OLEH KELOMPOK 4 :
HAVIZA IZZATUL QAWIYYAH (18129264)
FAHIRA PUTRI
18 BKT 10
DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Hj. Yanti Fitria, S.Pd, M.Pd
Rubrik penilaian
No Aspek Nilai Skor
1 2 3 4
1 Sistematika penulisan
2 Keluasan dan kedalaman materi/konsep
3 Pembuktian konsep
4 Kerapian
5 Kecukupan referensi
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya
kepada Kami sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “TEORI
KALENDER, MUSIM, CUACA DAN IKLIM” ini tepat pada waktunya. Serta tidak
lupa kami haturkan rasa hormat dan ucapkan terima kasih banyak kepada ibu
Hj.Yanti Fitria selaku Dosen Mata Kuliah KONSEP DASAR IPA SD 3.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
katasempurna baik secara materi maupun penulisannya, mengingat akan kemampuan
yangdimiliki oleh tim penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak
sangat kami perlukan untuk penyempurnaan makalah. Kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .................................................................. 50
B. Saran ............................................................................. 51
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bumi kita senantiasa diselimuti oleh udara. Udara yang menyelimuti bumi
disebut dengan atmosfer yang teridiri dari gas. Atmosfer berdasarkan
temperaturnya terdiri dari beberapa lapisan, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer,
termosfer, dan eksosfer. Perubahan cuaca dan iklim terjadi pada lapisan troposfer.
Pengertian cuaca adalah rata-rata udara di suatu tempat uang terbatas dan
relatif sempit, sedangkan iklim adalah keadaan rata cuaca di satu daerah yang
cukup luas dan dalam kurun waktu yang cukup lama. Lalu musim adalah bentuk
iklim yang luas.
Lalu, dalam kehidupan masyarakat kalender mempunyai arti yang sangat
penting. Karena banyak hal yang dilakukan masyarakat yang berkaitan dengan
waktu. Dapat kita sadari sendiri tanpa adanya kalender pasti kita hanya
berpedoman pada gejala alam yang terjadi. Seiring berkembangnya manusia dan
ilmu pengetahuan, maka manusia memerlukan tanda yang lebih praktis dalam
menentukan waktu. Dalam hal ini manusia berpikir untuk dapat menemukan
suatu sistem yang teratur dan sistematik sehingga dalam menentukan waktu dapat
lebih mudah dan efisien. Kita hanya mengetahui kata iklim, kata cuaca dan kata
musim, lalu kalender masehi, kalender hijriyah, akan tetapi kurang mengerti akan
arti dari iklim, cuaca serta musim dan pembagian kalender tersebut apa. Maka
dari itu saya menjadikan “Teori Kalender, Iklim, Cuaca dan Musim” sebagai
pembahasan dalam Makalah ini.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah sistem penanggalan Masehi dan Hijriah?
2. Bagaimanakah sistem perhitungan penanggalan Masehi dan Hijriah?
3. Apa yang dimaksud dengan cuaca, iklim dan musim?
4. Apa saja unsur-unsur cuaca dan iklim?
1
5. Apa alat yang digunakan untuk mengukur cuaca dan iklim?
6. Bagaimanakah pergantian musim di bumi?
7. Macam-macam musim yang terjadi di bumi dan Indonesia?
8. Apa yang menjadi penyebab perubahan musim?
9. Dampak perubahan musim bagi bumi?
C. TUJUAN
1. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai kalender masehi dan hijriah.
2. Untuk mengetahui pengertian iklim, cuaca dan musim
3. Untuk mengetahui unsur-unsur iklim dan cuaca
4. Untuk mengetahui alat pungukuran iklim dan cuaca
5. Untuk mengetahui bagaimana pergantian musim
6. Untuk mengetahui macam-macam musim yang ada dibumi dan Indonesia
7. Untuk mengetahui penyebab perubahan musim
8. Untuk mengetahui dampak perubahan musim bagi bumi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. SISTEM PENANGALAN KALENDER MASEHI DAN HIJRIAH
1. KALENDER MASEHI
1
Maskufa. 2005. Ilmu Falaq. Jakarta: Gaung Persada, hal. 186
3
Pada tanggal 23 September, baik kutub Utara maupun kutub Selatan
bumi berada sama jauhnya dari matahari yang berada pada khatulistiwa.
Dari tanggal 23 September sampai dengan 21 Desember, belahan bumi
Utara semakin menjauhi matahari sehingga mengalami musim gugur,
sedangkan belahan bumi selatan makin condong ke matahari sehingga
mengalami musim semi.
d. Tanggal 21 Desember
4
ditetapkannya pada saat Nabi Isa AS dilahirkan. Selain dinamakan tahun
Miladiyah atau masehi, tahun ini juga disebut dengan tahun Yulian karena
diakui dan dipergunakan sejak berkuasanya Yulius Caesar di Roma. Tahun
masehi berasal dari sistem romawi kuno yang semula berdasarkan sistem Lunar.
Sebelum sistem penanggalan ini sempurna seperti saat ini, mengalami sejarah
yang sangat panjang sejak zaman romawi jauh sebelum pemerintahan Julius
caesar.
Akhirnya ada seseorang yang bernama Numa Pompilus yang melakukan
sedikit reformasi kalender tersebut. Dia adalah orang pertama yang mendirikan
institusi Pontiface (Kepala Agama), sehingga dia butuh kalender yang bisa
dijadikan patokan dalam waktu pelaksanaan upacara dan tidak hanya bertani.
Tahun pertama disesuaikan dengan tahun berdirinya kerajaan Roma yaitu ± 753
sebelum kelahiran Nabi Isa AS. Bulan yang pertama bukan Januari seperti yang
dikenal sekarang, tetapi bulan Maret. Secara lengkap urutannya adalah
Martinus, kemudian Aprilis, Majus, Junius, Quintilis, Sextilis, September,
Oktober, Nopember, Desember, Januarius dan Pebruarius. Jumlah hari dalam
satu tahun adalah 355 hari.
