. Di dalam pembelajaran ini akan dibahas cara menggambar
luasan‐luasan derajat dua tersebut dengan terlebih dahulu diperkenalkan
tentang trace dan section suatu luasan derajat dua.
Tujuan dan manfaat
Pembelajaran ini bertujuan untuk memberikan keahlian untuk menggambar
luasan‐luasan derajat dua di ruang dan juga menganalisanya. Dengan
kemampuan tersebut, mahasiswa dapat memahami materi‐materi di kalkulus
multivariabel dengan baik.
Capaian pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan mahasiswa dapat
menggambar luasan‐luasan derajat dua di ruang dan mengaplikasikannya.
BAB VIII
PERSAMAAN LUASAN DERAJAT DUA
Pada bab ini dibahas mengenai persamaan derajat dua di ruang. Secara
geometri persamaan derajat dua di ruang berupa luasan dan sering dinamakan
dengan luasan derajat dua. Irisan antara luasan derajat dua dengan salah satu bidang
koordinat berupa kurva yang disebut dengan trace. Irisan antara luasan derajat dua
dengan bidang datar selain bidang koordinat berupa kurva yang dinamakan dengan
section.
Contoh 8.1
Tentukan persamaan trace untuk luasan derajat dua dengan persamaan
di bidang .
Solusi : Di bidang , nilai , karena itu dengan mensubstitusikan ke
persamaan diperoleh
72
Teorema 8.1 Jika suatu persamaan luasan derajat dua hanya memuat dua dari tiga
variabel , , dan maka luasan persamaan tersebut berupa silinder yang elemen-
elemennya sejajar dengan
1. sumbu jika persamaannya hanya memuat variabel dan .
2. sumbu jika persamaannya hanya memuat variabel dan .
3. sumbu jika persamaannya hanya memuat variabel dan .
Contoh 8.3
Sketsalah luasan persamaan di ruang
Solusi : Berdasarkan Teorema 8.1, persamaan di ruang berupa silinder dengan
elemen-elemennya sejajar sumbu . Untuk membuat sketsa luasan pertama
kali dibuat trace dari di bidang . Selanjutnya dibuat section dari
pada suatu bidang datar yang sejajar bidang . Setelah itu dibuat garis-garis yang
sejajar sumbu dan menghubungakn trace dan section yang telah dibuat, perhatikan
Gambar 8.1 berikut.
Gambar 8.1
Contoh 8.4
Sketsalah luasan dengan persamaan di ruang
Solusi : Menurut Teorema 8.1, luasan persamaan berupa silinder dengan
elemen-elemennya sejajar sumbu . Untuk membuat sketsa luasannya, pertama kali
73
dibuat trace dari pada bidang , lalu digambar section dari
pada suatu bidang yang sejajar dengan bidang , dan selanjutnya
dibuat garis-garis yang sejajar dengan sumbu dan menghubungakn trace dan
section yang telah dibuat di atas, lihat Gambar 8.2 berikut
Gambar 8.2
√( ) ( ) ( )
Jadi persamaan bola tersebut adalah
( ) ( ) ( )
Seperti halnya garis singgung pada suatu lingkaran, pada bola juga dapat dicari
bidang singgung yang menyinggung bola di suatu titik pada bola. Analog dengan garis
74
singgung pada lingkaran, bidang singgung pada bola juga tegak lurus terhadap garis
yang menghubungkan pusat bola dan garis singgung. Diberikan bola dengan
persamaan ( ) ( ) ( ) dan titik ( ) pada bola.
Karena bola berpusat di ( ) maka ⃗⃗⃗⃗⃗ tegak lurus bidang singgung di karena
yang berupa ellips pada bidang . Dengan cara sama, dibuat trace
atau
Sebagai ilustrasi diberikan gambar ellipsoida pada Gambar 8.3 dan 8.4 berikut.
75
Gambar 8.3 (Sumber : en.wikipedia.org)
76
Gambar 8.5 (Sumber :www.anthena-theory.com)
Selanjutnya Gambar 8.6 berikut memberikan ilustrasi untuk luasan derajat dua
luasan derajat dua dengan persamaan selanjutnya akan dibuat trace dan
77
dengan bidang diperoleh persamaan trace yang berupa parabola
( )( )
78
dicari trace dan section hiperbola tersebut. Trace hiperboloida di
berikut.
79
Gambar 8.9
Gambar 8.10
punya trace di bidang karena tidak ada titik yang memenuhi persamaan
80
turut berupa hiperbola dengan persamaan dan .
81
Luasan derajat dua di ruang dengan persaaan , atau
section luasan tersebut. Jelas bahwa trace di bidang berupa satu titik ( )
( )( )
Latihan :
1.
2.
82
3.
4.
( )
5.
