Anda di halaman 1dari 8

I.

Data Pengamatan
Berdasarkan pengamatan mengenai “Mengamati Fenomena Tenggelam,
Melayang, dan Mengapung”, diperoleh data pengamat sebagai berikut.
Tabel 1. Hasil pengamatan Fenomena Tenggelam, Melayang, dan Mengapung
Kelompok Bahan Tenggelam Melayang Mengapung
Gula 0 sdt 15 sdt 24 sdt
1
Garam 0 sdt 9 sdt 24 sdt
Gula 0 sdt 21 sdt 27 sdt
2
Garam 0 sdt 9 sdt 18 sdt
Gula 0 sdt 6 sdt 10 sdt
3
Garam 0 sdt 3 sdt 12 sdt
Gula 0 sdt 12 sdt 18 sdt
4
Garam 0 sdt 7,5 sdt 15 sdt
Gula 0 sdt 12 sdt 24 sdt
5
Garam 0 sdt 9 sdt 18 sdt
Gula 0 sdt 10 sdt 14 sdt
6
Garam 0 sdt 18 sdt 21 sdt

II. Analisis Data Pengamatan


Pada praktikum ini sebuah telur diamati dengan cara memasukkan telur
kedalam masing-masing gelas yang sudah berisi air, ditambahkan garam per satu
sendok teh ke dalam air hingga telur mengapung, diamati perubahan letak telur pada
setiap penambahan garam dan ditambahkan gula per satu sendok teh ke dalam air
hingga telur mengapung, diamati perubahan letak telur pada setiap penambahan gula.
Fenomena tersebut termasuk hukum Archimides. Hukum Archimedes merupakan
sebuah hukum tentang prinsip pengapungan diatas zat cair. Pada prinsip Archimedes,
sebuah benda akan mengapung dalam fluida jika massa jenis suatu benda lebih kecil
daripada massa jenis zat cair. Hukum Archimedes menyatakan sebagai berikut,
“sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan
mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang
dipindahkannya. Sebuah benda yang tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam suatu
fluida akan mendapatkan gaya angkat ke atas yang sama besar dengan berat fluida
yang dipindahkan”.
Berdasarkan data pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 1, ketika telur
dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air tanpa ditambahkan garam ataupun gula
maka telur itu akan tenggelam. ketika telur dimasukkan ke dalam gelas berisi air dan
ditambahkan 15 sendok teh gula maka telur tersebut akan melayang, begitu pula
dengan garam, ketika telur dimasukkan ke dalam gelas berisi air dan ditambahkan 9
sendok teh garam maka telur tersebut akan melayang. Kemudian pada percobaan
gelas ke tiga, ketika telur dimasukkan ke dalam gelas berisi air dan ditambahkan gula
lebih banyak daripada percobaan gelas kedua sebesar 24 sendok teh maka telur
tersebut akan mengapung. Sama halnya dengan garam, ketika telur dimasukkan ke
dalam gelas berisi air dan ditambahkan garam lebih banyak daripada percobaan gelas
kedua sebesar 24 sendok teh garam maka telur tersebut akan mengapung.
Pada percobaan yang dilakukan oleh kelompok 2, ketika telur dimasukkan ke
dalam gelas yang berisi air tanpa ditambahkan garam ataupun gula maka telur itu
akan tenggelam. Percobaan pada gelas kedua, ketika telur dimasukkan ke dalam gelas
berisi air dan ditambahkan 21 sendok teh gula maka telur tersebut akan melayang,
begitu pula dengan garam, ketika telur dimasukkan ke dalam gelas berisi air dan
ditambahkan 9 sendok teh garam maka telur tersebut akan melayang. Kemudian pada
percobaan gelas ke tiga, ketika telur dimasukkan ke dalam gelas berisi air dan
ditambahkan gula lebih banyak daripada percobaan gelas kedua sebesar 27 sendok
teh maka telur tersebut akan mengapung. Sama halnya dengan garam, ketika telur
dimasukkan ke dalam gelas berisi air dan ditambahkan garam lebih banyak daripada
percobaan gelas kedua sebesar 18 sendok teh garam maka telur tersebut akan
mengapung.
Pada percobaan yang dilakukan oleh kelompok 3, ketika telur dimasukkan ke
dalam gelas yang berisi air tanpa ditambahkan garam ataupun gula maka telur itu
akan tenggelam. Percobaan pada gelas kedua, ketika telur dimasukkan ke dalam gelas
berisi air dan ditambahkan 6 sendok teh gula maka telur tersebut akan melayang,
begitu pula dengan garam, ketika telur dimasukkan ke dalam gelas berisi air dan
ditambahkan 3 sendok teh garam maka telur tersebut akan melayang. Kemudian pada
percobaan gelas ke tiga, ketika telur dimasukkan ke dalam gelas berisi air dan
ditambahkan gula lebih banyak daripada percobaan gelas kedua sebesar 10 sendok
teh maka telur tersebut akan mengapung. Sama halnya dengan garam, ketika telur
dimasukkan ke dalam gelas berisi air dan ditambahkan garam lebih banyak daripada
percobaan gelas kedua sebesar 12 sendok teh garam maka telur tersebut akan
mengapung.
