Anda di halaman 1dari 3

XI IPA 2

Kelompok 6

 Putri novia manggalih


 Ria ramadhani ibrhim
 Rifda ayufani putri
 Tri wulan suci
 A. Muh. Taqwin fauzan
 Regita cahyani purangga
Judul praktikum :
“Proses kerja osmosis pada kentang”

Tujuan :
1. Mengetahui efek dari potensial air pada sel yang di letakkan di larutan hipotonis dan hipertonis.
2. Menjelaskan transport pasif
3. Menjelaskan pengaruh kadar gula terhadap kentang
4. Menghitung persentase berubah nya massa kentang setelah percobaan
5. Mendeskripsikan peristiwa osmosis pada sel tumbuhan, yaitu kentang
6. Membuktikan peristiwa osmosis
7. Untuk Mengetahui perbedaan pada percobaan proses osmosis pada kentang, yaitu antara larutan
air , larutan gula 10% dan larutan gula 20%
8. Menyimpulkan hasil praktikum berdasarkan data yang diperoleh
9. Memprediksi kejadian berdasarkan data yang di peroleh
10. Membuat laporan praktikum dengan jelas
11. Menunjukkan sifat ilmiah dalam pengamatan
Alat & bahan :
1. Pisau
2. Timbangan ( neraca )
3. Gelas 3 buah
4. Mistar
5. Air
6. Kentang
7. Gula pasir
8. Tissue
Cara kerja
1. Buatlah irisan kentang yang sudah dikupas, bentuk persegi Panjang sebanyak 3 buah, dengan
ukuran, bentuk, dan berat yang sama.
2. Buatlah larutan gula 10% = 10gram gula pasir + 100ml air
3. Siapkan 3 gelas yang sudah di beri label A, B, & C,
4. Gelas A di isi 100ml air, Gelas B di isi larutan gula 10%, dan Gelas C di isi larutan gula 20%
5. Masukkan masing-masing kentang ke dalam ke 3 gelas. Biarkan / diamkan selama 1 jam (60
menit)
6. Setelah 60 menit, angkatlah kentang tersebut satu persatu, lalu di lap pakai tissue dan timbang
Kembali

Hasil pengamatan :

Kentang Air 100ml Larutan gula 10% Larutan gula 20%


Awal 2,0 gr 2,0 gr 2,0 gr
Akhir 2,2 gr 1,7 gr 1,4 gr
Selisih (2,2 – 2,0)gr = 0,2 gr (1,7 – 2,0)gr = -0,3 gr (1,4 – 2,0)gr = -0, gr

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, kentang mengalami perubahan. Dari hasil pengamatan
dapat kita ketahui bahwa sel – sel kentang mengalami perubahan ukuran. Ada yang mengalami
pertambahan ukuran maupun pengurangan ukuran sesuai dengan medianya sendiri. Hal ini terjdi kerena
sifat larutan yang hipertonis maupun hipotonis terhadap kentang.

Pada larutan gula kentang menjadi lembek dan terjadi pengurangan ukuran. Ini disebabkan karena
kentang yang hipotonis terhadap larutan gula. Sehingga air yang ada pada kentang keluar dari sel – sel
kentang yang menyebabkan kentang menjadi lembek dan mengalami pengurangan ukuran.
Kentang yang telah dimasukkan ke dalam larutan gula mengalami penyusutan berat dari berat semula
karena air bergerak dari larutan yang konsentrasinya rendah ke larutan yang konsentrasinya tinggi.
Dimana hasil dari praktik yang telah dilakukan bahwa air gula yang terdapat di dalam gelas tersebut
memiliki kerapatan tinggi, sedangkan kentang memiliki kerapatan yang rendah. Setelah kentang
dimasukkan ke dalam air gula selama kurang lebih 60 menit, kentang tersebut menjadi lebih ringan serta
warnanyapun lebih kusam. Semakin hipertonis larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga
semakin banyak pengurangan beratnya.

Ini membuktikan bahwa teori osmosis yaitu perpindahan ion atau molekul air dari kerapatan
rendah ke kerapatan tinggi dengan melewati suatu membran semi permeabel, terjadi pada kentang yang
dimasukan ke dalam larutan garam.
Selain itu, kami juga melihat saat kentang kami masukkan ke dalam air gula 10%, kentang berada dalam
keadaan tenggelam dan miring, dan kira-kira setelah 60 menit, kentang mulai tenggelam dan datar. Jika
dalam air gula 20%, kentang mengapung, setelah 60 menit, kentang tenggelam. Hal ini menunjukkan
bahwa massa jenis air gula 10% dan air gula 20% lebih besar daripada masa jenis kentang. Hal itu
dikarenakan konsentrasi garam yang tinggi dan membuat larutan menjadi hipertonis yang akhirnya
menambah massa jenis larutan gula. Ini adalah peristiwa yang sama ketika perahu ataupun kapal laut
dapat mengapung di atas air asin yang tentu memiliki konsentrasi garam tinggi.
Pada pengamatan yang kita lakukan, dapat kita ketahui :
·         Pada kentang gelas A, B dan C terjadi peristiwa osmosis karena larutan pada A,B,C konsentrasinya
semakin pekat disebabkan oleh pemberian gula sehingga terjadi pepindahan molekul pada kentang –
kentang yang berbeda didalamnya gelas A,B,dan C. Perpindahan molekul tersebut terjadi karena
kerapatan kentang lebih rendah dari larutan gula ataupun kerapatan molekul larutan gula lebih tinggi
daripada kentang. Osmosis sendiri terjadi karena adanya kerapatan yang lebih rendah.
·         Peristiwa osmosis dapat terjadi pada suatu sel melalui membran sel. Membran sel bersifat permeabel
terhadap zat – zat yang mudah melewati membran. Peristiwa osmosis terjadi karena perpindahan molekul
ion dari kerapatan tinggi ke kerapatan rendah melalui suatu membran. Faktor – faktor yang
mempengaruhi osmosis pada sel adalah tekanan tugor sel, konsentrasi sel terlarut dan zat terlarut, pH
larutan,suhu dan ukuran molekul.

  

Kesimpulan :
Osmosis adalah perpindahan air, dari larutan hipotonis ke larutan hipertonis melalui membrane
semipermeable.
Saat kentang direndam dalam larutan gula 10% dan 20% akan terjadi perpindahan secara osmosis
dari sel-sel kentang keluar menuju larutan. Perpindahan air ini terjadi karena sel-sel kentang hypotonis
terhadap larutan gula yang hipertonis
Untung kentang yang direndam dalam air biasa, peristiwa yang kebalikan terjadi. Air dari
larutan masuk kedalam sel-sel kentang, karena sel-sel kentang hipertonis di bandingkan air. Akibatnya
ialah isi sel bertambah. Inilah yang menyebabkan kentang menjadi kera dan beratnya bertambah.

Daftar Pustaka :
Nugrahpratama21.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai