Anda di halaman 1dari 3

A.

URAIAN KASUS

WATER EQUIPMENT TECHNOLOGY COMPANY DI MEKSIKO

Water Equipment Technology Company (WETCO) adalah sebuah perusahaan pembuat sistem
pengolah limbah industri yang berpusat di Chicago. Perusahaan ini memiliki operasi anak-anak
perusahaan di seluruh dunia, termasuk di antaranya Meksiko. Emilio Chavez, presiden WETCO
Meksiko, baru-baru ini memutuskan untuk mengimplementasikan SPIR. WETCO Meksiko memiliki
operasi komputasi dalam skala besar, namun perusahaan tidak pernah memiliki rencana informasi
strategis. Chavez mengirimkan pesan e-mail kepada para anggota komite eksekutif yang lain,
memberitahukan niatnya dan meminta ide-ide mereka.

Ia telah menerima jawaban dari ketifa anggota komite-Benito Flores, wakil presiden produksi
dan penjualan; Juan Alvarez, wakil presiden keuangan; dan Betty Wilson, wakil presiden sistem
informasi. Presiden Chavez membaca e-mail jawaban-jawaban tersebut:

DARI: BENITO Saya telah memberikan banyak pertimbangan untuk subjek SPIR ini sejak
kita membahasnya

B. PEMAHAMAN TERHADAP INTI KASUS

Water Equipment Technology Company (WETCO) adalah sebuah perusahaan pembuat sistem
pengolah limbah industri yang berpusat di Chicago. Perusahaan ini memiliki operasi anak-anak
perusahaan di seluruh dunia, termasuk di antaranya Meksiko. Presiden WETCO Meksiko, Emilio
Chavez memutuskan untuk mengimplementasikan SPIR (Strategic Planning for Information
Resources) atau Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi di perusahaannya tersebut.
Chavez kemudian mengirimkan pesan e-mail kepada para anggota komite eksekutif lainnya untuk
memberitahukan mengenai niatnya dan meminta pendapat serta ide-ide dari mereka.

Jawaban yang beragam pun diterima oleh Chavez dari ketiga anggota komite. Dimulai dari
Benito Flores, wakil presiden produksi dan penjualan. Benito Flores berpendapat bahwa SPIR
tersebut tidak diperlukan dalam perusahaan WETCO. Dia beranggapan bahwa area yang dipimpinnya
yaitu area produksi dan penjualan dapat mengembangkan rencana strategisnya secara mandiri dan
independen. Hal ini dikarenakan area ini memiliki peralatan komputasi yang dapat digunakan dalam
berbagai aplikasi dengan baik. Sehingga tidak alasan untuk area lain memberitahukan sistem
informasi yang telah mereka miliki sendiri.

Jawaban kedua datang dari Juan Alvarez, wakil presiden keuangan yang berpendapat bahwa
dia setuju untuk mengimplementasikan SPIR. Dia beranggapan bahwa setiap area sebaiknya bekerja
sama satu sama lain dalam mengembangkan satu rencana strategis. Hal ini didukung dengan adanya
hubungan kerja yang baik antar area dalam perusahaan serta sering berkerja sama dalam aktivitas lain.

Jawaban yang terakhir berasal dari Betty Wilson, wakil presiden sistem informasi yang
berpendapat bahwa IS (Information Services) harus diberikan tanggungjawab total dalam
pengimplementasian SPIR. Dia beranggapan bahwa wakil presiden yang lain yaitu Juan dan Benito
telah memiliki tanggungjawab tersendiri di area masing-masing sehingga mereka sebaiknya tidak
diminta untuk meluangkan waktu mereka yang berharga untuk permasalahan IS.

C. PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Jelaskan keunggulan dan kerugian dari masing-masing pendekatan yang diberikan oleh
setiap wakil presiden!

a. Pendekatan oleh Benito Flores yang berpendapat bahwa pengimplementasian SPIR tersebut tidak
diperlukan.

Keunggulannya :

Pendekatan yang diberikan oleh Benito Flores akan dapat membuat setiap area yang ada di dalam
perusahaan akan lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan areanya masing-masing. Dengan
adanya independensi dan kemandirian yang diberikan pihak perusahaan terhadap masing-masing area
dalam mengembangkan perencanaan strategisnya sendiri akan membawa dampak adanya persaingan
antar area dalam perusahaan untuk menjadi yang terbaik dalam perusahaan. Persaingan ini tentunya
akan berdampak positif terhadap perusahaan dimana persaingan tersebut akan memicu pola pikir para
karyawan di setiap area untuk berusaha memajukan masing-masing areanya melalui program-program
perencanaan strategis.

Kerugiannya :

Dengan diberikan kebebasan dan kemandirian yang seluas-luasnya terhadap masing-masing area
dalam perusahaan tentunya akan membawa efek negatif terhadap perusahaan. Seperti yang telah
diketahui bahwa suatu perusahaan merupakan sebuah organisasi yang terdiri dari berbagai macam
area-area vital di dalamnya yang memiliki visi dan misi yang sama. Apabila perusahaan memberikan
kebebasan dan kemandirian yang sangat luas bagi masing-masing area dalam perusahaan untuk
mengembangkan areanya akan dapat berakibat pada persaingan yang tidak sehat. Persaingan memang
sesuatu yang baik tetapi apabila persaingan tidak dapat dikendalikan tentunya akan berakibat buruk
terhadap kontinyuitas hidup perusahaan. Setiap area akan sibuk untuk memajukan areanya sendiri dan
pada akhirnya melupakan tujuan dari perusahaan yang hendak dicapai. Perusahaan diibaratkan seperti
sistem kerja tubuh manusia. Apabila terdapat salah satu bagian sistem yang bermasalah akan
mengakibatkan manusia mengalami sakit, untuk itu setiap bagian sistem tersebut harus bisa saling
berkoordinasi dengan baik sehingga manusia akan merasa sehat setiap saat begitu pula dengan
perusaahaan. Setiap area dalam perusahaan harus mampu berkoordinasi dengan baik demi tujuan dari
perusahaan yang hendak ingin dicapai.

b. Pendekatan oleh Juan Alvarez yang berpendapat setuju untuk bekerja sama mengimplementasikan
SPIR dalam perusahaan

Keunggulannya :

Dengan adanya pendekatan yang diberikan oleh Juan Alvarez dapat membuat setiap area dalam
perusahaan dapat saling berkoordinasi mengenai hambatan-hambatan dalam penyusunan rencana
strategis perusahaan dan mencarikan solusinya bersama-sama. Dengan koordinasi yang baik antar
area perusahaan akan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif yang tentunya akan berpengaruh
positif terhadap psikologis karyawan dan juga kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Dengan
adanya kerja sama berupa koordinasi akan menghindarkan dari persaingan yang tidak sehat antar area
dalam perusahaan yang dapat berdampak buruk bagi perusahaan itu sendiri.
Kerugiannya :

Kerugian dari pendekatan ini yaitu lamanya proses pengambilan keputusan dari rencana strategis yang
akan diambil. Apabila perusahaan berniat akan mengembangkan satu rencana strategis, perusahaan
harus memilih rencana strategis yang dapat memenuhi kebutuhan setiap area yang ada dalam
perusahaan serta dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Proses pemilihan rencana strategis
inilah yang akan memerlukan proses yang lama. Proses yang lama ini tentunya akan menghambat
produktivitas dari perusahaan itu sendiri.

c. Pendekatan oleh Betty Wilson yang berpendapat bahwa tanggungjawab total pengimplementasian
SPIR merupakan tanggung jawab area sistem informasi atau IS.

Keunggulannya :

Dengan adanya pendekatan ini akan membuat tanggung jawab total pengimplementasian SPIR berada
di bawah area sistem informasi sehingga area-area lain dalam perusahaan tidak akan dierpotkan lagi
dalam pengimplementasian SPIR ini. Selain itu area-area lain dalam perusahaan akan dapat lebih
fokus untuk menangani masalah-masalah yang kerap terjadi dalam areanya masing-masing. Hal ini
tentunya akan membuat kinerja perusahaan lebih efektif.

Kerugiannya :

Kerugian dari pendekatan ini akan memperberat kinerja dari area sistem informasi dalam hal
pengimplementasian SPIR. Area sistem informasi harus benar-benar mengetahui karakteristik dari
area-area lain dalam perusahaan sehingga akan dapat merancang rencana strategis sumber daya
informasi bagi perusahaan. Hal ini tentunya sangat penting, apabila area sistem informasi melakukan
kesalahan dalam perencanaan strategis sumber daya informasi perusahaan akan berakibat kembali
terhadap kondisi lingkungan kerja serta kelangsungan hidup perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai