Sop Pemesanan Obat
Sop Pemesanan Obat
Ketentuan
HJP = HPP + Biaya Pemasaran + Biaya Administrasi + Biaya Manajemen + Pajak + Keuntungan +
Lisensi
HNA + PPN = Harga jual pabrik obat dan/atau PBF kepada apotek dan rumah sakit (harga patokan
tertinggi) (Kepmenkes 92/2012 tentang HET Obat Generik Tahun 2012)
HET = HNA + Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% + Margin apotek 25% (Kepmenkes 69/2006
tentang Pencantuman HET pada Label Obat)
HET adalah harga jual tertinggi di apotek, rumah sakit, dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang
berlaku untuk seluruh Indonesia (Kepmenkes 92/2012 tentang HET Obat Generik Tahun 2012).
HNA ≤ 74% HET (Kepmenkes 92/2012 tentang HET Obat Generik Tahun 2012).
Besarnya HJA kepada pasien tidak boleh lebih tinggi dari HET. Secara garis besar, cara untuk
menentukan HJA menggunakan rumus sebagai berikut:
ER = Embalase resep (harga barang yang tidak termasuk obat, misalnya plastik, salinan resep)
Besarnya HJA kepada pasien tidak boleh lebih tinggi dari HET. Secara garis besar, cara untuk
menentukan HJA menggunakan rumus sebagai berikut:
- PROSEDUR
1. Pada faktur yang telah dicek, masukkan jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluarsa
sediaan farmasi di dalam komputer.
2. Simpan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima pada lemari yang sesuai dengan
suhu penyimpanan, penggolongan obat berdasarkan aspek farmakologi, bentuk sediaan dan
alfabetis.
3. Untuk obat-obatan Askes diletakkan pada rak tersendiri.
4. Untuk OWA dan OTC, berikan label harga terlebih dahulu sebelum memasukkannya ke
etalase.
5. Setiap penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan harus mengikuti penyimpanan
berdasarkan prinsip FEFO dan FIFO.
6. Penyimpanan bahan baku obat dalam wadah yang sesuai, memberikan etiket yang berisi
nama bahan baku, nomor batch dan tanggal kadaluarsa.
7. Penyimpanan bahan baku obat disendirikan antara bahan baku dalam dan bahan baku luar.
8. Khusus narkotika dan psikotropika, setiap karyawan hendaknya mengisi kartu stok setiap
penambahan dan pengambilan obat.
9. Sediakan tempat khusus untuk menyimpan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang rusak,
near ED maupun ED.
10. Kembalikan sisa obat yang tidak jadi dipakai ketempat semula.
Pengarsipan resep
- arsip resep dipisahkan dan dibedakan antara resep tunai dengan resep kredit dan antara resep
narkotik(untuk resep narkotika diberi tanda garis merah) dan psikotropika(untuk psikotropika
diberi garis biru)
- setiap kelompok resep dikelompokkan berdasarkan tanggal, bulan dan tahun transaksi
- setiap kelompok resep dibendel rapi dan diurutkan sesuai nomor resep
- pada setiap bendel ditulis tanggal bulan dan tahun transaksi dengan jelas
- bendel resep dari satu bulan yang sama dijadikan dalam satu kelompok arsip
- setiap kelompok arsip resep disimpan dalam satu kotak /dus, yang diberi tulisan arsip resep
tunai/kredit serta bulan dan tahun transaksi
- kotak/dus arsip resep disimpan didalam rak/almari
- penataannya diatur secar urut bulan sehinga dibagian paling depan arsip adalah arsip satu
bulan sebelumnya dengan tulisan yang langsung bisa terbaca
- rak/al mari terletak pada ruang yang mudah terjangjkau dan terhindar dari tetesan air
- dilakukan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku yaitu setiap arsip resep
yang telah berumur 3tahun atau lebih sebelum dilakukan pemusnahan dibuat surat
pemberitahuan kepada kepala kantor dinas kesehatan setempat bahwa akan dilakukan
pemusnahan arsip resep serta tembusan untuk arsip apotek
- dibentuk panitia pemusnahan arsip resep
- pemusnahan dilakukan dengan cara membakar arsip resep
- dibuat berita acara pemusnahan rangkap 4 dengan data:
a. periode tahun transaksi resep
b. jumlah dus
c. tempat dan lokasi pemusnahan
- dibuat laporan atas pelaksanaan pemusnahan kepada kepala kantor dinas kesehatan setempat
dan tembusan apotek
1. Periksa keabsahan resep (nama, surat izin praktik dokter dan paraf dokter
2. Periksa persediaan obat
3. Bila tidak ada persediaan obat, informasikan pada pasien
4. Hitung jumlah obat yang akan diambil dan kalkulasikan harganya
5. Informasikan harga obat kepada pasien
6. Bila pasien tidak setuju karena harga mahal berikan alternatif;
- Beli obat yang perlu saja
- Tawarkan setengah resep kecuali obat antibiotika atau obat yang tidak mungkin diberikan
separoh
7. Tanyakan data pasien lengkap (nama, alamat, nomor telepon, umur)
8. Terima uang dan print-out bukti pembayaran, serahkan kepada pasien ucapkan “mohon bapak atau
ibu menunggu, obat akan kami siapkan”
9. Tanyakan pada pelanggan apa memerlukan copy resep atau kwitansi
SOP Menimbang
1) Bersihkan timbangan,
2) Setarakan timbangan terlebih dahulu sebelum mulaimenimbang
3) Ambil bahan ‐ bahan sesuai dengan permintaan resep,
4) Ambil anak timbangan sesuai berat yang diminta dan letakkan pada ring timbangan sebelah kiri
(timbangan dalam keadaan off),
5) Bahan baku yang dikehendaki diletakkan secukupnya pada piring timbangan sebelah kanan,
6) Buka dan on kan timbangan kemudian dilihat apakah timbangan sudah seimbang atau belum,
7) Bahan ditambah atau dikurangi sampai diperoleh timbangan yang seimbang yang ditunjukkan
oleh letak jarum pada posisi nol,
8) Ambil bahan yang sudah ditimbang kemudian diberi nama sesuai nama yang tertera pada
botolpersediaanbahan,
9) Cek ulang anak timbangan apakah berat yang diminta sesuai dengan resep kemudian
dikembalikan ketempatnya
10) Cek ulang apakah bahan yang diambil sudah sesuai dengan resep kemudian dikembalikan
ketempatnya.