Hal ini terlihat pada penjelasan dari segi bahasa yaitu September berarti
tujuh dan Oktober berarti berarti delapan.2 Namun karena oleh Yulius Caesar
permulaan tarikh Julian ditetapkan satu Januari, maka ini berimplikasi pula pada
penetapan awal bulannya. Akibatnya, bukan bulan Maret lagi sebagai bulan
pertamanya, tetapi bulan Januari. Maka, bergeserlah bulan September menjadi
bulan kesembilan dan Oktober menjadi bulan kesepuluh.3
Pada tahun 45 SM, sistem penanggalan itu mengalami beberapa perubahan
yang dilakukan oleh Yulius Caesar atas nasehat Sosigenas (Astronom
Iskandaria), yaitu jumlah hari rata-rata dalam satu tahun syamsiyah bukan 355
tetapi 365 1/4 hari = 365,25 hari. Bulan yang ke lima (Quintilis) namanya dan
ke enam (Sextilis) namanya diubah menjadi Juli dan Agustus yang jumlah
2
Depag. 2002. Almanak Hisab Rukyah. Jakarta: Proyek Pembinaan Peradilan Agama Islam, hal 40
3
Maskufa. Op. Cit. Hal 187
5
harinya sama yaitu 31 hari. Sementara permulaan musim bunga atau matahari
berada pada titik Aries ditetapkan pada tanggal 24 Maret dan permulaan hari
Tarikh Julian ditetapkan menjadi 1 Januari bukan bulan Maret seperti yang
sudah dijelaskan di atas.
Pada tahun 325 M (370 tahun setelah tarikh Julian) diadakan rapat gereja di
Nicea untuk mengoreksi ketetapan tarikh Julian. Satu tahun pada tarikh Julian
=365,25 hari padahal sebenarnya peredaran matahari per tahun adalah 365,2422
hari. Hal ini berarti ada selisih 0,0078 hari atau 1/128 hari = 11,23 menit dalam
satu tahun. Perbedaan tersebut akan menjadi satu hari dalam 128 tahun. Oleh
karena itu, pada saat diadakan rapat gereja itu peradaban sudah mencapai 3 hari,
yakni 370:128 x 1 hari=2,8906 hari. Dengan demikian, permulaan musim bunga
yang semula ditetapkan tanggal 24 Maret dimajukan 3 hari menjadi tanggal 21
Maret.4
4
Chudlori, M.Sakur. 1990. Perbandingan Tarikh. Bandung: Iain Sunan Gunung Djati, hal. 2.
5
Depag. op.cit hal. 41
6
tarikh sudah mengalami keterlambatan selama 10 hari yakni 21-11=10. Kedua,
Peredaran matahari semu menurut tarikh Yulian adalah =365,25 hari, sedangkan
yang sebenarnya adalah 365,2422 hari. Jadi ada selisih sebanyak 0,0078
hari/tahun= 1/128 hari/tahun = 1 hari dalam 128 tahun. Maka, 1582-352 tahun/
128 tahun x 1 tahun= 9,9605 hari dibulatkan menjadi 10 hari.6
6
Maskufa. op.cit. hal.188
7
dalam tarikh Masehi ini ditetapkan ada satu tahun kabisat dalam setiap empat
tahun (daur), maka jumlah hari dalam satu daurnya adalah 365 hari x 3
ditambah 366 hari= 1461 hari.
Contoh:
Tanggal 26 September jatuh pada hari apa? Untuk mengetahui hal tersebut
ditempuhlah langkah pertama dengan mengurangkan angka tahun berjalan
dengan angka 1 kemudian dibagi 4. Langkah kedua, menghitung jumlah hari dari
tanggal 1 Januari tahun 1 sampai tanggal dan tahun yang dicari kemudian
dikurangi koreksi Gregorian yaitu 13 hari. Dan langkah ketiga adalah jumlah hari
yang sudah diketahui itu selanjutnya dibagi 7. Angka sisa dari pembagian itulah
yang menentukan nama hari yang dicari, dihitung dari hari Sabtu. Secara lebih
7
Khazin, Muhyiddin. 2007. Ilmu Falak dalam Teori dan Praktek. Yogyakarta: Buana Pustaka, hal.105
8
jelas, hal tersebut nampak dalam perhitungan berikut ini:
2003 – 1 : 30 = 500 (daur) sisa 2 tahun
Jumlah hari = 500 x 1461 + 2 tahun x 365 hari + 269 hari – 13 hari
= 731486 hari
3) Khusus untuk tahun-tahun abad, maka harus dibagi 400, jika habis
dibagi 400 mka disebut kabisat, jika tidak habis dibagi 400 maka disebut
tahun bashitoh.
Untuk menentukan hari dan pasaran tanggal 1 januari suatu tahun dengan
8
Maskufa. op.cit, hal. 189.
9
Ahmad ghozali Muhammad Fathullah. Faidhul Karim Al-Rouf, hal. 14.
10
Moedji Raharto. 2001. Sitem Penanggalan Syamsiyah/Masehi. Bandung: Penertbit ITB, hal. 107-
109
9
cara sebagai berikut :
6) Hitunglah jumlah hari dari tahun kelebihan dengan dikalikan 365 hari
11) Setelah hari dan pasaran tanggal 1 januari ditemukan, maka untuk
menentukan hari dan pasaran bulan selanjutnya dapat menggunakan
tabel berikut. Namun sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu
apakah tahun tersebut basithoh atau kabisat.
Basithoh Kabisat
BULAN
Hari Pasaran Hari Pasaran
Januari 1 1 1 1
10
Februari 4 2 4 2
Maret 4 5 5 1
April 7 1 1 2
Mei 2 1 3 2
Juni 5 2 6 3
Juli 7 2 1 3
Agustus 3 3 4 4
September 6 4 7 5
Oktober 1 4 2 5
November 4 5 5 1
Desember 6 5 7 1
Contoh:
1 hari = 1 hari +
11
Khazin, Muhyiddin. Op.cit, hal.108
11
2. KALENDER HIJRIAH
12
Kalender Hijriah dibangun berdasarkan rata-rata silkus sinodik bulan
kalender lunar (qomariyah), memiliki 12 bulan dalam setahun. Dengan
menggunakan siklus sinodik bulan, bilangan hari dalam satu tahunnya adalah
(12 x 29,53059 hari = 354,36708 hari). Hal inilah yang menjelaskan 1 tahun
Kalender Hijriah lebih pendek sekitar 11 hari dibanding dengan 1 tahun
Kalender Masehi. Penentuan dimulainya sebuah hari/tanggal pada Kalender
Hijriah berbeda dengan pada Kalender Masehi. Pada sistem Kalender Masehi,
sebuah hari/tanggal dimulai pada pukul 00.00 waktu setempat. Namun pada
sistem Kalender Hijriah, sebuah hari/tanggal dimulai ketika terbenamnya
matahari di tempat tersebut.
