Anda di halaman 1dari 4

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Syifa Nur Afifah


133020132
Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan
ABSTRAK
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya bergantung pada konsentrasi
pertikel zat terlarutnya. Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan
nonelektrolit. Tujuan percobaan sifat koligatif larutan adalah untuk menentukan penurunan tekana uap, menenyukan titik beku
larutan, menentukan titik didih dan menentukan tekanan osmotic suatu larutan. Prinsip percobaan sifat koligatif larutan berdasarkan
hukum Roult yang menyatakan bahwa penurunan titik beky larutan, sebanding dengan konsentrasi larutan yang dinyatakan dengan
metode molaritas.
Keywords : sifat koligatif larutan, tujuan prinsip

PENDAHULUAN
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak
bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarutnya.
Sifat koligatif larutan terdiri dari empat bagian yaitu
penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan
titik beku, dan tekanan osmotik.
Tujuan percobaan sifat koligatif larutan adalah
untuk menentukan penurunan tekana uap,
menenyukan titik beku larutan, menentukan titik didih
dan menentukan tekanan osmotik suatu larutan.
Prinsip percobaan sifat koligatif larutan berdasarkan
hukum Roult yang menyatakan bahwa penurunan titik
beky larutan, sebanding dengan konsentrasi larutan
yang dinyatakan dengan metode molaritas.
1. Penurunan tekanan uap

P= XP
2. Penurunan Titik Beku

Tf =Kf . m
3. Kenaikan Titik Didih

Td=Kd . m
4. Tekanan Osmotik

=M . R . T
METODELOGI
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam percobaan sifat
koligatif larutan adalah garam dapur, gula, aquadest, es
balok. Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah
neraca digital, botol timbang, gelas kimia, batang
pengaduk, kaki tika, kawat kasa, bunsen, thermometer,
tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, statif dan klem.
Prosedur Percobaan
Untuk mementukan kenaikan titik didih. Timbang
menggunakan neraca digital masing masing 2,5gram
gula dan garam dapur. Kedalam gelas kimia masukkan
100ml air dan 2,5gram gula, lalu aduk menggunakan
batang pengaduk hingga larut. Catat suhu awal larutan
gula tersebut. Nyalakan bunsen simpan gelas kimia

diatas kaki tiga dan gantungkan thermometer di statif.


Amti dan catat suhu larutan gula tiap satu menit,
sampai larutan mendidih. Ulangi prosedur percobaan
untuk larutan garam dapur.
Untuk menentukan penurunan titik beku. Kedalam
tabung reaksi masukkan 5ml aquadest dan 0,5gram
gula, aduk menggunakan batang pengaduk sampai
larut. Kedalam gelas kimia masukkan es balok sampai
penuh dan tambahkan garam dapur kedalam esbalok,
lalu masukkan tabung reaksi kedalam gelas kimia yang
berisies balok dan garam. Catat suhu awal larutan gula
tersebut. Kocok gelas kimia dan catat suhu larutan
setiap 30 detik sampai larutan berubah wujud menjadi
beku. Ulangi prosedur percobaan untuk larutan gula B
sebanyak 1gram.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel1. Hasil pengamatan sifat koligatif larutan
Sampe
Tb
Tf
Praktikum
Teori
Tb Tf Tb Tf
l
(
(

)
87
-

Air
0
87
Laruta
-2
n gula
A
Laruta
-3
n gula
B
Lautan
90
10
Garam
Laruta
89
11
n Gula
(Sumber : Syifa,133020132, 2, F)

0
2

87
-

0
0,146

0,292

0,002

0,038

Tabel2. Titik didih larutan gula 2,5gram


Waktu (detik) Suhu
(

60
29
120
38
180
47
240
55
300
61
360
69
420
75
480
80
540
84
600
88
660
89
(Sumber : Syifa,133020132, 2, F)

300
-3
(Sumber : Syifa,133020132, 2, F)

Gambar1. Kenaikan titik didih

Tabel3. Tititk didih larutan garam 2,5gram


Waktu (detik)
Suhu
(

)
60
36
120
47
180
57
240
65
300
73
360
80
420
85
480
90
(Sumber : Syifa,133020132, 2, F)
Tabel4. Titik beku larutan gula 0,5gram
Waktu (detik)
Suhu
(

)
30
6
60
1
90
-2
120
-5
150
-1
180
-1
210
-1
240
-1
270
-2
(Sumber : Syifa,133020132, 2, F)
Tabel5. Titik beku larutan gula 1gram
Waktu (detik) Suhu
(

)
30
60
90
120
150
180
210
240
270

6
-1
-4
-2
-1
-1
-2
-2
-2

Gambar2. Penurunan titik beku


Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan dari percobaan sifat
koligatif larutan titik didih (Tb) dari air adalah 87

, larutan gula 0,25gram adalah 89 , dan larutan


garam adalah 90 . Titk beku (Tf) air adalah 0

, larutan gula A 0,5 gram -2 , dan larutan


gula B 90 . Kenaikan titik didih berdasarkan
praktikum untuk air 87 , larutan gulal 2,5gram 11

larutan

garam

90 ,

sedangkan

berdasan teori kenaikan titik didih air adalah 87 ,


larutan gula 2,5gram 0,072gram, dan larutan garam
2,5gram 0,002gram. Penurunan titik beku berdasarkan

teori untuk air 0 , larutan gula 0,5gram 2 ,


larutan gula 1gram

, sedangkan berdasarkan

teori penurunan titik beku air adalah 0 , larutan


gula 0,5gram 1,0334 , dan larutan gula 1gram
2,067 .
Pada praktikum sifat koligatif larutan praktikan
masih melakukan beberapa kesalahan, diantaranya

kesalahan ketika memasukkan larutan gula atau garam


tidak dilarutkan terlebih dahulu, seharusnya diaduk
menggunakan batang pengaduk sampai benar-benar
larut, kesalahan ini menyebabkan berbedanya hasil
pengamatan kenaikan titik didih dari yang seharusnya.
Selain itu kesalahan ketika membaca thermometer,
membacanya kurang teliti sehingga hasilnya berbeda.
Titik didih larutan garam adalah 90 , titik

didih larutan gula adalah 89

dan titik didih air

adalah 87 . Jadi diantara ketiga sampel tersebut


larutan garam mempunyai titik didih paling tinggi
dibandingkan larutan gula dan air.
Pada percobaan menentukan kenaikan titik didih,
titik didih larutan gula 2,5gram dan larutan garam
2,5gram berbeda. Titik didih larutan garam adalah 90

, titik didih larutan gula adalah 89 , hal ini

dikarenakan larutan NaCl merupakan larutan elektrolit


yang dipengaruhi dengan faktor Vanthoff sehingga titik
didih larutan elektrolit lebih besar daripada larutan
nonelektrolit. Factor Vanthoff adalah parameter untuk
mengukur seberapa besar zat terlarut berpengaruh
terhadap sifat koligatif.

Titik beku larutan gula A 0,5gram adalah -2 ,

sedangkan titik beku larutan gula B 1gram adalah -3

. Titik beku larutan gula A dan larutan gula B

berbeda dikarenakan semakin banyak massa zat


terlarut maka titik didih semakin menurun.
Fungsi garam dan es batu dalam percobaan
penurunan titik beku untuk menurunkan titik beku
larutan gula, garam dan es batu sebagai media yang
menyerap kalor dari larutan gula atau disebut reaksi
endoterm sistem menyerap kalor dari lingkungan.
Sedangkan fungsi garam yang di taburkan kedalam es
batu berfungsi untuk menurunkan titik beku esbatu agar
lambat melebur.
Pada praktikum sifat koligatif larutan, larutan garam
adalah larutan elektrolit dan larutan gula adalah larutan
nonelektrolit. Larutan elektrolit mempunyai titik didih
lebih tinggi dibandingkan larutan non elektrolit yang
konsentrasinya sama. Hal ini disebabkan adanya
ionisasi pada larutan elektrolit yang menyebabkan
jumlah partikel dalam larutan elektrolit lebih banyak.
Titik beku air sebagai larutan adalah 0 , dan

titik beku gula sebagai pelarut adalah -2 .


Diantara larutan dan pelarut yang memepunai titik beku
paling rendah adalah pelarut.
Pengaruh konsentrasi terhadap sifat koligatif larutan
yaitu pada kenaikan titik larutan akan semakin besar
ketika molalitas semakin besar, dan pada penurunan

titik beku akan semakin menurun jika molaritas


semakin besar.
Faktor yang memepengaruhi titik didih larutan
adalah molalitas, berdasarkan Hukum Roult
menyatakan bahwa kenaikan titik didih larutan akan
semakin besar apabila konsentrasi (molal) dari zat
terlarut semakin besar, selain molalitas faktor yang
memepengaruhi titik didih larutan adalah harga Kb dari
zat pelarut. Sedangkan faktor yang mempengaruhi titik
beku larutan adalah konsentrasi zat terlarut atau
molalitas. Bila konsentrasi zat terlarut semakin besar,
maka penurunan titik beku semakin besar, dan
sebaliknya.
Sifat koligatif larutan adalah Sifat koligatif larutan
adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis
zat terlarut tetapi hanya bergantung pada konsentrasi
pertikel zat terlarutnya. Sifat koligatif larutan terdiri dari
dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat
koligatif larutan nonelektrolit. Sifat koligatif larutan
terdiri dari empat bagian yaitu penurunan tekanan uap,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan
osmotik. (Sutrisno,2013)
Sifat koligatif larutan terdiri dari empat bagian yaitu
penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan
titik beku, dan tekanan osmotik. Kenaikan titik didih
mendeskripsikan bahwa titik didih suatu pelarut murni
akan bertambah bila ditambahkan zat pelarut
didalamnya. (Sutrisno,2013)
Pengaruh tekanan udara terhadap titik didih, Bila
cairan mendapat tekanan udara, maka volum cairan
menjadi lebih kecil sehingga cairan sulit mendidih.
Berarti titik didih cairan menjadi lebih tinggi. Bila
tekanan dikurangi maka cairan mudah mendidih. Titik
didih air berkurang sekitar 1 0C untuk tiap kenaikan 300
m dari permukaan laut..
Titik beku adalah adalah suhu pada saat fase cair
dan fase padat berada dalam kesetimbangan.
Penurunan titik beku larutan mendeskripsikan
bahwa titik beku suatu pelarut murni akan mengalami
penurunan jika ditambahkan zat terlarut didalamnya.
(Sutrisno, 2013)
Penurunan tekanan uap adalah peristiwa dimana
tekanan uap larutan lebih rendah daripada tekanan
pelarut murni. (Sutrisno,2013)
Tekanan osmosis adalah suatu tekanan yang
mampu menghentikan osmosis atau perpindahan
molekul pelarut. (Sutrisno,2013)
Reverse osmosis adalah suatu metode penyaringan
yang dapat menyaring berbagai molekul besar dan ionion dari suatu larutan dengan cara memberi tekanan
pada larutan ketika larutan itu berada di salah satu sisi
membran seleksi(lapisan penyaring). Proses tersebut
menjadikan zat terlarut terendap di lapisan yang dialiri
tekanan sehingga zat pelarut murni bisa mengalir ke
lapisan berikutnya.

Aplikasi sifat koligatif larutan dalam bidang pangan


untuk pembuatan es dalam suatu pabrik es, selain itu
untuk mengawetkan suatu bahan pangan.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum sifat koligatif larutan
adalah mengetahui kenaikan titik didih air adalah 87

, larutan gula 11 , dan larutan garam 10

. Dan mengetahu penurunan titik beku air


adalah 0 , larutan gula 0,5gram adalah 2
, larutan gula 1gram adalah 3 .
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno, Ela Turmala dan Ina Siti Nurminabari.2013.
Penuntun Praktikum Kimia Dasar, Universitas
Pasundan : Bandung.

Anda mungkin juga menyukai