Anda di halaman 1dari 5

NASKAH ROLEPLAY

KOMUNIKASI KEPERAWATAN LANJUTAN

Dosen Pengampu :

Bisepta Prayogi, M.Kep., Ns.

Disusun Oleh:

Kelompok 2

Erek Kuswanto P07120217057

Ghayatus Sa’adah P07120217058

Laila Suci Ramadhan P07120217062

Maulidia Selfianie P07120216065

M. Nur Ikhsan P07120217069

Rustina Alvina Muslimah P07120217078

Sari Dewi Agustina P07120217079

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN

JURUSAN DIPLOMA IV KEPERAWATAN

2020
Naskah Role Play
Komunikasi Keperawatan Lanjutan

Pemeran :
Perawat shift malam : Laila Suci Ramadan
Perawat shift malam : Ghayatu Sa’dah
Perawat shift pagi : Sari Dewi Agustina
Perawat shift siang : Rustina Alvina Muslimah
Perawat shift siang : Muhammad Nur Ikhsan
Dokter : Erek Kuswanto
Narator : Maulidia Selfianie

Laila dan Ghayatus adalah perawat yang berdinas di ruang intesive care unit (ICU).
Pada tanggal 17 Juli 2020 mereka sedang berdinas malam, saat sedang mengisi laporan status
pasien ada keganjalan di data pemberian obat pada data tertulis pasien diberikan obat
dopamine 1 μg dalam 50 cc pelarut sedangkan pada catatan resep dokter tidak ada terdaftar
obat dopamine untuk pasien tersebut, untuk mengonfirmasi hal ini maka perawat Laila dan
perawat Ghayatus menghubungi Perawat yang dinas pada siang hari.

Laila : “Suster atus, laporan yang mana lagi yang belum di isi ?”

Atus : “Oh yg ini belum nih.”

Laila : “Oke, aku isi ya.”

Atus : “Iya isi aja.”

Laila : “(Fokus mengisi laporan) Loh ko ini di catatan pemberian obat ada dopamine ya ?”

Atus : “Pasien atas nama siapa ?”

Laila : “Ini atas nama Tn. Hendri”

Atus : “Tuan Hendri ? apa beliau ada mengalami shock sehingga diberikan dopamine coba
periksa catatan perkembangan dan catatan resep dari dokter.” (berdua memeriksa laporan
status pasien).

Laila : “Dari catatan perekembangan tidak ada terlihat tanda shock coba kita liat catatan resep
dokter.”
Atus : “Ini dicatatan resep juga gak obat dopamine, kok di catatan pemberian obat ada ya ?
sebaiknya kita konfirmasi ke perawat yang sebelumnya dinas, ini tidak ada keterangan siapa
yang menulis laporan status lagi.” (nada sedikit kesal)

Laila : “Iya ini harus dikonfirmasi karena jika salah mendokumentasikan bisa fatal akibatnya,
kita coba telpon perawat ikhsan dulu deh.” (menelpon perawat yang dinas siang)

(Pada Panggilan Telepon)

Ikhsan : “Halo assalamualaikum”

Laila : “Waalaikumsalam, Ikhsan mohon maaf mengganggu waktu istirahatnya.”

Ikhsan : “Iya gak papa, ada apa ya menelpon ?”

Laila : “Jadi gini san, kami lagi mengisi laporan status pasien, nah ada keganjalan disana ada
obat yg seharusnya pasien tidak dapat tapi di catatan obat dia mendapat obat tersebut,
pasiennya tuan Hendri obatnya dopamine diberikan dengan dosis 1 μg dalam 50 cc pelarut
pukul 15.00 jadi kami mau menanyakan kebenaran dari catatan obat tersebut.”

Ikhsan : “Oh pak hendri, kebetulan bukan aku yang mengisi laporan status beliau, dan juga
seingatku pak Hendri selama aku berdinas tidak ada masalah yang mengharuskan kami
memberikan dopamine.”

Laila : “Oh begitu ya, aku coba hubungi Rustina, makasih ya konfirmasinya,
Assalamualaikum.”

Ikhsan : “Iya sama-sama, waalaikumsalam.”

Atus : “Bagaimana apa kata Iksan ?”

Laila : “Dia juga kurang tau karena bukan dia yang mengisi laporannya, tapi katanya selama
dia berdinas pak Hendri tidak ada masalah yang mengharuskan beliau diberi dopamine.”

Atus : “Oh begitu, ya sudah aku coba telpon Rustina deh.”

Rustina : “Iya halo, waalaikumsalam ada apa ya ?”

Atus : “Maaf mengganggu waktunya ya, ada yang ingin aku tanyakan.”

Rustina : “Iya silahkan tanyakan”


Atus : “Jadi gini rus, kami lagi mengisi laporan status pasien, nah ada keganjalan disana ada
obat yg seharusnya pasien tidak dapat tapi di catatan obat dia mendapat obat tersebut,
pasiennya tn. Hendri obatnya dopamine diberikan dengan dosis 1 μg dalam 50 cc pelarut
pukul 15.00, jadi kami mau menanyakan kebenaran dari catatan obat tersebut.”

Rustina : “Astagfirullah, iya itu aku yang nulis laporannya. Maaf ya itu kekeliruan ku, hari ini
pak hendri memang tidak mendapat obat dopamine”

Atus : “Oh iya Rustina tidak apa-apa, kami memakluminya. Tapi lain kali minta tolong lebih
teliti lagi ya kalau menulis laporan dan juga jangan lupa di paraf saat sudah selesai
menulisnya, jadi ketahuan siapa yang bertanggung jawab atas tulisan tersebut.”

Rustina : “Iya maaf ya, terimakasih sudah mengonfirmasi dan juga sudah mengingatkan, aku
berjanji tidak akan mengulanginya lagi.”

Atus : “Iya tidak apa-apa, kalau begitu terimakasihya konfirmasinya. Assalamualaikum”

Rustina :“Iya sama-sama, waalaikumsalam.”

Laila : “Bagaimana apa katanya ?”

Atus : “Iya dia yang menulis laporannya dan salah tulis.”

Laila : “Alhamdulillah akhirnya kita tau yang mana yang benar, mending kita ngelanjutin
menulis laporannya.”

Keesokan paginya tiba pergantian shift, perawat malam sudah membuat daftar obat
pasien yang habis dan telah mencoba menghubungi dokter akan hal tersebut, tetapi dokter
tidak mengangkat telponnya sehingga tugas tersebut dilimpahkan ke perawat shift pagi.

Sari : “Assalamualaikum dok, selamat pagi. Mohon maaf mengganggu waktunya.”

Erik : “Waalaikumsalam. selamat pagi, ada apa ya suster sari ?”

Sari : “Jadi begini dok, obat untuk pasien kita di icu ada beberapa yang sudah habis, maka
dari itu saya menghubungi dokter untuk mengonfirmasi kelanjutan pengobatannya ?”

Erik : “Obat untuk kapan itu sus ?”

Sari : “Obat untuk siang ini dok.”

Erik : “Oh begitu, pasien kita di ICU ada berapa orang ya ?”


Sari : “Ada 4 dok, dan keempatnya persediaan obat siangnya sudah habis.”

Erik : “Oh iya nanti saya kesana sekalian visite, sekitar pukul 09.00 ya.”

Sari: “Baik dok, terima kasih sebelumnya.”

Erik : “Iya sama-sama, saya juga terima kasih sudah diingatkan.”

Sari : “Iya dok, kalau begitu Assalamualaikum dok.”

Erik : “Waalaikumsalam.”

Anda mungkin juga menyukai