Faktanya, siklus sinodik bulan bervariasi. Jumlah hari dalam satu bulan
dalam Kalender Hijriah bergantung pada posisi bulan, bumi dan matahari. Usia
bulan yang mencapai 30 hari bersesuaian dengan terjadinya bulan baru (new
moon) di titik apooge, yaitu jarak terjauh antara bulan dan bumi, dan pada saat
yang bersamaan, bumi berada pada jarak terdekatnya dengan matahari
(perihelion). Sementara itu, satu bulan yang berlangsung 29 hari bertepatan
dengan saat terjadinya bulan baru di perige (jarak terdekat bulan dengan bumi)
dengan bumi berada di titik terjauhnya dari matahari (aphelion). Dari sini
13
terlihat bahwa usia bulan tidak tetap melainkan berubah-ubah (29 - 30 hari)
sesuai dengan kedudukan ketiga benda langit tersebut (Bulan, Bumi dan
Matahari).
14
berperang (menumpahkan darah) yang terus berlaku sampai awal
datangnya Islam
c. Rabiul awal, artinya menetap yang pertama, karena para lelaki arab masa
lampau pada bulan itu yang tadinya meninggalkan rumah mereka kembali
pulang dan menetap.
e. Jumadil awal, artinya kering/beku/padat yang pertama, pada waktu itu air
menjadi beku / padat.
i. Ramadhan, artinya panas terik/terbakar, karena pada bulan ini jazirah Arab
sangat panas sehingga terik matahari dapat membakar kulit artinya
pembakaran bagi dosa-dosa sebagaimana disabdakan Rasulullah Shallahu
'alayhi wa salllam.
j. Syawal, artinya naik, karena pada bulan itu bila orang Arab hendak menaiki
unta dengan memukul ekornya maka ekornya itu naik, syawal dapat pula
berarti bulan peningkatan, amal bagi amal tambahan.
k. Dzulqaidah, artinya si empunya duduk, karena kaum lelaki Arab dulu pada
15
bulan ini hanya duduk saja di rumah tidak bepergian kemanapun.
l. Dzulhijjah, artinya si empunya haji, karena pada bulan ini sejak zaman
Nabi Ibrahim as. Orang-orang biasa melakukan ibadah Haji atau ziarah ke
Baitullah, Makkah.
Menurut sistem lunar, hari-hari keagamaan atau hari-hari islam biasa
dihitung sejak terbenamnya matahari (waktu maghrib) sebelum hari itu. Jadi,
mendahului hari-hari Masehi yang baru berganti mulai pukul 00.00 tengah
malam. Yang menjadi persoalannya sekarang adalah umat Islam belum begitu
familiar dengan kalendernya sendiri, tetapi lebih familiar dengan kalender
masehi. Akibatnya, sering terjadi kebingungan manakala ada perbedaan dalam
mengawali ataupun mengakhiri puasa misalnya. Padahal kalender hijriah yang
tertulis dalam kalender yang ada di tiap rumah keluarga muslim itu didasarkan
pada perhitungan rata-rata (Hisab urfi) yang tidak bisa dijadikan acuan dalam
melakukan ibadah.12
Hisab Urfi, yaitu salah satu sistem hisab yang sangat sederhana yang
senantiasa hanya didasarkan kepada garis-garis besarnya saja. Dalam sistem
Hisab Urfi ini umur bulan senantiasa bergantian antara 30 hari dan 29 hari, 30
hari untuk bulan ganjil dan 29 hari untuk bulan genap, kecuali untuk bulan
Dzulhijjah ketika tahun kabisat diberi umur 30 hari. Satuan masa (daurus-
sanah) tahun Hijriah (qomariyah) dalam hisab urfi ditetapkan 30 tahun, 11
tahun ditetapkan sebagai tahun Kabisat, dan 19 tahun ditetapkan sebagai tahun
Basitah. Tahun Kabisat ditetapkan jatuh pada tahun ke 2, 5, 7, 10, 13, 15, 18,
21, 24, 26, dan 29, selainnya ditetapkan sebagai tahun Basitah.
12
Maskufa. Op.cit, hal. 186
16
penambahan jumlah hari (interkalasi). Pada waktu itu, belum dikenal
penomoran tahun. Sebuah tahun dikenal dengan nama peristiwa yang cukup
penting di tahun tersebut. Misalnya, tahun dimana Muhammad lahir, dikenal
dengan sebutan "Tahun Gajah", karena pada waktu itu, terjadi penyerbuan
Ka'bah di Mekkah oleh pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah, Gubernur
Yaman (salah satu provinsi Kerajaan Aksum, kini termasuk wilayah Ethiopia).
17
yang baku, dan atas prakarsa Khalifah Umar, diadakanlah musyawarah dengan
tokoh-tokoh sahabat lainnya mengenai persoalan penanggalan ini. Dari sini
disepakati bahwa tahun hijrahnya Nabi Muhammad SAW beserta para
pengikutnya dari Mekkah ke Madinah adalah tahun pertama dalam kalender
Islam. Sedangkan nama-nama keduabelas bulan tetap seperti yang telah
digunakan sebelumnya, diawali dengan bulan Muharram dan diakhiri dengan
bulan Dzulhijjah.
Menghitung hari dan pasaran pada tanggal 1 muharram suatu tahun dengan
cara:
13
Muhyiddin Khazin. Op.cit, hal.112.
18
d. Hitung berapa tahun kelebihan dari sejumlah daur tersebut
e. Hitung berapa hari selama daur yang yang ada, yakni daur kali 10631 hari
f. Hitung berapa hari selama tahun kelebihan (lihat daftar jumlah hari tahun
hijriah)
g. Jumlahkan hari-hari tersebut dan tambahkan 1 (1 muharram)
Contoh:
Tanggal; 1 Muharram 1425 H. Waktu yang dilalui 1424 tahun, lebih 1 hari atau
(1424 :30) 47 daur. Lebih 14 tahun, lebih 1 hari
19
14 tahun= (14 x 354) + 5 hari = 4.961 hari
1 hari = 1 hari +
Membuat kalender
Setelah mendapatkan hasil hari dan pasaran pada tanggal 1 Muharram dengan
cara di atas, maka untuk mengetahui hari dan pasaran pada tanggal tiap-tiap
bulan berikutnya, dapat digunakan pedoman di bawah ini;
Muharam 1 1 30 Rajab 3 3 30
Shafar 3 1 29 Sya‟ban 5 3 29
Rabiul‟awal 4 5 30 Ramadhan 6 2 30
Rabiul‟akhir 6 5 29 Syawal 1 2 29
Keterangan : Hari dan pasaran apa saja pada tanggal 1 muharram tahun berapa
saja nilainya adalah 1, sehingga untuk bulan-bulan berikutnya, hari dan
pasaranya tinggal mengurutkan hari kebeberapa dari tanggal 1 muharram itu
sesuai dengan angka yang ada pada jadwal (Hr dan Pr) di atas.
Menghitung Hari
20
Untuk mengetahui hari dan pasaran suatu tanggal tertentu maka hari dan
pasaran tanggal 1 bulan itu bernilai satu, sehingga tinggal menambahkan sampai
tanggal yang dikehendaki.
Misalnya tanggal 17 Ramadhan 1425 Hijriah, karena tanggal 1 Ramadhan
1425 Hijriah jatuh pada hari jum’at kliwon, maka tanggal 17 Ramadhan 1425
hijriah jatuh pada hari Ahad Legi, yakni 17 hari dihitung dari jum’at sehingga
jatuh hari Ahad, dan 17 hari dihitung dari kliwon sehingga jatuh pasaran Legi.
2. PENGERTIAN IKLIM
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata pada daerah yang luas dan dalam
waktu yang relatif lama.
Iklim didefinisikan sebagai berikut :
a. Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara
statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang
21
berbeda dengan keadaan pada setiap saatnya (World Climate
Conference, 1979).
b. Konsep abstrak yang menyatakan kebiasaan cuaca dan unsur-unsur
atmosfer disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Glenn T.
Trewartha, 1980).
c. Peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan,
angin kelembaban, yang terjadi disuatu daerah selama kurun waktu yang
panjang (Gibbs,1987).
d. Ilmu yang mempelajari seluk beluk tentang iklim disebut klimatologi.
Pengertian iklim menurit para ahli yaitu :
22
c. Menurut Winarso (2003) : berdasarkan kajian dan pantauan dibidang
iklim siklus cuaca dan iklim terpanjang adalah 30 tahun dan terpendek
adalah10 tahun dimana kondisi ini dapat menunjukkan kondisi baku
yang umumnya akan berguna untuk menentukan kondisi iklim per
dekade. Penyimpangan iklim mungkin akan, sedang atau telah terjadi
bila dilihat lebih jauh dari kondisi cuaca dan iklim yang terjadi saat ini.
3. PENGERTIAN MUSIM
23
kimia, biologi, ekofisiologi, dan kesesuaian ekologi dari komponen
lingkungan yang ada.
24
2. Tekanan Udara
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh setiap satuan luas
bidang datar dari permukaan bumi sampai batas atmosfer. Faktor utama yang
mempengaruhi perbedaan tekenan udara adalah temperature udara. Daerah
yang mendapat panas terus-menerus merupakan daerah yang mempunyai
tekanan udara minimum sedangkan daerah yang pemanasannya kurang,
bertekanan maksimum.Tekanan udara adalah suatu gaya yang timbul akibat
adanya berat dari lapisan udara. Udara yang menyelubungi bumi ini adalah
dan mempunyai massa. Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara
adalah barometer sedangkan alat yang bias mencatat sendiri disebut
barograph.
Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung tekanan adalah p₂ = p₁
- h/8 x 1mb.
p₁ = 1013 mb.
Tekanan udara adalah berat udara pada permukaan bumi sampai batas
atmosfer, pada daerah seluas 1 cm2 , temperatur 00 C, pada ketinggian 0 m di
atas permukaan laut ( pal ) dan pada garis lintang 450 C. Tekanan udara
tersebut besarnya 75 cm Hg tar. Tekanan 76 cm Hg ini disebut atmosfer.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sebaran tekanan udara antara lain
garis lintang bumi, lautan dan daratan, untuk menggambarkan tekanan udara
disuatu daerah, ditarik garis-garis isobar. Garis ini menggambarkan sebaran
tekanan udara pada suatu periode tertentu. Tekanan udara selalu turun
dengan naiknya ketinggian tempat.
Suatu daerah yang mempunyai suhu rendah atau dingin mempunyai
tekanan udara yang maksimum,sedang daerah yang mempunyai suhu yang
tinggi menyebabkan tekanan udaranya rendah karena udara mengembang.
Hal ini menyebabkan terjadinya angin, karena udara bertekanan maksimum
bergerak menuju daerah yang tekanan udaranya minimum.
25
Tekanan udara dibatasi oleh ruang dan waktu. Artinya pada tempat dan
waktu yang berbeda, besarnya juga berbeda. Tekanan udara secara vertikal
yaitu makin ke atas semakin menurun.
Hal ini dipengaruhi oleh:
26
Lamanya penyinaran permukaan bumi juga mempengaruhi suhu
dipermukaan bumi. Lama penyinaran itu juga tergantung pada letak suatu
wilayah.
Contoh :
lintang Lama waktu penyinaran maksimal
o° 12 jam
17° 13 jam
41° 15 jam
49° 16 jam
63° 20 jam
66,5° 24 jam
67,5° 1 bulan
90°(kutub) 6 6 bulan
c. Ketinggian tempat
Faktor ini juga sangat mempengaruhi suhu udara. Karna semakin tinggi
di atas permukaan laut semakin rendah suhu udaranya. Penurunan suhu
udara setiap 100 meter yaitu berkurang 0,5°-0,6°c. sedangkan suhu udara
diatas permukaan laut 26°c.
d. Jarak suatu tempat ke laut
Wilayah laut lebih cenderung untuk menerima panas sedangan lebih sulit
untuk melepaskan panas. Dengan demikian suatu daerah yang lebih dekat
dengan lautan maka suhu udaranya lebih panas dibanding dengan daerah
yang jauh dari lautan.
e. Banyak sedikitnya awan
Semakin banyak awan maka semakin sedikit panas yang diterima oleh
bumi. Pemanasan permukaan bumi ada yang secara langsung ada juga
pemanasan permukaan bumi secara tidak langsung. Pemanasan bumi secara
tidak langsung yaitu :
1) Konduksi
27
Konduksi adalah pemanasan yang dilakukan dengan peroses
perpindahan panas antara dua benda yang bersentuhan.
2) Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas secara gerak vertikal ke
atas kebawah.
3) Adveksi
Adveksi adalah proses pemnindahan secara
mendatar/horizontal.
4) Turbelensi
Turbelensi adalah gerakan angin yang berputar-putar akibat
ada tekanan rendah di tengah-tengah tekanan udara yang tinggi.
Garis isotherm adalah garis hayal yang menghubungkan tempat tempat yang
memiliki suhu rata-rata yang sama.
4. Angin
Angin adalah udara yang bergerak. Udara bergerak dari daerah yang
bertekanan maksimum ke daerah yang bertekanan minimum. Angin terjadi
akibat adanya perbedaan tekanan udara. Alat untuk mengukur kecepatan
angin adalah anemometer.
