Anda di halaman 1dari 11

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Korelasi Product Moment


Korelasi Product moment (Product of the moment correlation) adalah salah satu
teknik untuk mencari korelasi antardua variable yang kerap kali dgunakan. Korelasi
Product Moment (KPM) atausering juga disebut Korelasi Pearson merupakan alat uji
statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif (uji hubungan) dua variable
bila datanya berskala interval atau rasio. Teknik korelasi produk momen ini
dikembangkan oleh Karl Pearson.
Korelasi Product moment merupakan salah satu bentuk statistic parametris karena
menguji data pada skala interval atau rasio. Disebut Korelasi Product moment karena
koefisien korelasinya diperoleh dengan cara mencari hasil perkalian dari momen-momen
variabel yang dikorelasikan (Product of the moment).

B. Penggunaan Korelasi Product Moment


Teknik korelasi ini dapat digunakan apabila data yang akan dikorelasikan atau
dianalisis memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Variabel yang akan dikorelasikan berbentuk gejala yang bersifat kontinu atau data
ratio dan data interval.
2. Sampel yang diteliti mempunyai sifat homogeny atau mendekati homogen.
3. Sumber data dari kedua variable yang sama.
Korelasi yang seringdigunakan oleh peneliti (terutama peneliti yang mempunyai
data-data interval dan rasio) adalah Pearson Product Moment Correlation.
Koefisien korelasi itu berkisar antara 0,00 dan +1,00 (korelasi positif) dan atau
diantara 0,00 sampai -1,00 (korelasi negatif), tergantung pada arah hubungan positif atau
negatif. Koefisien yang bertanda positif menunjukkan bahwa arah korelasi tersebut
positif, dan koefisien yang bertanda negative menunjukkan arah korelasi yang negatif.
Sedangkan koefisien yang bernilai 0,00 menunjukkan tidak adanya korelasi antara
variabel X dan Y.

3
Besar rxy Penafsiran

Hubungan sangat lemah (diabaikan, dianggap


0,00 – < 0,20 tidak ada)

≥ 0,20 – < 0,40 Hubungan rendah atau lemah

≥ 0,40 – < 0,70 Hubungan sedang atau cukup

≥ 0,70 – < 0,90 Hubungan kuat

≥ 0,90 – ≤ 1,00 Hubungan sangat kuat

C. Rumus Dan Langkah Pearson Product Moment


1. Cara menghitung dan memberikan Interpretasi terhadap Angka Indeks
Korelasi “r” Product Moment untuk Data tunggal, di mana N kurangdari 30,
dengan tidak usah menghitung Standar Deviasinya.
a) Rumus
∑𝑥𝑦
𝑟𝑥𝑦 =
√(∑𝑥 2 )(∑𝑦 2 )
Keterangan:
𝑟𝑥𝑦 =Koefisiensi korelasi anatara variabel X dan variabel Y:dua variabel yang
dikorelasikan ( x=X-M ) dan( y= Y-M).
∑𝑥𝑦 =Jumlah perkalian x dengan y
𝑥 2 =Kuadrat dari x (deviasi x)
𝑦 2 =Kuadrat dari y (deviasi y)

b) Langkah yang perlu ditempuh adalah :


1) Membuat Tabel Kerja atau Tabel Perhitungan yang terdiri dari delapan kolom :
Kolom 1 : Subjek Penelitian.
Kolom 2 : Sekor Variabel X.
Kolom 3 : Sekor Variabel Y.
Kolom 4 : Deviasi sekor X terhadap Mx ; diperoleh dengan rumus : x = X – Mx.

4
Kolom 5 : Deviasi sekor Y terhadap My ; diperoleh dengan rumus : y = Y – My.
Kolom 6 : Hasil perkalian antara deviasi sekor X (yaitu x) dan deviasi sekor Y
(yaitu y) = xy.
Kolom 7 : Hasil pengkuadratan seluruh deviasi sekor X (yaitu x2).
Kolom 8 : Hasil pengkuadratan seluruh deviasi sekor Y (yaitu y2).
2) Mencari Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment antara Variabel X dan
Variabel Y (yaitu rxy), dengan rumus :

∑ 𝑥𝑦
rxy =
√(∑ 𝑥 2 )(∑ 𝑦 2 )

3) Memberikan interpretasi terhadap rxy atau ro, serta menarik kesimpulannya yang
dapat dilakukan secara sederhana atau dilakukan dengan jalan berkonsultasi pada
tabel nilai “r” Product Moment.

2. Apabila mencari Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment itu


perhitungannya didasarkan pada Standar Deviasi dari data yang sedang dicari
korelasinya, maka rumus yang diperlukan adalah sebagai berikut:
a) Rumus
∑𝑥𝑦
𝑟𝑥𝑦 =
N. SDx. SDy
𝑟𝑥𝑦 =Koefisiensi korelasi antara variabel X dan variabel Y:dua variabel yang
dikorelasikan ( x = X-M ) dan( y = Y-M).
∑𝑥𝑦 = Jumlah perkalian x dengan y
𝑆𝐷𝑦 = Deviasi Standar dari variable y
𝑆𝐷𝑥 = Deviasi Standar dari variable x
𝑁 = Number of cases
b) Langkah
1) Membuat Tabel Kerja atau Tabel Perhitungan yang terdiri dari delapan kolom :
Kolom 1 : Subjek Penelitian.
Kolom 2 : Sekor Variabel X.

5
Kolom 3 : Sekor Variabel Y.
Kolom 4 : Deviasi sekor X terhadap Mx ; diperoleh dengan rumus : x = X – Mx.
Kolom 5 : Deviasi sekor Y terhadap My ; diperoleh dengan rumus : y = Y – My.
Kolom 6 : Hasil perkalian antara deviasi sekor X (yaitu x) dan deviasi sekor Y
(yaitu y) = xy.
Kolom 7 : Hasil pengkuadratan seluruh deviasi sekor X (yaitu x2).
Kolom 8 : Hasil pengkuadratan seluruh deviasi sekor Y (yaitu y2).
2) Mencari Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment antara Variabel X dan
Variabel Y (yaitu rxy), dengan rumus :
∑ 𝑥𝑦
𝑟𝑥𝑦 =
√(∑ 𝑥2 )(∑ 𝑦2 )

3) Memberikan interpretasi terhadap rxy atau ro, serta menarik kesimpulannya yang
dapat dilakukan secara sederhana atau dilakukan dengan jalan berkonsultasi pada
tabel nilai “r” Product Moment.

3. Cara Mencari (menghitung) Angka Indeks Korelasi ‘’r’’ Product Moment di


mana N kurang dari 30, dengan mendasarkan diri pada (memperhitungkan)
Mean nya.
a) Rumus yang kita pergunakan adalah :
∑ 𝑋𝑌 − 𝑁. 𝑀𝑥 . 𝑀𝑦
𝑟𝑥𝑦 =
√[∑ 𝑋 2 − 𝑁. 𝑀𝑥 2 ][∑ 𝑌 2 − 𝑁. 𝑀𝑦 2 ]

∑ 𝑋𝑌 = Jumlah dari hasil perkalian antara skor variable X dan skor variable Y
N = Number of cases
𝑀𝑥 = Mean dari skor variable X
𝑀𝑦 = Mean dari skor variable Y
∑ X2 = Jumlah dari skor X setelah terlebih dahulu dikuadratkan
∑ Y2 = Jumlah dari skor Y setelah terlebihdahuludikuadratkan
Mx2= Kuadrat dari Mean skor variable X
My2= Kuadrat dari Mean skor variable Y

6
b) Langkah
Langkah yang perlu ditempuh di sini pada dasarnya sama dengan langkah
yang ditempuh pada perhitungan di atas tadi, hanya saja kita perlu mencari lebih
dahulu Mean skor variable X dan Mean skor variable Y. Jadi Tabel Kerja atau
Tabel Perhitungan yang kita perlukan adalah sama dengan Tabel.

4. Cara Mencari (menghitung) Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment di


mana N kurang dari 30, dengan mendasarkan diri pada sekor aslinya atau
angka kasarnya.
a) Rumus yang kita pergunakan ialah :
N ∑ X Y – (∑ 𝑋) (∑ 𝑌)
rxy =
√[𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋 2 )][𝑁 ∑ 𝑌 2 −(∑ 𝑌 2 )]

rxy = Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment.


X = Number of Cases
∑ X Y = Jumlah hasil perkalian antara sekor X dan sekor Y
∑𝑋 = Jumlah seluruh sekor X
∑𝑌 = Jumlah sekor Y
b) Langkah
Apabila Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment dicari atau dihitung
berdasarkan sekor aslinya, maka langkah yang perlu ditempuh berturut-turut adalah
:
1) Menyiapkan Tabel Kerja atau Tabel Perhitungannya, yang terdiri dari 6 kolom :
- Kolom 1 : Subjek
- Kolom 2 : Sekor variabel X
- Kolom 3 : Sekor variabel Y
- Kolom 4 : Hasil perkalian antara sekor variabel X dan sekor variabel Y, atau :
XY. (dijumlahkan).
- Kolom 5 : Hasil pengkuadratan sekor variabel X, yaitu X2 (dijumlahkan).
- Kolom 6 : Hasil pengkuadratan sekor variabel Y, yaitu Y2 (dijumlahkan).
2) Mencari angka korelasinya, dengan rumus :

7
N ∑ X Y – (∑ 𝑋) (∑ 𝑌)
rxy =
√[𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋 2 )][𝑁 ∑ 𝑌 2 −(∑ 𝑌 2 )]

3) Memberikan intrepetasi terhadap rxy dan menarik kesimpulan

5. Cara Mencari (menghitung) Angka Indeks Korelasi ‘’r’’ Product Moment, di


mana N kurangdari 30, dengan mendasarkan diri pada Selisih Deviasinya.
a) Rumus yang kita pergunakan adalah :

∑ 𝑥 2 ∑ 𝑦 2 ∑ 𝑑2
𝑟𝑥𝑦 =
2√(∑ 𝑥 2 ) (∑ 𝑦 2 )

∑ 𝑥 2 = Jumlah seluruh deviasi skor variable X, setelah dikuadratkan lebih dahulu

∑ 𝑦 2 = Jumlah seluruh deviasi skor variable Y, setelah dikuadratkan lebih dahulu

d = Selisih antar deviasi sekor variable X dan dviasi sekor variable Y ; atau : d = x-
y.

∑ 𝑑2 = Jumlah selisihantardeviasisekor variable X dan dviasisekor variable Y,


setelahdikuadratkanterlebihdahulu∑ 𝑑 2 = ∑(𝑥 − 𝑦)2

2 = Bilangan Konstan (tidak boleh diubah-ubah)

b) Langkah yang perlu ditempuh adalah:


1) Menjumlahkanseluruhsekor variable X ; diperoleh∑𝑋.
2) Menjumlahkanseluruhsekor variable Y ; diperoleh∑𝑌.
∑𝑋
3) Mencari Mean darisekor variable X denganrumus Mx =
𝑁
∑𝑌
4) Mencari Mean darisekor variable Y denganrumus My = 𝑁

5) Mencarideviasiskor variable X terhadap Meannya ; rumusnya x = X - Mx ;


Jikadijumlahkan, maka ∑𝑋 pasti = 0.
6) Mencarideviasiskor variable Y terhadap Meannya ; rumusnya y = Y – My ;
Jikadijumlahkan, maka∑𝑌 pasti = 0.

8
7) Mencari d (selisihantaradeviasi x dengandeviasi y), yaitu : d = (𝑥 − 𝑦)
jumlahnya pasti = 0.
8) Mengkuadratkan d, sehingga diperoleh d2 ; setelah itu lalu dijumlahkan,
sehingga diperoleh : ∑ d2.
9) Mencari𝑟𝑥𝑦 dengan mempergunakan rumus yang telah disebutkan diatas .
10) Memberikan intrepetasi terhadap 𝑟𝑥𝑦 dan menarik kesimpulannya.

6. Cara Mencari (menghitung) Angka Indeks Korelasi ‘’r’’ Product Moment di


mana N kurang dari 30, dengan mendasarkan diri pada selisih sekornya
(selisih ukuran kasarnya).

a) Rumus

𝑁[ ∑ 𝑋 2 + ∑ 𝑌 2 − ∑(𝑋 − 𝑌)2 ] − 2(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)


𝑟𝑥𝑦 =
2 √[𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 ][𝑁 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 ]

N = Number of cases

∑ 𝑋 2 = Jumlah dari seluruh sekor variable X, setelah terlebih dulu dikuadratkan

∑ 𝑌 2 = Jumlah dari seluruh sekor variable Y, setelah terlebih dulu dikuadratkan

(X-Y) = Selisih antara sekor variable X dengan sekor variable Y

(X-Y)2= Kuadrat dari selisih antara sekor variable X dengan sekor variable Y

(∑ 𝑋)2 = Jumlah dari seluruh sekor variable X, setelah itu lalu di kuadratkan

(∑ 𝑌)2 = Jumlah dari seluruh sekor variable Y, setelah itu lalu di kuadratkan

2 = Bilangan Konstan (tidak boleh diubah-ubah)

9
b) Langkah
Pada dasarnya Tabel Kerja atau Tabel Perhitungan yang kita perlukan sama
dengan Tabel; hanya saja Tabel itu perlu kita tambah lagi dengan dua kolom ,
yaitu : kolom untuk mencari selisih sekor X dan sekor Y (yaitu : X-Y), dan
kolom untuk mencari kuadrat dari (X-Y). Adapun kolom X Y kita hilangkan.

D. Contoh Product Person Moment


Dalam suatu penelitian, yang antara lain dimaksudkan untuk mengetahui apakah
secara signifikan terdapat korelasi positif antara Nilai Hasil Tes Gula Darah Pada Pasien
Diabetes Melitus, telah ditetapkan sejumlah 10 orang Pasien Diabetes Melitus sebagai
sampel, berhasil dihimpun data sebagaimana tertera pada Tabel.
Seperti telah disebutkan, penelitian di atas antara lain mempunyai tujuan untuk
mengetahui apakah antara Variabel X (Tes Kadar Gula darah) dan Variabel Y (Usia)
terdapat korelasi positif yang signifikan. Sebelum kita lakukan perhitungan untuk
memperoleh Angka Indeks.

10
NilaiKadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus
:
No. Subjek Kadar Gula darah (X) Usia(Y)

1. Tn.A 150 45
2. Tn.B 109 25
3. Tn.C 145 27
4. Tn.D 80 20
5. Tn.E 98 21
6. Tn.F 160 28
7. Tn.G 65 20
8. Tn.H 145 25
9. Tn.I 109 25
10. Tn.J 162 20

Subjek X Y X2 Y2 X.Y (X-Y) (X-Y)2


Tn.A 150 45 22.500 2.205 6750 105 11.025
Tn.B 109 25 11.881 625 2725 84 7.056
Tn.C 145 27 21.025 729 3915 118 13.924
Tn.D 80 20 6.400 400 1600 60 3.600
Tn.E 98 21 9.604 441 2058 77 5.929
Tn.F 160 28 25.600 784 4480 132 17.424
Tn.G 65 20 4.225 400 1300 45 2.025
Tn.H 145 25 21.025 625 3625 120 14.400
Tn.I 109 25 11.881 625 2725 84 7.056
Tn.J 162 20 26.244 400 3240 142 20.164
10 = 1.223 256 160.385 7.234 = 32.418 967 = = ∑(X −
N = ∑𝑋 = ∑𝑌 = ∑X 2 ∑ Y2 = ∑𝑋. 𝑌 ∑(X − Y) Y)2