83
Modul Pembelajaran minggu ke 15
Materi
Sistem koordinat silinder dan bola
Deskripsi singkat
Di dalam modul‐modul sebelumnya, telah digunakan sistem koordinat
kartesius dan sistem koordinat kutub. Pada modul ini akan dibicarakan
tentang sisem koordinat silinder dan sistem koordinat bola. Sistem koordinat
silinder dan bola ini hanya di gunakan untuk koordinat ruang, tidak untuk
bidang. Hubungan antara sistem koordinat silinder dan bola dengan sistem
koordinat kartesius juga dibahas.
Tujuan dan manfaat
Tujuan pembelajaran ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang
sistem koordinat silinder dan bola serta hubungannya dengan sistem
koordinat kartesius. Dengan pemahaman sistem kodinat ini mahasiswa dapat
menyelesaikan persoalan‐persoalan yang menggunakan sistem koordinat
seperti persoalan integral double dan triple dan juga aplikasinya seperti
masalah navigasi.
Capaian pembelajaran
Setelah memelajari materi ini mahasiswa diharapkan
1. Dapat menjelaskan sistem koordinat silinder dan bola.
2. Dapat menjelaskan hubungan sistem koordinat kartesius dengan sistem
koordinat silinder dan bola.
BAB IX
SISTEM KOORDINAT SILINDER DAN BOLA
Pada Bab I-VIII, digunakan sistem koordinat kartesius dan sistem koordinat
kutub. Disamping sistem-sistem koordina tersebut, masih ada beberapa sistem
koordinat yang lain diantaranya adalah sistem koordinat silinder dan sistem koordinat
bola.
9.1 Sistem Koordinat Silinder
Di dalam sistem koordinat silinder, posisi suatu titik di ruang dinyatakan
dengan pasangan terurut dengan adalah koordinat kutub titik
dengan adalah proyeksi titik ke bidang dan menyatakan jarak titik ke .
Perhatikan gambar 9.1 berikut.
Contoh 9.1
Di dalam sistem koordinat silinder, titik mempunyai koordinat , tentukan
84
Solusi : Di dalam sistem koordinat kartesius, titik mempunyai koordinat
dengan √ , dan . Jadi, di dalam sistem
Contoh 9.3
Di dalam sistem koordinat silinder, luasan dengan persamaan memuat semua
titik di ruang yang mempunayi koordinat untuk semua sudut dan untuk
semua bilangan real . Jadi luasan tersebut berbentuk silinder seperti tampak pada
Gambar 9.2 berikut
Gambar 9.2
Contoh 9.4
Ubahlah persamaan di dalam sistem koordinat kartesius menjadi
persamaan di dalam sistem koordinat silinder.
Solusi : Dengan melakukan substitusi , ke dalam persamaan
diperoleh persamaan di dalam sistem koordinat silinder
85
9.2 Sistem Koordinat Bola.
Di dalam sistem koordinat bola, setiap titik di ruang dinyatakan dengan
pasangan terurut dengan adalah sudut seperti yang digunakan pada
sistem koordinat silinder, sudut diukur dari sumbu positif sehingga
dan adalah jarak dari titik ke pusat koordinat . Perhatikan Gambar 9.3
berikut
86
Dengan menggunakan uraian di atas, diperoleh hubungan antara sistem
koordinat kartesius dan sistem koordinat bola. Jika suatu titik di dalam sistem
koordinat kartesius mempunyai koordinat dan di dalam sistem koordinat
bola mempunyai koordinat maka
,
dan
√ , ,
Contoh 9.5
Di dalam sistem koordinat bola, titik mempunyai koordinat , tentukan
diperoleh , √ dan √ .
Contoh 9.6
Di dalam sistem koordinat kartesius, titik mempunyai koordinat √ ,
nyatakan posisi titik ke dalam sistem koordinat bola.
Solusi : Jika di dalam sistem koordinat bola , posisi titik adalah maka
√ ( √ )
Contoh 9.7
Ubahlah persamaan di dalam sistem koordinat kartesius menjadi
persamaan di dalam sistem koordiant bola.
Solusi : Dengan mensubstitusikan dan
ke dalam persamaan diperoleh
87
sehingga atau . Persamaan hanya terdiri dari satu
titik, yaitu titik di pusat koordinat dan jika diambil maka
Soal-soal latihan
1. Ubahlah koordinat titik-titik di sistem koordinat silinder berikut ke sistem
koordinat kartesius.
a.
b.
2. Ubahlah koordinat titik-titik di sistem koordinat kartesius tersebut ke sistem
koordinat silinder.
a.
b.
3. Tuliskan persamaan-persamaan berikut ke dalam sistem koordinat silinder
a.
b.
4. Tuliskan persamaan-persamaan berikut ke sisitem koordinat bola
a.
b.