Jenis-jenis angin dapat dibedakan :
a. Angin tetap yang meliputi
1) Angin Barat
Angin yang berhembus dari arah barat bumi sepanjang tahun.
Pengaruh angin Barat di belahan bumi Utara tidak begitu terasa
karena hambatan dari benua. Sedangkan di belahan bumi Selatan
pengaruh angin Barat ini sangat besar, terutama pada daerah lintang
60oLS. sehingga sering terjadi kapal tenggelam karena angin barat.
2) Angin Timur
28
Angin yang berhembus dari wilayah tekanan tinggi (kutub) ke tempat
bertekanan rendah atau daerah minimum subpolar (60o LU/LS). Sifat
dari angin ini adalah dingin karena berasal dari kutub.
3) Angin Pasat
Angin pasat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah
subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa). Terbagi menjadi
dua yaitu
29
(30o– 40 oLU/LS) terdapat daerah “teduh subtropik” yang udaranya
tenang, turun dari atas, dan tidak ada angin. Sedangkan di daerah
equator antara 10 o LU – 10 o LS terdapat juga daerah tenang yang
disebut daerah “teduh ekuator” atau “daerah doldrum”
b. Angin periodik yang meliputi angin muson, angin darat, angin laut, angin
gunung dan angin lembah adalah angin yang setiap setengah tahun
bertiupnya berganti arah.
1) Angin Muson
Angin Muson (bahasa Inggris: monsoon) adalah angin yang
berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode
yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan yang berganti
arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Biasanya pada
setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah
tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah.
30
bulan Oktober sampai bulan April di Indonesia terjadi musim
hujan.14
(sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Angin)
2) Angin darat dan Angin Laut
a) Angin Darat
Angin darat (bahasa Inggris: land breeze) adalah angin yang
bertiup dari arah darat ke arah laut yang umumnya terjadi pada
saat malam hari dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00 di
daerah pesisir pantai. Angin jenis ini bermanfaat bagi para
nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga
angin sederhana. Pada malam hari daratan menjadi dingin lebih
cepat daripada lautan, karena kapasitas panas tanah lebih rendah
daripada air. Akibatnya perbedaan suhu yang menyebabkan
terjadinya angin laut lambat laun hilang dan sebaliknya muncul
perbedaan tekanan yang berlawanan karena tekanan udara di atas
lautan yang lebih panas itu menjadi lebih rendah daripada
daratan, sehingga terjadilah angin darat, khususnya bila angin
pantai tidak cukup kuat untuk melawannya.15
14
sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Angin
15
sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Angin
31
b) Angin Laut
(sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Angin)
16
sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Angin
17
sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Angin
32
Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke
arah puncak gunung yang biasa terjadi pada siang hari.18
(sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Angin)
c. Angin lokal yang meliputi angin siklon, angin antisiklon dan angin fohn.
1) Angin Siklon
Angin siklon merupakan angin yang berhembus menuju atau
masuk ke daerah pusat tekanan rendah atau daerah depresi yang
dikelilingi oleh wilayah - wilayah yang merupakan pusat tekanan
tinggi, yang kemudian berputar mengelilingi garis - garis isobar.
18
sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Angin
33
Samudera Pasifik bagian barat, meliputi Samoa, Fiji, dan sekitar
pantai timur Australia.19
(Sumber :
https://www.google.co.id/amp/s/ilmugeografi.com/fenomena-
alam/angin-siklon/amp)
2) Angin Antisiklon
(Sumber : https://seputarpengetahuan.co.id/2014/09/macam-macam-
angin-berikut-pengertian-dan-
penjelasannya.html#Angin_Siklon_Dan_Angin_Antisiklon)
3) Angin Fohn
Angin fohn (angin lokal, angin terjun, angin jatuh) (bahasa
Inggris: foehn wind) adalah angin yang terjadi seusai hujan orografis.
Angin yang bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan
kelengasan yang berbeda. Angin fohn terjadi karena ada gerakan
massa udara yang naik pegunungan yang tingginya lebih dari 200
meter di satu sisi lalu turun di sisi lain. Angin fohn yang jatuh dari
puncak gunung bersifat panas dan kering, karena uap air sudah
dibuang pada saat hujan orografis. Angin fohn bisa berlaku misalnya
19
(Sumber : https://www.google.co.id/amp/s/ilmugeografi.com/fenomena-alam/angin-siklon/amp)
34
di Kepulauan Biak dan Eropa tengah dan Eropa selatan. Biasanya
angin ini bersifat panas merusak dan dapat menimbulkan korban.
Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena
angin ini bisa turun daya tahan tubuhnya terhadap serangan
penyakit.20
(sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Angin)
b. Kekuatan angin
Menurut hukum Stevenson, kekuatan angin berbanding lurus dengan
gradient barometriknya. Gradient baromatrik ialah angka yang
menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua isobar pada tiap jarak 15
meridian (111 km).
c. Arah angin
Satuan yang digunakan untuk besaran arah angin biasanya adalah
derajat.
1 derajat untuk angin arah dari Utara.
90 derajat untuk angin arah dari Timur.
20
(sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Angin)
35
180 derajat untuk angin arah dari Selatan.
270 derajat untuk angin arah dari Barat.
Angin menunjukkan dari mana datangnya angin dan bukan ke mana
angina itu bergerak. Menurut hukum Buys Ballot, udara bergerak dari
daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah bertekanan rendah
(minimum), di belahan bumi utara berbelok ke kanan sedangkan di
belahan bumi selatan berbelok ke kiri. Arah angin dipengaruhi oleh tiga
faktor:
1) Gradient barometrik
2) Rotasi bumi
3) Kekuatan yang menahan (rintangan)
Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup, hal ini
disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di
permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya
memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya
gesekan ini semakin kecil. Di siang hari angin bergerak lebih cepat daripada
di malam hari.
36
Kelembaban udara dibedakan atas :
a. Kelembaban spesifik yaitu banyaknya uap air yang dikandung dalam 1
kilogram udara.
b. Kelembaban absolute yaitu densitas uap air sebanyak 12 gram.
c. Kelembaban relative/nisbi yaitu perbandingan antara jumlah uap air
yang ada secara nyata dengan jumlah uapair maksimum yang mampu
dikan dung oleh setiap unit volume udara dalam suhu yang sama.
