Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

Hari /Tanggal :

I. Judul : penurunan tekanan uap larutan


II. Tujuan : untuk mengetahui perbedaan tekanan uap larutan
III. Dasar Teori :
Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat yang hanya bergantung pada jumlah (kuantitas)
partikel zat terlarut dalam larutan dan tidak bergantung pada jenis atau identitas partikel zat
terlarut. Sifat koligatif larutan terdiri dari penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,
penurunan titik beku dan tekanan osmosis.
Penurunan Tekanan Uap
Tekanan uap adalah tekanan yang ditimbulkan oleh uap yang berbanding lurus dengan
konsentrasi zat cair namun berbanding terbalik dengan suhu zat cair. Hal ini dapat diamati
ketika cairan dipanaskan dan tekanan uapnya berkurang saat molekul cairan menguap.
Penurunan tekanan uap penting untuk dipahami karena memengaruhi banyak sifat fisik
seperti titik didih, entalpi penguapan, dan tegangan permukaan. Ini juga memiliki implikasi
untuk proses industri seperti destilasi dan penguapan.Penurunan tekanan uap merupakan
konsep penting dalam termodinamika, karena dapat digunakan untuk menghitung titik didih
suatu zat dan kelarutannya. Penurunan tekanan uap juga dapat digunakan untuk menentukan
laju penguapan suatu zat.
Jika zat terlarut bersifat non-volatil (tidak mudah menguap; tekanan uapnya tidak dapat
terukur), tekanan uap dari larutan akan selalu lebih rendah dari tekanan uap pelarut murni
yang volatil. Secara ideal, tekanan uap dari pelarut volatil di atas larutan yang mengandung
zat terlarut non-volatil berbanding lurus terhadap konsentrasi pelarut dalam larutan.
Hubungan dalam sifat koligatif larutan ini dinyatakan secara kuantitatif dalam hukum Raoult:
tekanan uap dari pelarut di atas larutan, Plarutan sama dengan hasil kali fraksi mol dari pelarut,
Xpelarut dengan tekanan uap dari pelarut murni, P°pelarut. Penurunan tekanan uap, ΔP, yaitu
P°pelarut−Plarutan berbanding lurus terhadap fraksi mol dari Xterlarut.
.
Perlu diingatkan bahwa penurunan tekanan uap merupakan salah satu sifat koligatif
dalam Hukum Raoult yang contohnyaa bisa kamu temukan baik secara langsung ataupun
tidak. Contoh pengaplikasian tekanan uap salah satunya dapat ditemukan di laut mati. Laut
mati merupakan danau garam yang memiliki kadar garam mencapai 33,7% yang dapat
membuat manusia terapung. Sifat pelarut dalam kolam ini akan sukar menguap dikarenakan
larutan garam yang tinggi sehingga terjadi penurunan tekanan uap. Contoh lainnya, ada di
bahan bakar pesawat terbang yang didapat dari proses distilasi bertingkat antara larutan
benzena-toluena, sehingga menghasilkan benzena murni.

IV. Alat dan Bahan :


 3 butir telur ayam
 Garam dapur
 Air
 3 buah gelas
 Sendok

V. Cara Kerja :
1. Siapkan 3 buah gelas, yang masing-masing sudah diisi air bersih sebanyak
¾ gelas.
2. Pada gelas ke-2 tambahkan satu sendok makan garam ke dalam air dan
aduk sampai larut.
3. Pada gelas ke-3 tambahkan dua sendok makan garam ke dalam air dan
aduk sampai larut.
4. Masukkan satu buah telur ke masing-masing gelas.
5. Tutup ketiga gelas.
6. Amati posisi telur dalam gelas dan catat hasil pengamatan kamu pada tabel
pengamatan!

VI. Hasil Pengamatan :


Tabel hasil pengamatan
Gelas ke- Perlakuan Hasil Pengamatan
1 Telur yang dimasukkan Telur tenggelam di permukaan dasar
kedalam gelas berisi air gelas
tanpa diberi garam
2 Telur yang dimasukkan Telur melayang di tengah gelas
kedalam gelas berisi air
diberi 1 sendok makan garam
3 Telur yang dimasukkan Telur mengapung diatas permukaan
kedalam gelas berisi air gelas
diberi 2 sendok makan garam

Pada gelas pertama yang hanya berisi air, telur tenggelam pada permukaan dasar gelas
karena tekanan uap zat pelarut yang tinggi. Pada gelas ke-2 penambahan satu sendok makan
garam pada zat pelarut air membuat konsentrasi larutan menjadi berubah. Penambahan garam
yang dilakukan membuat tekanan uap zat cair menurun. Pada gelas ke-3 yang telah
ditambahkan 2 sendok garam pada zat pelarut, telur tampak mengapung karena penambahan
2 sendok garam pada zat pelarut membuat cairan sulit menguap dan tekanan uapnya
menurun.
Molekul-molekul zat cair yang meninggalkan permukaan menyebabkan adanya
tekanan uap zat cair. Semakin mudah molekul-molekul zat cair berubah menjadi uap, makin
tinggi pula tekanan uap zat cair. Apabila zat cair tersebut dilarutkan oleh zat terlarut yang
tidak menguap dalam hal ini adalah garam, maka partikel-partikel zat terlarut akan
menguarangi penguapan molekul-molekul zat cair atau pelarut.
Larutan pada gelas ke-2 dan gelas ke-3 memiliki kadar garam yang sangat tinggi
sehingga membuat tekanan uap pelarut menurun karena zat pelarutnya sulit untuk menguap.
Semakin banyak jumlah zat terlarut (garam), maka pelarut semakin sukar menguap. Dengan
kata lain adanya zat terlarut menyebabkan penurunan tekanan uap cairan. Pada gelas ke-2
konsentrasi garam lebih rendah daripada gelas ke-3 sehingga tekanan uap larutan gelas ke-2
juga lebih rendah sehingga menyebabkan telur melayang. Sedangkan konsentrasi zat terlarut
garam pada gelas ke -3 sangat tinggi dan zat cair sangat sulit menguap dan tekanan uapnya
menurun sehingga telur pada gelas ke-3 terlihat mengapung.

VII. Kesimpulan
Penurunan tekanan uap termasuk sifat koligatif larutan yang terjadi jika sejumlah zat
terlarut yang tidak mudah menguap ditambahkan ke zat pelarut, maka partikel-partikel zat
terlarut akan menguarangi penguapan molekul-molekul zat cair atau pelarut sehingga mebuat
zat cair mengalami penurunan tekanan uap larutan.

Anda mungkin juga menyukai