88
DAFTAR PUSTAKA
89
LAMPIRAN TES SUMATIF
1. Ujian Tengah Semester 2010/2011
2. Ujian Akhir Semester 2010/2011
3. Ujian Tengah Semester 2011/2012
4. Ujian Akhir Semester 2011/2012
UJIAN TENGAH SEMESTER II 2010/2011 FMIPA UGM
MATA UJIAN : GEOMETRI ANALITIK A (MAT-A)
HARI, TANGGAL : RABU, 6 APRIL 2011
WAKTU : 120 MENIT
SIFAT : BUKU TERTUTUP
DOSEN : ATOK ZULIJANTO
1. Suatu parabola mempunyai garis arah x = 5 , dan titik fokusnya terletak pada
⎧ x = 3+t
garis ⎨ . Jika jarak fokus ke garis arah sama dengan 6, tentukan
⎩ y = 10 + 2t
persamaan parabola tersebut. (ada 2 parabola).
2. Garis y = 1 dan garis x = −2 berturut-turut merupakan sumbu transversal dan
sumbu konjugat suatu ellips. Ellips tersebut melalui titik (1,1 − 2 3 ) dan
16
mempunyai latus rectum dengan panjang 3
. Tentukan persamaan ellipsnya.
3. Suatu hiperbola mempunyai asymtot dengan persamaan 2 x − 3 y − 1 = 0 dan
2 x + 3 y − 7 = 0 . Salah satu koordinat titik fokusnya (2,1 + 12 13 ) . Cari
persamaan hiperbola tersebut.
4. Tentukan titik potong kedua kurva di dalam system koordinat kutub berikut,
dan gambarkan kurvanya.
a. r = 1 − 2 sin θ dan r = 1 + 2 sin θ
b. r = 2 sin 2θ dan θ = π 4
5. Lingkaran L1 mempunyai jari-jari a , dengan pusat di O(0,0) . Lingkaran L2
mempunyai jari-jari b , dengan b < a , diletakkan sehingga pusatnya berada
pada sumbu X positif dan menyinggung lingkaran L1 di titik P (Gambar 1) .
Lingkaran L2 diputar sekeliling lingkaran L1 , sehingga titik P membentuk
suatu lintasan . Buktikan bahwa lintasan titik P mempunyai persamaan
⎧ a −b
⎪ x = ( a − b ) cos θ + b cos θ
b
⎨ a−b
⎪ y = (a − b) sin θ − b sin θ
⎩ b
dengan θ posisi sudut seperti pada gambar 2.
UJIAN AKHIR SEMESTER II 2010/2011 FMIPA UGM
Mata Ujian : Geometri Analitik A (Mat A)
Hari, tanggal : Rabu, 15 Juni 2011
Waktu : 120 menit
Sifat : Buku Tertutup
Dosen : Atok Zulijanto
1. Sebuah kurva berupa himpunan semua titik yang jumlah jaraknya terhadap titik
A(2,1) dan B (−3,−1) selalu sama dengan 7.
a. Tentukan persamaan kurva tersebut
b. Deskripsikan kurva tersebut (nama kurva, pusat dan fokus).
4 xy + 3 y 2 − 8 x − 8 y + 20 = 0
menjadi bentuk standart paling sederhana, kemudian gambarkan grafiknya.
⎧x + 2 y − 2z + 4 = 0
3. Tentukan persamaan bidang yang melalui garis ⎨ dan tegak lurus
⎩ 3x − y + z + 5 = 0
⎧ x− y+z =5
garis ⎨
⎩− x + 2 y − z = 1
4. Gambarkan luasan-luasan berikut dengan benar dan baik
a). z = sin 2 y, 0 ≤ y ≤ 32 π
b). − 36 x 2 + 9 y 2 − 4 z 2 − 18 y = 27
5. Garis g tegak lurus bidang 2 x − y + z = 11 dan melalui titik (1, 2, 3) . Hitung jarak
@@@@@Selamat Bekerja@@@@@
UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2011/2012 FMIPA UGM
@@@@@Selamat Bekerja@@@@@
UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2011/2012 FMIPA UGM
1. Carilah persamaan salah satu garis yang melalui titik potong garis
2 5 0 dan 2 3 0 serta membentuk sudut
dengan garis 2 3.
@@@@@Selamat Bekerja@@@@@
Jawaban soal ujian tengah semester 2011/2012 No 2.
Soal : Tentukan persamaan lingkaran yang melalui titik potong lingkaran
3 2 11 0 dan 4 5 0 serta pusatnya
terletak pada garis .
Solusi :
Persamaan lingkaran yang dicari adalah
3 2 11 4 5 0 (1)
dengan dan suatu konstanta yang akan dicari, dengan , 0.
Persamaan (1) ekuivalen dengan
3 2 4 11 5 0
3 2 4 11 5
0
Lingkaran yang dicari tersebut mempunyai pusat – , . Karena pusat
lingkaran tersebut terletak pada garis , diperoleh
3 2 4
2 2
Sehingga di dapat 3 2 4 .
Jika hubungan disubstitusi ke (1) diperoleh persamaan lingkaran yang dicari
adalah
3 2 11 4 5 0
2 2 2 2 16 0
8 0.
Jadi, persamaan lingkaran yang dicari adalah
8 0.