Kelembapan udara menyatakan banyaknya uap air dalam udara. Jumlah
uap air dalam udara ini sebetulnya hanya merupakan sebagian kecil saja dari
seluruh atmosfer, yaitu hanya kira-kira 2 % dari jumlah masa. Akan tetapi
uap air ini merupakan komponen udara yang sangat penting ditinjau dari segi
cuaca dan iklim. Kandungan uap air atmosfer dapat diperlihatkan dengan
berbagai cara. Tekanan uap yang dinyatakan dalam minibar, tetapi dalam
penggunaanya yang lebih sering, satuan lainya dipakai untuk menyatakan
kandungan uap air .
Kelembaban udara yang lebih tinggi pada udara dekat permukaan pada
siang hari disebabkan oleh penambahan uap air hasil evapotranspirasi dari
permukaaan. Proses ini berlangsung karena permukaan tanah menyerap
radisi matahari. Pada malam hari akan berlangsung proses kondensasi atau
pengembunan yang memanfaatkan uap air yang berasal dari udara oleh
sebab itu kandungan uap air di udara dekat tersebut akan berkurang.
Salah satu fungsi kelembaban udara dalah sebagai lapisan pelindung
permukaan bumi. Kelembaban udara dapat menurunkan suhu dengan cara
menyerap atau memantulkan, sekurang-kurangnya setelah radiasi matahari
gelombang pendek yang menuju kepermukaaan bumi. Ia juga menahan
keluarnya radiasi matahari gelombang panjang dari permukaan bumi pada
waktu siang dan malam.
Semua uap air yang ada di dalam udara berasal dari penguapan.
Penguapan adalah perubahan air dari keadaan cair kekeadaan gas. Pada
proses penguapan diperlukan atau dipakai panas, sedangkan pada
37
pengembunan dilepaskan panas. Seperti diketahui, penguapan tidak hanya
terjadi pada permukaan air yang terbuka saja, tetapi dapat juga terjadi
langsung dari tanah dan lebih-lebih dari tumbuh-tumbuhan. Penguapan dari
tiga tempat itu disebut dengan Evaporasi.
Kelembaban tanah merupakan faktor penting untuk kehidupan dan
sangat menarik untuk dikaji. Fungsi utama dari kelembaban tanah adalah
mengontrol pembagian air hujan yang turun ke bumi menjadi run off
ataupun infiltrasi. Kelembaban tanah sangat penting untuk studi potensi air
dan studi neraca air.
6. Awan
Awan merupakan kumpulan partikel air yang melayang-layang di udara,
sedangkan yang dekat dengan permukaan bumi disebut kabut. Inti
kondensasi merupakan titik air yang mengumpul pada sekeliling partikel-
partikel kecil. Inti- inti tersebut biasanya terdiri atas asap, benda
mikroskopik yang bersifat menyerap, dan kristal garam.
Klasifikasi awan sebagai berikut
a. Menurut morfologinya (bentuknya)
1) Awan Commulus yaitu awan yang bentuknya bergumpal - gumpal
(bunar-bundar) dan dasarnya horizontal.
2) Awan Stratus yaitu awan yang tipis dan tersebar luas sehingga
dapat menutupi langit secara merata. Dalam arti khusus awan
stratus adalah awan yang rendah dan luas.
3) Awan Cirrus yaitu awan yang berdiri sendiri yang halus dan
berserat, berbentuk seperti bulu burung. Sering terdapat kristal es
tapi tidak dapat menimbulkan hujan.
b. Berdasarkan ketinggiannya
1) Awan tinggi (lebih dari 6000 m – 9000 m),
a) Cirrus (Ci) : awan tipis seperti bulu burung.
b) Cirro stratus (Ci-St) : awan putih merata seperti tabir.
38
c) Cirro Cumulus (Ci-Cu) : seperti sisik ikan.
2) Awan sedang (2000 m – 6000 m)
a) Alto Comulus (A-Cu) : awan bergumpal gumpal tebal.
b) Alto Stratus (A- St) : awan berlapis-lapistebal.
3) Awan rendah (di bawah 200 m)
a) Strato Comulus (St-Cu) : awan yang tebal luas dan bergumpal
gumpal.
b) Stratus (St) : awan merata rendah dan berlapis - lapis.
c) Nimbo Stratus (No-St) : lapisan awan yang luas, sebagian telah
merupakan hujan.
4) Awan yang terjadi karena udara naik, terdapat pada ketinggian 500
M – 1500 m
a) Cummulus (Cu) : awan bergumpal-gumpal, dasarnya rata.
b) Comulo Nimbus (Cu-Ni): awan yang bergumpal gumpal luas
dan sebagian telah merupakan hujan, sering terjadi angin ribut.
7. Hujan
Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam
waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain
gauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan. Hujan ialah
peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang dicurahkan
dari atmosfer ke permukaan bumi. Garis pada peta yang menghubungkan
tempat-tempat yang mempunyai curah hujan yang sama disebut Isohyet.
Ada lima jenis hujan berdasarkan proses terjadinya:
a. Hujan konveksi
Adalah hujan yang terjadi karena adanya pemanasan sinar matahari pada
suatu masa udara sehingga gerakan udara naik dan mengalami
pengembunan. Hujan konveksi disebut juga hujan zenithal.
b. Hujan Orografis
39
Hujan orografis adalah hujan yang terjadi karena gerakan udara yang
menaiki lereng pegunungan dan mangalami kondensasi. Udara yang
telah mengalami kondensasi tersebut membentuk awan yang
menimbulkan hujan.
c. Hujan Frontal
Hujan ini terjadi karena tumbukan antara udara panasdan udara dingin.
Udara panas naik dan terjadi kondensasi sehingga menimbulkan hujan.
d. Hujan Konvergensi
Hujan konvergensi adalah hujan frontal pada daerah konvergensi antar
tropik yang terjadi karena pertemuan dua massa udara yang besar dan
tebal.
e. Hujan muson
Hujan muson terjadi karena diperngaruhi oleh tiupan angin muson.
40
Gambar : Termometer
2. BAROMETER
Barometer dibedakan dengan dua macam barometer yakni barometer air
raksa dan ada juga barometer aneroid (altimeter). Barometer air raksa
diciptakan oleh Torriceli pada tahun tahun 1643. Barometer air raksa tidak
mudah dibawah kemana-mana, sedangkan barometer aneroid (altimeter)
mudah dibawah kemana-mana. Barometer aneroid dapat pula dimanfaatkan
pada permukaan laut adalah 760 mm atau 1.013 milibar. Garis yang
menghubungkan tempat-tempat yang dimiliki tekanan udara yang sama peta
disebut dengan isobar.
Gambar : Higrometer
4. ANEMOMETER
41
Alat untuk mengukur kecepatan angin disebut anemometer. Alat ini dapat
dilihat pada stasiun pengamatan cuaca atau dibandar udara. Anemometer
ditempatkan di lapanngan terbuka pada tiang yang tinggi. Pada alat ini
terdapat beberapa mangkuk untuk menerima tiupan angin. Ketika angin
bertiup, angin mengenai mangkuk tersebut sehingga mangkuk berputar.
Putaran mangkuk dihubungkan dengan alat pencatat kecepatan. Kecepatan
mangkuk berputar tergantung pada kecepatan angin bertiup. Anemometer
moder dilengkapi dengan penunjuk arah angin yang dihubungkan dengan
komputer. Alat perekam arah angin dan kecepatan angin secara otomatis
mencatatnya di ats kertas grafik. Kecepatan angin dinyatakan dalam satuan
meter/detik, km/jam, atau mil/jam.
42
Gambar : Penakar Hujan
(Sumber: https://www.artikelsiana.com/2014/11/alat-alat-pengukur-cuaca-
iklim-macam-jenis.html)
43
mengalami musim gugur, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim
semi.
Pada 21-22 Desember, posisi di belahan bumi selatan berhadapan langsung
dengan matahari, sehingga mendapatkan lebih banyak sinar matahari daripada
belahan bumi utara. Hal ini menyebabkan dari 22 Desember hingga 21 Maret
belahan bumi selatan mengalami musim panas, sedangkan belahan bumi utara
mengalami musim dingin.
Pada 21-22 Maret, daerah di ekuator kembali berhadapan langsung dengan
matahari, sehingga mendapatkan lebih banyak sinar matahari. Hal ini
menyebabkan dari 22 Maret hingga 21 Juni belahan bumi utara mengalami
musim semi, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim gugur.
2. Musim Panas
44
Musim panas adalah salah satu musim di negara berhawa sedang.
Tergantung letak sebuah negara, musim panas bisa terjadi pada waktu yang
berbeda-beda. Di belahan utara bumi, musim panas dimulai sekitar tanggal 21
Juni hingga 23 September, sementara di belahan selatan bumi, musim panas
dimulai sekitar tanggal 21 Desember hingga 21 Maret. Di banyak negara, musim
panas adalah musim liburan sekolah. Di musim ini, kegiatan paling seru adalah
berenang.
Ciri-ciri Musim Panas :
a. Pepohonan kering
b. Pencemaran udara
c. Air menjadi keruh, dan
d. Susah mendapatkan air
3. Musim Gugur
Musim gugur merupakan peralihan antara musim panas ke musim dingin.
Sama seperti musim semi dan musim panas, musim ini hanya terjadi di negara-
negara subtropis. Musim gugur dimulai pada tanggal 1 September dan berakhir
30 November untuk belahan utara bumi, sedangkan untuk belahan selatan
dimulai tanggal 1 Maret dan berakhir 31 Mei. Di musim ini, banyak tumbuhan
yang menggugurkan daunnya. Beberapa macam binatang seperti tupai bahkan
mulai mencari cadangan makanan untuk musim dingin.
Ciri-ciri Musim Gugur :
a. Daun-daun berguguran
b. Bisa disebut musim panen
c. Siang hari lebih pendek daripada malam hari
4. Musim Dingin
Musim dingin atau musim salju ialah saat paling dingin di bumi. Merupakan
salah satu dari 4 musim di negeri-negeri yang beriklim subtropis dan sedang. Di
belahan utara bumi, musim dingin dimulai sekitar tanggal 21 Desember hingga
45
21 Maret, sementara di belahan selatan bumi, musim dingin dimulai sekitar
tanggal 21 Juni hingga 23 September. Satu hal yang bikin musim dingin ini
menarik, salju.
Ciri-ciri Musim Dingin :
a. Udara terasa sangat dingin (80% dingin dan 20 % panas)
b. Disebut juga musim salju
c. Sering terjadinya Aurora di langit-langit.
d. Hewan-hewan beraktivitas di sarang
2. Musim Hujan.
Musim hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri meningkatnya
curah hujan di suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu
secara tetap. Musim hujan hanya dikenal di wilayah dengan iklim tropis. Secara
teknis meteorologi, musim hujan dianggap mulai terjadi apabila curah hujan
dalam tiga dasarian berturut-turut telah melebihi 100 mm per meter persegi per
46
dasarian dan berlanjut terus. Apabila hal ini belum terpenuhi namun curah hujan
telah tinggi kondisinya dianggap sebagai peralihan musim (pancaroba).
Di daerah tropis musim hujan bergantian dengan musim kemarau (musim
kering) dan sangat dipengaruhi oleh pergerakan semu Matahari tahunan.
Pergerakan Matahari mengubah peta suhu udara dan permukaan tanah dan
samudera. Pada gilirannya perbedaan suhu akan mengubah konsentrasi uap air di
udara. Biasanya musim hujan terjadi pada bagian bumi yang tengah mengalami
posisi zenith peredaran semu Matahari. Musim Hujan terjadi dari bulan oktober
hingga maret.
47
hibernasi pada hewan. Efek ini bervariasi sesuai dengan lintang dan dengan
kedekatan dengan badan air. Misalnya, Kutub Selatan di tengah benua Antartika
dan karena jarak yang cukup jauh dari pengaruh moderating dari lautan selatan.
Kutub Utara adalah di Samudra Arktik, dan dengan demikian ekstrem suhu buffer
oleh air. Hasilnya adalah bahwa Kutub Selatan secara konsisten lebih dingin
selama musim dingin selatan dari Kutub Utara selama musim dingin utara.
Siklus musim di zona kutub dan beriklim satu belahan bumi yang berlawanan
dengan yang lain. Ketika itu musim panas di belahan bumi utara, itu adalah
musim dingin di belahan bumi selatan, dan sebaliknya.
Di daerah tropis, tidak ada perubahan dalam jumlah sinar matahari. Namun,
banyak daerah (seperti laut India utara) tunduk pada hujan monsun dan siklus
angin. Sebuah studi dari catatan suhu selama 300 tahun terakhir [menunjukkan
bahwa musim iklim, dan dengan demikian tahun musiman, diatur oleh tahun tdk
normal daripada tahun tropis.
Dalam istilah meteorologi, titik balik matahari musim panas dan musim
dingin solstice (atau insolation maksimum dan minimum, masing-masing) tidak
jatuh dalam Pertengahan musim panas dan musim dingin. Ketinggian ini musim
terjadi sampai tujuh minggu kemudian karena lag musiman. Musim, meskipun,
tidak selalu didefinisikan dalam istilah meteorologi.
