PKM Kewirausahaan PDF
PKM Kewirausahaan PDF
JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan oleh :
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
TAHUN 2013
2
DAFTAR ISI
RINGKASAN ------------------------------------------------------------------------------------------------ 5
BAB I
PENDAHULUAN -------------------------------------------------------------------------------------------- 6
BAB II
BAB III
BAB IV
LAMPIRAN -------------------------------------------------------------------------------------------------- 17
3
SUSUNAN ORGANISASI ------------------------------------------------------------------------- 21
4
RINGKASAN
Koran bekas jika dilihat merupakan benda yang tidak ada nilainya, dan bahkan hanya
menjadi sampah belaka, yang jika terus menerus ditumpuk hanya akan dapat menimbulkan
penyakit. Oleh karena itulah, kami tertarik untuk mengubah koran bekas yang tidak berguna
tersebut menjadi barang yang bernilai ekonomis. Koran – koran bekas tersebut kami
kreasikan dalam wujud barang yang lebih ada gunanya seperti kotak pensil, figura, dan rak
sepatu serta aneka benda untuk dipajang atau dikoleksi di rumah. Pembuatan barang – barang
tersebut adalah dengan cara menggulung kertas koran dengan sepadat mungkin agar
gulungan kuat dan tahan lama.
Dengan bahan baku utama koran bekas yang relatif sangat murah, maka keuntungan
yang didapatkan dari hasil penjualan kornik (koran unik) cukup tinggi. Produk yang belum
ada dipasaran tersebut juga membuat peluang pasarnya semakin luas. Usaha tersebut pun
juga dapat dijadikan peluang usaha bagi masyarakat sekitar untuk meningkatkan pendapatan
mereka.
Penjualan kornik (koran unik) ini akan dilakukan dengan dua jalan, yaitu penjualan
secara langsung atau tatap muka dan penjualan secara online dengan tahap awal (tahap
promo) melalui web www.tokobagus.com dan jejaring sosial seperti facebook dan twitter
sebagai langkah awal promosi produk. Hal ini dilakukan untuk menghemat biaya promosi
dengan memasang banner atau pun spanduk dan lain – lain. Dengan hal tersebut, maka akan
memperluas pangsa pasar hingga ke kancah internasional.
5
BAB I
PENDAHULUAN
Koran merupakan surat kabar yang akan mengabarkan hal – hal terbaru dan terkini.
Informasi yang terdapat dalam surat kabar (koran) tentunya sangat bermanfaat bagi
pembacanya. Namun, apabila setelah koran tersebut dibaca, maka koran tersebut hanya akan
menjadi lembaran kertas biasa yang semakin lama hanya akan semakin menumpuk saja, dan
menjadi sebuah koran bekas; terutama bagi orang – orang yang berlangganan koran, yang
setiap harinya dapat dipastikan mendapatkan koran hari yang bersangkutan. Bisa
dibayangkan, satu koran yang berisi puluhan halaman, apabila sudah menjadi tumpukan
koran bekas yang pemiliknya sendiri saja terkadang bingung bagaimana cara memperlakukan
para koran bekas tersebut – selain di jual ke pengepul koran bekas / pemulung - , dan apabila
semakin menumpuk maka dalam jangka panjang dapat menimbulkan penyakit.
Dari latar belakang itulah, kami selaku mahasiswa yang juga gemar membaca koran
dan sesekali dalam sebulan minimal membelinya, berpendapat bahwa sebenarnya koran tidak
hanya bermanfaat pada saat baru terbit saja, namun sesudahnya dan selamanya. Menurut
pendapat kami, koran juga dapat dimanfaatkan meskipun sudah disebut sebagai “koran
bekas”. Kami berpendapat bahwa koran bekas tersebut dapat dijadikan peluang bisnis karena
masih mempunyai nilai ekonomis yang lumayan dibandingkan hanya menjadi tumpukan
koran bekas atau dijual ke pengepul koran bekas.
