Anda di halaman 1dari 3

10 kesalahan (tidak disadari saat menulis CV)

Sumber : Iman Usman C0-founder Ruangguru

1. Mencantumkan tanggal lahir (usia), agama, gender, suku ,berat badan, status pernikahan, tinggi
badan. Kecuali diminta secara spesifik , jangan pernah mencantumkan hal-hal yang bersifat
personal (SARA) yang dapat membuat penilaian terhadapmu menjadi bias/ rawan potensi
diskriminasi.
2. MMemberikan penilaian subjektif terhadap keahlian yang dimiliki.
CV harus bersifat factual dan objektif, artinya tidak boleh ada pendapat pribadi yang sarat
subjektivitas di dalamnya. Misalnya , mengukukr sendiri penguasaan software, soft skills,
kemampuan berbahasa, maupun kompetensi lainnya. Jika ingin mencantumkan, sebaiknya ada
pihak lain yang credible yang menjustifikasi keahlian tersebut (missal: hasil tes & sertifikasi). Jika
tidak, cukup mencantumkan hal-hal apa saja yang dikuasai tanpa mengindikasikan level of
mastery.
3. Menggunakan background CVv berwarna , font yang tidak lazim.
Mungkin pernah ada yang mengajarkan , jika membuat CV haruslah kreatif dan seunik mungkin,
supaya terlihat luar biasa. Mungkin di sector kreatif, hal tersebut berlaku. Namun percayalah, jika
anda melamar untuk sector/posisi yang cenderung konvensional (finansial, consulting,
teknik,riset dll) yang dituntut adalah CV yang professional (dengan layout rapi, hanya warna hitam,
dan font yang dipastikan ada di semua jenis computer. Jika ingin menggunakan kreatifitas
gunakan portofolio sebagai medu)iumnya, bukan CV.
4. Menggunakan akronim yang tidak lazim.
CV yang baik adalah CV yang jelas dan tidak membingungkan. Ketika mencantumkan organisasi,
deretan prestasi atau pengalaman tertentu, pastikan bahwa kamu tidak hanya menggunakan
singkatan tertentu. Misalnya MUN, JGTC,OKK,HIPMI dan sejenisnya tanpa aada penjelasan lebih
lanjut dari singkatan tersebut. Akan lebih baik, jika mencantumkan penjelasan singkat (1 kalimat)
mengenai acara tersebut. Jangan berasumsi pembaca akan faham jika tidak dijelaskan.
5. Mencantumkan seluruh riwayat pendidikan.
CV yang baik adlah yang tidak terlalu panjang (idealnya 1 halaman, maksimal 2 halaman). Dengan
terbatasnya space, tidak mungkin kita bisa mencantumkan seluruh informasi . salah satunya
adalah riwayat pendidikan, jika kamu baru saja llurus / belum ada pengalaman pekerjaan, cukup
mencantumkan 2 pendidikan terakhir (SM & S1) . Jika sudah bekerja, cukup pendidikan tinggi saja.
Tidak perlu informasi TK atau SD.

6. Jangan cantumkan foto, kecuali secara spesifik diminta.


Kalaupun diminta, sebaiknya lampirkan dalam dokumen terpisah (bukan pada CV),kecuali tempat
yang dituju sudah menyediakan format CV tertentu. Sama seperti bahasan sebelumnya, hindari
hal-hal yang mungkin menimbulkan bias dalam penilaian.

Catatan: ada pekerjaan yang membutuhkan foto diri seperti model,actor, pramugari dll. Jika
memang diminta , maka abaikan saran ini.
7. Menuliskan posisi, tanpa menjelaskan capaian saat memegang posisi tersebut.
Contohnya hanya menuliskan: finance manager project ABC.
Menuliskan ‘hanya’ itu saja tidak memberikan informasi papaun tentan performance kamu .
menuliskandeskripsi dari peran tersebut pun juga tidak cukup , seperti contoh berikut:
Finance manager project ABC .
 Bertanggung jawab untuk melakukan penggalangan dana, menyiapkan laporan keuangan
dan mengontrol pengeluaran project ABC.

Lalu harus bagaimana?


CV yang baik bukan hanya sekadar mendeskripsikan pengalaman kamu, tapi yang bisa
mendemostraasikan dampak (impact) yang berhasil kamu capai saat memegang peran tersebut.

Rumusnya:
Responsibility + result = impact
Finance manager project ABC
 Berhasil melakukan penggalangan dana sebesar Rp. 100.000.000,- hanya dalam waktu
dua bulan untuk menyelenggarakan kompetisi sains nasional, 10% di atas target.
 Menyiapkan laporan keuangan dan mengontrol pengeluaran project ABC hingga
melakukan penghematan sebesar 25% dari anggaran dana. Laporan keuangan dinyatakan
lulus audit , tanpa catatan.
8. Tidak menjelaskan gap pada CV.
Gap di sini maksudnya adalah jeda kosong antara sebuah pekerjaan dengan pekerjaan yang lain.
Jika baru lulus atau baru berhenti dari sebuah pekerjaan, wajar jika ada gap untuk mencari kerja.
Namun , jika terlalu lama gapnya hingga 6 bulan misalnya biasanya akan menjadi pertanyaan.

Kalua memang hal tersebut intensional ( misalnya kamu memilih mengambiljeda dan melalkukakn
travelling atau kegiatan social) , tidak ada salahnya dicantunmkan (dituliskan).
Saran: jika lama menganggur , disarankan untuk tetap mengisi waktu dengan hal-hal positif
seperti menjadi relwan , mengikuti pelatihan dll.
9. Kesalahan grammar dan pengejaan . dari sebuah CV biasanya kita bisa tahu sedikit banyak tentang
orang tersebut jika berbagai kesalahan ditemukan dalam CV nya biasanya akan membuat tidak
tertarik lagi untuk membaca lanjutannya. Perusahaan akan menganggap bahwa kandidat tidak
cukup teliti dan belum tentu bisa diandalkan, karena bahkan dokumen lamaran kerjanya sendiri
tidak ia perhatikan dengan baik.
10. CV yang terlalu panjang.
Pengalaman yangbanyak memang keren, tapi CV yang panjang tidak keren. Perusahaan biasanya
tidak memiliki waktu yang banyak untuk membaca berlembar-lembar CV. Idealnya 1-2 halaman
cukup. Tapi jika pengalamannya banyak bagaimana? Harus ega1 cukup masukkan yang rasanya
paling powerful dan relevan.
Contih CV yang baik.

Anda mungkin juga menyukai