Dibandingkan dengan kemiringan aksial, faktor lain berkontribusi kecil
terhadap perubahan suhu musiman. Musim bukanlah hasil dari variasi dalam
jarak Bumi ke matahari karena orbit elips, eksentrisitas orbit dapat mempengaruhi
suhu, tapi di Bumi, efek ini kecil dan lebih dari menetral oleh faktor lain;.
Penelitian menunjukkan bahwa Bumi secara keseluruhan sebenarnya sedikit lebih
hangat ketika jauh dari matahari. Hal ini karena belahan bumi utara memiliki
lahan lebih dari selatan, dan menghangatkan tanah lebih mudah daripada laut .
Mars namun mengalami variasi temperatur yang luas dan badai debu kekerasan
setiap tahun di perihelion.
48
Perubahan musim memberikan dampak bagi kehidupan di bumi. Perbedaan
iklim untuk daerah tropis, subtropis dan daerah kutub juga memberikan dampak
bagi kehidupan hewan dan tumbuhannya. Dampak perubahan musim yang
berbeda memberikan ciri yang berbeda pada tanaman dan hewan yang hidup di
daerah tersebut.
1. Daerah Tropis
Memiliki ciri-ciri beriklim panas, matahari bersinar sepanjang tahun,
perubahan suhu antara Januari hingga Desember sangat sedikit, curah hujan
sangat tinggi. Terdapat ribuan spesies tumbuhan yang dapat membentuk suatu
hutan tropis dengan ciri-ciri sebagai berikut.
a. Pohon-pohon besar dan tinggi.
b. Cabang pohon panjang dan banyak, membentuk naungan yang luas.
c. Di dalam naungan pohon-pohon terdapat tumbuhan yang menempel.
d. Tanah di bawah naungan hampir tidak pernah mendapat sinar matahari,
menyebabkan tanaman merambat ke atas.
e. Di lapisan terbawah hidup lumut dan rumput sebagai makanan hewan
kecil.
Hewan yang hidup di hutan tropis mulai dari bakteri pembusuk dalam tanah,
burung, kera, harimau dan binatang besar lainnya. Dan ciri lingkungan abiotik
daerah tropis adalah suhu udara pada siang hari sangat tinggi, sedangkan pada
malam hari dapat mencapai 0oC. Kelembapan udara sangat rendah,
penguapan air sangat tinggi akibatnya tanah menjadi tandus.
2. Daerah Subtropis
Daerah subtropis merupakan daerah beriklim sedang. Terdapat 4 musim
yaitu: musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi. Curah
hujan sedikit menyebabkan tumbuhnya bermacam-macam rumput. Tanahnya
banyak mengandung humus, karena daun dan rumput cepat mati dan
membusuk ketika musim gugur. Hutannya merupakan hutan luruh. Gugurnya
daun merupakan fase awal datangnya musim dingin dan bersemi kembali
49
setelah musim dingin selesai. Pada musim dingin akan terbentuk salju, jumlah
tumbuhan jauh lebih sedikit, dan jarak antar pohon tidak rapat dan tidak ada
perdu di bawahnya.
3. Daerah Kutub
Pada musim panas, matahari bersinar lebih dari 12 jam sehari di daerah
ini. Pada musim dingin, matahari bersinar kurang dari 12 jam sehari. Tanaman
yang khas di daerah beriklim dingin adalah hutan taiga yang pohonnya terdiri
dari satu spesies (hutan homogen). Pohon khasnya adalah konifer, dan hewan
yang hidup di sekitar hutan taiga seperti mus, beruang hitam dan marten. Di
belahan utara (kutub utara) terdapat tundra. Daerah ini mendapat sedikit
radiasi matahari, perbedaan siang dan malam pada musim panas dan dingin
sangatlah besar. Binatang khas daerah ini adalah rendeer , beruang putih, dan
musk axen.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penanggalan Masehi/miladiyah yang awalnya berdasarkan pada bulan dan
matahari dan juga konstelasi bintang, namun setelah terjadi ketidaksinkronan antara
ketiganya maka Julius Caesar menggantinya hanya berdasarkan matahari.
Kalender Hijriah dibangun berdasarkan rata-rata silkus sinodik bulan kalender
lunar (qomariyah), memiliki 12 bulan dalam setahun. Dengan menggunakan siklus
sinodik bulan, bilangan hari dalam satu tahunnya adalah (12 x 29,53059 hari =
354,36708 hari). Penanggalan kalender hijriah berdasarkan pada peredaran bulan
mengelilingi bumi.
50
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata pada daerah yang luas dan dalam waktu
yang relatif lama.Sedangkan cuaca adalah keadaan udara pada suatu waktu yang
relatif singkat dan tempat yang relatif sempit. Musim adalah salah satu pembagian
utama tahun, biasanya berdasarkan bentuk iklim yang luas.
Perubahan cuaca dan iklim dipengaruhi oleh unsur : radiasi matahari(surya),
tekanan udara, suhu atau temperatur udara, kelembaban dan pH tanah, angin, awan,
hujan.Ada beberapa alat untuk mengukur cuaca yaitu : Termometer, Barometer,
Higrometer, Anemometer, dan Penakar hujan.
Perubahan iklim adalah berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain
suhu dan distribusi curah hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai
sektorkehidupan manusia.
Perubahan musim diakibatkan oleh sumbu bumi yang miring ke bidang
orbitnya, melainkan menyimpang ke sudut sekitar 23,5 derajat. Dengan demikian,
pada waktu tertentu selama musim panas atau dingin, salah satu bagian dari planet
langsung terkena sinar matahari.
B. SARAN
Mungkin dari penulis ada banyak kesalahan atau bayak kata-kata yang salah
pembaca boleh memberikan kritik dan saran kepada kelompok kami
DAFTAR PUSTAKA
Khazin, Muhyiddin. 2007. Ilmu Falak dalam Teori dan Praktek. Yogyakarta: Buana
Pustaka
51
Maskufa. 2005. Ilmu Falaq. Jakarta: Gaung Persada
Raharto, Moedji. 2001. Sitem Penanggalan Syamsiyah/Masehi. Bandung: Penertbit
ITB.
Shofiyullah. 2006. Mengenal Kalender Lunisolar di Indonesia. Malang: P.P. Miftahul
Huda.
Sulistiyanto dan Iwan Gatot. 2009. Geografi 1 : untuk Sekolah Menengah Atas/
Madrasah Aliyah Kelas X. Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
52