Anda di halaman 1dari 2

a.

Periksa Kondisi Kerja Kompresor AC Mobil


 Periksa kondisi fisik kompresor AC, apakah terdapat oli yang menempel pada dinding
kompresor, Jika iya hal tersebut menandakan terjadinya kebocoran pada kompresor,
 Sedangkan pemeriksaan kerja kompressor AC dalam memompa refrigerant dapat Anda
lihat dengan menggunakan manometer gauge AC mobil.
b. Cara Memeriksa Magnetic Clutch atau Kopling Magnet
 Pemeriksaan kopling magnet ini dapat dilakukan dengan melihat kondisi fisik komponen
tersebut diantaranya, armature assembly atau center piece yang tertarik oleh magnet
ketika AC hidup, perhatikan gerakan ketika terhubung, apakah langsung terhubung atau
selip terlebih dahulu.
 Perhatikan pula bunyi saat terhubung apakah terdengar keras atau lemah.
 magnetic clucth pulley
 Ketika terhubung terdengar bunyi keras, hal tersebut menandakan telah terjadi keausan
permukaan armature assembly dengan permukaan puli, atau justru telah terdapat jarak
atau celah yang terlalu jauh. Akibat yang ditimbulkan dari jarak yang terlalu jauh ialah
kinerja komponen yang kadang terhubung dan kadang tidak terhubung, terutama jika
suhu kompresor sudah panas karena kemampuan magnet untuk menarik center piece
berkurang saat panas.
 Celah antara center piece (armature assembly) dengan permukaan puli kompressor yang
terlalu jauh dapat berakibat pada AC mobil yang kadang mati dan kadang hidup. Jarak
antara puli dan center piece yang baik berada di kisaran 0,25 mm sampai 0,5 mm. Jarak
atau celah center piece dengan permukaan puli kompresor diatur oleh ketebalan ring
plat yang digunakan antara center piece dengan shaft atau as kompresor. Berubahnya
jarak ini biasanya menandakan bahwa sudah waktunya Anda harus melakukan
penggantian spare part AC satu ini. Pada umumnya, jarak antara yang terlalu jauh juga
dapat membuat center piece tersebut putus pada plat pegas. Tak hanya itu, jarak terlalu
jauh juga dapat memungkinkan kemagnetan dari magnetic clutch tidak sanggup menarik
center piece ketika kondisi panas.
c. Pemeriksaan Kondensor AC
 Secara fisik pemeriksaan kondensor AC dapat dilakukan dengan melihat sirip-sirip pada
kondensor apakah terdapat basahnya oli AC yang menandakan terdapat kebocoran pada
kondensor, serta periksa apakah terdapat sirip yang tertekuk atau kotoran yang dapat
mengurangi pendinginan kondensor.
 Periksa Pipa-Pipa AC dan Slang Flexible
 Penting bagi Anda untuk memeriksa pipa AC baik pipa flexible maupun pipa alumunium
dari kemungkinan bocor atau bergesekan dengan bagian mobil lain yang dapat menjadi
penyebab kebocoran. Lakukan pemeriksaan sambungan-sambungan dari kemungkinan
bocor yang ditandai dengan terdapatnya oli AC pada sambungan AC tersebut.
 Periksa pula service valve dari kebocoran yang mungkin terjadi, dimana akan terlihat
basah oleh bekas oli di sekitar service valve (pentil pada pipa AC untuk mengisi dan
membuang freon) tersebut.
d. Pemeriksaan Receiver Drier
e. Receiver drier
 melihat kondisi freon melalui sight glass yang berada di atas receiver drier, apakah sight
glass terlihat bersih atau hitam. Jika terlihat kehitaman, segera lakukan penggantian
receiver drier dan periksa AC mobil secara keseluruhan di bengkel servis AC mobil.
 Untuk kabel pressure switch, periksalah kondisi soket serta kabel yang terhubung
apakah terlihat dalam kondisi terhubung dengan baik atau tidak.
f. Pemeriksaan Expansi Valve
 Pemeriksaan secara mudah dapat dilakukan dengan memeriksa kondisi secara fisik
apakah terdapat bekas oli AC yang berada di sekitar katup ekspansi tersebut yang
menandakan telah terjadi kebocoran pada seal sambungan pipa AC. Untuk tipe katup
ekspansi yang terletak di dalam rumah evaporator, Anda tidak bisa melihat kondisinya
secara fisik, namun dapat dilihat cara kerjanya dari tekanan yang diukur.
g. Pemeriksaan Evaporator
 Pemeriksaan kondisi evaporator dapat dilakukan dengan merasakan hembusan angin
melalui grill AC. Anda dapat melakukan pembersihan evaporator jika merasa angin yang
dihembuskan kurang kencang atau kurang dingin.
h. Pemeriksaan Blower
 Berikutnya, lakukan pemeriksaan blower dengan mendengarkan putaran blower apakah
terdengar kasar ataukah terdapat suara-suara lain dari blower. Bushing motor blower
yang telah mengalami keausan merupakan penyebab blower ini mengeluarkan bunyi
yang keras ketika AC dihidupkan.
i. Pemeriksaan Fan Kondensor
Fan kondensor juga penting untuk diperiksa, lakukan pemeriksaan mulai dari kecepatan
hembusan angin, arah hembusan angin, serta kondisi soket kabel pada fan kondensor
tersebut. Fan kondensor akan mati jika tidak berada dalam kondisi yang prima, hal ini dapat
berdampak pada naiknya temperatur mesin ketika AC dihidupkan.
j. Pemeriksaan Drive Belt
Drive belt pada AC mobil menghubungkan antara puli kompresor AC dengan puli crankshaft
mesin. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan melihat drive belt tersebut apakah masih
berada dalam kondisi yang baik atau justru komponen tersebut telah meretak. Jika terlihat
retak, disarankan bagi Anda untuk segera melakukan penggantian terhindari dari kejadian
belt yang putus ketika Anda sedang fokus berkendara di jalan. Mengingat drive belt
merupakan komponen yang menyatu dengan putaran water pump serta alternator, tentu
jika putus di tengah jalan tidak saja AC mobil yang tidak dingin, pendinginan mesin dan
pengisian aki dari alternator juga tidak akan bekerja dengan sempurna.
k. Pemeriksaan Jumlah Freon pada AC Mobil
 Pemeriksaan jumlah freon pada AC mobil dapat dilakukan secara manual melalui sight
glass yang terdapat pada receiver drier, jika sistem AC menggunakan receiver drier yang
menjadi satu dengan kondensor, maka sight glass ini terletak pada saluran pipa tekanan
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai