Anda di halaman 1dari 4

Tugas Modul 3 KB 1 Fluida Nama : Imam Sudrajat

NIM : 4201021018
1. Lakukan percobaan berikut.
Sediakan sebutir telur yang mesih mentah, garam secukupnya, gelas bening, air, garam
secukupnya, pengaduk.
Masukkan air ke dalam gelas sampai kira-kira permukaannya 1 cm di bawah bibir gelas.
Masukkan telur ke dalam gelas.
Masukkan satu sendok garam ke dalam gelas dan aduk sampai garam benar-benar larut
di air. Perhatikan apa yang terjadi.
Masukkan lagi satu sendok garam ke dalam gelas dan aduk sampai garam benar-benar
larut. Perhatikan kembali apa yang terjadi.
Masukkan garam ke dalam air secara berulang-ulang. Ambil foto setiap tahap
pemberian garam. Pertanyaan: Apakah suatu ketika telur dapat terapung?
Bahaslah peristiwa tersebut.

2. Jelaskan bagaimana proses penjalaran air pada pohon/tanaman (dari tanah hingga ke
daun)

Jawab :
1. Langkah awal dimulai dengan menimbang massa telur, garam, dan air.

Gambar 1 Massa garam 56 gram Gambar 2 Massa Telur 54 gram

Gambar 3 Massa wadah gelas = 389 gram Gambar 4 Massa wadah gelas+air = 751 gram
Gambar 5 Gambar 6
Telur dimasukkan kedalam air murni Larutan garam 1 sendok (telur tenggelam)
(telur tenggelam)

Gambar 7 Gambar 8 Larutan garam 3 sendok


Larutan garam 2 sendok (telur tenggelam) (telur tenggelam posisi berdiri)

Gambar 9 Larutan garam 4 sendok Gambar 10 Larutan garam 5 sendok (telur terapung,
(Telur melayang, belum ada bagian telur terlihat di ada bagian telur terlihat di atas permukaan)
patas permukaan)

Gambar 11 Larutan garam 7 sendok (telur Gambar 12 Larutan garam 13 sendok, telur
terapung , bagian yang terapung lebih banyak) terapung, semakin banyak bagian yang terapung)
Saat telur dimasukkan ke dalam gelas berisi air terlihat bahwa telur tenggelam.
Selanjutnya ditambahkan 1 sendok garam ke dalam air dan dilarutkan, ternyata telur
masih tenggelam. Begitu juga saat penambahan 2 sendok garam dan dilarutkan, telur
masih tetap tenggelam tetapi sedikit terangkat bagian tengah telur. Ketika ditambahkan
lagi menjadi 3 sendok garam dan dilarutkan, posisi telur berdiri namun masih
tenggelam. Pada penambahan 4 sendok garam ke dalam air (dilarutkan), telur
melayang, posisi di bawah permukaan. Selanjutnya dengan penambahan 5 sendok
garam ke dalam air (dilarutkan), telur terapung dengan sedikit bagian telur berada di
atas permukaan. Semakin banyak penambahan garam (7 sendok-13 sendok) terlihat
semakin banyak bagian telur yang terapung di atas permukaan. Percobaan dihentikan
karena gelas hampir penuh dengan larutan garam dan bagian telur yang terapung setelah
penambahan garam tidak signifikan.
Telur akan terapung ketika massa jenisnya lebih kecil daripada massa jenis air
garam. Dengan menambahkan garam ke dalam air hingga berbentuk larutan garam,
maka kita memperbesar massa jenis larutan. Semakin ditambah massa garam akan
semakin besar massa jenis larutan garam tersebut hingga suatu saat massa jenis larutan
garam akan sama dengan massa jenis telur. Hal ini akan menyebabkan telur melayang.

Gambar 1 Telur melayang tepat di tengah-tengah


larutan garam

Ketika penambahan garam terus dilakukan pada larutan maka lama kelamaan
massa jenis larutan garam akan lebih besar dibanding massa jenis telur. Pada keadaan
ini maka telur akan terapung.
Sebenarnya ketika percobaan akan diukur massa jenis larutan garam ketika
melayang dan terapung, namun karena tidak adanya gelas ukur di rumah sehingga tidak
jadi dilakukan.
Berdasarkan percobaan disimpulkan bahwa :
a. Telur tenggelam saat massa jenis telur lebih besar dari massa jenis air
b. Telur melayang saat massa jenis telur sama dengan massa jenis larutan garam
c. Telur terapung saat massa jenis telur lebih kecil dari massa jenis larutan garam

2. Proses penjalaran air pada tanaman mulai dari tanah hingga sampai ke daun dimulai
dari penyerapan air oleh rambut akar. Saat proses ini cairan pada sel rambut akar
berkurang kekentalannya sehingga menyebabkan sel bagian dalam untuk menyerap air
pada rambut akar. Dengan prinsip perbedaan kekentalan inilah molekul-molekul air
bisa berpindah dari sel satu ke sel yang lain hingga akhirnya air sampai di pembuluh
kayu (xylem). Xylem merupakan pembuluh kapiler dalam tumbuhan yang cara
kerjanya menggunakan prinsip kapilaritas, yaitu naiknya zat cair melewati celah-celah
kecil. Selain prinsip kapilaritas, hal ini bisa terjadi karena adhesi yang terjadi antara
molekul air dengan dinding pembuluh xylem. Pembuluh xylem yang bertugas
menyebarkan air ke seluruh bagian tumbuhan akhirnya bisa menjalarkan air hingga ke
daun. Air yang sudah berada di daun akan mengalami penguapan melalui stomata
(mulut daun) sehingga cairan pada sel daun meningkat kekentalannya. Karena kekental
meningkat maka memicu sel pada daun menyerap air pada pembuluh xylem. Aliran air
ini akan terus menerus terjadi mulai dari akar hingga daun.

Anda mungkin juga menyukai