Dari uraian tersebut, kami tertarik untuk mengolah koran bekas tersebut dengan cara
membuat sebuah kreasi dari koran bekas dengan menjadikannya sebagai barang – barang
yang bernilai jual seperti dijadikan souvenir, peralatan sekolah; misalnya kotak pensil, figura
foto, dan properti rumah seperti rak sepatu. Dengan modal koran bekas yang tentunya sangat
mudah didapat dimana pun, maka keuntungan yang didapat dari penjualan kreasi koran bekas
tersebut sangatlah besar. Dengan alasan itulah kami mengajukan proposal yang kami ini yang
berjudul “KORNIK (Koran Unik) Pemanfaatan Koran Bekas Menjadi Barang Unik” ini
untuk dapat diterima dan ditindak lanjuti. Dari latar belakang itulah, maka kami mencari
solusi bagaimana cara meningkatkan nilai guna dan nilai jual koran bekas,dan bagaimana
cara memperkenalkan KORNIK pada pasar. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan
ini adalah untuk meningkatkan nilai guna dan nilai jual koran bekas, menciptakan peluang
bisnis mahasiswa, dan memperkenalkan manfaat dan keuntungan dari koran bekas.
Diharapkan melalui kegiatan ini koran bekas dapat dimanfaatkan secara maksimal
sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomisnya dengan dihasilkan barang komersial serta
6
dapat menjadi salah satu peluang usaha yang memiliki prospek yang baik dan dapat
meningkatkan keuntungan dan kesejahteraan.
Kegunaan diadakannya kegiatan program ini adalah untuk membangun jiwa
wirausaha bagi mahasiswa, sehingga dapat melihat peluang dan memanfaatkannya menjadi
sesuatu yang bernilai ekonomis, memanfaatkan koran bekas sehingga memiliki nilai jual
yang tinggi, dan membuka peluang usaha bagi mahasiswa dan masyarakat yang ingin
menciptakan lapangan kerja.
7
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Konsep Ide
Koran bekas oleh sebagian besar orang dianggap merupakan sampah, tidak bernilai
guna dan bernilai jual. Oleh karena alasan itulah kami tertarik untuk memanfaatkan koran
tersebut menjadi barang yang benilai guna dan bernilai jual dengan cara mengubahnya
menjadi barang – barang seperti kotak pensil, figura, rak sepatu, dan souvenir.
9
Tabel. Faktor SWOT usaha pembuatan kornik (koran unik).
2. Kelayakan Usaha
Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengetahu apakah suatu usaha tersebut
layak atau tidak didirikan. Beberapa cara yang paling sering digunakan untuk menganalisis
kelayakan suatu usaha adalah dengan cara menghitung BEP dan B/C Ratio serta R/C Ratio.
a) BEP
BEP (Break Even Point) merupakan titik dimana modal dapat kembali, bisa dalam bentuk
jumlah produk maupun dalam bentuk uang.
b) B/C Ratio
Merupakan perbandingan antara keuntungan dengan biaya produksi. Usaha dapat dikatakan
menguntungkan dan layak jika B/C Ratio lebih besar dari 0 (>0).
c) R/C Ratio
Merupakan perbandingan antara seluruh pendapatan/pemasukan dengan biaya produksi.
Usaha dikatakan layak apabila R/C Ratio lebih dari 1,00 (>1,00)
12
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan usaha dilakukan di tempat usaha yang telah disewa selama 4
bulan di sekitaran kampus UNDIP. Kegiatan akan dilakukan selama 4 bulan dan kegiatan
diadakan 3 kali dalam seminggu yaitu hari rabu, sabtu dan minggu dimulai dari persiapan
bahan dan peralatan, pencarian bahan baku, pengolahan bahan, pemasaran, dll sehingga
dihasilkan produk yang diinginkan. Untuk tahapan pembuatan produk dilakukan dalam
bentuk periode, jadi dalam waktu 4 bulan akan diadakan 4 periode pembuatan produk
sehingga dihasilkan produk yang diinginkan. Kegiatan akan dimulai dari jam 08.00 WIB
sampai selesai.
Koran bekas sebagai bahan baku dalam pembuatan koran unik diperoleh dari
pengepul koran. Dalam pemilihan bahan baku harus diperhatikan, apakah kualitas kertas
koran sudah lama atau masih baru, agar kualitas produk dapat maksimal. Untuk itu perlu
dilakukan seleksi terhadap koran bekas yang akan digunakan dalam pembuatan koran unik
ini. Koran bekas yang dapat dijadikan sebagai bahan baku produk adalah yang masih relatif
belum terlalu lama, maksimal 1 tahun sebelumnya, yang masih bersih dan belum lapuk.
13
berikut daftar harganya, dan juga melayani pesan antar kemudian produk akan
dikirimkan langsung pada pemesan.
Evaluasi Pelaksanaan Program
Dalam tahap ini dilakukan dalam 2 tahap yaitu, evaluasi mingguan dan evaluasi bulanan.
a. Evaluasi mingguan
Evaluasi dilakukan dalam satu minggu untuk mengetahui keuntungan atau kerugian dari
produksi yang dilakukan dalam minggu tersebut.
b. Evaluasi bulanan
Dalam kegiatan ini akan dilakukan pembandingan yang diperoleh dari evaluasi tiap-tiap
minggu dan dari evaluasi tersebut dijadikan dasar perencanaan pada bulan berikutnya, dan
dilakukan ploting pada grafik, apakah grafiknya mengalami peningkatan, atau malah
penurunan. Setelah itu dibandingkan dengan proses pengiklanan yang berbeda-beda sehingga
diketahui iklan mana yang paling solutif mencari konsumen.
Memperluas pasar
Pada tahapan ini, dilakukan analisa pasar di luar daerah, melakukan penyebaran
produk di berbagai toko souvenir dan tuku buku serta menjualnya melalui shop online.
14
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 ANGGARAN BIAYA
PEMASUKAN * Rp 4.500,000,-
PENGELUARAN * Rp 3.908.983,-
KEUNTUNGAN * Rp 591.017,-
15
b. Tabel 2 Biaya Penyusutan Peralatan per bulan
Usia Biaya
Harga pakai penyusutan
no Jenis Jumlah Alat (Rp) (Thn) (Rp/Bln)
1 Gunting 5 12.000 2 500
2 Kuas cat 10 5.000 0,5 840
3 Ember kecil 6 8.500 2 350
Tempat
4 sampah besar 2 17.000 2 710
5 Penggaris 5 5.000 5 83
JUMLAH BIAYA
PENYUSUTAN PERALATAN
PER BULAN Rp. 2.483,-
16
LAMPIRAN
A. Identitas Diri
Identitas Ketua
Identitas Anggota -1
Identitas Anggota -2
B. Riwayat Pendidikan
17
SD SMP SMA
Nama Institusi MI Ihyaul Islam Mts Zainul Hasan 1 MA Zainul Hasan 1
Probolinggo Genggong, Genggong, Probolinggo
Probolinggo
Jurusan - - IPS
Tahun Masuk-Lulus 2000 – 2006 2006 – 2009 2009 – 2012
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah proposal PKM Kewirausahaan.
18
JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN
1. Peralatan Penunjang
19
Sub total (Rp) 3.906.500
3. Lain – lain
20
SUSUNAN ORGANISASI TIM KEGIATAN DAN PEMBAGIAN TUGAS
21
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA
Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM Kewirausahaan saya dengan judul:
“KORNIK (KORAN UNIK) Pemanfaatan Koran Bekas Menjadi Barang Unik” yang
diusulkan untuk tahun anggaran 2014 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh
lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan
seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Semarang, 25 Oktober
2013
Yang menyatakan,
Ketua
Meterai Rp6.000
Tanda tangan
22