11
a) Hipotesis
Korelasinya (rxy), terlebih dahulu kita rumuskan Hipotesa alternatif (Ha) dan
Hipotesa Nihilnya (Ho), sebagai berikut :
- Ha : “ Ada korelasi positif yang signifikan, antara Variabel X (Kadar
GulaDarah) dan Variabel Y (Usia)”.
- Ho : “ Tidak ada korelasi positif yang signifikan, antara Variabel X (Kadar
Guladarah) dan Variabel Y (Usia).”
Selanjutnya kita lakukan perhitungan untuk memperoleh rxy, dengan terlebih
dahulu menyiapkan Tabel Kerja atau Tabel Perhitungannya, sebagaimana dapat
dilihat pada Tabel.
Langkah yang perlu diambil adalah :
Langkah 1: Menjumlahkan subjek penelitian, diperoleh N = 10
Langkah 2 : Menjumlahkan sekor variabel X, diperoleh ∑ 𝑋 = 1.223
Langkah 3 : Menjumlahkan sekor variabel Y, diperoleh ∑ Y = 256
Langkah 4 : Memperkalikan sekor Variabel X dengan sekor Variabel Y (yaitu : XY) ;
setelah selesai lalu dijumlahkan, diperoleh ∑ X Y = 32.418
Langkah 5 : Mengkuadratkan sekor Variabel X (yaitu : X2 dan setelah selesai lalu
dijumlahkan, diperoleh ∑ 𝑋2 = 160.385 )
Langkah 6 : Mengkuadratkan seluruh sekor Variabel Y

b) Uji Statistik yang digunakan Pearson Product Moment


∑ 𝑋𝑌 − 𝑁. 𝑀𝑥 . 𝑀𝑦
𝑟𝑥𝑦 =
√[∑ 𝑋 2 − 𝑁. 𝑀𝑥 2 ][∑ 𝑌 2 − 𝑁. 𝑀𝑦 2 ]

c) Taraf Signifikansi
Tentukan taraf signifikansi, misalnya α = 0,05 atau α = 0,01

12
d) Contoh Perhitungan
Jika Tabel kita pergunakan lagi disini, maka melalui Tabel tersebut kita telah
memperoleh :
∑X = 1.223 ;∑Y = 256 ; ∑XY = 32.418 ; ∑X2 = 160.385; dan ∑ Y2 = 7.234;
sedangkan N =10
Dari rumus yang akan kita pergunakan nanti, yang belum kita ketahui hanyalah : Mx
dan My : Karena itu kita cari lebih dahulu :
∑X 1.223
Mx = = = 122,3
𝑁 10
∑Y 256
My = = = 25,6
𝑁 10

Dengan mensubstitusikannya kedalam rumus, maka secara cepat akan dapat kita
peroleh 𝑟𝑥𝑦 :
∑ 𝑋𝑌 − 𝑁. 𝑀𝑥 . 𝑀𝑦
𝑟𝑥𝑦 =
√[∑ 𝑋 2 − 𝑁. 𝑀𝑥 2 ][∑ 𝑌 2 − 𝑁. 𝑀𝑦 2 ]

32.418 − 10 𝑋 122,3 𝑋 25,6


𝑟𝑥𝑦 =
√(160.385 − 10 𝑋 122,32 )(252.373 − 10 𝑋 25,62 )
32.418 − 31.308,8 1.109,2
𝑟𝑥𝑦 = =
√(160.385 − 149.572,9 )(252.373 − 6553,6) √10.812,1 𝑋 245.819,4
1.109,2
=
√2.657.823.935

1.109,2
r= = 0,02
51.554,08

e) Kesimpulan
r hitung = 0,02 ,df = n-2 = 10-2 = 8

𝛼 = 0,05
r table = 0,549
Jadi r hitung < r table = 0,02 < 0,05 Jadi Ho diterima.
Kesimpulan :
Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variable X (Kadar
Gula Darah) dengan variable Y (Usia).

13

Anda mungkin juga menyukai