Pada percobaan yang dilakukan oleh kelompok 4, ketika telur dimasukkan ke
dalam gelas yang berisi air tanpa ditambahkan garam ataupun gula maka telur itu
akan tenggelam. Percobaan pada gelas kedua, ketika telur dimasukkan ke dalam gelas
berisi air dan ditambahkan 12 sendok teh gula maka telur tersebut akan melayang,
begitu pula dengan garam, ketika telur dimasukkan ke dalam gelas berisi air dan
ditambahkan 7,5 sendok teh garam maka telur tersebut akan melayang. Kemudian
pada percobaan gelas ke tiga, ketika telur dimasukkan ke dalam gelas berisi air dan
ditambahkan gula lebih banyak daripada percobaan gelas kedua sebesar 18 sendok
teh maka telur tersebut akan mengapung. Sama halnya dengan garam, ketika telur
dimasukkan ke dalam gelas berisi air dan ditambahkan garam lebih banyak daripada
percobaan gelas kedua sebesar 15 sendok teh garam maka telur tersebut akan
mengapung.
Pada percobaan yang dilakukan oleh kelompok 5, ketika telur dimasukkan ke
dalam gelas yang berisi air tanpa ditambahkan garam ataupun gula maka telur itu
akan tenggelam. Percobaan pada gelas kedua, ketika telur dimasukkan ke dalam gelas
berisi air dan ditambahkan 12 sendok teh gula maka telur tersebut akan melayang,
begitu pula dengan garam, ketika telur dimasukkan ke dalam gelas berisi air dan
ditambahkan 9 sendok teh garam maka telur tersebut akan melayang. Kemudian pada
percobaan gelas ke tiga, ketika telur dimasukkan ke dalam gelas berisi air dan
ditambahkan gula lebih banyak daripada percobaan gelas kedua sebesar 24 sendok
teh maka telur tersebut akan mengapung. Sama halnya dengan garam, ketika telur
dimasukkan ke dalam gelas berisi air dan ditambahkan garam lebih banyak daripada
percobaan gelas kedua sebesar 18 sendok teh garam maka telur tersebut akan
mengapung.
Dalam percobaan pada gelas 1 yang dilakukan oleh kelompok 6, ketika telur
dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air tanpa ditambahkan garam ataupun gula
maka telur itu akan tenggelam. Telur tenggelam karena massa jenis telur lebih besar
daripada massa jenis air garam. Begitupula pada massa jenis air gula, telur
tenggelam karena massa jenis telur lebih besar daripada massa jenis air gula. Hal ini
di benarkan oleh Rachmat (2007) bahwa benda dikatakan tenggelam di dalam air bila
benda berada di dasar tempat air tersebut. Benda tenggelam karena berat jenis (massa
jenis) benda lebih besar daripada berat jenis (massa jenis) air atau berat benda lebih
besar daripada gaya tekan ke atas air.
Dalam percobaan pada gelas kedua, ketika telur dimasukkan ke dalam gelas
berisi air dan ditambahkan 10 sendok teh gula maka telur tersebut akan melayang,
begitu pula dengan garam, ketika telur dimasukkan ke dalam gelas berisi air dan
ditambahkan 18 sendok teh garam maka telur tersebut akan melayang. Telur
melayang karena massa jenis telur sama atau hampir sama dengan massa jenis air
gula. Begitupula pada garam, telur tenggelam karena massa jenis air telur sama atau
hampir sama dengan massa jenis air garam. Riyadi (2020) mengatakan bahwa benda
dikatakan melayang apabila keadaan dimana gaya ke atas sama dengan berat benda.
Pada keadaan telur tenggelam didasar gelas jika ditambahkan garam secukupnya,
maka setelah terjadi kesetimbangan telur akan berada diantara permukaan air dan
dasar gelas.
Dalam percobaan pada gelas 3, ketika telur dimasukkan ke dalam gelas berisi
air dan ditambahkan gula lebih banyak daripada percobaan gelas kedua sebesar 14
sendok teh maka telur tersebut akan mengapung. Sama halnya dengan garam, ketika
telur dimasukkan ke dalam gelas berisi air dan ditambahkan garam lebih banyak
daripada percobaan gelas kedua sebesar 21 sendok teh garam maka telur tersebut
akan mengapung. Telur mengapung karena massa jenis telur lebih kecil daripada
massa jenis air garam ataupun gula. Peristiwa ini dikemukakan oleh Rachmat (2007)
bahwa benda terapung di air bila posisi benda berada di permukaan air. Benda
terapung bila berat jenis (massa jenis) benda lebih kecil daripada berat jenis (massa
jenis) air.
Ketika telur dimasukkan ke dalam air yang berisi garam ataupun gula beberapa
sendok maka telur akan mengalami tenggelam, melayang dan mengapung. Hal ini
dikarenakan garam dan gula berfungsi untuk memperbesar massa jenis air dengan
begitu semakin banyak garam atau gula pasir yang diberikan maka semakin besar
pula massa jenis airnya.

