Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam istilah kimia, senyawa yang terbuat dari logam dan non logam

yang terikat menjadi satu disebut garam. Banyak garam terjadi secara alami

dikerak bumi dan dibawah kondisi yang tepat garam-garam tersebut membentuk

kristal yang indah. Garam mempunyai berbagai kegunaan. Contoh, kalsium

sulfat anhidrat, juga disebut tepung gips, adalah garam yang digunakan untuk

cetakan-cetakan dekoratif, pembuatan model, dan untukcetakan pelindung

untukanggota tubuh yang patah.

Masalah Garam telah lama dikenal dan digunakan oleh masyarakat luas.

Garam dikenal sebagai bumbu masak yang memberi rasa asin pada masakan.

Sementara itu, di dalam konsep kimia, garam merupakan senyawa ion yang

terbentuk dari penggabungan ion negatif sisa asam dengan ion positif sisa basa.

Karena merupakan gabungan dari ion-ion sisa asam dan sisa basa, maka garam

umumnya berbentuk larutan. Dalam konsep kimia, dikenal tiga jenis garam

yaitu:

1. Garam yang bersifat netral, berasal dari asam kuat dan basa kuat.

2. Garam yang bersifat asam, berasal dari asam kuat dan basa lemah.

3. Garam yang bersifat basa, berasal dari asam lemah dan basa kuat. Selain itu,

juga terdapat garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah.

Garam juga dapat dijadikan sebagai bahan penelitian seperti pengaruh air

garam terhadap telur. Apakah telur mentah dimasukkan ke dalam air garam

dengan kadar tertentu akan terapung? Telur tenggelam ketika di air tawar karena

[Date] 1
massa jenis telur lebih besar daripada massa jenis air tawar dan berat benda lebih

besar daripada gaya apung, sedangkan telur melayang atau terapung di air garam

karena massa jenis telur sama atau hampir sama dengan massa jenis air garam,

atau gaya apung sama atau hampir sama dengan berat benda.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah :

1) Apakah larutan garam dapat menyebabkan telur dalam larutan terapung?

2) Mengapa telur dapat terapung dalam larutan air garam?

3) Hukum apa yang membuat telur terapung dalam larutan air garam?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Untuk membuktikan peristiwa tenggelam, melayang dan

mengapungnya suatu benda dan apa pengaruh garam yang dicampurkan

dalam air terhadap keadaan benda tersebut.

[Date] 2
BAB II

KAJIAN TEORI, HIPOTESIS, METODE, PROSES PENELITIAN

DAN HASIL

2.1 Kajian Teori

Hukum Archimedes menyatakan sebagai berikut, sebuah benda yang

tercelup sebagian atau seluruhnya dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas

yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkannya. Sebuah

benda yang tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida akan

mendapatkan gaya angkat ke atas yang sama besar dengan berat fluida yang

dipindahkan.

Jika rapat massa fluida lebih kecil daripada rapat massa telur maka agar

telur berada dalam keadaan seimbang, volume zat cair yang dipindahkan

harus lebih kecil dari pada volume telur. Artinya tidak seluruhnya berada

terendam dalam cairan dengan perkataan lain benda mengapung. Agar benda

melayang maka volume zat cair yang dipindahkan harus sama dengan volume

telur dan rapat massa cairan sama dengan rapat massa benda. Jika rapat massa

benda lebih besar daripada rapat massa fluida, maka benda akan mengalami

gaya total ke bawah yang tidak sama dengan nol. Artinya benda akan jatuh

tenggelam. Berdasarkan Hukum Archimedes, sebuah benda yang tercelup ke

dalam zat cair akan mengalami dua gaya, yaitu gaya gravitasi atau gaya berat

(W) dan gaya ke atas (FA) dari zat cair itu.

Jadi pada saat air diberi 3-4 sendok garam dan diaduk secara perlahan-

lahan maka telur itu akan terapung karena massa jenis air lebih besar daripada

[Date] 3
massa jenis telur. Hal ini terjadi karena semakin banyak garam yang diberikan

maka semakin besar pula massa jenis zat cairnya atau air.

2.2 Hipotesis

Larutan garam dapat menyebabkan telur dalam larutan mengapung

karena massa jenis telur sama atau hampir sama dengan massa jenis air

garam, atau gaya apung sama atau hampir sama dengan berat benda

2.3 Metode Penelitian

Dengan mempergunakan studi pustaka dan mencari bahan atau

sumber-sumber dari media masa serta melakukan percobaan langsung.

2.4 Proses Penelitian

1. Alat dan Bahan :

 Sendok

 2 wadah atau toples yang berwarna bening agar mudah untuk

mengamati percobaan yang dilakukan.

 2 butir telur ayam

 1 liter air

 Garam

2. Langkah-langkah percobaan :

1) Sediakan 2 buah toples, masing-masing diisi 0,5 liter air, jangan

sampai penuh agar pada saat memasukkan telur airnya tidak tumpah

[Date] 4
2) Salah satu toples diberi garam ± 5 sendok makan, pemberian garam

harus berhati-hati agar mendapatkan keadaan tenggelam, melayang

dan terapung

3) Aduk larutan garam hingga rata

4) Masukkan telur pada masing-masing toples, lalu tunggu ± 3 menit

5) Setelah ± 3 menit, telur yang berada larutan garam akan

mengapung, sedangkan telur yang berada dalam larutan air tanpa

garam tidak mengapung (tenggelam).

6) Catatlah hasil pengamatan yang telah dilakukan dan buatlah tabel

pengamatan untuk mempermudah untuk memahaminya.

2.5 Hasil

Setelah percobaan dilakukan selama ± 3 menit dengan diberi 3-5 sendok

garam dan diaduk secara perlahan-lahan maka telur itu akan terapung karena

massa jenis air lebih besar daripada massa jenis telur. Hal ini terjadi karena

semakin banyak garam yang diberikan maka semakin besar pula massa jenis zat

cairnya atau air. Seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.1 Hasil Penelitian


Banyaknya garam (sendok) Peristiwa yang terjadi

- Tenggelam

1 Tenggelam

2 Tenggelam

2,5 Melayang

[Date] 5
Lebih dari 4 Terapung

[Date] 6
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Benda tenggelam karena massa jenis telur > massa jenis air.

Benda melayang karena massa jenis telur = massa jenis air. Benda

terapung karena massa jenis telur < massa jenis air. Garam

berfungsi untuk memperbesar massa jenis air dengan begitu

semakin banyak garam yang diberikan maka semakin besar pula

massa jenis airnya.

3.2 Saran

1) Pada saat mengaduk air yang dicampur dengan garam

sebaiknya aduk secara perlahan-lahan agar telurnya tidak

pecah.

2) Pada saat pemberian garam harus berhati-hati agar

mendapatkan keadaan tenggelam, melayang dan terapung.

3) Gunakanlah gelas atau toples yang berwarna bening agar

mudah untuk mengamati percobaan yang dilakukan.

[Date] 7
DAFTAR PUSTAKA

Smith, Alastair, dkk. 2006. Campuran dan Senyawa. Bandung: Pakar Raya.

Loesching, Louis V. 2009. Percobaan Kimia Sederhana. Bandung: Angkasa.

http://damayantilinda.blogspot.co.id, diunduh pada tanggal l9 Desember 2011

http://sukasains.com, diunduh pada tanggal 24 Agustus 2011

[Date] 8

Anda mungkin juga menyukai