RMK Akuntansi Biaya (Joint Product & by Product) Kelompok 3-1
RMK Akuntansi Biaya (Joint Product & by Product) Kelompok 3-1
Oleh Kelompok 3 :
Pertama-tama, puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas pertolongan Tuhan
Yang Maha Esa, kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul ”Alokasi Biaya Joint
Product dan By Product“ dapat diselesaikan tepat waktu. Makalah ini merupakan syarat
untuk memenuhi tugas dari Bapak I Putu Gede Chandra Artha Aryasa S.E.,M.Ak.,BKP
selaku dosen mata kuliah Akuntansi Biaya. Kami juga mengucapkan terima kasih atas semua
bimbingannya untuk menyelesaikannya makalah ini.
Dalam menyelesaikan paper ini kami menghadapi banyak kendala, namun dengan
adanya pembagian tugas antar kelompok, semua masalah tersebut dapat dilalui. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa memberkati kita semua. Walaupun makalah ini memiliki banyak
kekurangan dalam penyusunan dan penjelasannya, namun kami berharap makalah ini dapat
dijadikan referensi dan memberikan manfaat bagi pembaca.
Penyusun
i
DFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
3.1 Kesimpulan................................................................................................10
3.2 Saran...........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Tujuan dari dibuatnya paper ini yaitu bertujuan agar mahasiswa mengetahui
perbedaan dari by product dan joint product, dimana kedua jenis produk ini memiliki
definisi dan karakteristik yang berbeda. Selain itu membantu mahasiswa dalam
memahami alokasi biaya ke masing-masing produk dengan menggunakan 4 metode
yaitu metode nilai jual relatif, metode satuan fisik, metode rata-rata biaya persatuan
dan metode rata-rata tertimbang.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dengan perubahan kondisi ekonomi, hubungan antara produk sampingan dan produk
utama juga mengalami perubahan, seperti ketika nilai ekonomi produk sampingan
lebih besar daripada produk utama, maka produk sampingan dari industri tersebut
menjadi yang utama. produk dan sebaliknya. Contoh : pada pabrik penggergajian
kayu, kayu lapis dan papan kayu merupakan produk utama, sedangkan serbuk gergaji
dan kayu bakar merupakan produk sampingan.
2
B. Definisi Produk Bersama ( joint product )
Produk Bersama adalah beberapa macam produk yang dihasilkan bersama-
sama atau serempak dengan menggunakan satu macam atau beberapa macam bahan
baku, tenaga kerja dan fasilitas pabrik yang sama dan engan input yang sama, dengan
proses yang sama dan masing-masing memiliki nilai jual yang sangat tinggi sehingga
tidak satupun dari mereka dapat diakui sebagai produk utama. Biaya produk bersama
bersifat homogen untuk seluruh produk sampai pada titik pisah. Nilai jual dari
masing-masing produk bersama relatif sama sehingga tidak ada produk yang
dianggap sebagi produk utama dan produk sampingan. Dalam produk bersama,
ketika bahan baku diproses, itu menghasilkan lebih dari dua produk. Produksi produk
bersama dilakukan secara sadar, oleh manajemen organisasi masing-masing, yaitu
manajemen bertujuan untuk memproduksi semua produk. Ada titik pemisahan dari
tempat produk dipisahkan dan diidentifikasi. Pada tahap ini, produk dijual langsung
atau diproses lebih lanjut, untuk dijadikan produk jadi. Jumlah yang dikeluarkan
hingga titik pemisahan disebut sebagai biaya bersama . Contoh umum dari produk
bersama adalah diesel, bensin, pelumas, parafin, pabrik penyulingan minyak mentah
(crude oil) menghasikan minyak siap dikonsumsi berupa minyak gasolin, karosine,
minyak diesel (solar), minyak bakar, minyak tanah, dan lain-lain.
Dapat dilihat pada tabel dibawah perbedaan produk bersama dan produk sampingan
berdasarkan dasar untuk perbandingannya :
3
dijual. Walau tak menutupi dan memiliki nilai yang
kemungkinan, beberapa lebih tinggi.
produk bersama harus diolah
lagi agar berkualitas lebih
baik
Metode hitung biaya produk Produk bersama Produk sampingan hanya
memanfaatkan tiga jenis menggunakan dua metode
metode yaitu metode harga yaitu metode tanpa harga
pasar, metode unit kuantitas pokok (tidak menghitung
dan metode harga pokok per harga pokok produk
unit. sampingan) dan metode
dengan harga pokok
(menghitung harga pokok
produk sampingan).
4
b. Produk bersama atas dasar proses serta biaya produk yang sama, maka tidak
dikenal produk yang memiliki nilai lebih signifikan. Semua produk dalam
produk bersama dianggap sama dan setara.
c. Dalam proses produksi produk bersama, dikenal istilah titik pisah yang
digunakan untuk memisah produk-produk yang dibuat secara bersamaan
melalui bahan baku, tenaga kerja, serta biaya overhead yang juga sama.
d. Ketika produk bersama telah melewati split-off atau titik pisah, maka
produk sudah menjadi produk yang berbeda dan berdiri sendiri. Beberapa
sudah bisa langsung dijual, beberapa masih perlu diolah untuk
menghasilkan produk yang lebih baik. Itulah mengapa harganya relatif
sama dengan kemungkinan berbeda yang kecil dalam kapasitas yang tidak
terlalu besar.
5
Biaya bersamaa dialokasikan ke produk sesuai dengan perbandigan setiap nilai
jualnya. Dalam metode ini biasanya besarnya nilai jual merupakan cerminan dari
besamya harga pokok produk yang bersangkutan.
Contoh :
Tuan Sihombing mempunyai pabrik yang memproduksikan suatu produk. Produk
yang dihasilkan oleh pabrik tersebut ada 4 macam produk, yaitu produk A, B, C
dan D. Biaya bahan baku yang terjadi merupakan biaya bersama. Selain biaya
bahan baku, semua biaya yang terjadi 6 dari 24 tung menurut jenis produk. Biaya
bahan baku yang digunakan untuk proses produksi pada bulan Juni 2015 sebesar
Rp 500.000. jumlah produksi dan harga jual masing-masing produk adalah
sebagai berikut:
195.000
Biaya Bersama BB untuk Produk A = x 500.000 = Rp 130.000
750.000
Biaya Konversi = Rp 47.550
Total Harga Pokok Produksi = Rp 177.550
Unit yang Diproduksi 19.500 Unit
Harga Pokok Produksi A Per Unit Rp 9,11
180.000
Biaya Bersama BB untuk Produk B = x 500.000 = Rp 120.000
750.000
Biaya Konversi = Rp 30.800
6
Total Harga Pokok Produksi = Rp 150.800
Unit yang Diproduksi 15.000 Unit
Harga Pokok Produksi B Per Unit Rp 10,05
150.000
Biaya Bersama BB untuk Produk C = x 500.000 = Rp 100.000
750.000
Biaya Konversi = Rp 10.650
Total Harga Pokok Produksi = Rp 110.650
Unit yang Diproduksi 10.000 Unit
Harga Pokok Produksi C Per Unit Rp 11,07
225.000
Biaya Bersama BB untuk Produk D = x 500.000 = Rp 150.000
750.000
Biaya Konvensi = Rp 16.000
Total Harga Pokok Produksi = Rp 166.000
Unit yang Diproduksi 15.000 Unit
Harga Pokok Produksi D Per Unit Rp 11,07
b. Satuan Fisik
Pada metode ini, biaya bersama akan dialokasikan ke setiap jenis produk
memakai output per jenis produk.
Contoh :
Pabrik minuman ringan mempunyai 3 jenis minuman, yaitu rasa jeruk manis,
jeruk asli dan jeruk sangat manis. Ketiga jenis produk tersebut merupakan produk
utama yang diolah dari satu jenis bahan baku. Data-data yang diperoleh dari
pabrik minuman ringan yaitu biaya bahan baku dan biaya pengolan sebesar Rp
95.405.000. Produksi yang dihasilkan untuk masing-masing minuman adalah 558
kaleng untuk rasa jeruk manis, 465 kaleng untuk rasa jeruk asli dan 837 kaleng
untuk rasa jeruk sangat manis.
7
Alokasi Biaya Bersama Untuk Masing-Masing Produk :
558
Rasa Jeruk Manis = X 95.405.000 = Rp 28.621.500
1.860
465
Rasa Jeruk Asli = X 95.405.000 = Rp 23.851.250
1.860
837
Rasa Jeruk Sangat Manis = X 95.405.000 = Rp 42.932.250
1.860
c. Rata-Rata Biaya
Biaya rata-rata satuan ditentukan dengan jumlah biaya bersama akan dibagi
dengan total unit produk bersama yang dihasilkan. Setiap jenis produk bersama
akan mendapatkan alokasi biaya bersama sebesar biaya rata-rata per unit yang
dikaitkan dengan besarnya unit pada jenis tersebut.
Contoh :
Sebuah industri rumah tangga memproduksikan 3 produk, yaitu produk A,
produk B dan produk C. Ketiga produk tersbeut diolah secara bersama dari satu
jenis bahan baku yang sama. Biaya yang dikeluarkan untuk membuat ketiga
produk tersebut adalah Rp 500.000. Produk A yang dihasilkan sebanyak 30.000
unit, produk B yang dihasilkan sebanyak 28.000 unit dan produk C yang
dihasilkan sebanyak 22.000 unit.
Penyelesaian :
Produk A yang dihasilkan 30.000 unit
Rp 80.000
8
d. Rata-Rata Tertimbang
Metode ini mirip dengan metode nilai jual, dimana metode nilai jual setiap
produk diberi bobot dengan harga jualnya. Pada metode rata-rata tertimbang, tiap
produk diberi bobot sesuai dengan keinginan kita. Tentu dengan
mempertimbangkan berbagai faktor dalam menentukan besarnya bobot untuk
setiap produk.
Contoh :
CV. Cantika Indah memproduksikan 4 jenis produk yang dihasilkan dari satu
proses produksi. Selama periode Juni 2015 terjadi biaya bersama sebesar Rp
50.000.000. Produk Q diproduksi sebanyak 24 unit dan diberi bobot 3, produksi
X diproduksi sebanyak 18 unit dan diberi bobot 2, produksi Y diproduksi
sebanyak 9 unit dan diberi bobot 4, produksi Z diproduksi sebanyak 36 unit dan
diberi bobot 1.
Penyelesaian :
Produk X = 18 unit x 2 = 36
Produk Y = 9 unit x 4 = 36
Produk Z = 36 unit x 1 = 36
180
180
180
180
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perbedaan By Product dan Joint Product A yaitu Definisi Produk Sampingan Istilah
produk sampingan digunakan untuk suatu produk yang bernilai total relatif kecil dan
diproduksi secara berbarengan dengan produk yang bernilai lebih besar. Definisi
Produk Bersama Produk Bersama adalah beberapa macam produk yang dihasilkan
bersama- sama atau serempak dengan menggunakan satu macam atau beberapa
macam bahan baku, tenaga kerja dan fasilitas pabrik yang sama dan engan input yang
sama, dengan proses yang sama dan masing-masing memiliki nilai jual yang sangat
tinggi sehingga tidak satupun dari mereka dapat diakui sebagai produk utama. Biaya
bersama dapat dialokasikan dengan menggunakan salah satu metode yang ada.
Pemilihan metode alokasi mana yang baik digunakan lebih baik melihat hubungan
yang bisa diterima akal. Metode alokasi biaya bersama adalah sebagai berikut:
Nilai jual relatif
Satuan fisik
Rata-rata biaya persatuan
Rata-rata tertimbang
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Dan kami juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya.
10
DAFTAR ISI
https://id.scribd.com/document/501020387/Chapter-7-Biaya-produk-bersama-dan-
produk-sampingan
11