Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
Kelompok 2
2020
Naskah Role Play
Komunikasi Keperawatan Lanjutan
Pemeran :
Perawat shift malam : Laila Suci Ramadan
Perawat shift malam : Ghayatu Sa’dah
Perawat shift pagi : Sari Dewi Agustina
Perawat shift siang : Rustina Alvina Muslimah
Perawat shift siang : Muhammad Nur Ikhsan
Dokter : Erek Kuswanto
Narator : Maulidia Selfianie
Laila dan Ghayatus adalah perawat yang berdinas di ruang intesive care unit (ICU).
Pada tanggal 17 Juli 2020 mereka sedang berdinas malam, saat sedang mengisi laporan status
pasien ada keganjalan di data pemberian obat pada data tertulis pasien diberikan obat
dopamine 1 μg dalam 50 cc pelarut sedangkan pada catatan resep dokter tidak ada terdaftar
obat dopamine untuk pasien tersebut, untuk mengonfirmasi hal ini maka perawat Laila dan
perawat Ghayatus menghubungi Perawat yang dinas pada siang hari.
Laila : “Suster atus, laporan yang mana lagi yang belum di isi ?”
Laila : “(Fokus mengisi laporan) Loh ko ini di catatan pemberian obat ada dopamine ya ?”
Atus : “Tuan Hendri ? apa beliau ada mengalami shock sehingga diberikan dopamine coba
periksa catatan perkembangan dan catatan resep dari dokter.” (berdua memeriksa laporan
status pasien).
Laila : “Dari catatan perekembangan tidak ada terlihat tanda shock coba kita liat catatan resep
dokter.”
Atus : “Ini dicatatan resep juga gak obat dopamine, kok di catatan pemberian obat ada ya ?
sebaiknya kita konfirmasi ke perawat yang sebelumnya dinas, ini tidak ada keterangan siapa
yang menulis laporan status lagi.” (nada sedikit kesal)
Laila : “Iya ini harus dikonfirmasi karena jika salah mendokumentasikan bisa fatal akibatnya,
kita coba telpon perawat ikhsan dulu deh.” (menelpon perawat yang dinas siang)
Laila : “Jadi gini san, kami lagi mengisi laporan status pasien, nah ada keganjalan disana ada
obat yg seharusnya pasien tidak dapat tapi di catatan obat dia mendapat obat tersebut,
pasiennya tuan Hendri obatnya dopamine diberikan dengan dosis 1 μg dalam 50 cc pelarut
pukul 15.00 jadi kami mau menanyakan kebenaran dari catatan obat tersebut.”
Ikhsan : “Oh pak hendri, kebetulan bukan aku yang mengisi laporan status beliau, dan juga
seingatku pak Hendri selama aku berdinas tidak ada masalah yang mengharuskan kami
memberikan dopamine.”
Laila : “Oh begitu ya, aku coba hubungi Rustina, makasih ya konfirmasinya,
Assalamualaikum.”
Laila : “Dia juga kurang tau karena bukan dia yang mengisi laporannya, tapi katanya selama
dia berdinas pak Hendri tidak ada masalah yang mengharuskan beliau diberi dopamine.”
Atus : “Maaf mengganggu waktunya ya, ada yang ingin aku tanyakan.”
Rustina : “Astagfirullah, iya itu aku yang nulis laporannya. Maaf ya itu kekeliruan ku, hari ini
pak hendri memang tidak mendapat obat dopamine”
Atus : “Oh iya Rustina tidak apa-apa, kami memakluminya. Tapi lain kali minta tolong lebih
teliti lagi ya kalau menulis laporan dan juga jangan lupa di paraf saat sudah selesai
menulisnya, jadi ketahuan siapa yang bertanggung jawab atas tulisan tersebut.”
Rustina : “Iya maaf ya, terimakasih sudah mengonfirmasi dan juga sudah mengingatkan, aku
berjanji tidak akan mengulanginya lagi.”
Laila : “Alhamdulillah akhirnya kita tau yang mana yang benar, mending kita ngelanjutin
menulis laporannya.”
Keesokan paginya tiba pergantian shift, perawat malam sudah membuat daftar obat
pasien yang habis dan telah mencoba menghubungi dokter akan hal tersebut, tetapi dokter
tidak mengangkat telponnya sehingga tugas tersebut dilimpahkan ke perawat shift pagi.
Sari : “Jadi begini dok, obat untuk pasien kita di icu ada beberapa yang sudah habis, maka
dari itu saya menghubungi dokter untuk mengonfirmasi kelanjutan pengobatannya ?”
Erik : “Oh iya nanti saya kesana sekalian visite, sekitar pukul 09.00 ya.”
Erik : “Waalaikumsalam.”