III. Simpulan
Pada percobaan yang telah dilakukan, untuk mengetahui pengaruh kadar garam
dan gula terhadap fenomena tenggelam, melayang, dan mengapung pada telur dalam
air, diperlukan massa jenis air garam dan gula yang besar. Hal ini dikarenakan garam
dan gula berfungsi untuk memperbesar massa jenis air dengan begitu semakin banyak
garam atau gula pasir yang diberikan maka semakin besar pula massa jenis airnya.
Telur tenggelam karena massa jenis telur lebih besar daripada massa jenis air. Telur
melayang karena massa jenis telur sama dengan massa jenis air. Dan telur mengapung
karena massa jenis telur lebih kecil daripada massa jenis air.

IV. Daftar Pustaka


Damari, Ari. 2008. Panduan Lengkap Eksperimen Fisika SMA. Jakarta: PT
WahyuMedia.
Darmayanti, Ni Wayan Sri., Wijaya, I Komang Wisnu Budi,. Dan
Haifaturrahmah. 2020. Buku Panduan Praktikum IPA Terpadu
Berpendekatan Saintifik dengan Berorientasi Pada Lingkungan Sekitar.
Bali: Nilacakra.
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid I Terjemahan Edisi Kelima. Jakarta:
Erlangga.
Gideon, S. dan Tarigan, E. R. 2020. Penentuan Massa Jenis Oli Secara Sederhana
dengan Hukum Archimedes. Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika. Vol
2(2). Hal 43-50.
Jewett, Serway. 2009. Fisika Untuk Sains dan Teknik, Buku 1 Edisi 6. Jakarta:
Salemba Teknika.
Nurlaili dan Haiyum, M. 2008. Mengukur Massa Jenis Minyak Tanah Dengan
Menggunakan Hukum Archimedes. Prosiding Seminar Nasional Yusuf
Benseh, Hal. 331–336.
Rachmat. 2007. Ringkasan Pengetahuan Alam. Jakata: Grasindo.
Riyadi, Agus. 2020. Seri Sains: Gaya dan Gerak. Semarang: ALPRIN.
Utami, Rofiqoh., Winarti,. dan Purwanto, Joko. 2014. Rancang Bangun
Perangkat Eksperimen Hukum Archimedes Untuk Mts Lb/A Yaketunis
Kelas VIII. Jurnal Inklusi. Vol 1(1). Hal 57-82.
Gambar 1. Diberi 14 sdt gula telur dalam
keadaan mengapung

Anda mungkin juga menyukai